Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK EKONOMI DARI KONFERENSI DAN KONVENSI

Disusun Oleh:

Kartika 061440610895

Kurnia Illahi 061440610896

Malus 061440610899

Nindy Lupita Sari 061440610900

Selvy Merryna 061440610903

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

PROGRAM STUDI USAHA PERJALANAN WISATA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Dampak Ekonomi dari Konferensi dan Konvensi” sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan.

Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas mata kuliah manajemen proyek

mice. Diharapkan dari penulisan makalah ini penulis dapat mengetahui dampak

ekonomi dari kegiatan konferensi dan konvensi yang akan dihabas.

Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada

rekan seperjuangan yang telah memberikan dukungan, baik dukungan tenaga maupun

pikiran. Tak lupa kami juga mengucapkan terimaksih kepada Ibu Yulia Febrianti

selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Proyek MICE yang bersedia

membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Tentunya dalam penulisan makalah ini kami mengalami banyak kesulitan, dan

kekurangan sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan demi menuju kesempurnaan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sebagai acuan belajar.

Palembang, Maret 2016


DAFTAR PUSTAKA

Halam judul..............................................................................................................i

Kata pengantar.........................................................................................................ii

Daftar pustaka.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang......................................................................................


1.2. Rumusan masalah dan ruang lingkup masalah....................................
1.3. Tujuan.................................................................................................
1.4. Manfaat...............................................................................................
1.5. Metode................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

2.1. Mahasiswa....................................................................................

2.1.1. Definisi Mahasiswa............................................................

2.1.2. Perkembangan Psikologi Mahasiswa............................

2.2. Berbicara...................................

2.2.1. Definisi...................................

2.2.2. Kalsifikasi Berbicara...........................................................

BAB III PEMBAHASAN

1.1. Upaya Jangka Pendek yang Dilakukan Mahasiswa Meningkatkan


Kemampuan Berbicara di Depan Publik................................................
1.2. Upaya Jangka Panjang yang Dilakukan Mahasiswa Meningkatkan
Kemampuan Berbicara di Depan Publik...............................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan industri periwisata saat ini tidak lagi hanya menyajikan

panorama nan indah, budaya yang eksotik, rekreasi yang menyenangkan,

petualangan yang mendebarkan, melainkan lebih daripada itu.

Saat ini industri pariwisata juga telah dikemas kedalam sub sektor baru

yang identik dengan pemberian pelayanan/service, yakni industry MICE

(Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). Keempat komponen

industry tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain, yang

kemudain akan memberikan multiplier affect bagi suatu daerah tersebut. Salah

satu kegiatan yang memberikan multiplier effect terbesar dalam industry

MICE adalah kegiatan konvensi.

Dalam sebuah penyelenggaraan konvensi yang dilakukan tidak hanya

kegiatan pertemuan saja, namun juga dilakukan kegiatan-kegiatan lain seperti

perjalanan wisata, belanja ataupun kegiatan-kegiatan lainnya. Untuk itu dalam

sebuah penyelenggaraan konvensi tidak hanya dibutuhkan tempat beserta

fasilitas konvensi saja, namun juga dibutuhkan sarana transportasi untuk

traveling, sarana hiburan, olahraga, pusat perbelanjaan, sarana akomodasi, dan

sarana prasarana pendukung lainnya. Melihat sarana prasarana yang

diperlukan dalam satu kali kegiatan konvensi cukup banyak, sudah tentu akan
melibatkan tenaga kerja yang jumlahnya banyak didalam pelaksanaanya. Oleh

karena itu maka dikatakan bahwa konvensi merupakan suatu bisnis besar (big

business).

Melihat wisata konvensi ini merupakan sebuah bisnis yang besar (big

business), sudah seharusnya kepariwisataan Indonesia lebih meningkatkan

pengelolaan jenis wisata ini. Namun menurut Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata Jero Wacik, kegiatan wisata konvensi di Indonesia masih kurang.

Tahun lalu Indonesia hanya bisa menyelenggarakan 200 event konvensi, jika

dibandingkan dengan Singapura yang menyelenggarakan 1000 event konvensi

ditahun yang sama Indonesia masih kalah jauh. Padahal sebagai salah satu

negaran tujuan wisata, fasilitas konvensi di Indonesia tidak kalah

dibandingkan negara-negara lain. (sumber: bisnis Indonesia)

Melihat keberadaan peringkat industry MICE di Indonesia yang masih

berada di papan tengah tingkat ASIA dan dunia, tentunya Indonesia harus

mulai berbenah diri dengan jalan menyiapkan dan meningkatkan segala

fasilitas penunjang kegiatan konvensi. Tidak hanya itu saja, pengetahuan

masyarakat mengenai penyelenggaraan kegiatan konvensi juga harus

ditingkatkan. Sehingga wisata konvensi akan memberikan dampak tidak

hanya bagi pertumbuhan ekonomi, melainkan juga berdampak pada

pembangunan di Indonesia.
1.2. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah apakah dampak

ekonomi dari konferensi dan konvensi?

Adapun ruang lingkup masalah dalam makalah ini adalah:

a. Apakah dampak positif dalam bidang ekonomi dari kegiatan konferensi dan

konvensi?

b. Apakah dampak negatif dalam bidang ekonomi dari kegiatan konferensi dan

konvensi?

1.3. TUJUAN

Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui tentang dampak

ekonomi dari konferensi dan konvensi. Adapun tujuan khususnya adalah

sebagai berikut:

a. Mengetahui apakah dampak positif dalam bidang ekonomi dari kegiatan

konferensi dan konvensi?

b. Mengetahui apakah dampak negatif dalam bidang ekonomi dari kegiatan

konferensi dan konvensi?


1.4. MANFAAT

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi para

pembaca/mahasiswa dan penulis.

a. Bagi pembaca/mahasiswa: dapat dijadikan sebagai media pembelajaran

khusunya mahasiswa konsentrasi MICE,

b. Bagi penulis: dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan baru tentang dampak

ekonomi dari konferesi dan konvensi yang sebelumnya belum pernah dibahas.

c. Bagi pemerintah: dapat dijadikan bahan referensi dalam pembuatan kebijakan

terutama dalam kegiatan konferensi dan konvensi di Indonesia setelah

mengetahui dampak ekonomi dari konfernsi dan konvensi.

d. Bagi masyarakat: dapat dijadikan sebagai pengetahuan umum serta

memotivasi masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan konferensi dan

konvensi karena sudah mengetahui dampak ekonomi dari kegiatan teresebut.

1.5. METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode

studi pustaka yaitu dengan melakukan pengumpulan data seperti membaca

buku referensi serta bowsing internet,


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

2.1. KONFERENSI

2.1.1. Pengertain koferensi

2.1.2. Factor yang memperngaruhi kegiatan konferensi

2.2. KONVENSI

2.2.1. Pengertian konvensi

2.2.2. jenis-jenis konvensi

2.2.3. skala konvensi


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Dampak Positif Dalam Bidang Ekonomi Dari Kegiatan Konferensi dan

Konvensi

Kegiatan konferensi dan konvensi tidak dapat dipisahkan dari mata

rantai usaha di bidang kepariwisataan dan berbagai sektor usaha lainnya.

Penyelenggaraan konferensi dan konvensi selalu melibatkan banyak sektor usaha

dan industri. Hal itu menimbulkan pengaruh ekonomi berlipat ganda (multiplier

effect) yang menguntungkan dan dapat dirasakan oleh banyak pihak, khususnya

karena daya pengeluaran finansial (spending power) dari kegiatan konferensi dan

konvensi cukup tinggi.

Di antara pihak-pihak yang potensial mendapatkan keuntungan besar

dari kegiatan konferensi dan konvensi adalah Percetakan, Hotel, Perusahaan

Sovenir, Biro Perjalanan Wisata, Transportasi, Restaurant, Professional

Conference Organizer (PCO), Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dan Event

Organizer.

Sejumlah penyelenggaraan kegiatan konferensi dan konvensi di

Indonesia terbukti memberi kontribusi konkret dalam pembangunan ekonomi.

Hal ini dapat berbentuk:


1. Penerimaan cadangan devisa dalam waktu relatif singkat

Salah satu motivasi utama sebuah negara mempromosikan dirinya

sebagai negara yang mampu mengadakan kegiatan konferensi dan

konvensi adalah timbulnya kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi

negara-negara berkembang, termasuk Indonesia khususnya kota Manado

Sulawesi Utara. Dari kegiatan konferensi dan konvensi yang diadakan di

Indonesia akan meningkatkan devisa Negara (national balance payment)

yaitu melalui pertukaran mata uang asing (foreign exchange) yang

dilakukan oleh wisatawan konvensi tersebut.

2. Penerimaan pajak

Penerimaan pajak dari subsektor terkait langsung dengan

pariwisata seperti akomodasi hotel, restoran, biro perjalanan wisata,

cenderamata merupakan dampak ekonomi positif yang utama dari

penyelenggaraan kegiatan konferensi dan konvensi

3. Penyerapan tenaga kerja

Dengan diadakannya kegiatan konferensi dan konvensi di suatu

negara dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat atau

penduduk lokal diberbagai bidang, terkhusus dibidang pariwisata seperti:

menjadi tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.


Dalam kegiatan konferensi dan konvensi banyak peserta yang

menghabiskan uangnya untuk kegiatan tersebut. Namun tidak jarang dari

peserta konferensi dan konvensi mengeluarkan biaya lain di luar kegiatan

pokok, seperti peserta melakukan perjalanan sebelum atau setelah kegiatan

konferensi dan konvensi berlangsung. Hal ini akan menambah komponen

pada biaya perjalanan, akomodasi, restoran, belanja dan pelayanan lain

yang berhubungan dengan kegiatan wisata tambahannya.

4. Pengembangan infrastruktur daerah

Banyak kegiatan yang diselenggarakan akan atau harus berdampak

pada ekonomi secara keseluruhan. Sehingga pertimbangan yang dapat

diambil adalah akan memberikan keuntungan jangka panjang pada tempat

penyelenggaraan kegiatan konferensi dan konvensi.

Dengan dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik

akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para wisatawan.

Secara langsung dan tidak langsung hal ini bisa dipergunakan dan

dinikmati oleh penduduk lokal, baik saat kegiatan tersebut sedang

berlangsung ataupun setelah kegiatan tersebut berlangsung. Seperti :

tempat rekreasi, mall, Symphony Hall, Exhibition dan Congress Center

dan lain-lain.

Pembangunan tempat penyelenggaraan kegiatan konferensi dan

konvensi di suatu daerah merupakan investasi bagi daerah tersebut.


Alasannya adalah suatu daerah tersebut memang akan menjadi tempat

tujuan diselenggarakannya kegiatan konferensi dan konvensi lainnya.

5. Peningkatan pendapatan

Penghasilan besar dari bisnis MICE itu dapat diperoleh dari

subsektor bisnis MICE, yang termasuk di dalamnya kegiata konferensi

dan konvensi antara lain:

- usaha akomodasi seperti hotel, wisma, dan losmen;

- usaha jasa penyewaan audio visual,

- usaha konsumsi baik berbentuk restoran maupun perusahaan jasa

boga atau katering;

- usaha suvenir yang meliputi pusat perbelanjaan, toko-toko hadiah,

perusahaan kerajinan dari berbagai bahan tekstil pakaian, kulit,

kerajinan bambu, kayu, dan rotan;

- usaha jasa hiburan seperti orkestra, sendratari, sanggar kesenian

dan kebudayaan serta lawak, dan usaha jasa pengiriman cepat

(ekspres) dan pelayaran (shipping).

Semua jenis usaha ini bisa dikelola oleh UMKM atau setidaknya

melibatkan banyak sektor lainnya.


6. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan

Peningkatan ekonomi secara lokal terjadi karena peningkatan

jumlah wisatawan yang datang ke suatu daerah secara rombongan yang

dilatar belakangi oleh kegiatan konferensi dan konvensi yang disertai

dengan kegiatan pendamping seperti tour dan wisata belanja.

7. Peningkatan waktu lama tinggal wisatawan

Pemerintah di banyak negara menjadikan pariwisata sebagai

industry yang berkembang dan mampu meningkatkan keuntungan secara

ekonomi serta menciptakan lapangan kerja. Kegiatan konferensi dan

konvensi (MICE) merupakan suatu kegiatan yang dapat menarik

wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan pengeluaran serta lama

tinggal di daerah tujuan yang sedang diselenggarakan kegiatan tersebut.

Dengan kata lain, semakin lama diadaknnya kegiatan konferensi dan

konvnsi di suatu daerah, maka akan semakin lama pula wisatawan

konfesnsi tersebut tinggal dan belanja di suatu daerah sehingga banyak

uang yang dikeluarkan untuk daerah tersebut, baik dari wisatawan

domestic maupun mancanegara.


8. Promosi daerah wisata

Disetiap akhir dari sebuah kegiatan konferensi tidak jarang disertai

dengan perjalanan wisata. Hal ini dapat memberikan investasi jangka

panjang bagi daerah wisata tersebut karena dapat dijadikan sebagai

promosi daerah wisata serta memberikan good memory terhadap para

wisatawan yang datang. Dari kunjungan tersebut secara tidak langsung

para peserta juga dapat mempromosikan destanasi melalui word of mouth

kepada orang-orang terdekatnya atau mengunggah foto-foto mereka ketika

kembali kedaerah asalnya.


3.2. Dampak Negatif Dalam Bidang Ekonomi Dari Kegiatan Konferensi dan

Konvensi

Dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan apapun tentunya memiliki

dampak positif dan negatif. Kegiatan konferensi dan konvensi pun tidak luput

dari hal tersebut. Dampak negatif yang ditimbulkan dari diadakannya sebuah

kegiatan konferensi dan konvensi diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata, dengan

kata lain masyarakat hanya mengandalkan kegiatan pariwisata saja untuk

peningkatan perekonomi mereka. Karena dari kegiatan koferensdi dan

konvensi tersebut, mereka telah mendapatkan pendapatan diatas rata-rata dari

biasanya dan hanya membutuhkan modal usaha sedikit. Akan tetapi pada saat

setelah diselenggaraknnya kegiatan konferensi dan konvensi mereka akan

cenderung lebih malas untuk mengelola industry mereka, karena tidak ada

jaminan pasti kenaikan penjualan yang signifikan.

2) Eksploitasi daerah,

3) Harga dan Biaya yang tidak tetap

4) Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.

5) Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi

modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada

wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.

6) Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya tingkat

pengembalian modal awal


7) Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan pendapatan

antara beberapa kelompok masyarakat.

8) Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai