Anda di halaman 1dari 13

Analisis Aplikasi e-Service Sektor Pariwisata

(Tourism Makassar, Papua Tourism, dan Lunpia Semarang)

Oleh

Much Faisal Syaputra


E011191022

PENDAHULUAN

Menurut Ho & Lee (2007) perkembangan teknologi informasi di era globalisasi


akan berkembang dengan pesat. Semua informasi dapat dengan mudah dan cepat diakses
menggunakan internet. Indonesia menjadi salah satu negara yang merasakan pesatnya
perkembangan teknologi informasi tersebut. Pemeringkatan berdasarkan pengguna
internet yang dilakukan pada tahun 2017 menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-
6 dengan jumlah pengguna internet mencapai 112,6 juta. Jumlah tersebut diperkirakan
terus berkembangan setiap tahunnya dimana pada tahun 2018 proyeksinya menjangkau
123 juta orang. Perkembangan tersebut merupakan momentum dalam menggalakkan
implementasi e-government diberbagai sektor yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan masyarakat. Tahapan model e-government terdiri atas tiga level yakni
level 1 (Informasi & komunikasi), level 2 (produksi), dan level 3 (partisipasi).

Pada level 2 terdapat e-service yang kerap kali disebut juga sebagai layanan
berbasis elektronik. e-Service merupakan layanan yang diproduksi, disediakan, atau
dikonsumsi melalui penggunaan jaringan teknologi informasi dan komunikasi (Scupola,
2008). Implementasi e-service bertujuan agar akses dan jangkauan pelayanan dapat lebih
luas serta dapat memberi signifikansi bagi pengetahuan masyarakat. Dampak layanan
berbasis elektronik yang tidak hanya sekedar menyediakan layanan semata tetapi dapat
pula memberi nuansa kompetitif bagi institusi pemerintahan tak terkecuali pada sektor
pariwisata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 17.504
pulau yang tersebar di 34 provinsi. Kekayaan sumber daya alam tersebut merupakan
potensi sektor pariwisata yang menurut Bank Indonesia (BI) dapat memberi pengaruh
efektif terhadap devisa negara. Akan tetapi, potensi tersebut masih sangat minim
diketahui oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Kondisi tersebut sangat disayangkan
karena sektor pariwisata Indonesia memiliki eksistensi dalam persaingan global. The
World Travel & Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 menunjukkan posisi
Indonesia terkait pertumbuhan pariwisata berada pada peringkat ke-9 di dunia.

PEMBAHASAN

Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata


adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan
pengusaha.

Kegiatan Wisata
Wisata Budaya Keberagaman hasil budaya seperti tari-
tarian, alat musik, makanan, dan adat
istiadat
Wisata Sejarah Sejarah kebudayaan mulai dari zaman
prasejarah hingga periode kemerdekaan
yang dapat ditemui pada meseum yang
ada di Indonesia
Wisata Alam Wisata flora dan fauna
Wisata Belanja Pasar wisata tradisional
Wisata Keagamaan Masjid, candi, prasasti, dsb

Kegiatan wisata yang dimiliki merupakan potensi pariwisata yang akan didorong menjadi
kekuatan dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif dibawah naungan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Adapun ragam potensi pariwisata yang
dimiliki oleh Indonesia antara lain: (1) Keragaman sumber daya pariwisata nasional (2)
Pertumbuhan pembangunan infrastruktur dan konektivitas jaringan antar wilayah dan
destinasi, (3) Indonesia merupakan negara tujuan investasi yang menjanjikan, (4) Atensi
masyarakat terhadap kepariwisataan dan potensi wilayah pedesaan
Pariwisata Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara
maupun nusantara. Kunjungan wisatawan mancanegara terus menunjukkan tren postitif
dengan tingkat kunjungan yang terus meningkat setiap tahunnya. Kedatangan wisatawan
mancanegara pada tahun 2016 sejumlah 11,52 juta yang mana jumlah tersebut bertumbuh
10,69 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2017
dengan presentase kenaikan 21,88 persen atau setara 14,04 juta kedatangan. Pada tahun
2018, kunjungan wisman kembali meningkat 15,81 juta hingga mencapai titik tertinggi
di tahun 2019 meski dengan presentase pertumbuhan relatif rendah dibanding tahun-
tahun sebelumnya yakni 16,11 juta (1,88 persen). Sedangkan untuk wisatawan nusantara
yang merupakan wisatawan yang berasal dari negeri sendiri mengalami hal yang serupa.
Jumlah perjalanan wisata terus menunjukkan peningkatan setiap tahun dan mencapai
puncaknya pada tahun 2019 dengan perjalanan wisatawan nusantara mencapai 722,16
juta kali.

Besarnya jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara


berimplikasi terhadap pendapatan devisa negara. Devisa merupakan salah satu parameter
dalam mengukur perkembangan ekonomi suatu negara. Secara umum pendapatan devisa
dari sektor pariwisata meningkat setiap tahunnya. Penurunan devisa tercatat hanya terjadi
di tahun 2015 dimana tahun sebelumnya penerimaan devisa sebesar 11,2 Miliar dollar AS
dan ditahun tersebut menurun sebanyak 3,63 persen atau 10,8 Miliar dollar AS. Setelah
periode tersebut penerimaan devisa terus bertumbuh positif yang mencapai puncaknya
pada tahun 2017 dan 2018 dengan jumlah kenaikan masing-masing 17,25 persen dan
25,02 persen. Meski mengalami guncangan ketika pandemi melanda, sektor pariwisata
dapat dengan cepat mengalami pemulihan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang menyebutkan kontribusi pariwisata
terhadap PDB mencapai titik stabil dengan target akan dapat bertumbuh 4,3 persen pada
tahun 2022.

Besarnya potensi, minat, dan dampak dari sektor pariwisata hendaknya didukung
oleh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang masif dengan
menyelanggarakan e-service. Pada dasarnya e-service tidak hanya berorientasi pada
pemberian layanan belaka. Namun, perluasan akses, jangkauan, serta dapat pula menjadi
saluran komunikasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Terdapat
beberapa instansi yang telah melakukan hal tersebut. Aplikasi Tourism Makassar, Papua
Tourism, dan Lunpia adalah contoh konkret dari penerapan e-service.

Tourism Makassar

Aplikasi yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Makassar
ini menyajikan tiga pilihan bahasa bagi penggunannya yaitu Bahasa Indonesia, Inggris,
dan Tionghoa. Tourism Makassar telah dikembangkan sejak tahun 2016 dan kini telah
hadir dalam versi 2.0.6. Pada dasarnya penciptaan aplikasi ini agar menjadi guide bagi
wisatwan baik mancanegara ataupun nusantara yang ingin memperoleh informasi tentang
Kota Makassar. Hal tersebut dapat dilihat dari fitur-fitur yang disajikan pada aplikasi
Tourism Makassar.
Namun, sangat disayangkan karena fitur-fitur informatif yang disajikan tidak
diiringi dengan pembaharuan yang berkelanjutan. Kondisi tersebut terpantau dari situs
Tourism Makassar yang masih menyajikan informasi eksekutif daerah periode
sebelumnya yaitu Danny Pomanto dan Syamsu Rizal

Temuan lain fitur Tourism Makassar yang tidak update


Kegiatan/Event Daerah Penawaran yang disajikan

Keterangan:

Menu Kegiatan, daftar kegiatan tidak update karena hanya menyajikan kegiatan yang
diselenggarakan pada tahun 2019
Menu Penawaran Khusus, penawaran yang diberikan sangat lampau yaitu penawaran
yang berlaku pada tahun 2016
Ditinjau dari aspek fungsional, aplikasi Tourism Makassar tidak lagi relevan
untuk digunakan karena informasi yang diberikan tidak update. Akan tetapi, disisi lain
aplikasi ini dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat apabila dilakukan pembaharuan
secara berkala karena fitur yang ditawarkan cukup lengkap bahkan ada beberapa yang
tidak bersinggungan langsung dengan sektor pariwisata namun disertakan sehingga
menjadi informasi tambahan yang bermanfaat bagi wisatawan. Adapun fitur tersebut
antara lain:

Informasi

Belajar Bahasa
Kultur Lokal

Papua Tourism

Aplikasi Papua Tourism dikembangkan dalam rangka menyambut Pekan


Olahraga Nasional (PON) Papua 2021. Papua Tourism merupakan pusat informasi yang
menyajian informasi mengenai wisata, budaya, kuliner, UMKM, dan penginapan yang
ada di Provinsi Papua. Untuk memperluas jangkauan pengguna dan kebermanfaatan,
aplikasi ini dibuat terintegarasi dengan media sosial seperti facebook, Instagram, dan
youtube. Meskipun dikembangkan untuk event olahraga, Papua Tourism tetap terus
dioperasikan hingga kini sesuai dengan semangat awalnya yakni sumber informasi dan
menggairahkan pelaku usaha budaya lokal di Papua.

Daftar informasi yang dapat diakses pada


aplikasi Papua Tourism
Papua Tourism selayaknya menjadi percontohan bagi pemerintah daerah lainnya
dalam menciptakan aplikasi yang tepat baik dalam aspek fungsional maupun visual.
Tujuan untuk menggairahkan perekonomian budaya lokal dikemas dengan desain yang
menarik dan kekinian selayaknya e-commerce yang dikelolah oleh private sector. Untuk
mempermudah transaksi pihak penyedia aplikasi bekerja sama dengan LinkAja yang
menyediakan layanan uang elektronik. Sementara untuk sektor pariwisata, informasi
yang berikan sangat detail untuk pengguna aplikasi. Lokasi wisata dapat disaring
berdasarkan kota lengkap dengan deskripsi serta petunjuk tempat wisata.

Informasi UMKM
Kontak

Gerai
Lunpia

Aplikasi Lunpia merupakan digital platform yang disediakan Dinas Kebudayaan


dan Pariwisata Kota Semarang yang memberikan informasi tentang tempat-tempat
menarik di Semarang. Lunpia didukung oleh PT. Nusantara Global Inovasi yang notabene
adalah perusahaan software berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Selain
menyajikan informasi tentang tempat-tempat wisata, aplikasi Lunpia juga dilengkapi
dengan fitur audioguide dan petunjuk lokasi yang memanfaatkan augmented reality.
Adapun informasi yang diberikan meliputi pariwisata, kuliner, penginapan, hiburan, dan
atraksi.

Informasi Wisata
Fitur Audio guide dan AR

Tampilan Explore Semarang

Meskipun memiliki fitur tidak selengkap Makassar Tourism dan Papua Tourism tetapi
aplikasi Lunpia memberikan fitur-fitur yang secara fungsi akan sangat memudahkan
pengguna seperti audio guide dan augmented reality. Namun, terdapat catatan kecil yaitu
beberapa tempat wisata belum memiliki audio guide.
KESIMPULAN

Sektor pariwisata di Indonesia memiliki prospek cerah yang nampak dari tingkat
kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara yang terus meningkat setiap
tahunnya. Peningkatan tersebut juga berarti pendapatan devisa negara akan terus
meningkat. Kekayaan sumber daya alam dan budaya yang dimiliki sayangnya tidak
diiringi oleh akses informasi yang mudah dan mencakup seluruh lapisan masyarakat.
Perkembangan pesat teknologi informasi di era globalisasi menjadi stimulus dalam
menggalakkan penerapan e-service yang merupakan bagian dari e-government. e-Service
berperan dalam mewujudkan akselesari pelayanan dan penyampaian informasi kepada
masyarakat. Penerapan e-service sangatlah penting dalam sektor pariwisata karena
pengetahuan masyarakat tentang pontesi pariwisata Indonesia masih sangat minim.

Beberapa daerah telah menerapkan e-service dalam sektor pariwisata seperti


Pemerintah Kota Makassar (Tourism Makassar), Pemerintah Provinsi Papua (Papua
Tourism), dan Pemerintah Kota Semarang (Lunpia). Meskipun terdapat beberapa
kekurangan dalam setiap aplikasi tersebut, langkah progresif telah tercermin dari upaya
telah dilakukan. Untuk semakian memaksimalkan fungsi dan manfaatnya, komitmen
setiap pemerintah daerah berpengaruh besar dalam hal ini. Komitmen yang dimaksudkan
ialah menjaga, merawat, serta mengembangkan yang telah dipupuk demi mencapai
kemaslahatan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

Aldi Prima Putra. (28 Desember 2021). Kemenparekraf Menargetkan Devisa Pariwisata
Naik 1,7 Miliar Dolar AS di 2022. Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi. https://www.menpan.go.id/site/berita-
terkini/berita-daerah/kemenparekraf-menargetkan-devisa-pariwisata-naik-1-7-
miliar-dolar-as-di-
2022#:~:text=Jakarta%2C%20InfoPublik%20%2D%20Nilai%20devisa%20sekt
or,meningkat%20sebesar%204%2C3%20persen.
Badan Pusat Statistik. (2016). Jumlah Devisa Sektor Pariwisata.
https://www.bps.go.id/indicator/16/1160/1/jumlah-devisa-sektor-pariwisata.html

Badan Pusat Statistik. (2018). Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara.


https://www.bps.go.id/indicator/16/1189/1/jumlah-perjalanan-wisatawan-
nusantara.html

Dewi, R. (2017). PENGARUH IMPLEMENTASI E-SERVICE QUALITY TERHADAP


KEPUASAN PELANGGAN DI EZYTRAVEL: survey terhadap pelanggan
ezytravel yang menggunakan website di indonesia (Doctoral dissertation,
Universitas Pendidikan Indonesia).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Statistik Kunjungan Wisatawan
Mancanegara 2020. https://kemenparekraf.go.id/statistik-wisatawan-
mancanegara/rekapitulasi-wisatawan-mancanegara
Nabilla Ramadhian. (19 Agustus 2021). Menparekraf Sandiaga Sebut Devisa Sektor
Pariwisata Menurun Halaman all - Kompas.com. KOMPAS.com; Kompas.com.
https://travel.kompas.com/read/2021/08/19/153200127/menparekraf-sandiaga-
sebut-devisa-sektor-pariwisata-
menurun?page=all#:~:text=Berdasarkan%20data%20tersebut%2C%20devisa%2
0sektor,3%2C2%20miliar%20dolar%20AS.
Panduan Potensi Pembangunan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2015).
Kemenparekraf/Baparekraf RI. https://kemenparekraf.go.id/ragam-
pariwisata/Panduan-Potensi-Pembangunan-Sektor-Pariwisata-dan-Ekonomi-
Kreatif
Rahma, A. A. (2020). Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor
Pariwisata di Indonesia. Jurnal Nasional Pariwisata, 12(1), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai