Pariwisata bila dikelola dengan baik akan dapat memberi keuntungan bagi masyarakat
di daerah wisata dan pemerintah daerah. Dalam mengelola daerah wisata harus
direncanakan dengan kegiatan yang dapat menarik perhatian para wisatawan yang
akan berkunjung ke daerah tersebut. Melihat begitu kompleksnya aktivitas pariwisata,
maka perencanaan pariwisata perlu direncanakan secara komprehensif, holistik dan
integratif berdasarkan prinsip dan pendekatan yang mendukung keberhasilan dan
kemajuan pariwisata.Yoeti (2008) menyatakan pemerintah daerah dan masyarakat
daerah wisata harus mengetahui prinsip–prinsip dasar dalam perencanaan pariwisata,
yaitu:
2 Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata harus berdasarkan suatu
studi yang khusus dengan memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan, alam,
dan budaya di daerah sekitarnya.
3 Perencanaan fisik suatu daerah untuk tujuan pariwisata haruslah didasarkan atas
penelitian yang sesuai dengan lingkungan alam sekitar dengan memperhatikan faktor
geografi yang lebih luas dan tidak meninjau dari segi administrasi saja.
5. Dilakukan pengawasan terhadap usaha yang khas Indonesia, baik nasional maupun
daerah yang mungkin terdesak oleh perkembangan pariwisata.
2. Atraksi/ Objek wisata (daya tarik), yaitu pada objek wisata harus ada yang dilihat, ada
kegiatan wisata yang dapat dilakukan, dan ada sesuatu yang dapat dibeli.
4. Informasi dan promosi (kepariwisataan), yaitu perlu ada perencanaan publikasi atau
promosi yang akan dilakukan sehingga calon wisatawan memilih dan mengetahui tiap
paket wisata yang akan dituju.
1. Wisatawan (tourist), yaitu harus diketahui data tentang karakteristik wisatawan yang
diharapkan akan datang (target pasar yang dikehendaki) yang dilakukan melalui
penelitian atau observasi, misalnya dari daerah atau negara asal, usia muda atau tua,
berpenghasilan besar atau kecil, pola perjalanan, motivasi melakukan pariwisata, lama
tinggal atau waktu kunjungan dilakukan.
4. Fasilitas pelayanan (services facilities), yaitu fasilitas apa saja yang tersedia di
daerah wisata,, akomodasi perhotelan yang ada, restoran, pelayanan umum seperti
bank/money changers, kantor pos, telepon/teleks/faksimili di daerah wisata.
5. Informasi dan promosi (informations), yaitu calon wisatawan perlu memperoleh
informasi tentang daerah wisata yang akan dikunjunginya melalui publikasi atau
promosi, iklan, leaflets/brochures sehingga calon wisatawan mengetahui kegiatan atau
paket wisata yang ditawarkan.
Untuk itu, diperlukan strategi yang dapat menarik pengunjung datang ke lokasi
pariwisata. Ada dua jenis strategi yang dapat dilakukan, yaitu event yang dapat menarik
minat masyarakat dan atraksi yang akan ditampilkanLebih lanjut, Prodjo (2016)
menyatakan bahwa hambatan dan tantangan dalam perencanaan pengembangan
pariwisata Indonesia yang diakui oleh Kementerian Pariwisata, yaitu:
9. Jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata yang belum merata di seluruh
provinsi di Indonesia.
10. Kualitas pendidikan tinggi bidang pariwisata diupayakan setara dengan kualifikasi
internasional.
Asmara (2020) menyatakan bahwa menurut data terbaru dari kementerian pariwisata
Indonesia, kendala-kendala yang dihadapi dalam merencanakan pengembangan
pariwisata, yaitu:
8. Sering timbulnya konflik dan kerusuhan sosial serta situasi dan kondisi politik.