TOURISM (CBT)
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki eksotisme
alam dan ragam budaya yang unik. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
juga memiliki potensi yang bagus untuk mengembangkan ekonomi berbasis
ekowisata. Potensi ekowisata yang cukup apik sepanjang bentangan alam
negeri ini jika dikelola dengan profesional dapat meningkatkan aspek
perekonomian masyarakat. Kontribusi ekonomi melalui pengembangan
ekowisata berbasis keindahan alam dapat memberi respon positif untuk
menurunkan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu memberikan
dampak ekonomi. Dengan munculnya dampak-dampak yang terjadi,
pariwisata berbasis lingkungan (ekowisata) dan pariwisata berbasis
masyarakat (Community Based Tourism) atau wisata minat khusus muncul
sebagai solusi baru. Pariwisata berbasis masyarakat semakin dianggap
sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan, karena menekankan keterlibatan
aktif masyarakat setempat dan kontrol mereka terhadap pengembangan
pariwisata. Konsep pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based
Tourism yang disingkat CBT, merupakan sebuah konsep pengembangan
suatu destinasi wisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Dimana
masyarakat turut andil dalam perencanaan, pengelolaan dan penyampaian
pendapat (Goodwin dan Santili, 2009; Purmada dan Hakim, 2016).
Konsep CBT juga sejalan dengan semangat kepariwisataan
indonesia yang dituangkan dalam UU NO 10 Tahun 2009 pasal 2 tentang
asas kepariwisataan dimana penyelenggaraan kepariwisataan di Indonesia
harus berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan, adil dan merata,
keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan,
demokratis, kesetaraan dan kesatuan. Dukungan pemerintah pada sektor
pariwisata yang diyakini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat lokalnya, secara tidak langsung dalam jangka
panjang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkungan tersebut
serta ekonomi lokal daerah tersebut. Ketika sudah dalam tahap
meningkatkan daerah dengan keunggulan sektor pariwisata akan
berdampak baik untuk generasi masyarakat pada saat ini hingga masa depan
yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi pariwisata dan Community Based
Tourism (CBT)?
2. Bagaimana konsep Community Based Tourism (CBT)?
3. Bagaimana pengembangan pariwisata berbasis masyarakat CBT
(Community based Tourism)?
4. Bagaimana penerapan CBT sebagai strategi pemberdayaan ekonomi?
5. Apa saja dampak dari penerapan CBT bagi ekonomi pariwisata?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi pariwisata dan
Community Based Tourism (CBT).
2. Untuk mengetahui konsep Community Based Tourism (CBT).
3. Untuk mengetahui pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Community based Tourism (CBT).
4. Untuk mengetahui penerapan Community based Tourism (CBT) sebagai
strategi pemberdayaan ekonomi.
5. Untuk mengetahui dampak dari penerapan CBT bagi ekonomi
pariwisata.
PEMBAHASAN
Ahsani, R. D., & dkk. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism (Cbt) Di Desa
Wisata Candirejo Borobudur Mewujudkan Kemandirian Desa. Jurnal Ilmu
Administrasi Publik, Vol. 3 No. 2, 137.
Amalia, R. (2018, September 13). Konsep Community Based Tourism (CBT) untuk
Pariwisata. Diambil kembali dari Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi):
https://asidewi.id/berita/konsep-community-based-tourism-cbt-untuk-pariwisata/
Arlinda, F., & Sulistyowati, R. (2021). Pengaruh Penerapan Program Adaptasi CHSE
(CLEANLINESS, HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT) Terhadap Kepuasan
Pengunjung Destinasi Wisata Kabupaten Kediri Di Era NEW NORMAL Serta
Dampaknya Pada Pengembangan Ekonomi Pariwisata & Industri Kreatif. Jurna
Pendidikan Tata Niaga, Vol. 9 No. 3, 1408-1409.
Irawati, N., & Prakoso, A. A. (t.thn.). Terapan Brand “Jogja Istimewa” Terhadap
Pengembangan Pariwisata Berbasis Community Based Tourism (CBT) Di
Yogyakarta. Academia Accelerating the World's Research, 5.