Di Susun Oleh :
Renata Parsaulian Sibarani (64225327)
Siti Holisoh (64225002)
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah
memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang telah saya tulis
dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
bersangkutan yang telah memberikan kesempatan waktu untuk penyelesaian makalah ini
dan dengan limpahan rahmat karunia Allah,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah ini. Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan para pembaca dapat
mengetahuiterhadap tentang “analisis aspek hukum studi kelayakan bisnis” serta dapat
menjadi pengembangan wawasan dan mengerti akan beberapa referensi-referensi dari
beberapa sumber. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan
atau kekeliruan dan kekhilafan.Oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar,
penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah yang saya susun bermanfaat bagi para pembaca dan menambah ilmu pengetahuan
tentang pendidikan.
DAFTAR ISI
BAB I..............................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................3
A. Latar belakang..........................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................4
A. Pengertian Makro Ekonomi......................................................................5
B. Tujuan Makro Ekonomi.............................................................................5
C. Kebijakan dalam Makro Ekonomi..............................................................7
D. Masalah Utama Ekonomi..........................................................................7
BAB III...........................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi
banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti
pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan
neraca yang berkesinambungan. Meskipun ekonomi makro merupakan bidang
pembelajaran yang luas, ada dua area penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini:
kegiatan untuk mempelajari sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka
pendek (siklus bisnis), dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari
pertumbuhan ekonomi jangka panjang (peningkatan pendapatan nasional). Model
makro-ekonomiyang ada dan prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh
pemerintah dan korporasi besar untuk membantu pengembangan dan evaluasi
kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah
dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu:
1. Apa Konsep Dasar Ekonomimakro?
2. Bagaimana Masalah utama ekonomi ?
3. Apa Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi
4. Bagaimana solusi kebijakan Ekonomi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembuatan makalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Ekonomimakro
2. Untuk mengetahui Masalah utama ekonomi
3. Untuk Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi
4. Untuk mengetahui masalah utama ekonomi
5. Untuk mengetahui solusi kebijakan Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi makro adalah salah satu cabang dari ilmu ekonomi. Apa yang dimaksud
dengan ekonomi makro? Pengertian makroekonomi atau ekonomi makro adalah ilmu
yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan dan total.Sedangkan, menurut
Bapak Ekonomi, Adam Smith menyatakan ekonomi makro adalah sebuah upaya untuk
menganalisis suatu fenomena atau peristiwa yang biasanya guna mengetahui sebab-
akibat dari peristiwa tersebut.
Adapula, hal-hal yang dibahas dalam permasalahan ekonomi makro adalah seputar
inflasi, pengangguran, pembangunan nasional, pendapatan nasional, PDB, tingkat
harga, dan lain sebagainya.Selain itu, ekonomi makro juga digunakan untuk
menganalisa arus lingkar pendapatan atau merupakan perputaran uang serta barang-
jasa antara dua atau lebih pelaku ekonomi.
Tujuan selanjutnya dari makro ekonomi adalah membuat ekonomi yang stabil.
Untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil, pemerintah akan berusaha
menstabilkan harga barang, lapangan pekerjaan, serta tingkat pendapatan
masyarakat stabil.Jika kondisi ekonomi stabil, maka akan memberikan dampak baik
bagi negara tersebut.
f. Mengendalikan Inflasi
Salah satu permasalahan ekonomi yang kerap melanda suatu negara adalah
inflasi. Inflasi terjadi karena adanya permintaan berlebih pada salah satu komoditas
dan akan membuat harga komoditas tersebut melonjak naik.Melalui ekonomi
makro, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan cash ratio, politik pasar terbuka,
dan politik diskonto untuk menghentikan laju inflasi.
C. Kebijakan Dalam Ekonomi Makro
Contoh masalah yang dibahas dalam ekonomi makro adalah hal-hal yang berkaitan
dengan inflasi dan deflasi, tingkat pengangguran, dan tersedianya lapangan kerja.
Karena itu, untuk mencapai tujuan dari ekonomi makro diperlukan beberapa kebijakan
yang harus dijalankan oleh suatu negara, di antaranya sebagai berikut:
1. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal mengatur pemasukan dan pengeluaran suatu negara. Pemasukan
negara bisa didapatkan dari pajak yang dibayarkan oleh setiap warga negara. Sedangkan
pendapatan dari non pajak di antaranya seperti lelang, denda, dan pemberian negara
lain.
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat memengaruhi tingkat pendapatan nasional,
tingkat kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, distribusi pendapatan
nasional, dan sebagainya.
2. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter berfungsi untuk mengukur seberapa banyak dana yang telah
dikeluarkan oleh bank sentral pada suatu negara.Kebijakan moneter memengaruhi
penawaran uang dalam masyarakat atau mengubah tingkat bunga (memengaruhi
jumlah uang yang beredar), dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
3. Kebijakan segi penawaran
Fungsi dari kebijakan ini adalah untuk menyeimbangkan neraca keuangan di suatu
perusahaan atau negara. Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi
efisiensi kegiatan perusahaan sehingga dapat menawarkan barang dengan harga yang
lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.
Kebijakan segi penawaran lebih menekankan pada peningkatan kegairahan tenaga kerja
untuk bekerja (dengan mengurangi pajak pendapatan rumah tangga) dan peningkatan
usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan produksinya.
Dalam sistem ekonomi bebas atau sistem ekonomi pasar, kegiatan ekonomi sering
mengalami pasang surut. Adakalanya pada suatu periode pertumbuhan ekonomi maju pesat
sehingga menimbulkan kenaikan harga-harga. Pada periode lainnya, perekonomian berjalan
lambat, bahkan kadang-kadang merosot, berada di tingkat yang lebih rendah dari periode
sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaanperusahaan di dalam jangka
panjang disebut Konjungtor atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle) (Sukirno,
2016:12). Siklus dalam suatu periode konjungtor berbeda dengan keadaan konjungtor pada
periode lain. Tetapi sifat-sifat dasar setiap siklus sama. Kurva konjungtur ekonomi terdiri dari
masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa kemunduran, masa
keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat teratasi, akan terjadi masa pemulihan
(recovery), pertumbuhan, dan seterusnya.
3) Masalah pengangguran.
Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan
kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Ansori, A. (2016). Digitalisasi Ekonomi Syariah. jurnal ekonomi keuangan dan bisnis islam , 7
(1), 4.
Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong
sebagai penganggur. Sebagai contoh, ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin
mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai penganggur.
Terdapat hubungan yang erat di antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan
penggunaan tenaga kerja yang dilakukan; semakin tinggi pendapatan nasional, semakin
banyak penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian. Para pengusaha memproduksi
barang dan jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya
akan dapat diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka
produksikan. Semakin besar permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang akan mereka
wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah penggunaan tenaga kerja.
Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat
pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat,
dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai.
Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan
sosial untuk yang mengalami. Ketiadaan pendapatan menyebabkan para penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya. Di samping itu, dapat mengganggu taraf kesehatan
keluarga. Pengangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologis yang buruk ke
atas diri penganggur dan keluarganya.
Apabila keadaan pengangguran di suatu negara sangat buruk, kekacauan politik dan sosial
selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk pada kesejahteraan masyarakat dan
prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang. Karena itu, masalah pengangguran
adalah masalah yang sangat buruk efeknya untukperekonomian dan masyarakat, dan harus
secara terus-menerus dilakukan usaha dari pemerintah untuk mengatasinya.
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari
satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain.
Adakalanya tingkat inflasi adalah rendah-yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 persen. Tingkat
inflasi yang moderat mencapai 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat
beberapa puluh atau beberapa ratus dalam setahun. Akibat buruk inflasi yaitu menurunkan
taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat. Sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan
ekonomi terdiri dari pekerjapekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat
dari kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab itu, upah riil para pekerja akan merosot
disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar
masyarakat mengalami kemerosotan. Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan
menjadi semakin memburuk apabila inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan
menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius tersebut
cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikkan
impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca
keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan perimbangan di antara ekspor dan impor.
Sedangkan neraca keseluruhan menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran
pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit
neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri.
Salah satu faktor penting yang menimbulkan masalah ini adalah impor melebihi ekspor.
Pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri adalah faktor lain yang menimbulkan
defisit tersebut. Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang
berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena
konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor. Harga valuta asing akan
meningkat dan menyebabkan hargaharga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi
dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusahapengusaha untuk melakukan
penanaman modal dan membangun kegiatan ekonomi yang baru.
1. Mikroekonomi
2. Makroekonomi
1. Kebijakan Fiskal;
2. Kebijakan Moneter
Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes policy),
yaitu langkah pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan
pendapatan pekerja. Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan
pendapatan yang berlebihan. Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah
yang melebihi kenaikan produktivitas pekerja. Kebijakan seperti itu akan
menghindari kenaikan biaya produksi yang berlebihan. Kebijakan segi penawaran
yang lain lebih menekankan kepada (i) meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk
bekerja, dan (ii) meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi efisiensi
kegiatan memproduksinya. Untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam (i) pajak
pendapatan rumah tangga akan dikurangi, terutama pajak pendapatan dari golongan
masyarakat yang berpendapatan tinggi. Untuk mencapai tujuan yang dinyatakan
dalam (ii) pemerintah akan memberi insentif (misalnya berupa pengurangan pajak
atau pembebasan pajak) kepada perusahaan-perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi makro dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas permasalahan kebijakan ekonomi
secara makro sesuai dengan ajaran Islam. Dalam membahas perspektif ekonomi Islam maka
sesungguhnya ekonomi Islam bermuara kepada akidah Islam yang bersumber dari syariatnya yaitu
Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’ dan Qiyas.Masalah ,ekonomi yaitu Masalah pertumbuhan ekonomi,
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi,masalah pengangguran , Masalah neraca perdagangan
dan neraca pembayaran,masalah kenaikan harga.
B. Saran
kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang mempunyai makna
menyinggung ataupun salah dalam penerapan dalam kehidupan pembaca/ bertentangan maka kami
mohon maaf, karena kami pembuat makalah ini hanya ciptaan yang mungkin masih memiliki
kekurangan