Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERILAKU PRODUSEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu : Dr. H. Rahmat Hidayat SE. MT.

Disusun oleh :
Kelompok 2

- Rizkia Putri Alifah Wardhana (11210820000163)


- Nur Ria Ramadhani (11210820000086)
- Raudhotul Jannah (11210820000170)
- Ghalib Cahya Kusumah Zaderi (11210820000175)
- Aisyah Azzahra Gathmyr (11210820000177)

KELAS 1C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3

2.1 Fungsi Produsen ............................................................................................................................ 3

2.2 Fungsi Produksi ............................................................................................................................ 4

A. Pengertian Fungsi Produksi .................................................................................................... 4

B. Macam-macam produksi : ....................................................................................................... 5

C. Fungsi Produksi Cobb-Douglas .............................................................................................. 6


D. Fungsi-fungsi produksi tersebut bagi sebuah perusahaan ....................................................... 7
2.3 Produksi Optimal .......................................................................................................................... 7
2.4 Least Cost Combination ................................................................................................................ 9
2.5 Analisa Aktivitas......................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13
Kurniasih Wida (2021). Pengertian Produksi: Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornya. .......... 13

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok kami yang berjudul “Perilaku Produsen” dengan baik dan
tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, tentu ada hambatan dan tantangan yang kami hadapi
namun hal itu dapat diatasi atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Terutama kepada
setiap anggota yang ikut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih kepada semua anggota karena telah bersedia melakukan tuganya dengan
baik. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. Rahmat
Hidayat, S.E., M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro pada
semester ini yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam membuat makalah ini.

Kami menyadari masih terdapat berbagai kekurangan dalam makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu berbagai kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian
kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya. Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terima kasih.

Tangerang Selatan, 22 November 2021

KELOMPOK 2

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu ekonomi
mikro dan ekonomi makro. Ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam
tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu
ekonomi mikro mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil seperti perusahaan
dan rumah tangga. Salah satu bagian dari pembahasan ekonomi mikro adalah
mempermasalahkan kemampuan produsen saat menggunakan sumber daya (input)
yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi
konsumennya. Karena suatu produk yang berkualitas tinggi akan memberikan kepuasan
tersendiri kepada konsumen. Dimana hal ini dapat meningkatkan pendapatan serta
reputasi perusahaan. Sebaliknya jika kesan yang tidak baik maka konsumen tersebut
akan menyebarkan informasi tentang keadaan produk itu kepada konsumen yang
lainnya. Sadar atau tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena
produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan masyarakat. Namun, produsen
tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang yang akan
disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus dijalankan guna memenuhi
kebutuhan masyarakat.

Adapun perilaku produsen adalah menghasilkan produksi berupa barang dan


jasa. Tanpa kegiatan produksi, maka konsumen tidak dapat mengkonsumsi barang dan
jasa yang dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah mata rantai
yang saling berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip
yang berlaku dalam kegiatan konsumsi pada dasarnya juga akan menjadi prinsip dalam
kegiatan produksi.

1
Perilaku produsen juga merupakan kegiatan pengaturan produk sehingga
produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima dimasyarakat dan
menghasilkan laba. Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas, mereka dapat
mencapai laba yang optimal/keuntungan yang besar. Oleh karena itu, laba adalah suatu
ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa
membandingkan antara pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapat.
Perilaku produsen dilakukan bukan semata-mata agar tidak merugikan produsen,
namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan
stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.

1.2 Rumusan Masalah

- Apa saja macam - macam fungsi produsen ?


- Apa saja yang termasuk dari fungsi produksi ?
- Apa yang dimaksud Produksi optimal ?
- Apa itu Least cost combination ?
- Bagaimana Analisa aktivitas dari perilaku produksi ?

1.3 Tujuan Penulisan

- Mengetahui fungsi produsen


- Mengetahui dan memahami fungsi produksi
- Mengetahui apa yang saja produksi optimal
- Mengetahui apa itu least cost combination
- Mengetahui dan memahami analisis aktivitas dari perilaku produksi

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Produsen
Menurut Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo dalam buku Aspek Dasar
Ekonomi Mikro (2006), disebutkan jika produsen merupakan individu atau badan usaha
yang melakukan kegiatan produksi barang atau jasa. Produsen bisa berasal dari
kalangan perseorangan, perusahaan, badan usaha maupun organisasi ekonomi
sejenisnya. Barang atau jasa yang dihasilkan pun akan mengalami perubahan nilai
ekonomi setelah melalui proses produksi.

Kegiatan utama produsen ialah produksi barang atau jasa, yang mana
membutuhkan tenaga kerja serta modal. Contohnya untuk memproduksi pakaian,
produsen memerlukan modal berupa uang dan kain, serta tenaga kerja untuk menjahit
atau menjalankan mesin. Produsen memiliki fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan ekonomi. Fungsi ini didasarkan pada peran produsen dalam rumah tangga
ekonomi. Dikutip dari Enotes, fungsi utama produsen dalam ekonomi ialah membuat
(memproduksi) barang atau jasa untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.
Selain menjalankan perannya dalam sektor produksi, produsen juga berperan besar
dalam menyerap tenaga kerja. Mulai dari bidang produksi barang hingga pelayanan
jasa. Contohnya perusahaan industri membutuhkan tenaga kerja yang besar untuk
menjalankan usahanya. Contoh lainnya penyedia jasa transportasi membutuhkan sopir,
pilot, masinis, penjual tiket, dan lain-lain dalam keberlangsungan usahanya.

Sebenarnya produsen memiliki peran lebih banyak lagi seperti yang sudah
dirangkum berikut ini:

1. Menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen untuk


memenuhi kebutuhannya.
2. Mengelola barang mentah atau alat yang menjadi faktor produksi untuk
menjalankan kegiatan menghasilkan barang atau jasa
3. Menyediakan dan membuka lapangan pekerjaan serta menjadi tempat
berlangsungnya kegiatan ekonomi yang berguna bagi masyarakat.
4. Memberikan harga dan pembayaran untuk setiap faktor produksi yang sudah
digunakan dalam bentuk sewa ataupun upah tetap.

3
5. Menjadi agen utama yang berperan penting dalam pembangunan serta
pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab terhadap pegawai juga
lingkungan sekitar.
6. Menerima pembayaran terhadap apa yang sudah diberikan sehingga perputaran
uang akan terus berlangsung dan kegiatan ekonomi bisa berlanjut.
7. Membayarkan pajak pendapatan kepada negara sehingga pendapatan negara
bisa terus berlangsung dan bisa menjalankan fungsi sebagai negara.

2.2 Fungsi Produksi


A. Pengertian Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan
dalam satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam
memproduksi barang dan jasa.

Secara matematis sederhana, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :


Output = ƒ (input)…………...……………………………………..(2.1)

Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi),


dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi;
i = 1,2,3,..., n.

Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenaga kerja,
dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan
input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk penyederhanaan) terdiri dari
input kapital (K) dan tenaga kerja (L). Dengan demikian :
Q = ƒ (K, L).........................................................................(2.2)
Seorang pengusaha dapat mengubah nilai Q (output) dengan jalan mengubah-
ubah kuantitas dari salah satu input yang dipergunakan, dan mempertahankan input
yang lain agar tetap konstan. Pada kondisi ini, output akan mencapai tingkat
maksimun dan kemudian mulai menurun apabila lebih banyak input yang lain yang
konstan (the law of diminishing returns).

4
Kurva isoquant adalah kurva yang menggambarkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Semakin kurva
isoquant menjauhi titik 0, maka jumlah input semakin besar, dan jumlah output
semakin besar pula. sebaliknya dan apabila kurva isoquant mendekati titik 0, maka
jumlah dari input semakin kecil dan jumlah output juga akan semakin kecil juga.

B. Macam-macam produksi :
1. Produksi Total
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga
kerja pada waktu tertentu. Perubahan produk total dapat berubah berdasarkan
banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan. Misal, tenaga
kerja yang digunakan untuk memproduksi sepatu sebanyak 3 orang, maka
hasil sepatu yang didapat 810 pasang sepatu. Apabila tenaga kerja bertambah
menjadi 8 orang maka, hasil yang didapat pun juga akan bertambah menjadi
1520 pasang sepatu. Jadi, jika tenaga kerja terus bertambah, produksi total
tetap akan bertambah.

2. Produksi Marginal
Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. ∆L adalah pertambahan tenaga
kerja, ∆TP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP)
dapat dihitung dengan MP=∆TP /∆L .3

Misal, tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2 orang, hasil produksi


bertambah 150 menjadi 400, yaitu bertambah sebanyak 250. Maka produksi
marjinal 250/1=250. Jika, tenaga kerja 4 menjadi 5 hasil produksi 1080
menjadi 1290, maka 210/1=210. Sehingga mengakibatkan produksi marjinal
semakin berkurang.

3. Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja. Produksi total (TP), jumlah tenaga kerja (L) maka produksi rata-rata
(AP), dan dapat dihitung dengan AP= 𝑇𝑃/ . 4

Misal ketika tenaga kerja 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian
produksi ratarata adalah 400/2=200. Jika, tenaga kerja yang digunakan 8
orang, produksi total adalah 1520. Produksi rata-rata adalah 1520/8=190.
Sehingga pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, dan
produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.

5
C. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi produksi adalah hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan. Faktor faktor produksi dibedakan menjadi empat golongan
yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian kewirausahaan. Kegiatan produksi
merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari kombinasi antara berbagai macam input
untuk menghasilkan suatu output. Analisis pengaruh input terhadap output ini
dijelaskan dalam sebuah fungsi produksi. Fungsi produksi yang sangat terkenal yaitu
fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu persamaan atau
fungsi yang menunjukkan antara pengaruh input yang digunakan dengan output yang
diinginkan. Fungsi Cobb-Douglas secara matematis dapat ditulis dengan persamaan:

Q = AKα L β
Keterangan:
Q = output
A = parameter efisiensi/ koefisiensi teknologi
K = input modal
α = elastisitas input modal
L = input tenaga kerja
β = elastisitas input tenaga kerja

Dimana Q adalah Output, L dan K adalah Tenaga Kerja dan Barang Modal, α
(alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter positif lainya yang ditentukan oleh
data. Kelebihan fungsi Cobb-Douglas dibandingkan dengan yang lain menurut
Soekartawati diantaranya yaitu:
a. Fungsi tersebut dapat dirubah kedalam fungsi linier berganda
b. Fungsi produksi tersebut lebih mudah digunakan dalam perhitungan angka
elastisitas produk yaitu dengan melihat koefisien produk
c. Jumlah dari koefisien produk dapat diartikan sebagai tolak ukur ekonomi skala
usaha karena variabel (input) kadang-kadang lebih dari tiga, dengan
menggunakan fungsi Cobb-Douglas akan lebih mudah dan sederhana.

6
D. Fungsi-fungsi produksi tersebut bagi sebuah perusahaan
Kegiatan produksi memiliki fungsi yang sangat penting. Maka penting pula
mengetahui fungsi-fungsi produksi tersebut bagi sebuah perusahaan, antara lain :

1. Perencanaan
Perencanaan pada produksi dapat diartikan sebagai melaksanakan kegiatan
produksi barang atau jasa pada waktu tertentu yang disesuaikan
dengan forecast yang telah disusun. Penyusunan forecast tersebut dilakukan
dengan sistem yang terorganisir mulai dari sumber daya manusia, bahan baku,
ketersediaan ruang pada gudang, alat, dan lain-lain.
Perencanaan produksi mempengaruhi besarnya keuntungan yang dicapai oleh
sebuah perusahaan. Karena perencanaan yang baik dapat memperkirakan produksi
yang kualitas dan kuantitasnya tepat dan menjamin keberadaan stock. Tidak
kurang dan tidak lebih terlalu banyak. Stock kurang bisa mengakibatkan
konsumen beralih ke produk lain yang sejenis karena kehabisan. Sementara
kelebihan stock berisiko kadaluarsa sementara barang belum terjual habis.
Bisa disimpulkan, perencanaan produksi dilakukan agar perusahaan dapat
bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan
sebesar-besarnya. Karena forecast tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar,
maka diharapkan perencanaan dapat menjadikan kinerja perusahaan lebih baik.

2. Pengolahan
Pengolahan dalam kegiatan produksi merupakan sebuah fase di mana bahan baku
diolah menjadi barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi.

3. Pengendalian dan Perawatan


Pengendalian dan perawatan di sini berfungsi untuk mengevaluasi dan mengawasi
jalannya produksi agar sesuai dengan perencanaan. Di dalam perusahaan, penting
sekali untuk melakukan pembagian tugas antara perencana, pelaksana, dan pengawas
agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan.

4. Jasa penunjang
Fungsi ini untuk meningkatkan cara kerja produksi. Terkadang proses produksi
begitu lamban, gemuk, dan ribet. Tidak jarang ada metode yang lebih efektif dan
efisien dan jasa penunjang berfungsi untuk itu.

2.3 Produksi Optimal


Kegiatan produksi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, perencanaan produksi yang tidak tepat akan
menyebabkan tingginya ongkos produksi dan rendahnya kapasitas produksi. Maka dari

7
itu dalam hal ini persoalan yang timbul adalah bagaimana agar produk yang ada dapat
diproduksi dalam jumlah yang optimal, sehingga dalam pelaksanaan proses produksi di
dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik sementara produk yang diproduksikan ini
cukup untuk memenuhi kepentingan perusahaan, tidak kurang dan tidak pula
berlebihan. Apabila terdapat kesalahan dalam menentukan jumlah produksi, maka akan
dapat mengakibatkan kekurangan jumlah barang produksi atau kelebihan jumlah
produksi sehingga menimbulkan pemborosan atau menimbulkan persediaan yang
menumpuk. Adanya penumpukan persediaan akan menimbulkan biaya persediaan
seperti biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan serta kemungkinan
terjadinya keusangan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga dapat
mengurangi laba perusahaan. Oleh karena itu maka perusahaan perlu menghitung
jumlah produksi dengan baik agar jumlah produksi bisa optimal, sehingga memiliki
persediaan yang seoptimal mungkin demi kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah,
waktu, mutu yang tepat serta biaya yang serendah rendahnya dan bisa memaksimalkan
laba yang diperoleh perusahaan.
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan jumlah produksi
dan besarnya penjualan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk
menentukan jumlah produksi dengan disesuaikannya besar permintaan pasar agar
jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. permasalahan itu dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) atau Produksi
optimal yang merupakan sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan. Model EPQ digunakan untuk menentukan
kebijakan persediaan optimum apabila perusahaan memproduksi sendiri item yang
akan digunakan dengan Tujuan untuk menentukan besarnya jumlah produksi yang
optimal dan meminimumkan jumlah biaya persediaan atau Total Cost (TC), dalam
artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode ini dapat dicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost)
yang dikeluarkan jumlahnya minimum yang berarti tingkat produksi optimal akan
memberikan total biaya persediaan atau total inventory cost (TIC) minimum. Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan diperoleh
perusahaan. Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan jumlah
produksi dan besarnya penjualan pasar.

Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:


1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar
dari tingkat permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama
dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ)
karena penggunaan selama pemenuhan.

8
Secara umum ada beberapa faktor yang membatasi produksi optimal adalah sebagai
berikut:

● Bahan dasar/baku merupakan salah satu faktor pembatas terpenting dalam


menentukan jumlah barang yang akan diproduksi.
● Kapasitas mesin jumlah output maksimum yang dihasilkan oleh suatu fasilitas
selama periode/selang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam unit produk
yang dihasilkan persatuan waktu. Mesin juga merupakan bagian yang terpenting
yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah proses produksi. Untuk itu perlu
kiranya melakukan perawatan terhadap mesin-mesin yang digunakan.
● Tenaga kerja.Jumlah tenaga kerja sangat erat kaitannya dengan kelancaran
proses produksi, sebab tenaga kerja ini secara langsung akan melaksanakan
kegiatan produksi. Jika jumlah tenaga kerja dalam suatu perusahaan menutupi
dalam suatu proses produksi, maka proses produksi akan terbatas atau bisa juga
kualitas barang yang dihasilkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
● Modal atau dana merupakan sumber utama dalam proses produksi. Modal dapat
dibagi menjadi dua jenis, yang pertama modal aktif yaitu kekayaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan dan yang kedua modal pasif yaitu sumber (±)
dari mana dana diperoleh. untuk itu perusahaan perlu membuat suatu peramalan
penjualan yaitu tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan yakni dihitung
berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang
diasumsikan.

2.4 Least Cost Combination


Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang
memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah
ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variabel dengan tingkat output
tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan
produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 >
DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Penggunaan kombinasi faktor produksi dengan menggunakan biaya yang paling
murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah
salah satu input maka mengurangi penggunaan input. Dalam rangka untuk menentukan
kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita
harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada
masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah di pelepasannya.
10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit
modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan
alternatif sebelumnya.
1. Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.

9
2. Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan
mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3. Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian
pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili berbagai
kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan.
Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu.
1:5. Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat
mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.

2.5 Analisa Aktivitas


Fungsi produksi yang dijelaskan sebelumnya mempunyai satu ciri utama, yaitu
kita bisa mengkombinasikan input yang satu dengan input yang lain dengan
perbandingan berapapun. Artinya untuk mendapatkan tingkat output tertentu, jumlah
X1 dan X2 bagi produsen tak terhingga banyaknya. Hal tersebut dicerminkan dengan
adanya isoquant yang berbentuk kurva halus yang melengkung.

Tetapi pada kenyataannya, perusahaan sering tidak dihadapkan dengan proses


produksi seperti di atas. Karena biasanya perusahaan hanya memiliki beberapa
kemungkinan kombinasi input (atau “teknologi”), misalnya untuk menghasilkan tekstil
tersedia tiga atau empat “teknologi” yang masing-masing menuntut proporsi dari X1
(tenaga kerja) dan X2 (mesin) yang berbeda. Lalu yang jadi pertanyaan adalah apakah
teori perilaku produsen di atas masih memiliki relevansi? Jawabannya adalah, “ya
(tetapi dengan sedikit penyesuaian)”. Contohnya, ada 3 macam proses yang terbuka
bagi suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Yaitu:

1. Proses A memerlukan 1 jam tenaga kerja dan 2 jam mesin untuk menghasilkan
satu unit barang.
2. Proses B memerlukan 2 jam tenaga kerha dan 1 jam mesin untuk menghasilkan
satu unit barang
3. Proses C memerlukan 7/5 jam tenaga kerja dan 7/5 jam mesin untuk
menghasilkan satu unit barang.
Proses A menunjukkan berbagai tingkat output yang bisa dihasilakan dengan
menggunakan tenaga kerja dan jam mesin dengan perbandingan tetap 1:2. Proses B,
menggunakan jam tenaga kerja dan jam mesin dengan perbandingan 2:1. Sedangkan
proses C menggunakan perbandingan 1:1.

10
Seandainya perusahaan menargetkan untuk memproduksi 50 unit. Bila
menggunakan proses A maka diperlukan 50 jam tenaga kerja dan 100 jam mesin. Bila
proses B, maka diperlukan 100 jam tenaga kerja dan 50 jam mesin. Dan bila
menggunakan proses C maka diperlukan 70 jam tenaga kerja dan 70 jam mesin. Tetapi
selain 3 proses di atas perusahaan sebenarnya bisa menggunakan kombinasi dari proses
A dan B, proses A dan C, atau proses B dan C.

Perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang optimal. Untuk mencapai


tujuan tersebut, efisiensi dari kegiatan produksi dalam perusahaan harus menjadi fokus
utama. Perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat paling tidak empat pertanyaan
ini:

1. What—apa barang yang akan kamu produksi?

2. How—bagaimana cara yang paling efisien untuk memproduksi barang itu?

3. Who—siapa yang akan terlibat dalam proses produksi nantinya?

4. Whom—untuk siapa barang tersebut diproduksi?

Terdapat dua hal penting sebagai penentu perilaku produsen, yaitu sifat dari
kegiatan produksi itu sendiri berupa produksi jangka pendek atau produksi jangka
panjang.

Produksi jangka pendek adalah produksi dengan sebagian faktor produksi


dengan jumlah yang tetap dan sebagian lagi tidak. Produksi jangka panjang ialah
produksi dengan seluruh faktor produksi yang tidak tetap. Faktor produksi tetap ialah
faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak bergantung kepada jumlah
produksinya. Ada atau tidaknya kegiatan produksi, faktor tersebut harus tetap tersedia.

11
KESIMPULAN

Sebagai produsen kita harus bertanggung jawab dengan barang yang akan diprodusi selain
untuk melariskan barang dipasaran juga untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Untuk itu harus memperhatikan bahan dan proses pembuatannya.

Ada beberapa penjelasan beberapa faktor perilaku produsen yaitu :

1. Fungsi Produsen

Produsen memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi. Fungsi ini
didasarkan pada peran produsen dalam rumah tangga ekonomi. Dikutip dari Enotes,
fungsi utama produsen dalam ekonomi ialah membuat (memproduksi) barang atau jasa
untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam
satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam
memproduksi barang dan jasa.

3. Produksi Optimal

Kegiatan produksi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, perencanaan produksi yang tidak tepat akan
menyebabkan tingginya ongkos produksi dan rendahnya kapasitas produksi.

4. Least Cost Combination

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan
biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.

5. Analisa Aktivitas

Fungsi produksi yang dijelaskan sebelumnya mempunyai satu ciri utama, yaitu kita bisa
mengkombinasikan input yang satu dengan input yang lain dengan perbandingan
berapapun. Artinya untuk mendapatkan tingkat output tertentu, jumlah X1 dan X2 bagi
produsen tak terhingga banyaknya. Hal tersebut dicerminkan dengan adanya isoquant
yang berbentuk kurva halus yang melengkung.

12
DAFTAR PUSTAKA

Efryn (2007). Penentuan Jumlah Produksi Optimal.


Diakses pada tanggal 22 November 2021.
http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/tekmapro/article/view/267

Gie. (2020). Apa itu Produsen, Konsumen, dan Distributor.


Diakses Pada Tanggal 19 November 2021.
https://accurate.id/bisnis-ukm/apa-itu-produsen-distributor-dan-konsumen/
Sukirno, Microekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hal 193.
Diakses pada tanggal 21 November 2021, pukul 21.00.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/15826/5/BAB%20II.pdf
Kurniasih Wida (2021). Pengertian Produksi: Fungsi, Tujuan, Jenis, Tahapan dan Faktornya.

Diakses pada 22 November 2021, pukul 17.00.


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-produksi/
Fajarkurnia 15.November 30 2015 Produksi Optimal dan least cost combination.
Diakses pada tanggal 22 November 2021
http://fajarkurnia15.blogspot.com/2015/11/produsen-fungsi-produksi-least-
cost.htmlm=1
Ni Putu Firs Sayuni 1, Anjuman Zukhri1, Made Ary Meitriana2.Analisis Jumlah Produksi
Optimal Dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ) pada ud.Sinar Abadi
Raja. Diakses pada tanggal 22 November 2021.
https://media.neliti.com/media/publications/5272-ID-analisis-jumlah-produksi-optim
l-dengan-metode-economic-production-quantity-epq.pdf
Vanya Karunia Mulia Putri. (2021). Produsen: Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Bentuknya.
Diakses Pada Tanggal 19 November 2021.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/25/150329969/produsen-pengertian-
fungsi-tujuan-dan-
bentuknya#:~:text=Dikutip%20dari%20Enotes%2C%20fungsi%20utama,besar%20da
lam

13

Anda mungkin juga menyukai