Anda di halaman 1dari 16

Apa Saja Komponen Penyusunan Laporan Arus

Kas Metode Langsung?

Adapun beberapa komponen dalam menyusun laporan arus kas metode

langsung sebagai berikut :

1. Memperoleh Data Informasi Secara Jelas

Dalam menyusun laporan arus kas metode langsug harus berdasarkan

data informasi secara jelas, misalnya informasi tersebut didapat dari data

buku kas kecil atau kas bank.

Selanjutnya dalam membuat laporan keuangan arus kas juga harus

memiliki rekening koran serta struk yang dimiliki, sehingga data informasi

tersebut harus memiliki seluruh data mengenai pemasukan serta

pengeluaran keuangan perusahaan.

Untuk membantu menyajikan laporan keuangan arus kas yang berkaitan

dengan biaya masuk dan keluar Anda, maka sekarang Anda bisa

menggunakan bantuan akuntan serta teknologi yang telah berkembang

pesat.

Dengan cara manfaatkan layanan profesional seperti jasa pembukuan.

Membantu Anda mendapatkan laporan keuangan secara realtime, buat

invoice, mengurus unsur-unsur perhitungan pajak, serta payroll.

2. Menyusun Data Aktivitas Operasional


Dalam penyusunan laporan keuangan arus kas ini seperti pembahasan di

atas bahwa yang membedakan laporan arus kas metode tidak langsung,

dan langsung adalah bagian aktivitas operasional.

Laporan arus kas ini berawal dari data aktivitas operasional di mana

bagiannya terdiri dari pemasukan, pengeluaran, serta penjualan produk.

Contohnya bukti pengeluaran atas biaya kendaraan operasional atau

pembelian produk dalam mendukung kegiatan operasi perusahaan.

3. Menyusun Data Aktivitas Investasi

Selain itu dalam menyusun data aktivitas investasi adalah bagian penting

atas pengeluaran, pemasukan dana, serta pembelian aset dalam waktu

jangka panjang. Bagian ini juga diperoleh dari penjualan aset serta serta

simpanan jangka panjang, kemudian juga didapat dari pengalihan aset lain

serta mempengaruhi periode jangka panjang tersebut.

4. Menyusun Data Aktivitas Pendanaan

Selanjutnya dalam menyusun laporan keuangan arus kas yaitu adanya

data aktivitas pendanaan, yang terdiri dari transaksi tunai. Sehingga

transaksi ini mempengaruhi akun liabilitas jangka panjang serta ekuitas,

seperti contoh pembelian saham atau pengambilan pinjaman.

5. Menyajikan Hasil Laporan Arus Kas Metode Langsung (Cash


Flow) Perusahaan

Dalam menyajikan laporan arus kas perusahaan dengan metode langsung.

Untuk itu dalam menyusun arus kas tersebut didapat informasi dari
aktivitas operasi, investasi serta pendanaan menjadi pertanggung jawaban

perusahaan. Sehingga nantinya fungsi dari penggunaan metode ini seluruh

komponen di atas tidak bisa dihilangkan atau bahkan dipangkas.

Bagaimana Contoh Laporan Arus Kas Metode

Langsung?

Untuk lebih jelas bagaimana dengan mudah menyusun laporan arus kas

metode langsung, maka berikut ini contoh laporan arus kas PT Sukses

Kemilau periode Desember 2020 sebagai berikut. Seperti pembahasan

komponen diatas bahwa laporan keuangan arus kas terdiri dari aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan.

Dengan mengumpulkan laporan setiap transaksi PT Sukses Kemilau

selama Desember 2020, yaitu :

a. Laporan Arus Kas Metode Langsung – Aktivitas Operasi

Laporan aktivitas operasi ini adalah bagian dari penerimaan maupun

pengeluaran kas. Bahkan mempengaruhi bagian komponen neraca, seperti

aset dan kewajiban.


b. Laporan Arus Kas Metode Langsung – Aktivitas Investasi

Laporan aktivitas ini berdasarkan atas transaksi kas seperti bukti dari

pembelian, penjualan aset tetap. Contohnya gedung, tanah, fasilitas pabrik,

dan lainnya.

c. Laporan Arus Kas Metode Langsung – Aktivitas Pendanaan atau


Pembiayaan

Laporan yang berasal dari aktivitas pendanaan merupakan bagian dari

kewajiban dalam neraca, serta mempengaruhi pengurangan modal

perusahaan.
d. Penyajian Hasil Laporan Arus Kas Metode Langsung

Setelah seluruh komponen aktivitas telah diperoleh, langkah berikutnya

penyajian laporan arus kas metode langsung seperti berikut ini.


Membuat laporan arus kas metode langsung merupakan hal penting pada

laporan keuangan. Sehingga hal ini mempengaruhi penerimaan, dan

pengeluaran kas terhadap kesehatan keuangan perusahaan periode

tertentu. Laporan arus kas, sangat berguna bagi perusahaan supaya dapat

mengetahui keputusan dan kinerja perusahaan sehingga dapat melihat

berapa banyak pengeluaran atau pemasukan kas yang diperoleh.

1. Menyajikan Data Laporan Laba Rugi Tahun 2017


Jika diperhatikan dari laporan laba rugi sebelum pajak di atas, diketahui bahwa
perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 244.473.335.

Apabila perusahaan Anda membutuhkan konsultan pajak yang sudah


berpengalaman silakan hubungin konsultan pajak dari PAKAR.
2. Kumpulkan Laporan Neraca Tahun 2014 dan Juga Tahun 2015
Laporan Neraca Tahun 2014:

Selanjutnya laporan neraca tahun 2015:


3. Bandingkan Laporan Neraca Periode Berjalan dengan Neraca Periode
Sebelumnya
Pada langkah ketiga ini membandingkan laporan neraca di periode
sebelumnya dengan laporan neraca periode berjalan. Tujuannya tentu saja
untuk mendapatkan data kegiatan keuangan perusahaan pada periode tahun
berjalan. Dalam kasus ini kita membandingkan laporan neraca 2014 dan 2015.

Setelah membandingkan dari laporan kedua neraca sebelumnya, maka


didapat data laporan seperti ini:
Sekarang coba Anda perhatikan kolom Net Change. Di kolom tersebut
menunjukkan kegiatan atau aktivitas perusahaan yang berlangsung sejak
tanggal 1 Januar 2015 hingga 31 Desember 2015. Sementara angka-angka
yang ada pada kolom Net Change didapat dari selisih antara data neraca 2015
dengan neraca 2014.

 Kelompok Aktiva
Jika angka yang ada pada kolom Net Change memperlihatkan hasil positif,
maka terjadi pengeluaran arus kas.

Misalnya data pada rekening ‘Bank’, hasil Net Change-nya yaitu Rp


159.031.548 yang berarti rekening bank perusahaan mengeluarkan aliran kas
mencapai Rp 159.031.548.
Kemudian, apabila angka yang ada di kolom Net Change tandanya negatif,
berarti ada penerimaan atau pemasukan kas ke perusahaan.

Misalnya, pada ‘Persediaan’, Net Change-nya sebesar (Rp 32.278.907.243).


Maka terjadi pemasukan kas sebesar Rp 32.278.907.243.

 Kelompok Passiva (Kewajiban dan Ekuitas)


Sementara untuk kelompok passiva, jika angka di kolom Net Change tandanya
positif, maka ada penerimaan kas. Begitu juga sebaliknya, jika angka pada
kolom Net Change, menunjukkan tanda negatif artinya terjadi pengeluaran
kas.

1. Penyusunan Laporan Arus Kas


Setelah kita mendapatkan laporan laba rugi dan juga hasil perbandingan
laporan neraca tahun 2014 dan 2015, selanjutnya kita siap untuk membuat
laporan arus kasnya.

Jangan lupa, seperti yang sudah disebutkan di awal artikel, dalam penyusunan
laporan arus kas terdapat tiga elemen aktivitas utama yaitu aktivitas operasi,
investasi, dan pembiayaan. Maka dari itu, kita akan menyusunnya ke dalam
tiap-tiap elemen tersebut dan masih memakai data laporan laba rugi dan
neraca.

 Arus Kas Aktivitas Operasi


Berdasarkan hasil dari data laporan laba rugi tahun 2015, perusahaan
mengalami kerugian mencapai Rp 244.473.335. Kemudian laba rugi dikurangi
dengan depresiasi atau amortisasinya.

Dalam contoh kasus di atas, berarti nilai kas dari aktivitas operasinya sebesar
(Rp. 32. 886.142.667).
 Arus Kas Aktivitas Investasi
Arus kas investasi ini didapat dari kolom Net Change pada hasil perbandingan
neraca periode sebelumnya dengan neraca periode berjalan. Nah, kebetulan
pada tabel di atas hanya terdapat satu akun, yaitu aktiva tetap berupa
kendaraan saja. Tetapi apabila jumlah itemnya banyak, totalkan semua
angkanya.

Lalu dari kasus di atas, maka diperoleh aktivitas investasi sebesar Rp.
16.843.930.
 Arus Kas Aktivitas Pembiayaan
Sementara arus kas aktivitas pembiayaan ini datanya didapatkan dari
memindahkan angka yang ada di kolom Net Change pada tabel hasil
perbandingan neraca 2014 dan 2015 dari bagian kelompok Kewajiban dan
Ekuitas. Selanjutnya jumlahkan semua sehingga didapat hasil arus kas dari
aktivitas pembiayaan.

Pada contoh kasus di atas, didapat jumlah arus kas aktivitas pembiayaan
sebesar Rp 30.709.925.565.

 Total Aktivitas Kas


Kemudian total dari aktivitas kas didapat dari (aktivitas operasi+aktivitas
investasi+aktivitas pembiayaan). Maka, dari tabel kasus di atas, diperoleh total
aktivitas kas sebesar (Rp. 2.193.061.032).
 Saldo Awal Kas
Untuk saldo awal kas ini diperoleh dari mengambil data neraca pada periode
sebelumnya, yakni tahun 2014. Maka, diperolehlah hasil saldo awal kas
sebesar Rp. 2.510.230.120.
 Saldo Kas Seharusnya
Saldo kas seharusnya ini didapatkan dari menjumlahkan total aktivitas kas
dengan saldo awal kas pada neraca periode 2014. Dari contoh tersebut
diperoleh perhitungan (Rp. 2.193.061.032) ditambah Rp. 2.510.230.120,
sehingga diperoleh hasilnya sebesar Rp. 317.169.097.
 Saldo Akhir Kenyataan
Saldo akhir kenyataan diperoleh laporan neraca tahun 2015, yaitu Rp.
317.169.097.
 Selisih
Selanjutnya adalah memeriksa apakah laporan arus kas sudah selesai atau
belum. Apabila perhitungan antara saldo awal kas seharusnya dikurangi
dengan saldo akhir hasilnya adalah 0, maka laporan arus kas sudah rampung.
Hasilnya akan tampak seperti ini:
Setelah selesai, jika disusun ke dalam laporan arus kas metode tidak langsung
bentuk resminya akan tampak format seperti di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai