Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

1. KHOIRUL ULUM M.

2.
(041911333057)
KALYANA HASNA D.
PERENCANAAN
DAN ANGGARAN
(04191133058)
3. WAHIDAH M.
(041911333061)
4. AINUN TOYYIBAH
(041911333080) ORGANISASI
5.

6.
MADE BAGUS T.A.K.
(041911333090)
DIANA ASTUTIK
SEKTOR PUBLIK
(041911333092)
Secara garis besar terdapat 2 pendekatan
PERKEMBANG utama dalam perencanaan dan
AN penyusunan anggaran sector public,
yaitu:
ANGGARAN 1. Anggaran tradisional/konvensional
SEKTOR 2. Pendekatan baru yang dikenal
PUBLIK dengan pendekatan new public
management
Perbandingan anggaran tradisional dengan
anggaran berbasis pendekatan NPM
Anggaran tradisional (line item) New public management (incremental)
Sentralistis Desentralisasi dan develop management
Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output, dan outcame (value
for money)
Tidak terkait dengan perencanaan jangka Panjang Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka
Panjang
Line item dan incremental Berdasarkan sasaran kinerja
Batasan departemen yang kaku (rigid department) Lintas department (cross department)
Menggunakan aturan klasik : vote accounting Zero base budgeting, planning programming
budgeting system
Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional

Bersifat tahunan Bottom up budgeting


Spesifik
Kelemahan:
1. Hubungan antara anggaran tahunan
dan rencana pembangunan jangka
Panjang tidak memadai
2. Pendekatan incremental menyebabkan
sejumlah besar pengeluaran tidak pernah
Anggaran diteliti secara menyeluruh efektivitasnya
3. Lebih berorientasi pada input daripada
tradisional output
4. sekat-sekat antar departemen yang
kaku membuat tujuan nasional secara
keseluruhan sulit dicapi
 
5. Prooses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin
dan investasi

6. Anggaran tradisional bersifat tahunan, sehingga


dapat mendorong korupsi dan kolusi karena jangka
waktu pendek

Kelemahan 7. sentralisasi penyiapan anggaran dan informasi yang


tidak memadai menyebabkan lemahnya perencanaan
anggaran

8. Persetujuan anggaran yang terlambat


Anggaran Publik dengan
Pendekatan NPM (New
Public Management)

sejak pertengahan tahun 1980-an


telah terjadi perubahan manajemen
sektor publik yang cukup drastis dari
manajemen tradisional yang terkesan
kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi
model manajemen yang fleksibel dan
lebih mengakomodasi pasar.
Paradigma baru yang muncul dalam
manajem sektor publik tersebut yaitu
pendekatan New Public Management.
1. Pemerintahan katalis : fokus pada pemberian
pengarahan bukan produksi pelayanan publik

Salah satu model 2.Pemerintah milik masyarakat : memberdayakan


masyarakat daripada melayani
pemerintahan di era NPM
adalah model pemerintahan 3.Pemerintahan yang kompetitif : menyuntikkan
yang diajukan oleh osborne semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan
publik
dan gaebler (1992) yang
tertuang dalam 4. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi :
mengubah organisasi yang digerakkan oleh
pandangannya yang dikenal peraturan menjadi
dengan konsep "reinviting
goveverment” meliputi : organisasi yang digerakkan oleh misi

5. Pemerintah yang berorientasi hasil : membiayai


hasil bukan masukan
6.Pemerintah berorientasi pada pelanggan :
memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi

7.Pemerintahan wirausaha : mampu


menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan

8.Pemerintah antisipatif : berupaya mencegah


daripada mengobati

9. Pemerintah desentralisasi : dari hierarki


menuju partisipatif dan tim kerja

10. Pemerintah berorientasi pada (mekanisme)


pasar : mengadakan perubahan mekanisme
pasar (system insentif) dan bukan dengan
mekanisme administratif (sistem prosedur dan
pemaksaan)
Perubahan Pendekatan Anggaran

Teknik penganggaran sektor publik pada era New Public Management :

1.Performance Budgeting

-sistem pendekatan kinerja merupakan sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolak
ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program

-pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran publik pada
anggaran tradisional

-Penilaian kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran.

-Menurut pendekatan kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi dan dikendalikan melalui
penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit kinerja, serta evaluasi kinerja eksternal
 

2. Zero Based Budgeting (ZBB)

ZBB menghilangkan incrementalism dan line item pada anggaran tradisional dan
mengasumsikan mulai dari nol (zero-base). ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu
untuk anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini.

•Proses implementasi ZBB :

1. Identifikasi unit-unit keputusan

ZBB merupakan sistem anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar
perencanaan dan pengendalian anggaran. Suatu unit keputusan merupakan kumpulan dari
unit

keputusan level yang lebih kecil.

Ex : pemerintah daerah → dinas-dinas → subdinas →subdinas Y subprogram

2. Penentuan paket-paket keputusan

a. Paket keputusan mutually exclusive → paket keputusan yang memiliki fungsi sama

b. Paket keputusan incremental →merefleksikan tingkat usaha yang berbeda dalam


melaksanakan aktivitas tertentu
 

Keunggulan ZBB

1. Dapat menghasilkan sumberdaya secara lebih efisien

2. Berfokus pada value for money 3.Memudahkan


untuk mengidentifikasi

4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan


3. Meranking dan manajer

mengevaluasi  

paket keputusan Kelemahan ZBB

1.Time consuming, terlalu teoritis dan tidak lebih


efisien praktis, biaya tinggi, dan menghasilkan kertas
kerja yang menumpuk

2. Manfaatnya jangka pendek 3.Implementasinya


membutuhkan teknologi yang maju

4. Implementasi ZBB menimbulkan masalah


keperilakuan dalam organisasi
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada
3.Planning, teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan
penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya berdasarkan
Programming, analisis ekonomi

Proses implementasi PPBS :


and Budgeting 1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit
System (PPBS) organisasi dengan jelas

2. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk


mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan


menghitung cost-benefit dari masing-masing program

4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan


biaya yang kecil

5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang


disetujui
Kelebihan PPBS 

1.Memudahkan dalam pendelegasian


tanggung
2.Mengurangi beban kerja dalam jangka
panjang
3.Memperbaiki kualitas pelayanan melalui
pendekatan cost awareness
4.Lintas departemen
5.Menggunakan teori marginal utility,
sehingga alokasi sumberdaya dapat optimal
Masalah utama
penggunaan ZBB dan PPBS

1. Bounded rationally, keterbatasan dalam


menganalisis semua alternatif untuk melakukan
aktifitas
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua
alternatif, terutama untuk mengukur output
3. Menimbulkan beban pekerjaan yang sangat
berat
4. Kesulitan dalam menentukan tujuan ketika
terjadi conflict of interest
5.Perubahan program tidak dapat dilakukan
dengan cepat dan tepat
6. Resistance to change
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai