Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KONSEP DASAR BIOLOGI


BAGIAN – BAGIAN TUMBUHAN DAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUH

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
MARIA FEBRINA SIANTURI (1223311029)
PUTRI RAMAHDANI HARAHAP(1223311
NELLY TRIOKTAVIA MANIK (1223311
MUTIYA ARNINDA HASIBUAN(1223311

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa . Yang telah
memberikan rahmat dan karuniannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini. Tujuan kami menyelesaikan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
Kuliah KONSEP DASAR BIOLOGI. Saya sadar bahwa tugas yang saya
selesaikan ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi
yang dituangkan pada tugas ini, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki, saya
memohon maaf atas segala kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini.
Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan berupa
manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi saya sebagai penulis
mapun bagi pembaca.
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme yang paling unik dari semua jenis organisme karenatumbuh
an merupakan organisme yang dapat membuat makanan sendiri dibandingkandengan organis
me lain seperti hewan dan manusia yang tidak dapat membuat makansendiri. Tumbuhan dapa
t memebuat makan sendiri melalui suatu proses yang disebutfotosintesis. Tumbuhan terdiri da
ri berbagai spesies dengan sifat dan ciri morfologimaupun anatomi yang berbeda-beda, serta
memiliki sistim tata nama dan pengklasifikasian tertentu. Tumbuhan untuk dpat hidup, bertu
mbuh dan berkembangselalu membutuhkan berbagai faktor genetik dan lingkungan yang beri
nteraksi melaluisuatu proses fisologi yang rumit. Beberapa sub bagian yang menjadi dasar pal
ing penting dalam mempelajari biologi tumbuhan secara utuh. Sub-sub bagian tersubut adalah
taksonomi tumbuhan, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan dan fisiologitumbuhan. Aspek
terpenting dari taksonomi tumbuhan adalah sejarah dan sistem penanaman serta pengklarisifi
kasian tumbuhan. Sedangkan morfologi tumbuhan akanlebih fokus pada sifat dan ciri umum
dari tumbuhan untuk mengenal dan membedakantiap jenis tumbuhan. Anatomi tumbuhan aka
n lebih mengarah pada bagaimana memahami setiap jenis sel dan jaringan dalam tumbuhan d
engan fungsinya sedangkanuntuk memahami berbagai proses kimia maupun fisika yang berla
ngsung dalamtumbuhan, akan dibahas dalam sub bagian fisiologi tumbuhan.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja bagian struktur tumbuhan ?


2. Apa fungsi bagian struktur pada tumbuhan ?
3. Bagaimana perkembangbiakan pada tumbuhan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangabiakan pada tumbuhan
serta mengetahui struktur bagian tumbuhan dan fungsi dari struktur bagian tumbuhan.

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui struktur bagian tumbuhan
2. Mengetahui fungsi setiap struktur bagian tumbuhan
3. Mengetahui cara perkembangbiakan tumbuhan
BAB ll
PENDAHULUAN

