PERILAKU PRODUSEN
Disusun oleh :
Kelompok 2
KELAS 1C
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok kami yang berjudul “Perilaku Produsen” dengan baik dan
tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu ada hambatan dan tantangan yang kami hadapi
namun hal itu dapat diatasi atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Terutama kepada
setiap anggota yang ikut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah ini. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih kepada semua anggota karena telah bersedia melakukan tuganya dengan
baik. Tak lupa juga penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. H. Rahmat
Hidayat, S.E., M.T., selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro pada
semester ini yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam membuat makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat berbagai kekurangan dalam makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu berbagai kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian
kami sampaikan, kami berharap makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pihak yang membacanya. Sesudah dan sebelumnya
kami ucapkan terima kasih.
KELOMPOK 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu ekonomi
mikro dan ekonomi makro. Ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam
tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu
ekonomi mikro mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil seperti perusahaan
dan rumah tangga. Salah satu bagian dari pembahasan ekonomi mikro adalah
mempermasalahkan kemampuan produsen saat menggunakan sumber daya (input)
yang ada untuk menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi
konsumennya. Karena suatu produk yang berkualitas tinggi akan memberikan kepuasan
tersendiri kepada konsumen. Dimana hal ini dapat meningkatkan pendapatan serta
reputasi perusahaan. Sebaliknya jika kesan yang tidak baik maka konsumen tersebut
akan menyebarkan informasi tentang keadaan produk itu kepada konsumen yang
lainnya. Sadar atau tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena
produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan masyarakat. Namun, produsen
tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang yang akan
disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus dijalankan guna memenuhi
kebutuhan masyarakat.
1
Perilaku produsen juga merupakan kegiatan pengaturan produk sehingga
produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima dimasyarakat dan
menghasilkan laba. Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas, mereka dapat
mencapai laba yang optimal/keuntungan yang besar. Oleh karena itu, laba adalah suatu
ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa
membandingkan antara pengorbanan yang dilakukan dengan hasil yang didapat.
Perilaku produsen dilakukan bukan semata-mata agar tidak merugikan produsen,
namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan
stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Produsen
Menurut Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo dalam buku Aspek Dasar
Ekonomi Mikro (2006), disebutkan jika produsen merupakan individu atau badan usaha
yang melakukan kegiatan produksi barang atau jasa. Produsen bisa berasal dari
kalangan perseorangan, perusahaan, badan usaha maupun organisasi ekonomi
sejenisnya. Barang atau jasa yang dihasilkan pun akan mengalami perubahan nilai
ekonomi setelah melalui proses produksi.
Kegiatan utama produsen ialah produksi barang atau jasa, yang mana
membutuhkan tenaga kerja serta modal. Contohnya untuk memproduksi pakaian,
produsen memerlukan modal berupa uang dan kain, serta tenaga kerja untuk menjahit
atau menjalankan mesin. Produsen memiliki fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan ekonomi. Fungsi ini didasarkan pada peran produsen dalam rumah tangga
ekonomi. Dikutip dari Enotes, fungsi utama produsen dalam ekonomi ialah membuat
(memproduksi) barang atau jasa untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.
Selain menjalankan perannya dalam sektor produksi, produsen juga berperan besar
dalam menyerap tenaga kerja. Mulai dari bidang produksi barang hingga pelayanan
jasa. Contohnya perusahaan industri membutuhkan tenaga kerja yang besar untuk
menjalankan usahanya. Contoh lainnya penyedia jasa transportasi membutuhkan sopir,
pilot, masinis, penjual tiket, dan lain-lain dalam keberlangsungan usahanya.
Sebenarnya produsen memiliki peran lebih banyak lagi seperti yang sudah
dirangkum berikut ini:
3
5. Menjadi agen utama yang berperan penting dalam pembangunan serta
pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab terhadap pegawai juga
lingkungan sekitar.
6. Menerima pembayaran terhadap apa yang sudah diberikan sehingga perputaran
uang akan terus berlangsung dan kegiatan ekonomi bisa berlanjut.
7. Membayarkan pajak pendapatan kepada negara sehingga pendapatan negara
bisa terus berlangsung dan bisa menjalankan fungsi sebagai negara.
Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenaga kerja,
dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan
input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk penyederhanaan) terdiri dari
input kapital (K) dan tenaga kerja (L). Dengan demikian :
Q = ƒ (K, L).........................................................................(2.2)
Seorang pengusaha dapat mengubah nilai Q (output) dengan jalan mengubah-
ubah kuantitas dari salah satu input yang dipergunakan, dan mempertahankan input
yang lain agar tetap konstan. Pada kondisi ini, output akan mencapai tingkat
maksimun dan kemudian mulai menurun apabila lebih banyak input yang lain yang
konstan (the law of diminishing returns).
4
Kurva isoquant adalah kurva yang menggambarkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Semakin kurva
isoquant menjauhi titik 0, maka jumlah input semakin besar, dan jumlah output
semakin besar pula. sebaliknya dan apabila kurva isoquant mendekati titik 0, maka
jumlah dari input semakin kecil dan jumlah output juga akan semakin kecil juga.
B. Macam-macam produksi :
1. Produksi Total
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga
kerja pada waktu tertentu. Perubahan produk total dapat berubah berdasarkan
banyak sedikitnya faktor produksi variabel yang digunakan. Misal, tenaga
kerja yang digunakan untuk memproduksi sepatu sebanyak 3 orang, maka
hasil sepatu yang didapat 810 pasang sepatu. Apabila tenaga kerja bertambah
menjadi 8 orang maka, hasil yang didapat pun juga akan bertambah menjadi
1520 pasang sepatu. Jadi, jika tenaga kerja terus bertambah, produksi total
tetap akan bertambah.
2. Produksi Marginal
Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. ∆L adalah pertambahan tenaga
kerja, ∆TP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP)
dapat dihitung dengan MP=∆TP /∆L .3
3. Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja. Produksi total (TP), jumlah tenaga kerja (L) maka produksi rata-rata
(AP), dan dapat dihitung dengan AP= 𝑇𝑃/ . 4
Misal ketika tenaga kerja 2 orang, produksi total adalah 400. Dengan demikian
produksi ratarata adalah 400/2=200. Jika, tenaga kerja yang digunakan 8
orang, produksi total adalah 1520. Produksi rata-rata adalah 1520/8=190.
Sehingga pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, dan
produksi rata-rata semakin lama semakin kecil jumlahnya.
5
C. Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Fungsi produksi adalah hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang diciptakan. Faktor faktor produksi dibedakan menjadi empat golongan
yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian kewirausahaan. Kegiatan produksi
merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari kombinasi antara berbagai macam input
untuk menghasilkan suatu output. Analisis pengaruh input terhadap output ini
dijelaskan dalam sebuah fungsi produksi. Fungsi produksi yang sangat terkenal yaitu
fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu persamaan atau
fungsi yang menunjukkan antara pengaruh input yang digunakan dengan output yang
diinginkan. Fungsi Cobb-Douglas secara matematis dapat ditulis dengan persamaan:
Q = AKα L β
Keterangan:
Q = output
A = parameter efisiensi/ koefisiensi teknologi
K = input modal
α = elastisitas input modal
L = input tenaga kerja
β = elastisitas input tenaga kerja
Dimana Q adalah Output, L dan K adalah Tenaga Kerja dan Barang Modal, α
(alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter positif lainya yang ditentukan oleh
data. Kelebihan fungsi Cobb-Douglas dibandingkan dengan yang lain menurut
Soekartawati diantaranya yaitu:
a. Fungsi tersebut dapat dirubah kedalam fungsi linier berganda
b. Fungsi produksi tersebut lebih mudah digunakan dalam perhitungan angka
elastisitas produk yaitu dengan melihat koefisien produk
c. Jumlah dari koefisien produk dapat diartikan sebagai tolak ukur ekonomi skala
usaha karena variabel (input) kadang-kadang lebih dari tiga, dengan
menggunakan fungsi Cobb-Douglas akan lebih mudah dan sederhana.
6
D. Fungsi-fungsi produksi tersebut bagi sebuah perusahaan
Kegiatan produksi memiliki fungsi yang sangat penting. Maka penting pula
mengetahui fungsi-fungsi produksi tersebut bagi sebuah perusahaan, antara lain :
1. Perencanaan
Perencanaan pada produksi dapat diartikan sebagai melaksanakan kegiatan
produksi barang atau jasa pada waktu tertentu yang disesuaikan
dengan forecast yang telah disusun. Penyusunan forecast tersebut dilakukan
dengan sistem yang terorganisir mulai dari sumber daya manusia, bahan baku,
ketersediaan ruang pada gudang, alat, dan lain-lain.
Perencanaan produksi mempengaruhi besarnya keuntungan yang dicapai oleh
sebuah perusahaan. Karena perencanaan yang baik dapat memperkirakan produksi
yang kualitas dan kuantitasnya tepat dan menjamin keberadaan stock. Tidak
kurang dan tidak lebih terlalu banyak. Stock kurang bisa mengakibatkan
konsumen beralih ke produk lain yang sejenis karena kehabisan. Sementara
kelebihan stock berisiko kadaluarsa sementara barang belum terjual habis.
Bisa disimpulkan, perencanaan produksi dilakukan agar perusahaan dapat
bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan
sebesar-besarnya. Karena forecast tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar,
maka diharapkan perencanaan dapat menjadikan kinerja perusahaan lebih baik.
2. Pengolahan
Pengolahan dalam kegiatan produksi merupakan sebuah fase di mana bahan baku
diolah menjadi barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi.
4. Jasa penunjang
Fungsi ini untuk meningkatkan cara kerja produksi. Terkadang proses produksi
begitu lamban, gemuk, dan ribet. Tidak jarang ada metode yang lebih efektif dan
efisien dan jasa penunjang berfungsi untuk itu.
7
itu dalam hal ini persoalan yang timbul adalah bagaimana agar produk yang ada dapat
diproduksi dalam jumlah yang optimal, sehingga dalam pelaksanaan proses produksi di
dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik sementara produk yang diproduksikan ini
cukup untuk memenuhi kepentingan perusahaan, tidak kurang dan tidak pula
berlebihan. Apabila terdapat kesalahan dalam menentukan jumlah produksi, maka akan
dapat mengakibatkan kekurangan jumlah barang produksi atau kelebihan jumlah
produksi sehingga menimbulkan pemborosan atau menimbulkan persediaan yang
menumpuk. Adanya penumpukan persediaan akan menimbulkan biaya persediaan
seperti biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan serta kemungkinan
terjadinya keusangan dan kualitas yang tidak bisa dipertahankan, sehingga dapat
mengurangi laba perusahaan. Oleh karena itu maka perusahaan perlu menghitung
jumlah produksi dengan baik agar jumlah produksi bisa optimal, sehingga memiliki
persediaan yang seoptimal mungkin demi kelancaran operasi perusahaan dalam jumlah,
waktu, mutu yang tepat serta biaya yang serendah rendahnya dan bisa memaksimalkan
laba yang diperoleh perusahaan.
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan jumlah produksi
dan besarnya penjualan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk
menentukan jumlah produksi dengan disesuaikannya besar permintaan pasar agar
jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. permasalahan itu dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) atau Produksi
optimal yang merupakan sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan
meminimumkan total biaya persediaan. Model EPQ digunakan untuk menentukan
kebijakan persediaan optimum apabila perusahaan memproduksi sendiri item yang
akan digunakan dengan Tujuan untuk menentukan besarnya jumlah produksi yang
optimal dan meminimumkan jumlah biaya persediaan atau Total Cost (TC), dalam
artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode ini dapat dicapai
apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost)
yang dikeluarkan jumlahnya minimum yang berarti tingkat produksi optimal akan
memberikan total biaya persediaan atau total inventory cost (TIC) minimum. Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan diperoleh
perusahaan. Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan jumlah
produksi dan besarnya penjualan pasar.
8
Secara umum ada beberapa faktor yang membatasi produksi optimal adalah sebagai
berikut:
9
2. Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan
mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3. Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian
pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili berbagai
kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan.
Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu.
1:5. Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat
mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.
1. Proses A memerlukan 1 jam tenaga kerja dan 2 jam mesin untuk menghasilkan
satu unit barang.
2. Proses B memerlukan 2 jam tenaga kerha dan 1 jam mesin untuk menghasilkan
satu unit barang
3. Proses C memerlukan 7/5 jam tenaga kerja dan 7/5 jam mesin untuk
menghasilkan satu unit barang.
Proses A menunjukkan berbagai tingkat output yang bisa dihasilakan dengan
menggunakan tenaga kerja dan jam mesin dengan perbandingan tetap 1:2. Proses B,
menggunakan jam tenaga kerja dan jam mesin dengan perbandingan 2:1. Sedangkan
proses C menggunakan perbandingan 1:1.
10
Seandainya perusahaan menargetkan untuk memproduksi 50 unit. Bila
menggunakan proses A maka diperlukan 50 jam tenaga kerja dan 100 jam mesin. Bila
proses B, maka diperlukan 100 jam tenaga kerja dan 50 jam mesin. Dan bila
menggunakan proses C maka diperlukan 70 jam tenaga kerja dan 70 jam mesin. Tetapi
selain 3 proses di atas perusahaan sebenarnya bisa menggunakan kombinasi dari proses
A dan B, proses A dan C, atau proses B dan C.
Terdapat dua hal penting sebagai penentu perilaku produsen, yaitu sifat dari
kegiatan produksi itu sendiri berupa produksi jangka pendek atau produksi jangka
panjang.
11
KESIMPULAN
Sebagai produsen kita harus bertanggung jawab dengan barang yang akan diprodusi selain
untuk melariskan barang dipasaran juga untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Untuk itu harus memperhatikan bahan dan proses pembuatannya.
1. Fungsi Produsen
Produsen memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi. Fungsi ini
didasarkan pada peran produsen dalam rumah tangga ekonomi. Dikutip dari Enotes,
fungsi utama produsen dalam ekonomi ialah membuat (memproduksi) barang atau jasa
untuk kemudian dijual dan digunakan oleh konsumen.
2. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output yang dihasilkan dalam
satu periode atau suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam
memproduksi barang dan jasa.
3. Produksi Optimal
Kegiatan produksi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, perencanaan produksi yang tidak tepat akan
menyebabkan tingginya ongkos produksi dan rendahnya kapasitas produksi.
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan
biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.
5. Analisa Aktivitas
Fungsi produksi yang dijelaskan sebelumnya mempunyai satu ciri utama, yaitu kita bisa
mengkombinasikan input yang satu dengan input yang lain dengan perbandingan
berapapun. Artinya untuk mendapatkan tingkat output tertentu, jumlah X1 dan X2 bagi
produsen tak terhingga banyaknya. Hal tersebut dicerminkan dengan adanya isoquant
yang berbentuk kurva halus yang melengkung.
12
DAFTAR PUSTAKA
13