Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Potensi Pariwisata di Daerah Kabupaten Tangerang Dengan

Menggunakan Metode SWOT

Grahito RadityaYudanto
Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
E-mail : grahito.raditya.2007216@students.um.ac.id

Abstrak
Pengembangan wisata merupakan suatu usaha atau proses untuk mengembangkan kegiatan pariwisata di
suatu daerah yang memiliki potensi wisata. Kabupaten Tangerang merupakan salah satu tempat yang
memiliki potensi wisata unggulan. Wisata alam paling banyak di jumpai di Daerah Kabupaten Tangerang.
Ada 9 wisata yang terletak di Kabupaten Tangerang yaitu : Pulau Cangkir di Kronjo, Taman wisata Teluk
Naga Mas, Wisata World of Wonders Citra Raya di Cikupa, Wisata Taman Buaya Tanjung Pasir, Tanjung
Pasir Resort, Pantai Tanjung Pasir, Pantai Tanjung Kait, dan Danau Biro Cisoka. Untuk menerapkan
strategi wisata diperlukan metode analasisi berupa metode SWOT. Metode ini digunakan agar untuk
menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam kegiatan
pariwisata. Di dalam artikel ini metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian deskriptif
kualitatif serta pengumpulan data berupa studi pustaka.

Kata Kunci : Kabupaten Tangerang, Pariwisata, Pengembangan.

PENDAHULUAN kunjungan wisatawan mancanegara yang


Indonesia memiliki potensi yang besar meningkat menjadi 10,4 juta orang, dari target
untuk menghasilkan devisa dari sektor 2015 sebesar 10 juta orang. Adapun kunjungan
pariwisata. Hal ini dikarenakan sumber daya wisatawan mancanegara tersebut berkontribusi
utama sebagai pendukung kemajuan pariwisata terhadap penerimaan devisa sebesar Rp 144
yang dimiliki oleh Indonesia. Pariwisata adalah triliun. Kemenpar memprediksi bahwa tahun
salah satu dari industri gaya baru, yang mampu 2020 sektor pariwisata akan menjadi
menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat penyumbang devisa nomor 1 di Indonesia.
dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf
hidup dan mengaktifkan sektor produksi lain di Peningkatan pencapaian devisa tersebut
dalam negara penerima wisatawan (Wahab, justru terjadi ketika devisa dari komoditi batu
2003). Menurut Kementrian Kebudayaan dan bara dan migas cenderung mengalami
Pariwisata (2011) sektor ini penyumbang devisa penurunan. Sementara itu, jumlah perjalanan
nomor 5 (2008), nomor 4 (2009) dan nomor 5 wisatawan nusantara telah mencapai 255 juta
kembali pada tahun 2010 (setelah migas, minyak perjalanan, dengan total pengeluaran wisnus
kelapa sawit, batubara dan karet olahan). sebesar Rp 224.68 Triliun. Jumlah penyerapan
Berdasarkan LAK Kemenpar tahun 2015, data tenaga kerja diperkirakan mencapai 11,3 juta
statistik per Januari - Desember 2015 orang. Tidak hanya itu, branding Wonderful
menunjukkan capaian pembangunan pariwisata Indonesia pada tahun 2015 naik 100 peringkat,
Indonesia mampu melampaui target yang telah dari semula tanpa peringkat menjadi peringkat
ditentukan. Hal ini dibuktikan melalui ke -47, serta diraihnya berbagai penghargaan
internasional untuk beberapa kategori, seperti; keruangan mempunyai kaitan yang erat dengan
UNWTO Award 2015, ASEANTA Award 2015, persebaran dari suatu obyek pembahasan.
World Halal Destination 2015 (Kementerian Pengembangan pariwisata yang menggunakan
Pariwisata, 2015). pendekatan keruangan dapat dilihat dari
kedudukan obyek wisata terhadap obyek wisata
Pariwisata saat ini merupakan bisnis yang lain, hal ini dimaksudkan untuk melihat
unggulan, sebagian orang membutuhkan hiburan potensi yang dimiliki obyek wisata dan adanya
untuk memuaskan atau membahagiakan diri kemungkinan untuk dikembangkan atau
(pleasure) dan untuk menghabiskan waktu luang berkembang.
(leisure). Pentingnya peranan pariwisata dalam
pembangunan ekonomi di berbagai negara sudah Pengembangan kepariwisataan tidak
tidak diragukan lagi. Pariwisata yang merupakan akan terlepas dari unsur fisik dan nonfisik. Unsur-
suatu industri dalam perkembangannya juga unsur fisik dan non-fisik tersebut akan menjadi
mempengaruhi sektorsektor industri lain pertimbangan dalam hal yang berkaitan dengan
disekitarnya. daya dukung obyek dan pertimbangan dampak-
dampak yang ditimbulkan dari pengembangan
Pariwisata sesungguhnya telah dimulai pariwisata. Pengembangan pariwisata di suatu
sejak peradaban manusia, yang ditandai oleh daerah tujuan wisata harus didasarkan pada
adanya pergerakan manusia yang melakukan perencanaan, pengembangan, dan arah
ziarah atau perjalanan agama lainnya. Bagi pengelolaan. Pengembangan pariwisata secara
Indonesia, jejak pariwisata dapat ditelusuri sistematis dan arah pengelolaan itu sendiri sangat
kembali ke dasawarsa 1910-an, yang ditandai membutuhkan perhatian pemerintah,
dengan dibentuknya VTV (Vereeneging sebagaimana tercermin dalam pembentukan atau
Toeristen Verkeer), sebuah badan pariwisata pengakuan terhadap Organisasi Pariwisata
Belanda, di Batavia. Badan pemerintah ini Nasional. Pemerintah daerah memiliki peran
sekaligus juga bertindak sebagai tour operator penting dalam pengembangan pariwisata,
dan travel agent, yang secara gencar diantaranya merumuskan kebijakan dalam
mempromosikan Indonesia. Hal ini mendapatkan pengembangan pariwisata dan berperan sebagai
respon yang sangat baik, dengan meningkatnya alat pengawasan kegiatan pariwisata sehingga
minat masyarakat Belanda dan Eropa untuk diharapkan dapat memaksimalkan potensi daerah
berkunjung ke Indonesia. Menurut Khodyat tujuan wisata.
(1996), sebagai suatu fenomena yang
ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan Memanfaatkan dan melestarikan setiap
manusia maka perkembangan pariwisata tourist potensi yang ada, dimana potensi tersebut
destination daerah tujuan wisata ditentukan oleh dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.
beberapa faktor berikut ini. Oleh karena itu pengelolaan dan memanfaatkan
1) Daya tarik wisata (tourist attractions) potensi pariwisata yang dimiliki daerah juga
2) Kemudahan perjalanan atau aksesibilitas dikelola oleh masingmasing daerah. Begitu juga
ke daerah tujuan wisata yang halnya dengan Kabupaten Tangerang yang
bersangkutan, dan memiliki banyak potensi dan sumber daya alam
3) Sarana dan fasilitas yang diperlukan yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik
mengingat kegiatan wisata tidak hanya wisata.
mencakup kegiatan-kegiatan yang Kabupaten Tangerang merupakan salah
bersifat rekreatif. satu tempat yang memiliki potensi wisata
unggulan. Wisata alam paling banyak di jumpai
Menurut Sujali (1989) daerah tujuan di Daerah Kabupaten Tangerang. Diantaraya
wisata merupakan salah satu komponen penting adalah wisata Pantai Tanjung Pasir, Danau
sumber daya pariwisata. Faktor geografi Cisoka, Wisata Tebing Koja. Beberapa objek
merupakan faktor penting untuk pertimbangan
wisata terhitung masih sangat kurang dalam
pengembangan kepariwisataan. Pendekatan
pengembangannya. Dilihat dari pengunjung yang
geografi yang mendasarkan pada aspek
mengunjungi kawasan tersebut sangatlah sedikit dengan cara mengumpulkan data yang relevan
hingga fasilitas yang kurang memadai. atau sesuai yang dibutuhkan untuk penelitian dari
buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber
Metode penelitian menggunakan analisis kredibel lainnya yang reliabel dan juga sesuai
SWOT dengan menggunkan indikator penilaian dengan topik penelitian yang dilakukan.
ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award).
ISTA merupakan sebuah pedoman destinasi PEMBAHASAN
berkelanjutan dari peraturan Menteri Pariwisata Kabupaten Tangerang sebagai bagian
No. 14 tahun 2016. Memilih indikator penilaian dari sistem perwilayahan Botabek (Bogor,
ISTA bertujuan untuk mempermudah mencari Tangerang dan Bekasi) diberi fungsi sebagai
kriteria apa saja yang sudah ada di objek wisata wilayah penyangga (Buffer area) DKI Jakarta
dari segi infrastruktur, organisasi, hingga fasilitas untuk kegiatan permukiman dan industri,
untuk dikembangkan maupun diperbaiki jika pengembangan pertanian dan perlindungan
memiliki kekurangan. Hal tersebut dapat terhadap kegiatan yang merusak lingkungan.
dianalisis menggunakan analisis SWOT untuk Keberadaan wilayah penyangga ini antara lain
dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang untuk menghindari tumbuhnya Jakarta sebagai
hingga ancaman yang ada di Parang Ijo. Kota yang membawa dampak berbagai
inefisiensi. Oleh karena itu dengan
Penelitian kali ini bertujuan untuk dikembangkannya objek-objek pariwisata.
mengkaji potensi apa saja yang dapat
dikembangkan di Kabupaten Tangeang terutama Di Utara Kabupaten Tangerang terdapat
objek wisata alam dengan melihat kendala yang objek wisata berupa pantai yaitu pantai tanjung
ada untuk menumbuhkan usaha pengembangan pasir yang diharapkan dapat meningkatkan
pariwisata. pendapatan asli daerah (PAD). Juga menjadi
alternatif tujuan wisata di sekitar Jabotabek
METODE dengan tidak menghilangkan karakteristik daerah
Metode yang digunakan dalam tersebut sebagai daya tarik dan identitas daerah
pembuatan artikel ini adalah metode deskriptif sehingga dapat memenuhi kebutuhan ruang
kualitatif. Menurut Sugiyono (2016:9) metode rekreasi bagi masyarakatnya. Keberadaan Pantai
deskriptif kualitatif adalah metode penelitian Tanjung Pasir yang belum dikembangkan secara
yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme optimal merupakan awal terbentuknya suatu
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek arahan pengembangan objek wisata pantai pada
yang alamiah (sebagai lawannya adalah khususnya. Pantai ini memiliki potensi menjadi
eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai obyek wisata yang menarik karena letaknya
instrument kunci teknik pengumpulan data menghadap ke Kepulauan Seribu dan berdekatan.
dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil Selain wisata Pantai Tanjung Pasir dan
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dar Kepulauan Seribu terdapat wisata Telaga Biru di
ipada generalisasi. Penelitian deskriptif kualitatif Cisoka. Wisata Telaga Biru Cisoka merupakan
bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, wisata berupa danau yang berwarna biru. Danau
menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara ini adalah danau biru yang terbentuk dari bekas
lebih rinci permasalahan yang akan diteliti tambang pasir bernama Telaga Biru Cigaru, di
dengan mempelajari semaksimal mungkin daerah ini memang banyak terdapat bekas
seorang individu, suatu kelompok atau suatu tambang pasir yang digenangi air karena sudah
kejadian. lama tidak beroperasi. Dulunya ditempat ini
dijadikan tambang pasir ilegal yang mengancam
Untuk pengumpulan data menggunakan ekosistem sehingga dipaksa untuk tutup.
studi pustaka. Studi pustaka merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang banyak PENGEMBANGAN PARIWISATA
digunakan oleh para peneliti. Teknik Pengembangan Wisata di Kabupaten
pengumpulan data studi pustaka dilakukan Tangerang harus dimulai dari Pengelolaan
Wisata. Pengelolaan pariwisata haruslah dimanfaatkan untuk dikelola dan pengembangan
memiliki pengelolaan yang berkelanjutan untuk sarana dan prasarana setiap destinasi wisata di
menjadikan pariwisata tersebut sebagai daya tarik Tangerang.
bagi wisatawan. Pengelolaan berkelanjutan
adalah pengelolaan yang dapat memenuhi Analisis Perkembangan Wisata Menggunakan
kebutuhan dan aspirasi manusia saat ini, pada Metode SWOT
kondisi ekologis tersebut seharusnya
ditambahkan factor-faktor sosial yang Analisis Perkembangan SWOT :
berpengaruh langsung pada berkelanjutannya
interaksi antara kelompok masyarakat dan a) Strengths (Kekuatan)
lingkungan fisiknya. Banyaknya pariwisata yang ada di
Kabupaten Tangerang menjadi daya Tarik
Pariwisata di Kabupaten Tangerang tersendiri yang banyak menarik wisatawan lokal
merupakan destinasi wisata fisik dimana mereka maupun wisatawan mancanegara untuk dapat
menyediakan keindahan fisik seperti di Wisata berkunjung ke Kabupaten Tangerang diperkuat
Cisoka, Pulau Cangkir di Kronjo, Taman wisata dengan data wisatawan yang berkunjung ke
Teluk Naga Mas, Wisata World of Wonders Citra Kabupaten Tangerang. Tercatat tahun 2016
Raya di Cikupa, Wisata Taman Buaya Tanjung jumlah wisatawan asing yang berkunjung
Pasir, Tanjung Pasir Resort, Pantai Tanjung mencapai 32,72 persen.
Pasir, Pantai Tanjung Kait, dan Danau biru
Cisoka. Pengelolaan setiap destinasi wisata Ada 9 wisata yang terletak di Kabupaten
berbeda beda. Ada yang dalam pengelolaannya Tangerang yaitu : Pulau Cangkir di Kronjo,
sudah di bantuoleh pemerintah dan ada juga yang Taman wisata Teluk Naga Mas, Wisata World of
masih di kelola secara mandiri oleh masyarakat Wonders Citra Raya di Cikupa, Wisata Taman
sekitar. Biasanya pemerintah mengelola wisata Buaya Tanjung Pasir, Tanjung Pasir Resort,
dengan cara membatu dalam fasilitas penunjang Pantai Tanjung Pasir, Pantai Tanjung Kait, dan
seperti sarana dan prasarana. ada obyek wisata baru di Kabupaten Tangerang
yang terbentuk dari lahan yang telah lama di
Strategi yang dilakukan Dinas tinggal oleh pengusaha tambang pasir. Danau
Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Biru Cisoka terbentuk dari aktivitas manusia.
Tangerang dalam mengembangkan pariwisata Potensi lainnya yaitu potensi sumber daya
daerah, yang meliputi: alamnya, lahan bekas tambang pasir yang
a) penyediaan sarana dan prasarana pariwisata; memiliki morfologi yang tidak rata dan memiliki
b) pengembangan objek wisata daerah cekungan yang membuat cekungan tersebut diisi
c) peningkatan peran serta masyarakat; dan oleh air hujan dan membentuk danau, airnya yang
d) peningkatan peran serta pihak swasta. biru menurut dinas pariwisata diakibatkan oleh
pancaran sinar matahari, pasirnya yang berwana
Pengembangan pariwisata harus sesuai coklat susu memberikan keindahan dan menjadi
dengan perencanaan yang matang sehingga daya tarik obyek wisata Danau Biru. Wisata
bermanfaat baik bagi masyarakat, baik juga dari tersebut termasuk kedalam wisata alam yang
segi ekonomi, sosial dan juga budaya. Akan dimana memiliki keindahan masingmasing.
tetapi dari pariwisata tersebut membantu Dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata
perekonomian masyarakat. Misalnya masyarakat Pemerintah Kabupaten Tangerang membangun
yang menjual makanan khas dari daerah tersebut. taman-taman tematik dan monumen unik yang
Sehingga secara tidak langsung mengenalkan bisa ditemukan di sekitar Kabupaten Tangerang
kulinernya kepada wisatawan. Hal ini berdampak yang dapat dijadikan edukasi bagi masyarakat di
terhadap perekonomian masyarakat yang ada di wilayah tersebut.
sekitar objek wisata. Selain itu, ini juga
berdampak terhadap menambahnya umlah b) Weaknesses (Kelemahan)
wisatwan dari dalam kota maupun luar kota. Kelemahan Destinasi Pariwisata
Hasil dari pendapatan pengunjung biasanya kawasan Kabupaten Tangerang dilihat dari
kekurangan yang ada dalam Pengelolaan dan pendapatan daerah sehingga kelangsungan
Pengembangan kawasan pariwisata yang dapat pembangunan pada bidang kepariwisataan terus
menghambat pengembangan pariwisata. berjalan sesuai dengan tuntutan pembangunan
Berbanding terbalik dengan program-program daerah dalam upaya meningkatkan
baru yang dicanangkan oleh Pemerintah kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Tangerang, di mana pengelolaan,
pemasaran, pelaksanaannya diatur oleh Dinas Pemerintah Kabupaten Tangerang
Kebudayaan dan Pariwisata. Pada destinasi mengembangkan Program Event Wisata yang
wisata di Kabupaten Tangerang pengelolaannya berguna untuk memperkenalkan berbagai jenis
diambil oleh BUMDES. Dimana masih banyak wisata yang ada serta menarik para wisatawan
fasilitas serta sarana penunjang yang masih untuk datang ke destinasi wisata di Kabupaten
belum baik. Tangerang. Program tersebut dinyatakan berhasil
karena terjadi peningkatan jumlah wisatawan
Suatu destinasi harus memiliki berbagai setiap tahunnya.
fasilitas kebutuhan yang diperlukan oleh
wisatawan agar kunjungan seorang wisatawan d) Threats (Ancaman)
dapat terpenuhi dan merasa nyaman. Berbagai Tidak bisa berkembangnya objek wisata
kebutuhan wisatawan tersebut antara lain, ini karena dari pihak masyarakat yang belum
fasilitas transportasi, akomodasi, biro perjalanan, bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk
atraksi (kebudayaan, rekreasi, dan hiburan), menyerahkan pengelolaan kepada pemerintah.
pelayanan makanan, dan barangbarang Sehingga pengembangan destinasi pariwisata
cinderamata (Gde Pitana, 2005: 101). belum bisa berjalan dengan baik. Selain itu
Tersedianya berbagai fasilitas kebutuhan yang ancaman lain berupa perbaikan sarana dan
diperlukan akan membuat wisatawan merasa prasarana yang terjadi pada detinasi lain.
nyaman, sehingga semakin banyak wisatawan
yang berkunjung. Atraksi merupakan komponen Faktor faktor SWOT pada objek wisata :
yang sangat vital, oleh karena itu suatu tempat a) Strengths (Kekuatan)
wisata tersebut harus memiliki keunikan yang 1) Berpengalaman mengelola objek wisata
bisa menarik wisatawan. Fasilitas-fasilitas sendiri
pendukungnya juga harus lengkap agar 2) Tingkat Partisipasi Masyarakat Yang
kebutuhan wisatawan terpenuhi, serta keramahan Tinggi
masyarakat tempat wisata juga sangat berperan 3) Potensi Wisata Alam
dalam menarik minat wisatawan. Faktor-faktor
tersebut harus dikelola dengan baik, sehingga b) Weaknesses (Kelemahan)
menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi 1) Kepemilikan Objek Masih Berstatus
wisata dan wisatawan rela melakukan perjalanan Milik Desa
ke tempat tersebut. 2) Kurangnya Partisipasi Swasta dalam
Pengembangan
c) Opportunities (Peluang) 3) Belum optimalnya pengembangan objek
Melalui penataan dan pengembangan wisata
pariwisata di dalam upaya meningkatkan 4) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana
sekaligus menciptakan rasa aman bagi para
wisatawan baik domestik maupun mancanegara c) Opportunities (Peluang)
berkunjung ke objek – objek wisata Kabupaten 1) Berkembangnya program pariwisata
Tangerang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pendukung
Kabupaten Tangerang (DISBUDPAR) secara 2) Meningkatkan Kesejahteraan
terus menerus melaksanakan pengembangan Masyarakat
dan penggalian potensi wisata dengan 3) Memiliki Akses Lokasi yang Strategis
pengembangan desti nasi objek wisata dan Mudah Diakses
merupakanlangkah–langkah yang ditempuh,
agar dapat memberikan kontribusi bagi d) Threats (Ancaman)
1) Daya dukung program yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena adanya
berkelanjutan pengembangan pariwisata, masyarakat di sekitar
2) Persaingan dengan destinasi wisata lain pariwisata banyak yang beralih profesi dari yang
sebelumnya di sektor tradisional (pertanian)
Berdasarkan hasil analisis SWOT beralih ke sektor industri pariwisata.
pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten
Tangerang masih harus dilakukan supaya dapat ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA
meningkatkan perekonomian masyarakat yang Arahan pengembangan wisata di
tinggal di sekitar tempat pariwisata. Pemerintah Kabupaten Tangerang harus dilakukan dengan
Kabupaten Tangerang menggunakan strategi WO memperhatikan struktur kawasan wisata, fungsi
yaitu strategi meminimalkan kelemahan untuk dan peran kawasan wisata, jalur dan paket wisata,
memanfaatkan peluang. Akan tetapi pengelolaan infrastruktur, even dan promosi, serta
destinasi wisata sendiri di kelola oleh BUMDES kelembagaan.
dan belum di akui sisi oleh Dinas Pemuda
Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kawasan wisata di Kabupaten tangerang
Tangerang (Disporabudpar). Akan tetapi dari mulai mengenalkan potensi wisatanya dengan
setiap pengelola pariwisata di Tangerang mulai cara mempublikkasikan wisata alam yang ada di
mengajukan sektor pariwisatanya ke di Kabupaten Tangerang dengan menggunakan
Disporabudpar Kabupaten Tangerang supaya berbagai platform media sosial. Selain itu
mendapatkan bantuan dana untuk dapat pengembangan pariwisata di Kabupaten
dikembangkan di pariwisata masing-masing. Tangerang juga mulai memperbaiki beberapa
Namun sayangnya hanya beberapa pengelola fasilitas pengunjung mulai dari jalan menuju
wisata saja yang di terima pengajuannya tersebut. tempat wisata, fasilitas seperti lapangan parkir
Sehingga pengelola wisata yang lain masih dan berbagai sarana dan prasarana yang
mengandalkan dana dari BUMDES untuk menunjang untuk kegiatan wisata. Kegiatan
meningkatkan sektor pariwisatanya. tersebut guna memberikan fasilitas kepada
pengunjung dengan semaksimal mungkin agar
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI para pengunjung merasa aman dan nyaman saat
Kondisi sosial masyarakat pada kawasan mengunjungi tempat wisata tersebut.
pariwisata di Kabupaten Tangerang adalah
memiliki sifat yang ramah terhadap para Selain itu masyarakat di sekitar tempat pariwisata
pengunjung yang datang ketempat wisata di berikan edukasi agar ketika pengujnung datang
tersebut. Masyarakat di sekitar objek wisata akan ke tempat tersebut masyarakat dapat membantu
menyambut kehadiran wisatawan tersebut dan dalam mengelola pariwisata dan mengenalkan
sekaligus memberikan layanan yang diperlukan ciri khas yang dimiliki daerah tersebut kepada
oleh para wisatawan. Untuk ini masyarakat di para wisatawan lokal maupun wisatawan asing.
sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai
jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh KESIMPULAN
para wisatawan. Tindakan yang dilakukan oleh Pariwisata di Kabupaten Tangerang
masyarakat sekitar tempat pariwisata ini merupakan destinasi wisata fisik dimana mereka
membuat terjadinya jumlah peningkatan jumlah menyediakan keindahan fisik seperti di Wisata
pengunjung. Cisoka, Pulau Cangkir di Kronjo, Taman wisata
Teluk Naga Mas, Wisata World of Wonders Citra
Kondisi perekonomian masyarakat di Raya di Cikupa, Wisata Taman Buaya Tanjung
sekitar tempat wisata mengalami kenaikan Pasir, Tanjung Pasir Resort, Pantai Tanjung
seiring dengan terus bertambahnya jumlah Pasir, Pantai Tanjung Kait, dan Danau biru
wisatawan dan peningkatan pada sektor Cisoka. Pengelolaan setiap destinasi wisata
pariwisata di Kabupaten Tangerang. Pada berbeda beda. Ada yang dalam pengelolaannya
awalnya pendapatan masyarakat cukup rendah sudah di bantuoleh pemerintah dan ada juga yang
dan ada pula yang masih berada di garis masih di kelola secara mandiri oleh masyarakat
kemiskinan karena profesi yang dijalaninya tidak sekitar. Biasanya pemerintah mengelola wisata
dengan cara membatu dalam fasilitas penunjang peningkatan sarana dan prasarana hanya
seperti sarana dan prasarana. beberapa wisata saja yang diterima proposalnya.
Hal ini membuat terjadinya kesenjangan
Pengembangan Wisata di Kabupaten pariwisata yang ada di Kabupaten Tangerang.
Tangerang harus dimulai dari Pengelolaan
Wisata. Pengelolaan pariwisata haruslah Beberapa masyarakat memanfaatkan
memiliki pengelolaan yang berkelanjutan untuk adanya pariwisata di Kabupaten Tangerang
menjadikan pariwisata tersebut sebagai daya tarik dengan cara memperkenalkan makanan khas dari
bagi wisatawan. daerah tersebut yang dinilai hal ini meningkatkan
perekonomian masyarakat di daerah tempat
Berdasarkan metode SWOT kawasan wisata. Karena hal ini juga membuat banyaknya
wisata di Kabupaten Tangerang merupakan pengunjung wisata yang datang di derah
wisata alam yang memiliki keindahan serta dalam Kabupaten Tangerang.
proses pengembangan wisata. Kelemahan
Destinasi Pariwisata kawasan Kabupaten Pengembangan wisata di Kabupaten Tangerang
Tangerang dilihat dari kekurangan yang ada mulai di lakukan dengan cara mempublikkasikan
dalam Pengelolaan dan Pengembangan wisata alam yang ada di di Kabupaten Tangerang
kawasan pariwisata yang dapat menghambat dengan menggunakan berbagai platform media
pengembangan pariwisata. Berbanding terbalik sosial. Selain itu pengembangan pariwisata di
dengan program-program baru yang Kabupaten Tangerang juga mulai memperbaiki
dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten beberapa fasilitas pengunjung mulai dari jalan
Tangerang, di mana pengelolaan, pemasaran, menuju tempat wisata, fasilitas seperti lapangan
pelaksanaannya diatur oleh Dinas Kebudayaan parkir dan berbagai sarana dan prasarana yang
dan Pariwisata. Pada destinasi wisata di menunjang untuk kegiatan wisata. Kegiatan
Kabupaten Tangerang pengelolaannya diambil tersebut guna memberikan fasilitas kepada
oleh BUMDES. Sehingga dalam pendanaan pengunjung dengan semaksimal mungkin agar
setiap pengelola wisata harus melakukan para pengunjung merasa aman dan nyaman saat
pengembangan wisata secara mandiri. Akibatnya mengunjungi tempat wisata tersebut
masih banyak fasilitas serta sarana dan prasaran
penunjang pariwisata yang masih belum baik. DAFTAR PUSTAKA
Akan tetapi pemerintah mulai meningkatkan Jumantoro, Eko. (2018). STRATEGI
pariwisata dengan melakukan program-program PENGEMBANGAN DESTINASI
pengembangan wisata. Selain dengan program PARIWISATA KAWASAN
tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang PECINAN DI KOTA TANGERANG.
mengembangkan Program Event Wisata yang
berguna untuk memperkenalkan berbagai jenis Kristiana, Yustiana & dkk. (2018). Eksplorasi
wisata yang ada serta menarik para wisatawan Potensi Wisata Kuliner Untuk
untuk datang ke destinasi wisata di Kabupaten Pengembangan Pariwisata Di
Tangerang. Kota Tangerang. Jurnal Khasanah Ilmu
Vol. 9
Ancaman yang akan timbul untuk
pariwisata di Kabupaten Tangerang adalah tidak Pariwisata Kabupaten Tangerang. Jurnal
bisa berkembangnya objek wisata ini karena dari Pariwisata. Universitas Negeri Jakarta.
pihak masyarakat yang belum bisa bekerja
sama dengan pemerintah untuk menyerahkan
pengelolaan kepada pemerintah. Sehingga Mahadi, Khoirul & Indrawati Fitri. (2010).
pengembangan destinasi pariwisata belum bisa ARAHAN PENGEMBANGAN OBYEK
berjalan dengan baik. Selain itu ancaman lain WISATA PANTAI TANJUNG PASIR
berupa perbaikan sarana dan prasarana yang KABUPATEN TANGERANG. Jurnal
terjadi pada detinasi lain. Selain itu ketika Planesa Vol 1 No. 1
pengelola wisata mengajukan proposal untuk
OBJEK WISATA AIR TERJUN PARANG
Putry, Devvy Alifia. (2017). ANALISIS DAMPAK IJO DI KECAMATAN NGARGOYOSO.
PERKEMBANGAN SEKTOR
PARIWISATA TERHADAP DELITA, FITRIA & dkk. ANALISIS SWOT
KONDISI SOSIAL EKONOMI UNTUK STRATEGI PENGEMBANGAN
MASYARAKAT SEKITAR OBJEK OBYEK WISATA PEMANDIAN MUAL
WISATA JAWA TIMUR PARK II MATA KECAMATAN PEMATANG
DAN BNS. Jurnal Ilmiah BANDAR KABUPATEN
SIMALUNGUN. Jurnal Geografi.
Primadhany, Sefira Ryalita, dkk. (2017).
ANALISIS STRATEGI Heryati, Yati. (2019). POTENSI
PENGEMBANGAN PARIWISATA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA
DAERAH (Studi pada Dinas PANTAI TAPANDULLU DI
Kebudayaan dan Pariwisata Daerah KABUPATEN MAMUJU
Kabupaten Nganjuk). Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4

NURHIDAYAH, CHAIRUNNISA ARLIA.


(2019). ANALISIS SWOT UNTUK
STRATEGI PENGEMBANGAN

Anda mungkin juga menyukai