Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI II
Pelaporan arus kas dan
Pengeluaran kas dengan system
voucher

DISUSUN OLEH:
1. NUR HAIDA HASPA
2. REZA UBADILLAH
3. RAUNA VIRGA UTAMI
4. RIZKI PAROBI
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jurnal Penutup ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada mata kuliah pengantar akuntansi ll . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengisian jurnal penutup bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Sekian dan terimakasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB l
Pembahasan

A. Pengertian arus kas

B. Tujuan pelaporam arus kas

C. Komponen laporan arus kas

D. Cara membuat laporan arus kas

E. cara memasukan setiap transaksi ke dalam masing-masing kegiatan

F.Pelaporan kas pada system voucher

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. Pengertian laporan arus kas

Pengertian arus kas secara umum:

Laporan Arus Kas  (statement of cash flow) adalah laporan yang menyajikan informasi yang
relevan mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar sebuah perusahaan selama periode tertentu.
secara umum sudah disampaikan di awal paragraf di atas.

“Jenis Laporan Keuangan yang melaporkan arus kas yang berasal dari kegiatan operasi,
investasi, dan pendanaan”

Dari pengertian tersebut jelas bahwa laporan arus kas adalah salah satu jenis laporan
keuangan selain:
 Llaporan laba rugi
 Neraca
 Laporan perubahan modal
 Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

B. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan laporan arus kas sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui realisasi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan, sehingga akan bisa
diketahui potensi realisasi kas di masa yang akan datang.

2. Perusahaan akan bisa mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen
dalam bentuk kas .

C. Komponen Laporan Arus Kas

Ada 3 aktivitas Laporan Arus Kas, yaitu:

a. Arus Kas dari Kegiatan Operasi (Cash Flow from Operating Activities) 

Arus kas baik pemasukan maupun pengeluaran  yang berasal dari kegiatan usaha
perusahaan.Kegiatan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini tercermin dari Laporan Laba Rugi
perusahaan.Dengan kata lain arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas yang berasal dari
transaksi yang memengaruhi laba bersih

Contoh : penerimaan uang dari pelanggan, pengeluaran uang untuk membayar utang dan
gaji, penerimaan dividen, penerimaan bunga dan pelunasan pajak.

 
b. Arus Kas dari  Kegiatan Investasi (Cash Flow from Investing Activities) 

Arus kas baik pemasukan maupun pengeluaran yang berasal dari kegiatan
investasi.Kegiatan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok ini adalah semua kegiatan yang
terkait dengan aktifitas pembelian dan penjualan aktiva perusahaan serta kegiatan yang terkait
dengan piutang perusahaan dengan entitas lain.Dengan kata lain, pengertian arus kas dari aktivitas
investasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi investasi dalam aset non
lancar.

Contoh : transaksi yang mencakup penjualan dan pembelian aset tetap seperti mesin,
gedung.

c. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Cash Flow from Financing Activities) 

Arus kas atau aliran kas yang berasal dari kegiatan pendanaan perusahaan.Atau dengan
penjelasan lain, arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang
memengaruhi utang dan ekuitas perusahaan.

Misalnya : penjualan obligasi, emisi saham, pembayaran dividen, pelunasan kredit dari
bank.Arus kas dari kegiatan operasi disajikan paling awal, diikuti arus kas dari kegiatan investasi
dan kegiatan pendanaan.Total arus kas bersih dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah kenaikan atau
penurunan bersih dalam kas untuk periode tertentu.Saldo kas pada awal periode ditambahkan ke
kenaikan atau penurunan dalam kas bersih sehingga menghasilkan saldo kas pada akhir
periode.Saldo kas akhir di Laporan Arus Kas sama dengan kas yang dilaporkan dalam neraca.

D. Cara Membuat Laporan Arus Kas

Ada 2 cara membuat Laporan Arus Kas, yaitu: format laporan arus kas metode langsung dan
tidak langsung.

a. Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Cara membuat laporan arus kas metode tidak langsung adalah metode yang menyusun
komponen laporan arus kas dalam 3 aktivitas, yaitu:

 untuk elemen kas dari kegiatan usaha diletakkan paling atas


 selanjutnya diikuti arus kas dari kegiatan investasi dan
 arus kas dari kegiatan pendanaan.
Langkah-langkah membuat Laporan Arus Kas berikut ini:

Ada 2 sumber data yang digunakan untuk membuat Laporan Arus Kas, yaitu;
1. Laporan Laba Rugi periode Berjalan.
2. Neraca periode Berjalan dengan Neraca periode sebelumnya
contoh laporan perusahaan manufaktur tahun 2015 sebagai studi kasus penyusunan
Laporan Arus Kas metode tidak langsung.
 
1. Data Laporan Laba Rugi Tahun 2015

Perhatikan contoh Laporan Laba Rugi berikut ini:


Perhatikan Laba Bersih sebelum pajak dari contoh Laporan Laba Rugi di atas, kita bisa
melihat perusahaan dalam keadaan merugi sebesar Rp. 244.473.335,–
Seluk beluk Laporan Laba Rugi bisa anda pelajari di artikel: Ternyata ada Informasi
Super Penting Bagi Bisnis Anda dari Laporan Laba Rugi (Case Study).

2. Mengumpulkan data Neraca tahun 2014 dan 2015

Neraca tahun 2014:


Neraca tahun 2015:

3. Membandingkan Neraca periode sebelumnya dengan Neraca periode Berjalan.

Langkah ketiga ini tujuannya adalah untuk memperoleh data aktivitas keuangan perusahaan pada
periode tahun berjalan (dalam studi kasus ini, menggunakan neraca tahun 2014 dan 2015).

Dari dua contoh Neraca di langkah ke-2 di atas, kita akan memperoleh data laporan sebagai
berikut :
Perhatikan pada kolom Net Change menunjukkan aktivitas atau kegiatan yang terjadi sejak 01
Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.
Kolom net change merupakan selisih antara data neraca tahun 2015 dengan 2014 :

1. Kelompok Aktiva:
Bila angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : terjadi pengeluaran
kas.
Contohnya  pada rekening “Bank”, net change-nya adalah  Rp. 159.031.548 artinya untuk
rekening bank perusahaan mengeluarkan kas sebesar Rp. 159.031.548,-
Sebaliknya jika angka pada kolom net change ini bertanda negatif, artinya : terjadi penerimaan
kas.
Contohnya pada rekening “Kas” net change-nya adalah  (Rp. 2.352.092.580), artinya telah
terjadi realisasi kas masuk sebesar Rp. 2.352.092.580,-
 

2. Kelompok Kewajiban dan Ekuitas  (Passiva) :


Bila angka yang dihasilkan pada kolom net change bertanda positif, artinya : telah terjadi
realisasi kas masuk, sebaliknya bila angka pada kolom net change bertanda negatif maka telah
terjadi penerimaan kas.
4. Menyusun Laporan Arus Kas

Dari Laporan Laba Rugi  dan perbandingan neraca tahun 2014 dengan 2015 seperti diatas, kita
sudah siap untuk menyusun Laporan Arus Kas.Sebagaimana telah disebutkan di bagian awal
artikel ini bahwa Laporan Arus Kas terdiri 3 elemen.Mari perhatikan tiap elemennya untuk
menyusun laporan arus kas (masih menggunakan contoh Laporan Laba Rugi dan Neraca di atas).

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi (Operating Activities)

Berdasarkan sumber data dari Laporan Laba Rugi Tahun 2015, selama tahun 2015 perusahaan
mengalami kerugian sebesar Rp. 244.473.335,-.Kerugian itu bisa dilihat dari angkanya yang
bertanda negatif (Jika perusahaan memperoleh laba, maka tandanya akan positif).Laba atau rugi
dikurangi dengan Cost/Expense non cash (depreciation & amortization).Maka akan diperoleh
Arus kas dari aktifitas operasi. Dalam contoh di atas nilai kas dari operating activities sebesar
(Rp. 32. 886.142.667,-)

2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activities)

Arus Kas dari Kegiatan Investasi diperoleh dari kolom net change pada perbandingan neraca
periode berjalan dengan neraca periode sebelumnya.
Angka yang bertanda positif diganti  menjadi negatif, begitu juga sebaliknya angka yang
bertanda negatif diganti dengan tanda negatif.Kebetulan dalan contoh di atas hanya ada satu
rekening untuk item ini yaitu aktiva tetap.Bila jumlah item-nya banyak  maka jumlahkan semua
angka  sehingga  akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas Investasi.Dari contoh di atas diperoleh
jumlah arus kas dari kegiatan investasi adalah Rp. 16.843.930. 

3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)

Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan diperoleh dengan memindahkan angka dari kolom net
change pada perbandingan neraca tahun 2014 dengan neraca tahun 2015 dari kelompok
KEWAJIBAN dan EKUITAS.
Angka bertanda positif dibiarkan tetap positif,  dan yang bertanda negatif dibiarkan tetap
negatif.Kemudian tinggal menjumlahkan sehingga akan diperoleh Arus Kas dari Aktifitas
Pendanaan.Dari contoh di atas diperoleh jumlah arus kas dari kegiatan pendanaan adalah Rp.
30.709.925.565,-

4. Total Kegiatan Kas (Total Cash Activities)

Total Kegiatan Kas diperoleh dengan menjumlahkan angka total dari masing-masing kelompok
A, B & C di atas.Dari contoh di atas diperoleh Total Kegiatan Kas sebesar (Rp. 2.193.061.032,-)
5. Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance)

Saldo Awal Kas (Cash Beginning Balance) diambil dari Neraca Tahun 2014. Data yang
diperoleh dari Neraca tahun 2014 diperoleh angkanya sebesar
Rp. 2.510.230.120,-

6. Saldo Kas yang Seharusnya (Expected Cash Ending Balance)

Diperoleh dengan menjumlahkan Total Aktivitas Kas dengan Saldo Awal Kas. Dari data-data di
atas diperoleh nilainya sebesar Rp. 317.169.097,-

7. Saldo Akhir Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance)

Diambil dari data Kas pada Neraca Tahun 2015, nilainya Rp.  317.169.097

8. Selisih (Variance)

Untuk memeriksa apakah laporan Arus Kas sudah selesai atau belum dengan melakukan
pengajian akhir dengan membandingkan antara Saldo Kas yang seharusnya dengan saldo Akhir
Kenyataannya (Actual Cash Ending Balance).
“Bila hasil dari perhitungan ditersebut nilai variance-nya 0 (nol), maka laporan arus  kas
tersebut sudah sesuai.”
Bila semua langkah di atas telah selesai dibuat, maka hasilnya akhirnya akan nampak seperti
dibawah ini :

Bila disusun dalam bentuk resmi sebuah Laporan Arus Kas akan nampak seperti berikut ini:
b. Laporan Arus Kas Metode Langsung (Direct Method) 

Berikut ini contoh laporan arus kas metode langsung (Direct Method) :

Elemen laporan arus kas metode langsung (Direct Method) sama saja dengan Indirect method,
yang berbeda adalah sumber data dan langkah-langkahnya.
Cara atau metode pembuatan Laporan Arus Kas dengan metode langsung sumber datanya
adalah :

 Buku Kas Bank.


 Buku Kas Kecil (Petty Cash).
Perhatikan 4 (empat) langkah untuk membuat Laporan Arus Kas dengan metode langsung
berikut ini:

1. Lakukan pemeriksaan silang

Pemeriksaan terhadap Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol Check, dan
Buku Kas Kecil.
Bila rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan secara teratur, angkah #1
ini bisa dilewati.
2. Eliminasi (menghapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.
3. Klasifikasikan semua jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen
laporan arus kas.
Aktivitas ini akan memakan banyak waktu, namun bila anda membuatnya pada saat semua
catatan sudah selesai dan laporan arus kas sudah harus selesai.Dan cara terbaik untuk mengatasi
persoalan ini adalah melakukan pekerjaan ini sejak dari awal dan dilakukan setiap hari dengan
seperti itu maka akan terasa ringan.Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa elemen-
elemen Laporan Arus Kas adalah  Kegiatan Operasi , Kegiatan Investasi dan Kegiatan
pendanaan.

E. cara memasukan setiap transaksi ke dalam masing-masing kegiatan


tersebut

Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam masing-masing kegiatan tersebut,
maka dapat menggunakan panduan berikut ini:

Kegiatan Operasi: adalah  semua transaksi yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan.
Yang tergolong ke dalam kegiatan utama perusahaan adalah semua transaksi yang akan masuk
ke dalam laporan Laba Rugi, yaitu transaksi Pendapatan (revenue), Harga Pokok Penjualan, dan
Biaya operasional.
Kegiatan Investasi: adalah semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan pembelian aktiva
tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash advance, pengeluaran kas yang
mengakibatkan piutang meningkat.
Termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian cash bon (cash advance), deposit, dan uang muka
biaya.
Kegiatan Pendanaan : adalah transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan kewajiban,
yaitu: pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan kas dari hasil utang baru (bank loans
& credit loans).
Penerimaan atas penjualan saham atau surat berharga lainnya.

 4. Setelah melakukan klasifikasi terhadap semua transaksi, selanjutnya adalah  mulai
menyusun Laporan Arus Kas.

Caranya dengan menjumlahkan setiap jenis kegiatan yang telah dikelompokkan sesuai dengan
jenis kegiatannya, yaitu operasional, investasi dan pendanaan.Sehingga menjadi bentuk laporan
arus kas.Saat melakukan langkah-langkah ini tidak perlu lagi berpikir tentang eliminasi atas
transaksi-transaksi accrual atau transaksi-transaksi non cash basis.Karena pengelompokkan ini
telah dilakukan pada buku kas. Sehingga apapun jenis transaksinya sudah pasti menggunakan
kas,.

F. Contoh Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur

Laporan Arus Kas PT Gudang Garam


F. Pengertian Jurnal Pengeluaran Kas
 Jurnal Pengeluaran Kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan pengeluaran uang tunai.
Berikut ini adalah contoh analisis transaksi yang terdapat pada jurnal khusus pengeluaran kas.

1) Pembelian barang dagang tunai, dapat dianalisis menjadi:

 debet : pembelian

 kredit : kas

2) Pembayaran utang dagang dapat dilakukan dengan 2 cara:

a) jika tanpa potongan pembelian, analisisnya menjadi:

 debet : utang usaha

 kredit : kas

b) Jika ada potongan pembelian, analisisnya menjadi:

 debet : utang usaha


 kredit : kas

 kredit : potongan pembelian

Untuk transaksi yang tidak sering terjadi maka dicatat pada kolom tersendiri yaitu kedalam akun
serba-serbi dan lawannya adalah kas . Contoh transaksi ini seperti:

1) transaksi pembayaran pembelian perlengkapan, dapat dianalisis menjadi:

 debet : kolom serba serbi dengan nama akun perlengkapan

 kredit : kas

2) transaksi pembayaran gaji atau biaya lain-lain, dapat dianalisis menjadi:

 debet : kolom serba-serbi dengan mana akun biaya gaji / biaya lain-lain

 kredit : kas

Inilah contoh format kolom pada Jurnal Pengeluaran Kas:

Contoh Transaksi Jurnal Pengeluaran Kas

Diketahui bahwa dalam bulan April 2014  telah terjadi beberapa transaksi pengeluaran kas dalam
UD Subur Jaya  dengan data sebagai berikut:

Tanggal 7 April 2014  telah dilakukan pembelian barang dagang Kepada Toko Budi dengan
tunai senilai Rp 1.500.000

Tanggal 14 April 2014  Telah diterima kembali beberapa barang dagang karena rusak yang
sudah terjual dengan tunai pada Toko Bayu pada tanggal 5 April 2014  senilai Rp 300.000

Tanggal 16 April 2014  dilakukan pembayaran hutang pada CV Suci  Rp 1.650.000


Tanggal 20 April 2014  Telah dilakukan pembelian perlengkapan kantor dengan tunai pada Toko
Sejati senilai Rp 250.000

Tanggal 30 April 2014  dilakukan pembayaran gaji karyawan senilai Rp 1.300.000

Tanggal 7 April 2014  adalah transaksi pembelian barang dagang tunai, transaksi ini
menyebabkan saldo kas berkurang karena digunakan untuk membeli barang dagangan, dan akun
pembelian akan bertambah jadi posisi kas ada disebelah kredit dengan saldo sesuai yang
dikeluarkan yaitu Rp 1.500.000, dan pembelian diposisi debet dengan jumlah yang sama yaitu
Rp 1.500.000.

Transaksi tanggal 14 April 2014  adalah transaksi terjadinya retur penjualan atau penerimaan
kembali barang dagang yang telah terjual kepada pelanggan penyebabnya seperti diantaranya
adalah kerusakan barang tersebut atau cacat, akibat transaksi ini maka UD Subur Jaya  harus
mengeluarkan kas dan diberikan kepada Toko Bayu senilai barang yang dijual tersebut, sehingga
sudah jelas bahwa posisi kas ada diposisi kredit (karena saldonya telah berkurang) dan
bertambahnya transaksi retur penjualan diposisi debet dengan jumlah Rp 300.000.

Tanggal 16 April 2014  adalah transaksi pembayaran atau pelunasan hutang, akibat transaksi ini
maka UD Subur Jaya  mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar hutangya sehingga saldo
kas berkurang jadi posisi kas ada dikredit dengan jumlah sesuai uang yang dikeluarkan, dan
karena hutang telah dibayar maka hutangnya berkurang sehingga posisi hutang ada di debet
dengan jumlah sesuai yang dibayarkan yaitu Rp 1.650.000.

Tanggal 20 adalah transaksi pembelian perlengkapan secara tunai, pengaruhnya saldo kas
berkurang karena untuk membayar pembelian perlengkapan sehingga dicatat posisi kredit
sebesar uang yang dikeluarkan, sebaliknya akun perlengkapan mengalami penambahan karena
telah dilakukan pembelian jadi posisi perlengkapan ada di debet dengan jumlah sesuai nilai
perlengkapan tersebut.

Tanggal 30 adalah transaksi pembayaran beban. Semua transaksi pembayaran beban merupakan
transaksi yang akan mengurangi saldo kas seperti transaksi pembayaran beban gaji, akibat
pembayaran gaji maka akun kas dicatat pada posisi kredit dan beban gaji pada posisi debet
sebesar nilai uang yang dikeluarkan untuk membayar, dalam Data UD Subur Jaya  di atas adalah
Rp 1.300.000

G. Pengeluaran kas dengan system voucher

a. Pengertian Dan Tujuan Sistem Voucher

Voucher Adalah Formulir yang disediakan oleh perusahaan yang berisikan surat pembayaaan
faktur tertentu atau kewajiban yang harus segera dibayar. Sistem voucher meliputi
catatan,metode, dan prosedur yang digunakan untuk menyetujui dan mencatat pengeluaran kas
atas faktur yang harus segera dilunasi. Formulir-formulir yang digunakan dalam sistem ini antara
lain voucher : daftar voucher (voucher register), arsip voucher yang belum dibayar , arsip
voucher yang telah dibayar dan daftar cek (cek register).

Tujuan sistem voucher adalah sebagai alat koordinasi dari kegiatan bagian yang bertanggung
jawab pada kegiatan pembelian atau pada pembayaran-pembayaran sehingga uang yang
dikeluarkan oleh kasir dapat terjamin kebenaranya dan terhindar dari risiko penyalahgunaan.

b. Prosedur Voucher

Selain melakukan pengendalian atas penerimaan kas, suatu perusahaan juga harus
melakukan sistem pengendalian atas pengeluaran kas. Dalam pengendalian penerimaan kas ,
misalnya harus terdapat pemisahaan tugas antara pihak yang menyimpan.yang menerima dan
yang mencatat. Selain itu, setiap penerimaan uang kas harus langsung disetor ke bank agar setiap
transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas dapat dikontrol dengan
penyetoran ke bank yang dicatat dalam buku penerimaan bank.

Untuk pengendalian pengeluaran kas , salah satu prosedur yang dapat digunakan oleh perusahaan
adalah dengan sistem voucher. Dalam sistem voucher ,setiap kewajiban yang timbul karena
adanya pembelian barang atau jasa kepada pihak lain harus dibuatkan voucher. Voucher disini
merupakan bukti persetujuan dari pejabat yang berwenang atau pejabat yang telah ditunjuk untuk
suatu pengeluaran uang sesuai bagiannya masing-masing. Voucher dibuat pada saat timbul suatu
pos pengeluaran tanpa memandang kapan kewajiban tersebut harus dilunasi. Voucher dibuat
untuk setiap pengeluaran tanpa memandang besar kecilnya pengeluaran tersebut.

Prosedur pengeluaran kas dengan sistem voucher antara lain adalah :

 Untuk setiap kewajiban yang pada akhirnya harus diselesaikan dengan pengeluaran kas ,
pihak yang akan melakukan pengeluaran uang harus lebih dahulu mengisi voucher untuk
diajukan atau dimintakan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
 Voucher-voucher yang telah mendapat persetujuan untuk dibayar dari pejabat yang
berwenang dicatat dalam daftar voucher (voucher register).
 Setelah semua voucher dicatat ke dalam daftar voucher, voucher tersebut disimpan ke
dalam arsip voucher yang belum dibayar sampai dengan voucher tersebut. Dengan cara
ini arsip voucher berfungsi sebagai buku pembantu utang usaha.
 Voucher yang sudah jatuh tempo diambil dari arsip voucher yang belum dibayar dan
dibuatkan cek untuk pembayararanya.setelah dibuatkan cek , voucher yang dibayar
tersebut diberi cap lunas, kemudian dikumpulkan ke dalam file voucher yang telah
dibayar dan disimpan sesuai dengan nomor urut
 Setiap cek yang dikeluarkan untuk membayar utang voucher dicatat dalam buku harian
yang disebut cek register.cek ini berfungsi sebagai pengeluaran kas

DAFTAR PUSTAKA
https://dosenakuntansi.com/jurnal-penerimaan-kas
https://www.mas-software.com/blog/istilah-voucher-dalam-akuntansi/
https://www.coursehero.com/file/p7npkt19/E-SISTEM-AKUNTANSI-DALAM-
PERUSAHAAN-MANUFAKTUR-Kegiatan-pokok-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai