Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PERMASALAHAN EKONOMI DAN PERBANDINGAN EKONOMI


MIKRO DAN MAKRO

DOSEN PENGAMPU:

KULIMAN,SE.MSI

NAMA :

1. MUHAMMAD RIDHA ANDIKA


2. SYAUQI RAHIMUL HADI
3. ULIL AMRI

ITBHAS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS HAJI AGUS SALIM


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam

semoga dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang

telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang telah

saya tulis dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen

yang bersangkutan yang telah memberikan kesempatan waktu untuk penyelesaian makalah

ini dan dengan limpahan rahmat karunia Allah,sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah mata kuliah ini. Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan para pembaca dapat

mengetahuiterhadap tentang “analisis aspek hukum studi kelayakan bisnis” serta dapat

menjadi pengembangan wawasan dan mengerti akan beberapa referensi-referensi dari

beberapa sumber. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan atau

kekeliruan dan kekhilafan.Oleh karena itu, kepada para pembaca dan para pakar, penulis

mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah

yang saya susun bermanfaat bagi para pembaca dan menambah ilmu pengetahuan tentang

pendidikan.

BUKITTINGGI, 6 JANUARI 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Pengertian Ekonomi Mikro Dan Mikro..............................................................................................6
B. Masalah utama ekonomi...................................................................................................................7
C. Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi...............................................................................11
D. Solusi kebijakan Ekonomi................................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
A. Kesimpulan......................................................................................................................................15
B. Saran...............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara

keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi

banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk

menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti

pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan

neraca yang berkesinambungan.

Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua area

penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari sebab dan

akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis), dan kegiatan

untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang

(peningkatan pendapatan nasional). Model makro-ekonomiyang ada dan prediksi-

prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar untuk

membantu pengembangan dan evaluasi kebijakan ekonomi dan strategi bisnis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah

dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu:

1. Apa Pengertian Ekonomi Makro Dan Mikro

2. Bagaimana Masalah utama ekonomi ?

3. Apa Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi

4. Bagaimana solusi kebijakan Ekonomi?


C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembuatan makalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui Pengertian Ekonomi Makro Dan Mikro

2. Untuk mengetahui Masalah utama ekonomi

3. Untuk Perbedaan Makroekonomi dan Mikroekonomi

4. Untuk mengetahui solusi kebijakan Ekonomi


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Ekonomi Makro Dan Mikro

1. Ekonomi Makro

Menurut John Maynard Keynes (abad ke 20), teori ini mempromosikan suatu ekonomi

campuran, di mana baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.

2. Ekonomi Mikro

Menurut Adam Smith, ekonomi mikro adalah subjek ekonomi yang selalu

bersifat ekonomis rasional. Hal ini mengakibatkan para pelaku ekonomi harus

mempertimbangkan hal-hal rasional sebelum membuat keputusan.

B.Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro

Dilihat dari 3 aspek, yaitu konsep harga, ruang lingkup, dan tujuan analisis

1. Konsep Harga

Pengertian dari komoditas sendiri merupakan suatu produk atau jasa yang diperjual

belikan yang memiliki fisik secara nyata sehingga dapat diperjual belikan dalam

jangka waktu yang panjang. Dalam ekonomi makro sesuatu yang bisa

diperjualbelikan mempunyai indeks yang lebih besar karena mencakup negara

(agrerat). Sedangkan ekonomi mikro berbanding terbalik karena yang biasa dijual

meliputi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang dan pangan.


2. Ruang Lingkup

2.1 Makro

Mencakup ruang lingkup yang besar dan mempengaruhi masyarakat luas serta

negara. Diantaranya :

a) Kebijakan Fiskal

Kebijakan ini akan mengatur tentang pendapatan dan pengeluaran suatu

negara. Pendapatan suatu negara bisa didapatkan dari pemungutan pajak dan non

pajak seperti denda, lelang, dan hibah yang biasanya dilakukan oleh Pemerintah.

Sedangkan untuk pengeluaran suatu negara biasanya mengenai kegiatan impor barang

dari luar negeri untuk memenuhi atau mencukupi kebutuhan pokok dalam negeri.

b) Kebijakan Moneter

Yaitu kebijakan yang berfungsi untuk mengukur seberapa banyak keuangan

yang dikeluarkan oleh bank-bank sentral di Indonesia terhadap masyarakat Indonesia.

Jika di masyarakat terjadi perputaran uang yang semakin banyak tentunya akan

mempengaruhi tingkat inflasi sehingga menyebabkan harga suatu produk menjadi

lebih tinggi. Namun sebaliknya jika perputaran uang yang terjadi di masyarakat

semakin kecil maka harga suatu produk yang ditawarkan pun relatif lebih murah atau

yang sering disebut dengan deflasi.

c) Kebijakan Segi Penawaran


Fungsi dari kebijakan segi penawaran adalah bertugas untuk menstabilkan

neraca keuangan suatu perusahaan atau negara. Oleh sebab itu wajar jika kebanyakan

perusahaan banyak membutuhkan seseorang yang ahli di bidang ilmu ekonomi ini.

Dengan begitu anggaran produksi dapat ditekan semaksimal mungkin namun

tetap mempertimbangkan kualitas produk sehingga barang yang dihasilkan tetap

berkualitas. Jadi di dalam kebijakan ini tidak hanya memperhitungkan keuntungan

saja, namun gaji karyawan juga dikaji di dalamnya. Biasanya kebijakan ini dipakai

setiap tanggal 1 Mei karena bertepatan dengan hari buruh.

2.2Mikro

Mencakup ruang lingkup yang kecil dan rinci daripada ekonomi makro. Diantaranya :

a) Teori Harga

Teori ini merupakan tahap awal dari sebuah proses permintaan dan penerimaan

suatu barang atau jasa yang nantinya akan berpengaruh pada harga produk yang akan

dijual. Oleh sebab itu sebelum menentukan harga alangkah lebih baiknya jika

melakukan riset terlebih dahulu apakah harga yang akan dibandrol terlalu tinggi atau

terlalu rendah.

Jika ternyata harga yang ditetapkan tidak sebanding dengan produk atau jasa

yang akan dijual maka akan kesulitan untuk memasarkan produk tersebut dan bisa jadi

konsumen lebih tertarik membeli pada kompetitor. Jangan hanya memikirkan laba

yang akan didapat, namun pertimbangkan juga kepuasan pelanggan.

b) Teori Produksi
Teori produksi harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum memberikan harga

agar seusai antara pendapatan dan pengeluaran serta prosentasi laba yang harusnya

didapat. Perhitungan antara kualitas dan kuantitas bahan dasar untuk membuat produk

juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kerugian.

c) Teori Distribusi

Setelah melakukan riset terhadap jumlah pengeluaran dan pendapatan untuk

kemudian dapat menentukan harga maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan

teori distribusi.

Secara umum teori ini membahas seputar pengeluaran oleh pemilik badan

usaha seperti pemberian upah atau gaji kepada karyawan yang telah mengerjakan

tugasnya, pembagian hasil dengan partner bisnis, hingga kebutuhan lainnya yang

bertujuan untuk memajukan usaha.

3. Tujuan Analisis

3.1Makro

a) Pengaruh variable ekonomi terhadap pendapatan nasional

Ekonomi makro merupakan bagian dari kegiatan ekonomi yang menjelaskan

perubahan ekonomi skala besar yang berpengaruh terhadap masyarakat dan

perusahaan beserta pasarnya. Ekonomi makro seringkali berkaitan dengan

permasalahan keuangan negara


b) Dampak inflasi terhadap pengangguran, suku bunga,dan investasi

Dampak inflasi terhadap pengangguran adalah naiknya harga barang domestic dalam

negeri menjadi lebih mahal sehingga masyarakat cenderung memilih barang import

yang lebih murah, akibatnya nilai ekspor menjadi turun dan import menjadi naik. Hal

ini menyebabkan kurangnya minat pada produksi dalam negeri sehingga perusahaan

mengurangi jumlah produksi barang, dan akibatnya juga mengurangi jumlah tenaga

kerja sehingga menyebabkan pengangguran

Dampak inflasi terhadap suku bunga adalah ketika suku bunga rendah, pengaruh yang

timbul adalah makin banyak orang meminjam uang. Akibatnya  konsumsi bertambah

karena uang beredar lebih banyak, ekonomi mulai tumbuh, dan efek lanjutannya

adalah inflasi naik. Dampak sebaliknya juga berlaku, jika suku bunga tinggi,

peminjam uang makin sedikit. Hasilnya lebih banyak orang menahan belanja, mereka

memilih menabung. Yang terjadi tingkat konsumsi turun. Inflasi pun turun.

Dampak inflasi terhadap investasi adalah dengan adanya inflasi maka menyebabkan

turunnya jumlah produksi barang suatu perusahaan dan apabila buruh suatu

perusahaan menuntut kenaikan upah karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

yang tinggi akibat inflasi maka perusahaan akan banyak yang bangkrut karena tidak

bisa membayar gaji karyawannya. Disinilah apabila terjadi inflasi yang terdapat

disuatu negara akan membuat para invesor harus berfikir ulang untuk menanamkan

modalnya. Inflasi akan berdampak pula pada harga saham suatu perusahaan, semakin

tinggi inflasi maka semakin rendah nilai jual saham suatu perusahaan.

3.2Mikro
a) Melakukan analisis terhadap mekanisme pasar yang membentuk harga relatif

kepada produk barang dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas di antara banyaknya

penggunaan alternatif

b) Melakukan analisis kegagalan pasar, yaitu saat pasar gagal dalam memproduksi

hasil yang efisien dan menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi

suatu pasar dengan persaingan sempurna.

C.Masalah utama ekonomi

Menurut Sukirno, ada lima masalah utama di setiap negara dalam


makroekonomi yaitu

(2016:9):

1) Masalah pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan tolok ukur

keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi nasional dapat diukur

dari tingkat pertumbuhan

Produk Domestik Bruto (PDB) dan untuk lingkup wilayah diukur dengan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain dipengaruhi faktor

internal, pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat juga dipengaruhi

oleh faktor eksternal, terutama setelah era ekonomi yang semakin

mengglobal. Secara internal, menurut Kalsum (2017:87) ada tiga

komponen utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi tersebut adalah

pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi

merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang


menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat

bertambah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia

tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan

perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan

kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil

dan menengah yang kekurangan modal. Setiap negara mempunyai

kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan

pendapatan nasional, karena faktor-faktor produksi yang ada di negaranya

akan bertambah dari satu periode ke periode lainnya. Akan tetapi, belum

tentu ekonomi terus meningkat seperti yang diharapkan, karena adanya

masalah ekonomi seperti pengangguran dan inflasi. Masalah ekonomi ini

bila tidak diperhatikan oleh pemerintah, dalam jangka panjang mampu

memperlambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

2) Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi.

Dalam sistem ekonomi bebas atau sistem ekonomi pasar, kegiatan

ekonomi sering mengalami pasang surut. Adakalanya pada suatu periode

pertumbuhan ekonomi maju pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga-

harga. Pada periode lainnya, perekonomian berjalan lambat, bahkan

kadang-kadang merosot, berada di tingkat yang lebih rendah dari periode

sebelumnya. Pergerakan naik turun kegiatan perusahaanperusahaan di

dalam jangka panjang disebut Konjungtor atau siklus kegiatan perusahaan

(business cycle) (Sukirno, 2016:12). Siklus dalam suatu periode


konjungtor berbeda dengan keadaan konjungtor pada periode lain. Tetapi

sifat-sifat dasar setiap siklus sama. Kurva konjungtur ekonomi terdiri dari

masa pertumbuhan, masa puncak kemakmuran (peak of wealth), masa

kemunduran, masa keterpurukan (peak of crises). Setelah krisis dapat

teratasi, akan terjadi masa pemulihan (recovery), pertumbuhan, dan

seterusnya.2

3) Masalah pengangguran.

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang

tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum

dapat memperolehnya.

Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan

tidak tergolong sebagai penganggur. Sebagai contoh, ibu rumah tangga

yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak

tergolong sebagai penganggur. Terdapat hubungan yang erat di antara

tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan tenaga kerja

yang dilakukan; semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak

penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian. Para pengusaha

memproduksi barang dan jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan.

Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh apabila para pengusaha

dapat menjual barang yang mereka produksikan. Semakin besar

permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang akan mereka wujudkan.
Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah penggunaan tenaga

kerja. Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran suatu

masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat

mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat

diwujudkan. Pengangguran mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini

mengurangi tingkat kemakmuran yang dicapai.

Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai

masalah ekonomi dan sosial untuk yang mengalami. Ketiadaan pendapatan

menyebabkan para penganggur harus mengurangi pengeluaran

konsumsinya. Di samping itu, dapat mengganggu taraf kesehatan keluarga.

Pengangguran yang berkepanjangan

menimbulkan efek psikologis yang buruk ke atas diri penganggur dan

keluarganya. Apabila keadaan pengangguran di suatu negara sangat

buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek

yang buruk pada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan

ekonomi dalam jangka panjang. Karena itu, masalah pengangguran adalah

masalah yang sangat buruk efeknya untukperekonomian dan masyarakat,

dan harus secara terus-menerus dilakukan usaha dari pemerintah untuk

mengatasinya.

4) Masalah kenaikan harga (inflasi).

Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga

yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi


pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu periode ke periode lainnya,

dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Adakalanya tingkat

inflasi adalah rendah-yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 persen. Tingkat

inflasi yang moderat mencapai 4-10 persen. Inflasi yang sangat serius

dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus dalam setahun.

Akibat buruk inflasi yaitu menurunkan taraf kemakmuran segolongan

besar masyarakat. Sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri

dari pekerjapekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat

dari kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab itu, upah riil para pekerja

akan merosot disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat

kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami kemerosotan.

Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin

memburuk apabila inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan

menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah

serius tersebut cenderung untuk mengurangi investasi yang produktif,

mengurangi ekspor dan menaikkan impor.

Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

5) Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca

perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan

perimbangan di antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca keseluruhan

menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke


luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit

neraca pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan

dari luar negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan masalah ini

adalah impor melebihi ekspor. Pengaliran modal yang terlalu banyak ke

luar negeri adalah faktor lain yang menimbulkan defisit tersebut. Defisit

dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk terhadap

kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat impor yang

berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam

negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan

barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan

hargaharga barang impor bertambah mahal. Kegiatan ekonomi dalam

negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusahapengusaha untuk

melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru.1

Makro

a) Kesempatan kerja dan Kemiskinan

Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama

terjadinya pengangguran dan kemiskinan. Jumlah penduduk yang meningkat tidak

sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah

pengangguran. Jumlah pengangguran yang meningkat, persaingan kerja yang sengit

serta tuntutan untuk bisa bertahan hidup menyebabkan masyarakat tidak memiliki

1.
pilihan lain selain menjadi pekerja di sektor informal seperti buruh, kuli, pembantu

dsb. Selain itu infrastruktur dan sumber daya alam belum dimanfaatkan secara

menyeluruh oleh masyarakat untuk memperbaiki kehidupannya

b) Masalah Kapasitas Produksi Nasional

Pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa dipertahankan dan ditingkatkan

dengan cara peningkatan pada kapasitas produksinya. Bagi negara-negara yang

sedang berkembang, hal ini sangat penting untuk dilakukan karena bertujuan untuk

terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

c) Masalah Pendapatan Nasional

Tingkat pendapatan nasional yang tinggi menandakan bahwa suatu negara bisa

menghasilkan barang dan jasa pada perekonokian dengan jumlah besar. Hal ini tentu

berdampak pada tingkat pendapatan nasional yang tinggi bisa tercapai apabila

permasalahan pada pont 1 dan 2 bisa teratasi.

d) Inflasi dan Deflasi

Inflasi adalah kenaikan suatu harga barang secara teus menerus dan penurunan

nilai mata uang. Sementara deflasi adalah perununan harga barang secara terus

menerus dan penurunan nilai mata uang.

Mikro

a) Penempatan Harga Minimum


Penetapan harga dasar ini bertujuan untuk melindungi produsen, karena dirasakan

harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah sehingga pendapatan para

produsen terancam. Untuk melindungi para produsen maka pemerintah dapat campur

tangan dengan menetapkan harga minimum atau Harga Eceran Terendah. Harga

minimum ini lebih tinggi daripada harga keseimbangan yang berlaku di pasar dan

disebut Harga Dasar ( Floor Price ).

b) Penetapan Harga Maksimum

Penetapan harga maksimum merupakan batas tertinggi harga penjualan yang harus

dipatuhi oleh produsen. Kebijakan penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk

melindungi konsumen, agar konsumen dapat menikmati harga yang tidak terlalu

tinggi. Jika harga suatu barang dianggap terlalu tinggi sehingga tidak dapat dijangkau

lagi oleh masyarakat, maka pemerintah dapat menetapkan harga maksimum atau biasa

disebut Harga Eceran Tertinggi ( HET ) atau ceiling price. Maksud HET adalah

bahwa suatu barang tidak boleh dijual dengan harga lebih tinggi daripada yang telah

ditetapkan oleh pemerintah.

c) Penatapan Subsidi Penjualan

Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur tangan dalam pembentukan

harga pasar yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan pemerintah

kepada perusahaan-perusahaan penghasil barang kebutuhan pokok. Subsidi juga

diberikan kepada perusahaan yang baru berkembang untuk menekan biaya produksi

supaya mampu bersaing terhadap produk-produk impor. Kebijakan ini ditempuh


pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk melindungi produsen maupun

konsumen sekaligus untuk menekan laju inflasi.

d) Penempatan Pajak Penjualan

Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengenakan pajak

yang berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya untuk melindungi produsen

dalam negeri, pemerintah dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk barang

impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen membeli produk dalam dalam negeri

yang harganya relatif lebih murah.

Contoh Ekonomi Makro dan Mikro

Makro

a) Kerjasama dan Organisasi Ekonomi Antar Indonesia dan Negara Dunia

Kerja sama ekonomi merupakan suatu kerja sama dalam bidang ekonomi yang

dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang saling menguntungkan. Di

Indonesia sendiri penerapannya bisa dilihat dari keikut sertaan Indonesia dalam

organisasi ekonomi dengan negara lain, contohnya adalah AFTA dan CAFTA.

b) Eksport dan Import

Kegiatan eksport dan import juga merupakan salah satu contoh dari ekonomi makro,

eksport atau mengirim barang keluar negeri, salah satu penerapannya di indonesia

adalah menjual bahan baku kopi ke Malaysia. Lalu import atau membeli barang dari
luar negeri salah satu penerapannya di Indonesia adalah membeli beras dari Thailand

dan Vietnam.

c) Investasi Pemerintah

Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang oleh

pemerintah pusat dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan

investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok ditambah dengan

manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya di Indonesia Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Manajemen Aset

Negara (LMAN) Rp35,4 triliun. Dana ini akan digunakan untuk prioritas

pembangunan nasional.

d) Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah suatu ikhtisar yang menunjukan aliran pembayaran yang

dilakukan dari negara negara lain kedalam negeri dan dari dalam negeri ke negara lain

dalam satuan tahun tertentu.

Mikro

a) Perilaku Konsumen dan Produsen

Secara umum, perilaku konsumen dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

 Konsumen Rasional, yaitu konsumen yang mengedepankan aspek konsumsi


utama, seperti hanya membeli produk berdasarkan kebutuhannya, berdasarkan
kemampuan keuangannya, dan produk tersebut memiliki kegunaan optimal
bagi dirinya.
 Konsumen Irasional, yaitu konsumen yang mengedepankan aspek lebih dari
kebutuhan karena beberapa hal, seperti sangat mudah terpengaruh iklan,
promosi, potongan harga diberbagai media, serta cenderung memilih barang-
barang berdasarkan popularitas merek.
Lalu untuk perilaku produsen bisa dilihat dari :

 Perusahaan melakukan pencampuran bahan baku dan bahan tambahan secara


efisien untuk menghasikan produk yang bermutu tinggi.
 Perusahaan memberi potongan harga terhadap barang/jasa yang ditawarkan
untuk meningkatkan minat permintaan pasar (konsumen) terhadap barang/jasa
tersebut.
 Perusahaan melakukan pemasaran, iklan dan promosi atas barang/jasa yang
ditawarkan agar para pelaku pasar (konsumen) tergiur untuk membelinya.
 Perusahaan memberikan fasilitas kredit atas pembelian barang/jasa yang
ditawarkan, sehingga para pelaku pasar (konsumen) ringan dalam pembayaran
atas pembelian barang/jasa tersebut.
b) Gaji Karyawan

Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari seorang majikan pada

karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja. Contoh penerapannya di

Indonesia adalah adanya gaji UMR atau upah minimum rata-rata.

c) Penawaran dan Permintaan

Penawaran adalah jumlah barang/jasa yang disediakan untuk ditawarkan atau

dijual oleh penjual atau produsen pada berbagai tingkat harga dan pada waktu

tertentu. Contohnya sering dijumpai dikehidupan sehari-hari kita, misal penawaran

dari rumah makan saji dengan adanya diskon untuk menaik minat pembeli.

Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diminta dan mampu dibeli oleh pembeli

atau konsumen pada berbagai tingkat harga dan pada waktu tertentu. Contohnya
permintaan konsumen kepada produsen untuk menyediakan suatu barang yang

diinginkan.

d) Investasi Individu

Investasi individu adalah penanaman sejumlah uang atau aset lain dengan

harapan mendapat keuntungan di masa yang akan datang yang dilakukan

individu atau seseorang. Contohnya adalah misalnya anda menenamkan modal

atau membeli saham pada sebuah bank

D. Solusi kebijakan Ekonomi

1. Kebijakan Fiskal;

Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat

perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan

maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam

perekonomian.Menurut pandangan Keynes, kebijakan fiskal adalah

sangat penting untuk mengatasi pengangguran yang relatif serius. Melalui

kebijakan fiskal,pengeluaran agregat dapat ditambah dan langkah ini akan

menaikkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja.Di

bidang perpajakan, langkah yang perlu dilaksanakan adalah mengurangi

pajak pendapatan. Pengurangan pajak ini akan menambah kemampuan

masyarakat untuk membeli barang dan jasa dan akan meningkatkan

pengeluaran agregat. Seterusnya pengeluaran agregat dapat lebih

ditingkatkan lagi dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintahuntuk


membeli barang dan jasa yang diperlukannya maupun untuk menambah

investasi pemerintah. Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan

ekonomi telah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan

kenaikan harga-harga sudah semakin pesat, langkah sebaliknya harus

dijalankan, yaitu pajak dinaikkan dan pengeluaran pemerintah dikurangi.

Langkah ini akan menurunkan pengeluaran agregat dan tekanan inflasi

dapat dikurangi.

2. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah-yang

dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank

Indonesia)-untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam

perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk

mempengaruhi pengeluaran agregat. Salah satu komponen dari

pengeluaran agregat adalah penanaman modal (investasi) oleh

perusahaan-perusahaan. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi

penanaman modal dan apabila suku bunga rendah lebih banyak

penawaran modal akan dilakukan. Dengan demikian salah satu cara yang

dapat dijalankan pemerintah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat

ialah dengan mempengaruhi penanaman modal. Apabila pengangguran

berlaku dalam perekonomian, pengeluaran agregat perlu ditambah untuk

mengurangi pengangguran. Menurunkan suku bunga untuk

menggalakkan pertambahan penanaman modal adalah salah satu cara


untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan ini dapat dicapai pemerintah

dengan menjalankan kebijakan moneter. Menurut pandangan Keynes,

suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank

Sentral dapat mempengaruhi penawaran uang. Melalui alatalat dalam

kebijakan moneter pemerintah dapat menambah penawaran uang. Ceteris

paribus, pertambahan ini akan menurunkan suku bunga. Dengan

penurunan suku bunga tersebut, diharapkan penanaman modal akan

bertambah dan ini akan meningkatkan pengeluaran agregat. Sebagai

implikasi dari perubahan ini, kegiatan ekonomi akan meningkat dan

pengangguran menurun. Dalam masa inflasi, langkah sebaliknya perlu

dilakukan, yaitu penawaran uang dikurangi untuk menaikkan suku bunga.

3. Kebijakan Segi Penawaran.

Salah satu kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pendapatan

(incomes policy), yaitu langkah pemerintah yang bertujuan

mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja. Tujuan ini

dilaksanakan dengan berusaha mencegah kenaikan pendapatan yang

berlebihan. Pemerintah akan melarang tuntutan kenaikan upah yang

melebihi kenaikan produktivitas pekerja. Kebijakan seperti itu akan

menghindari kenaikan biaya produksi yang berlebihan. Kebijakan segi

penawaran yang lain lebih menekankan kepada (i) meningkatkan

kegairahan tenaga kerja untuk bekerja, dan (ii) meningkatkan usaha para

pengusaha untuk mempertinggi efisiensi kegiatan memproduksinya.


Untuk mencapai tujuan yang dinyatakan dalam (i) pajak pendapatan

rumah tangga akan dikurangi, terutama pajak pendapatan dari golongan

masyarakat yang berpendapatan tinggi. Untuk mencapai tujuan yang

dinyatakan dalam (ii) pemerintah akan memberi insentif (misalnya berupa

pengurangan pajak atau pembebasan pajak) kepada perusahaan-

perusahaan.2

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi makro Islam dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas

permasalahan kebijakan ekonomi secara makro sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam membahas perspektif ekonomi Islam maka sesungguhnya ekonomi

Islam bermuara kepada akidah

Islam yang bersumber dari syariatnya yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’

dan Qiyas.Masalah ,ekonomi yaitu Masalah pertumbuhan ekonomi,

Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi,masalah pengangguran , Masalah

neraca perdagangan dan neraca pembayaran,masalah kenaikan harga.

B. Saran
kami harap bagi pembaca bila menemukan kekeliruan atau kata yang

mempunyai makna menyinggung ataupun salah dalam penerapan dalam

kehidupan pembaca/ bertentangan maka kami mohon maaf, karena kami

2
pembuat makalah ini hanya ciptaan yang mungkin masih memiliki

kekurangan

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, A. (2016). Digitalisasi Ekonomi Syariah. jurnal ekonomi keuangan dan bisnis islam ,
7 (1), 4.
Maharani, D. (2018). Ekonomi Islam:Solusi Terhadap Masalah Solusi-Ekonomi. jurnal agama dan
pendidikan islam , 6 (1), 31-33.

Timulato. (2018). Perbandingan Penyajian cakupan Materi Ekonomi Makro Islam antara Perguruan
Tinggi umum dengan Perguruan Tinggi Agama Islam. jurnal ekonomi dan perbankan
syariah , 4 (1), 2.

Anda mungkin juga menyukai