Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

“JARINGAN PADA TUMBUHAN”

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
1. Reva Alfa Syafa’a
2. Haikal Agung Pamungkas
3. Julian Kasela
4. Nida Hakima

GURU PEMBIMBING
WILDA TRIANI,S.pd

YAYASAN PENDIDIKAN
MADRASAH ALIYAH BABUSSALAM
KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Tumbuhan yang berjudul “
JARINGAN PADA TUMBUHAN ”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan
kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki. Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang
membantu sehingga terselesainya makalah ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata
pelajara Anatomi Tumbuhan yang telah membimbing saya belajar banyak
hal berkaitan tentang mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah
ini. Aamiin

Tanjung bulan,22 juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan...........................................................2
B. Sistem jaringan pada tumbuhan..................................................................2
1. Jaringan meristem.................................................................................5
2. Jaringan dewasa....................................................................................7
a. Jaringan epidermis.....................................................................7
b. Jaringan parenkim......................................................................8
c. Jaringan penguat/penyokong......................................................9
d. Jaringan pengangkut/pembuluh...............................................11
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................13
b. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu
tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih
rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh
(tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan
berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat
reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok ke
dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan spermatophyta.
Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).
Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul. Tumbuhan
ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di bumi.
Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi
kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut
jaringan.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi, sedangkan
cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan dalam
hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.
Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas
untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan
fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk
struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan
sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas,
meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas
B. Rumusan masalah.
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan
dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang
sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita
tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana
tumbuhan itu hidup di alam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya,
organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan
totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke
berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,
atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,
tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan
disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan
sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis
umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman.
Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman
yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas
tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut
kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan
batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis
mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran
bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis
yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus
(phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup
yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi
untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah
kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan
menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel
parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma
juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian
besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol
daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada
tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak
menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen
pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan
pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan
dan jauh lebih kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah.
Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik.
Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal.
Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan
jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids
ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma.
Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel
pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan
selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel
memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan
ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi
yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan
dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

A. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga
mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta
specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
ü jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya
pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
ü letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem
apikal yang mengarah je dominansi apikal
ü Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
ü jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan
melebar.
B. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan
jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di
bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari
yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan
besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga
yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung
batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan
primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel
meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem
yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang
yang sejajar dengan akar dan batang.
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi,
jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan
lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam
a. Jaringan Epidermis
· Jaringan yang letaknya paling luar
· Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet
rapat tanpa ruang antar sel.
· Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan
Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
· Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
· Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
· Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya
sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
· Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air
karena osmosis
· Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
· Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-
tonjolan yang disebut bulu akar.
· Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabung
b. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan
selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang
mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan
makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam
antara lain:
ü Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan
berfungsi untuk fotosintesis.
ü Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
ü Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat
pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan
sukulen.
ü Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara
karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada
batang dan daun tumbuhan hidrofit.
c. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya
terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang
plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel
tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini
tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang
dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak
adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang ada
antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.

Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi
sangat tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa
(gambar jaringan sklerenkim).
 Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat
(fibre) atau sklereid.
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada
penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan
oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan
jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa
lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid
d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut
jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut
didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh
pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke
seluruh tanaman
Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang
disebut cambium.
1. Xylem
Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan
trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut
air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih
besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada
jaringan xylem.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal
dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan
proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem
adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk
kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami
pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen
floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar
tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit
kayu paling dalam.

Jaringan pengangkut (xilem dan floem)


Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan
floem. Kedua jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam sistem transportasi
tumbuhan.
a. Xilem (Pembuluh Kayu)
Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral
dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan
sel-sel jaringan parenkim xilem.
Trakea yang mempunyai nama lain elemen pembuluh, merupakan bagian dari
xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang paling berhubungan
pada ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami reduksi dan
berubah menjadi lubang-lubang preforasi.
Berbeda dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan
keadaan dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang kita kenal
sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan oleh
kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya.

Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem
tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan dinding
sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan
dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan.

b. Floem (Pembuluh Tapis)


Nama lain jaringan floem adalah jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini
berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring,
parenkim, dan serabut floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan sel-
sel yang berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh tapis ini
akan membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari pangkal
hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan dengan sel-sel
pengiring.
Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar
dibandingkan dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga
mengandung plasma yang pekat. Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya
panjang dengan keadaan ujung-ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya
tebal dan berperan sebagai penguat jaringan floem.

Jaringan parenkim floem tersusun


atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-lubang
kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim floem ini
tempat menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang
mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia
artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,
memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya
jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut
akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ
dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan
terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,
jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang
budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit
Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.
ü http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html
ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html

Anda mungkin juga menyukai