Anda di halaman 1dari 18

TUGAS EKONOMI MAKRO

LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN

OLEH :

KELOMPOK 1

NAMA KELOMPOK :

1. NI PUTU LION BUDANTI (01) (1902622010423)


2. GUSTI AYU CHANDRA DEWI (02) (1902622010424)
3. A.A. ISTRI DALEM PRIYANKA MAHADITA (03) (1902622010425)

KELAS I
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena bekat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Ekonomi Makro yang berjudul “Lingkup Variable Makro Dalam Sebuah Perekonomian”
tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan informasi tentang “Ruang Lingkup Ekonomi Makro,


Permasalahan Ekonomi Makro, Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi, Tujuan dan Instrumen
Ekonomi Makro, Permintaan dan Penawaran Agregate, Siklus Aliran Pendapatan dan
Interaksi Pasar”. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih.

Denpasar, 6 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1........................................................................................................................................
Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2........................................................................................................................................
Rumusan Masalah .........................................................................................................1
1.3........................................................................................................................................
Tujuan ...........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................2-

2.1. Ruang Lingkup Ekonomi Makro .................................................................................2-3

2.2. Permasalahan Ekonomi Makro ....................................................................................3-4

2.3. Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi .........................................................................4-5

2.4. Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro .......................................................................5-7

2.5. Permintaan dan Penawaran Agregate ..........................................................................7-9

2.6. Siklus Aliran Pendapatan dan Interaksi Pasar .............................................................10-12

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................13-14

3.1..................................................................................................................................Kesi
mpulan ....................................................................................................................13-14
3.2..................................................................................................................................
Saran .......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
“ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti “keluarga,rumah tangga”
dan nomos yang berarti “peraturan,aturan,hukum”. Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga’. Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi sering dibedakan menjadi mikro dan makro ekonomi. Mikro ekonomi
adalah bagiaan dari ilmu ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi dari
unit-unit individual, sebagai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti suatu
perusahaan, harga dan upah, pembagian pendapatan total diantara berbagai industri.
Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi
secara keseluruhan (agregate).

1.2. Rumusan Masalah


1) Bagaimana ruang lingkup ekonomi makro?
2) Apa saja permasalahan ekonomi makro?
3) Bagaimana peran pemerintah di bidang ekonomi?
4) Apa saja tujuan dan instrumen ekonomi makro?
5) Apa itu permintaan dan penawaran agregate?
6) Bagaimana siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar?

1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi makro.
2) Untuk mengetahui apa saja permasalahan ekonomi makro.
3) Untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah di bidang ekonomi.
4) Untuk mengetahui tujuan dan instrumen ekonomi makro.
5) Untuk mengetahui permintaan dan penawaran agregate.
6) Untuk mengetahui siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ruang Lingkup Ekonomi Makro

Teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua yaitu mikroekonomi
dan makroekonomi. Ekonomi mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus
mempelajari bagian-bagian kecil ( aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu
perusahaan atau suatu pasar.

Analisis dalam teori ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen)
dan produsen secara individu dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam
menggunakan pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen
tercemin dalam menawarkan barangnya. Jadi , intinya ekonomi mikro adalah masalah
penentuan harga-harga, sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price
theory). Secara rinci dapat dijelaskan ruang lingkup dan fokus analisis mikroekonomi lebih
menitik beratkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :

1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya (resources).


2. Mencapai kepuasan maksimal.

Analisis –analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan yang menganggap
bahwa faktor-faktor sumber-sumber daya yang terbatas, sementara keinginan manusia
yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan-pilihan yang meliputi
dua aspek yaitu :

1. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa.


2. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.

Ekonomi makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari


bekerjanya perekonomia sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan
faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat
dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis adalah
produsen secara keseluruhan, demikian hal jika konsumen maka yang dianalisis adalah
seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga sama halnya dengan variabel permintaan,
penawaran, perusahaan, harga dan sebagainya. Intinya ekonomi makro menganalisis
penentuan tingkat ekonomi yang diukur dari pendapatan.

Analisis – analisis dalam makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya,
dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan,
kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan bagian
ekonomi Analisis dalam makro ekonomi menerangkan tentang :

1. Bagaimanakah segi permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam


perekonomian?
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian.
3. Peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi
yang dihadapi.

Peristiwa –peristiwa makroekonomi muncul dari interaksi banyak individu yang mencoba
memaksimalkan kemakmurannya. Karena variabel agregat adalah jumlah variabel –variabel
yang mendeskripsikan keputusan-keputusan individu, studi makroekonomi didasarkan pada
landasan-landasan mikroekonomi.

2.2. Permasalahan Ekonomi Makro

1. Pengangguran
Menyediakan kesempatan kerja yang sesuai dengan jumlah tenaga kerja
merupakan tanggung jawab yang penting suatu perekonomian. Disamping itu
kebijakan pemerintah sangat penting. Artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi
dan penciptaan kesempatan kerja. Pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu :
1. Pengangguran Normal
Yaitu pengangguran yang disebabkan oleh keinginan seseorang untuk berhenti dari
pekerjaannya dan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
2. Pengangguran Struktural
Yaitu pengangguran yang disebabkan oleh terciptanya teknologi modern atau
teknologi canggih yang dapat menggantikan jasa seorang tersebut, misalnya
angkutan umum yang dapat membuat pengangkut becak menjadi pengangguran.
3. Pegangguran Konjungtur
Yaitu pengangguran yang disebabkan oleh pemerosotan kegiatan ekonomi.

2. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga secara menyeluruh yang disebabkan oleh
penawaran uang yang berlebihan seperti kenaikan gaji, ketidakstabilan politik dan
kemerosotan nilai mata uang.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka panjang
disetiap periode dalam suatu masyarakat akan menambah kemampuannya untuk
memproduksikan barang dan jasa. Dalam setiap periode jumlah tenaga kerja akan
bertambah karena ada golongan penduduk yang memasuki angkatan kerja. Investasi
masa lalu akan menambah barang-barang modal dan kapasitas memproduksi masa
kini.
4. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran ada gambaran mengenai hubungan ekonomi yang berlaku
diantara suatu negara dengan berbagai negara lain yang memberikan informasi tentang
nilai ekspor dan impor, transaksi jasa-jasa, aliran modal jangka panjang (penanaman
modal asing) dan aliran modal jangka pendek. Definisi lain, Neraca pembayaran
adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara
lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Selain menstabilkan neraca pembayaran ini, usaha lain yang biasanya
dilakukan oleh suatu negara adalah menggalakkan perkembangan ekspor barang dan
jasa dan meningkatkan aliran masuk modal jangka panjang dan jangka pendek. Suatu
negara akan timbul masalah apabila suatu negara tersebut tidak menjaga kestabilan
neraca pembayaran. Apabila suatu negara mengimpor secara berlebihan maka masalah
akan timbul. Kegiatan impor barang secara berlebihan akan cendrung menurunkan
nilai mata uang domestik.

2.3. Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi


Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat
tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor swasta. Peranan pemerintah dan
mekanisme pasar (interaksi pemerintah dan penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat
komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya.

Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi
penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi,alokasi, dan distribusi.
Adapun peranan pemerintah sebagai berikut :

1. Fungsi Stabilisasi , yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi,


sosial, politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
2. Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa publik
seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyedia fasilitas penerangan, dan
telepon.
3. Fungsi Distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian , yaitu sebagai berikut :

1. Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi


pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi pemerintah
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi kegagalan pasar (market failure)
seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasra
contohnya pencemaran lingkungan.
2. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk
pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan pemerintah
menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua
persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai
pengendali mekanisme pasar.

Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebutkan kegagalan
pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini
khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau
konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti
rusaknya ekosistem lingkungan/.
2.4. Tujuan dan Instrumen Ekonomi Makro

2.4.1. Tujuan Ekomomi Makro

Tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan menjadi 5 aspek yaitu :

1. Menstabilkan kegiatan ekonomi. Tujuan menstabilkan ekonomi berarti keinginan


untuk menghindari fluktuasi yang tajam dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.
Pengertian kestrabilan ekonomi meliputi kewujudan dari 3 hal berikut yaitu
1. Tingkat penggunaaan tenaga kerja adalah tinggi.
2. Tingkat harga –harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti.
3. Terdapat keseimbangan di antara ekspor dan impor dan lalu lintas dari atau ke luar
negeri.
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja ) penuh tanpa inflasi.
3. Menghindari masalah inflasi.
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh. Alasan yang menyebabkan suatu negara harus
berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang adalah :
1. Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang selalu bertambah.
2. Untuk menaikkan tingkat kemakmuran masyarakat.
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing.

2.4.2. Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi

Beberapa jenis data makroekonomi dapat digunakan untuk menilai prestasi kegiatan
perekonomian pada suatu tahun tertentu dan perubahannya dari suatu periode ke periode
lainnya. Alat pengamat prestasi perekonomian atau indikator makroekonomi yang utama
adalah :

1. Pendapatan nasional, petumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita.


Pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang dan
jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Produk Nasional
Bruto (PNB) produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik
warga negara. Produksi Domestik Bruto (PDB) diwujudkan oleh faktor-faktor
produksi dalam negeri. PNB dan PDB merupakan ukuran mengenai besarnya
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa dalam suatu tahun
tertentu. Data produk nasional dapat digunakan untuk menilai prestasi pertumbuhan
ekonomi dan bisa untuk menentukan tingkat kemakmuran masyarakat dan
perkembangannya.
2. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran.
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan diantara angkatan kerja
dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Angkatan kerja adalah jumlah
tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
Tingkat partisipasi angkatan kerja dapat dihitung dengan menggunakan cara :

Jumlah angkatan kerja : jumlah penduduk usia kerja x 100%

3. Tingkat perubahan harga-harga atau inflasi.


Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks harga yang selalu digunakan adalah
indeks harga konsumen/ Comsumer Price Indek (CPI) yaitu indeks harga dari barang-
barang yang selalu digunakan para konsumen.
4. Kedudukan neraca perdagangan atau neraca pembayaran.
Neraca pembayaran merupakan neraca yang memberikan gambaran tentang
lalu lintas perdagangan dan dana dari suatu negara ke berbagai negara lain dalam satu
tahun tertentu. Dua komponen penting dalam neraca pembayaran yang perlu
diperhatikan adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance).
5. Kestabilan nilai mata uang domestik
Perbandingan antara nilai suatu mata uang asing dengan nilai mata uang
domestik disebut kurs valuta asing. Kurs ini akan menunjukan banyaknya uang dalam
negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.

2.4.3. Bentuk –Bentuk Kebijakan Makro Ekonomi


1. Kebijakan Fiskal
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud mempengaruhi
pengeluaran agregat dalam perekonomian.
2. Kebijakan Moneter
Meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (BI)
untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau suku
bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.
3. Kebijakan Segi Penawaran
Salah satunya adalah kebijakan pendapatan (income policy) yaitu langkah
pemerintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan pekerja.
2.5. Permintaan dan Penawaran Agregate

1. Penawaran Agregat (AS)

Penawaran agregat (AS) adalah jumlah ouput yang akan diproduksi dan dijual oleh
kalangan bisnis pada harga yang berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan dengan biaya-
biaya tertentu. Perusahaan-perusahaan berkeinginan berproduksi pada tingkat ouput potensial.
Namun, pada tingkat harga pengeluaran rendah, produsen akan menghasilkan barang dan jasa
dalam jumlah yang lebih kecil dari tingkat output potensial. Sebaliknya, pada tingkat harga
dan pengeluaran tinggi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa lebih besar dari ouput
potensialnya untuk sementara. Penawaran agregat ditentukan oleh jumlah input atau faktor
produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumbr daya alam dan teknologi.

2. Permintaan Agregat (AD)

Permintaan agregat (AD) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh
konsumen rumah tangga, perusahaan dan pemerintah, pada tingkat harga tertentu, jumlah
pendapatan tertentu. Serta variabel-variabel tertentu lainnya. Unsur-unsur yang mendorong
permintaan agregat antara lain : tingkat harga, jumlah pendapatan masyarakat, perkiraan
situasi yang akan datang, sistem perpajakan, jumlah pengeluaran pemerintah dan sebagainnya.

3. Kurva Penawaran Agregat dan Kurva Permintaan Agregat

Dalam menggambarkan kurva penawaran agregat dan kurva permintaan agregat,


sumbu mendatar adalah GNP (Gross National Product) Riel dan sumbu tegak Indeks Harga
Konsumen (IHK). GNP riel menggambarkan jumlah barang dan jasa, sedangkan IHK
menggambarkan tingkat harga barang dan jasa secara keseluruhan.
1. Kurva Permintaan Agregat
Menggambarkan hubungan antara berbagai tingkat harga dengan jumlah barang dan
jasa yang akan dibeli rumah tangga, pemerintah dan perusahaan.
2. Kurva Penawaran Agregat
1. Menggambarkan hubungan antara harga yang akan dipasang oleh perusahaan
dengan jumlah barang dan jasa yang akan mereka produksi dan mereka jual. Kurva
penawaran agregat mempunyai kemiringan menanjak dari kiri bawah kekanan
atas.
2. Pada jangka pendek, kurva penawaran agregat relatif datar. Kenaikan harga sedikit
walaupun permintaan akan barang dan jasa bertambah. Hal ini disebabkan tidak
berubahnya faktor biaya tetap. Pada saat jumlah produksi melampui tingkat output
potensial, harga yang ditawarkan meningkat tajam.
3. Pada jangka Panjang, kurva penawaran agregat bergerak vertikal dari bawah ke
atas. Hal ini disebabkan semua biaya produksi akan menyesuaikan dengan
perubahan tingkat harga.  Dalam keadaan seperti ini, produsen tidak lagi
berkeinginan menambah jumlah produksi barang dan jas.
4. Titik ekuilibrium merupakan perpotongan antara kurva penawaran agregat dan
permintaan agregat yang menggambarkan keseuaian harga dan jumlah barang dan
jasa yang akan dibeli konsumen dan yang akan dihasilkan produsen.

2.6. Siklus Aliran Pendapatan dan Interaksi Pasar

Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang mengambarkan
bagaimana interaksi antar pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai
pengeluaran dalam upaya memaksimalkan kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.
A. Model Circular Flow
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

1. Sektor Rumah Tangga

Sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi
barang dan jasa privat (sektor perusahaan) maupun barang dan jasa publik (sektor
pemerintah). Faktor-faktor produksi tersebut adalah :

1. Kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja), hasil yang didapat disebut gaji.
2. Barang modal (misalnya tanah), diperoleh pendapatan sewa.
3. Uang dan kesediaan untuk menanggung resiko yang dihadapi perusahaan dengan
membeli saham. Pembagian keuntungan/deviden yang didapat.

2. Sektor Perusahaan

Aliran pengeluaran sektor rumah tangga (garis 4) merupakan aliran pendapatan sektor
perusahaan. Selain dari sektor rumah tangga, perusahaan memperoleh pendapatan dari sektor
pemerintah (garis 5) yang merupakan konsumsi pemerintah, dan dari pemintaan sektor luar
negeri yang merupakan ekspor sektor perusahaan (garis 7). Selain melakukan pembayaran
untuk sektor rumah tangga (garis 1). Perusahaan juga membayar pajak kepada pemerintah
(garis 6)

3. Sektor Pemerintah

Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik. Untuk menjalankan fungsinya,
pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan
(garis 5) dan pengeluaran –pengeluaran untuk sektor rumah tangga (garis 2). Karena barang
publik tidak dapat disediakan sepenuhnya lewat mekanisme pasar, pemerintah harus menarik
pajak dan sektor rumah tangga (garis 3) dan sektor perusahaan (garis 6).

4. Sektor Luar Negeri

Sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan perekonomian domestik.


Perekonomian dikatakan tertutup jika tidak melakukan interaksi dengan sektor luar negeri
dalam perekonomian terbuka disederhanakan dengan mekanisme ekspor (garis 7) dan imporr
garis 8).

A. Tiga pasar Utama (Three Basic Markets)


Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokan menjadi tiga
pasar utama (Three Basic Markets) yaitu :

1. Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market


Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan
jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utamanya berasal dari sektor rumah
tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan barang
dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan
2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)
Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Dalam perekonomian tertutup, penawaran tenaga kerja berasal dari sektor rumah
tangga. Sedangkan permintaannya berasal dari sektor perusahaan dan sektor
pemerintah. Dalam perekonomian terbuka, penawaran dan permintaan tenaga kerja
dapat berasal dari sektor luar negeri.
3. Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)
Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang. Yang
diperjualbelikan dalam pasar uang bukanlah fisik uang, melainkan hak penggunaan
uang. Penawaran uang berasal dari pihak-pihak yang bersedia menunda hak
penggunaan uangnya, entah dalam jangka pendek atau jangka panjang. Permintaan
akan uang berasal dari pihak-pihak yang membutuhkan uang dengan berbagai alasan.
Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan adalah setahun atau kurang, maka
pasar tersebut masuk kategori pasar uang (money market). Jika hak penggunaan uang
yang diperjualbelikan lebih dari setahun, pasar tersebut adalah pasar modal (capital
market).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Ekonomi makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
bekerjanya perekonomia sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan
penggunaan faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimumkan.
2. Permasalahan Ekonomi mencangkup masalah pengangguran, inflasi, pertumbuhan
ekonomi dan neraca pembayaran.
3. Adapun peranan pemerintah sebagai berikut :
1. Fungsi Stabilisasi , yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial, politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
2. Fungsi Alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyedia fasilitas
penerangan, dan telepon.
3. Fungsi Distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

4. Tujuan Ekonomi Makro :


1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja ) penuh tanpa
inflasi.
3. Menghindari masalah inflasi.
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh.
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing

5. Penawaran agregat (AS) adalah jumlah ouput yang akan diproduksi dan dijual
oleh kalangan bisnis pada harga yang berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan
dengan biaya-biaya tertentu. Sedangkan Permintaan agregat (AD) adalah jumlah
barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah, pada tingkat harga tertentu, jumlah pendapatan tertentu

6. Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang


menggambarkan bagaimana interaksi antarpelaku ekonomi menghasilkan pendapatan
yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan
(utility) masing-masing pelaku ekonomi. Model Circular Flow membagi
perekonomian menjadi empat sector. Ada 3 pasar utama yaitu Pasar Barang dan Jasa
(Goods and Services Market), Pasar Tenaga Kerja (Labour Market), Pasar Uang dan
Modal (Money and Capital Market).

3.2. Saran
Ekonomi ialah cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk
memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa
untuk di konsumsi oleh masyarakat untuk masa sekarang dan masa yang akan datang
dimana sektor industri sangat berpengaruh besar di dalamnya. Serta peranan
pemerintah untuk mengatur kegiatan perekonomian ini sangat diperlukan agar
kegiatan ini dapat berjalan dan bisa mencapai kemakmuran yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Wahyuni Wulandari.2015.Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)


Dalam: http://dwiwulandr.blogspot.co.id/2015/05/siklus-aliran-pendapatan-circular-flow.html
Arif, Nugraha.2015.6 Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow) dan Interaksi Antarpasar.
Dalam: http://arifkusam.blogspot.co.id/2015/06/6-siklus-aliran-pendapatan-circular.html
Dalam:https://www.academia.edu/29743987/MAKALAH_RUANG_LINGKUP_MAKRO_E
KONOMI

Anda mungkin juga menyukai