Oleh
PENDAHULUAN
Pada level 2 terdapat e-service yang kerap kali disebut juga sebagai layanan
berbasis elektronik. e-Service merupakan layanan yang diproduksi, disediakan, atau
dikonsumsi melalui penggunaan jaringan teknologi informasi dan komunikasi (Scupola,
2008). Implementasi e-service bertujuan agar akses dan jangkauan pelayanan dapat lebih
luas serta dapat memberi signifikansi bagi pengetahuan masyarakat. Dampak layanan
berbasis elektronik yang tidak hanya sekedar menyediakan layanan semata tetapi dapat
pula memberi nuansa kompetitif bagi institusi pemerintahan tak terkecuali pada sektor
pariwisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 17.504
pulau yang tersebar di 34 provinsi. Kekayaan sumber daya alam tersebut merupakan
potensi sektor pariwisata yang menurut Bank Indonesia (BI) dapat memberi pengaruh
efektif terhadap devisa negara. Akan tetapi, potensi tersebut masih sangat minim
diketahui oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Kondisi tersebut sangat disayangkan
karena sektor pariwisata Indonesia memiliki eksistensi dalam persaingan global. The
World Travel & Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 menunjukkan posisi
Indonesia terkait pertumbuhan pariwisata berada pada peringkat ke-9 di dunia.
PEMBAHASAN
Kegiatan Wisata
Wisata Budaya Keberagaman hasil budaya seperti tari-
tarian, alat musik, makanan, dan adat
istiadat
Wisata Sejarah Sejarah kebudayaan mulai dari zaman
prasejarah hingga periode kemerdekaan
yang dapat ditemui pada meseum yang
ada di Indonesia
Wisata Alam Wisata flora dan fauna
Wisata Belanja Pasar wisata tradisional
Wisata Keagamaan Masjid, candi, prasasti, dsb
Kegiatan wisata yang dimiliki merupakan potensi pariwisata yang akan didorong menjadi
kekuatan dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif dibawah naungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Adapun ragam potensi pariwisata yang
dimiliki oleh Indonesia antara lain: (1) Keragaman sumber daya pariwisata nasional (2)
Pertumbuhan pembangunan infrastruktur dan konektivitas jaringan antar wilayah dan
destinasi, (3) Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang menjanjikan, (4) Atensi
masyarakat terhadap kepariwisataan dan potensi wilayah pedesaan
Pariwisata Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara
maupun nusantara. Kunjungan wisatawan mancanegara terus menunjukkan tren postitif
dengan tingkat kunjungan yang terus meningkat setiap tahunnya. Kedatangan wisatawan
mancanegara pada tahun 2016 sejumlah 11,52 juta yang mana jumlah tersebut bertumbuh
10,69 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2017
dengan presentase kenaikan 21,88 persen atau setara 14,04 juta kedatangan. Pada tahun
2018, kunjungan wisman kembali meningkat 15,81 juta hingga mencapai titik tertinggi
di tahun 2019 meski dengan presentase pertumbuhan relatif rendah dibanding tahun-
tahun sebelumnya yakni 16,11 juta (1,88 persen). Sedangkan untuk wisatawan nusantara
yang merupakan wisatawan yang berasal dari negeri sendiri mengalami hal yang serupa.
Jumlah perjalanan wisata terus menunjukkan peningkatan setiap tahun dan mencapai
puncaknya pada tahun 2019 dengan perjalanan wisatawan nusantara mencapai 722,16
juta kali.
Besarnya potensi, minat, dan dampak dari sektor pariwisata hendaknya didukung
oleh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang masif dengan
menyelanggarakan e-service. Pada dasarnya e-service tidak hanya berorientasi pada
pemberian layanan belaka. Namun, perluasan akses, jangkauan, serta dapat pula menjadi
saluran komunikasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Terdapat
beberapa instansi yang telah melakukan hal tersebut. Aplikasi Tourism Makassar, Papua
Tourism, dan Lunpia adalah contoh konkret dari penerapan e-service.
Tourism Makassar
Aplikasi yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
ini menyajikan tiga pilihan bahasa bagi penggunannya yaitu Bahasa Indonesia, Inggris,
dan Tionghoa. Tourism Makassar telah dikembangkan sejak tahun 2016 dan kini telah
hadir dalam versi 2.0.6. Pada dasarnya penciptaan aplikasi ini agar menjadi guide bagi
wisatwan baik mancanegara ataupun nusantara yang ingin memperoleh informasi tentang
Kota Makassar. Hal tersebut dapat dilihat dari fitur-fitur yang disajikan pada aplikasi
Tourism Makassar.
Namun, sangat disayangkan karena fitur-fitur informatif yang disajikan tidak
diiringi dengan pembaharuan yang berkelanjutan. Kondisi tersebut terpantau dari situs
Tourism Makassar yang masih menyajikan informasi eksekutif daerah periode
sebelumnya yaitu Danny Pomanto dan Syamsu Rizal
Keterangan:
Menu Kegiatan, daftar kegiatan tidak update karena hanya menyajikan kegiatan yang
diselenggarakan pada tahun 2019
Menu Penawaran Khusus, penawaran yang diberikan sangat lampau yaitu penawaran
yang berlaku pada tahun 2016
Ditinjau dari aspek fungsional, aplikasi Tourism Makassar tidak lagi relevan
untuk digunakan karena informasi yang diberikan tidak update. Akan tetapi, disisi lain
aplikasi ini dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat apabila dilakukan pembaharuan
secara berkala karena fitur yang ditawarkan cukup lengkap bahkan ada beberapa yang
tidak bersinggungan langsung dengan sektor pariwisata namun disertakan sehingga
menjadi informasi tambahan yang bermanfaat bagi wisatawan. Adapun fitur tersebut
antara lain:
Informasi
Belajar Bahasa
Kultur Lokal
Papua Tourism
Informasi UMKM
Kontak
Gerai
Lunpia
Informasi Wisata
Fitur Audio guide dan AR
Meskipun memiliki fitur tidak selengkap Makassar Tourism dan Papua Tourism tetapi
aplikasi Lunpia memberikan fitur-fitur yang secara fungsi akan sangat memudahkan
pengguna seperti audio guide dan augmented reality. Namun, terdapat catatan kecil yaitu
beberapa tempat wisata belum memiliki audio guide.
KESIMPULAN
Sektor pariwisata di Indonesia memiliki prospek cerah yang nampak dari tingkat
kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang terus meningkat setiap
tahunnya. Peningkatan tersebut juga berarti pendapatan devisa negara akan terus
meningkat. Kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki sayangnya tidak
diiringi oleh akses informasi yang mudah dan mencakup seluruh lapisan masyarakat.
Perkembangan pesat teknologi informasi di era globalisasi menjadi stimulus dalam
menggalakkan penerapan e-service yang merupakan bagian dari e-government. e-Service
berperan dalam mewujudkan akselesari pelayanan dan penyampaian informasi kepada
masyarakat. Penerapan e-service sangatlah penting dalam sektor pariwisata karena
pengetahuan masyarakat tentang pontesi pariwisata Indonesia masih sangat minim.
Aldi Prima Putra. (28 Desember 2021). Kemenparekraf Menargetkan Devisa Pariwisata
Naik 1,7 Miliar Dolar AS di 2022. Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi. https://www.menpan.go.id/site/berita-
terkini/berita-daerah/kemenparekraf-menargetkan-devisa-pariwisata-naik-1-7-
miliar-dolar-as-di-
2022#:~:text=Jakarta%2C%20InfoPublik%20%2D%20Nilai%20devisa%20sekt
or,meningkat%20sebesar%204%2C3%20persen.
Badan Pusat Statistik. (2016). Jumlah Devisa Sektor Pariwisata.
https://www.bps.go.id/indicator/16/1160/1/jumlah-devisa-sektor-pariwisata.html