Anda di halaman 1dari 12

Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No.

1 Juni Tahun 2020


(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

REVITALISASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DALAM


MENGHADAPI PENDEMI COVID-19 DI KOTA BIMA

Tauhid1, Adi Hidayat Argubi2, Ruli Inayah Ramadhoan3, Kamaluddin4


Administrasi Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo, Indonesia1
tauhid@stisipbima.ac.id
Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Muhammadiyah Malang 3
ruliramadhoan@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana revitalisasi kebijakan pengembangan
pariwisata dalam menghadapi pentebaran pendemi Covid-19 di Kota Bima.Jenis penelitian
yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.Penelitian ini dilakukan di
Dinas pariwisata Kota Bima dan daya tarik wisata di Kota Bima.Tahapan pengumpulan data
adalah denganobservasi, wawancara berstruktur, dan studi kepustakaan.Sedangkan Tehnik
Analisis data yang dipergunakan meliputi Analisis data kualitatif merujuk model
interaktifkoleksi data atau pengumpulan data denganmenggunakan analisis data yakni:
1)pengumpulan data lapangan; 2) mereduksidata; dan 3)menarik kesimpulan dan
melakukanverifikasi data secara berinteraktif. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa
revitalisasi destinasi wisata kota bima,mencakup : Destinasi Lawata sebagai wisata bahari
dan wisata Kuliner, Destinasi Kolo juga sebagai wisata bahari dan Kuliner, Destinasi
Pundunence sebagai wisata pegunungan, Destinasi Ncai Kapenta sebagai wisata olahraga
ekstrim, Destinasi Tembakolo sebagai wisata sejarah dan Destinasi sejarah berupa gua
peninggalan jepang di Kelurahan Jatibaru Barat dan JatibaruTimur. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa setelah penentuan destinasi obyek wisata, maka Dinas Pariwisata Kota
Bima harus melakukan pengelompokan terhadap kegiatan di obyek wisata setelah dilakukan
revitalisasi supaya lebih terarah pola pengembangan yang terdiri dari: 1).Pengelompokkan
Wisata Air, 2). Kelompok Wisata Hiburan, dan 3). Kelompok Wisata Alam.
Kata Kunci: Revitalisasi, Kebijakan, Pengembangan, Pariwisata

Abstract
This study aims to find out how to revitalize tourism development policies in the face of the
spread of the Covid-19 epidemic in theBima City. Types of research
usedin this research is descriptive research. This research conducted in
The Bima City tourism office and tourist attractions in the Bima City. The stages of data
collection are through observation, structured interviews, and literature study. While the data
analysis techniques used include qualitative data analysis referring to the interactive model of
data collection or data collection using data analysis namely: 1) field data collection; 2)
reduce data; and 3) draw conclusions and interactively verify data. The results showed that
the revitalization of the Bima City, including: Lawata Destinations as marine tourism and
Culinary tourism, Kolo Destinations as well as marine and culinary tourism, Pundunence
Destinations as mountain tourism, Ncai Kapenta Destinations as extreme sports tourism,
Tembakolo Destinations as historical tourism and Historical destinations in the form of
Japanese heritage cave in West Jatibaru and East Jatibaru. The results of the study also
showed that after determining the destination of the tourism objects, the Bima City Tourism
Office had to group the activities in the tourism objects after the revitalization so that the
development pattern consisted more: 1). Water Tourism Grouping, 2). Entertainment
Tourism Group, and 3). Nature Tourism Group.
Keyword:Revitalization, Policy, Development, Tourism

13
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

PENDAHULUAN destinasi pariwisata dunia. Oleh karena itu,


Kota Bima sebagai salah satu dalam rangka menjadikan Kota Bima
daerah yang memiliki potensi yang cukup sebagai tujuan wisata, maka tentu
besar untuk menjadi tujuan pariwisata bagi diperlukan keberanian dan langkah
Wisatawan Mancanegara, Wisatawan strategis yang dilakukan Pemerintah Kota
Nusantara dan lebih-lebih wisatawan lokal Bima dalam memaksimalkan seluruh
dalam hal ini masyarakat Kota Bima potensi obyek wisata yang ada di Kota
maupun Kabupaten Bima yang berkunjung Bima agar tetap eksis dalamdunia
ke tempat-tempat obyek wisata, terutama kepariwisataan. Kalau selama ini banyak
wisata budaya ada Museum Asi Mbojo, para wisatawan melewati KotaBima untuk
Museum Samparaja, Makam-makam raja tujuan wisata ke Pulau Komodo hanya
Bima dan Sultan Bima di Dana Taraha. melewati Kota Bima, makapemerintah
Belum lagi wisata alam dan pantai seperti daerah harus menangkap peluang
pantai Kolo lebih khusus di Wilayah So pengembangan pariwisata dengan
Ati yang memiliki keindahan taman laut menjadikan Kota Bima sebagai tujuan
yang cukup indah dan mempesona di wisatawan dengan membangun dan
dunia. Disamping itu beragam potensi menata obyek wisata dengan baik dengan
budaya local seperti kegiatan tradisional mengedepankan unsur nilai kearifan lokal,
upacara adat U’a Pua (yang dilaksanakan menyediakan sarana dan prasarana
setiap Hari Ulang Tahun Kota Bima), penunjang seperti hotel dan restaurant
Festival Wisata Asakota,Kareku Kandei, yang memadai, dan promosi wisata yang
Hadra, Gantao, Tarian Wura Bongi intens yang dilakukan oleh pemerointah
Monca, Muna Tembe dansebagainya, Kota Bima maupun dunia usaha terutama
menjadikan Kota Bima memiliki keunikan mereka yang bergerak di dunia pariwisata,
tersendiri dan nilai tambah sebagai sehingga kedepannya akan dapat
primadonawisata di wilayah timur Nusa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Tenggara Barat yang tidak akan kita Kota Bima. Berikut disajikan
jumpai di daerah lain di ditanahair, apalagi Perkembangan kunjungan wisatawan ke
Kota Bima berdekatan dengan kawasan Kota Bima periode tahun 2013-2017,
Taman Nasional Komodo yangmenjadi sebagai berikut :
Tabel 1. Arus kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik Tahun 2013-2017 di
Kota Bima
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota
Wisatawan Bima (Orang)
2015 2016 2017 2018 2019
Wisatawan
1157 779 1152 1246 1015
Mancanegara
Wisatawan Domestik 18011 18724 36465 38765 40231
Jumlah 19168 19503 37617 40011 41246
Sumber Data : BPS Kota Bima, 2020
Berdasarkan data tersebut baik mancanegara maupun domestic
menujukkan bahwa peningkatan jumlah selama 5 tahun sebanyak 157.545 orang.
kunjungan wisatawan baik dari Terkait dengan hal itu ada 6 (enam)
Mancanegara selama 5 (lima) tahun terus Destinasi wisata Kota Bima yang bias
mengalami peningkatan walaupun di dijadikan destinasi unggulan yaitu : 1).
penghujung Tahun 2019 mengalami Destinasi Lawata sebagai wisata bahari
penurunan, namun wisatawan domestic dan wisata Kuliner, 2) Destinasi Kolo juga
justru mengalami peningkatan yang luar sebagai wisata bahari dan Kuliner, 3)
biasa sehingga total kunjungan wisatawan Destinasi Pundunence sebagai wisata
14
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

pegunungan, 4). Destinasi Ncai Kapenta sebanyak 1 orang. Sumber data dalam
sebagai wisata olahraga ekstrim, dan penelitian ini terdiri dari Data Primer yang
5)Destinasi Tembakolo sebagai wisata diperoleh langsung dari informan
sejarah serta 6) Destinasi sejarah berupa penelitian melalui wawancara dan
gua peninggalan jepang di kelurahan pengamatan dan Data sekunder yang di
jatibaru barat dan jatibaru timur. peroleh dari laporan tertulis dan dokumen
Namun dalam pengembangan yang ada pada Dinas Pariwisata Kota
pariwisata di Kota Bima untuk Tahun Bima.Sementara itu Tehnik Analisis data
2020 sebagaimana di kemukakan oleh yang dipergunakan meliputi Analisisdata
Kepala Dinas Pariwisata Kota target kualitatif merujuk model interaktifkoleksi
kunjungan wisatawan baik mancanegara data atau pengumpulan data
maupun domestic sebesar 1 juta orang denganmenggunakan analisis data Miles
wisatawan. Tidak akan tercapai karena danHuberman (dalam Sugiyono, 2011)
Kota Bima sekarang dihadapkan pada yangmembagi tiga tahapan yakni:
persoalan yang krusual yang 1)pengumpulan data lapangan; 2)
mempengaruhi arus kunjungan wisatawan mereduksidata dengan cara memilah-
baik mancanegara maupun domestik milahkan kedalamsatuan konsep tertentu,
adalah semakin merebaknya penyebaran kategori tertentu atautema tertentu atau
virus corona atau dikenal dengan Covid-19 meringkaskan datakejadian dan situasi
yang sudah mendunia. Dan ini terasa dilokasi penelitiandengan dokumen yang
sekali dampaknya dalam semua sector relevan; dan 3)menarik kesimpulan dan
yang menyebabkan kelesuan ekonomi. melakukanverifikasi data secara
Semua orang sekarang merasa khawatir berinteraktif, seberapabanyak proses
dan panic takut jangan sampai terkena bolak-balik data, tergantungpada
Covid-19 ini yang menyebabkan angka kompleksitas permasalahan yanghendak
penyidap atau pasien lebih khusus Kota dijawab. (yang dikutip dalam
Bima berdasarkan rapid test maupun tes https://media.neliti.com/media/publications/
swab sebanyak 1 orang. Sementara masih 146951-ID-implementasi-kebijakan-
dalam ODP sebanyak 132 orang, dan PDP pengembangan-pari.pdf).
sebanyak 4 orang(Data tanggal 18 April
2020 yang disampaikan oleh Pemerintah RESULT AND DISCUSSION
Provinsi Nusa Tenggara Barat). Destinasi Wisata Kota BimaYang Bisa
Berdasarkan kondisi tersebut, Dijadikan Destinasi Unggulan.
maka Peneliti melakukan penelitian terkait Kota Bima memiliki potensi
dengan: “Revitalisasi Kebijakan wisata yang luar biasa, baik berupa
Pengembangan Pariwisata Dalam wisataalam maupun budaya, berada pada
Menghadapi Pendemi Covid-19 di Kota banyak titik lokasi destinasi serta tersebar
Bima” diseluruh wilayah, juga karena kualitas
dan daya tariknya yang sangat unik
METODE PENELITIAN danberagam.Berdasarkan Peraturan
Jenis penelitian yang digunakan Menteri Dalam Negeri nomor 50 tahun
dalam proses penelitian ini yaitu penelitian 2012 tentangdaya tarik wisata maka objek
deskriptif. Dalam penelitian yang menjadi tujuan masyarakat dapat dibagi dalam 3
informan penelitian adalah Sekretaris kategori yaituobjek wisata alam, wisata
Daerah Kota Bima, Kepala Dinas buatan dan wisata budaya. Wisata alam
Pariwisata Kota Bima, Sekretaris Dinas adalah objekwisata yang disajikan secara
Pariwisata, Kepala Bidang Pengembangan alami tanpa ada sentuhan tangan manusia,
Destinasi, Pengelola Hotel 1 orang, wisatabuatan adalah wisata yang telah
Pengelola Jasa Usaha Wisata (Tour and tersentuh atau terdapat campur tangan
Travel) 1 orang dan Pegiat Pariwisata manusiasedangkan wisata budaya adalah
15
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

wisata non alam dan wisata yang Fasilitas pariwisata yang ada di
disajikanbersumber dari kebudayaan Pantai Lawata berupa shelter dan
daerah (lokal) dapat berupa benda dan tak panggunghiburan yang akan
benda. menampilkan berbagai macam hiburan
Secara umum, destinasi wisata dan kesenian rakyat.Fasilitas
yang akan dipaparkan dalam tulisan ini penyewaan Banana Boad oleh
terdiridari obyek wisata alam dan wisata Pemerintah dan fasilitas Kano dan
budaya. Untuk mendapatkan potret bankaret sudah diusahakan oleh
destinasiyang sangat banyak dan terpencar masyarakat sekitar. Di areal sekitar
tersebut, maka dalam dokumen profil ini Pantai Lawata, diatas bukit yang
akandibahas secara rinci objek wisata di menghadap ke arah pantai juga telah
Kota Bima dan dibangun rumah makan dantempat
dikelompokkanberdasarkan Lokasi lesehan yang menyajikan berbagai
Kecamatan sebagai berikut : makanan daerah Bima.Pemandangan
1. Destinasi Lawata Sebagai Wisata Pantai Lawata menarik untuk
Bahari Dan Wisata Kuliner dikembangkan.Pantai yang asridengan
Pantai Lawata ibarat sebuah airnya yang tenang sangat cocok untuk
gerbang selamat datang, memberi olah raga air.Panorama
isyaratbahwa perjalanan akan segera keindahanTeluk Bima yang tenang
memasuki Kota Bima. Panjang pantai terlihat jelas jika berdiri di atas bukit
kira-kitasetengah kilometer yang Pantai Lawata.
dikelilingi perbukitan yang indah.Di 2. Destinasi Kolo Juga Sebagai Wisata
bawahbukitberbatu terdapat sebuah Bahari Dan Kuliner
goa peninggalan Jepang.Dahulu tempat Jika memasuki Kota Bima
ini merupakantempat peristrahatan lewat laut akan melewati sebuah celah
bagi para bangsawan Bima dan teluk yangsemakin ke dalam semakin
kemudian menjaditempatrekreasi menyempit. Lebarnya hanya sekitar
andalan masyarakat yangselalu ramai satu kilometer.Dikedua sisinya
dikunjungi. dipagari bukit dan ada dua buah bukit
Sarana pariwisata Lawata telah yang menjorok ke tengahpada masing-
dibangun sejak tahun 2015.Tempat ini masing sisi tersebut seolah menutup
duluselalu ramai dikunjungi wisatawan teluk. Itulah sebabnya orangBima
baik wisatawan nusantara menyebutnya asa kota atau mulut kota.
maupunmancanegara.Dulu terdapat Di satu bagian bukit sebelah
sarana hotel dilokasi objek ini, namun baratterdapat reruntuhan benteng dan
sekarangkeberadaan sarana pariwisata meriam kuno peninggalan Belanda.Di
tersebut sangat memprihatinkan karena bawahbukit terdapat sebuah pantai
sudahditinggalkan oleh yang sangat indah.Pantainya berpasir
pengelolanya.Bangunan yang rusak putih, airnyatenang berwarna bening
dan tidak terawat tersebutmemberikan sehingga karang-karang terlihat jelas,
kesan kumuh bagi Pantai Lawata yang dan pohon kelapasepanjang pantai
sangat indah.Oleh karena menambah keindahan
itu,pemerintah Kota Bima sejak tahun panorama.Perahu nelayan dan
2015 telah membangun ulang dan kapalkapal besar yang datang dari
menatakembali Lawata dan menambah berbagai daerah terlihat dengan jelas di
atraksi wisata pantai seperti sini.Ketenangan air lautnya
keberadaan BananaBoad, perahu menjadikan pantai ini sebagai tempat
wisata dan berbagai shelter ang budidaya rumputlaut oleh masyarakat
disediakan bagi wisatawan. lokal.Perairannya yang tenang sangat
bagus untuk berenang,berperahu,
16
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

berselancar, dan menyelam untuk Letak Pegunungan Ncai


melihat keindahan batu karang danikan Kapenta sangat strategi untuk
hias yang berwarna-warni. pengembangan usaha budidaya Jambu
Nama pantai ini adalah Pantai Mete, Nangka, Mangga dan Durian
So Ati yang teretak di ujung barat Desa yang memiliki luas 4000 m2.
Kolo.Desa ini sangat dinamis.Lebih Pegunungan Ncai Kapenta terletak di
dari separuh penduduknya adalah Kelurahan Jatibaru Timur dan
pedagangpakaian dan barang berbatasan dengan Desa Keli
elektronik bekas dan Singapura.Dulu Kecamatan Wera Kabupaten Bima.
kapal Singapura yangmembawa Disela tanaman Jambu Mete sudah
pakaian ke desa ini.Kapal tersebut dibuatkan jalan pengerasan untuk
berlabuh di tengah laut.Nelayandengan menghubungkan antara lokasi jambu
perahu motornya mengambil karung- mete yang satu dengan yang lain. Dan
karung bensi barang bekas tersebutdan sekarang sudah tembus sampai ke
transaksi dilakukan di laut.Namun Dusun Ndano Nae Kelurahan Ntobo.
sudah banyak pemilik modal di Kolo Maka tidak salah Pemerintah Kota
yangmemiliki armada kapal sendiri Bima menetapkan Ncai Kapenta
untuk mengangkut barang dari sebagai salah satu Destinasi Wisata
Singapura. Di sanamereka biasa untuk kegiatan olahraga ekstrim seperti
berhubungan secara langsung dengan trabas, motor cross atau sepeda
mitra bisnisnya untukmembeli pakaian gunung.
dan barang elektronik seperti radio, 5. Destinasi Tembakolo Sebagai
televisi, komputer, dantelepon seluler. Wisata Sejarah
3. Destinasi Pundunence Sebagai Temba Kolo terletak di
Wisata Pegunungan Kecamatan Asakota, diperkirakan
Gunung Pundu Nence atau keberadaanya sudah berumur ratusan
populer juga dengan singkatan gunung tahun. Keadaan batu tersebut
Punce adalah gunung yang terletak di dikelilingi oleh batu-batu kecil dan 7
kelurahan Lelamase, kecamatan batu besar yang dianggap oleh
Rasanae Timur, kota Bima. Gunung masyarakat di sekitarnya sebagai Batu
dengan ukuran 1.050 mdpl ini Bidadari.Menurut cerita 7 Batu ini
sekaligus menjadi puncak tertinggi sebagai tempat menyimpan selendang
kota tersebut. Setiap akhir pekan 7(tujuh) bidadari yang bilamana
banyak pelajar dan pecinta alam yang mereka mandi dan berenang ditempat
mendaki ke puncaknya.Izin pendakian ini. Di dalam sumur ini tumbuh sebuah
ke Gunung Punce dilakukan di rumah pohon yang disebut pohon awe yang
ketua RT setempat.Izin diperlukan tinggi dan besarnya tidak pernah
lantaran kawasan Gunung Punce ini berubah dari dulu hingga sekarang.
termasuk dalam cagar alam. Sepanjang Temba Kolo terletak di Kelurahan
rute perjalanan akan banyak dijumpai Kolo. Sumur yang sejak zaman dahulu
pemandangan keren termasuk dikenal oleh masyarakat dengan
peninggalan sejarah berupa meriam Temba Kolo ini menyimpan legenda
Belanda. Dari puncak gunungnya bakal panjang tentang kisah cinta Raja Bima
hadir suguhan sunset yang menawan pertama Indra Zamrut dengan puteri
serta pemandangan dari Gunung kayangan atau yang dikenal dengan
Sangiang serta pemandangan alam Ana Fari Pidu. Salah seorang Ana Fari
lainnya yang tak kalah indah. Itu bernama Puteri Indah yang berhasil
4. Destinasi Ncai Kapenta Sebagai dipersunting Raja Indra Zamrut.Dan
Wisata Olahraga Ekstrim setelah melahirkan dan menemukan
kembali selendangnya, puteri indah
17
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

terbang ke angkasa bersama membutuhkan keahlian khusus. Dan


selendangnya meninggalkan Indra jarak antara gua yang satu dengan yang
Zamrut dan puteranya.Lalu dengan lain +5 – 10 km.
kekuatan penuh kuda Manggila Indra
Zamrut pun tiba di kerajaan Kayangan. Revitalisasi Kebijakan Pengembangan
Di sana dia menemukan sumur yang Pariwisata Dalam Menghadapi
persis dengan Temba Kolo di Bumi. Di Penyebaran Pendemi Covid-19 di Kota
Kayangan, Indra Zamrut ditangkap Bima
pasukan kerajaan dan dihadapkan Dampak dari penyebaran covid-
kepada Raja.Indra Zamrut 19 kian hari semakin mengkhawatirkan
mengemukakan niat untuk membawa dengan meningkatkan pasien covid-19
pulang istrinya. Namun Raja Kayangan yang positif. Data Nusa Tenggara Barat
mengajukan syarat bahwa Indra khusus Kota Bima berdasarkan rapid test
Zamrut harus melewati tiga tahapan maupun tes swab sebanyak 1 orang.
ujian( tahapan ujian itu dilukiskan Sementara masih dalam ODP sebanyak
secara detail dalam kisah Temba 132 orang, dan PDP sebanyak 4 orang
Kolo). Akhirnya dengan kesaktian (Data tanggal 18 April 2020 yang
yang dimiliki, Indra Zamrut berhasil disampaikan oleh Pemerintah Provinsi
melewati ujian tersebut dan membawa Nusa Tenggara Barat). Data Terakhir
pulang Puteri Indah ke Bumi.Maka penyebaran Covid 19 di Nusa Tenggara
tidak salah Pemerintah Kota Bima Barat dapat dijelaskan menurut data
menetapkan Temba Kolo sebagai salah berikut ini :
satu Destinasi Wisata budaya. Tabel 2. Kewaspadaan Covid 19 Berdasarkan
6. Destinasi Sejarah Berupa Gua Kabupaten/Kota di Provinsi NTB
Peninggalan Jepang Di Kelurahan (Per 18 April 2020).
Jatibaru Barat Dan Jatibaru Timur
Indonesia pernah dijajah oleh
Jepang selama 3,5 tahun. Selama
penjajahan masa penjajahan itu, Jepang
banyak memanfaatkan gua untuk
tempat pertahanan dan tempat
menyimpan amunisi.Gua tersebut ada
yang memang merupakan gua alami
dan ada juga gua buatan yang
dibangun oleh orang-orang Indonesia
saat mereka menerapkan kerja paksa
Romusha. Gua-gua hasil peninggalan
Penjajahan Jepang tersebar di
Pegunungan Kelurahan Jatibaru Timur
dan Kelurahan Jatibaru Barat (dulu
Kelurahan Jatibaru) sampai hari ini
belum terurus dengan baik sebanyak
12 buah, untuk dijadikan tempat
pertahanan, menyimpan amunisi dan
stok pangan ketika mereka berperang Sumber data : Pemerintah Provisi Nusa
melawan Tentara Sekutu yang Tenggara Barat, April
diboncengi Tentata NICA. Perjalanan 2020
darat untuk menuju Lokasi Gua-Gua
Jepang membutuhkan waktu seharian
dan medan nya agak berat dan
18
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

Berdasarkan tabel tersebut diatas Kota Bima sehingga dapat memberikan


menunjukkan bahwa total orang baik kontribusi yang lebih besar terhadap
dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP), pembangunan dan penyelenggaraan
Pasien Dalam Pemantauan (PDP) serta pemerintahan Kota Bima. Dengan program
masih dalam konfirmasi di 10 keunggulan yang dimiliki, yaitu Festival
Kabuppaten/Kota ditambah Warga Negara Pesona Lawata, meliputi: kegiatan Lomba
Asing (WNA) se Nusa Tenggara Barat Perahu, Lomba Renang, Pawai Budaya,
sebanyak 4.645 orang. Dan status PDP Pameran Kuliner, Seminar Budaya, Bakar
meninggal sebanyak 14 orang. Ikan Massal dan Makan Ikan Bersama.
Oleh karena itu tingginya Revitalisasi 6 (Enam) Destinasi
penyebaran Covid 19 ini di Nusa Tenggara Wisata sebagai bagian potensi yang besar
Barat berdampak pada semua sektor sebagai kawasan wisata, didukung dengan
lumpuh, termasuk sektor pariwisata yang latar belakang kawasan yang memiliki
cukup memberikan kontribusi yang tinggi nilai historis yang kental dengan nilai
terhadap penerimaan Pendapatan Asli kearifan lokal yang dimiliki masyarakat
Nusa Tenggara Barat selama ini ikut Kota Bima. Hal ini sebagaimana
merasakan dampak, yang menyebabkan dikemukakan oleh Ibu Sunarti, S.Sos,
banyaknya usaha jasa perhotelan, agen selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima
travic and tour serta usaha jasa pariwisata dari hasil wawancara dengan
lainnya mengalami kerugian, sehingga peneliti,dengan petikanwawancara sebagai
berimplikasi terhadap menurunnya berikut : kebijakan revitalisasi enam
pendapatan mereka,sehingga kebijakan destinasi wisata Kota Bima merupakan
yang diambil managemen perusahaan hasil dari Rapat Koordinasi dengan Tim
adalah mengurangi bahkan Pemutusan Percepatan Pembangunan Pariwisata
Hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan (TP3D) Kota Bima beserta jajarannya
akibat ketidakberdayaan usaha jasa perlu ada gebrakan yang cepat dan tepat
mereka. serta memiliki inovasi dalam merumuskan
Dengan demikian Kebijakan obyek wisata menjadi kawasan destinasi
Pengembangan Pariwisata Kota Bima yang yang perlu dikembangkan. Walaupun
telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota diakui bahwa banyak potensi wisata yang
Bima dalam rangka meningkatkan target di Kota Bima dibiarkan begitu saja hanya
kunjungan wisatawan Mancanegara berkembangan dengan sendiri sesuai
maupun Domestik serta pendapatan asli dengan perlakuan dari masyarakat yang
daerah dari kegiatan pariwisata untuk tinggal di kawasan wisata untuk di jadikan
tahun 2020 tidak akan tercapai, karena sebagai obyek wisata, dengan menarik
Kota Bima sekarang masih dalam upaya biaya dari masyarakat dan uangnya masuk
menuntaskan Virus Corona atau Covid 19 kas pribadi dan begitu terus sampai hari
yang sedang melanda Kota Bima. Oleh ini, sehingga dibiarkan dengan kondisi
karenanya Pemerintah Kota Bima melalui yang saat itu tidak efektif dan tidak
Dinas Pariwisata Kota Bima harus produktif, kurang terawat dan kurang
melakukan revitalisasi pembaharuan terurus, mempunyai gagasan untuk
terhadap kebijakan pengembangan melaksanakan Rencana Umum Tata Ruang
pariwisata di Kota Bima di era Penyebaran Pembangunan Pariwisata Kota Bima,
Covid 19. Revitalisasi Kebijakan untuk merevitalisasi menjadi destinasi dan
pengembangan Pariwisata terhadap ada dijadikan sebagai taman kota dan
pengembangan 6 Destinasi Wisata di Kota ruang terbuka hijau serta taman edukasi.
Bima, sebagaimana dimaksud diatas, Kebijakan revitalisasi
merupakan bagian untuk melestarikan merupakan bagian dari strategi dan
obyek wisata di 6 destinasi wisata, program pembangunan kepariwisataan
sekaligus pemberdayaan aset Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
19
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

Bima. Revitalisasi 6 (Enam) destinasi Kota tetap memegang peran yang


Bima merupakan perwujudan dukungan menentukan masa depan bangunan
sepenuhnya terhadap pelestarian obyek kuno yang bersangkutan.
wisata dan budaya sekaligus upaya 5. Menggairahkan iklim investasi di
pemberdayaan potensi KotaBima kawasan pusat kota lama.
sebagai Kota tujuan wisata, sehingga Seandainya sektor swasta yang
dapat memberikan kontribusi yang berminat menanam modal di
lebihsignifikan pada penyelenggaraan, kawasan bersejarah,misalnya
pengembangan dan pemberdayaan aset- dengan mendirikan hotel, restoran,
aset Pemerintah Kota Bima. toko cinderamata, kafetaria, dan
Dalam menjalankan revitalisasi lain-lain diberi insentif yang
diperlukan dilakukan beberapa langkah menarik.
nyata, supaya revitalisasi dapat berhasil 6. Keringanan pajak atau tax relief
dengan baik, sebagaimana dikemukakan bagi pengusaha atau pemilik
oleh (Budihardjo, 1997:222-224), bangunan kuno di kawasan
sebagaiberikut: bersejarah yang ditetapkan sebagai
1. Pertama adalah yang berkaitan kawasan konservasi, keringanan
dengan peraturan perundang- pajak itu bisa disertai dengan
undangan. Peraturan daerah persyaratan yang mengikat
tentang konservasi bangunan tentangpelestarian dan pemanfaatan
dan lingkungan bersejarahsegera bangunan kunonya.
disahkan sebagai patokan hukum Tahapan pelaksanaan
yang kuat. Dan dengaan adanya revitalisasi dalam proses konservasi
perda konservasi, keberadaan dan (Sidhartadan Budihardjo,
kelestarian bangunan kuno 1989:15)yaitu:
bersejarah dapat lebih terjamin. 1. Penjadwalan dan pentahapanrencana
2. Menyusun panduan perencanaan fisik
dan perancangan beserta pakar dan 2. Pemilihan usulan-usulan, penggunaan-
konsultan yang kompeten dalam penggunaan yang sesuai dengan nilai-
bidang konservasi pada kawasan nilai lingkungan dan layak
bersejarah yang akan direvitalisasi. dilaksanakan;
Diharapkan agar keunikan, karakter 3. Menafsirkan kemungkinan
dan kekhasan bangunan kuno atau kelangsungan perencanaan dalam
kawasan bersejarah dapat terjaga pelaksanaan terhadap hubungan tingkah
dan ditingkatkan. laku fisik dan fungsi atau penggunaan
3. Kerja sama antara pemerintah dan serta budayanya
swasta. Melalui penggalangan dana 4. Pengelolaan terhadap susunan/tahapan
dan kemitraan tersebut, dapat pelaksanaan rencana fisik
diupayakan revitalisasi kawasan 5. Pengendalian terhadap lokasi dengan
lama tidak hanyaberorientasi pada pemeriksaan yang rutin terhadap
kepentingan budaya atau pengaruh-pengaruh pada fisik dan
kesejarahan, tetapi sosial budayanya
kehidupanekonominya juga 6. Estimasi perubahan/perbaikan oleh
berkembang. pengaruh kegiatan yang akan datang
4. Bertautan dengan upaya pemilikan (Sebagaimana dikutip dalam
oleh pemda. Beberapa bangunan https://core.ac.uk/download/pdf/12350853.
kuno yang bermakna dimiliki oleh pdf)
pemda, atau paling tidak pemda
mempunyai saham yang cukup
besar pada bangunan tersebut, agar
20
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

Kondisi Kawasan Destinasi Wisata wisata, maka sasaran yang ingin dicapai
Sebelum Di Revitalisasi meliputi : 1. Tersedianya potensi budaya
Kondisi 6 destinasi wisata sebelum dan wisata Bima yang unik, unggul dan
dilakukan pemetaan obyek wisata menjadi bercirikan local; 2. Tersedianya SDM yang
kawasan strategi untuk dikembangkan berkualitas dan profesional pada sektor
menjadi kawasan keunggulan yang budaya dan wisata; dan 3. Tersedianya jasa
memiliki nilai inovasi dan daya kreasi obyek daya tarik wisata serta atraksi wisata
yang tinggi, sehingga memiliki daya tarik budaya yang memadai sehingga mampu
tersendiri bagi para investor maupun memberikan kepuasan terhadap
wistawan mancanegara dan domestik pengunjung. Sehingga Dinas Pariwsata
untuk berkunjung ke destinasi wisata yang Kota Bima, melakukan revitalisasi obyek
ada di Kota Bima, tentu kurang wisata agar menjadi daya tarik wisata baik
diperhatikan dan terurus dengan baik, Mancanegara maupun domestik.
sehingga dibiarkan tumbuh secara parsial Pengelompokan Revitalisasi Destinasi
berdasarkan keinginan masyarakat Wisata di Kota Bima,meliputi :
setempat seperti sepanjang Pantai Kolo, 1. Pengelompokkan Wisata Air
Pantai Ule dan Pantai Amahami. Belum
lagi banyak potensi wisata yang belum Kelompok wisata air ini sebagai
dijamah sama sekali oleh pemerintah, daya tarik tersendiri bagi wisatawan
kalau dikembangkan memiliki keunikakan terutama mereka yang hobi bermain ski
dan kekhasan tersendiri yang belum tentu air,Lomba perahu, Gazebo, setelah
dimiliki di tempat lain. Apalagi revitalisasi kelompok wisata air yang
masyarakat sekarang tempat-tempat yang ada sebagai berikut : 1). Kolam Renang
unik itu pasti ramai dikunjungi terutama di Kawasan Pantai Ule, 2). Penataan
wisatawan domestik. Oleh karenna itu Kawasan Pemandian Pantai Lawata dan
Dinas Pariwisata Kota Bima dan 3). Penyediaan Fasiltas pendukung
Kebijakan Walikota Bima sejalan dengan seperti Ski,Gazeebo, dan lain-lain.
visi dan Misi Dinas Parieisata Kota Bima, 2.Kelompok Wisata Hiburan
yaitu. “Mewujudkan Kota Bima sebagai
kota jasa budaya dan pariwisata yang Kelompok wisata hiburan yang
maju”, dengan Misi,yaitu : 1). menckup kesenian tradisional dan
Melestarikan, menjaga, menggali serta modern sering diadakan di destinasi
menciptakan potensi wisata dan budaya wisata dengan memanfaatkan kondisi
Bima yang unik, unggul dan bercirikan dan potensi yangada sekarang,
lokal. 2). Membentuk karakter SDM yang seperti:Hiburan rakyat yang terdiri dari
professional dan berkualitas dalam Kesenian dan Tarian Tradisional,
memberikan pelayanan jasa budaya dan Festival Teluk Bima, Lomba Rimpu,
pariwisata. Dan 3). Menciptakan jasa Festival LASQI ( Lembaga Seni
objek daya tarik wisata, atraksi budaya dan Qasidah Islam), Upacara Adat Hanta
wisata yang memadai dalam memberikan Ua Pua, Pacoa Jara, dan Lomba Kuliner
kepuasan penggunjung. di Pantai Lawata.
Sejalan dengan tujuan dan sasaran 3. Kelompok Wisata Alam
kebijakan pengembangan pariwisata di
Kota Bima, yang mencakup : 1. Trabas atau Motor Cross di Sepanjang
Terciptanya potensi budaya dan wisata Hutan Ncai kapenta dan Pegunungan
yang unik, unggul dan bercirikan lokal; 2) PundunenceKelurahan Nungga sebagai
Terbentuknya SDM yang berkualitas area olahraga dan wisata alam, Sepeda
dalam memberikan pelayanan jasa budaya Gunung, diKawasanDestinasi Wisata
dan wisata; dan 3) Terciptanya jasa obyek Ncai Kapenta dan Penungan kelurahan
daya tarik wisata serta atraksi budaya dan Lelamase, dan Taman Theurapic,

21
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

masyarakat bisa melewati jalan refleksi mata, hidung dan mulut; 3). terapkan etika
sambil menikmati segarnya udara yang batuk atau bersin dengan menutup hidung
ada di sekitar Hutan Ndano Nae, Hutan dan mulut dengan lengan atas bagian
Jatiwangi dan Menikmati pemandangan dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke
menuju Temba Kolo. tempat sampah; 4). Pakailah masker medis
jika memiliki gejala pernapasan dan
Dengan adanya penyelompokan
melakukan kebersihan tangan setelah
destinasi wisata ini akan mempermudah
membuang masker; serta 5). Menjaga jarak
bagi masyarakat yang akan berkunjung ke
(minimal 1 m) dari orang yang mengalami
obyek wisata. Cuman akhir-akhir ini
gejala gangguan pernapasan.(Dikutip dari
walaupun sudah dilakukanrevitalisasi
https://www.jogloabang.com/komunitas/pen
pemetaan pengembangan obyek wisata
cegahan-pengendalian-infeksi-covid-19)
berdasarkan kelompok destinasi wisata
yang ada di Kota Bima,namunakhir-
KESIMPULAN
akhirini Kota Bima khususnya dan
Walaupun Kota Bima dilanda
Indonesia serta dunia pada umumnya
bencana Virus Corona atau lebih dikenal
masih dilanda bencana epidemi yaitu Virus
dengan Covid-19, yang dapat memberikan
Corona Covid 19, yang menghambat
rasa panik, kekhawatiran dan ketidak
pergerakan arus manusia baik itu
tenang masyarakat akibat ganasnya
wisatawan Mancanegara maupun
serangan virus ini yang berdampak pada
Domestik. Tapi Pemerintah sudah
kematian kalau tidak cepat
menghimbau melalui Kementerian
mengantisipasinya, Namun disisi lain
Kesehatan untuk tetap melakukan Social
Dinas pariwisata Kota Bima tetap
Distance, Physical Distance, Olah raga
melakukan Revitalisasi Destinasi wisata
yang teratur, makananyang sehat, serta
Kota Bima memberikanwarna tersendiri
cuci tangan dengan sabun setiap memasuki
dalam merubaah paradigma bagi
ruang terbuka dan bila keluar rumah selalu
pemerintah Kota Bima dan masyarakat
memakai masker. Kalau Prosedur Tetap
dalam menata Obyek Wisata menjadi lebih
kesehatan dipatuhi serta dijaga oleh
baik. Keunikan Obyek Wisatadi Kota
masyarakat,yakinbahwa virus iniakan
Bima memberikancirikhas dankarakteristik
cepat berakhir. Kemudianyang lebih
tersendiri dalam memacu pengembangan
penting juga adalah dituntut adanya
destinasi obyek wisata di Kota Bima Bima.
partisipasi dan kesadaran masyarakat dan
Revitalisasi Destinasi obyek wisata di
saling menjaga dan mengingatkan satu
Kota Bima,mencakup : Destinasi Lawata
sama lain dengan sifat kegotongroyongan
sebagai wisata bahari dan wisata Kuliner,
yang ada,masyarakat secara serentak
Destinasi Kolo juga sebagai wisata bahari
menjaga diri dan melakukan lockdaown
dan Kuliner, Destinasi Pundunence
terhadap setiap orang yang masuk dan
sebagai wisata pegunungan, Destinasi Ncai
keluar di wilayahnya dan melakukan rapid
Kapenta sebagai wisata olahraga ekstrim,
tes dan pengukur suhu tubuh.
Destinasi Tembakolo sebagai wisata
Sudah banyak orang yang melakukan
sejarah dan Destinasi sejarah berupa gua
tindakan pencegahan dan mitigasi
peninggalan jepang di Kelurahan Jatibaru
merupakan kunci penerapan di pelayanan
Barat dan JatibaruTimur. Dan setelah
kesehatan dan masyarakat. Langkah-
penentuan destinasi obyek wisata, maka
langkah pencegahan yang paling efektif di
Dinas Pariwisata Kota Bima melakukan
masyarakat meliputi: 1). Melakukan
pengelompokan terhadap kegiatan di
kebersihan tangan menggunakan hand
obyek wisata setelah dilakukan revitalisasi
sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor
atau cuci tangan dengan sabun jika tangan supaya lebiht erarah pola pengembangan
yang terdiri dari :
terlihat kotor; 2). menghindari menyentuh

22
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

1. Pengelompokkan Wisata Air, 3. Ketersediaan sumber daya manusia


mencakup: yang berkulitas dan memadai dalam
Kolam Renang di Kawasan Pantai Ule, memperkuat pengembangan pariwisata
Penataan Kawasan Pemandian Pantai diberbagai obyek wisata yang ada di
Lawata dan Penyediaan Fasiltas Kota Bima.
pendukung seperti Ski,Gazeebo, dll. 4. Promosi destinsi wisata yang lebih
2. Kelompok Wisata Hiburan,mencakup : intensif dan melakukaan hubungan
Hiburan rakyat yang terdiri dari kemitraan dengan biro perjalanan
Kesenian dan Tarian Tradisional, wisata, pemerintah Kota Bima dalam
Festival Teluk Bima, Lomba Rimpu, halini Dinas Pariwisata Kota Bima,
Festival LASQI ( Lembaga Seni pengelola wisata, masyarakat dan pegiat
Qasidah Islam), Upacara Adat Hanta wisata lainya, serta.
Ua Pua, Pacoa Jara dan Lomba Kuliner 5. Diupayakan menumbuh kembangkan
di Pantai Lawata, serta 3. Kelompok kesadaran bagi masyarakat sekitar dan
Wisata Alam, terdiri dari : Trabas atau wisatawan dalam menjaga kebersihan
Motor Cross di Sepanjang Hutan Ncai lingkungan destinasi wisata.
kapenta dan Pegunungan Pundunence
Kelurahan Nungga sebagai area DAFTARPUSTAKA
olahraga dan wisata alam.Sepeda Adi Hidayat Argubi, Ruli Inayah
Gunung, diKawasanDestinasi Wisata Ramadhoan, dan Tauhid, 2019;
Ncai Kapenta dan Penungan kelurahan Analisis Potensi Masyarakat “Uma
Lelamaser, Taman Theurapic, Lengge” Di Desa Maria Wawo
masyarakat bisa melewati jalan refleksi Kabupaten Bima Sebagai Desa
sambil menikmati segarnya udara yang Wisata (Tourism Village), Sadar
ada di sekitar Hutan Ndano Nae, Hutan Wisata: Jurnal Pariwisata, Volume
Jatiwangi dan Menikmati pemandangan 2 Nomor 2 Tahun 2019, (p- ISSN
menuju Temba Kolo. Dan penelusuran 1858-0112, e-ISSN 15537-37677).
Gua-gua untuk mengetahui benda Agustina Pallewa, 2016; Implementasi
peninggalan Penjajahan Jepang serta Kebijakan Pengembangan
mengetahui tekstur dan struktur dalam Pariwisata Pada Dinas
gua itu sendiri. Kebudayaan Dan Pariwisata
Kabupaten Toraja Utara, e Jurnal
SARAN Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli
Revitalisasi Kebijakan 2016 hlm 181-192, ISSN: 2302-
pengembangan potensi Wisata di Kota 2019.Bappeda Kota Bima, 2018;
Bima adalah sebagai berikut : Rancangan Awal Rencana
1. Untuk mencapai pengembangan potensi Pembangunan Jangka Menengah
yang optimal diperlukan kerja sama Daerah (RPJMD) Kota Bima 2018-
yang baik dari berbagai pihak, 2023, BAPPEDA Kota Bima
Pemerintah Kota Bima, masyarakat, Badan Pusat Statistik, 2019; Kota Bima
swasta ( pebisnis ) maupun Pegiat dalam Angka, Badan Pusat Statistik
Pariwisata serta tidak ketinggalan Kota Bima
adalah wisatawan sebagai pangsa pasar. Dita Andini, 2011; Skripsi; Revitalisasi
2. Peningkatan destinasi wisata termasuk Obyek Wisata Taman Balekambang
sarana pendukung dan penunjang Kota Surakarta,
fasilitas seperti sarana transportasi, perpustakaan.uns.ac.id,
sarana jalan, sarana telekomunikasi, digilib.uns.ac.id,
tempat pertunjukan kesenian dan https://core.ac.uk/download/pdf/123
informasi. 50853.pdf

23
Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata Volume 3 No. 1 Juni Tahun 2020
(p- ISSN 1858-0112, e-ISSN 15537-37677) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/wisata

Galang Adit Hutsa D,2017; Kajian


Implementasi Program Revitalisasi
Kawasan Kota Lama Sebagai
Kawasan Pariwisata Di Kota
Semarang, Journal of Politic and
Government Studies,Vol 6, No 04
https://ejournal3.undip.ac.id/index.p
hp/jpgs/article/view/17610
Sugiyono, 2011; Metode Penelitian
Kuntitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta.
Syarif Ahmad dan Adilansyah, 2016;
Laporan Akhir Penelitian Dosen
Pemula Pengembangan Pariwisata
Kota Bima Sebagai Daerah Transit
Wisata Alternatif, Hibah DRPM
Kemenristek Dikti Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 50
tahun 2012 tentang Daya Tarik Wisata
https://www.jogloabang.com/komunitas/pen
cegahan-pengendalian-infeksi-
covid-19
https://media.neliti.com/media/publications/
146951-ID-implementasi-
kebijakan-pengembangan-
pari.pdf).
https://core.ac.uk/download/pdf/12350853.p
df
https://www.jogloabang.com/komunitas/pen
cegahan-pengendalian-infeksi-covid-19

24

Anda mungkin juga menyukai