Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERJALANAN DAHULU, SEKARANG DAN MASA DEPAN

OPERASIONAL BISNIS MICE

Dosen Pengampu:

Firdaus Yusrizal, SST., MM.Par

Oleh:

Angga Ramadhan

2201125555

PROGRAM STUDI USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan.
Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Operasional Bisnis
MICE” bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Pekanbaru, 18 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5
BAB II
LANDASAN TEORI................................................................................................... 6
2.1 Perjalanan Dahulu, Sekarang dan Masa Depan Operasional Bisnis MICE ........ 6
BAB III
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 8
3.1 Pengembangan Operasional Bisnis MICE .......................................................... 8
3.2 Potensi Pengembangan Bisnis MICE di Indonesia ............................................. 9
BAB IV
PENUTUP .................................................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 11
4.2 Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepanjangan MICE sebagai meeting, incentive, convention and exhibition yang
telah dikenal secara luas di dunia dan menjadi istilah umum dalam industri pariwisata.
Industri MICE merupakan industri yang masih muda, dikenal di Eropa dan Amerika
Utara sekitar 50 tahun yang lalu dan bahkan lebih mudah dikenali di beberapa kawasan
dunia lainnya, tetapi dengan cepat industri ini menjadi matang terutama di
negara negara sedang berkembang, karena jelas terlihat perkembangannya mampu
memberikan dampak ekonomi yang tinggi.
Kegiatan Industri MICE sebagai industri baru masa kini menunjukan bahwa MICE
sebagi salah satu sektor dalam bisnis pariwisata, karena kegiatan MICE merupakan
kegiatan bisnis wisata yang tujuan utama dari para delegasi atau peserta kegiatan MICE
adalah melakukan perjalanan dan menghadiri suatu kegiatan atau event yang
berhubungan dengan bisnisnya sambil menikmati kegiatan wisata secara bersama-
sama.
MICE adalah kegiatan konvensi, perjalanan insentif dan pameran dalam industri
pariwisata. Dewasa ini istilah MICE sudah menjadi suatu sarana sekaligus produk yang
dapat dikategorikan dan masuk dalam paket- paket wisata siap dijual kepada asosiasi,
organisasi, badan, lembaga, korporasi, perusahaan besar yang bermaksud mengadakan
suatu persidangan, pertemuan, konvensi, konferensi, musyawarah, rapat kerja, seminar,
lokakarya, dan sebagainya dalam skala lokal, daerah, nasional, regional, maupun
internasional di kalangan industri pariwisata dewasa ini.
Selain usaha jasa konvensi, Perjalanan wisata, pameran merupakan usaha dengan
kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan,
usahawan,cendikiawan dan sebagainya) untuk membahas masalah – masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama (Pendit, 1999). Menurut Kasrul (2004), MICE
diartikan sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan
perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara
bersama–sama, rangkaian kegiatanya dalam bentuk meetings, incentive travels,
convention, congresses, conference dan exhibition.
Indonesia mulai diperhitungkan menjadi salah satu destinasi MICE di dunia. Hal
ini terbukti dengan digelarnya berbagai aktivitas MICE di beberapa kota besar di
Indonesia. Wisata MICE telah menjadi salah satu unggulan khususnya pada bidang
pariwisata karena memiliki multiplier effect terhadap perekonomian masyarakat. Oleh
sebab itu saat ini pemerintah Indonesia mulai memberikan perhatian terhadap wisata
MICE sebagai salah satu penghasil devisa negara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan operasional bisnis MICE?
2. Bagaimana potensi pengembangan bisnis MICE di Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan operasional bisnis MICE
2. Untuk mengetahui potensi pengembangan bisnis MICE di Indonesia
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Perjalanan Dahulu, Sekarang dan Masa Depan Operasional Bisnis MICE
Pada mulanya, MICE di Indonesia dikenal dengan istilah wisata konvensi. Seiring
perkembangan teknologi dan banyaknya kegiatan konvensi diselenggarakan dengan
mengadopsi kriteria MICE maka istilah MICE lebih populer digunakan saat ini. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan MICE banyak menggunakan infrastruktur pariwisata, seperti
alat transportasi untuk perpindahan peserta dari daerah asal ke daerah tujuan kegiatan
MICE, penginapan menggunakan hotel, kunjungan ke objek wisata sebagai pendukung
kegiatan MICE. Dengan latar belakang ini juga, kegiatan MICE merupakan bagian dari
kegiatan wisata. Hal ini diperkuat dengan dukungan pemerintah melalui kementerian
pariwisata, yang pada tahun 2009 kementerian pariwisata menetapkan sebagai tahun
kunjungan wisata MICE atau Visit Indonesia MICE 2009.
Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) adalah salah satu
bagian dari sektor pariwisata yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang
pesat, dan tentunya juga telah menjadi salah satu industri besar di dunia. Perkembangan
bisnis MICE yang merupakan bagian dari industri pariwisata masa kini dan telah
memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan pariwisata yang identik
dengan pemberian pelayan (services). MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis
dengan high-quality dan high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara
ekonomi terlebih bagi negara berkembang. High quality berarti kualitas pelayanan
yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta, sedangkan high
yield berarti kegiatan wisata konvensi mampu memberikan keuntungan yang besar
pada penyelenggara wisata konvesi.
Perkembangan industri MICE (Meeting, Incentive, Confference and Exhibition)
telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan industri jasa yang
identik dengan pemberian pelayan/services. MICE merupakan bisnis yang memberikan
kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. Kualitas pelayanan
yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta, industri MICE
mampu memberikan keuntungan yang besar bagi para pelaku usaha di industri tersebut.
Berkembangnya industri MICE sebagai industri baru yang bisa menguntungkan
bagi banyak pihak, karena industri MICE ini merupakan industri yang kompleks dan
melibatkan banyak pihak. Alasan inilah yang menjadikan tingkat pertumbuhan para
pengusaha penyelenggara MICE bermunculan, sehingga tidak dipungkiri industri
MICE sebagai industri masa kini yang banyak diminati oleh para pelaku bisnis.
Pengembangan kualitas pariwisata Indonesia diharapkan semakin baik dari tahun
ke tahun maka dunia pariwisata tak terlepas dari industri yang berperan penting dalam
pelaksanaan dan perkembangan pariwisata. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha
pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau /jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Indonesia adalah
negara yang berpotensial dalam pengembangan industri pariwisata, selain alam dan
budaya yang menjadi pusat perhatian dunia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mumpuni dalam bidang pariwisata, menjadikan nilai tambah dalam pengembangan
industri di Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengembangan Operasional Bisnis MICE
Perkembangan bisnis MICE yang merupakan bagian dari industri pariwisata masa
kini dan telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan pariwisata
yang identik dengan pemberian pelayan (services). MICE dan bisnis pariwisata
merupakan bisnis dengan high-quality dan high-yield, yang memberikan kontribusi
tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. High quality berarti kualitas
pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta,
sedangkan high yield berarti kegiatan wisata konvensi mampu memberikan
keuntungan yang besar pada penyelenggara wisata konvesi.
Pengembangan kualitas pariwisata Indonesia diharapkan semakin baik dari tahun
ke tahun maka dunia pariwisata tak terlepas dari industri yang berperan penting dalam
pelaksanaan dan perkembangan pariwisata. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha
pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau / jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Indonesia adalah
negara yang berpotensial dalam pengembangan industri pariwisata, selain alam dan
budaya yang menjadi pusat perhatian dunia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mumpuni dalam bidang pariwisata, menjadikan nilai tambah dalam pengembangan
industri di Indonesia.
Sektor MICE merupakan indikator kuat perkembangan ekonomi suatu bangsa,
penyelenggaraan sebuah event internasional membutuhkan perangkat keras
infrastruktur fisik, dan perangkat lunak SDM yang ahli dan mentalitas pelayanan kelas
utama. Dukungan infrastruktur dengan kualitas yang bagus menjadi hal yang sangat
penting diantaranya akses udara, jalan atau rel kereta api, convention center dengan
kualitas bagus, hotel antara bintang tiga hingga bintang lima, destinasi yang atraktif
dan memiliki nilai tambah, pemasaran yang baik, dan professional conference
organizer (PCO) lokal yang ahli di bidangnya.
Kegiatan bisnis MICE telah membuka lapangan kerja baru, tidak hanya
menciptakan tenaga kerja musiman saja, tetapi juga telah menciptakan pekerjaan yang
tetap bagi banyak masyarakat. Indonesia dengan wilayah yang strategis serta memiliki
daya tarik tersendiri bagi warga negara asing, memberikan peluang bagi tumbuhnya
industri MICE. Disisi lain krisis ekonomi yang menimpa negara-negara maju juga turut
mempengaruhi bagi pasar MICE untuk memindahkan kegiatan MICE-nya di
Indonesia. Indonesia sebagai destinasi yang mulai diperhitungkan oleh pasar wisata
MICE sebagai tujuan menarik.
Sejumlah kegiatan besar dunia menjadi bukti kepercayaan masyarakat dunia untuk
melakukan aktivitas MICE. Pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan
yang semakin membaik, menarik banyak investor lokal maupun asing tertarik
berinvestasi di Indonesia baik sebagai penyelenggara ataupun sebagai peserta. MICE
Meskipun beberapa negara di Eropa mengalami krisis ekonomi, namun hal itu justru
merupakan peluang bagi Industri MICE Indonesia untuk menarik konsumen MICE
khususnya dari negara Asia Timur dan Timur Tengah.
Berdasarkan informasi tentang pencapaian prestasi pariwisata Indonesia, dapat
dikatakan bahwa industri pariwisata di Indonesia saat ini sedang mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata Arief
Yahya, bahwa Kementerian Pariwisata mencanangkan target kunjungan wisatawan
sebanyak 20 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2019. Pariwisata telah menjadikan
salah satu komoditas yang digunakan untuk menggenjot pendapatan devisa negara.
Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan sarana dan prasarana pariwisata serta adanya
inovasi dibidang pariwisata.
3.2 Potensi Pengembangan Bisnis MICE di Indonesia
Pengembangan industri atau bisnis pariwisata MICE perlu untuk memahami
kembali persyaratan usaha pariwisata seperti yang terdapat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 pasal 14 ayat 1 tentang kepariwisataan yang
meliputi: daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa
perjalanan wisata, jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi,
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan
pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta dan spa. Oleh karena itu aspek dalam undang
- undang tersebut wajib dipenuhi untuk mengambangkan wisata MICE di Indonesia.
Untuk semakin memperluas atau memvariasikan pilihan lokasi penyelenggaraan
MICE di Indonesia sekaligus untuk pemerataan pendapatan dan pembangunan, maka
pihak pemerintah telah menetapkan 10 kota utama dan 3 kota potensial tujuan MICE
di Indonesia. 10 kota utama tersebut adalah Medan, Padang/ Bukit Tinggi, Batam,
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Makasar dan Manado. Sedangkan tiga
kota potensial adalah Palembang, Lombok dan Balikpapan. Akan tetapi pengembangan
Industri MICE tidak hanya terbatas pada kota-kota tersebut melainkan semua kota di
Indonesia.
Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) memiliki peran sentral
dalam mengembangkan objek yang diusungnya. Melalui destinasi MICE, beragam
peluang untuk kebangkitan usaha kecil dan menengah akan dapat terus berkembang.
Berbagai daerah telah menyediakan sarana dan prasarana dalam mendukung
tumbuhnya idustri MICE, selain itu berbagai cara untuk mempromosikan daerahnya
sebagai daerah tujuan MICE juga terus dilakukan.
Pengembangan promosi dan pemasaran terpadu berkelanjutan dapat menarik para
konsumen MICE baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai industri yang memiliki
karakter multiplayer effect, MICE tentunya dapat meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat sekitar, karena dalam suatu event, seluruh stakeholder akan ikut terlibat.
Selain itu, angka pengangguran juga akan bisa ditekan melalui industri MICE.
Persaingan di industri jasa MICE sangat ketat terutama dengan Singapura, Thailand,
Hongkong, maupun Malaysia. Namun demikian Indonesia memiliki berbagai
kelebihan terutama dalam hal keindahan alam serta budaya, Sehingga perlu langkah
progresif dalam hal integrasi pelayanan agar produk MICE kita lebih kompetitif
termasuk dalam hal harga.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada mulanya, MICE di Indonesia dikenal dengan istilah wisata konvensi. Seiring
perkembangan teknologi dan banyaknya kegiatan konvensi diselenggarakan dengan
mengadopsi kriteria MICE maka istilah MICE lebih populer digunakan saat ini. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan MICE banyak menggunakan infrastruktur pariwisata, seperti
alat transportasi untuk perpindahan peserta dari daerah asal ke daerah tujuan kegiatan
MICE, penginapan menggunakan hotel, kunjungan ke objek wisata sebagai pendukung
kegiatan MICE.
Perkembangan industri MICE (Meeting, Incentive, Confference and Exhibition)
telah memberikan warna yang beragam terhadap jenis kegiatan industri jasa yang
identik dengan pemberian pelayan/services. MICE merupakan bisnis yang memberikan
kontribusi tinggi secara ekonomi terlebih bagi negara berkembang. Kualitas pelayanan
yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap peserta, industri MICE
mampu memberikan keuntungan yang besar bagi para pelaku usaha di industri tersebut.
4.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggung
jawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh
sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Azmil Azman, Ambiyar, Wakhinuddin Simatupang, Arwizet Karudin dan Oskah
Dakhi (2020). Link And Match Policy In Vocational Education To Address The
Problem Of Unemploymen.
Chusnu Syarifa Diah Kusuma (2019) MICE- MASA DEPAN BISNIS PARIWISATA
INDONESIA Hal. 52-62.
Dwyer, L., Mellor, R., Mistilis N., Muler, T. (2000). Forescasting the Economic
Impacts of Events and Convention. Event Management 2000, 6 (1), 192-204.
Deparsenibud, Direktorat Jenderal Pariwisata, 1998. Undang – undang RI No. 9 Tahun
1990, Tentang Kepariwisataan dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta.
Elijah Cheruiyot Korir (2013). The Role Of Service Marketing And Innovation In The
Development Of Meeting, Incentives, Conventions And Exhibitions (Mice)
Industry: A Case Study Of Kenyatta International Convention Centre (Kicc).
Noor, A. (2007). Globalisasi industri MICE. Bandung: Alfabeta.
IAPCO. (1992). International Association of Professional Congress Organizers,
Meeting Industry Terminology, Commission of the European Communities,
Brussels.
Mc. Cabe, dkk, 2000. The Business And Management of Convention, Jhon Wiley &
Sons Australia, Ltd. Australia.
Montgomery, R.J & Strick, S.K. (1995). Meetings, conventions, and expositions-An
introduction to the industry. New York : Van Nostrand Reinhold.
Suntec (2008). Conferences and conventions, A global industry (second edition).
Oxford, Elsevier, Butterworth – Heinemann.

Anda mungkin juga menyukai