Anda di halaman 1dari 24

BUDAYA DAN PARIWISATA

DAMPAK EKONOMI
KAMBANG IWAK PALEMBANG

DOSEN PEMBIMBING:
Heri Setiawan, S.E., M.AB.
Di Susun Oleh:
Lisda Yusni Asnita
Rochmah Dewi Suryani
Selvy Merryna
Yusuf Anha Habibullah

PRODI USAHA PERJALANAN WISATA


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN 2014/2015

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Taman kambang iwak, yaitu mengenai
daya tariknya, potensinya untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata Rekreasi dan keluarga,
persepsi masyarakat (pedagang) dan wisatawan/pengunjung, peran masyarakat dan pemerintah
dalam pengembangannya sebagai tujuan wisata kuliner, serta upaya untuk mendatangkan
wisatawan berkunjung keTaman kambang iwak.
Penelitian ini mengggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian
lapangan. Informan terdiri dari wisatawan/pengunjung dan pedagang yang berjualan di Taman
Kambang iwak yang ditentukan dengan teknik snowballdan Accidental.Data dikumpulkan
melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan
menggunakan model analisis data interaktif menurut Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taman Kambang iwak memiliki potensi wisata
rekreasi yang besar yang dapat dikembangkan sebagai Tujuan Wisata rekreasi. Namun
kurangnya fasilitas yang kurang lengkap, suasana yang kurang nyaman karena kurang terawat,
tidak ada makanan khas, performance pedagang, sedikitnya jumlah kios yang buka, sulitnya
mencari sponsor penyelenggaraan event menjadi kendala utama yang menghambat. Sementara
masyarakat (pedagang) dan wisatawan /pengunjung memberikan apresiasi yang sangat bagus dan
sangat mendukung terhadap pengembangan Taman kambang iwak

sebagai Tujuan Wisata

rekreasi di Kota Palembang. Namun wisatawan/pengunjung berharap jika mereka datang ke


Taman kambang Iwak bisa mendapatkan rekreasi yang bervariasi dan semua kios buka.
Demikian juga masyarakat (pedagang) berharap Taman kambang Iwak bisa ramai dengan
kunjungan wisatawan.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pengelola untuk menjadikan Taman Kambang Iwak
menjadi pusat rekreasi yang ramai,antara lain mengadakan event pada waktu tertentu, Promosi
lewat media massa dan elektronik, serta pihak pengelola berusaha menjalin kerjasama dengan
pihak lain. Strategi lain yang harus dilakukan antara lain Mengubah Konsep Taman Kambang
Iwak sebagai tempat relokasi pedagang Kaki lima,Meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan
kepuasan wisatawan/Pengunjung. Guna memenuhi informasi mengenai Taman rekreasi ini maka
dibuatlah suatu makalah dampak ekonomi kambang iwak sebagai tujuan wisata rekreasi di kota
Palembang.

Latar Belakang
Pariwisata adalah sebagai industri yang berkembang tercepat di dunia saat ini (Ryan:
1993). Di sejumlah negara, baik di negara maju maupun di negara-negara berkembang pariwisata
digerakkan sebagai perekrut tenaga kerja yang sangat besar dan menjadi sumber pendapatan
ekonomi yang sangat besar. Sebagaimana diketahui bahwa kegiatan kepariwisataan adalah
kegiatan yang mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dilihat dari
pengertian tersebut dapat di gambarkan bahwa sebagian besar dari kegiatan pariwisata adalah
berupa kegiatan manusia yang bersifat memenuhi keinginan manusia, terutama kebutuhan primer
bukan lagi semata-mata kebutuhan sekunder apalagi kebutuhan tersier. Menghadapi tantangan
dan peluang ini, telah dilakukan pula perubahan peran Pemerintah dibidang kebudayaan dan
pariwisata yang pada masa lalu berperan sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih
difokuskan hanya kepada tugas-tugas pemerintahan terutama sebagai fasilitator agar kegiatan
pariwisata yang dilakukan oleh swasta dapat berkembang lebih pesat. Peran fasilitator disini
dapat diartikan sebagai menciptakan iklim yang nyaman agar para pelaku kegiatan kebudayaan
dan pariwisata dapat berkembang secara efisien dan efektif. Di Indonesia, seperti diketahui,
pemerintah sebenarnya sudah menyadari pentingnya pengembangan ekonomi di bidang
pariwisata. Dengan adanya pariwisata dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat yang
signifikan. Dengan penyampaian tersebut diharapkan mampu mendapatkan penghasilan yang
bisa mensejahterakan masyarakatnya. Dalam hubungan ini, berbagai negara termasuk Indonesia
pun turut menikmati dampak dari peningkatan pariwisata dunia terutama pada periode 1990
1996. Badai krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1997, merupakan
pengalaman yang sangat berharga bagi masyarakat pariwisata Indonesia untuk melakukan repositioning sekaligus re-vitalization kegiatan pariwisata Indonesia. Disamping itu berdasarkan
Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Perencanaan Nasional pariwisata
mendapatkan penugasan baru untuk turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan
memulihkan citra Indonesia di dunia internasional. Penugasan ini makin rumit terutama setelah
dihadapkan pada tantangan baru akibat terjadinya tragedi 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Selain itu sub sektor pariwisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat,
karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana dibandingkan
dengan sektor usaha lainnya. Harapan ini dikembangkan dalam suatu strategi pemberdayaan

masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan atau community-based


tourism development.
Palembang memilki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan
secara maksimal, termasuk didalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan
pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan,
sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai keterkaitan dengan
sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai
kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi
keindahan dan kekayaan alam. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total, tetapi
lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi
tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bagaimana sejarah dibangunnya Kambang Iwak Palembang?


Apa tujuan dibangunnya Kambang Iwak Palembang?
Bagaimana transportasi menuju Kambang Iwak Palembang?
Apa saja fasilitas yang ada di Kambang Iwak Palembang?
Bagaimana aktifitas di Kambang Iwak Palembang?
Apa dampak ekonomi dari objek wisata Kambang Iwak Palembang?

Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mengetahui sejarah dibangunnya Kambang Iwak Palembang


Untuk mengetahui tujuan dibangunnya Kambang Iwak Palembang
Untuk mengetahui transportasi menuju Kambang Iwak Palembang
Untuk mengetahui fasilitas yang ada di Kambang Iwak Palembang
Untuk mengetahui aktifitas di Kambang Iwak Palembang
Untuk mengetahui dampak ekonomi dari objek wisata Kambang Iwak Palembang

Tinjauan Pustaka
Gambaran Umum Pariwisata
Terkait dengan istilah industri pada sektor kepariwisataan, sampai saat ini masih
diperdebatkan oleh para pakar1. Robert Chirstie Mill dan Alastair M.Morrison (1984:xvii)
dalam bukunya yang berjudul The Tourism System : An
Introduction Text mengatakan:

Cukup sulit untuk menjelaskan fenomena kepariwisataan. Kita masih memiliki beberapa
permasalahan terkait konsep pariwisata sebagai suatu industri. Ide sebenarnya dari istilah
industri pariwisata sebenarnya untuk memberikan satu kesatuan ide tentang pariwisata
itu sendiri, sehingga memberikan kesan yang menarik dari sudut pandang politik maupun
ekonomi dan mendapat perhatian dari banyak kalangan.
1. Definisi Pariwisata
Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan
perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya,adanya pendiaman
dan bergeraknya orang-orang keluar masuk suatu kota atau daerah dan negara
(Schularad). Oka A. Yoeti dalam bukunya menuliskan bahwa pariwisata adalah suatu
perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat
ketempat lain , dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang
dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan
rekreasi atau memenuhi keinginan yang 1 Materi perkuliahan Ekonomi Pariwisata oleh
BRM. Bambang Irawan M,Si31 beraneka ragam. Dalam kajian yang lebih kompleks lagi,
terkait dengan keterkaitan yang terjadi, Mc Intosh (1984) menjelaskan sebagai berikut:
Tourism is a composite of activities, services, and industries that deliver a travel
experience Tourism is the sum of phenomena and relationships arising from the
interaction of tourists, business, host governments, and host communities in the process
of attracting and hosting these tourists and other visitor.
Sedangkan berdasarkan UU NO 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, pada pasal 1
disebutkan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,
dan pemerintah daerah.
Pariwisata ditunjukkan dengan adanya perjalanan yang singkat dan sementara dari orangorang menuju daerah tujuan wisata di luar tempat kebiasaan mereka hidup, bekerja dan
diluar kegiatan mereka selama tinggal sementara di daerah tujuan wisata. Seperti yang
diutarakan oleh Schmoll G.A. (1997) pariwisata adalah hubungan dan gejala yang
menyeluruh yang muncul dari adanya perjalanan dan tinggal sementara dari orang-orang

asing, dengan syarat tidak tinggal permanen dan tidak melakukan kegiatan yang
menghasilkan uang.
Dengan adanya perkembangan dan perubahan gaya hidup, berpengaruh juga terhadap
perilaku wisata para wisatawan. Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan
fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan
pergantian hawa,
penilaan yang sadar dan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam 32 dan
khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas
masyraakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri,
perdagangan serta penyempurnaan daripada alat-alat pengangkutan (Freuler). Dapat
disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu kegiatan yang merujuk pada pergerakan
(perjalanan) seseorang yang dilakukan sementara waktu dan diluar lingkungan
kesehariannya dan juga hubungan dan gejala yang menyeluruh yang muncul dari adanya
perjalanan dan tinggal sementara tersebut.
2. Karakteristik Kepariwisataan
a. Lintas Sektoral (Multi-faceted)
Bahwa pariwisata merupakan kegiatan yang memiliki keterkaitan lintas sektor dan lintas
skala usaha (Ardika, 2003). Berkembangnya kegiatan pariwisata akan menggerakkan
berlapis-lapis mata rantai usaha yang terkait di dalamnya sehingga akan menciptakan
efek ekonomi multi ganda (multiplier effect) yang akan memberikan nilai dan manfaat
ekonomi yang sangat berarti bagi semua pihak yang terkait dalam mata rantai usaha
kepariwisataan tersebut. Dampak ekonomi multi ganda pariwisata akan menjangkau baik
dampak langsung, dampak tak langsung maupun dampak ikutan yang pada umumnya
terkait dengan usaha skala kecil dan menengah maupun 33 usaha-usaha di sektor hulu
(pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagainya).
b. Multidiciplinary
Kajian ilmiah tentang kepariwisataan dapat didekati dari segala macam disiplin ilmu.
Aktivitas kepariwisataan sangat berpengaruh terhadap banyak aspek. Kajian tentang

dampak kepariwisataan dapat dilihat melalui berbagai pendekatan disiplin ilmu seperti
kajian

tentang

dampak

ekonomi

dan

lingkungan,

kajian

sosiologi

pariwisata,kepariwisataan desa, kajian geografis, kajian potitik terkait bentuk dan sifat
industri pariwisata dunia, bahkan sampai pada kajian psikologis terkait perilaku
stakeholder kepariwisataan.
3. Kajian Ekonomi - kepariwisataan
Untuk dapat menghubungkan antara konsep ekonomi dan pariwisata terlebih dahulu akan
dijelaskan konsep-konsep sebagai berikut:
a. Aspek Penawaran Pariwisata
Menurut Miles 1992 dalam Bambang Irawan, et.al., 2006, ada empat aspek (4A) yang
harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek adalah:
Attraction (daya tarik),
Accessible (bisa dicapai),
Amenities (fasilitas),
Activities (kegiatan).
b. Aspek Permintaan Pariwisata
Menurut Medlik (1980) dalam Ariyanto (2005), menjelaskan ada tiga pendekatan yang
digunakan untuk menggambarkan permintaan pariwisata, tiga pendekatan tersebut adalah
sebagai berikut:
Pendekatan ekonomi, pendapat para ekonom mengatakan
dimana

permintaan

pariwisata

menggunakan

pendekatan

elastisitas

permintaan/pendapatan dalam menggambarkan hubungan antara permintaan dengan


tingkat harap ataukah permintaan dengan variabel lainnya.
Pendekatan geografi, sedangkan para ahli geografi berpendapat bahwa untuk
menafsirkan permintaan harus berpikir lebih luas dari sekedar penaruh harga, sebagai

penentu permintaan karena termasuk yang telah melakukan perjalanan maupun yang
karena suatu hal belum mampu melakukan wisata karena suatu alasan tertentu.
Pendekatan psikologi, para ahli psikologi berpikir lebih dalam
melihat permintaan pariwisata, termasuk interaksi antara kepribadian calon wisatawan,
lingkungan dan dorongan dari dalam jiwanya untuk melakukan kepariwisataan. 35
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pariwisata
Menurut Medlik (1980) dalam Ariyanto (2005), faktor-faktor utama dan faktor lain yang
mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut,
Harga,
Pendapatan,
Sosial Budaya,
Sospol (Sosial Politik),
Intensitas Keluarga,
Harga barang Substitusi,
Harga barang Komplementer.
Dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang menentukan wisatawan untuk membeli atau
mengunjungi objek wisata, Medlik menyatakan ada lima faktor yang menentukan
seseorang untukmembeli jasa atau mengunjungi objek wisata, yaitu: (1) lokasi, (2)
fasilitas, (3) citra/image, (4) harga/tarif, (5) pelayanan.
d. Motivasi Berwisata
Menurut Sharpley (1994), Wahab (1975) dan Pitana (2005) menekankan bahwa: motivasi
merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata,
karena motivasi merupakan trigger dari proses perjalanan wisata, walau motivasi ini
acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri. Pada dasarnya seseorang

melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal, motivasi-motivasi tersebut dapat


dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:
1) Physical or physiological motivation yaitu motivasi yang bersifat fisik atau fisologis,
antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga, bersantai dan sebagainya.
2) Cultural Motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi dan
kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya.
3) Social or interpersonal motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial, seperti
mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang
dianggap mendatangkan gengsi (Prestice), melakukan ziarah, pelarian dari situasi yang
membosankan dan seterusnya.
4) Fantasy Motivation yaitu adanay motivasi bahwa di daerah lain sesorang akan bisa
lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan yang memberikan kepuasan
psikologis (McIntosh, 1977; Murphy, 1985 ; dan Pitana, 2005). Menurut Pearce (1998)
dan Pitana (2005), berpendapat bahwa wisatawan dalam melakukan perjalanan Wisata
termotivasi oleh beberapa faktor yakni: Kebutuan fisiologis, keamanan, sosial, prestise,
dan aktualiasi diri.
e. Faktor-faktor Pendorong dan Penarik
Faktor-faktor pendorong dan penarik untuk berwisata sangatlah penting untuk diketahui
oleh siapapun yang berkecimpung dalam industri pariwisata (Pitana, 2005). Dengan
adanya faktor pendorong, maka seseorang ingin melakukan perjalanan wisata, walaupun
belum jelas mana daerah yang akan dituju. Berbagai faktor pendorongseseorang
melakukan perjalanan Wisata menurut Ryan (1991) dan Pitana (2005), adalah sebagai
berikut:
Escape
Relaxtion
Play

Strengthening family bond


Prestige
Social interaction
Romance
Educational opportunity
Self-fulfilment
Wish-fulfilment

Hasil dan Pembahasan


1. Sejarah dibangunnya Kambang Iwak Palembang
Sejarah mencatat Indonesia dijajah oleh Kompeni Belanda selama 3,5 abad sejak jaman
VOC hingga Hindia Belanda. Tentunya dari rentan tahun jajahan yang cukup lama itu
banyak sekali jejak-jejak peninggalan bersejarah dari zaman Kompeni dihampir seluruh
tempat di Indonesia tidak terkecuali di Palembang, Sumatera Selatan. Salah satu jejak
peninggalan Kompeni Belanda di Kota Palembang adalah Taman Wisata Kambang Iwak.
Tidak tahu persis apa nama taman ini dijaman Belanda tapi yang jelas taman ini dibuat
saat jaman Belanda diperuntuhkan untuk warga Belanda yang bermukim disekitaran

taman tersebut sebagai saranan rekreasi keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
permukiman warga Belanda disekitaran Taman Wisata Kambang Iwak yang sekarang
nama daerah tersebut adalah kawasan Talang Semut. Salah satu bukti lagi bahwa kawasan
Talang Semut dahulu adalah permukiman elite warga Belanda adalah bangunan mewah
yang sekarang menjadi rumah dinas Walikota Palembang yang hingga sekarang masih
kokoh berdiri.
Kembali ke Taman Wisata Kambang Iwak dari informasi yang saya himpun dari salah
satu acara sejarah di salah satu stasiun TV swasta nasional mengatakan bahwa dahulu
taman ini dibuat seiring dengan adanya rencana dari Residen (Walikota) Palembang saat
itu yang ingin menjadikan Palembang sebagai kota taman layaknya Bandung di Jawa
yang sudah lebih dahulu tenar menjadi kota taman yang asri di Hindia Belanda. Oleh
sebab itulah sekitar tahun 1900an kawasan Talang Semut dibuat seasri mungkin dengan
ditanami pohon-pohon besar yang rindang kemudian dibuat pula sebuah taman sebagai
tempat berkumpul dan rekreasi warga Belanda yang bermukim di Palembang, taman
yang dibuat tahun 1900an itulah yang kelak menjadi Taman Wisata Kambang Iwak yang
kita kenal saat ini. Sampai saat ini pohon-pohon rindang yang ditanami Kompeni
Belanda saat itu masih kokoh berdiri memberikan suasana yang begitu asri dikawasan ini
ditemani dengan rumah-rumah berarsitektur kolonial disekitarannya menjadikan kawasan
Talang Semut dan Taman Wisata Kambang Iwak yang ada ditengahnya sebagai salah
suatu tempat favorit warga Palembang yang ingin melepas penat.
Sejarah pun mencatat selepas Belanda angkat kaki dari Bumi Pertiwi pada tahun 1945
kawasan Talang Semut dan Taman Wisata Kambang iwak sedikit terlupakan oleh kita.
Daerah ini luput dari perhatian pemerintah padahal apabila dikelola dengan baik kawasan
bersejarah ini dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin
berkunjung ke Palembang terutama bagi mereka yang haus pengetahuan sejarah
khususnya sejarah Kota Palembang. Daerah tersebut khususnya Taman Wisata Kambang
Iwak pernah mengalami keterpurukan yang sangat parah, saat itu sekitar tahun 19801990-an kawasan taman ini menjadi basecamp para Waria dan Pelacur di Kota
Palembang, taman tersebut menjadi tempat prostitusi masal dan tempat muda-mudi
memadu kasih ilegal (maksiat) sehingga bila malam datang banyak warga yang enggan

untuk datang ke tempat ini. Selain itu, menurut cerita orang tua saat itu pula sering
ditemukan karung berisikan mayat orang korban dari Petrus (Penembak Misterius) yang
marak terjadi di era orde baru dahulu.
Namun, akhirnya di awal millennium (awal 2000-an) semuanya berubah Kota Palembang
berbenah terutama untuk menyambut PON tahun 2004 (PON pertama di luar Pulau
Jawa). Semua sudut Kota Palembang disulap menjadi kawasan elite, Jembatan Ampera
bersolek dengan kemasan warna cat yang baru, Kawasan Benteng Kuto Besak dirombak
abis-abisan menjadi Plaza BKB yang bersih, pembangunan di Kota Palembang menjadi
marak. Semuanya berubah tidak terkecuali Taman Wisata Kambang Iwak. Awal 2000-an
adalah momentum perubahan di Kota Palembang, pemerintah gencar mempromosikan
Kota Palembang sebagai kota wisata yang wajib dikunjungi.
Oleh karena itu, semua potensi wisata di kota tertua di Indonesia ini direnovasi habishabisan, sehabis PON 2004 ada program VISIT MUSI 2008 kemudian hadir pula SEA
GAMES 2011. Semua kawasan di Kota Palembang tidak luput dari pembangunan salah
satu daerah yang tidak boleh dilupakan adalah kawasan Talang Semut berserta Taman
Wisata Kambang Iwak di tengahnya, kawasan tersebut dirombak habis-habisan, Taman
Wisata Kambang Iwak yang dahulu angker dan jorok dirubah menjadi tempat yang
mewah dan modern hingga sekarang menjadi tempat berkumpul wajib bagi warga Kota
Palembang, rasanya belum gaul kalau tidak kumpul-kumpul di taman tersebut.
Mengapa Taman Wisata Kambang Iwak begitu diminati saat ini? Jawabannya karena
taman tersebut sekarang telah bertransformasi menjadi daerah modern selain itu taman
tersebut juga memang terkenal begitu asri karena dikelilingi oleh pohon-pohon besar
yang sangat rindang sehingga memberikan kesejukan di Kota Palembang yang terkenal
panas dan juga di tengah-tengah taman terdapat danau yang bersih dilengkapi air mancur
yang hidup setiap jam sepanjang hari yang dapat memberikan kenyamanan dan
ketenangan kepada setiap penikmatnya. Tidak hanya itu saja Taman Wisata Kambang
Iwak juga banyak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang bisa membuat wisatawan
betah berlama-lama bercengkrama di sana. Adapun sarana dan prasarana yang ada di
taman tersebut adalah trak jogging bagi anda yang ingin berolahraga, kemudian tempat
duduk yang banyak terdapat dipinggiran danau taman tersebut, lalu di area taman itu juga

banyak terdapat warung atau kedai makan yang menyajikan menu berharga kaki lima
hingga bintang lima tersedia lengkap di areal taman ini, untuk anda yang hobi online
areal taman ini juga ditunjang dengan hotspot gratisan, dan yang tidak kalah penting pula
untuk masuk ke taman ini anda tidak perlu takut dipungut biaya masuk karena taman ini
gratis untuk umum. Bila malam datang taman ini pun masih ramai dikunjungi oleh
wisatawan karena saat malam taman ini begitu gemerlap dengan lampu-lampu hias yang
mengelilingi hampir disetiap sudut taman.
Dan, yang tidak kalah penting untuk disampaikan dengan segala kelebihannya sekarang
kawasan Talang Semut dan Taman Wisata Kambang Iwak sempat dijadikan tempat
penilaian yang menghantarkan Kota Palembang mendapatkan penghargaan "Asean
Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean." Juga Taman
Wisata Kambang Iwak sempat mendapatkan penghargaan sebagai "Taman Kota Terbaik
se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park)".
Inilah gambaran singkat tentang salah satu sudut Kota Palembang sekarang, Palembang
kota kuno yang merupakan kota tertua di Indonesia sudah sewajarnya kota ini
menghargai semua peninggalan bersejarah yang ada di dalamnya, potensi sejarah yang
besar merupakan salah satu modal bagi Kota Palembang untuk menjadi tempat wisata
andalan di Indonesia.
2. Tujuan dibangun Kambang Iwak Palembang
Kambang Iwak Family Park (KIF Park), sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota
palembang. Taman yang awalnya dibangun untuk orang keturunan Belanda sebagai
tampat olahraga ini, memiliki danau di bagian tengahnya. Selain berfungsi sebagai
penghias taman, danau buatan ini juga memiliki fungsi praktis sebagai tempat
menampung luapan air hujan, sehingga mampu menangkal banjir.
Secara harfiah, nama Kambang Iwak berasal dari bahasa lokal yang dapat diartikan
sebagai kolam ikan. Menjadikan danau sebagai kolam ikan, selain berfungsi sebagai
tempat menampung air dan penghias danau, juga merupakan cita-cita masyarakat
palembang. Cita-cita tersebut tentu harus sejalan dengan kesadaran untuk terus
melestarikan dan menjaga kebersihan danau.

Kambang Iwak Family Park berada dekat dengan tempat tinggal walikota Palembang.
Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
Kambang Iwak berada di Jalan Merdeka Palembang. Sekarang, pada pagi dan sore hari
tempat tersebut ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk olahraga / lari pagi, mencari
sarapan atau sekedar ber rekreasi.
3. Transportasi menuju Kambang Iwak Palembang
Taman Wisata Kambang Iwak Palembang terletak di daerah Talang Semut, Bukit Kecil.
Taman itu terletak persis disebelah rumah dinas Walikota Palembang. Akses menuju
daerah tersebut tidak sulit.
Rute transportasi umum menuju taman:
-

Trans musi : rute Prumnas Pim atau Plaju PS stop di halte pasar gubah dengan

biaya Rp 4.000,- per orang ke semua jurusan.


Anggutan Kota (Angkot) : rute prumnas ampera; bukit besar ampera;
menggunakan bus kota bukit besar ampere stop persis di depan Taman Wisata
Kambang Iwak dengan biaya Rp 4.000,- per orang.

4. Fasilitas di Kambang Iwak Palembang


1. Air mancur

2. Pondok

3. Arena bermain anak

4. Arena fitness mini

5. Jogging track

Di area jogging track terdapat panah penunjuk arah lari yang dilengkapi dengan luas
jogging track yang telah kita tempuh.
6. Aneka macam restoran

Restoran Bumbu Desa

KFC

Garden Palace
Soerabi Bandung Enhaii
Masih banyak lagi restoran yang ada disekitar Kambang Iwak Palembang.
7. Keran air yang bisa langsung diminum

8. Jembatan penyeberang

5. Aktifitas di Kambang Iwak Palembang


Sebagai taman wisata di tengah pusat kota, tentunya Kambang Iwak tak luput dari
keramaian. Masyarakat sekitar bahkan masyarakat pendatang ikut meramaikan taman
tersebut. Begitu pula dengan pedangang kaki lima (PKL) yang ikut berpartisipasi meraup
keuntungan untuk mencukupi hidup.
Ada perbedaan kegiatan di Kambang Iwak pada hari biasa,sabtu dan minggu. Pada hari
biasa tidak begitu ramai,sedangkan hari sabtu dan minggu begitu ramai. Apalagi pada
hari minggu sering diadakan senam jantung dan senam lainnya,ada banyak pengunjung
yang menikmati udara pagi disana dengan keluarga mereka,ada juga yang bersepeda,dan
lari pagi. Tiap akhir pekan, Taman Kambang Iwak kerap diramaikan oleh masyarakat,
mulai dari anak-anak hingga dewasa yang berasal dari berbagai komunitas, seperti,

komunitas musik, sepatu roda, skateboard, sepeda, hingga komunitas tari dan teater. Lain
lagi halnya dengan pedagang kaki lima disekitar situ yang lebih ramai pada hari minggu
saja. Banyak pedagang yang tidak hanya dari sekitar sana saja,pedagang dari benteng
kuto besak pun ikut meramaikan berjualan disana. Pada hari minggu Kambang Iwak juga
dijadikan tempat diadakannya acara-acara seperti fashion show,serta berbagai lomba
lainnya.
6. Dampak ekonomi dari objek wisata Kambang Iwak Palembang
Selanjutnya dijelaskan dampak ekonomi lain dari kegiatan kepariwisataan yaitu adanya
kontribusi pendapatan pemerintah. Bisa berupa dampak langsung seperti pajak dan
retribusi dari penyedia jasa langsung, atau dampak tidak langsung melalui pajak dari
pengadaan barang-barang pendukung kepariwisataan. Selain itu dampak ekonomi berupa
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan serta pembangunan daerah.serta
dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat setempat,terutama pedagang yang ada di
sekitar kambang iwak salah satunya adalah :

Bubur Ayam, Nasi Gemuk Mang Cek


Pedagang yang berjualan bubur ayam, nasi gemuk mang cek ini bernama Ayu.
Dia berusia 20 tahun dan telah berjualan sejak kecil sekitar 10 tahun yang lalu
setelah KI dibuka. Dia mengatakan bahwa lebih banyak pedagang yg berjulan di
KI sekarang daripada dulu, hanya ada 4 pedagang yg berjualan disini dulu. Tetapi
sekarang palagi ketika hari minggu itu banyak sekali yang berjualan disini, juga
ada mahasiswa yg berjualan disini. Selama dia berjualan setiap hari di KI ini,
pemerintah hanya merenovasi kolam air mancur dan taman yang baru dibuat
sekita setahun. Ketika hari senin-jumat, dia bisa menjual lebih dari 30 porsi bubur
ayam, ketika hari minggu dia bisa menjual lebih dari 50 porsi bubur ayam dan
nasi gemuk lebih dari 80 porsi. Setiap satu porsi bubur ayam atau satu porsi nasi
gemuk seharga Rp. 5.000,00. Setiap hari minggu, dia memiliki pendapata rata-rata

Rp. 550.000,00.
Sewa sepeda
Hendra 29th pedagang ini baru menggeluti pekerjaanya 6 bulan yang lalu,semua
sepeda dirakit sendiri dan semua sepeda tersebut dikembalikan saat disewa
ternyata para penyewa di palembang ini masih banyak yang jujur, harga

penyewaan sepeda ini sebesar 10ribu rupiah per orang dgn jangka waktu 30

menit.pada minggu pagi paling ramai sampai sampai lima ratus ribuan
Jasuke
Pak amin 37thn pedagang ini biasanya berada di bkb (benteng kuto besak) saat
sore hari,pedagang ini berjualan di KI saat sabtu dan minggu pagi pendapatannya
sebesar 150 ribuan,pedagang ini berjualan di KI sampai pukul 10 pagi saja..
dengan satu porsinya 5 ribu rupiah
Arumanis
Pedagang ini berjualan disaat weekend yaitu sabtu-minggu kesehariannya
berjualan di bkb pedagang ini berjualan arumanis mengambil dengan relasinya
penghasilannya yaitu 160ribuan per satu buah arumanis dijual seharga 10 ribu dan
di saat biasanya pedagang ini hanya membawa 10 buah arumanis

Penutup
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Persepsi atau tanggapan masyarakat sekitar Taman Rekreasi Kambang Iwak dan wisatawan
terhadap keberadaan Taman Rekreasi KI sebagian besar positif. Mereka sangat berharap
pembenahan dan perbaikan dapat segera dilakukan, sehingga mereka dapat merasakan manfaat
yang lebih besar. Masyarakat sekitar sadar bahwa kelestarian alam merupakan salah satu faktor
daya tarik pariwisata rekreasi yang harus dipertahankan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan untuk pembangunan dan perkembangan Taman Rekreasi KI ke
depan, maka diusulkan beberapa saran sebagai berikut: (1). Prediksi pengunjung yang dilakukan
belum mempertimbangkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kunjungan, untuk itu perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
kunjungan wisatawan, sehingga akan mendapatkan data-data yang lebih akurat. (2). Keunggulan
yang dimiliki Taman Rekresi KI, yaitu: flora, fauna, kondisi yang masih alami, udara yang sejuk
dan pemandangan yang bagus, harus tetap di jaga karena merupakan modal untuk menarik
wisatawan, yaitu dengan melakukan pembangunan dan pengembangan yang tidak merubah
bentang alam dan berwawasan lingkungan.

Daftar Pustaka
http://travel.detik.com/read/2011/12/16/121300/1791833/1025/2/taman-wisata-kambang-iwakpalembang
http://en.tiket.com/attractions/indonesia/sumatera-selatan/hotel-dekat-kambang-iwak-family-park
http://travel.detik.com/read/2011/12/16/121300/1791833/1025/2/taman-wisata-kambang-iwak-palembang

Fagence, Michael. 2001.


Integrated Planning for Sustainable Tourism Development.
Presentation to National Seminar on Sustainable Tourism Development Jakarta. Indonesia.
Gunn, Clare A. 1988. Tourism Planning. 2 nd Edition. Taylor & Francis. New York. Mc Intosh,
Robert W & Goeldner, Charles R. 1990. Tourism, Principles, Practices, and
Philosophies. John Wiley & Sons Inc. New York. Miles, Matthew B. & Huberman, Michael A.
1992. Qualitative Data Analysis.(terj.Tjetjep Rohandi Rohidi) Buku Asli diterbitkan oleh Sage
Publication Tahun 1982.
Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nopirin. 1999. Dampak Ekonomi sektor pariwisata.

Pearce, Douglas. 1988. Tourist Development. Second Edition. Longman Scientific & Technical.
New Zealand.
Soekadijo, R.G. 1996. Anatomi Pariwisata. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Spradley, James
P.1980. Participant Observation. United States of America. Rinehart and Winston.
Sulastiyono, Agus 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Alfabeta. Bandung. Voase,
Richard. 1999. Tourism: The Human Perspective. Hodder & Stoughton. London. Yoeti, Oka A.
1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.
_____________.1997. Perencanaan dan Pengembangan pariwisata. Pradna Paramita.
Jakarta.
_____________.2001. Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata Menyongsong Penerapan
Otonomi Daerah.Jurnal Pariwisata Vol 1 Nomor 2. Januari Stiepari Yapari-Aktripa. Bandung.

Lampiran

Kambang Iwak Park

Arena bermain anak Kambang Iwak

Kran air siap minum di KI Park

Salah satu pedagang kaki lima di KI Park

Wisata sepeda di KI Park

Salah satu prasasti peresmian Kambang Iwak

Anda mungkin juga menyukai