PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Bidang pariwisata mempunyai peranan yang cukup penting dalam
lingkungan
dilaksanakan
ke
hidup
arah
tata
tetapi
justru
lingkungan
harus
yang
direncanakan
mendukung
dan
kepada
dalam
pasar
internasional
1
dan
kekurangmampuan
tenaga
1.2
IDENTIFIKASI MASALAH
1.3
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dibuatnya malakah ini adalah untuk megetahui lebih
1.4
MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah kita dapat mengetahui
BAB II
KAJIAN TEORITIS
adalah
ilmu
yang
mempelajari
persamaan
dan
perbedaan
aktivitas
manusia
terhadap
lingkungan
dan
dampak
a. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian dan
perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan
ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan
penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan
pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Data-data yang
perlu diketahui untuk keperluan tersebut terutama yang menyangkut
keadaan lokasi, antara lain ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis
tanah, dan keadaan air tanah. Hal itu karena keadaan fisik lokasi tersebut
akan
berpengaruh
terhadap
tingkat
adaptasi
manusia
yang
akan
menempatinya.
b. Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer
khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya,
termasuk dengan organisme hidup yang lain. Di dalam organisme hidup itu
manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi.
Oleh karena itu, muncul istilah okologi manusia (human ecology) yang
mempelajari interaksi antarmanusia serta antara manusia dan lingkungan.
Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungannya untuk
berbagai aktivitas kehidupan merupakan contoh pendekatan ekologi.
Misalnya, manusia yang bertempat tinggal di pantai memiliki aktivitas yang
berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah pegunungan.
c. Pendekatan Kompleks Wilayah
wilayah
beranggapan
bahwa
interaksi
antarwilayah
akan
Bentuk
lahan
sangat
berpengaruh
terhadap
merupakan
salah
satu
sektor
industri
yang
dapat
diandalkan menjadi sumber devisa negara, yang merupakan sektor dari nonmigas yang dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada Pemerintah
8
tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat. Ada banyak pendapat dari
para ahli tentang pengertian pariwisata, diantaranya :
Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yang terdiri dari dua suku
kata yaitu pari dan wisata. Pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputarputar, sedangkan wisata berarti perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini
sinonim dengan kata travel dalam bahasa Inggris (Oka. A Yoeti, 1982:
103). Menurut Oka A. Yoeti (1996), secara tekhnis ilmu pariwisata adalah
ilmu yang mempelajari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik
secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negaranya sendiri
atau negara lain, dengan menggunakan kemudahan jasa pelayanan yang
disediakan oleh Pemerintah, dunia usaha dan industri agar terwujud
keinginan wisatawan.
Ketetapan MPRS No. I II Tahun 1960, menyebutkan bahwa
kepariwisataan dalam dunia modern pada hakekatnya adalah suatu cara
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberi liburan rohani dan
jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk
melihat-lihat daerah lain (pariwisata dalam negeri) atau negara-negara lain
(pariwisata luar negri).
Prof.
Salah
Wahab
(1974)
dalam
bukunya
yang
berjudul
An
yang
beraneka
ragam
baik
kebutuhan
jasmani
maupun
kebutuhan rohani dengan syarat adanya dua unsur yaitu ruang (space) dan
waktu (time) ditambah satu unsur utama yaitu manusia (man) sebagai pelaku
kegiatan wisata itu sendiri.
untuk
menikmati
dirinya
sebagai
wisatawan
yang
yang
hidup
dan
kehidupannya
sangat
Pelengkap
Kepariwisataan
(Supplementing
Tourism
3) Casinos
kebutuhan
mereka
yang
beraneka
ragam.
Prasarana
adalah
wisatawan.
Jadi
tidak
semua
pengunjung
adalah
wisatawan.
Definisi wisatawan menurut World Tourism Organization (WTO)
memberi defenisi, wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di
suatu negara, tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu
tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang
tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu dari hal berikut
ini :
a. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan,
pendidikan, keagamaan dan olah raga.
b. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.
14
merupakan
suatu
konsep
yang
mengkombinasikan
partisipasi
masyarakat
dalam
pengelolaan,
sehingga
wisata
ke
area
alami
yang
dilakukan
dengan
tujuan
16
Ekowisata
adalah
pariwisata
yang
tidak
hanya
berwawasan
dan
interpretasi
terhadap
lingkungan
alami
dan
budaya
2.3
GEOGRAFI PARIWISATA
tersebut
dapat
disebut
dengan
industri
pariwisata,
seperti
perhotelan, restoran, toko cenderamata, transportasi, biro jasa, tempattempat hiburan, objek wisata, atraksi budaya dan sebagainya. Segi-segi
geografi umum yang dikaji dalam pariwisata antara lain iklim, flora, fauna,
keindahan alam, adat istiadat, laut dan sebagainya (Gamal Suwantoro, 1997:
28).
Menurut Heru Pramono (2012: 2), geografi pariwisata adalah studi
terapan dari
konsep-konsep,
teori-teori,
dan pendekatan-pendekatan
morfologi,
penduduk,
berpengaruh
terhadap
kemungkinan
berhubungan
dengan
lingkungan
baik
alam
maupun
20
21
BAB III
PEMBAHASAN
Daerah ini memiliki atol dan taka dengan panjang garis pantai 4.860
km2 dan perbandingan wilayah darat dan laut adalah 1 : 6 atau sekitar 86%
luas wilayahnya terdiri dari perairan (DKP-KRA 2006; Pemerintah Kabupaten
Raja Ampat 2006). Pada jalur jejaring ekosistem, Kabupaten Raja Ampat
terletak di kawasan the Coral Reef Triangle, berada di bagian paling barat
pulau Papua, yang membentang di area seluas kurang lebih 4,6 juta hektar.
Secara geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 225LU- 425LS
dan 130-13255BT. Secara geoekonomis dan geopolitis, Kabupaten Raja
Ampat memiliki peranan penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung
dengan negara lain. Pulau Fani yang terletak di ujung paling utara dari
wilayah Kabupaten Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik Palau
(DKP-KRA2006; Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006).
Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat (Gambar
13) adalah sebagai berikut:
a. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Seram Utara, Provinsi
Maluku.
b. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi
Maluku Utara.
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,
Provinsi Papua Barat.
d. Sebelah Utara berbatasan dengan Republik Federal Palau.
23
Keterangan: Dalam peta insert, kotak merah di ujung kepala burung pada pulau Papua,
merupakan wilayah Kabupaten Raja Ampat (Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006)
Terdapat empat pulau besar, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau
Salawati dan Pulau Misool. Masing-masing pulau memiliki karakteristik
topografi yang berlainan antara lain:
1. Pulau Waigeo merupakan pulau yang sebagian besar topografinya
bergunung dan berbukit pada bagian poros tengah sampai ke daerah
pesisir. Selain itu juga terdiri dari pasir dan karang-karang batu. Selain
24
itu Pulau Waigeo dikelilingi pulau-pulau sedang dan kecil yang sebagian
besar telah dihuni oleh penduduk. Bagian Barat dan Selatan Pulau Waigeo
lebih banyak dikelilingi oleh pulau-pulau lain apabila dibandingkan
dengan bagian Timur dan Utara.
2. Pulau Batanta sebagian besar topografinya terdiri dari pegunungan dan
perbukitan yang memanjang dari bagian tengah sampai ke bagian
pesisir. Pada bagian pesisir pantai jarang ditemukan pasir putih. Pulau ini
hanya dikelilingi oleh 8 (delapan) pulau kecil.
3. Pulau Salawati dikelilingi oleh pulau-pulau kecil terutama pada bagian
Selatan dan Timur. Dari bagian tengah sampai dengan pesisir dikelilingi
oleh gunung dan perbukitan yang membujur ke semua arah.
4. Pulau Misool memiliki topografi yang hampir sama dengan ketiga pulau
besar lainnya. Pada bagian Barat dan Selatan dikelilingi oleh pulau-pulau
kecil. Sedangkan bagian Utara terbentang pulau-pulau kecil yang
membujur dari arah Timur ke Barat yang jarak tempuhnya dari Misool
lebih dari satu jam. Bagian tengah terdapat pegunungan dan pada bagian
pesisir terdapat bukit-bukit berbatuan terutama pada bagian Barat dan
Selatan Pulau Misool.
Di luar empat pulau besar terdapat pulau-pulau sedang dan kecil
yang berjumlah kurang lebih 600 pulau. Pulau-pulau tersebut hanya terdiri
dari batu karang sehingga masyarakat yang mendiami pulau-pulau tersebut
hanya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan tidak bisa bercocok
tanam seperti penduduk di pulau-pulau yang menjadi bagian dari Distrik
Kepulauan Ayau.
25
batuan
ini
menimbulkan
perbedaan
dalam
proses
dan batuan Gunung Dore. Wilayah ini juga termasuk daerah rawan gempa
karena dilalui sesar Sorong yaitu yang menjulur dari daratan Papua bagian
Utara menyeberangi Selat Sele dan menuju bagian Utara Pulau Salawati.
Lebarnya 10 km dan arahnya ke Barat dan Barat Daya.
3.2.2 Fisiografi
Kepulauan Raja Ampat terbentuk oleh pergerakan lempeng pasifik
dan pembentukan laut dalam sekitar 231-163 juta tahun lalu (Zaman Jura).
Pada sekitar 125 juta tahun lalu (zaman kapur akhir) benua Australia
bergerak ke utara membentuk busur kepulauan (Supriatna, 1995). Gerakan
lempeng India-Australia sekitar 8 cm/tahun ke utara-timur laut dan
lempeng pasifik sekitar 10 cm/tahun ke barat-barat laut membentuk sesar
Sorong yang membelah pulau Bantata dan Salawati.
Kedalaman laut (batimetri) terdalam, yaitu lebih dari 200 m, terdapat
di tengah-tengah laut lepas antara pulau-pulau Waigeo, Kofiau, dan Misool
(Dishidros, 1992). Sedangkan laut antara pulau Misool dengan Salawati dan
pulau-pulau sekitar memiliki kedalaman kurang dari 200 m, sedangkan laut
disekitar pulau Waigeo pada daerah teluk berkisar antara 3 hingga 55 m, dan
didaerah tanjung yang bertebing kedalamannya dapat mencapai 118 m.
3.2.3 Iklim
Karena posisinya berada di bawah garis katulistiwa, Kabupaten Raja
Ampat mempunyai iklim tropis yang lembab dan panas dengan suhu udara
terendah 23,60C dan suhu tertinggi 30,70C. Temperatur rata-rata sebesar
27,20C dengan kelembaban udara rata-rata 87%. Curah hujan yang terjadi
adalah 4.306 milimeter dan merata sepanjang tahun dengan jumlah hari
27
Tenggara,
angin
ini
bertiup
dari
daratan
Asia
dan
banyak
mengandung uap air karena daerah yang dilalui cukup luas dan melewati
sebagian samudera dan lautan sehingga banyak mendatangkan hujan
terutama untuk daerah pantai di bagian Utara Papua termasuk wilayah
Kabupaten Raja Ampat.
3.2.4 Tanah
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Raja Ampat meliputi jenis
dystropepts, eutropepts, haplorthox, humitropepts, rendolls, tropaquepts,
tropudalfts, dan tropudulfts. Dystropepts merupakan jenis tanah yang paling
dominan di Pulau Waigeo, Pulau Batanta, dan Pulau Salawati. Jenis tanah
lainnya yang cukup banyak terdapat di wilayah ini adalah jenis tanah rendolls
yang tersebar di Pulau Waigeo, Pulau Misool, dan Pulau Batanta. Kedalaman
efektif tanah di Kabupaten Raja Ampat secara umum berkisar 0-100 cm,
dengan rincian kedalaman efektif tanah di Distrik Misool dan di Distrik
28
3.2.5 Geomorfologi
Berdasarkan geomorfologinya, Raja Ampat dibagi menjadi :
1. Satuan Daratan Aluvial ; terdiri dari dataran pantai, rawa, dan sungai.
Penggunaan
lahan
umunya
digunakan
untuk
pemukiman,
dan
ditumbuhi bakau.
2. Satuan Topografi Kars; terdiri dari batuan bergamping, tumbuhan
karang, dan kalkarenit.
3. Satuan Perbukitan Batuan Beku; terdiri dari batuan ultramafik, bersifat
palagos, dan retas.
4. Satuan Perbukitan Rendah Hingga Tinggi; terdiri dari batuan sedimen
dan gunung api. Bentang alam bergelombang, relief rendah, hingga
kasar.
3.2.6 Karakteristik Pantai
29
30
31
(P2O)
LIPI
mengadakan
suatu
penelitian
ilmiah
untuk
memperoleh data dan informasi tentang ekosistem laut, daerah bakau dan
hutan Kepulauan Raja Ampat. Survei ini menunjukkan bahwa terdapat
sejumlah 537 jenis karang, yang sungguh menakjubkan karena mewakili
sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia. Ditemukan pula 828 jenis ikan
dan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074. Di darat,
penelitian ini menemukan berbagai tumbuhan hutan, tumbuhan endemik
dan jarang, tumbuhan di batuan kapur serta pantai peneluran ribuan penyu.
Selain itu ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik
kondisinya dengan persentasi penutupan karang hidup hingga 90% yaitu
selat Dampier (Selat antara P. Waigeo dan P. Balanta), Kepulauan Kofiau,
Kepulauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Di beberapar tempat
32
Ampat. Ada berbagai hal yang bisa dilakukan oleh wisatawan di tempat ini,
misalnya melakukan snorkeling, diving, berlayar, dan memancing ikan.
Pokoknya semua hal tentang laut dan biotanya bisa anda lakukan disini.
Hal pertama yang sangat disarankan saat Berwisata Ke Raja Ampat
adalah melakukan diving. Raja Ampat terkenal dengan spesies terumbu
karangnya yang beraneka ragam. Jadi sangat disayangkan jika berkunjung ke
tempat ini tanpa melihatnya secara langsung. Ada sekitar 537 spesies koral
dan 699 spesies hewan lunak lainnya di bawah Perairan Raja Ampat.
Tidak hanya spesies koralnya saja yang kaya, namun spesies ikan di
Raja Ampat juga sangat beragam dan berwarna-warni. Ini merupakan surga
bawah laut yang tidak akan anda temukan di perairan lain di Indonesia.
Selain itu wilayah ini juga merupakan tempat singgah ikan paus.
Hal ini terlihat jelas, bahwa objek pariwisata yang ada di kepualauan
Raja
Ampat
masih
dan
harus
terus
dikembangkan
dalam
mengisi
3.3 KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM DAN POTENSI BAWAH LAUT YANG
DAPAT DIKEMBANGKAN
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi
untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan
Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari
10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga
diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air
pada saat ini.
Dr. John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya,
dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak
di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong,
mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang
sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy,
dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002.
Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis
karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan
karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid
stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di
Raja Ampat. Untuk Jenis kerang dan siput yang dimanfaatkan oleh nelayan
34
lokal selain kerang mutiara adalah bia garu, pia-pia, batu laga, kepala
kambing dan mata tujuh. Kerang dan siput merupakan komoditi perikanan
yang memiliki nilai ekonomis penting untuk pemasukan daerah. Tidak
satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang
sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik
kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di
selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau,
Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu
karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur
landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau
taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang
surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam
dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun
berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Tidak
hanya
keanekaragaman
jenis-jenis
terumbu
ikan,
karang,
Raja
Ampat
hamparan
juga
padang
kaya
lamun,
akan
hutan
mangrove, dan pantai tebing berbatu yang indah. Potensi menarik lain
adalah pengembangan usaha ekowisata dan wilayah ini telah pula diusulkan
sebagai Lokasi Warisan Dunia (World Herritage Site) oleh Pemerintah
Indonesia.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah
beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada
ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di
Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam
35
dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda
menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape
Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang
kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan
jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu
relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter
atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda
juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di
sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo
juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka
sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang
kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam
sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil
menerobos kumpulan ikan. Kebayakan wisatawan yang datang ke Raja
Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga
bagi turis non-penyelam karena memiliki pantai-pantai berpasir putih yang
sangat indah dan gugusan pulau-pulau Karst nan mempesona dan florafauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo
waigeo, beranekaragam burung kakatua, dan nuri, kuskus waigeo serta
beragam jenis anggrek.
Walaupun terkenal sebagai surga dunia, daerah ini ditemukan tandatanda kerusakan habitat. Kerusakan ini disebabkan cara pengambilan ikan
dengan bom atau racun. Menurut penduduk sekitar, penangkapan ikan
dengan cara itu awalnya dilakukan oleh nelayan dari luar Papua. Namun
36
sekarang sudah ada putra daerah yang melakukan hal tersebut, karena cara
pembuatan bom atau racun sudah dikuasai. Selain penangkapan ikan yang
merusak lingkungan, penebangan liar juga terjadi d kawasan cagar alam di
Pulau Waigeo. Di Kabupaten Raja Ampat terdapat juga beberapa lokasi
dengan kondisi terumbu karang yang rusak akibat penggunaan bahan
peledak dan bahan perusak lainnya. Kerusakan ini telah mengakibatkan
terganggunya siklus ekosistem terutama kehidupan berbagai jenis biota laut
yang berasosiasi dengan terumbu karang.
Kerusakan
ini
juga
telah
menghilangkan
fungsi
estetika
dari
Raja
ampat
memiliki
potensi
cukup
besar
untuk
kimiawi
dan
fisik
secara
37
global
yang
mempunyai
tingkat
dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong
kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi
Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di
resor Papua Diving.
Sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia, Raja Ampat memiliki
akomodasi yang cukup lengkap. Semua hal yang dibutuhkan oleh wisatawan
tersedia di tempat ini, mulai dari penginapan yang nyaman, mulai dari kelas
pondok hingga bungalows mewah. Akomodasi lain adalah terkait atraksi dan
objek wisata di Raja Ampat. Karena banyak wisatawan yang ingin melihat
secara langsung keindahan bawah air Raja Ampat, banyak orang yang
menyediakan jasa sewa snorkel dan alat renang lainnya.
Papua Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata
bawah laut di kawasan tersebut, didatangi turis-turis penggemar selam yang
betah selama berhari-hari bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuklekuk dasar laut. Mereka seakan tak ingin kembali ke negeri masing-masing
karena sudah mendapatkan pulau surga yang tak ada duanya di bumi ini.
Pengelolanya pun tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan.
Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort
yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian
menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak
memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan.
Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal
600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.
Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan
fasilitas yang lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat
39
mata
dengan
keberadaan
Raja
Ampat
ini.
Pemerintah
tidak
bahwa
Pemerintah
sangat
minim
melakukan
publikasi
terhadap keberadaan situs ini. Sekilas terlihat bahwa Pemerintah benarbenar menelantarkan Raja Ampat. Padahal publikasi yang banyak sangat
diperlukan akan situs ini. Namun publikasi dan promosi ini harus pula
diimbangi dengan pembangunan sarana & prasarana penunjangnya seperti
bandara,
jalan,
penginapan,
listrik,
40
dan
sarana-prasarana
lain
yang
memudahkan akses ketempat ini dan menarik orang untuk datang ke tempat
ini.
Selain dukungan akses dan kemudahan transportasi, sebagian besar
aktivitas terkait pariwisata Raja Ampat pun masih minim berpusat di Waisai
ataupun yang bersinggungan langsung dengan perekonomian masyarakat
lokal. BBM yang mahal, padahal menjadi tulang punggung penopang,
membuat aktivitas ekonomi wisata lokal sangat terbatas pada pihak yang
bermodal. Padahal, semakin banyaknya kunjungan wisatawan seharusnya
bisa menggerakkan ekonomi lokal, mulai dari transportasi dalam kota dan
antarpulau, penginapan, meningkatnya kebutuhan bahan makanan (sayur
dan buah), kerajinan lokal, hingga jasa-jasa lainnya. Hal-hal tersebut justru
menjadi penggerak roda perekonomian karena masyarakat menjadi bagian
dari industri wisata bahari.
Letak
Raja
Ampat
yang
jauh
dari
pantauan
pemerintah
dan
41
dikarenakan akses
menuju Raja Ampat saat ini sudah semakin mudah dari berbagai wilayah di
Tanah Air. Saat ini sudah ada banyak penerbangan, baik langsung ataupun
tidak langsung, walaupun harus tetap menggunakan speedboat atau kapal
motor untuk mencapai ke tempat tujuan. Biaya perjalanannya pun semakin
terjangkau dan tidak tergolong mahal lagi karena sudah banyak maskapai
penerbangan yang menuju ke sana.
masyarakat
Kepulauan
Raja
Ampat
memang
pada
dari beberapa etnis dan suku-suku, yaitu suku Maya, suku Ondoloren dari
Biak, ada pula yang datang dari luar Papua seperti Maluku Utara, Seram dan
sebagainya. Namum mereka adalah masyarakat yang ramah menerima tamu
dari luar, apalagi kalau kita membawa oleh-oleh buat mereka berua pinang
ataupun permen. Masyarakat lokal adalah pemeluk agama Islam dan Kristen
dan sering kali di dalam satu keluarga atau marga terdapat dua agama
tersebut. Hal ini menjadikan masyarakat Raja Ampat tetap rukun walaupun
berbeda keyakinan.
Kondisi terumbu karang dan ekosistem pesisir lainnya sangat
berkaitan dengan faktor alami dan aktivitas manusia. Perubahan yang
disebabkan secara alami maupun akibat kegiatan manusia perlu dibedakan.
Keterkaitan antara kegiatan manusia dan ekosistem terumbu karang
merupakan hal yang penting. Hal tersebut karena kondisi terumbu karang
tidak hanya dipengaruhi oleh kegiatan manusia tetapi juga oleh mata
pencaharian dan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Untuk
melihat perubahan yang terjadi dalam skala waktu perlu dilakukan
monitoring baik dari aspek ekologis maupun sosial-ekonomis, sehingga
dapat diketahui kecenderungan apakah terjadi perbaikan atau sebaliknya.
Dilihat dari segi sosial ekonomi ada beberapa biota laut yang
diketahui mempunyai potensi tertentu dan dapat dimanfaatkan. Potensi ini
berupa bahan makanan dan
sumber
protein,
terjadi
karena
keterbatasan
pengetahuan,
serta
45
diprioritaskannya
pembangunan
di
wilayah
tertinggal
oleh
informasi
keanekaragaman
mengenai
hayatinya,
potensi
menyebabkan
lingkungan
perlu
adanya
beserta
penelitian
upaya
pengembangan
dan
pemanfaatannya
secara
berkelanjutan.
dilakukan
dengan
Co-Management
melibatkan
unsur-unsur
Raja Ampat salah satu pendekatan yang dianggap tepat adalah pengelolaan
kawasan yang berbasiskan pada ekosistem (ecosystem based managementEBM). Berikut ini diuraikan upaya pengelolaan pesisir dan laut Kepulauan
Raja Ampat secara terpadu dan berkelanjutan.
salah
aspek konservasi
aspek
alam,
pemberdayaan
sosial
satu
mengutamakan
budaya
ekonomi
pariwisata
konvensional.
Dampak
negatif
ini
bukan
hanya
dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tapi juga para
budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri.
Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara
tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan
bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat
setempat.
Begitu pula dengan Kabupaten Raja Ampat, dengan semakin
populernya wisata bahari yang dimilikinya, konsep ekowisata atau wisata
yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan pun telah diterapkan dan
diharapkan membawa dampak yang positif bagi sektor kepariwisataan di
Raja Ampat.
Ada banyak usaha atau lagkah-langkah yang dilakukan dalam
mewujudkan pariwisata yang berwawasan lingkungan di Raja Ampat ini.
49
Usaha ini tidak hanya dilakukan oleh pejabat pemerintah daerahnya namun
semua
lapisan
masyarakat
pun
turut
membantu
demi
mweujudkan
lingkungan wisata mereka yang tetap lestari hingga masa mendatang. Usaha
dan langkah-langkah yang mereka lakukan antara lain sebagai berikut :
Resort
yang
dibangun
dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
50
dan
pengelolaan
kolaboratif
serta
penyadaran
public.
3. Adanya
Sinergi
Dan
Monitoring
Bersama
Antara
UP4B
Dengan
Indonesia Raja Ampat 2014 perlu ditata sejak dini, karena akan banyak
datang wisatawan mancanegara. Perencanaan meliputi penataan daerah
konservasi, daerah budi daya dan kawasan untuk wisata. Infrastruktur
dipersiapkan termasuk akomodasi, fasilitas umum, serta faktor keamanan
bagi wisatawan. Investasi pembangunan dapat melibatkan sektor swasta,
asalkan ada jaminan kepastian berinvestasi dan jaminan keuntungan.
52
hidup
desa-desa
di
kepulauan
Raja
Ampat
adalah
dengan
desa
wisata
ini
adalah
dengan
menitik
beratkan
pengembangan potensi budaya lokal yang dan potensi wisata alam yang ada
di sekitar lokasi desa tersebut. Selain berusaha mengangkat potensi wisata
di setiap desa, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan desa-desa
setempatt dalam menyediakan rumah-rumah penginapan yang disewakan
(homestay) bagi para wisatawan yang berkunjung.
darat maupun di
laut diupayakan
pemanfaatannya
54
BAB IV
55
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa bidang
pariwisata mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian
nasional kita baik sebagai sumber penghasil devisa maupun sebagai sumber
kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Terpilihnya sektor pariwisata
sebagai salah satu alternatif sumber devisa negara, menuntut konsekuensi
adanya perencanaan yang lebih matang.
Perencanaan pariwisata tidak dimaksudkan untuk merusak lingkungan
hidup tetapi justru harus direncanakan dan dilaksanakan ke arah tata
lingkungan yang mendukung kepada pembangunan berlanjut, adalah
pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang hidup dalam
masyarakat tetapi selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas
lingkungan hidup yang ada di masyarakat.
4.2
SARAN
Pengelolaan wisata laut di Kepulauan Raja Ampat harus dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
57
Wahwed. (2012). Wisata Bahari Raja Ampat, Pulau Papua yang Eksotis.
From : http://wahw33d.blogspot.com/2012/09/wisata-bahari-rajaampat-pulau-papua.html#ixzz2eUgVrm7L. (Diakses pada tanggal 07
September 2013).
http://inforajaampat.com/peta-16-7-profile-peta-kondisi-geo.html.
(Diakses pada tanggal 07September 2013).
http://inforajaampat.com/berita-38-1PROYEK%20CONSERVASI%20INTRNATIONAL%20DI%20RAJA%20AMPAT%
20BERKELANJUTAN.html. (Diakses pada tanggal 09 September 2013).
58
59