Destinasi Pariwisata ialah suatu entitas yang mencakup wilayah geografis tertentu yang didalamnya
terdapat komponen produk wisata seperti atraksi wisata, amenitas dan aksesbilitas serta layanan
maupun pendukung lainnya seperti masyarakat, pelaku industri pariwisata dan institusi pengembangan
yang membentuk sinergis dalam menciptakan suatu motivasi kunjungan serta totalitas pengalaman
berkunjung wisatawan.
Destinasi Pariwisata paling tidak dapat dibedakan menurut tema utamanya 17 jenis destinasi sebagai
berikut:
1. Kawasan Perairan/ Bahari (coastalzone)
2. Kawasan Pantai (Beach Destination and Sites)
3. Gugusan Kepulauan (Small Islands)
4. Kawasan Gurun (Destination in Desert and Arid Areas)
5. Kawasan Pegunungan (Mountain Destinations)
6. Kawasan Taman Nasional (Natural and Sensitive Ecological Sites)
7. Kawasan Ekowisata (Ecotourism Destinations)
8. Kawasan Taman Nasional dan Cagaralam (Park and Protected Area
9. Kawasan di Sekitar Kawasan Lindung/Konservasi (Communities Within or Adjacent to Protected
Area)
10. Jalur atau Rute Perjalanan (Trail and Routes)
11. Situs Peninggalan Sejarah (Built Heritage Sites
12. Kawasan Permukiman Tradisional (Small and Traditional Communities)
13. Kawaan Wisata Kota (Urban Tourism)
14. Pusat Kegiatan MICE dan Konvensi (MICE and Convention Centers)
15. Kawasan Taman Bertema (Themepark)
16. Kawasan Taman Air (Waterpark)
17. Kapal Pesiar dan Simpul-Simpul Perjalanannya (Cruise Ship and Their Destinations)
Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam
penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata
yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata.
(Swarbrooke 1996:99)
Wisata ini tidak hanya sekedar untuk melakukan pengamatan burung, mengendarai kuda, penelusuran
jejak di hutan belantara, tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal.
Ekowisata ini kemudian merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari
keprihatinan terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan
konservasi.
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat dengan prinsip konservasi. Bahkan dalam
strategi pengembangan ekowisata juga menggunakan strategi konservasi. Dengan demikian ekowisata
sangat tepat dan berdayaguna dalam mempertahankan keutuhan dan keaslian ekosistem di areal yang
masih alami. Bahkan dengan ekowisata pelestarian alam dapat ditingkatkan kualitasnya karena desakan
dan tuntutan dari para eco-traveler.
Penetapan suatu desa dijadikan sebagai desa wisata memenuhi persyaratan - persyaratan, antara lain
sebagai berikut :
1. Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis
alat transportasi.
2. Memiliki obyek-obyek menarik berupa alam, seni budaya, legenda, makanan local, dan sebagainya
untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.
3. Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi terhadap desa
wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya
4. Keamanan di desa tersebut terjamin.
5. Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai
6. Beriklim sejuk atau dingin
7. Berhubungan dengan obyek wisata lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas
Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang
disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang
berlaku. ( Nuryanti, Wiendu. 1993).