PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan Pemerintah memberlakukan kembali Kurikulum 2013 secara bertahap yang
dimulai pada tahun pelajaran 2016/2017 menempat dunia pendidikan kita saat ini pada
periode transisi kurikulum. Transisi ini akan terjadi dalam waktu yang relatif panjang
karena Pemerintah menargetkan pada tahun pelajaran 2020/2021 nanti baru semua
sekolah menjalankan K-13 di semua sekolah. Artinya dalam rentang waktu tersebut
ada dua versi kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 revisi
2018. Alhamdulillah pada tahun pelajaran 2020 / 2021 SMK Negeri 4 Palembang
sudah menggunakan satu Kurikulum untuk satuan pendidikan yaitu Kutikulum 2013
revisi 2018.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib menyusun kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan, yang berfungsi sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Sehubungan dengan itu, maka SMK Negeri 4 Palembang telah menyusun dan
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum 2013 Versi
2018. Penyusunan KTSP ini berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan peraturan-peraturan menteri
yang terkait dengan kurikulum 2013 versi 2018
Sebagai kurikulum pendidikan menengah kejuruan yang melaksanakan Program
Pendidikan Sistem Ganda (Link and Match), penyusunan KTSP ini memperhatikan
relevansi dengan dunia usaha/dunia industri.Hal ini sangat penting karena kompetensi
lulusan SMK harus sesuai dengan kompetensi yang dituntut oleh pasar kerja sehingga
diharapkan lulusan SMK dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri.
Landasan hukum dalam penyusunan Petunjuk Teknis KTSP ini mengacu pada:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan
Nasional, yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
dan Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, tentang Standar
Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014, tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014, tentang
kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014, tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014, tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014, tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
8. Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015, tentang
penilaian Hasil Belajar;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018, tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Sekolah Menengah Kejuruan.
10. Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 06 Tahun 2018, tentang Spektrum Keahlian
Pendidikan Mengengah Kejuruan
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 07 Tahun 2018, tentang Struktur Kurikulum
Pendidikan Menengah Kejuruan
12. Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 38 Tahun 2015, tentang
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Dasar dan Menengah Provinsi Sumatera
Selatan.
13. Surat Edaran Sesjen No.15 tagun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran COVID -19
14. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 Tentang Panduan
A. Profil Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut.
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.
2. Dimensi Pengetahuan
1) Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan:
a) ilmu pengetahuan,
b) teknologi,
c) seni,
d) budaya, dan
e) humaniora.
a) Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
b) Konseptual
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi,
teori,model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan
teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait denganmasyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional
c) Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang
terkait dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan
kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
d) Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisionalberkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
BAB IV
|KTSP SMK Negeri 4 Palembang 7
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor
07/D.D5/KK/2018. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum
yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan
sesuai kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang
Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Jumlah B 5 5 2 2 - -
2. Fisika 3 3 - - - -
3. Kimia 3 3 - - - -
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48
B. Muatan Kurikulum
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMK Negeri 4 Palembang mengacu pada
Permendikbud No. 79 tahun 2014, dan Peraturan Guburnur Nomor 38 tahun 2015,
dimana Muatan Lokan pada Kurikulum 2013, tidak berdiri sendiri menjadi salah satu
mata pelajaran khusus tetapi muatan local terintegrasi kedalam semua mata pelajaran,
terutama pada muatan kewilayah yaitu pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik dan sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan
kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Islam di dunia
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
menjadi dewasa
3.3 Menganalisis peran Roh Kudus 4.3 Mempresentasi peran Roh Kudus
kehilangan identitas
masa kini
sosiodrama
kehidupan kehidupan
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
Jam Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jam Pelajaran : 354 JP (@ 45 Menit)
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
Menunjukkan keterampilan
langsung.
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
Menunjukkan keterampilan
langsung.
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
Menunjukkan keterampilan
langsung.
disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan,
dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan
budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati danmengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denganlingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua
kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusankompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.
3.6 Memahami cara kerja engine 2 4.6 Menjelaskan cara kerja engine
dan 4 langkah 2 dan 4 langkah
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, danketerampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Sedangkan rumusankompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku ,jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
BAB V
PERATURAN AKADEMIK
SKMatauyang secaraistilahpengukurandisebutdengancutoffscoremerupakanbagian
daristandardsettingyang secaraoperasionalditetapkandalambentukangka.SKM
digunakan sebagaiacuan penentuansiswayang
wajibmengikutipembelajaranremedialhinggamemenuhi
KPKdansebagaisalahsatuacuankriteria kenaikankelas.Nilaiketuntasanbelajar
kompetensi padamatapelajaranwajibA,B
danC1adalahminimal60,sedangkanuntukmatapelajaranC2 dan C3 nilaiketuntasan
belajaradalah minimal 65 sesuai dengan dengan aplikasi e-raport yang digunakan.
Ketuntasan Belajar minimaldi SMK Negeri 1 Palembanguntuk Penilaian:
1. Sikap ditentukan oleh guru Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,Pendidikan
dan Kewarganegaraan , wali kelas , guru BK dan jurnal dari masing-masing guru
sesuai dengan pendidikan karakter
2. Pengetahuan ditetapkan berdasarkan pembobotan terhadap Penilaian Harian ,
Penugasan Harian : Penilaian tengah Semester :Penilaian Akhir Semester
dengan bobot = 3 : 1 : 1 :1
3. Keterampilan ditetapkan berdasarkan pembobotan terhadap : Proyek:,Portopolio:
Kinerja dengan bobot 1:1:1
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai SKM pada semester ganjil
dan/atau semester genap, nilai akhir diambil dari reratasemester ganjil dan genap
|KTSP SMK Negeri 4 Palembang 168
pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran.
b. Kriteria Kelulusan
Mengacu pada permen No. 13 Tahun 2015, pasal 72 maka Kriteria Kelulusan
Peserta didik pada Negeri 4 Palembang Palembang adalah :
1. Menyelesaikan seluruh program kompetensi keahlian
2. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian yang meliputi
kelakukan, kerajinan, kerapian dan kebersihan pada semester yang diikuti
3. Lulus Ujian Kompetensi Keahlian
4. Lulus Ujian Sekolah
C. Kalender Akademik
BAB VI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID 19
|KTSP SMK Negeri 4 Palembang 170
A. PRINSIP KEBIJAKAN
Sejak pandemic covit-19 mewabah di Indonesia pada bulan Maret 2020
Kementerian Pendidikan Indonesia telah mengeluarkan surat edaran No 4 Tahun 2020
mengenai pembelajaran di saat pandemi. Saat itu Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan menghapuskan Ujian dan Nasional dan memerintahkan pembelajaran
dilaksanakan di rumah bagi siswa. Perintah untuk stay at home dan social distancing
serta menjaga keselamatan peserta didik diutamakan.
Panduan yang disusun dari hasil kerjasama dan sinergi antar kementerian ini
bertujuan mempersiapkan satuan Pendidikan untuk pembelajaran saat pandemic.
Prinsip dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah
dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan,keluarga, danmasyarakat.Tahun ajaran baru bagi pendidikan anak usia
dini (PAUD), pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di tahun ajaran 2020/2021
tetap dimulai pada bulan Juli 2020. Namun demikian untuk daerah yang berada di
zona kuning, oranye, dan merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan.Satuan pendidikan pada zona-zona tersebut tetap melanjutkan
Belajar dari Rumah.
SMK Negeri 4 Palembang berada di zona merah pada Juli 2020 sehingga belum
bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka pada tanggal 13 Juli 2020.Pembelajaran tetap
dilaksanakan dalam jaringan dengan siswa belajar di rumah dan guru-guru berada di
sekolah sesuai dengan surat Dinas Pendikan Provinsi Sumsel mengenai pembelajaran
tahun 2020/2021
Dalam masa pandemi ini, Menteri Pendidikan telah menekankan bahwa pembelajaran
tidak lagi dituntut untuk menuntaskan kurikulum.Guru-guru diminta untuk fokus dalam
pengembangan karakter siswa dalam pembelajaran.Selain tetap menggunakan model
pembelajaran discovery, problem base learning dan project base learning, guru dituntut
untuk selalu kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
C. Pembelajaran In class
Selanjutnya sesuai dengan surat Disdik Sumsel, pembelajaran daring akan berlangsung dari
tanggal 13 Juli sampai dengan 13 September. Setelah itu sekolah akan masuk di tahap
transisi dimana ada beberapa pengaturan diantaranya: pelaksanaan protocol keamanan
covit19 di sekolah, pengaturan social distancing bagi siswa, pengaturan jadwal masuk
sekolah bagi siswa secara bergantian.
|KTSP SMK Negeri 4 Palembang 172
D. Pembelajaran on line
Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena berbagai alasan
maka bisa mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas secara offline. Siswa yang tidak
mempunyai HP atau tidak mendapatkan sinyal internet di rumah, dapat menghubungi guru
mapel dan meminta tugas dikerjakan secara luring.
Setiap guru yang melaksanakan daring memberikan materi pembelajaran dalam bentuk
file pdf, mp3, mp4 dan youtube. Guru bahkan juga membuat video pembelajaran agar siswa
dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Dengan menggunakan Microsoft Teams
guru juga melaksanakan pembelajaran tatap muka secara virtual sesuai jadwal.
Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Revisi dan penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SMK Negeri 4 Palembang Tahun Pelajaran 2020 / 2021 telah selesai
dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di SMK Negeri 4
Palembang dan Indoesia pada umumnya.
Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan
diutamakan oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
akan membawa kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Semoga dengan
diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat membawa perubahan
ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.
Demikianlah, atas bantuan dan kerjasama semua pihak dalam penyusunan KTSP
SMK Negeri 4 Palembang kami ucapkan terima kasih.