Anda di halaman 1dari 16

A.

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian pariwisata
2. Mahasiswa mampu memahami konsep pengembangan objek wisata
3. Mahasiswa mampu menganalisis pengembangan objek wisata menggunakan
metode ADO-ODTWA

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pariwisata?
2. Apa yang dimaksud dengan pengembangan wisata?
3. Bagaimana metode analisis ADO-ODTWA dalam perencanaan pengembangan
objek wisata?
4. Bagaimana hasil analisis ADO-ODTWA terhadap objek wisata Pantai
Ungapan?

C. DASAR TEORI
1. Pariwisata
a. Pengertian pariwisata

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam


jangka waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan
perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk sebuah
kepentingan agar keinginannya bisa terpenuhi. Atau pariwisata bisa di
artikan juga sebagai perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lain untuk
rekreasi atau bersenang-senang kemudian kembali ke tempat awal.

Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang


berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi
wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata. Pengertian tersebut meliput semua kegiatan yang berhubungan
dengan perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan
kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata
(pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni
budaya), serta usaha dan sarana wisata berupa usaha jasa, biro perjalanan,
pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan
dengan pariwisata.

b. Unsur-unsur Pariwisata
Unsur-unsur yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal
sebagai berikut:
 Biro perjalanan
Biro Perjalanan adalah badan usaha dimana melayani segala proses
perjalanan pariwisata sedak berangkat hingga kembali pulang, sehingga
wisatawan memperoleh kenyamanan selama perjalanan pariwisata.
 Akomodasi
Akomodasi adalah tempat untuk tinggal sementara atau bisa disebut
tempat penginapan. Banyak sekali pilihan tempat menginap saat
melakukan perjalanan wisata saat ini, contohnya seperti tempat tersebut
seperti hotel, perkemahan, motel dll. Saat ini semakin berkembang
tempat untuk menginap khusunya dalam segi fasilitas serta berbagai
macam kebutuhan, seperti makan dan minum, fasilitas olah raga,
fasilitas ruang pertemuan, fasilitas jamuan-jamuan, dan lain-lain.
 Trasnportasi
Transportasi adalah industri pada pariwisata yang menyediakan jasa
angkutan. Jasa transportasi ini meliputi angkutan darat, laut dan udara.
Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali mulai yang di kelola oleh
pihak swasta sampai pemerintah.
 Jasa boga dan restoran
Jasa Boga dan restoran adalah fasilitas dalam bidang makanan dan
minuman pada saat berwisata, saat ini industri jasa boga serta restoran
dalam pariwisata sangat menguntungkan sebab dalam setiap wisatawan
pastinya selalu memerlukan makanan dan minuman sehingga mereka
pasti membelinya dan ingin mencoba berbagai jenis makanan atau
minuman daerah setempat.
 Money chager
Money Changer / Tempat Penukaran Uang adalah suatu tempat untuk
menukarkan uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran mata
uang asing ini tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali
perusahaan yang tersebar di tempat tertentu, khususnya di kota-kota
besar yang selalu menyediakan penukaran mata uang asing.
 Atraksi wisata
Atraksi Wisata adalah pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat
wisata. Pertunjukan tersebut misalnya contohnya seperti tarian, musik,
dan lain-lain. Pertunjukan bisa dilakukan secara tradisional atau secara
modern, melalui industri atraksi wisata maka bisa meningkatkan
keunggulan daerah wisata setempat agar dikenal oleh banyak orang.
 Cindera mata
Cindera Mata adalah oleh-oleh yang sangat menguntungkan di daerah
tempat wisata, sebab semua orang yang berwisata biasanya selalu
membeli cindera mata untuk di bawa pulang ke rumah. Cindera mata ini
biasanya berbentuk benda kerajinan tangan khas daerah setempat.

c. Klasifikasi pariwisata
Menurut Host and Guest (1989) dalam Kusumanegara (2009)
mengklasifikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:
 Pariwisata Etnik (ethnic tourism), yaitu perjalanan untuk mengamati
perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat atau etnik tertentu
yang menarik.
 Pariwisata Budaya (culture tourism), yaitu perjalanan untuk meresapi
atau untuk mengalami gaya hidup atau budaya yang unik atau yang telah
hilang dari ingatan massal masyarakat atau manusia.
 Pariwisata Rekreasi (recreation tourism), yaitu kegiatan pariwisata yang
berkisar pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan melakukan
kontak sosial dengan suasana santai.
 Pariwisata Alam (eco tourism), yaitu perjalanan ke suatu tempat yang
relatif masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk
mempelajari, mengagumi, menikmati pemandangan tumbuhan, dan
binatang liar serta perwujudan budaya yang ada.
 Pariwisata Kota (city tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota untuk
menikmati suasana kota dengan berbagai kehidupan sosial ekonominya.
 Resort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai tumpuan
kehidupan pada persediaan sarana atau prasarana wisata yaitu
penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan persediaan tamasya
lainnya.
 Pariwisata Agro (agro tourism yang terdiri dari rural tourism atau farm
tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan mempelajari
kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan. Jenis wisata ini
bertujuan mengajak wisatawan utuk menyadari dan memikirkan alam
dan kelestariannya serta pemanfaatannya yang positif bagi kelestarian
bumi.

2. Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata

Pentingnya perencanaan dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu


industri tidak lain adalah agar perkembangan industri pariwisata sesuai dengan
apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang dikehendaki
baik itu ditinjau dari segi ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup.
Perencanaan dapat menginformasikan bagaimana kondisi dimasa mendatang
melalui langkah-langkah yang akan diambil dalam proses implementasinya
secara lebih efisien dan sesuai dengan kondisi kawasan yang dikelola (Fandeli
dan Nurdin, 2005).

Sebelum proses perencanaan dilakukan, untuk dapat memaksimalkan


potensi yang dimiliki suatu objek maka harus dilakukan analisis terlebih dahulu
terhadap objek tersebut. Analisis yang dibuat dilakukan guna melihat sesuai
atau tidaknya sautu objek wisata tertentu untuk dikembangkan secara lanjut.
Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode
analisis ADO-ODTWA (Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata
Alam).

Menurut Dirjen PHKA (2003), komponen yang dinilai dan dianalisis


menggunakan metode ADO-ODTWA meliputi:

1. Daya Tarik objek wisata


2. Aksesibilitas
3. Kondisi lingkungan
4. Kondisi sosial ekonomi
5. Akomodasi
6. Sarana dan prasarana
7. Ketersediaan air bersih

Setiap unsur penilaian akan diberikan bobot masing-masing sesuai dengan


tingkat vitalitas unsur tersebut terhadap kegiatan pariwisata di sautu lokasi.
Dengan hasil analisis yang telah dilakukan, diharapkan dapat disimpulkan
lebih lanjut apakah suatu objek wisata layak atau tidak untuk dikembangkan
lebih lanjut.
D. METODOLOGI

Analisis data menggunakan pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya
Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA) Dirjen PHKA 2003. Analisis dilakukan melalui
beberapa komponen penilaian yang meliputi:

1. Daya Tarik objek wisata


2. Aksesibilitas
3. Kondisi lingkungan
4. Kondisi sosial ekonomi
5. Akomodasi
6. Sarana dan prasarana
7. Ketersediaan air bersih

Objek dan daya tarik yang telah dinilai kemudian dianalisis sesuai dengan kriteria
skoring ADO-ODTWA tahun 2003 sesuai dengan nilai yang ditentukan untuk masing-
masing kriteria. Jumlah nilai dari masing-masing kriteria dapat dihitung dengan
rumus:

S=NxB

Keterangan:

S : Skor suatu nilai

N : Jumlah unsur pada setiap kriteria

B : Bobot nilai
Hasil dari penilaian setiap unsur masing-masing kriteria objek wisata
dirataratakan sehingga diperoleh hasil akhir penilaian pengembangan objek wisata dan
dilakukan perbandingan dengan klasifikasi unsur pengembangan berdasarkan nilai
bobot dapat dilihat pada Tabel 1.

E. HASIL

1. Tabel penilaian daya tarik Pantai Ungapan (Terlampir)


2. Tabel penilaian aksesibilitas Pantai Ungapan (Terlampir)
3. Tabel penilaian kondisi lingkungan, dan sosial ekonomi di sekitar Pantai Ungapan
(Terlampir)
4. Tabel penilaian pengelolaan dan pelayanan Pantai Ungapan (Terlampir)
5. Tabel penilaian sarana penunjang di Pantai Ungapan (Terlampir)
6. Tabel hasil klasifikasi unsur pengembangan Pantai Ungapan berdasarkan bobot nilai
(Terlampir)
F. PEMBAHASAN

1. Daya tarik

Pantai Ungapan merupakan salah satu pantai yang terletak di pesisir selatan
Pulau Jawa. Pantai ungapan secara administratif termasuk kedalam wilayah Desa
Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Pantai Ungapan berdekatan
dengan pantai-pantai lain yang ada di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Malang
seperti Pantai Bajulmati dan Pantai Goa Cina. Pantai Ungapan menjadi salah satu
destinasi wisata utama yang ada di Kabupaten Malang.

Pantai Ungapan menyajikan panorama yang indah dengan hamparan pasir


putih yang luas. Di sepanjang pantai ini pengunjung dapat memandang lautan luas
tanpa terhambat oleh objek lain. Pada lokasi Pantai Ungapan, pengunjung juga
dapat mengamati flora dan fauna khas wilayah pesisir yang terdapat di sekitar
kawasan pantai. Untuk dapat memasuki pantai ini, pengunjung hanya dikenakan
biaya sebesar 10.000 per orangnya, dan apabila pengumjung hendak bermalam,
maka akan dikenakan biaya sebesar 30.000 per orang.

Objek wisata Pantai Ungapan tidak hanya menyediakan panorama laut saja,
melainkan terdapat berbagai opsi lain yang dapat dipilih oleh pengunjung guna
menikmati kegiatan wisatanya. Pengunjung dapat melakukan kegiatan camping
dengan biaya tambahan tertentu, selain untuk tujuan wisata, Pantai Ungapan juga
dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Di lokasi Pantai Ungapan,
pengunjung juga dapat menikmati suasana sunset ketika matahari tenggelam di
ufuk barat. Pengunjung juga dapat menyusuri Sungai Bajulmati menggunakan
perahu dan menikamati nuansa hutan bakau yang ada di sekitar lokasi.
2. Aksesibilitas

Pantai Ungapan dapat diakses dari Kota Malang menggunakan kendaraan


roda dua ataupun kendaraan lain seperti mobil pribadi. Pantai Ungapan
dihubungkan oleh Jalur Lintas Selatan Malang. Jika titik awal keberangkatan
adalah pusat Kota Malang, maka untuk menuju Pantai Ungapan dapat mengambil
jalur menuju Kepanjen, dilanjutkan ke arah Dampit, dan dilanjutkan menuju
Sumbermanjing Wetan hingga sampai ke Jalur Lintas Selatan Malang. Waktu yang
dibutuhkan jika berkendara dari Kota Malang berkisar dari 90 hingga 120 menit,
tergantung kecepatan mengemudi, dan suatu waktu dapat berubah karena adanaya
kemacetan ataupun insiden lain yang menghambat perjalanan. Kondisi jalan yang
dilalui pun cenderung kecil dan terdapat kerusakan yang signifikan di beberapa
titik. Apabila berkendara malam tidak direkomendasikan karena minimnya tingkat
penerangan jalan yang ada.

3. Kondisi lingkungan dan sosial ekonomi

Kondisi lingkungan di sekitar Pantai Ungapan tergolong cukup bersih,


hanya saja ada beberapa sampah yang ditemukan sebagai sisa-sisa dari wisatawan
yang berkunjung. Kondisi tanah di sekitar pantai memiliki tingkat kesuburan
sedang. Masyarakat biasa menggunakannya sebagai sawah tadah hujan karena
daerah tersebut cukup kering dengan tingkat curah hujan rendah. Selain
pemanfaatan sebagai sawah tadah hujan, sebagian lahan yang ada juga
dikembangan sebagai usaha tambak udang dan ikan oleh masyarakat setempat.

Mayoritas penduduk di sekitar pantai hanya mengenyam pendidikan hingga


tingkat SD. Masyarakat sekitar Pantai Ungapan utamanya berprofesi sebagai
nelayan. Hasil tangkapan ikan biasa dijual dalam bentuk segar ataupun sebagai
masakan olahan seperti ikan bakar yang banyak dijual di sekitar kawasan pantai.
Profesi lain yang juga digeluti oleh masyarakat sekitar adalah perdagangan dimana
mereka menjual berbagai macam produk seperti makanan dan cindera mata untuk
menunjang kegiatan wisata yang dilakukan di Pantai Ungapan. Para nelayan juga
biasa menyewakan perahu mereka kepada wisatawan untuk digunakan dalam
penyusuran Sungai Bajulmati dan ekosistem mangrove. Keberadaan objek wisata
sendiri tidak mendapatkan penolakan dari masyarakat sekitar. Masyarakat justru
ikut mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pariwisata di Pantai
Ungapan.

4. Pengelolaan dan pelayanan

Dalam pengelolaannya, Pantai Ungapan dikelola oleh dinas terkait dan


dibantu oleh masyarakat sekitar sebagai pelaksana. Selain itu wilayah selatan
Malang juga termasuk kedalam wewenang PERHUTANI, sehingga terdapat
sinergi dari setiap elemen yang ada. Pelaksanaan operasional dijalankan oleh staff
yang bertugas yang diambil dari masyarakat setempat. Wewenang dari petugas
tersebut antara lain adalah mengurus masalah tiket masuk, izin camping,
penawaran jasa wisata perahu, dan mengelola parker kendaraan. Sejauh ini potensi
yang sudah dapat dikembangkan sudah dikelola dengan baik, namun keterbatasan
fasilitas juga perlu mendapatkan perhatian lebih. Pelayanan yang didapatkan
pengunjung dengan biaya sebesar 10.000 rupiah sudah dinilai memuaskan.
Kesiapan dan kesanggupan manajemen dalam menerima kunjungan wisatawan
dinilai cukup. Ketersediaan sarana penunjang lain seperti restoran dan kamar
mandi juga menjadi salah satu bentuk pelayanan yang baik.

5. Sarana penunjang

Sarana penunjang yang terdapat di Pantai Ungapan terbilang cukup


lengkap. Akses. Sarana penunjang yang ada di kawasan Pantai Ungapan meliputi:

a. Rumah makan
b. MCK
c. Rest area
d. Kios cinderamata
e. Tempat ibadah
Salah satu kekurangan yang paling menonjol dari Pantai Ungapan adalah tidak
tersedianya sarana angkutan umum, sehingga untuk sampai ke sana wisatawan
harus menggunakan kendaraan pribadi ataupun menyewa angkot dan berbagai
moda transportasi lain.

6. Skor total klasifikasi pengembangan

Skor total yang didapatkan dari hasil perhitungan hanya sebesar 375. Jika
dimasukkan kedalam kelas klasifikasi yang ada, Pantai Ungapan termasuk
kedalam kelas “Potensi tidak layak dikenmbangkan”. Hasil perhitungan yang
dilakukan sudah merepresentasikan pengamatan yang dilakukan penulis pada
objek wisata terkait. Jika dilihat dari hasil pengamatan maka Pantai Ungapan dapat
dikembangkan lebih jauh, hanya saja terkendala pada masalah aksesibilitas yang
cukup sulit sehingga cenderung sulit untuk dikembangkan.

G. PENUTUP

1. Kesimpulan
Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka
waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan
sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk sebuah kepentingan agar
keinginannya bisa terpenuhi. Atau pariwisata bisa di artikan juga sebagai perjalanan
dari sebuah tempat ke tempat lain untuk rekreasi atau bersenang-senang kemudian
kembali ke tempat awal.

Skor total yang didapatkan dari hasil perhitungan hanya sebesar 375. Jika
dimasukkan kedalam kelas klasifikasi yang ada, Pantai Ungapan termasuk kedalam
kelas “Potensi tidak layak dikenmbangkan”. Hasil perhitungan yang dilakukan sudah
merepresentasikan pengamatan yang dilakukan penulis pada objek wisata terkait. Jika
dilihat dari hasil pengamatan maka Pantai Ungapan dapat dikembangkan lebih jauh,
hanya saja terkendala pada masalah aksesibilitas yang cukup sulit sehingga cenderung
sulit untuk dikembangkan.

2. Saran

a. Peningkatan aksesibilitas berupa perbaikan dan perluasan jalan dapat menunjang


pengembangan objek wisata Pantai Ungapan
b. Penyediaan sarana akomodasi berupa penginapan yang layak dan memadai dapat
menunjang kegiatan wisata di Pantai Ungapan.
c. Menyediakan sarana transportasi umum agar lebih mudah diakses oleh setiap
wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Ungapan.

H. DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, C dan Nurdin, M,.2005.Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di


Taman Nasional. Yogyakarta: UGM Press

James , Spillane, J. (1982:20). Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya Pendit.

Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Perdana. Jakarta.


LAMPIRAN

7. Tabel penilaian daya tarik Pantai Ungapan

NO UNSUR/SUB UNSUR NILAI

Keindahan Alam ada 5 ada 4 ada 3 ada 2 ada 1


Pandangan lepas
Variasi pandangan dalam objek
1
Pandangan lepas menuju objek 30 25 20 15 10
Keserasian warna bangunan
pandangan lingkungan
Keunikan ada 5 ada 4 ada 3 ada 2 ada 1
sumber air panas/dingin
gua
2
air terjun 30 25 20 15 10
flora fauna
adat istiadat
Jenis Sumberdaya Utama ada 5 ada 4 ada 3 ada 2 ada 1
batuan
flora
3
fauna 30 25 20 15 10
air
gejala alam
Jenis Kegiatan Wisata Lebih 7 ada 6-7 ada 4-5 ada 2-3 ada 1
tracking
mendaki
rafting
4
camping 30 25 20 15 10
pendidikan
spiritual
hiking
Kebersihan (Pengaruh) Tidak ada ada 1-2 ada 3-4 ada 5-6 ada 7
Alam
industri
5 polusi kendaraan
30 25 20 15 10
sampah
binatang
vandalisme
Keamanan Kawasan ada 5 ada 4 ada 3 ada 2 ada 1
tidak ada binatang berbahaya
tidak ada situs berbahaya
6
kebakaran 30 25 20 15 10
bebas dari gangguan sosial
penebangan liar
7 Total Nilai 105

8. Tabel penilaian aksesibilitas Pantai Ungapan

NO UNSUR NILAI
baik cukup sedang
kondisi jalan dan jarak dari Ibukota provinsi buruk
<44 km 80 60 40 20
1 45-66,5 km 60 40 25 15
67,5 - 90 km 40 20 15 5
> 90 km 20 10 5 1
30-60 60-90 90-120 120-150 150<
2 waktu tempuh dari ibu kota kota/kabupaten
30 25 20 15 10
3 JUMLAH NILAI 30

9. Tabel penilaian kondisi lingkungan, dan sosial ekonomi di sekitar Pantai Ungapan

N
UNSUR NILAI
O
proses
ada, ada, tak
penyusuna tidak ada
1 Tata ruang wilayah obyek sesuai sesuai
n
30 20 15 10
pegawai,
Pedagang, petani/nel
Mata pencaharian Buruh pemilik lahan,
2 pengrajin ayan
(mayoritas) kapal
30 25 20 15
> 50 41-50 31-40 < 30
3 Ruang gerak pengunjung
30 25 20 10
SLTA ke
SLTP SD Tidak lulus SD
4 Pendidikan atas
30 25 20 15
Tidak
5 Kesuburan tanah sedang subur sangat subur
subur
30 25 20 15
Sangat cukup
mendukun kurang
Tanggapan masyarakat mendukun mendukun
6 g mendukung
terhadap objek wisata g g
30 25 20 10
7 JUMLAH NILAI 135

10. Tabel penilaian pengelolaan dan pelayanan Pantai Ungapan

NO UNSUR NILAI
Pengelolaan ada 4 ada 3 ada 2 ada 1
perencanaan obyek
1 pengorganisasian
30 25 20 10
pelaksanaan operasional
pengendalian manfaat
Pelayanan Pengunjung ada 4 ada 3 ada 2 ada 1
keramahan
2 kesiapan
30 25 20 10
kesanggupan
komunikasi
3 JUMLAH NILAI 55

11. Tabel penilaian sarana penunjang di Pantai Ungapan

NO UNSUR NILAI
>4 3 2 1 tidak
Sarana macam macam macam macam ada
rumah makan
wisata tirta
MCK
1
Rest area 30 25 20 15 10
Kios cinderamata
Sarana amgkutan
umum
Tempat ibadah
2 JUMLAH NILAI 30
12. Tabel hasil klasifikasi unsur pengembangan Pantai Ungapan berdasarkan bobot nilai

NO UNSUR SKOR SKOR TOTAL


1 Daya tarik 125
2 Aksesibilitas 30
3 Kondisi lingkungan 135 375
4 Pengelolaan dan Pelayanan 55
5 Sarana penunjang 30

Anda mungkin juga menyukai