Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

JARINGAN PADA TUMBUHAN

Dosen Pengampu:

Dr. Armansyah, SP., MP

Oleh:

Ridho Dermawan

(2211113008)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

SUMATERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini ialah untuk memenuhi tugas dosen. Selain itu,
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Jaringan pada Tumbuhan” bagi
para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi ini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Pekanbaru , 14 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 4
I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 5
II. METODE ........................................................................................................... 7
2.1 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 7
2.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 7
III. PEMBAHASAN ............................................................................................... 8
3.1 Pengertian Jaringan pada Tumbuhan............................................................. 8
3.2 Sistem Jaringan pada Tumbuhan ................................................................... 9
IV KESIMPULAN ................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
DAFTAR GAMBAR

Jaringan tumbuhan .................................................................................................. 8


Jaringan dermal ....................................................................................................... 9
Jaringan vescular ................................................................................................... 10
Jaringan dewasa .................................................................................................... 12
Jaringan parenkim ................................................................................................. 13
I. PENDAHULUAN

Sebuah sistem jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan.
Suatuunit sistem jaringan tersebut akan tersusun menjadi sebuah unit yang
memiliki suatu fungsi.Setiap organ pada tumbuhan terdiri atas tiga sistem jaringan
yaitu sistem jaringan epidermis(jaringan pelindung), sistem jaringan pembuluh, dan
sistem jaringan dasar.
Suatu terkecil dalam tumbuhan adalah Sel, suatu wadah kecil berisi substansi
hidup,yaitu protoplasma, dan diselubung oleh dinding sel. Dalam setiap hidup
berlangsung prosesmetabolisme. Dinding sel melekat pada lain dengan adanya
pelekat antarsel.Pengelompokan sel seperti itu yang berbeda struktur atau fungsinya
atau keduanya darikelompok sel lain,disebut jaringan.Jaringan yang secara umum
terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana.
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar
bagitumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukan spesialisasi. Jaringan dasar
utamaadalah parenkim dengan semua ragamnya; Kolenkim,yakni jaringan
berbanding tebal dansel tetap hidup; sklerenkim, yakni jaringan berdidinding tebal
dan sering kali barkayusehingga keras dengan sel yang biasanya mati.
Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh
(tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan
berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat
reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok ke
dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan spermatophyta.
Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan
berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul.
Tumbuhan ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di
bumi. Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi
kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di
sebut jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi
jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.
Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi
(jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan
sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas,
meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembuluh yang jelas.
II. METODE

Pada makalah ini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah beberapa
cara ataupun tahapan, yaitu tahap pemilihan jenis dan sumber data yang digunakan
serta teknik pengumpulan data dalam pembuatan makalah ini.
2.1 Jenis dan Sumber Data
Pada pembuatan makalah ini pemilihan jenis data dilakukan secara kualitaif.
Yaitu dengan mengenali subyek, merasakan apa yang dialami dalam subyek dalam
kehidupan sehari-hari. Penelitian secara kualitatif melibatkan peneliti sehingga
nantinya akan paham mengenai konteks sesuai dengan yang dialaminya. Sumber
data didapatkan dari data sekunder seperti data yang diambil dari catatan, makalah,
jurnal ataupun buku. Dalam proses pemilihan data pada setiap tahapan harus pula
dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber.
2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah salah satu proses langkah dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan secara bertahap, yakni sebagai
berikut:
1. Membaca secara berulang-ulang sumber data yang telah diperoleh agar
dapat mengurangi informasi yang berulang.
2. Melihat keakuratan sumber data yang telah diperoleh, seperti pertanyaan
“apakah yang penting dari informasi ini?”
3. Mengklasifikasikan sumber data yang memiliki kesamaan dengan sumber
data yang lain.
4. Mencari pola ataupun tema yang mengikat pikiran yang satu sama lainnya.
III. PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Jaringan pada Tumbuhan

Gambar 1. Jaringan pada tumbuhan

Sistem jaringan dasar merupakan sesuatu yang mencakup jaringan yang


membentuk dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan
spesialisasi. Jaringan dasarutama adalah parenkim dengan semu ragamnya;
kolenkim, yakni jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup; sklerenkim,
yakni jaringan berdinding tebal dan sering kali berkayu sehingga keras dengan sel
yang biasanya mati.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai suatu bentuk dan struktur
yang sama untuk suatu fungsi tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
disebut yaitu histologi. jaringan tidak hanya di jaringan manusia dan hewan saja,
tapi tumbuhan juga memiliki jaringan.
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif
mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-
sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul
membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang sejenis,
memiliki fungsi yang sama, dan jaringan pada tumbuhan terdiri dari atas suatu
jaringan meristem dan jaringan permanen.
jaringan tumbuhan adalah sel-sel yang memiliki tujuan yang sama untuk
membentuk suatu energi pada tumbuhan. Jaringan tumbuhan berbeda dengan
jaringan hewan, jaringan initerdiri dari sel-sel meristem, suatu analog dari sel-sel
punca (stem cells) hewan.
3.2 Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke
berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,
tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan.
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke
berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,
tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan
disebut. Ada beberapa jenis sistem jaringan yaitu sebagai berikut:
1. Jaringan Dermal

Gambar 2. Jaringan dermal


Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis
umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman.
Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman
yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas
tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut
kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan
batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis
mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol
ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-
lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel
gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel
tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan
memberikan isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari
patogen, luka, mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan
menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel
parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma
juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman.
Sebagian besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam
fotosintesis kontrol daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada
tanaman, terutama pada tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung
tanaman sementara tidak menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding
sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di dinding utama mereka. Sel
sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel
collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular

Gambar 3. Jaringan Vaskular


Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh
darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh
pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan
elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung
yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun.
Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya
ditemukan di angiosperma.
Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan
sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang
dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel
trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup.
Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari
saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi:
1) Jaringan Meristem/Muda
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini
relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi
yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan
dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam yaitu sebagai berikut:
a. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga
mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta
specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
• jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat
terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
• letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal
dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
• Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan
primer.
• jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang
panjang bukan melebar.
b. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan
jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada
di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda
dari yang sebelumnya.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar
tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem
apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
• Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada
ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal
disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal
disebut jaringan primer.
• Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak
diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan
yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan
pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
• Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang
menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses
pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang
tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium.
2) Jaringan Dewasa

Gambar 4. Jaringan dewasa


Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan
totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi
membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
3) Jaringan Epidermis
Ciri-ciri jaringan epidermis, yaitu sebagai berikut:
• Jaringan yang letaknya paling luar
• Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel.
• Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
• Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
• Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan
fungsinyaPada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
• Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
• Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan
air karena osmosis
• Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
• Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
• Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabung
4) Jaringan Parenkim

Gambar 5. Jaringan parenkim


Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim,
yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan
makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam
antara lain:
• Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung
klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
• Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan
makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel
padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
• Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan
epifit, dan tumbuhan sukulen.
• Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim
banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
5) Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu:
a) Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya
terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang
plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel
tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan
ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana
kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak adanya
batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada
antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
b) Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
• Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding
menjadi sangat tebal.
• Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel
dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
• Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2
tipe: serat (fibre) atau sklereid.
• Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing
pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
• sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari
bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
• Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir
disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
• Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh
tumbuhan yang lunak.
• Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
• Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
c) Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut
jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa
pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan
larutan ke seluruh tanaman. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel
meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
1. Xylem
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan
trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan
pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi
berdiameter lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak
besar dan bulat pada jaringan xylem.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian
tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan
segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya
sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
IV KESIMPULAN

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif
mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-
sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul
membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan
tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan
meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan
kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neils A. 2006. Biology Concepts and Conections. California: The


Benjamin/Cummings.
Fahn, A. 1982. Anatomi Tumbuhan jilid 3. Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Waluyo, Joko.2010. Biologi umum. Jember: Universitas Jember Yatim
Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito Bandung

Anda mungkin juga menyukai