Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI MIKRO

KEGIATAN PEREKONOMAN
DOSEN : ENDAH ASMARAWATI

DISUSUN OLEH :

1. DEVINA AGUSTIANA BACHRI


2. WANDA MEIDA

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat kepada Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar
yang berjudul “KEGIATAN PEREKONOMIAN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan mata kuliah ekonomi, yang
diberikan oleh dosen pengajar Endah Asmarawati.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini. kami juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pemabaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik, dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Pamulang, Februari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kegiatan Perekonomian.............................................................................................5
2.2 Prinsip Kegiatan Perekonomian...................................................................................................5
2.3 Tujuan Kegiatan Perekonomian...................................................................................................5
2.4 Jenis Kegiatan Perekonomian......................................................................................................5
2.5 Batas Kemungkinan Produksi......................................................................................................6
2.6 Barang dan Jasa...........................................................................................................................6
2.7 Uang, Perdagangan dan Spesialisasi............................................................................................7
2.8 Mekanisme Pasar.......................................................................................................................10
2.9 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah....................................................................12
2.10 Sistem-sistem Perekonomian...................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan perekonomian merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Aktivitas tersebut mencakup kebutuhan lahir maupun batin, secara khusus
yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, kemakmuran, dan kepuasan.
Subjek “Ekonomi” dapat diartikan sebagai ilmu sosial yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi berbagai barang dan jasa. Ini berkaitan dengan bagaimana pemerintah,
bisnis, serta individu mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk memuaskan kebutuhan
mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Sebutkan pengertian kegiatan perekonomian?
2. Jelaskan apa saja prinsip kegiatan perekonomian?
3. Apa tujuan kegiatan perekonomian?
4. Apa saja jenis-jenis kegiatan perekonomian?
5. Sebutkan batas kemungkinan produksi?
6. Apa saja yang termasuk kedalam barang dan jasa?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan uang, perdagangan, dan spesialisasi
8. Sebutkan dan jelaskan kebaikan dan kelemahan mekanisme pasar?
9. Sebutkan Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah?
10. Bagaimana Sistem-sistem Perekonomian?

1.3 Tujuan
1. Mampu mengetahui pengertian kegiatan perekonomian
2. Mampu mengetahui prinsip kegiatan perekonomian
3. Mampu memahami tujuan kegiatan perekonomian
4. Mampu mengetahui jenis-jenis kegiatan perekonomian
5. Mampu mengetahui batas kemungkinan produksi
6. Mampu memahami apa saja yang termasuk kedalam barang dan jasa
7. Mampu memahami apa yang dimaksud dengan uang, perdagangan, dan spesialisasi
8. Mampu mengetahui kebaikan dan kelemahan mekanisme pasar
9. Mampu mengetahui kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
10. Mampu memahami sistem-sistem perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kegiatan Perekonomian


Kegiatan perekonomian adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh setiap manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan perekonomian ini juga dapat diartikan sebagai
tindakan individu untuk menentukan pilihan dengan menggunakan peluang dalam memenuhi
kebutuhannya berdasarkan prinsip ekonomi.

2.2 Prinsip Kegiatan Perekonomian


Secara umum, prinsip ekonomi mencakup 3 hal utama yaitu :
1) Kegiatan produksi
Kegiatan produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Tujuan kegiatan
produksi yaitu memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan laba bagi produsen.
2) Kegiatan distribusi
Kegiatan distribusi merupakan kegiatan menyalurkan produk atau jasa agar dapat sampai ke
tangan konsumen. Pihan yang berperan dalam kegiatan ini yaitu agen atau pedagang besar.
3) Kegiatan konsumsi
Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan konsumen untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini mencakup penggunaan barang dan jasa.

2.3 Tujuan Kegiatan Perekonomian


Saat seseorang melakukan tindakan ekonomi, tentu ada tujuan yang ingin dicapai.
Berikut beberapa tujuan kegiatan ekonomi :
1) Untuk memilih barang atau jasa yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2) Untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas barang dan jasa yang akan digunakan.
3) Untuk memilih kebutuhan mana yang lebih prioritas.
4) Untuk mempertimbangkan untung rugi dari pilihan yang telah dibuat.

2.4 Jenis Kegiatan Perekonomian


Berkaitan dengan jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan, suatu perekonomian dapat dibagi
menjadi tiga atau lima sektor besar ini adalah :
1) Sektor Primer
Sektor utama perekonomian sebagian besar melibatkan produksi atau ekstraksi bahan
mentah. Kegiatan ekonomi primer meliputi kegiatan pertanian (komersial dan subsisten),
kehutanan, pertambangan, penggembalaan, penggalian, gudang, berburu serta mengumpulkan.
2) Sektor Sekunder
Ini adalah sektor ekonomi yang terlibat dengan produksi barang jadi dari bahan mentah
yang dipasok oleh sektor primer. Sektor ini melibatkan semua pekerjaan manufaktur,
pemrosesan, dan konstruksi suatu perekonomian.
Beberapa kegiatan yang terkait dengan sektor ini meliputi peleburan, pengerjaan logam,
produksi tekstil dan mobil. Pekerjaan konstruksi, pekerjaan di industri kimia dan teknik, dll.
Sektor ini mempekerjakan campuran pekerja yang terorganisirdan tidak terorganisir.
3) Bidang Tersier
Sektor tersier sebagian besar menunjukkan industri jasa perekonomian. Di sektor ini,
kegiatan ekonominya meliputi penjualan barang-barang yang diproduksi oleh sektor sekunder,
serta menyediakan jasa komersial kepada masyarakat umum dan sektor ekonomi lainnya.
Kegiatan yang dilakukan di sektor tersier meliputi penjualan grosir dan eceran, usaha
restoran, distribusi dan pengangkutan barang dan jasa, dll.
4) Sektor Kuarter
Terkait erat dengan sektor tersier, usaha dibawah sektor kuarter mencakup kegiatan
intelektual yang terkait dengan inovasi teknologi.
Beberapa kegiatan jenis ini terkait dengan sektor ini antara lain di bidang teknologi
informasi, penelitian, pendidikan, budaya, perpustakaan, dll. Di Indonesia saat ini, sebagian
besar individu yang bergerak di sektor terorganisir dapat dimasukkan dalam sektor kuarterner
ekonomi.
5) Sektor Kuiner
Ini adalah sektor yang terdiri dari eksekutif puncak dan profesional yang terlibat dalam
pekerjaan pemerintah, universitas, sains, budaya, perawatan kesehatan, dll.

2.5 Batas Kemungkinan Produksi


Dengan pertolongan grafik dapatlah ditunjukkan dengan lebih jelas persoalan-persoalan
yang dihadapi suatu perekonomian. Grafik yang dimaksud adalah batas kemungkinan produksi
atau kurva kemungkinan produksi (Production Possibilities Frontier). Grafik tersebut
menunjukkan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat
dengan menggunakan seluruh faktor-faktor produksi.

Gambar 2.5
Kurva Kemungkinan Produksi

Sumbu tegak menunjukkan nilai produksi barang Y dan sumbu datar menunjukkan nilai
produksi barang X. Setiap titik pada kurva AB menggambarkan gabungan produksi barang Y dan
barang X yang akan diproduksi apabila faktor-faktor produksi sepenuhnya digunakan. Sekiranya
perekonomian itu menginginkan lebih banyak barang X maka untuk memenuhinya produksi
barang Y harus dikurangi. Dan sebaliknya, sekiranya diinginkan lebih banyak barang Y, produksi
barang X harus dikurangi.

2.6 Barang dan Jasa


Barang adalah benda-benda yang berwujud, yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan
masyarakat. Contoh barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah
beras, minuman, buku. Sedangkan contoh barang yang akan digunakan untuk menghasilkan
barang lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah mesin-mesin, peralatan, bangunan
pabrik. Barang-barang tersebut merupakan contoh barang berwujud. Disamping itu ada pula
barang yang tak berwujud, seperti udara dan sinar matahari.
Jasa tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, tetapi dapat
memberikan kepuasan dan memnuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa ialah jasa perbankan,
jasa bengkel, jasa dokter dan pengajaran yang diberikan oleh guru.

1. Barang Ekonomi dan Barang Bebas


Barang ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka,
yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan
masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga. Dalam terminologi
ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan sedikit itu relatif.
Jumlah 100 dapat kita katakan banyak, karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara itu
jumlah 100.000 termasuk sedikit bila dibandingkan dengan kebutuhn masyarakat sebanyak
250.000. produksi barang ekonomi membutuhkan sumber daya ekonomi terbatas jumlahnya.
Oleh karen itu tidak dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.
Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan
tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.

2. Barang Akhir, Barang Modal dan Barang Antara


Barang akhir (final good) adalah barang yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan ekonomi
dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang akhir dapat dibedakan
kedalam dua golongan :
a. Barang tahan lama (durable good), misalnya mobil, televisi, lemari es, perabot rumah
tangga.
b. Barang tidak tahan lama (non-durable good), misalnya makanan segar, buah=buahan,
sayur-sayuran.
Barang Modal (capital good). Sebagian barang dihasilkan bukan untuk memenuhi
langsung kebutuhan konsumen, melainkan digunakan untuk menghasilkan barang-barang lain.
Contohnya adalah mesin-mesin traktor, bangunan pabrik.
Barang Antara (intermediate good). Barang-barang yang belum menjadi barang akhir dan
masih akan diproses lagi sebelum dapat digunakan oleh konsumen dinamakan barang antara.
Contohnya adalah besi baja, tekstil.

2.7 Uang, Perdagangan dan Spesialisasi


Perekonomian dunia mengalami perubahan yang sangat drastis dalam dua setengah abad
belakangan ini. Mula-mula perubahan tersebut terutama berlangsung di negara-negara maju.
Akan tetapi sejak Perang Dunia kedua banyak negara berkembang juga mengalami perubahan
corak kegiatan ekonomi yang sangat nyata. Di dalam berbagai corak kegiatan perekonomian
tersebut kegiatan ekonomi tidak lagi ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, akan tetapi
dilakukan untuk memenuhi keinginan-keinginan yang wujud di pasar. Di samping itu unit-unit
produksi telah sanggup mengembangkan teknik produksi yang modern sehingga mereka dapat
menyediakan barangbarang yang dibutuhkan masyarakat dalam jumlah yang sangat
besar.Barangbarang tersebut bukan saja dijual secara terbatas dalam suatu pasar tertentu tetapi
dijual ke berbagai pelosok negara dan sering pula ke luar negeri. Kegiatan perdagangan yang
bertambah efesien selanjutnya selanjutnya menimbulkan pula perkembangan spesialisasi dalam
kegiatan memproduksi. Bertambah pentingnya peranan perdagangan dan spesialisasi kegiatan
memproduksi merupakan ciri penting dari suatu perekonomian modern.
A. Produksi dan Perdagangan Dalam Perekonomian Subsisten
1. Produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri
Dalam perekonomian yang masih primitif, yang lebih lazim dikenal sebagai
perekonomian subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani tradisional.
Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana. Tingkat
produktivitas kegiatan mereka relatif rendah dan tingkat produksi hanya cukup untuk
kehidupan yang sederhana. Jarang sekali terdapat kelebihan (surplus) produksi yang dapat
dijual ke pasar. Kegiatan ekonomi lainnya yang penting adalah berburu dan menagkap ikan.
Kegiatan menghasilkan barang-barang industri terbatas sekali. Dalam perekonomian subsisten
kegiatan perdagangan sudah berlaku tetapi dalam skala yang terbatas. Hanya sebagian kecil
saja produksi masyarakat yang diperdagangkan.
2. Perdagangan Barter
Dalam perekonomian subsisten yang masih primitif, perdagangan dilakukan secara
barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam perdagangan
seperti itu haruslah wujud keadaan dimana (i) seseorang ingin menukar barang yang
dihasilkannya dengan suatu barang lain, dan (ii) seorang lain memproduksi barang yang
diingini orang yang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan
oleh orang yang pertama. Dengan demikian dalam perdagangan barter harus terdapat dua
keinginan yang saling bersesuaian dan keadaan ini dalam istilah inggrisnya dinamakan double
coincedence of wants atau kesesuaian ganda dari keinginan. Syarat ini menyebabkan
perdagangan barter tidak dapat dilaksanakan seluas seperti perdagangan yang dilakukan dalam
perekonomian yang modern dimana uang digunakan sebagai alat perantaraan tukar menukar.

B. Pola Kegiatan Ekonomi Dalam Perekonomian Uang


1) Spesialisasi dan Perdagangan
Diagram dalam gambar 2.7 menunjukkan suatu contoh yang sederhana tentang
spesialisasi dan perdagangan di dalam suatu perekonomian uang.
Pertama-tama, gambaran itu menunjukkan bahwa petani, tukang kayu dan tukang jahit
tidak perlu menghasilkan semua barang yang mereka ingini. Yang mereka perlu lakukan
adalah melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkan
dengan cara yang paling efesien. Maka petani akan menghasilkan bahan makanan, tukang kau
menghasilkan peralatan pertanian dan peralatan rumah tangga dan tukang jahit menghasilkan
pakaian.
Yang kedua, ambaran itu menunjukkan bahwa dengan adanya uang persoalan
“kesesuian ganda dari keinginan” tidaklah merupakan syarat untuk melakukan tukar menukar
dan perdagangan. Dapat dilihat bahwa walaupun tukang kayu memerlukan makanan yang
dihasilkan petani dan tukang kayu tersebut tidak memproduksi pakaian yang dibutuhkan
petani untuk dipertukarkan, akan tetapi perdagangan masih dapat berlangsung. Tukang kayu
akan menggunakan uang untuk memperoleh makanan yang diingininya. Uang yang diperoleh
petani dari penjualan makanan akan digunakan untuk membeli pakaian yang diingininya dari
tkang jahit. Seterusnya tukang jahit yang menginginkan peralatan rumah tangga tidak
menghadapi tidak menghadapi banyak kesulitan untuk mendapatkannya dari tukang kayu
karena uang yang diterimanya dari petani dapat dibayarkan kepada tukang kayu untuk
memperoleh peralatan rumah tangga yang diinginkan.
Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa : (i) wujudnya uang sebagai alat untuk
tukar menukar akan melancarkan perdagangan. Dan (ii) perdagangan yang bertambah lancar
akan memberikan perangsang kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi dalam
pekerjaanpekerjaan yang sesuai dengan keahlian.
Gambar 2.7
Spesialisasi dan Perdagangan dalam Perekonomian Uang

2) Kebaikan-kebaikan Spesialisasi
a. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi
Dalam spesialisasi seorang pekerja atau tenaga ahli akan digunakan pada kegiatan yang sesuai
dengan keahliannya. Ia tidak perlu lagi mengerjakan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
memenuhi segala kebutuhannya. Ini berarti pula bahwa suatu daerah atau negara tidak perlu
lagi menghasilkan seluruh barang yang dibutuhkannya tetapi cukup melakukan spesialisasi
dalam kegiatan yang paling menguntungkan negara atau wilayah tersebut. Dengan cara ini
faktorfaktor produksi akan digunakan dengan lebih efisien.

b. Mempertinggi efisiensi memproduksi


Efesiensi mmproduksi yang semakin tinggi tersebut dikenal sebagai “economies of scale” atau
skala ekonomi. Maksudnya, apabila produksi ditingkatkan, misalnya menjadi dua kali lipat,
biaya produksi tidak akan meningkat.
c. Mendorong perkembangan teknologi
Spesialisasi menyebabkan pasaran berbagai barang menjadi bertambah luas. Untuk kegiatan-
kegiatan tertentu, hal tersebut berarti produksi harus ditambah dengan cepat. Untuk memenuhi
kebutuhan ini para pengusaha akan berusaha menggunakan teknologi produksi yang lebih baik
dan lebih tinggi produktivitasnya.

2.8 Mekanisme Pasar


1) Beberapa Kebaikan Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efesien dan
dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan :
a. Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat
Para pengusaha melakukan kegiatan produksi untuk mencari untung. Maka salah satu
pertimbangan yang harus mereka fikirkan sebelum menjalankan usahanya adalah menentukan
jenis barang-barang yang dapat dihasilkan secara menguntungkan. Pasar dapat memberikan
informasi yang sangat berguna dalam hal ini, yaitu dengan memberikan keterangan tentang
harga barang dan sampai dimana besarnya permintaan kepada berbagai barang.

b. Pasar memberi perangsang untuk megembangkan kegiatan usaha


Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Pertambahan pendapatan,
kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk akan mengembangkan permintaan. Ini akan
memberikan dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan
kegiatan ekonomi.
c. Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Pasar yang semakin meluas berarti lebih banyak barang harus diproduksi. Untuk
mempercepat pertambahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan dan
kemahiran teknik dan manajemen yang modern diperlukan. Kebutuhan ini akan menjadi
perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara modern.
d. Pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efsien
Harga suatu barang ditentukan oleh permintaan dan kelangkaannya. Makin besar
permintaan makin tinggi harganya, dan makin langka penawarannya semakin tinggi harganya.
Akibat dari harga yang diatur secara permintaan dan kelangkaan ini maka masyarakat akan
lebih hatihati dalam menggunakan berbagai jenis barang yang tersedia. Keadaan yang sama
juga berlaku dalam menggunakan faktor-faktor produksi. Artinya, harga faktor-faktor
produksi yang berbeda, yang penentuannya didasarkan kepada permintaan dan tersedianya
faktor-faktor tersebut, akan menyebabkan para pengusaha berusaha untuk menggunakannya
secara yang paling efesien.
e. Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan
kegiatan ekonomi
Tidak seorangpun didalam pasar mendapat suatu tekanan didalam menjalankan
kegiatannya. Ia bebas untuk membeli berbagai macam barang yang diinginkannya dan begitu
pula ia mempunyai kebebasan untuk menjual faktor produksi yang dimilikinya kepada
pengusaha atau perusahaan yang menurut pendapatnya akan memberikan pembayaran yang
paling menguntungkan. Para pengusaha mempunyai kebebasan yang penuh untuk memilih
jenis barang-barang yang akan diproduksinya dan jenis-jenis faktor produksi yang akan
digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut.

2) Beberapa kelemahan Mekanisme Pasar


Sampai sekarang banyak orang yang tetap memberikan sokongan yang kuat kepada sistem
mekanisme pasar. Mereka berkeyakinan bahwa mekanisme pasar adalah sistem yang paling
bak untuk mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Pada tahun 1980an
sokongan tersebut dikemukakan lagi oleh seorang ahli ekonomi yang pernah mendapat hadiah
nobel, yaitu Milton Friedman. Sokongannya itu dikemukakan dalam buku, Free to Choose.
Disamping banyak mendapat sokongan, sistem mekanisme pasar juga mendapat kritik. Kritik
yang sering dikemukakan dibawah ini :
a. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat
merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas. Persaingan yang sangat bebas
menyebabkan golongan yang kuat kedudukannya menjadi bertambah kuat lagi. Misalnya,
pengusaha besar mematikan usaha kecil. Golongan mayoritas dalam ekonomi menindas
golongan minoritas, seperti misalnya penindasan kaum aborigines oleh orang kulit putih di
Australia.
b. Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan
naik turun yang tidak teratur. Pada waktu tertentu ia mengalami kemakmuran yang sangat
tinggi tetapi pada masa berikutnya ia mengalami kemerosotan yang sangat serius.
Kegoncangan yang seperti itu sangat merugikan masyarakat. Para pengusaha dapat
memperoleh untung yang banyak secara mendadak di satu waktu dan mengalami kehancuran
pada waktu berikutnya. Inflasi dapat tiba-tiba muncul dan pengangguran yang sangat buruk
muncul pada masa berikutnya. Diberbagai negara yang mengalami kegoncangan seperti ini,
masalahnya coba dihindari dengan cara menerapkan kebijakan pemerintah seperti kebijakan di
sektor ekspor dan impor, di bidang keuangan, di bidang perpajakan, dan dibidang
perbelanjaan pemerintah.
c. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli
Tidak selalu mekanisme pasar ini merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna
dimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli
dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya. Dalam perekonomian yang sudah sangat
modern seperti di amerika serikat, jepang dan perekonomian negara Eropa barat satu atau
beberapa perusahaan raksasa dapat menguasai pasar. Mereka memiliki kekuasaan yang sangat
besar di pasar dalam menentukan harga dan menentukan jenis dan jumlah barang yang
ditawarkan. Mereka selalu membatasi produksi pada tingkat dimana mereka akan memperoleh
keuntungan yang maksimum.
d. Mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
Masyarakat, secara bersama-sama memerlukan beberapa jasa-jasa tertentu seperti
jalan rayauntuk mempertinggi efisiensi lalu lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk
keamanan dan ketertiban, dan rumah sakit umum untuk jasa penyediaan kesehatan yang
murah. Jasa seperti ini tidak dapat disediakan oleh mekanisme pasar secara efisien. Untuk
dapat menyediaakan jasa itu dengan baik diperlukan campur tangan pemerintah.
e. Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menimbulkan “Eksternalitas” yang
merugikan
Yang dimaksud dengan Eksternalitas alah akibat sampingan (baik atau buruk) yang
ditimbulkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi. Kekotoran udara, kesesakan lalu
;lintas di kota besar, dan sampah yang dibuang secaraa tidak teratur dan mencemarkan
lingkungan adalah beberapa contoh dari Eksternalitas yang merugikan, yang selalu timbul
dalam sistem mekanisme pasar yang sangat bebas. Eksternalitas yang buruk tersebut memberi
gambaran tentang perbedaan diantara keuntungan pribadi dan keuntungan sosial. Seorang
industrialis menggunakan mesin yang mengotori lingkungan, berbuat demikian karena mesin
itu memproduksi barangnya secara lebih efisien. Berarti ia memaksimumkan keuntungan
pribadinya. Tetapi keuntungan sosial adalah negatif karena pengotoran udara yang timbul
sangat merugikaan masyarakat.

2.9 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah


Yang dimaksud dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu
perekonomian pasar untuk berfungsi secara efesien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan
dan pertumbuhan ekonomi. Kegagalan ini mendorong pemerintah untuk menjalankan beberapa
kegiatan ekonomi.
a. Tujuan campur tangan pemerintah
Kepincangan-kepincangan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan diatas telah
menimbulkan kebutuhan akan campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan dari mekanisme pasar seperti yang telah diterangkan,
dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk :
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat
dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur
dan stabil.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang
dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek monopoli
yang merugikan.
4. Menyediakan “barang bersama” yaitu barang-barang seperti jalan raya, polisi dan
tentara. Yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk
mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5. Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat
dihindari atau dikurangi masalahnya.

b. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah


Keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk :
1) Membuat Peraturan-peraturan
Tujuan pokok dari peraturan-peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan
ekonomi dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai. Sebagai contoh,
peraturan mengenai syarat-syarat kerja kepada para pekerja di sektor industri adalah
dibuat untuk menjamin agar para pekerja diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar
serta tidak ditindas oleh atasan. Contoh lainnya adalah peraturan-peraturan mengenai
lokasi pengembangan perusahaan yang bertujuan agar industri-industri tidak
dikembangkan secara sembarangan. Langkah ini bertujuan agar kegiatan industri tidak
mengganggu masyarakat di sekitarnya dan menghindari pencemaran udara di kawasan
perumahan. Peraturan yang dibuat oleh pemerintah meliputi pengaturan terhadap
berbagai aspek dari kegiatan ekonomi. Ia bukan saja terbatas kepada mengatur kegiatan
dan pendirian industri tetapi juga kegiatan ekspor dan impor, perbaikan lalu lintas,
pengembangan perusahaan dan berbagai aspek kegiatan ekonomi lainnya.

2) Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter


Kebijakan fiskal adalah strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam
mengatur pengeluarannya dan dalam sistem dan cara-cara mengumpulkan pajak.
Sedangkan kebijakan moneter adalah langkahlangkah pemerintah untuk mempengaruhi
situasi keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-
bank dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Kedua kebijakan ini
sangat penting artinya dalam mengatur kegiatan ekonomi. Berbagai perekonomian selalu
menghadapi masalah inflasi dan pengangguran. Kebijakan fiskal dan moneter merupakan
tindakan untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan.

3) Melakukan Kegiatan Ekonomi secara langsung


Dalam beberapa kegiatan ekonomi terdapat perbedaan yang nyata diantara
keuntungan yang dinikmati oleh orang yang melakukannya (ini yang dinamakan
keuntungan pribadi) dan keuntungan yang diperoleh masyarakat secara keseluruhan (ini
dinamakan keuntungan sosial). Adakalanya seseorang memperoleh keuntungan besar di
dalam kegiatan ekonomi yang dijalankan tetapi masyarakat tidak banyak memperoleh
untung atau mengalami kerugian. Contoh yang jelas dalam hal ini ialah kegiatan
pendidikan. Kehausan akan pendidikan memberikan kemungkinan untung yang besar
apabila kegiatan tersebut sepenuhnya dijalnkan oleh pihak swasta. Sedangkan kepada
masyarakat, ini merupakan suatu kerugian karena mereka harus membayar biaya yang
sangat besar untuk memperoleh pendidikan. Tindakan pemerintah untuk menyediakan
pendidikan kepada sebagian besar anak-anak yang memerlukannya dapat menghindari
pengeluaran masyarakat yang sangat besar.untuk pendidikan.
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mengurangi keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan sosial adalah :
i. Kegiatan pengangkutan kereta api
ii. Perusahaan jasa untuk menyediakan air bersih, listrik dan telepon
iii. Perusahaan jasa pos.
Apabila kegiatan-kegiatan ini tidak dipegang dan dijalankan oleh pemerintah maka tarif
yang akan ditentukan oleh pihak swasta yang menjalankannya biasanya akan lebih tinggi
dan ini merugikan masyarakat. Dibanyak negara, termasuk negara kita, kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh pemerintah bukan saja meliputi bidang-bidang tersebut melainkan
banyak bidang lainnya seperti disektor perkebunan, industri, pertambangan, perbankan
dan sebagainya. Campur tangan seperti itu juga bertujuan untuk memaksimumkan
keuntungan yang akan diperoleh masyarakat dari berbagai kegiatan tersebut.

2.10 Sistem-sistem Perekonomian


Berbagai perekonomian yang ada di dunia ini diorganisasikan secara berbeda-beda.
Bentuk organisasi perekonomian tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan, pendangan
politik, dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut. Sistem perekonomian negara dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk :
1. Sistem Pasar Bebas atau Laissez Faire
Kata laissez faire berasal dari bahasa Perancis dan ia pada hakikatnya berarti “
Biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka”. Maka pada
hakikatnya dalam sistem laissez faire anggota masyarakat diberikan kebebasan yang
sepenuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Filsafat
atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi seperti itu adalah keyakinan
bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang
sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga.
2. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi
oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk
menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Mekanisme pasar
masih tetap memegang peranan penting dalam menentukan corak kegiatan ekonomi yang
dilakukan dalam masyarakat. Dalam perekonomian campuran, tujuan pokok dari campur
tangan pemerintah adalah untuk menghindari akibat – akibat yang kurang
menguntungkan dari sistem pasar bebas. Dalam sistem pasar bebas misalnya, golongan
yang lemah makin lama akan semakin tertindas dan golongan kuat akan semakin
memperkukuh kedudukannya.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk :
1. Peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengaturkan dan mengawasi kegiatan
ekonomi agar mereka dijalankan dalam norma-norma yang wajar.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.
3. Melaksanakan kebijakan fiskal (kebijakan mengubah pajak dan pengeluaran
pemerintah) dan kebijakan moneter (mengatur dan mengawasi kegiatan sektor keuangan)
3. Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat
Sistem ekonomi perencanaan pusat merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah
sepenuhnya menetukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Ini berarti
pemerintahlah yang akan menjawab dan menyelesaikan masalah ekonomi pokok yang
pertama, yaitu “Barang apakah yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya?” jawaban
dari persoalan ini adalah dalam bentuk suatu perencanaan kegiatan ekonomi yang sangat
terinci, yang menentukan kegiatan-kegiatan produksi yang harus dilakukan dalam
beberapa tahun mendatang dan biasanya meliputi masa lima tahun. Oleh karen
perencanaan itu meliputi hampir semua aspek kegiatan ekonomi maka perekonomian
tersebut dinamakan juga sebagai “command economy” atau perekonomian yang diatur
oleh pemerintah pusat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan perekonomian merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Aktivitas tersebut mencakup kebutuhan lahir maupun batin, secara khusus
yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan, kemakmuran, dan kepuasan.
Subjek “Ekonomi” dapat diartikan sebagai ilmu sosial yang berkaitan dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi berbagai barang dan jasa. Ini berkaitan dengan bagaimana pemerintah,
bisnis, serta individu mengalokasikan sumber daya yang tersedia untuk memuaskan kebutuhan
mereka.
Kegiatan ekonomi termasuk yang berhubungan dengan produksi, manufaktur, alokasi dan
distribusi barang dan jasa oleh individu untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
Ada banyak jenis kegiatan yang dilakukan dalam perekonomian yang memenuhi kriteria ini.
Misalnya bisnis, profesi, dan pekerjaan berdasarkan kontrak adalah bagian dari ekonomi kegiatan
yang menghasilkan remuneraasi moneter bagi individu.

3.2 Saran
Di dalam makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dalam kata-kata maupun
materi mengenai “Kegiatan Perekonomian”. Kiranya penulis berharap adanya kritik dan saran
dari pembaca sehingga makalah ini dapat diperbaiki dan dapat menambah wawasan pengetahuan
mengenai “Kegiatan Perekonomian” serta dapat memajukan pendidikan dan kegiatan
perekonomian di negara ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. Gregory. Euston Quah dan Peter Wilson. 2012. Principles of economics, Volume 1. Edisi
Asia. Jakarta : Salemba Empat.

Rahardja, Prathama dan Mandala Manurung. 2010. Teori Ekonomi Mikro, Suatu Pengantar. Edisi
Keempat. Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Sardjono, Sigit. 2009. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Surabaya : Tiga N.

Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, Edisi ketiga. Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai