OLEH :
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “TREN KUNJUNGAN
WISATAWAN AGROWISATA DI KOTA KUPANG 2017-2019” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Ekonomi Agrowisata. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pengasuh
matakuliah Ekonomi Agrowisata, selaku Dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Kami menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian wisata alam
2. Untuk mnegetahui potensi dan daya tarik wisata di Kota Kupang
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata
4. Untuk mengetahui indikator permintaan pariwisata di Kota Kupang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pariwisata
Menurut Marpaung (2002), pariwisata adalah perpindahan sementara yang
dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan- pekerjaan rutin, keluar dari
tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang
dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini terkait dengan
kenyataan bahwa pariwisata pada awalnya lebih dipandang sebagai kegiatan
ekonomi, dan tujuan utama pengembangan pariwisata adalah untuk mendapatkan
keuntungan ekonomi, baik bagi masyarakat maupun daerah.
Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau
penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu Negara, tanpa terkecuali di
Indonesia. Namun demikian pada kenyataannya, pariwisata memiliki spektrum
fundamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu negara. Studi lapangan
menunjukkan bahwa pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu
memberikan dampak-dampak yang dinilai positif, yaitu dampak yang diharapkan,
bahwa peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan penerimaan devisa,
peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha, peningkatan pendapatan
pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik pemerintah, dan
sebagainya. Pariwisata diharapkan mampu menghasilkan angka pengganda
(multiplier effect) yang tinggi, melebihi angka pengganda pada berbagai kegiatan
ekonomi lainnya. Meskipun sulit melakukan penghitungan secara pasti terhadap
angka pengganda ini, dari beberapa daerah telah dilaporkan besarnya angka
pengganda yang bervarisasi. Peranan pariwisata juga sangat besar di Indonesia.
Sementara itu dilain hal, sektor pariwisata terdiri atas beberapa komponen yang
berbeda yang harus benar-benar dimengerti dan direncanakan dan dikembangkan
secara terintegrasi dalam masyarakat.
Permintaan Pariwisata :
Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva
permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menerangkan ciri perhubungan antara permintaan
dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
Beberapa Penentu Permintaan
Sacara umum permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan
oleh banyak faktor, seperti :
• Harga barang itu sendiri.
• Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
• Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
• Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
• Cita rasa masyarakat.
• Jumlah penduduk.
• Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan : makin
rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut.
Pendekatan Pendekatan Dalam Permintaan Pariwisata
1. Pendekatan Verbal
Ahli Ekonomi : sejumlah barang maupun jasa yang mau dibayar oleh konsumen
pada berbagai harga selama waktu tertentu, dimana barang maupun jasa tersebut, yaitu :
• Barang mempunyai wujud nyata sedangkan jasa sifatnya abstrak
• Barang memberi peluang untuk disimpan artinya waktu produksi dan konsumsi dapat
berbeda
• Barang terkadang dapat dipindah‐pindahkan sedangkan jasa tidak dapat dipindah‐
pindahkan
• Satuan waktu menunjukkan berapa lama pengukuran permintaan tersebut berlaku
Menurut Mathieson & Wall dalam pendekatan verbal membagi jenis permintaan menjadi
beberapa bentuk :
• Permintaan efektif (actual demand)
• Permintaan tertahan atau terselubung (suppressed demand)
• Tidak ada permintaan (no demand)
• Permintaan pariwisata pengganti (substitution demand) : terbatasnya penawaran di satu
pihak & terjadinya kelebihan penawaran (excess of supply) di lain pihak.
• Permintaan pariwisata yang dialihkan (redirection of demand) : perubahan
permintaansecara geografis; perjalanan wisata ke Singapura dialihkan ke Indonesia akibat
penerbangan atau kamar hotel ke maupun di Singapura sudah penuh
BAB III
METODELOGI
Laptop
Data pariwisata Kota Kupang tahun 2017 – 2019
Data pariwisata merupakan data sekunder yang diakses secara online pada situs resmi
BPS Kota Kupang.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data berasal dari data sekunder yang diambil dari internet pada
situs resmi Badan Pusat Statistik Kota Kupang mengenai kunjungan
pariwisata domestik dan mancanegara di Kota Kupang.
b. Perhitungan data
1. Membuat tabel data
2. Mengisi data kunjungan wisatawan tahun 2017-2019
3. melakukan perhitungan Travel NTP, GTP, travel frekuensi, dan GPGI
BAB IV
PEMBAHASAN
Pariwisata yang dijiwai oleh keindahan alam dan keunikan budaya menjadi daya
tarik bagi wisatawan. Keindahan alam bukan hanya memanjakan indra penglihatan,
tetapi juga memberikan kesegaran bagi jiwa dan raga. Wisata alam berkaitan dengan
tanggung jawab wisatawan, masyarakat, dan instansi terkait untuk senantiasa menjaga
kelestarian dan kebersihan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam mengembangkan
wisata alam sangat diperlukan, terutama dalam konteks pariwisata berkelanjutan.
Tahun Wisatawan
Mancanegara Domestic Jumlah
2017 6530 260651 267651
Potensi obyek dan daya tarik di Kota Kupang sangat beragam dan tersebar di
seluruh wilayah Kota Kupang. Destinasi pariwisata di Kota Kupang pada umumnya
memiliki karakteristik destinasi wisata alam. Keindahan panorama alam berupa
hamparan laut, danau, bahkan pesona pegunungan menjadi tujuan utama, walaupun
demikian wisata budaya pun tak kalah pentingnya.
1. Strategi Kebijakan
Membuat pedoman umum serta pedoman pengelolaan objek wisata pantai
Pangandaran yang lebih terfokus pada Manajemen Wisatawan yang meliputi interprestasi
dan pengaturan pola arus pengunjung.
Membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk berinvestas, serta Dinas
Pariwisata Kabupaten melakukan promosi objek wisata dan menyatakan
Pangandaran sebagai kawasan yang terbuka untuk investasi bisnis.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekitar objek wisata sebagai
modal dasar pengembangan melalui pelatihan dan pembekalan keahlian
bidang pariwisata dan sosial budaya.
Melakukan sosialisasi terhadap berbagai peraturan-peraturan (PERDA) yang
terkait dengan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang dilakukan
baik oleh swasta, masyarakat maupun program- program dari Dinas
Pariwisata dan Budaya Kabupaten Ciamis.
3. Strategi Pemasaran
1. Strategi Produk.
Objek wisata pantai di Kota Kupang sebagai resort dengan multi atraksi,
Strategi produk dapat dilakukan dengan menambahkan atraksi wisata yang
unik dan menarik segmen yang lebih luas lagi, misalnya bagi kaum muda
dapat menambahkan fasilitas parasailing dan bungee jumping yang dapat
dikelola langsung oleh masyarakat.
2. Strategi Harga
Biaya wisata pantai di Kota Kupang ini masih sangat terjangkau oleh
wisatawan dan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Dapat dilakukan
studi yang berkelanjutan mengenai perubahan pola perilaku pasar
Pangandaran sehingga dapat lebih.
4.4. Indikator Permintaan Pariwisata Kota Kupang
Indikator permintaan efektif merupakan hal yang terpenting dari sekelompok penduduk yang
memiliki kecenderungan untuk melakukan perjalanan atau bepergian (travel propensity).
Travel propensity ini mengukur penetrasi keinginan melakukan perjalanan di
kalangan penduduk tertentu.
Terdapat dua jenis travel propensity, yaitu :
1. Net Travel Propensity (NTP), yaitu kecenderungan netto untuk melakukan perjalanan
wisata yi: persentase jumlah penduduk yang melakukan perjalanan wisata minimum satu
kali dalam periode waktu tertentu. Adanya komponen permintaan tertahan atau
terselubung (suppressed demand) serta tidak ada permintaan (no demand) menjadi alasan
bahwa travel propensity tidak akan mencapai angka 100%, walau pada negara maju
sekalipun. Di negara-negara maju, angka travel propensity maksimum mencapai 70-80%.
2. Gross Travel Propensity (GTP), yaitu kecenderungan bruto untuk melakukan
perjalanan wisata yang menunjukkan perbandingan antara jumlah keseluruhan perjalanan
wisata yang dilakukan dengan jumlah penduduk dan dinyatakan dalam persen. Oleh
karena itu, perjalanan liburan yang dilakukan kedua atau ketiga kalinya akan dapat
meningkat kan GTP dan angka GTP tersebut dapat melewati angka 100%.
frekuensi perjalanan (travel frequency) dapat dihitung dengan membagi GTP dengan
NTP. Hasil perhitungannya memberikan gambaran tentang rata-rata jumlah perjalanan
wisata yang dilakukan oleh sekelompok penduduk tertentu yang pernah melakukan
perjalanan wisata.
A . DATA
Berdasarkan data statistik BPS, kunjungan wisatawan periode tahun 2017 – 2019 di Kota
Kupang adalah sebagai barikut :
B. PERHITUNGAN
a) Tahun 2017
267651
NTP= X 100 %
412 708
NTP = 0,648 %
b) Tahun 2018
209494
NTP= X 100 %
423 800
NTP=0,494 % %
c) Tahun 2019
192505
NTP= X 100 %
434 972
NTP=¿ 0,442 %
a. Tahun 2017
916 67 5
GTP= X 100 %
412 708
GTP=¿ 2,221 %
b. Tahun 2018
1043 56 8
GTP= X 100 %
423 800
GTP=¿ 2,462 %
c. Tahun 2019
936 15 9
GTP= X 100 %
434 972
GTP=2,152 %
3. Travel Frekuensi
GTP
Travel Frequency=
NTP
a. Tahun 2017
0,648 %
Travel Frequency=
1,283 %
b. Tahun 2018
0,494 %
Travel Frequency=
1,030 %
c. Tahun 2019
0,442 %
Travel Frequency=
0,871 %
JUMLAH PENDUDUK
Kota Kupang INDONESIA (JUTA)
2017 2018 2019 2017 2018 2019
412 708 423 800 434 972 264,6 267,7 267
JUMLAH PERJALANAN
Kota Kupang INDONESIA
2017 2018 2019 2017 2018 2019
916 675 1 043 568 936 159 270 303,4 275
Ne/ Nw
CPGI =
Pe / Pw
a. Tahun 2017
0,003
CPGI =
0 , 001
CPGI =¿ 3
b. Tahun 2018
0 , 0034
CPGI =
0 , 0015
CPGI =¿ 2,26
c. Tahun 2019
0 , 0034
CPGI =
0 , 0016
CPGI =¿ 2,125
C. HASIL PERHITUNGAN
Berdasarkan hasil perhitungan net travel propensity (NTP) , gross Travel propensity
(GTP) dan travel frequency maka diperoleh data sebagaimana dijelaskan pada tabel
berikut :
TAHUN
DATA 2017 2018 2019
NTP Kota Kupang 0,628% 0,494% 0,442%
PENUTUP
Kesimpulan
Pariwisata yang dijiwai oleh keindahan alam dan keunikan budaya menjadi daya
tarik bagi wisatawan. Keindahan alam bukan hanya memanjakan indra penglihatan,
tetapi juga memberikan kesegaran bagi jiwa dan raga. Wisata alam berkaitan dengan
tanggung jawab wisatawan, masyarakat, dan instansi terkait untuk senantiasa menjaga
kelestarian dan kebersihan lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam mengembangkan
wisata alam sangat diperlukan, terutama dalam konteks pariwisata berkelanjutan.
Kota Kupang sendiri memiliki berbagai macam objek wisata diantaranya adalah
wisata pantai, taman laut, hutan nostalgia, gunung, mangrove, perkampungan
tradisional dengan karakteristik budaya alami serta masih banyak lagi. Berdasarkan
hasil perhitungan net travel propensity (NTP) , gross Travel propensity (GTP) dan
travel frequency serta GPCI untuk mengukur indeks pariwisata di Kota Kupang maka
diperoleh data sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut :
TAHUN
DATA 2017 2018 2019
NTP Kota Kupang 0,628% 0,494% 0,442%
https://kupangkota.bps.go.id/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/penjor/article/download/46137/27923/
https://www.itrip.id/tempat-wisata-kupang
Materi Pertemuan ke 7 dari Pak Dosen mengenai Permintaan dan Penawaran Agrowisata
https://www.google.com/url?q=https://media.neliti.com/media/publications/77667-ID-
strategi-pengembangan-pariwisata-oleh-pe.pdf&usg=AFQjCNEwcXAYAi5MV8frmnAF-
7LMI5yu_g
http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/view/374/270
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjuyLOs0LHs
AhXVlEsFHZMQASkQFjAAegQIBhAC&url=https%3A%2F%2Fjurnal.uns.ac.id
%2Fdilema%2Farticle%2Fview%2F11194&usg=AOvVaw0CWBGnOQhgvfnDHax0rZaD