Anda di halaman 1dari 18

MENGKLASIFIKASI BERBAGAI

KOMUNIKATOR, PESAN, SERTA MEDIA KAMPANYE


PARIWISATA YANG EFEKTIF
(TOURISM COMMUNICATION)

Disusun oleh:
Bonia Aprisha (17821166)
Lusyana Oknamira (17821158)
Muslihudin
Trisya Tasya (17821165)

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

2021

1
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Komunikasi.........................................................................................................6
2.2 Pariwisata...........................................................................................................6
2.3 Komunikasi Pariwisata......................................................................................7
2.4 Kampanye...........................................................................................................8
2.5 Komunikasi Pariwisata....................................................................................10
2.6 Media Sosial......................................................................................................11
2.7 Mengklasifikasi Berbagai Komunikator, Pesan , Media Serta Kampanye
Pariwisata Yang Efektif.........................................................................................11
2.7.1 Mengklasifikasi Komunikator..................................................................12
2.7.2 Mengklasifikasi Pesan...............................................................................13
2.7.3 Mengklasifikasi Media..............................................................................14
2.7.4 Kampanye Pariwisata Yang Efektif.........................................................15
BAB III.......................................................................................................................17
PENUTUPAN.............................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia berusaha meningkatkan devisa negara melalui berbagai sektor
termasuk pariwisata salah satunya. Bali menyumbang 40% devisa dari sektor
pariwisata Indonesia, dalam tahun 2019 diharapkan pendapatan dari sektor ini
mencapai US$20 miliar hingga perlu adanya destinasi baru guna mendukung
pencapaian target tersebut. Bali merupakan destinasi wisata yang sangat
terkenal, untuk mengembangkan sektor pariwisata, pemerintah berusaha
membuat destinasi baru selain Bali. Destinasi baru tersebut saat ini dikenal
dengn istilah ‘Bali baru’. Menurut Kementrian Pariwisata
(www.kemenpar.go.id) yang termasuk ‘Bali baru’ adalah Mandalika, Labuan
Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Borobudur, Tanjung Lesung, Morotai.
Wakatobi, Kepulauan Seribu, Tanjung Kelayang dan Danau Toba.

Destinasi wisata ‘Bali baru’ diharapkam bisa berkembang seperti Bali.


Salah satu yang mulai berkembang adalah destinasi wisata Mandalika terletak
di bagian Selatan Pulau Lombok, Mandalika ditetapkan melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
Pariwisata. Destinasi yang akan dikembangkan ini mempunyai luas area sebesar
1.035, 67 Ha dan menghadap Samudera Hindia. Kawasan Ekonomi Khusus
Mandalika menawarkan wisata bahari dengan pesona pantai dan bawah laut
yang memukau.

Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika diharapkan dapat mengakselerasi


sektor pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sangat potensial
(www.kek.go.id). Selain Mandalika, Raja Ampat juga merupakan destinasi
wisata yang indah yang mulai berkembang. Raja Ampat terletak di sebuah
kabupaten dan merupakan bagian dari Propinsi Papua Barat. Raja Ampat
dianggap sebagai surga yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, dimana

3
wisatawan bisa menikmati kehidupan bawah laut yang luar biasa serta
pemandangan pantai-pantai yang indah. Selain keindahan alam, Raja Ampat
juga memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang unik dan menarik
sebagai destinasi wisata. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi
yang cukup penting dalam hal penerimaan devisa negara. Kekayaan alam dan
budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata Indonesia. Alam
Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis dengan 17.508 pulau serta garis
pantai terpanjang ketiga di seluruh dunia. Sedangkan kekayaan budaya
Indonesia juga menjadi daya tarik bagi pariwisata Indonesia.

Destinasi wisata baru perlu dikampanyekan. Menurut Menteri


Pariwisata Arief Yahya: “Tren yang ada saat ini mengkondisikan para pelaku
industri pariwisata untuk dapat melakukan pemasaran melalui digital
marketing. Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan
langsung dengan internet, menyebabkan model promosi tersebut sangat relevan
diaplikasikan baik destinasi wisata maupun pengelola akomodasi pariwisata
untuk melakukan pencitraan yang baik”
(https://kominfo.go.id/content/detail/7998/me npar-gunakan-digital-marketing-
untukpemasaran-pariwisata/0/berita). Oleh karena itu pelaku industri pariwisata
dan semua yang berhubungan dengan industri ini perlu menjaga dan
menumbuhkan citra positif terhadap pariwisata Indonesia hingga meningkatkan
kunjungan wisatawan yang mengakibatkan meningkatnya devisa kita.
Kampanye pariwisata bisa dilakukan dengan berbagai media, baik media
konvensional seperti surat kabar, majalah, radio, televisi maupun melalui
internet. Dengan adanya internet muncul media baru berupa media sosial yang
merupakan medium yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna
lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2017).

Analisis vlog yang diunggah Presiden Joko Widodo di Youtube dengan


analisis semiotika menunjukkan bahwa Presiden merepresentasikan citra

4
dirinya sebagai pemimpin negara yang sanggup memberikan rasa aman pada
masyarakat, sekaligus menghadirkan kesetaraan yang tidak berjarak antara
presiden dan rakyatnya (Besman, 2018). Presiden memberi contoh mendatangi
destinasi wisata di Pantai Kuta Bali dan meyakinkan kepada masyarakat bahwa
destinasi wisata ini aman untuk dikunjungi. Pada penelitian sebelumnya
Presiden berada di Bali pada penelitian ini Presiden berada di destinasi wisata
Mandalika dan Raja Ampat yang merupakan destinasi wisata yang relatif baru
dibandingkan Bali.

Teknologi internet dan teknologi kamera yang dipasang di telepon


seluler yang makin terjangkau harganya memungkinkan kita untuk melakukan
berbagai macam aktifitas berkomunikasi dan berbagi informasi. Masyarakat
bisa menggunakan kedua teknologi ini untuk malakukan video call, vlogging
dan lain sebagaimya. Vlogging mulai digemari masyarakat tak terkecuali
Presiden Joko Widodo. Hasil dari vlogging berupa video diunggah di youtube
yang bisa dilihat, diputar ulang bahkan bisa dibagikan ke semua penggunanya.
Presiden berusaha mengkomunikasikan berbagai macam informasi dengan
rakyatnya dengan cara mengunggah bermacam video di media sosial youtube.
Akun resmi Youtube Presiden Joko Widodo sampai saat ini (29 Agustus 2019,
jam 12.30) telah mengunggah 348 video. Video-video yang telah diunggah
Presiden sangat beragam mulai dari kegiatan kepresidenan sampai kegiatan
keseharian dirumah. Mulai dari hal-hal yang biasa sampai program kerja
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Mulai dari destinasi wisata
dalam negeri sampai lokasi di luar negeri. Presiden Joko Widodo mulai
bergabung di Youtube tanggal 6 Mei 2015. Akun resmi ini setidaknya pada
tanggal 8 Agustus 2019 telah dilihat oleh 53.162.838 dan telah di-subscribe
1.431.873 orang.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi

Istilah komunikasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu cum,
kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata
bilangan yaitu berarti satu. Kedua kata tersebut kemudian membentuk kata
benda communi, yang dalam bahasa inggris disebut dengan communion, yang
bearti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau
hubungan. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di
antara keduanya. Pada umunya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak (Hermawan, 2012:4) Sebuah
definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk
menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Siapa
yang menyampaikan pesan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada
siapa dan apa pengaruhnya”. Jadi berdasarkan paradigma diatas, komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu.

2.2 Pariwisata

6
Pariwisata adalah konsep yang multidimensi. Pariwisata memiliki
banyak arti. Definisi pariwisata memang tidak dapat persis sama di antara para
ahli, hal yang memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga
bisa di temui pada berbagai disiplin ilmu lain. Meskipun demikian, beberapa
persamaan tentang persyaratan sebuah pariwisata adalah 1. Traveler, yaitu
orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokasi 2. Visitor, yaitu
orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat
tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk
terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidup di
tempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu
paling tidak satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi (WTO, 1995).
Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa unsur pokok,
yaitu: 1. Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu
tempat ke tempat lain. 2. Adanya unsur ‘tinggal sementara’ ditempat yang
bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya, dan 3. Tujuan dari pergerakan
manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang
di tuju (richardson and fluker 2004: 5) Selanjutnya, Mathieson (1982)
mengatakan bahwa pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu: 1. a
dynamic element, yaitu travel ke suatu destinasi wisata. 2. a static element,
yaitu singgah di daerah tujuan dan 3. a consequental element, atau akibat dari
dua hal di atas (khususnya terhadap masyarakat lokal), yang meliputi dampak
ekonomi, sosial dan fisik dari adanya kontak dengan wisatwan.

2.3 Komunikasi Pariwisata

Pariwisata dapat menjadi sebuah konsep manakala didefinisikan sebagai


produk bisnis modern. Sebagai bagian dari bisnis maka pariwisata akan
dikaitkan dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Pemahaman sebagian
pihak yang menyatakan bahwa pariwisata identik dengan keindahan alam harus
ditinjau ulang lagi karena perkembangan pariwisata telah melampaui bayangan

7
orang kebanyakkan. Hal ini disebabkan oleh munculnya kesadaran bahwa
pariwisata merupakan sebuah industri juga sehingga memiliki komponen-
komponen penting seperti tujuan pelancongan yang diinginkan, transportasi
yang mendukung terciptanya, strategi pemasaran destinasi wisata, dan
kelembagaan pariwisata. Komunikasi memegang peranan sangat penting bagi
keberhasilan menyampaikan pesan-pesan wisata yang melekat pada obyek
wisata. Hal ini disebabkan karena komunikasi bersifat kompleks artinya
komunikasi pariwisata dapat dikatakan sebagai komunikasi yang berperan
menyiapkan konten pesan-pesan wisata yang harus disampaikan kepada
masyarakat, wisatawan, atau audiens target tentang apa yang seharusnya
mereka tahu tentang media-media pemasaran, destinasi, aksebilitas, dan SDM
serta kelembagaan pariwisata. (Bungin.2015: 94) Dari pemaparan di atas maka
dapat dicermati bahwa komunikasi pariwisata mengkaji keseluruhan konteks
pemasaran yang dialokasikan bagi perkembangan dunia pariwisata. Secara
klasik, rumus 4P (price, product, place, promotion) merupakan pendekatan
pemasaran yang paling mungkin dilakukan untuk membedah komunikasi
pemasaran pariwisata karena di dalamnya terdapat pertimbangan-pertimbangan
yang harus diperhatikan dalam mengembangkan potensi-potensi pariwisata.
Dengan memerhatikan konsep 4P maka pariwisata dapat diidentifikasikan
sebagai aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan dan
implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan serta aktivitas masyarakat
yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas” sehingga
pariwisata merupakan suatu usaha yang memiliki potensi:

1. Mengembangkan Jasa Wisata.

2. Membangun organisasi-organisasi perjalanan.

3. Menyusun kebijakan Pembangunan Pariwisata.

2.4 Kampanye

8
Segala upaya dan rencana yang ditujukan untuk mengubah prilaku
audiens sasar sesuai dengan target yang digagas dapat disebut sebagai aktivitas
kampanye. Kampanye tidak hanya bicara soal sebuah program menjadi popular
atau tidak, sebuah ajang menjadi memiliki nilai jual atau tidak, melainkan lebih
dari itu yaitu: bagaimana mengomunikasikan pesan-pesan kampanye menjadi
rujukan prilaku yang diharapkan dapat dipahami, dan dilakukan dari target
sasar. Kampanye memang berisi pesan-pesan komunikasi (kampanye itu
sendiri) sehingga kampanye harus memiliki arah, tujuan, dan market. Beragam
kepentingan program yang bersatu atau disatukan dengan membentuk sinergi
yang tujuannya mencapai target bersama dapat disebut sebagai Kampanye.
Kampanye melibatkan berbagai disiplin keilmuan, ia tidak dapat berdiri sendiri
melainkan dirancang sebagai sebuah kesatuan yang memiliki sendi, gagasan
dan alur kerja yang jelas. Kampanye komunikasi memiliki tujuan-tujuan
tertentu seperti: mensosialisasikan suatu program yang telah digagas (dapat
bersifat sosial, pendidikan, politik, atau semua hal yang berkaitan dengan misi
khusus suatu organisasi). Untuk mencapai tujuan kampanye maka kampanye
harus dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu a. Analisis situasi, yakni
kemampuan mencermati, menangkap masalah dalam kehidupan publik, seperti
fenomena hubungan antar umat beragama yang bervariasi. Di Kelenteng
Kampit hubungan harmonis antar umat beragama khususnya Budha dan
Muslim sudah berlangsung baik selama ratusan tahun. b. Penetapan tujuan,
yaitu langkah yang dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dari sini maka
akan dapat disasar, tujuan apa yang akan dicapai, dan pihak mana yang menjadi
tujuan strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan Kelenteng Kampit. c.
Penetapan khalayak yaitu mempertegas bahwa semua pihak atau masyarakat
yang memiliki kepentingan dengan destinasi wisata Kelenteng Kampit dapat
disebut sebagai khalayak sasar. Pemerintah Daerah Belitung Timur sebagai
pemilik otoritas wiayah dapat melakukan berbagai hal yang dirasa perlu untuk
memajukan wisata reliji di daerahnya. d. Pemilihan media, yaitu tindakan yang
bersifat efisiensi terhadap media-media dala menetapkan strategi komunikasi

9
pemasaran tentang Kelenteng Kampit kepada audiens dengan jitu. e. Penentuan
anggaran yaitu komponen yang turut menentukan keberhasilan suatu kampanye
karena anggaran berkaitan erat dengan seluruh aktivitas kegiatan kampanye
maka harus dirancang dengan cermat. f. Pengukuran hasil atau evaluasi, yaitu
keberanian untuk menilai apakah suatu program kampanye telah dilakukan
dengan baik, mencapai sasaran, atau sebaliknya (Prita Kemal Gani, Kampanye
Humas, LSPR-edu, 2013, dan diolah kembali oleh penulis).

2.5 Komunikasi Pariwisata

Pariwisata dapat menjadi sebuah konsep manakala didefinisikan sebagai


produk bisnis modern. Sebagai bagian dari bisnis maka pariwisata akan
dikaitkan dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Pemahaman sebagian
pihak yang menyatakan bahwa pariwisata identik dengan keindahan alam harus
ditinjau ulang lagi karena perkembangan pariwisata telah melampaui bayangan
orang kebanyakkan. Hal ini disebabkan oleh munculnya kesadaran bahwa
pariwisata merupakan sebuah industri juga sehingga memiliki komponen-
komponen penting seperti tujuan pelancongan yang diinginkan, transportasi
yang mendukung terciptanya, strategi pemasaran destinasi wisata, dan
kelembagaan pariwisata. Komunikasi memegang peranan sangat penting bagi
keberhasilan menyampaikan pesan-pesan wisata yang melekat pada obyek
wisata. Hal ini disebabkan karena komunikasi bersifat kompleks artinya
komunikasi pariwisata dapat dikatakan sebagai komunikasi yang berperan
menyiapkan konten pesan-pesan wisata yang harus disampaikan kepada
masyarakat, wisatawan, atau audiens target tentang apa yang seharusnya
mereka tahu tentang media-media pemasaran, destinasi, aksebilitas, dan SDM
serta kelembagaan pariwisata. (Bungin.2015: 94) Dari pemaparan di atas maka
dapat dicermati bahwa komunikasi pariwisata mengkaji keseluruhan konteks
pemasaran yang dialokasikan bagi perkembangan dunia pariwisata. Secara
klasik, rumus 4P (price, product, place, promotion) merupakan pendekatan

10
pemasaran yang paling mungkin dilakukan untuk membedah komunikasi
pemasaran pariwisata karena di dalamnya terdapat pertimbangan-pertimbangan
yang harus diperhatikan dalam mengembangkan potensi-potensi pariwisata.
Dengan memerhatikan konsep 4P maka pariwisata dapat diidentifikasikan
sebagai aktivitas masyarakat yang memfasilitasi pergerakan wisatawan dan
implikasi atau akibat-akibat pergerakan wisatawan serta aktivitas masyarakat
yang memfasilitasinya terhadap kehidupan masyarakat secara luas” sehingga
pariwisata merupakan suatu usaha yang memiliki potensi:

1. Mengembangkan Jasa Wisata.

2. Membangun organisasi-organisasi perjalanan.

3. Menyusun kebijakan Pembangunan Pariwisata.

2.6 Media Sosial

Social media merupakan bagian dari New Media, yang mana ialah alat
atau sarana untuk bertukar informasi dengan menggunakan tekhnologi internet.
Social media menurut Van Dijk dalam Nasrullah (2016:11) adalah platform
media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, social media dapat dilihat
sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna
sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial. Social media adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2016:11). Selaras dengan definisi social
media yang di kemukakan oleh Nasrullah, dapat disimpulkan bahwasannya
dengan social media, penggunanya dapat saling berkomunikasi dan berbagi
informasi dengan siapa saja dan dimana saja, tanpa ada aspek geografis yang
membatasi. Dengan social media, siapapun bisa terhubung dengan para
pengguna social media lainnya, diseluruh dunia.

11
2.7 Mengklasifikasi Berbagai Komunikator, Pesan , Media Serta
Kampanye Pariwisata Yang Efektif

Contoh Kasus : KOMUNIKASI PARIWISATA 4.0: ANALISIS KAMPANYE


DIGITAL DESTINASI WISATA MANDALIKA DAN RAJA AMPAT
MELALUI VLOG JOKOWI

ABSTRAK

Video Blog (Vlog) Presiden Joko Widodo dalam media sosial Youtube merupakan
salah satu Vlog yang cukup terkenal di dunia maya. Dalam Vlog Presiden Joko
Widodo terdapat beberapa video yang berhubungan dengan pariwisata Indonesia
antara lain #JKWVLOG Indahnya Mandalika dan #JKWVLOG Raja Ampat. Presiden
Joko Widodo melakukan serta membuat vlog destinasi wisata tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kampanye digital destinasi wisata Mandalika dan Raja
Ampat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus
untuk menganalisis kampanye digital destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, studi observasi,
wawancara, studi pustaka, penelusuran data dilakukan secara online. Komunikasi
pariwisata 4.0 merupakan komunikasi digital yang dipengaruhi dengan adaya teknologi
informasi dan komunikasi. Perubahan teknologi ini dibarengi dengan perubahan
budaya masyarakat yang suka sharing foto dan video. Perubahan budaya tersebut
seharusnya dimanfaatkan untuk mengkampanyekan destinasi wisata Mandalika dan
Raja Ampat. Jokowi sudah memberi contoh dalam kampanye destinasi wisata
Mandalika dan Raja Ampat dengan memanfaatkan media sosial yang lagi trend
terutama vlog. Penggunaan vlog oleh Jokowi merupakan salah satu bentuk komunikasi
pariwisata 4.0.
Kata Kunci: Komunikasi Pariwisata 4.0, Vlog, Destinasi Wisata, Kampanye, Presiden
Joko Widodo

2.7.1 Mengklasifikasi Komunikator

Proses komunikasi yang dimulai atau berawal dari sumber (source) atau
pengirim pesan yaitu di mana gagasan, idea tau pikiran berasal yang kemudian
akan disampaikan kepada pihak lainnya yaitu penerima pesan. Sumber atau
pengirim pesan sering pula disebut dengan “komunikator”. Sumber atau
komunikator bisa jadi adalah individu, kelompok atau bahkan organisasi.
Seorang komunikator adalah sosok yang berperan dalam penyampaian
informasi. Kemampuan yang harus dimiliki komunikator adalah cara

12
menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif. Komunikator adalah kunci
agar pesan tersampaikan dan dipahami oleh komunikan. Komunikator juga
memiliki tanggung jawab tertentu pada audiens. Baik untuk kepentingan
pribadi atau profesional, menjadi komunikator adalah aktivitas yang pasti harus
dilakukan seseorang.

Dalam Contoh kasus diatas Komunikator yang melakukan Komunikasi


Pariwisata kepada Audience adalah Bapak Presiden Joko Widodo, Pak Jokowi
melakukan Kampanye Pariwisata terkait tempat wisata di Indonesia dimana
seperti yang terdapata pada halaman Media Sosial Presiden terdapat Destinasi
Wisata Mandalika Dan Raja Ampat. Presiden memberi contoh mendatangi
destinasi wisata di Mandalika dan Raja Ampat yang merupakan destinasi wisata
yang relatif baru. Dalam Vlog Youtube Presiden merepresentasikan citra
dirinya sebagai Pemimpin Negara yang sanggup memberikan rasa aman pada
masyarakat, sekaligus menghadirkan kesetaraan yang tidak berjarak antara
presiden dan rakyatnya (Besman, 2018)

2.7.2 Mengklasifikasi Pesan


Pesan adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan
maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain. Pesan menjadi
inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin. . Pesan memiliki wujud
(physical) yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra. Dominick
mendefinisikan pesan sebagai :the actual physical product that the source
encodes (produk fisik actual yang telah dienkoding sumber).

Di vlog Mandalika ini Presiden Joko Widodo melakukan monolog


dengan Muhammad Zainul Majdi Gubernur Nusa Tenggara periode 2013-2018.
Isi monolog presiden sebagai berikut:

Presiden Jokowi: Hari ini saya berada di kawasan ekonomi khusus Mandalika,
di Nusa Tenggara Barat. Bersama saya, bapak Gubernur NTB. Saya sangat
senang sekali ini adalah sebuah kawasan yang sudah 29 tahun belum selesai-
selesai, dan hari ini telah selesai, telah kita buka, investasi sudah masuk, dan

13
kita harapkan ini memberikan dampak yang baik kepada masyarakat di NTB.
Kita lihat sebentar, ini Mandalika…

Gubernur NTB: Indah sekali Presiden ya…

Presiden Jokowi: Sangat indah sekali … Harapan Gubernur seperti apa?

Gubernur NTB: Terima kasih, Presiden. Welcome to Mandalika. Selamat


datang. Mandalika sudah siap menyambut Anda. Terima kasih, Presiden.
Assalamualaikum warahmatulah wabarakatuh.

Presiden Jokowi: Saya kira semuanya berharap seperti yang disampaikan


Gubernur. Rakyat bisa menikmati adanya investasi yang masuk, dan, ya,
dampak kesejahteraan itu akan kelihatan. Terima kasih

Gubernur. Gubernur NTB: Terima kasih banyak, Presiden Di akhir video yang
berdurasi 1 menit 27 detik ini ada teks dari pernyataan presiden Joko Widodo:
“Sangat banyak keindahan alam Indonesia yang belum diketahui masyarakat
internasional. Indonesia tidak hanya memiliki Bali, namun juga Mandalika di
Lombok salah satunya’.

Dan masih banyak lagi pesan – pesan yang disampikan Presiden


Jokowi dalam vlog nya. Dari kata-kata dan uraian yang terkandung dalam vlog
tersebut sangat jelas presiden Joko Widodo berusaha Mengkampanyekan
destinasi wisata baru Mandalika di Nusa Tenggara Barat sebagai tempat
destinasi yang baru selain Bali. Presiden cukup baik mempresentasikan pesan
yang disampaikan dalam kampanye digital destinasi wisata Mandalika dan Raja
Ampat karena cukup tersampaikan kepada khalayak. Bisa terlihat di komentar
kedua vlog tersebut.

2.7.3 Mengklasifikasi Media


Media yang digunakan Presiden untuk melakukan Kampanye Pariwisata
adalah Vlog Melalui laman Youtube Pribadi Presiden yang mulai bergabung di
Youtube tanggal 6 Mei 2015. Akun resmi ini setidaknya pada tanggal 8

14
Agustus 2019 telah dilihat oleh 53.162.838 dan telah di-subscribe 2.084.873
orang.

Salah satu media sosial adalah youtube. Youtube merupakan jenis media
sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi video (Nasrullah, 2017).
Media sosial mempunyai kemampuan interaktifitas sehingga memungkinkan
penggunanya melakukan pilihan informasi yang dikonsumsi sekaligus
mengendalikan keluaran informasi yang dihasilkan serta melakukan pilihan -
pilihan yang diinginkannya.

Vlog (video blogging) atau vlogging merupakan bentuk kegiatan


blogging dengan menggunakan video, biasanya menggunakan telepon seluler
yang berkamera. Hasil dari kegiatan ini berupa film dengan durasi pendek yang
bisa dilihat, diputar ulang sampai dibagi ke pengguna media sosial lain. Vlog
termasuk media sosial, termasuk dalam kategori media baru yang mempunyai
ciri utama interaktifitas (interactivity) (Flew, 2014).

Penggunaan vlog sebagai media kampanye digital sangat relevan


dengan revolusi, ini merupakan perkembangan dari bentuk-bentuk komunikasi
pariwisata. Pemerintah juga dapat memanfaatkan media yang sedang menjadi
tren saat ini untuk kegiatan kampanye dan mengenalkan wisata - wisata daerah
yang mungkin belum banyak orang tahu.

2.7.4 Kampanye Pariwisata Yang Efektif


Sebagai komunikator Jokowi sudah memberi contoh dalam kampanye
destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat dengan memanfaatkan media sosial
yang lagi trend terutama vlog. Penggunaan vlog oleh Jokowi merupakan salah
satu bentuk komunikasi pariwisata yang cukup efektif melihat dari banyaknya
yang menonton dan yang berkomentar.
Saluran komunikasi yang paling efektif yang dapat digunakan untuk
menyampaikan ide-ide serta penemuan baru adalah opinion leaders dan

15
jaringan sosial dalam kelompok masyarakat. Sebuah inovasi akan dapat
diadopsi secara maksimal oleh masyarakat. Langkah pertama adalah transmisi
informasi melalui media kepada khalayak massa; langkah kedua adalah validasi
pesan oleh orang yang dihormati khalayak tersebut. Jadi, ada kolaborasi antara
media massa dan kontak antarpribadi. Kolaborasi tersebut akan sangat
membantu individu dalam membuat keputusan untuk menerima atau menolak.

16
BAB III

PENUTUPAN
Komunikasi pariwisata merupakan komunikasi digital yang
dipengaruhi dengan adaya teknologi informasi dan komunikasi. Perubahan
teknologi ini dibarengi dengan perubahan budaya masyarakat yang suka sharing
foto dan video. Perubahan budaya tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk
mengkampanyekan destinasi wisata Mandalika dan Raja Ampat. Sebagai
komunikator Jokowi sudah memberi contoh dalam kampanye destinasi wisata
Mandalika dan Raja Ampat dengan memanfaatkan media sosial yang lagi trend
terutama vlog.
Penggunaan vlog oleh Jokowi merupakan salah satu bentuk komunikasi
pariwisata yang cukup efektif melihat dari banyaknya yang menonton dan yang
berkomentar. Pesan yang disampaikan dalam kampanye digital destinasi wisata
Mandalika dan Raja Ampat cukup tersampaikan kepada khalayak. Bisa terlihat
di komentar kedua vlog tersebut. Penggunaan vlog atau media sosial lain seperti
Facebook, Instagram, dan Twitter perlu mendapat perhatian stakeholder
pariwisata seperti pemerintah, akademisi, pengusaha pariwisata, komunitas,
akademisi, dan media. Kelimanya sering disebut pentahelix ini seharusnya
berkolaborasi untuk mengkampanyekan destinasi wisata. Pemerintah dalam hal
ini Jokowi sudah menggunakan itu. Pengusaha pariwisata sudah memulai
dengan adanya pemasaran homestay menggunakan digital marketing.
Akademisi dan media sudah memulai dengan transformasi digital yang sesuai
dengan komunikasi pariwisata 4.0. Sasaran kampanye digital destinasi wisata
Mandalika dan Raja Ampat adalah seluruh kalangan terutama pengguna
youtube. Sehingga diharapkan mempunyai efek setelah melihat tayangan vlog
Jokowi tertarik berkunjung ke Mandalika dan Raja Ampat.
Presiden Joko Widodo kalau berkunjung ke daerah-daerah sebaiknya
menyempatkan diri melakukan dan membuat vlog untuk mengkampanyekan

17
destinasi wisata di daerah-daerah tersebut sehingga menarik minat berkunjung
wisatawan dalam negeri dan wisatawan manca negara.

18

Anda mungkin juga menyukai