Anda di halaman 1dari 5

Cotoh Paper Pariwisata

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya . Indonesia memiliki
delapan situs warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO, keanekaragaman hayati terbesar
kedua dunia, Borobudur sebagai candi agama Buddha terbesar di dunia, serta keajaiban alam seperti
Komodo. Selain itu, Indonesia juga terkenal akan keragaman pakaian adatnya, kuliner, tradisi yang
unik, serta pertunjukan tarian dan musik tradisional dari berbagai daerah, yang menampilkan
gambaran 700 bahasa dan budaya dari 300 kelompok suku bangsa di Indonesia.
Lain halnya jika kita berbicara tentang keindahan alam di Indonesia. Negara kita ini mempunyai
banyak sekali tempat-tempat menakjubkan yang tersebar dari sabang sampai merauke. Bahkan,
keindahan nya digadang-gadang banyak yang melebihi pemandangan-pemandangan alam di dunia.
Hal itulah yang menyebabkan pariwisata di Indonesia semakin terkenal di mancanegara. Sehingga,
tidak berlebihan jika sektor pariwisata menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan
perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan, karena sektor pariwisata merupakan ujung tombak dari
kemajuan perekonomian suatu negara. Pariwisata biasanya menarik para investor asing yang
dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Pariwisata juga dapat membawa nama
atau citra suatu bangsa agar dapat dikenal di dunia Internasional. Semakin berkualiatas pelayanan
pariwisata di suatu daerah atau negara, maka semakin berkembang dan dikenal lah suatu daerah
atau negara tersebut. Seiring dengan perkembangan di berbagai bidang seperti politik, ekonomi,
sosial dan budaya, pariwisata juga mempunyai peran penting dalam perkembangan nya. Oleh karena
itu, pariwisata harus di kelola oleh Sumber Daya Manusia yang professional dan berkualitas yang
mengetahui lebih banyak hal tentang pariwisata.
Untuk menambah wawasan terhadap dunia kepariwisataan, serta untuk mengetahui pentingkah
sektor pariwisata dalam mendorong perekonomian Indonesia, penulis tertarik untuk menulis peper
denga judul “Peran Pariwisata terhadap Perekonomian Indonesia”.

1.2 Permasalahan
Pengertian pariwisata?
Bagaimana dampak pekonomi pariwisata terhadap perekonomian Indonesia?
Bagaimana keadaan perekonomian pariwisata Indonesia?
Bagaimana upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi pariwisata Indonesia?
1.3 Tujuan
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah geografi ekonomi. Selain itu,
paper ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih terhadap pembaca berkaitan
dengan pentingnya peningkatan kualitas maupun kuantitas sektor kepariwisataan terhadap
pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia.
1. Bagi Mahasiswa
· Dapat mengetahui lebih jelas peranan-peranan pariwisata bagi peningkatan perekonomian
· Dapat memenuhi tugas matakuliah “ Geografi Ekonomi”.
2. Bagi Masyarakat
· Untuk mengetahui peranan pariwisata bagi perekonomian Indonesia.
· Diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menentukan perputaran ekonomi pariwisata
dan memahami manfaat wisata.
BAB II
2.1 Tinjauan Pustaka
Sebagai acuan untuk menganalisis permasalahan dalam karya tulis ini penulis menggunakan
beberapa referensi guna menyempurnakan pembahasan tentang “ Peranan Pariwisata Terhadap
Perekonomian Indonesia”.
Diantaranya adalah sebuah artikel karya Edy Putra Irawady, yang seorang Deputi Menko bidang
Industri dan Pedagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian dimana dalam tulisannya beliau
berpendapat bahwa, “Wisata paling banyak menyumbang pertumbuhan ekonomi. Ekonomi
bertumbuh dari empat sumber yaitu konsumsi masyarakat (spending), investasi, ekspor dikurangi
impor dan government expenditure. Wisata mengontribusikan personal spending terbanyak.”
Pernyataan ini memang diutarakn bukan tanpa alasan, berdasarkan data table laju pertumbuhan
ekonomi tahun 2010-2012 memang menunjukkan bahwa sektor pariwisat memang memiliki
pertumbuhan yang paling signifikan diantara sumber-sumber lapangan usaha yang lain. Lebih lanjut
lagi beliau melanjutkan, “Tujuan pemerintah mengadakan libur bersama hanya satu: agar
masyarakat berwisata. Saat berwisata, orang pasti berbelanja. Jika berbelanja, turn over
perekonomian akan bertumbuh. Demikian pula dalam hal investasi. Berdirinya resort-resort akan
mendorong pengeluaran yang akan membuat ekonomi bertumbuh. Promosi produk dan jasa juga
membuat nilai ekspor meningkat.” Inilah yang menjadi keistimewaan sektor wisata, dimana meski
hari sedang libur namun pemasukan tetap ada atau bahkan lebih banyak bila dibandingkan dengan
hari-hari biasa.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pariwisata
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Berdasarkan definisi
Organisasi Pariwisata Dunia, pariwisata atau tourisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk
rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini.
Berikut adalah beberapa pengertian pariwisata menurut beberapa ahli :
a) Menurut Macintosh dan Goeldner 1986, pariwisata adalah jumlah dari fenomena dan
hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, pemasok bisnis, pemerintah tuan rumah dan
masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan hosting wisatawan dan pengunjung lainnya.
b) Sedangkan menurut H.Kodhyat 1983, pengertian pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat
ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaandengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu.
Bedasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pariwisata menurut
definisi yang luas adalah, perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan
secara perorangan maupun kelompok, dan sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian,
serta kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu
perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata, apabila memenuhi tiga persyaratan yang berikut,
yaitu :
a) Harus bersifat sementara.
b) Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c) Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran. Dalam kesimpulannya,
pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh
perjalanan, dan persinggahan manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud, bukan untuk
tinggal menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah.
Lebih lanjut objek wisata dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a) Objek wisata yang bersifat alamiah, yaitu objek wisata yang berhubungan dengan kondisi alam
dan lingkungan, seperti pegunungan, pantai, air terjun, danau, flora dan fauna
b) Objek wisata buatan manusia, yaitu objek wisata yang berkaitan dengan peradaban manusia,
seperti tata upacara keagamaan, adat-istiadat, dan tari-tarian
c) Objek wisata berupa peninggalan sejarah, seperti batu prasasti, candi, masjid, keraton, dan
sebagainya.
3.2 Dampak Ekonomi Pariwisata terhadap Perekonomian Indonesia
Seperti kita ketahui, penerimaan devisa negara dari sektor minyak bumi, gas bumi, minyak kelapa
sawit, batu bara dan sebagainya akhir-akhir ini terus menurun. Lantas apa penyebabnya?
Penyebabnya adalah karena keterbatasan teknologi, serta komoditi migas yang secara ekonomis
dianggap tidak efisien lagi sebagai penghasil devisa negara. Di sisi lain, ketahanan daya saing ekspor
non-migas juga tidak lagi dapat diandalkan, karena cara berproduksi masih didominasi oleh
teknologi rendah, sehingga kualitas produk yang dihasilkan tidak mampu bersaing di pasar
Internasional. Tidak hanya itu, kebanyakan para investor asing tidak lagi berminat menanamkan
modalnya di Indonesia, selain karena faktor keamanan yang semrawut, tetapi juga dikarenakan
terlalu banyak pungli (pungutan liar) untuk memulai suatu bisnis di Indonesia. Kenaikan upah buruh
yang terus meningkat mengakibatkan harga produk tidak kuat bersaing di pasar global atau pasar
internasional. Berikut ini adalah besar GDP (Gross Domestic Product atau dalam bahasa Indonesia
lebih dikenal dengan istilah PDB) Indonesia sampai tahun 2012 dengan berbagai sektor
pendukungnya :

http://1.bp.blogspot.com/-NMmYGK5BjDo/UVJESXLuX4I/AAAAAAAAAJw/a9fJ3rFp-
5U/s400/untitled.bmp

Berdasarkan data GDP Indonesia di atas, sektor pariwisata merupakan sektor yang mengalami laju
pertumbuhan tertinggi bila dibandingkan dengan ke delapan sektor yang lainnya. Sampai tahun
2012, laju pertumbuhan sektor pariwisata mencapai 9,98%. Sehingga dapat dikatakan, bahwa sektor
pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang dianggap cukup perspektif untuk mengangkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor pariwisata diyakini tidak hanya sekedar mampu menjadi
sektor andalan dalam usaha meningkatkan perolehan devisa negara, tetapi juga diyakini mampu
memberantas kemiskinan yang makin menjamur di Indonesia. Dilihat dari kacamata ekonomi makro,
sektor pariwisata dapat memberikan dampak positif, di antaranya :
a) Dapat menciptakan kesempatan berusaha, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar
tempat wisata tersebut. Dengan datangnya wisatawan lokal maupun asing , perlu pelayanan untuk
menyediakan kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation) wisatawan.
b) Dapat meningkatkan kesempatan bekerja. Dengan dibangunnya penginapan seperti hotel,
restoran pasti akan memerlukan tenaga kerja/ karyawan yang cukup banyak.
c) Dapat meningkatkan pendapatan, sekaligus memercepat pemerataan pendapatan masyarakat.
Sebagai akibat multiplier effect dari pengeluaran wisatawan yang relatif cukup besar.
d) Dapat meningkatkan penerimaan pajak pemerintah (T) dan retribusi daerah. Setiap wisatawan
yang berbelanja akan selalu dikenakan pajak sebesar 10% sesuai Peraturan pemerintah yang
berlaku.
e) Dapat meningkatkan pendapatan nasional atau Gross Domestic Bruto (GDB).
f) Dapat meningkatkan investasi dari sektor industri pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya.
g) Dapat memperkuat neraca pembayaran. Bila Neraca Pariwisata mengalami surplus, maka
dengan sendirinya akan memperkuat neraca pembayaran.
3.3 Keadaan Ekonomi Pariwisata Indonesia
Jika dilihat, ekonomi pariwisata Indonesia saat ini selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia
secara keseluruhan, dan bahkan dapat melebihi perkembangan pariwisata dunia pada dekade ini.
Pada tahun 2011 lalu, perolehan angka devisa dari pariwisata yang diperkirakan bisa mencapai 8,5
miliar dollar AS naik menjadi 11,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan
tersebut sebenarnya sudah melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia keseluruhan yang dapat
diproyeksikan akan berada di level 6,5 persen, dan dengan pertumbuhan ekonomi pariwisata dunia
yang hanya berada pada kisaran 4,5 persen. Untuk kontribusinya terhadap devisa negara, sektor
ekonomi pariwisata sekarang ini berada di peringkat ke-5, setelah industri minyak, gas bumi, minyak
kelapa sawit, batubara, serta olahan karet.
3.4 Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Ekonomi Pariwisata Indonesia
Melihat potensi pariwisata di Indonesia yang sangat besar, pemerintah pun semakin serius dalam
menangani kepariwisataan Indonesia. Keseriusan itu diperlihatkan dengan menetapkan visi terbaru
untuk sektor pariwisata Indonesia. Visi baru tersebut adalah menjadikan Indonesia sebagai negara
tujuan pariwisata berkelas International, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan. Upaya yang sangat
perlu dilakukan saat ini agar sejalan dengan visi tersebut adalah peningkatan daya saing produk
wisata kita, pengembangan daya tarik wisata nusantara, promosi yang terpadu dan
berkesinambungan, serta pengembangan institusi dan sumber daya manusia dalam meningkatkan
ekonomi pariwisata indonesia. Untuk pariwisata, pemerintah menyatakana bahwa ada tiga hal
utama yang harus diperhatikan. Yaitu, destinasi yang sudah ada harus dikembangkan,
pengembangan destinasi baru, dan wisata minat khusus. Untuk wisata minat khusus, yang akan
dikembangkan saat ini adalah MICE (Meeting, Incentives, Convention and Exhibition), wisata bahari
lautan nusantara dan alam indonesia yang kaya dengan keindahannya, wisata olahraga, serta wisata
belanja dan kuliner khas nusantara.Sedangkan untuk pengembangan destinasi pariwisata yang
sudah ada, pemerintah akan memfokuskan diri pada pengembangan 15 Destination Management
Organization (DMO), desa wisata, pusat rekreasi masyarakat, pasar wisata, zona kreatif, daya tarik
wisata, serta melakukan kerjasama dan kemitraan.
Upaya pemerintah yang serius dalam mengembangkan sektor pariwisata terus dilakukan
diantaranya dengan perlu adanya perubahan-perubahan yang signifikan agar sector pariwisata dapat
lebih berkembang lagi kearah yang positif seperti :
a) Perubahan peran Pemerintah dibidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu
berperan sebagai pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada tugas-tugas
pemerintahan terutama sebagai fasilitator agar kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh swasta
dapat berkembang lebih pesat. Peran fasilitator disini dapat diartikan sebagai menciptakan iklim
yang nyaman agar para pelaku kegiatan kebudayaan dan pariwisata dapat berkembang secara
efisien dan efektif.
b) Sub sektor pariwisata pun diharapkan dapat menggerakan ekonomi rakyat, karena dianggap
sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan prasarana dibandingkan dengan sektor usaha
lainnya. Harapan ini dikembangkan dalam suatu strategi pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan atau community-based tourism development .
c) Ada pula identifikasi adanya tiga kegiatan pariwisata yang dapat mendukung, yakni adventure
travel , cultural travel dan ecotourism yang dikenal dengan konsep CBT.
Konsep ini di yakini oleh Bank Dunia bahwa peningkatan wisata adventure , ecology dan budaya
akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya sekaligus memelihara
budaya, kesenian dan cara hidup masyarakat disekitarnya. Selain itu CBT akan melibatkan pula
masyarakat dalam proses pembuatan keputusan, dan dalam perolehan bagian pendapatan terbesar
secara langsung dari kehadiran para wisatawan. Sehingga dengan demikian CBT akan dapat
menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan membawa dampak positif terhadap
pelestarian lingkungan dan budaya asli setempat yang pada akhirnya diharapkan akan mampu
menumbuhkan jati diri dan rasa bangga dari penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan
kegiatan pariwisata. Jadi sesungguhnya CBT adalah konsep ekonomi kerakyatan di sektor riil, yang
langsung dilaksanakan oleh masyarakat dan hasilnyapun langsung dinikmati oleh mereka.
d) Event-event pariwisata harus disusun secara konsisten sehingga dapat dijadikan acuan para
pelaku pariwisata menjual ke berbagai pasar pariwisata dunia. Tanpa event yang tetap dan
berkualitas maka akan sulit menarik pengunjung ke lokasi tersebut. Selain itu prasarana pariwisata
pun harus ditingkatkan kualitasnya terutama yang terkait dengan kesehatan, kebersihan, keamanan
dan kenyamanan.
Dengan dengan beberapa perubahan tersebut diatas, diharapkan pariwisata Indonesia akan semakin
berkualitas sehingga banyak wisatawan yang berkunjung yang pada akhirnya menambah
penghasilan Negara Indonesia sehingga dapat menanggulangi kemiskinan yang semakin merajarela.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sektor pariwisata menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data GDP tahun 2012, sektor pariwisata menjadi sektor yang mengalami laju
pertumbuhan tertinggi bila dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya, seperti pertanian,
industri, jasa-jasa, pertambangan dan lain-lainnya. Sehingga,dapat dikatakan bahwa sektor
pariwisata menjadi salah satu sektor ekonomi yang dianggap cukup perspektif untuk mengangkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika dilihat dari kacamata ekonomi makro, sektor pariwisata dapat
memberikan dampak positif seperti meningkatkan pendapatan nasional atau Gross Domestic Bruto
(GDB), dapat meningkatkan investasi dari sektor industri pariwisata, dan sektor ekonomi lainnya,
dan dpat menciptakan kesempatan berusaha, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar
tempat wisata tersebut.
4.2 Saran
Bank Dunia, PBB, dan organisasi dunia lainnya sudah mengakui bahwa pariwisata adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial dan ekonomi manusia. Hal ini dirasakan oleh Negara-
negara yang ada, termasuk Indonesia. Kegiatan pariwisata Indonesia sungguhlah perlu dibangun dan
dikembangkan secara sistemik jika kita tinjau dalam ukuran ekonomi makro. Apalagi ekonom Faisal
Basri pun pernah mengatakan “Sektor pariwisata akan menjadi ujung tombak perekonomian pada
periode pemerintahan 2009-2014 mendatang”. Melihat pengakuan di atas, tentunya membahas
sektor pariwisata sangatlah penting dalam membangun perekonomian Indonesia. Mengingat betapa
pentingnya peran pariwisata terhadap perekonomian sudah sepatutnya segenap kalangan
masyarakat terus mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kualitas pariwisata Indoesia
yang semakin lebih baik dimasa depan.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Edy Putra Irawady, dalam artikelnya Peran Wisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Luar Biasa pada
7 Oktober 2012
Hutabarat Arifin, Ekonomi Pariwisata Sektor atau Sub Sektor, onlie,
http://traveltourismindonesia.wordpress.com/2009/06/13/ekonomi-pariwisata-sektor-atau-sub-
sektor%E2%80%A6/. akses 2 Juli 2013
Pengembangan Pariwisata Indonesia, online
http://pariwisata.jogja.go.id/index/extra.detail/1689/pengembangan-pariwisata-indonesia.html,
akses 2 Juli 2013
Purnomo Kristianto, Sektor Pariwisata Ujung Tombak Perekonomian, online
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/10/15/1756231/sektor.pariwisata.ujung.tombak.per
ekonomian. akses 2 Juli 2013
Wikipedia. 2013. Online

Anda mungkin juga menyukai