Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan wisatawan karena mempunyai
sumber daya tarik, baik alamiah, maupun buatan manusia, seperti keindahan alam
atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah,
(Adisasmita, 2010).
Menurut Fandeli (2000), objek wisata adalah perwujudan daripada ciptaan manusia,
tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai
daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. Sedangkan objek wisataalam adalah objek
wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan sumber dayaalam dan tata
lingkungannya.
Suatu objek wisata menurut Yoeti ( 1992) harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu:
see”(sesuatu untuk dilihat). Artinya, di tempat tersebut harus ada objek wisata
dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain
(pemandangan alam, upacara adat, kesenian) yang dapat dilihat oleh wisatawan.
b) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something to
rekreasi yang membuat mereka betah untuk tinggal lebih lama di tempat itu
dapat melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan di rumah ataupun di tempat
wisata lainnya.
c) Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah “something
fasilitas untuk berbelanja (shopping), terutama souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
a) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
b) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
Bentuk dari objek ini berupa pemandangan alam seperti pegunungan, pantai,
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam
kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
(Wikipedia)
Akan membahas mengenai objek wisata Pura Tirta Empul yang akan dianalisis
dengan SWOT. Sebelumnya akan dideskripsikan terlebih dahulu mengenai Objek Wisata
dimiliki oleh tempat-tempat wisata lainnya di indonesia. Tak salah jika Pulau Bali disebut
sebagai surganya bagi para pelancong yang ingin menikmati liburannya di Pulau Bali ini.
wilayah pegunungan saja, tetapi Bali juga menyuguhkan wisata Pura yang memiliki daya
tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun manca negara. Pura di Bali
umumnya berfungsi sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu, selain itu
beberapa pura di Bali juga berfungsi sebagai tempat melukat. Melukat sama artinya
menyucikan diri, biasanya diperlukan sebuah mata air suci untuk melakukan ritual
Pelukatan ini.
Ada banyak Pura di bali yang memiliki mata air suci yang berfungsi sebagai
tempat melukat, contohnya adalah Pura Tanah Lot, Pura Ponjok Batu, Pura Tirta Empul
dan masih banyak lagi pura-pura di bali lainnya. Salah satu Pura yang banyak di kenal
wisatawan sebagai tempat penyucian diri adalah Pura Tirta Empul yang terletak di Desa
Pura ini juga merupakan tempat bersejarah karena di beberapa bangunan di pura
ini salah satunya didirikan istana kepresidenan yang di bangun pada masa pemerintahan
Soekarno di Indonesia. Nama Pura Tirta Empul di ambil dari sumber mata air yang
dinamakan Tirta Empul yang apa bila diartikan adalah sebuah air yang menyembur dari
tanah. Jadi Tirta Empul adalah air suci yang menyembur keluar dari dalam tanah ( Mata
air suci ).
Seperti halnya pura-pura lain di Bali, Pura Tirta Empul di bagi menjadi 3 bagian
yakni Nista mandala adalah bagian paling luar pura yang bisa juga disebut Jaba Sisi atau
Nista Mandala, Madya Mandala adalah bagian tengah pura setelah Nista Mandala yang
biasa juga disebut Jaba Tengah dan yang terakhir adalah Utama Mandala adalah bagian
utama dari pura yang biasa disebut dengan Jeroan. Pada bagian Madya Mandala inilah
terdapat sebuah kolam persegi panjang yang memiliki kurang lebih 30 buah pancuran
yang berjejer dari timur ke barat dan menhadap ke selatan. Kolam di Pura Tirta Empul ini
lebih mirib seperti Kolam Pemandian Air Panas Banjar Di Buleleng (Bali Utara), namun
bedanya adalah pancuran di Kolam Air Panas Banjar berbentuk kepala naga namun jika
di Pura Tirta Empul ini pancurannya lebih mirib seperti cangkang keong.
Menurut masyarakat sekitar, setiap pancuran di kolam tirta empul ini memiliki
Pancuran Sudamala dan Pancuran Cetik (Racun). Anda para wisatawan diperbolehkan
untuk ikut menyucikan diri di kolam pancuran ini, syarat utamanya adalah anda harus
mengguanakan kamen dan selendang. Air yang di pancurkan oleh pancuran ini cukup
dingin dan segar, karena air ini baru saja muncul dari sumber mata air tanah. Umat hindu
yang melakukan ritual pelukatan di kolam ini terlebih dahulu mempersembahkan sebuah
canang yang diletakkan tepat diatas pancuran yang kemudian di isikan dupa yang telah di
hidupkan. Sembari melakukan pelukatan, umat hindu akan berdoa sesuai keinginannya.
Tak jarang para wisatawan asing juga ikut melakukan ritual tersebut dan ikut berdoa
Daya tarik yang paling utama di Pura Tirta Empul ini yaitu adanya pancoran suci
yang digunakan sebagai panglukatan atau pembersihan diri secara rohani. Selain itu
disekitar luar area Pura Tirta Empul juga terdapat pasar yang selain menawarkan wisata
kuliner juga menawarkan pernak pernik atau cinderamata khas Pulau Bali.
4. Empat Komponen Penunjang Objek Wisata Pura Tirta Empul s(4A)
a. Atraksi (Attraction)
b. Aksesibilitas (Accessibility)
c. Fasilitas (Amenities)
(1) Wantilan
(2) Parkir
(3) Toilet
a. Kelebihan/Kekuatan (Strengths)
Dari deskripsi diatas, dapat kita ketahui ada banyak kelebihan yang ditawarkan
oleh Pura Tirta Empul. Mulai dari gaya arsitektur Pura yang memang sangat dicari oleh
wisatawan untuk diabadikan dalam bentuk foto maupun video, ada kolam pancoran untuk
panglukatan atau pembersihan diri secara rohani yang merupakan tujuan utama dari
objek ini, disekitar objek juga terdapat pasar seni yang menawarkan aneka macam oleh
oleh khas Bali serta makanan khas Bali juga. Serta keadaan alam dan suasana yang sejuk
b. Kekurangan/Kelemahan (Weaknesses)
Dari hasil pengamatan kita kelemahannya yaitu kurangnya tempat untuk penitipan
barang barang para wisatawan karena ketika wisatawan membludak datang mengunjungi
lokasi, kadang mereka harus menaruh sembarang barang mereka dan ada pula yang
menunggu agar mendapat tempat untuk penitipan yang berbentuk locker yang sudah
disedikan disana. Selain hal itu, masih saja ada wisatawan yang tidak menghargai
c. Peluang (Opportunities)
Jelas sangat banyak peluang dan potensi yang mampu dibuat oleh keberadaan
objek wisata Pura Tirta Empul ini. Seperti contohnya, wisatawan yang kesana yang
belum mengetahui akan adanya kolam pancoran penglukatan pasti sangat ingin untuk
mencoba. Dan mereka kebanyakan tidak membawa kamen dan atau selendang yang
merupakan syarat utama untuk memasuki kawasan tersebut. Selain itu potensi yang dapat
dibangkitkan diareal Pura Tirta Empul yaitu jasa untuk foto dan juga jasa penitipan
barang berharga yang dibawa para wisatawan yang ingin melukat. Diareal luar Pura Tirta
Empul yang disana terdapat pasar seninya juga bisa dikembangkan agar para wisatawan
semakin tertarik untuk mengunjunginya. Disini peran pengelola pura sangat dibutuhkan
d. Ancaman (Threats)
Hanya sedikit hal yang dikhawatirkan yaitu kondisi para wisatawan yang cuntaka
tidak boleh memasuki areal Pura. Dan juga menyangkut masalah keamanan barang
Menurut kami, ada beberapa strategi untuk mengembangkan objek wisata Pura Tirta
Pembangunan sarana dan prasarana sangat perlu diperhatikan agar wisatawan merasa
nyaman selama berkunjung kesana. Fasilitas yang perlu diperhatikan yaitu perlunya ada
locker tambahan untuk barang-barang wisatawan agar tidak berserakan ketika locker
yang ada sudah memenuhi kapasitasnya. Perlunya tempat ganti baju atau WC agar
Tanpa peran aktif dari masyarakat sekitar mustahil bisa berkembang suatu objek wisata.
Maka dari itu disini masyarakat disekitar Pura Tirta Empul harus turut serta dalam
wisatawan. Dengan kemajuan objek wisata, maka masyarakat disekitar objek wisata
tersebut mau tidak mau pasti akan ikut maju karena situasi disekitarnya tersebut. Peran
aktif masyarakat yaitu mulai dari sosialisasi tentang apa saja larangan masuk ke Pura, apa
Media sosial online sekarang ini merupakan kebutuhan pokok dari setiap orang. Sangat
pesat perkembangan informasi jika diedarkan melalui media sosial online. Pengelola dan
masyarakat sekitar yang merasa bertanggungjawab dan ingin agar objek wisata Pura Tirta
Empul maju harus bisa memanfaatkan media sosial online ini sebagai salah satu bentuk
promosi. Karena sudah sangat banyak objek wisata dipromosikan lewat akun media
sosial online dan dampak atau minat dari wisatawan semakin besar terhadap objek wisata
itu.
Pemerintah harus mampu memberikan perhatian terhadap masalah ini. Objek Wisata
akan sangat menguntungkan kemajuan suatu daerah apabila mampu dikelola dengan
baik. Pemerintah perlu melakukan pemantauan terhadap objek wisata Pura Tirta Empul.
pemerintah yang peduli akan sangat mempengaruhi perkembangan objek wisata Pura
7. Saran
segera terealisasikan. Disisi lain masyarakat sekitar dan pemerintah harus sadar akan potensi
yang ada di Pura Tirta Empul ini jika mampu dikembangkan dengan baik. Pembangunan
fasilitas-fasilitas sangat penting, tapi tidak lupa juga pemeliharaan fasilitas yang sudah ada
jauh lebih penting agar kenyamanan wisatawan terjamin. Dihimbau kepada para wisatawan
yang mengunjungi daerah tersebut untuk tidak membuang sampah sembarangan dan turut
berperan aktif dalam kebersihan areal objek wisata Pura Tirta Empul.
OBJEK WISATA PURA TIRTA EMPUL
TUGAS AKHIR
BISNIS PARIWISATA
Oleh :
I MADE MANU PARISUDA (1506205001)