Anda di halaman 1dari 24

MANDALIKA DESTINASI SUPER PRIORITAS

PENYUMBANG PARIWISATA INDONESIA

DISUSUN UNTUK MEMENUHI NILAI TUGAS 1 MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI PARIWISATA

Disusun oleh :

Yuni Trisnawati 193404526089

Hanif Rochmadika 193404516090

MAHASISWA S1 PARIWISATA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan makalah ini. Shalawat teriring salam selalu
terlimpahkan kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan umat manusia. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi Tugas 1 dalam mata kuliah Pangantar
Ekonomi Pariwisata.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang telah
memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini. Akhirnya, penulis sebagai penyusun
menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan
maupun isi.
Oleh sebab itu, penulis meminta maaf kepada pembaca atas kekurangan-kekurangan
tersebut, dan penulis sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna
sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Penulis mengharapkan makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan senantiasa memberikan
petunjuk dan membimbing kita.

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan Makalah.......................................................................................................... 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Profil Destinasi Mandalika ......................................................................................... 3
B. Komponen-Komponen Usaha Destinasi Mandalika .................................................... 4
1. Daya Tarik Wisata .................................................................................................. 5
2. Aksesibilitas............................................................................................................ 6
3. Amenitas ................................................................................................................. 7
4. Aktivitas ................................................................................................................. 8
5. Layanan Pendukung Pariwisata (ancillary services) ................................................ 9
C. Aspek Penawaran ..................................................................................................... 10
D. Aspek Permintaan..................................................................................................... 12
1. Faktor Sosio Ekonomis dan Pariwisata .................................................................. 12
2. Faktor Administrasi dan Pariwisata ....................................................................... 13
3. Faktor Teknis Kemajuan Dunia Angkutan ............................................................. 14
E. Aspek Lokasi............................................................................................................ 14
1. Pengaruh pariwisata terhadap masyarakat daerah .................................................. 15
2. Akibat Ganda dari Pariwsata ................................................................................. 15
3. Berbagai Masalah Terhadap Industri Pariwisata .................................................... 16
F. Aspek Pasar Pariwisata Destinasi Mandalika ............................................................ 17
G. Prospek Ekonomi Pariwisata yang Dikembangkan Pada Destinasi Mandalika .......... 18
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 19
Kesimpulan ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia, negara yang terdiri dari banyak daerah yang memiliki potensi pariwisata
dalam pengembangan setiap daerahnya. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk rekreasi atau liburan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu
tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain. Menurut data BPS, terjadi kenaikan angka jumlah
wisatawan dari tahun 2017 sebanyak 14,04 juta menjadi 15,81 juta pada tahun 2018. Ini
membuktikan bahwa sektor pariwisata yang ada di Indonesia sedang mengalami kemajuan.
Dengan naiknya jumlah wisatawan tersebut, setiap daerah yang dikunjungi akan mendapat
beberapa keutungan seperti menjadi lebih terkenal sebagai destinasi wisata dan keuntungan
dalam sektor perekonomian. Dalam sektor perekonomian, pariwisata sepertinya telah
membuat magnet yang kuat sebagai sumber alternatif penggerak ekonomi dengan
meningkatya PAD (Pendapatan Asli Daerah) di setiap daerah yang dikunjungi wisatawan.

Saat ini, berbagai daerah di Indonesia sedang berlomba -- lomba mendatangkan


wisatawan lokal maupun mancanegara dengan melakukan berbagai cara. Masing -- masing
daerah menggerakkan berbagai potensi pariwisata yang ada mulai dari pariwisata budaya,
pariwisata religi, hingga pariwisata alam. Semuanya dikembangkan menjadi sesuatu yang
dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Kegiatan yang dilakukan berbagai
daerah yang ada di Indonesia tersebut pada dasarnya adalah cara alternatif untuk menaikkan
PAD (Pendapatan Asli Daerah) nya sehingga menaikkan perekonomian daerahnya dan juga
memanfaatkan semaksimal mungkin potensi -- potensi yang ada untuk dijadikan hal yang
lebih menguntungkan daerah daripada harus terbengkalai tak terurus. Untuk memanfaatkan
potensi yang ada tersebut harus sabar, perlahan, dan tekun sehingga menghasilkan yang
terbaik.

Jika berbicara soal perekonomian dalam hal pariwisata, berarti maksudnya adalah
bagaimana cara setiap daerah dalam pengembangan sektor pariwisata juga mengikutkan
masyarakat agar ikut andil, terjun, dan bergotong royong dalam kegiatan tersebut,
dikarekanakan pariwisata adalah bisnis majemuk yang hanya bisa diselenggarakan dengan
cara gotong royong. Setiap sektor usaha masyarakat menjadi penyokong kegiatan pariwisata
yang ada. Mulai dari transportasi para wisatawan yang dihandle oleh masyarakat dengan
adanya angkutan umum, jasa travel, ataupun jasa pribadi seperti ojek yang siap mengantar

1
wisatawan kemanapun. Ada juga peran masyarakat yang ikut andil dalam sektor perdagangan
yang wisatawan beli dan konsumsi di tempat wisata tersebut.

Terpilihnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi prioritas


pembangunan pariwisata Indonesia oleh pemerintah berdampak pada citra pariwisata Nusa
Tenggara Barat (NTB) yang terus menunukkan trend positif. Pencapaian demi pencapaian
terus diraih NTB, yakni terlihat pada kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara
yang terus meningkat. Data dari Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa
tercatat pada 2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat sejumlah
3.094.047 dan pada 2017 meningkat menjadi 3.508.903. Peningkatan tersebut tentunya
memberikan semangat kepada pemerintah dan juga stakeholder yang ada untuk terus
memajukan pariwisata daerah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dibatasi rumusan
masalah dalam makalah ini yaitu:

a) Apa saja komponen usaha yang ada pada destinasi Mandalika?

b) Bagaimana aspek penawaran dan permintaan destinasi Mandalika?

c) Bagaimana aspek Lokasi dan aspek Pasar pariwisata destinasi Mandalika?


d) Prospek ekonomi pariwisata apa yang dapat dikembangkan pada destinasi
Mandalika?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

a) Mengetahui komponen usaha yang ada di destinasi Mandalika

b) Mengatahui aspek penawaran dan permintaan di destinasi Mandalika

c) Mengetahui aspek lokasi an aspek pasar pariwisata di destinasi Mandalika


d) Mengetahui prosepek ekonomi pariwisata di destinasi Mandalika
e) Sebagai bahan untuk memenuhi nilai tugas satu mata kuliah Pengantar
Ekonomi pariwisata.
f) Sebagai bahan referensi untuk makalah serupa.

2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
A. Profil Destinasi Mandalika

Mandalika yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah ini kini
tengah mendapat sorotan, terutama sejak mulai dibangunnya kawasan ini sebagai Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) oleha Presiden Jokowi di tahun 2017 silam. Dengan jarak kurang
lebih 50 km dari Pusat Pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat, jarak perjalanan darat
yang ditempuh hanya sekitar satu jam saja dari Kota Mataram. Selain itu, lokasi Mandalika
juga tidak terlalu jauh dari Bandara International Lombok. Dari bandara menuju kawasan ini
dibutuhkan waktu 30-an menit. Artinya, dengan adanya akses yang mudah dan fasilitas
pendukung yang mumpuni, kawasan Mandalika jelas memiliki keunggulan sebagai kawasan
tujuan wisata bagi para pencari keindahan yang alami. Terlebih, secara geografis posisi
Mandalika di Pulau Lombok itu dekat dengan Pulau Bali yang berada di sebelah timur
episentrum pariwisata Indonesia itu. Dari Pulau Bali melalui jalan darat plus menyeberangi
Selat Lombok, jarak antara Pulau Dewata ke Mandalika hanya terpaut 150-an km. Jarak yang
relatif dekat bagi para wisatawan mancanegara ataupun lokal yang ingin berwisata
backpacker.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2015, Mandalika telah ditetapkan


sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan luas area KEK mencapai
1.035,67 (namun kini areal ini telah berkembang hingga 1.215,70 hektar), diharapkan potensi
pariwisata di pesisir Lombok Tengah itu bisa terekspos, atau paling tidak bisa menyamai
kesuksesan Kepulauan Gili yang memang lebih dulu terkenal. Mandalika sendiri masih awam
terdengar, terutama untuk kaum milenial yang aktif berekspresi dengan lingkungan
sekitarnya. Apalagi kalau tempat itu menyajikan sesuatu yang indah. Di Mandalika juga ada
sesuatu yang tak bisa dijumpai di tempat lain. Tempat ini merupakan rumah bagi suku Sasak,
suku asli Lombok yang bisa wisatawan temukan di dua desa adat, yaitu Desa Adat Sade dan
Desa Adat Ende. Di dua desa adat itu wisawawan lokal maupun mancanegara bisa
berinteraksi langsung dengan orang-orang suku Sasak.

Nama Mandalika memang unik, nama ini berasal dari nama tokoh legenda masyarakat
etnis Sasak, Putri Mandalika. Konon, dikisahkan putri ini memiliki paras sangat rupawan.
Saking cantiknya Putri Mandalika lantas jadi rebutan banyak pemuda dan pangeran. Lantaran
banyak yang melamar, Putri Mandalika memutuskan bersemedi dan memohon petunjuk.
Selesai bersemedi, Putri Mandalika mengundang seluruh pelamar pada tanggal ke-20 bulan

3
ke-10 penanggalan Sasak. Seluruh para pelamar diminta untuk berkumpul di Pantai Seger
saat pagi buta. Maka berkumpulah seluruh pangeran, pemuda dah bahkan rakyat kerajaan
tersebut. Putri Mandalika beserta Raja, Ratu, dan para pengawalnya datang menemui mereka.
Putri Mandalika beserta pengawalnya naik ke atas bukit Seger dan mengucapkan beberapa
pesan. Isi pesannya kurang lebih, bahwa Putri Mandalika hanya ingin melihat ketentraman
dan kedamaian di Pulau Lombok. Putri Mandalika tentu menyadari jikalau ia menerima satu
pemuda atau sebagian dari lamaran mereka, maka pasti akan terjadi perpecahan dan konflik
antarwarga. Oleh karena itu, Putri Mandalika berencana menerima semua lamaran. Seluruh
yang hadir tentu bingung dengan keputusan itu. Namun tiba-tiba saja Putri Mandalika justru
menjatuhkan diri ke laut dan seketika hanyut di telan ombak besar. Semua yang hadir segera
sigap menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan. Tetapi Putri Mandalika telah hilang
tanpa ada jejaknya barang sedikitpun. Tak lama kemudian muncul cacing yang sangat banyak
dari laut. Cacing itu diberi nama “nyale” dan dipercaya oleh masyarakat etnis Sasak sebagai
jelmaan Putri Mandalika. Hingga kemudian berkembanglah sebuah upacara adat Bau Nyale,
yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Perayaan
ini merupakan tradisi yang lazim diadakan di bulan Februari - Maret.

Bukan hanya menyimpan legenda Putri Mandalika, Pantai Seger juga menyimpan
pesona alamnya yang menarik. Bukitnya beragam bentuk, pantainya berpasir putih. Selain
itu, ombaknya juga dikenal menjadi favorit para peselancar. Juga bagi para peselancar, Pantai
Gerupuk, Pantai Serinting, dan Pantai Tanjung Aan barangkali bisa menjadi pilihan lain.
Sebelah barat Pantai Seger ini, berjarak 2-3 kilometer terdapat pantai yang cukup sohor di
Lombok. “Pantai Kuta Mandalika”, namanya. Ya, bukan hanya Pulau Bali saja yang
memiliki pantai indah bernama Pantai Kuta. Pantai Kuta Mandalika ini memiliki garis pantai
sepanjang 7,2 kilometer dan terkenal memiliki pasir putih yang bersih. Air lautnya yang
bening memungkinkan panorama gugusan terumbu karang di bawah laut terlihat.

B. Komponen-Komponen Usaha Destinasi Mandalika

Pariwisata merupakan konsep multi dimensi layaknya pengertian wisatawan. Tak bisa
dihindari bahwa beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan
perspektif yang berbeda sesui dengan tujuan yang ingin dicapai. Pariwisata juga merupakan
aktivitas, pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan
pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan

4
dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
berkaitan dengan bidang tersebut.

Pariwisata juga dilihat sebagai perpindahan sementara yang dilakukan manusia keluar
dari rumahnya menuju ke suatu daya tarik wisata dengan tujuan menghindari sejenak
pekerjaan-pekerjaan rutin dan aktivitas yang dilakukan selama mereka tinggal disuatu daya
tarik wisata yang dituju adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan cara
memanfaatkan atau menggunakan fasilitas serta layanan yang disediakan oleh para
pengusaha pariwisata di daya tarik wisata yang dikunjunginya. Pariwisata sekarang ini dalam
proses pengembangan, produksi, dan pemasaran yang mulai giat dilancarkan untuk
memenuhi kebutuhan orang banyak. Oleh karena itu pariwisata sangat berhubungan erat
dalam kegiatan yang lakukan sukarela yang bersifat sementara dalam menikmati objek dan
daya tarik wisata.

Pariwisata tidak sekedar pelayanan jasa yang diberikan oleh para industri pariwisata
(hotel, restoran, biro perjalanan wisata, dan lainnya) kepada wisatawan sebagai bentuk
pemenuhan mereka selama berada di destinasi wisata, tetapi terdapat faktor penting lainnya
dalam mendukung keberhasilan suatu wilayah sebagai destinasi pariwisata. Faktor-faktor
tersebut dikenal sebagai komponen dasar kepariwisataan atau 5A yang terdiri dari elemen
daya tarik wisata (attraction), aksesibilitas (accessibility), aminitas (amenities), aktivitas
(activity), dan layanan pendukung pariwisata (ancillary services).

1. Daya Tarik Wisata

Mandalika saat ini masuk dalam sepuluh Destinasi Pariwisata Prioritas versi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2019. Mandalika memang punya sejuta
pesona alam yang membuat para wisatawan akan kesulitan mengabaikannya. Mulai dari
Bukit Merese yang jadi lokasi sangat sesuai untuk menikmati sunset, Goa Kotak yang punya
sisi eksotisme tersendiri, sampai keindahan Pantai Kuta Mandalika yang punya air kebiruan
nan jernih. Dengan potensi alam luar biasa ini, tidak heran jika kemudian Kemenparekraf
terus meningkatkan infrastruktur untuk memperkuat wisata Mandalika. Salah satunya adalah
dengan melanjutkan kerja sama mendukung pembiayaan homestay lewat Program Kemitraan
bersama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Realisasi kerja sama kali ini
diwujudkan di Desa Kuta, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dipilih sebagai salah
satu di antara 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).

5
Daya tarik baru dari Mandalika adalah pagelaran Moto GP yang rencananya
dilaksanakan di Mandalika, Lombok Tengah pada 2021. Indonesia tengah menyiapkan
infrastruktur untuk arena balap MotoGP yakni di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat. Organisasi penyelenggaran MotoGP Dorna Sport telah
menandatangani kesepakatan dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di
Spanyol pada akhir Januari 2019. Konsep Sirkuit Mandalika yakni bertipe sirkuit jalanan
yang mulai dibangun pada Oktober 2019 dengan target penyelesaian pada 2020 ini.

2. Aksesibilitas

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimlujono
berharap pembangunan jalan akses ke Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang
17,4 km dapat mulai dibangun pada Mei tahun ini dalam rangka mendukung
penyelenggaraan MotoGP. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan Bypass BIL sepanjang 17,4 km akan
meningkatkan konektivitas dari Bandara Internasional Lombok (BIL) ke kawasan wisata
Mandalika dengan anggaran Rp 814 miliar dan masa pelaksanaan tahun 2020–2021.

Jalan Bypass BIL dibangun dengan lebar 50 meter, empat lajur yang dilengkapi
trotoar dan median jalan. Jalan Bypass akan mendukung akses menuju sirkuit MotoGP yang
juga akan dibangun di kawasan Mandalika. Di samping itu juga dilakukan pembangunan
pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km yang ditargetkan mulai konstruksinya
pada akhir Maret 2020 dan rampung Desember 2020 dengan anggaran Rp 75 miliar.
Kementerian PUPR juga akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok
Tengah yang menjadi salah satu tujuan wisatawan seiring dengan penyelenggaraan MotoGP.

Sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
memastikan bahwa pembangunan infrastruktur PUPR pada lima Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika,
Labuan Bajo, serta Manado Bitung-Likupang terus dilanjutkan dan ditargetkan selesai pada
akhir 2020, kecuali beberapa infrastruktur yang masih akan dituntaskan pada 2021. Di KSPN
Mandalika, alokasi anggaran infrastruktur PUPR tahun 2020 sebesar Rp903,4 miliar yang
digunakan diantaranya untuk pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika,
pembangunan jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL), pengembangan kawasan di
tiga Gili, pengembangan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), kawasan geopark
Rinjani dan pembangunan penginapan.

6
3. Amenitas

Lokasi wisata desa Suku Sasak tidak jauh dari kawasan wisata dunia Mandalika,
Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Karena itu, untuk urusan penginapan memiliki banyak
pilihan. Bagi turis yang ingin menginap di hotel berbintang bisa singgah ke Novotel Lombok
Resort and Villas. Hotel bintang empat ini menawarkan penginapan yang ekslusif bagi para
tamunya. Lokasinya yang dekat dengan pantai berpasir putih, membuat para tamu yang
menginap akan merasa betah setelah seharian berjalan-jalan di kawasan Suku Sasak. Novotel
berjarak 7,1 kilometer dari Dusun Sade dan juga menawarkan berbagai unit kamar yang
sesuai dengan keinginan tamunya. Hotel ini dilengkapi dengan ruangan kamar yang besar dan
menyediakan vila agar lebih nyaman.

Sejumlah fasilitas melengkapi penginapan berbintang ini. Fasilitas itu di antaranya


adalah kolam renang outdoor, makanan nasional maupun internasional, dan spa gym dengan
suasana ala perdesaan. Tak heran hotel ini sering dijadikan sebagai tempat istirahat bagi turis
asing. Kemudian ada Villa Bau Nyale, hotel yang terletak di Jalan pariwisata Dusun Baturiti,
Kuta Lombok. Penginapan ini menawarkan kenyaman bagi para tamu dan wisatawan yang
berwisata ke Lombok. Lokasi hotel yang berjarak 5,6 kilometer dari kampung Suku Sasak
menjadikan hotel ini sebagai pilihan untuk menginap. Lokasinya juga dekat pantai dan di
depan vila tersedia kolam renang outdoor yang nyaman. Fasilitas lainnya adalah wifi yang
cukup kencang.

Selain itu Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Regonal III Kementerian


Pariwisata Harwan Ekon Cahyo bersama dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H.
Lalu Moh. Faosal secara resmi “melaunching homepod di Desa Kuta Mandalika. Homepod
ini digunakan sebagai salah satu solusi amenitas sementara untuk selamanya bagi wisatawan
selain hotel dan homestay. Bangunan Homepod setinggi 5.5m terdiri 2 lantai, dilengkapi
dengan fasilitas 2 tempat tidur, AC, televisi, pemanas dan fasilitas lainnya. Sebagai alternatif
akomodasi untuk ajang MotoGP, Kementerian PUPR juga akan membangun sekitar 750 unit
penginapan (homestay) yang berada di Kabupaten Lombok Tengah. Program rumah swadaya
atau dikenal bedah rumah di NTB juga dianggarkan pada tahun 2020 yakni sebesar Rp 47,4
miliar untuk 2.300 unit.

7
4. Aktivitas

Mandalika adalah destinasi yang memang belum terlalu familiar. Pulau Mandalika
merupakan suatu bagian dari Pulau Lombok dengan potensi wisata yang sangat besar
sehingga pemerintah mulai serius menggarapnya. Mandalika diprediksi menjadi tempat
wisata internasional yang diharapkan bisa menambah pendapatan negara. Alamnya yang
indah membuat Mandalika cocok bagi penggemar kegiatan trekking dan aktivitas outdoor
lain. Penduduk setempat juga masih memegang teguh adat istiadatnya sehingga wilayah ini
punya ciri khas yang menarik, bila kamu suka wisata budaya.

Pengembangan wisata Mandalika ini diharapkan bisa memperkenalkan keindahan


serta keberagaman Indonesia di kancah internasional. Saat ini Mandalika sedang gencar-
gencarnya melakukan pembangunan dengan sebagian investasi yang berasal dari luar negeri.
Salah satu contohnya adalah dibangunnya hotel atau Resort bintang 5 yang banyak dikelola
oleh warga asing. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan di Mandalika, diantaranya :

Snorkeling

Snorkeling adalah cara paling mudah menikmati keindahan alam bawah laut. Di
Mandalika, biota lautnya masih beragam dan terumbu karangnya yang masih terjaga. Kita
bisa dengan puas snorkeling di Pantai Kuta Lombok maupun di Pantai Tanjung Aan. Tapi
kita juga harus mengerti untuk tidak memegang atau menginjak terumbu karang supaya
mereka tetep indah sampai generasi berikutnya .

Surfing

Jika wisatawan adalah orang yang suka berselancar, Mandalika memiliki pantai yang
sangat cocok bagi wisatawan untuk melakukan kegiatan selancar. Deburan ombak yang besar
membuat para peselancar dapat merasakan gelombang ombak yang mengesankan. Surfing di
Mandalika bisa dinikmati di Pantai Kuta Lombok yang sangat eksotis.

Berburu Sunset

Mandalika juga memiliki surga tersembunyi berupa pantai yang sangat indah. Pantai
ini memberikan wisatawan pengalaman menikmati matahari tenggelam dengan sangat indah.
Momen mengejar sunset ini menjadi sangat mengesankan jika wisatawan menikmati di sini
bersama pasangan, keluarga, atau sahabat. Wisatawan bisa mengunjungi Pantai Payung yang

8
terkenal dengan berbatuannya yang indah dan juga batu karang yang masih sangat eksotis. Di
sini pengunjung diberikan suguhan berupa batu besar yang sangat ikonis.

Wisata Adat Nyale

Saat wisatawan di Mandalika pada bulan-bulan tertentu maka akan menemukan adat
dan budaya masyarakat Mandalika saat memperingati hari di mana Putri Mandalika yang
mengorbankan nyawa demi menghentikan peperangan untuk merebutkan dirinya. Peristiwa
ini diperingati dengan festival Bau Nyale. Festival ini dilakukan dengan mencari cacing laut
di Pantai Seger. Wisatawan bisa ikut melakukan aktivitas ini bersama masyarakat setempat,
dan ikut merasakan sulitnyaa mencari cacing laut yang bersembunyi di bebatuan pantai.

5. Layanan Pendukung Pariwisata (ancillary services)

Pembangkit Listrik di kawasan Mandalika khususnya pantai Kuta sudah sangat


memadai dengan menara sutet yang menjulang tinggi dan tersebar dari pusatnya yang berada
di Desa Sengkol ke segala pelosok penjuru Lombok Tengah. Keberadaan pembangkit listrik
tersebut tentu dapat membantu para pengusaha di kuta Lombok dalam menjalankan
operasional usahanya masing-masing. Keberadaan pembangkit listrik ini pun telah menerangi
jalan-jalan utama dari bandara sampai kuta Lombok. Dan unttuk jaringan telekomunikasi di
Lombok Tengah terutama di kawasan Kuta sudah sangat baik. Terlihat dari berbagai
perusahaan yang membangun tower jaringan untuk mempermudah proses komunikasi dan
juga network connection bagi masyarakat Kuta dan wisatawan.

Untuk menunjak kemudahan wisatawan sudah tersedua juga mesin ATM di kawasan
Mandalika khusunya Kuta sudah tersedia dari berbagai macam perusahaan bank, seperti BNI,
Mandiri, BRI, Danamon, BCA, dll. AT mini bisa membantu wisatawan dalam proses
penarikan uang tunai maupun setoran tunai. Lalu untuk wisatawan mancanegera Money
changer berada tepat di depan gerbang Bandara Internasional Lombok yang sangat membantu
mempermudah para wisatawan dari luar negeri untuk menukarkan uang mereka menjadi
rupiah. Selain di bandara Lombok tempat penukaran uangpun telah tersedia kawasan kuta
Lombok. Untuk Art shop atau toko cenderamata di Kuta Lombok telah tersedia dan menjual
beragam jenis cenderamata yang dapat dipilih oleh para wisatawan mulai dari macam
makanan khas Lombok, kalung dan gelang tradisional, perhiasan sampau kain khas Suku
Sasak Lombok dengan harga yang relatih terjangkau dengan kualitas yang bagus serta
mampu bersaing dengan produk-produk luar daerah Lombok.

9
Fasilitas umum lainnya untuk kesehatan bertaraf Internasional yang saat ini masih
dalam proses penyelesaian. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nurhandini Eka Dewi menyampaikan, Kementerian Kesehatan RI telah menggelontorkan
dana sebesar Rp 45 miliar. Anggaran itu untuk membangun Rumah Sakit yang menyediakan
fasilitas kesehatan olahraga di sekitar Sirkuit Mandalika. Pemerintah pusat melalui
Kementerian Koordinator Bidan Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik
Indonesia disebut telah memberikan arahan terkait pembangunan Rumah Sakit Internasional
Mandalika di NTB. Terutama untuk memastikan terwujudnya salah satu fasilitas pendukung
gelaran MotoGP 2021 tersebut.

C. Aspek Penawaran

Pasir putih lembut dan air laut yang bening menjadi salah satu daya tarik di Pantai
Kuta, Lombok. Pantai yang masih perawan ini menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mendapatkan namanya dari kisah
puteri berparas cantik yang dipercaya Suku Sasak, kawasan ekonomi khusus ini adalah
potensi kekuatan pariwisata NTB dan merupakan satu dari 10 destinasi wisata baru yang
dikembangkan pemerintah. Kawasan terintegrasi tersebut akan terdiri dari penginapan, taman
hiburan, wisata air, pusat perbelanjaan hingga lapangan golf.

Berdasarkan kajian Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus dengan


PT Sinergi Visi Utama pada 2012, nilai investasi infrastruktur dan lahan di luar modal kerja
selama 30 tahun untuk pengembangan Mandalika sebesar Rp4,41 triliun. Nilai itu belum
termasuk pengembangan properti dan modal kerja. Dengan nilai investasi yang tidak sedikit
itu pun, Menteri Pariwisata memproyeksikan pengembangan kawasan pariwisata Mandalika
dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sampai satu juta orang per tahun dan
mendatangkan keuntungan hingga Rp 14 triliun per tahun. Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) NTB kuartal III-2015 mencapai Rp27,68 triliun atau bertumbuh 26,12 persen
dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS), Provinsi NTB memiliki laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 yang
tertinggi dari seluruh provinsi Indonesia dipicu pertumbuhan sektor pertambangan dan galian
khususnya kontribusi dari Newmont.

Di luar pertambangan, pertumbuhan ekonomi tercatat 6,14 persen pada kuartal III-
2015, atau melebihi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,73 persen. Tingkat kunjungan
wisatawan yang meningkat dan tingginya realisasi investasi menyumbang tingginya

10
pertumbuhan ekonomi NTB. Berdasarkan data BPS, NTB mencatat kontribusi pendapatan
sektor pariwisata masih belum signifikan. Sektor Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum
hanya menyumbang 2,4 persen, cukup rendah bila dibandingkan dengan provinsi pariwisata
lain seperti Bali dan Yogyakarta. Oleh karena itu, masih banyak potensi yang dapat digali.
Melihat potensi tersebut, Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara menilai
Lombok dengan adanya KEK Mandalika masih dapat berkembang seperti halnya Pulau Bali
yang memiliki daya tarik tersendiri. Pengembangan pariwisata berpotensi menciptakan daya
tarik investasi dan juga penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan KEK Mandalika dapat menyerap 58
ribu tenaga kerja dan dapat berdampak signifikan dalam mengurangi pengangguran di NTB.
Dengan asumsi lowongan kerja pada 2014 sebanyak 58.000, maka dengan tambahan tersebut
jumlah lapangan kerja bisa menjadi dua kali lipat pada saat tahap pertama KEK Mandalika
beroperasi pada 2022.

Dari sisi investor, kawasan ini akan dikelola oleh Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC), satu badan usaha milik negara di bidang pariwisata yang siap
mengucurkan Rp2,1 triliun dalam tahap pertama selama 10 tahun. Tidak sendirian dalam
mengembangkan wilayah seluas 1.035,67 hektare ini, ITDC juga menggandeng BUMN lain
yaitu PT Pelindo III untuk pengembangan sektor infrastruktur. Adapun pihak swasta yang
ikut mengembangkan kawasan itu termasuk PT MNC Land Tbk milik taipan Hary
Tanoesoedibjo dan PT Gobel International yang dimiliki pengusaha Rachmat Gobel. Kedua
korporasi ini akan mengembangkan hotel, resort dan wisata terpadu. Selain itu, PT Aquo
Energy akan mengembangkan bidang energi matahari (solar energy).

11
D. Aspek Permintaan

Jumlah penduduk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kuta Lombok, yang berada
pada Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia, sebanyak
903.432 jiwa. Jumlah penduduk perempuan (476.298 jiwa) lebih banyak dari laki-laki
(427.134 jiwa). Selanjutnya, jumlah penduduk dengan rentang usia 15 tahun ke atas, yang
sudah bekerja diberbagai sektor, sebanyak 428.016 jiwa, yang terdiri 1) pertanian (230.967
jiwa), 2) sektor industri, (52.132 jiwa) 3) perdagangan (49.045 jiwa), 4) jasa (43.800 jiwa),
dan 5) lainnya (52.072 jiwa).

Sedangkan partisipasi angkatan kerja, laki-laki 82,94 sedangkan perempuan 63,61


(Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat, 2015). Indikasi ini menunjukkan
ketidakseimbangan dalam distribusi peran laki-laki dan perempuan dalam memasuki dunia
kerja. Ini akan menyebabkan berbagai masalah sosial kependudukan seperti migrasi,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, pengangguran dan pekerjaan, jika tidak
ditangani dengan tepat.

1. Faktor Sosio Ekonomis dan Pariwisata

Industri pariwisata, dengan berbagai layanan jasanya, telah mendorong munculnya


lapangan kerja baru. Sebelumnya, masyarakat hanya tahu tentang pekerjaan sebagai petani,
peternak dan pedagang. Setelah daerah tersebut dikembangkan menjadi tujuan wisata,
masyarakat telah mengetahui berbagai kegiatan yang dapat dilakukan sebagai pekerjaan
seperti karyawan hotel, spa, tenaga penjualan, pelayan, staf dapur, dan resepsionis.
Perempuan yang bekerja di industri pariwisata di Zona Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika
Kuta Lombok, secara umum, bekerja sebagai pelayan, resepsionis, staf dapur, dan spa. Ada
juga perempuan, yang melakukan pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan khusus
seperti penjaga toilet, penjual makanan, dan kerajinan tangan.

Mobilitas sosial pekerjaan perempuan terjadi dikarenakan perubahan status pekerjaan


pada tingkat yang sama maupun perubahan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah atau
pada jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Data penelitian menunjukan bahwa status pekerjaan
lepas, sebelum penelitian dilaksanakan, cukup besar yaitu sebanyak 33,3% dan mengalami
penurunan 9,5% saat penelitian dilaksanakan. Data ini menunjukkan ada perubahan status
pekerjaan yang menandai terjadinya mobilitas status pekerjaan, yang berorientasi vertikal
yang terdiri dari kenaikan status entrepreneur dari 12,7% menjadi 19%, demikian juga pada

12
status pekerjaan upahan dari 53,9% menjadi 71,4%. Mobilitas sosial status pekerjaan yang
terjadi menunjukkan tingginya aksesibilitas masyarakat sehingga memberikan kemudahan
dalam gerakan sosial masyarakat khususnya dalam kegiatan sosial-ekonomi. Mobilitas sosial
status pekerjaan yang terjadi menunjukkan tingginya aksesibilitas masyarakat, kemudian hal
itu memberikan kemudahan dalam gerakan sosial masyarakat khususnya dalam kegiatan
sosial-ekonomi. Keberadaan industri pariwisata pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Mandalika Kuta Lombok sangat membantu masyarakat sekitar dalam hal lapangan pekerjaan.

Dasar bagi perempuan untuk mengganti pekerjaan, yang terdiri dari gaji/upah rendah,
pekerjaan yang tidak nyaman, mencari pengalaman baru, alasan keluarga, tempat kerja yang
jauh dari rumah, dan tempat kerja yang digusur. Alasan untuk berganti pekerjaan adalah
faktor keluarga. Dalam kultur masyarakat yang patriarki, yang tidak mendukung perempuan
untuk bekerja, mereka akan terbentur dengan budaya tradisional di masyarakat. Seringnya,
ketika istri bekerja di luar rumah, suami dan orangtuanya sendiri yang akan melarangnya
untuk bekerja. Alasannya, perempuan dan istri seharusnya bertugas di rumah untuk melayani
suami dan mengurus anak-anaknya. Ketika anak-anak menjadi tidak terurus, kesehatan anak-
anak kurang baik, atau prestasi sekolah anak-anaknya menurun, permasalahan tersebut akan
dibebankan pada istri. Dalam teori ketimpangan gender bahwa perempuan dimarginalkan
karena perempuan secara alamiah diciptakan untuk diberi tugas dan peranan yang berbeda.
Hal ini berimplikasi terjadinya marginalisasi perempuan dari kehidupan publik seperti
kemiskinan ekonomi dan akses terhadap pekerjaan. Ini karena dalam keluarga tradisional,
perempuan yang bekerja masih diremehkan. Pekerjaan perempuan dipandang lebih dari
sekadar memenuhi kebutuhan mereka daripada mendapatkan penghasilan.

2. Faktor Administrasi dan Pariwisata

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), siap
menjadi destinasi wisata unggulan kelas dunia. Sejumlah infrastruktur disiapkan dengan
menyinergiskan badan usaha milik negara (BUMN). Sebanyak 123 perusahaan pelat merah
akan berkolaborasi membangun berbagai infrastruktur dari berbagai aspek. Dari peningkatan
kualitas pendidikan masyarakat, peningkatan mutu sanitasi, penyediaan infrastruktur berbasis
mata pencaharian masyarakat setempat, serta peningkatan akses transportasi di wilayah
Mandalika. Sinergi yang dilakukan BUMN di Mandalika untuk mendorong target pemerintah
yang ingin mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 mendatang.
Untuk menjadikan Mandalika sebagai destinasi pariwisata tidak terlepas dari dukungan

13
infrastruktur. Selain mempersiapkan infrastruktur, Kementerian BUMN juga melakukan
pelatihan-pelatihan agar masyarakat Mandalika bisa memberikan pelayanan kepada
wisatawan. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menyampaikan,
pengembangan Mandalika sebagai destinasi pariwisata utama di Indonesia Tengah juga telah
menarik dukungan World Bank yang akan mengucurkan dana USD200 juta.

3. Faktor Teknis Kemajuan Dunia Angkutan

Sebagaian besar warga sangat bergantung oada sepeda motor sebagai moda
transportasi utamanya. Lapangan terbang utama Pulau Lombok adalah Bandar Udara
Internasional Lombok (IATA: LOP, ICAO: WADL), yang telah diresmikan pada tahun 2011,
menggantikan Bandar Udara Selaparang sebagai satu-satunya lapangan terbang yang
beroperasi penuh di Pulau Lombok. Dengan landasan sepanjang 2.750-meter, lapangan
terbang ini dapat mengakomodir pesawat lebar maupun kecil, serta melayani berbagai
penerbangan dari maskapai dalam maupun luar negeri, seperti AirAsia, Batik Air, Citilink,
Garuda Indonesia, Korean Air, Lion Air, NAM Air, Silk Air, dan Wings Air. Dalam tahun
2016 saja, Bandar Udara Internasional Lombok telah melayani 34.975 penerbangan domestik
dan 1.967 penerbangan mancanegara, baik untuk kedatangan, keberangkatan, dan transit.
Selain itu, 3.156.918 penumpang domestik dan 1.967 penumpang internasional telah dilayani
oleh bandara ini.

Namun ada transportasi umum yang sering juga digunakan oleh masyarakat sekitar
yaitu Taxi. Selain itu wisatawan memanfaatkan jenis transportasi ini untuk berkunjung ke
Pantai Kuta. Biasanya wisatawan yang dari luar daerah seperti Bali dan Sumbawa,
menggunakan taxi dari Bandara Internasional Lombok ke Kuta serta dari Pelabuhan Lembar
ke Kuta. Dan juga tersedia Bus dan juga travel car sering digunakan oleh para wisatawan
yang berkunjung ke Kuta Lombok. Biasanya wisatawan yang datang dengan group atau
rombongan menggunakan bus. Sedangakn untuk mobil travel biasanya dipakai untuk
mengantar atau menjemput wisatawan dari bandara ke Kuta atau dari Kuta ke bandara.

E. Aspek Lokasi

Mandalika mejadi destinasi wisata yang paling dinantikan oleh para wisatawan
nasional maupun mancanegara. Kawasan ini memiliki wisata bahari,hamparan bukit-bukit
kecil,serta nuansa alamnya yang indah, membuat kawasan Mandalika memiliki potensial di
sektor pariwisata. Mandalika terletak di Lombok tengah, di Kecamatan Pujut, Nusa Tenggara

14
Barat, letak Mandalika kurang lebih 50 km dari pusat pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara
Barat, jika pergi kesana melalui perjalanan darat dibutuhkan waktu perjalanan satu jam dari
kota mataram. Selain itu, lokasi Mandalika sangat strategis karena tidak terlalu jauh dari
Bandara Lombok, dari bandara menuju kawasan ini dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.
Aspek lokasi akan membawa dampak lainnya, yang terdiri dari 3 sub yaitu:

1. Pengaruh pariwisata terhadap masyarakat daerah

Adanya pembangunan industry pariwisata di Daerah Destinasi Wisata Mandalika,


kebudayaan dan kesenian yang tadinya dilupakan masyarakat bisa di kembangkan dan
memotivasi masyarakat untuk menunjukan kebudayaan maupun kesenian kepada wisatawan
guna menghasilkan komersil. Hal tersebut, bisa dilihat dari eksistensi masyarakat Dusun Sade
juga diperkuat oleh Pemerintah dengan dimasukkannya Dusun Sade kedalam Kawasan
Srategis Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat menurut Peraturan Daerah Provinsi Nusa
Tenggara Barat No.7 Tahun 2013. Dalam peraturan ini Dusun Sade termasuk kedalam
Kawasan Kuta-Mandalika. Dalam perkembanganya masyarakat Sade tidak terlepas dari
pengaruh arus globalisasi. Hal ini dipengaruhi oleh intensnya komunikasi masyarakat Sasak
Sade dengan komunitas disekitarnya. Hal ini tidak dapat dipungkiri, Karena pariwisata
menawarkan pundi-pundi rupiah yang sangat menguntungkan secara ekonomi bagi
masyarakat Dusun Sade.
Seiring berjalannya waktu dengan status Dusun Sade sebagai dusun wisata, secara
sadar ataupun tidak banyak budaya yang akan ditransformasikan oleh masyarakat lokal
melalui interaksi sosial dengan wisatawan. Hal ini berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan tatanan sosial, dan seringkali berdampak pada perubahan sosial primer seperti
ekonomis, teknologis, geografis dan biologis sebagai dampak dinamika modernisasi di
masyarakat Sade. (Soekanto, 2002) Sebagai salah satu daya tarik yang mengandalkan budaya
masyarakat sebagai basis atraksi, pengembangan pariwisata di Dusun Sade tentunya
memberikan dampak bukan hanya pada tatanan sosial namun juga perubahan budaya. Hal ini
merupakan konsekuensi logis pengembangan pariwisata di Dusun Sade yang dikembangkan
melalui konsep desa wisata.

2. Akibat Ganda dari Pariwsata

Aspek Ganda (Multiplier Effect) adalah suatu kegiatan yang dapat memacu timbulnya
kegiatan lain. Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa industry pariwisata akan
menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya. Komponen utama industry

15
pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan atraksi wisata, perhotelan, restoran
dan transportasi lokal. Sementara komponen pendukungnya, mencakup industri-industri
dalam bidang transportasi, makanan dan minuman, perbankan, atau bahkan manufaktur.
Semuanya dapat dipacu dari industry pariwisata. Analisis nilai pengganda (multiplier) adalah
salah satu ukuran ekonomi yang dapat dipakai untuk melihat peran sektor produksi Restoran
dan Hotel dalam system ekonomi wilayah. Dampak aspek ganda pariwisata terhadap
masyarakat daerah menyebabkan perekonomian masyarakat lokal sangat meningkat drastis.
Kedatangan wisatawan kesebuah destinasi wisata juga menyebabkan munculnya pembisnis
asing atau mendorongnya seseorang untuk menbuka industry baru, berwisata, memberikan
pelayanan, dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata.
Dengan ditetapkan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), maka
pemerintah akan memberikan fasillitas dan insentif tertentu, yang tentunya akan
mendatangkan investasi dan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Dari hal tersebut, akan
membawa pengaruh yang sangat menguntungkan bagi masyarakat sekitar destinasi wisata,
seperti kemudahan perizinan, keringan perpajakan, kepabeanan, dan cukai, lalu-lintas barang
baik eskpor maupun impor tanpa pungutan, aturan keimigrasian yang khusus, kemuduhan
periizinan ketenagakerjaan dan lain-lain.

3. Berbagai Masalah Terhadap Industri Pariwisata

Dalam sektor industry pariwsata memiliki beberpa hal masalah dalam hal
pembangunannya, Karena dalam membangun industry pariwisata harus saling bersenergi
antar stakeholder dan permasalahan itu harus diperkuat dengan strategi promosi dengan BAS
(Branding, Advertising, dan Selling). Pengembangan industry pariwisata di KEK Mandalika,
baik itu problem yang timbul dan bagaimana solusinya, tentunya harus dikritisi tentang
permasalahan Mandalika harus dijawab tuntas. Diantara permasalahannya seperti sengketa
lahan yang telah tuntas, progress pembangunan hotel, dan keseriusan World Bank untuk
membantu KEK Mandalika. KEK Mandalika sudah menjadi isu internasional. Jadi berharap
semua stakeholder harus benar-benar memahami bahwa bila proyek Mandalika tidak berjalan
sesuai harapan, maka akan mempertaruhkan citra pariwisata Indonesia. Jadi semua harus
serius dan bersinergi.
Selain itu juga masalah aksebilitas juga dibahas, baik udara, laut dan darat. Untuk
aksebilitas udara, akan ada penambahan kapasitas 4 parking Stand/8 garbarata di Apron
Bandara Lombok dan untuk aksebilitas laut juga telah dilakukan pengerukan alur pelayaran
Labuan Lombok. Sedangkan aksebilitas darat, akan dibuatkan jalan tembus dari Gili maske

16
Mandalika, ini akan mempercepat waktu tempuh penumpang Kapal Cruises yang selama ini
harus memutar. Juga dua hal yang menjadi pertanyaan paling kritis tentang sanitasi (toilet)
dan pedagang kecil asongan juga dikupas habis. Masalah sanitasi, Kadis Pariwisata siap
membantu memberdayakan budaya toilet yang bersih, jadi Quick Win-nya ada di Kadis
pariwisata Lombok Tengah.

F. Aspek Pasar Pariwisata Destinasi Mandalika

Terpilihnya Kawasan EkonomiKhusus (KEK) Mandalika sebagai destinasi prioritas


pembangunan pariwisata Indonesia oleh pemerintah berdampak pada citra pariwisata Nusa
Tenggara Barat (NTB) yang terus menunjukan trend positif. Pencapaian demi pencapaian
terus diraih NTB, yakni terlihat pada kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara
yang terus meningkat. Data dari Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat menunjukkan bahwa
tercatat pada 2016, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat sejumlah
3.094.047 dan pada 2017 meningkat menjadi 3.508.903 jiwa (Dinas Pariwisata NTB, 2017).
Peningkatan tersebut tentunya memberikan semangat kepada pemerintah dan juga
stakeholder yang ada untuk terus memajukan pariwisata daerah.
Jika industry pariwisata daerah Mandalika mulai berkembang dan mengalami
perbaikan, maka minat wisatawan untuk datang berkunjung ke Lombok sudah pasti ada.
Selain itu, para penggiat ekonomi kreatif pun akan mulai beroperasi karena sudah
mendapatkan pasar kembali, hal ini tentunya akan berdampak juga pada pendapatan devisa
negara. Oleh karena itu, dalam sebuah strategi komunikasi harus didukung oleh kemampuan
untuk melihat peluang yang ada. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama yaitu
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian
atau menarik konsumen (konsumen persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukan
pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Dan tujuan komunikasi pemasaran
pada dasarnya adalah membantu kesadaran informasi tertentu pada benak pelanggan,
memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu yang diharapkan adalah reaksi pembelian
dari pelanggan dan selanjutnya yaitu diharapkan adalah pembelian ulang. Untuk mencapai
penjualan yang berhasil, di dalam komunikasi pemasaran pariwisata dikenal istilah dengan
konsep 4P yakni Product, Place, Price dan Promotions. Selanjutnya promotions sendiri
dikembangkan lagi menjadi Advertising, Public Relations, Personal Selling dan Sales
Promotions. Dimana seluruh elemen ini dinamakan Integrated Marketing Communication
(IMC). Promosi merupakan salah satudari 4 (empat) elemen bauran pemasaran 4P yang
merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Dalam

17
memasarkan destinasi Kementerian pariwisata Republik Indonesia telah membentuk teori
strategi promosi destinasi yang dilakukan melalui 3 cara yakni BAS (Branding, Advertising,
dan Selling). Selanjutnya dalam menunjang keberhasilan strategi promosi destinasi tersebut
maka diperlukan strategi konvergensi media (penempatan media) yaitu menggabungkan
antara 4 jenis media yang dikenal dengan POSE (Paid Media, Owned Media, Sosial Media
dan Endorser).

G. Prospek Ekonomi Pariwisata yang Dikembangkan Pada Destinasi Mandalika

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomo 52 tahun 2015, Mandalika telah ditetapkan


sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Dengan luas area KEK mencapai
1.035,67, diharapkan potensi pariwisata di pesisir Lombok Tengah itu bisa terekspose, atau
paling tidak bisa menyamai kesuksesan Gili Trawangan. Atas keberhasilannya membangun
wisata MICE Nusa Dua, pemerintah lantas menunjuk PT Indonesia Tourism Development
Corporation (ITDC) sebagai badan usaha dan pengelolanya. Dengan nilai investasi
pembangunan kawasan mencapai Rp2 triliun, diharapkan KEK Mandalika mampu menarik
investasi hingga Rp28 triliun pada 2025, membuka 58.700 lapangan kerjabaru, dan
meningkatkan output senilai Rp7,5 triliun bagi perekonomian nasional. Dalam
perkembangannya, KEK Mandalika tengah membangun berbagai infrastruktur pariwisata
baru melalui formula 3A , yaitu aksesibilitas, amenitas, dan atraksi. Aksesibilitas, KEK
Mandalika telah membangun jalan kawasan sepanjang 4 kilometer, pembangunan jalan
strategis nasional rencananya Penunjak – Kuta sepanjang 18,2 kilometer. Jalan ke Bandara
Internasional Lombok ke Mandalika yang berjarak sekitar 18 kilometer juga sudah mulus.
Tak hanya itu, pemerintah tengah mengebut pengerjaan infrastruktur kelistrikan
sehingga kawasan Mandalika telah memiliki gardu induk sendiri dengan kapasitas 150 Kv.
Untuk amenitas, pengelola tengah membangun hotel sekelas bintang 5. PHRI setempat
bekerjasama dengan Kemenpar juga tengah menggalakkan program guest house yang bisa
dirintis oleh masyarakat setempat. Tak hanya itu, beberapa penginapan juga mulai
bermunculan seiring dengan perkembangan pariwisata Mandalika. Untuk atraksi budaya,
Mandalika sudah tidak diragukan lagi. Fokus pemerintah kini tertuju pada bagaimana
menarik kunjungan 2 juta wisman tiap tahun. Maka tak tanggung-tanggung, pemerintah
Presiden Jokowi tengah membangun sirkuit berkelas internasional di KEK Mandalika.
Bahkan pada 2021, sirkuit ini ditargetkan bisa digunakan untuk ajang bergengsi MotoGP.
Dari pemabangunan sirkuit kelas internasional ini, tentunya akan menambah kemeriahan
destinasi pariwsata di Mandalika dan akan memajukan perekonomian masyarakat sekitar.

18
BAB III PENUTUP
Kesimpulan

Terletak di bagian Selatan Pulau Lombok, KEK Mandalika ditetapkan melalui


Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK Pariwisata. Dengan luas
area sebesar 1.036 hektare dan menghadap Samudera Hindia, KEK Mandalika diharapkan
dapat mengakselerasi sektor pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sangat
potensial. KEK Mandalika menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah laut
yang memukau. Lain itu, KEK Mandalika juga direncanakan sebagai tempat berlangsungnya
ajang motorsport dunia, yakni MotoGP, World Superbike (WSBK), dan Formula 1 (F1).
Mandalika berasal dari nama seorang tokoh legenda, yaitu Putri Mandalika yang dikenal
dengan parasnya yang cantik. Setiap tahunnya, masyarakat Lombok Tengah merayakan
upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan dari Putri
Mandalika. Perayaan ini merupakan budaya yang unik dan menarik wisatawan baik lokal
maupun mancanegara.
Seperti yang telah di paparkan pada materi diatas bahwa destinasi KEK Mandalika
memiliki potensi pariwisata kelas dunia yang dapat saja menyumbangkan pemasukan Negara
dari sektor pariwisata. Dari berbagai potensi tersebut tentunya tidak dapat berkembang
dengan maksimal jika tidak ada dukungan dari pemerintah dan juga masyarakat daerah itu
sendiri. Sebagai destinasi wisata bahari dan wisata budaya dengan panorama yang eksotis dan
berdekatan dengan Pulau Dewata, KEK Mandalika diperkirakan akan menarik kunjungan 2
juta wisatawan mancanegara. KEK Mandalika memiliki konsep pengembangan pariwisata
berwawasan lingkungan dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata
yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di
masyarakat. Kawasan ini diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp40 triliun dan dapat
menyerap tenaga kerja sebanyak 587.000 hingga tahun 2025.

19
DAFTAR PUSTAKA
Apriyono, Ahmad. 2019. Mengupas Destinasi Super Prioritas Mandalika dan
Potensinya bagi Pariwisata Nasional.
https://www.liputan6.com/regional/read/4035621/mengupas-destinasi-super-prioritas-
mandalika-dan-potensinya-bagi-pariwisata-nasional (diakses 07 November 2020)

Asmarani, Dara. 2014. Bagaimana Mekanisme Multiplier Effect Bagi Sektor


Pariwisata. https://asmaranidara.wordpress.com/2014/11/30/2-bagaimana-mekanisme-
multiplier-effect-bagi-sektor-pariwisata-jelaskan-dalam-
bentukchart/#:~:text=Multiplier%20effectsadalah%20suatu%20kegiatan%20yang,industri-
industri%20lain%20sebagai%20pendukungnya (dikases 07 November 2020)

Bareksa. 2016. KEK Pariwisata Mandalika, Potensi Pendorong Ekonomi NTB.


https://www.bareksa.com/berita/berita-ekonomi-terkini/2016-01-21/kek-pariwisata-
mandalika-potensi-pendorong-ekonomi-ntb (diakses 05 November 2020)

Indopos. 2020. FGD Mandalika di Mataram Hasilkan 12 Rekomendasi.


https://indopos.co.id/read/2017/08/07/106130/fgd-mandalika-di-mataram-hasilkan-12-
rekomendasi/ (diakses 07 November 2020)

Kompas. 2020. Kemenkes Kucurkan Rp 45 Miliar untuk Bangun Rumah Sakit


Penunjang Sirkuit MotoGP.
https://regional.kompas.com/read/2020/01/09/21170531/kemenkes-kucurkan-rp-45-miliar-
untuk-bangun-rumah-sakit-penunjang-sirkuit (diakses 04 November 2020)

Kumala Sari, Nur, Nugroho, Saptono. 2018. Dampak Sosial Budaya Pengembangan
Dusun Sade Sebagai Dusun Wisata Di Kabupaten Lombok Tengah. Jurnal Destinasi
Pariwisata. Volume 6. Nomor 160-161

Satriadi, Wisnu.2019. Mengenal Mandalika, dan Potensinya Sebagai Destinasi Super


Prioritas. https://svarga.news/tourism/art-culture-heritage/mengenal-lebih-dekat-mandalika-
dan-potensinya-sebagai-destinasi-super-prioritas/ (diakses 05 November 2020)

Kurniansah, Rizal. 2020. Komponen-Komponen Pendukung pariwisata Kuta Lombok


Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://www.researchgate.net/publication/339926782 (diakses
06 November 2020)

20
Sindo, Koran. 2017. KEK Mandalika Jadi Destinasi Wisata Unggulan.
https://economy.okezone.com/read/2017/01/30/320/1604423/kek-mandalika-jadi-destinasi-
wisata-unggulan (diakses 04 November 2020)

Syafruddin, dkk. 2020. Industri Pariwisata dan Mobilitas Pekerjaan di Kawasan


Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Kuta Lombok. https://society.fisip.ubb.ac.id (diakses 05
November 2020)

Wulandari, dkk. 2018. Strategi Komunikasi Pemasaran Kawasan Ekonomi Khusus


(KEK) Mandalika sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas Pasca Gempa Lombok 2018.
Journal Of Media and Communication Science. Volume 2. Nomor 3. Halaman. 158-167.

21

Anda mungkin juga menyukai