A. Struktur dan Fungsi Akar


1. Pengertian Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai te
mpat masuk nya mineral ( zat hara ) dari tanah menuju bagian tumbuhan. bersambungan deng
an pangkal batang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akar adalah bagian tum
buhan yang biasanya tertanam di dalam tanah sebagai penguat dan pengisap air serta zat mak
anan.
2. Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusn atas rambut , batang akar , ujung akar , dan tudu
ng akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam ) akar tersusun atas epidermis korteks , en
dodermis , dan slinder pusat.
Morfologi (struktur luar) akar , terdiri dari
 Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling mudah, terdiri atas jaringa-jaring
an yang masig mengadakan pertumbuhan.
 Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungn
ya.
 Rambut akar atau bulu-buku akar (pilus radicalis), bagian akar yang hanya merupak
an penonjolan sel-sel pada kulit luar akar. Bentunya seperti bulu atau rambut dan
berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan zat-zat makanan.
 Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jar
ingan yang berfungsi untuk melindungi akar.
Anatomi (struktur dalam) akar terdiri dari
 Epidermis
Epidermis adalah lapisan yang tersusun dari satu sel, berdinding tipis dan bersifat semiperme
able. Dinding epidermis akan membentuk banyak tonjolan yang menghasilkan rambut akar. S
el-sel epidermis yang berada di dekat ujung akar memiliki beberapa bulu akar yang berfungsi
untuk memperluas bidang penyerapan. Epidermis berfungsi sebagai pelindung akar dari fakto
r luar yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman dan sebagai jaringan penerus air ke bagia
n dalam akar. Epidermis berfungsi sebagai pelindung akar dari faktor luar yang dapat merugi
kan pertumbuhan tanaman dan sebagai jaringan penerus air ke bagian dalam akar.
 Korteks
Korteks terletak di bawah lapisan epidermis. Korteks terdiri dari lapisan-lapisan sel yang berd
inding tipis, susunannya tidak rapat dan berbentuk melingkar, memiliki banyak ruang antar se
l yang memiliki peran penting untuk pertukaran zat. dii dalam korteks terdapat jaringan-jarin
gan seperti jaringan lain parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Fungsi korteks yaitu sebagai te
mpat penyimpanan cadangan makanan.Fungsi korteks yaitu sebagai tempat penyimpanan cad
angan makanan.
 Endodermis
Lapisan endodermis terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun
rapat dan tidak memiliki ruang antar sel. Dinding sel endodermis memiliki penebalan gabus y
ang berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan tersebut biasa disebut dengan pita kaspari.Pe
nebalan gabus menyebabkan dinding sel akar tidak dapat di tembus oleh air. Pita kaspari seca
ra tidak langsung berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dind
ing sel, sehingga cairan akan mengalir melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami
penebalan yang disebut sebagai sel penerus.
 Silinder Pusat (stele)
Silinder pusat atau stele terletak di sebelah dalam endodermis. Stele tersusun atas berkas-berk
as pembuluh kayu (xylem) dan pembuluh tapis (floem) yang memiliki peran dalam pengangk
utan zat pada tumbuhan, serta perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis atau d
i tepi silinder pusat.
3. Sistem Perakaran
 Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdiri dari sebuah akar berukuran besar dengan beberapa cabang
dan ranting akar. Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh menjadi akar primer.
Sistem perakaran tunggal dimiliki oleh tanaman dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka (gymno
spermae).Perlu diingat, bahwa akar tunggang hanya dijumpai jika tumbuhan ditanam dengan
biji. Walaupun dari golongan dikotil (dikotiledoneae), suatu tumbuhan tak akan memngpunya
i akar tunggang jika tidak ditanam dari biji. Misalnya, pada berbagai jenis tanaman budidaya
yang diperbanyak dengan cangkokan atau turunan (stek).
 Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut, terdiri dari banyak akar kecil yang ramping dan semuanya memilik
i ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk ketika akar primer membentuk banyak cab
ang namun cabang-cabang tersebut tidak membesar, dan akar primer akan mengecil. Akar ser
abut tumbu dari pangkal batang setelah akar lembaga mati. Sistem perakaran serabut dimiliki
oleh jenis tumbuhan monokotil.
3. Jenis Akar
1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar ini keluar dari bagian tumbuhan di ata
s tanah dan berfungsi untuk menyerap aiar dan gas dari udaradan dapat mecapai 30m. Um
umnya memepunyai jaringa khusus untuk menimbun air/udar yang disebut velamen. Cont
oh: akar anggrek kala jengking (Arahnis flosaeris).
2. Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah sehin
gga sering juga disebut akar egrang. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di da
erah yang kurang oksigen seperi di air, dan berfungsi untuk mengambil oksigen di udarah.
Contoh: pandan (Pandanus tectorius Sol).
3. Akar pembelit (cirrhus radicalis), berfungsi untuk memanjat, tetapi dengan melingkari tu
mbuhan penunjangnya. Contoh: vaanili (Vanilla planifolia Andr).
4. Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah sehin
gga sering juga disebut akar egrang. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup di da
erah yang kurang oksigen seperi di air, dan berfungsi untuk mengambil oksigen di udarah.
Contoh: pandan (Pandanus tectorius Sol).
5. Akar pembelit (cirrhus radicalis), berfungsi untuk memanjat, tetapi dengan melingkari tu
mbuhan penunjangnya. Contoh: vaanili (Vanilla planifolia Andr).
6. Akar penghisap (haustorium), yaitu jenis akar yang umunya terdapat pada tumbuhan yang
hidup sebagai parasit. Akar penghisap dapat menembus kulit inangnya dan berfungsi untu
k menyerap air maupun zat makan dari inangnya. Contoh: benalu (Loranthus sp). Akar pe
nghisap dapat merupakan akar-akar yang pendek dan melekat pada inangnya. Contoh: en
dak-endak cacing (Cuscutha australia R.Br).
7. Akar pelekat (radix adigans), akar-akar yang keluar dari buku-buku pada batang tumbuha
n merambat yang berfungsi untuk menempel pada tumbuhan penunjangnya. Contoh: lada
(Piper nigrum), sirih (Piper betle L).
8. Akar nafas (peneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan tanah atau aiar. Akar ini mempunyai banyak celah-celah
(peneumathoda) untuk jalan masuknya udara untuk pernapasan. Umumnya tumbuhan yan
g memiliki akar ini hidup di daerah yang kekurangan oksigen. Contoh: bogem (sonneratia
sp) dan kayu api (Avicennia sp).
9. Akar lutut, yaitu akar tumbuhan yang tumbuh ke atas, kemudian membengkok lagi masuk
kedalam tanah, seperti lutut yang dibengkokan. Tumbuhan yang memeiliki akar ini umum
nya terdapat di tepi pantai yang rendah berlumpur, dan berfungsi untuk pernafasan .
10. Akar banir, akar yang berbentuk seperti papan-papan untuk memperkokoh berdirinya bata
ng pohon yang berukuran besar. Contoh : sukun (Artocarpus communis G. Forst).
4. Sifat Akar
pada umumnya akar mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Umumnya terdapat didalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
air (hidrotrop).
 Tidak berbuku-buku, tidak beruas,dan tidak mendudkung daun atau bagian tumbuhan
lainnya.
 Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
 Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi pertumbuhannya terbatas dibandingkan dengan b
atang.
 Bentuknya seringkali meruncing sehingga mudah untuk menembus dalam tanah.
5. Fungsi Akar
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut
 untuk menyerap air dan garam-garam mineral didalam tumbuhan
 Untuk memperkokoh dan memperkuat berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya
 Sebagai alat ernapasan tumbuhan
 Tempat menyimpan cadangan makanan dan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetat
ive
B. Struktur dan Fungsi Batang
1. Pengertian Batang
Batang berasal dari bahasa latin yaitu caulis yang merupakan salah satu organ dasar pada tu
mbuhan berpembuluh. Batang adalah bagian utama dari suatu tumbuhan yang tumbuh diatas t
anah, mendukung bagian-bagian lain dari tumbuhan, seperti daun, bunga, dan buah.
2. Struktur Batang
Pembagian batang pada tumbuhan hingga menjadi sebuah susunan yang berurutan dapat dili
hat di bagian sayatan. Dilihat bagian sayatan yang arahnya membujur ke arah bagian ujung b
atang. Tentunya susunan yang ada pada batang tersebut berbeda pada setiap tumbuhan. Terle
bih antara tumbuhan yang tergolong tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil
 Tumbuhan dikotil
Pada bagian ujung batang tumbuhan yang tergolong ke dalam tumbuhan dikotil terdapat bagi
an-bagian yang digunakan seperti titik tumbuh, bagian tersebut disebut meristem apikal. Beri
kut ini adalah penjelasan struktur dan bagian batang pada tumbuhan dikotil:

1. Epidermis
Bagian pertama pada batang tumbuhan dikotil adalah epidermis. Epidermis di bagian batang t
umbuhan dikotil ini yaitu susunan dari sel pipih yang jaraknya rapat. Bagian ini mempunyai f
ungsi untuk melakukan sebuah perlindungan. Perlindungan pada jaringan-jaringan yang terlet
ak pada bagian dalam batang, setelah batang mengalami proses-proses pertumbuhan sekunder.

2. Korteks
Korteks yang ada pada bagian batang tumbuhan dikotil adalah jaringan yang susunannya terd
iri atas sel-sel parenkim yang digunakan sebagai jaringan di dasarnya. Korteks batang dibagi
menjadi dua. Pertama, korteks bagian luar. Kedua, korteks bagian dalam. Korteks pada bagia
n luar terdiri atas bagian sel-sel kolenkim yang berkoloni. Ataupun bagian sel-sel kolenkim y
ang bercampur menjadi satu dengan bagian sel-sel parenkim yang mengalami suatu proses pe
mbentukan lingkaran yang tertutup.

3. Stele
stele atau yang sering disebut dengan silinder pusat pada bagian batang tumbuhan dikotil adal
ah bagian yang paling dalam dari bagian batang itu sendiri. Berada pada sebelah dalamendod
ermis. Stele tersusun dari lapisan paling luar, yang juga sering disebut dengan perikambium.
Selain itu, bisa juga disebut dengan perisikel. Di dalam perikambium, ada juga sesuatu yang
bernama empulur dan berkas vaskuler yang terdiri dari dua bagian. Pertama, floem. Kedua, x
ylem.
 Tumbuhan Monokotil
Pada tumbuhan monokotil juga terdapat bagian meristem apikal. Namun, ukuran pada tumbu
han monokotil relatif lebih kecil, dibanding pada tumbuhan dikotil. Meristem akan mengalam
i sebuah proses pembentukan.

Berdasarkan proses tersebut, akan menjadi tunas aksiler, bakal daun dan juga epidermis. Pada
bagian bawah meristem apikal, ada bagian meristem perif.

1. Epidermis
epidermis pada bagian batang tumbuhan monokotil memiliki bagian dinding sel yang cenderu
ng akan lebih tebal, jika dibandingkan dengan tumbuhan dikotil. Hal itu karena epidermis pa
da bagian batang tumbuhan monokotil terdiri dari stomata dan bulu-bulu.

2. Korteks
Korteks bagian batang tumbuhan monokotil berupa sebuah jaringan-jaringan yang ada di bagi
an bawah epidermis. Pada umumnya korteks akan tersusun dari bagian sel-sel sklerenkim ber
upa kulit batang. Kulit batang memiliki fungsi untuk memperkuat. Selain itu, kulit batang jug
a akan mengeraskan bagian batang dari luar batang.

3. Stele
stele pada batang tumbuhan monokotil adalah jaringan yang terdapat pada bagian korteks. Pa
da umumnya, batas yang ada di antara stele dan korteks memang tidaj terlihat secara jelas. Di
dalam stele, terdapat berkas vaskuler yang menyebar pada seluruh bagian empulur. Terutama
yang mengalami konsentrasi mendekati pada bagian kulit batang.

2. Bentuk Batang
Tumbuhan dengan biji terbelah atau Dicotyledoneae umumnya memiliki batang yang bagi
an bawahnya lebih besar. Serta semakin ke ujung akan semakin mengecil. Hal ini membuat b
atang tumbuhan tersebut dapat dilihat sebagai suatu kerucut atau limas yang panjang.

Batang pada tumbuhan dengan biji terbelah dapat percabang, dapat juga tidak bercabang. Sed
angkan tumbuhan dengan biji yang tunggal atau Monocotyledoneae, batangnya dari ujungnya
tidak memiliki perbedaan pada besarnya. Hanya terdapat beberapa jenis tumbuhan saja yang
pangkalnya akan membesar. Akan tetapi, selanjutnya akan tetap sama, seperti yang terlihat pa
da macam-macam palma.

3. Sifat Umum Batang


 Umumnya batang akan berbentuk silinder atau persegi.
 Batang memiliki ruas yang disebut internode atau internodus. Ruas tersebut dibatas oleh
buku-buku yang disebut nodes atau nodus.
 Batang tumbuhan umumnya akan tumbuh mengarah ke arah cahaya matahari. (Fototropis
me
 Batang akan mengadakan percabangan pada tumbuhan dikotil.
4. Jenis Batang

 Batang basah adalah batang yang lunak dan berair. Contohnya seperti pada pisang (Musa
Paradisiaca L.), bayam (Amaranthus spinosus L.), dan krokot (Portulaca Oleracea L.).

 Batang berkayu (lignosus)


Batang berkayu adalah batang yang umumnya kuat dan keras. Hal itu karena sebagian besar b
agiannya terdiri atas kayu. Batang berkayu ini terdapat pada semak-semak (frutices), semak a
dalah tumbuhan yang tidak berukuran terlalu besar, memiliki batang berkayu, bercabang-caba
ng dekat permukaan tanah atau di dalam tanah. Contohnya seperti sidaguri (Sida Rhombifoli
a  L.). Selain semak, pohon-pohon (arbores) juga termasuk tanaman yang berbatang kayu. Po
hon adalah tumbuhan yang umumnya tinggi, batangnya berkayu serta bercabang jauh yang da
ri permukaan tanah.

 Batang rumput (calmus)


Batang rumput adalah batang yang tidak keras. Selain itu batang rumput juga memiliki ruas-r
uas yang nyata dan sering sekali berongga. Contohnya pada tanaman padi (Oryza sativa L.) d
an pada rumput (Gramineae).

 Batang mendong (calamus)


Batang mendong sama seperti batang rumput. Akan tetapi, memiliki ruas-ruas yang lebih pan
jang. Contohnya seperti tanaman wlingi (Scirpus grossus L.), (Fimbristylis Globulosa Kunt
h.) dan tumbuhan seperti teki (Cyperaceae).

5. Arah Tumbuh Batang


Meskipun sudah dikatakan bahwa umumnya batang akan tumbuh ke arah sinar matahari atau
cahaya dan meninggalkan air dan tanah, tetapi arah tumbuh batang juga dapat bervariasi dan
bertalian. Berikut penjelasannya:

Batang tegak lurus (erectus)


Batang yang tegak lurus yaitu yang mengarah ke atas. Contohnya seperti pepaya (Carica pap
aya).

Batang menggantung (dependens, pendulus)


Batang yang menggantung seperti ini hanya mungkin untuk tumbuhan yang tumbuh di daerah
lereng atau tepi jurang. Contohnya seperti Zebrina pendula Schnitzl. Selain itu, tumbuhan yan
g hidup di atas pohon sebagai epifit juga termasuk batang menggantung. Contohnya seperti ta
naman anggrek (Orchidaceae).
Batang berbaring (humifusus
Batang berbaring ini terletak pada tumbuhan yang ada pada permukaan tanah, maka hanya uj
ungnya saja yang sedikit membengkok kearah atas. Contohnya seperti tumbuhan semangka
(Citrullus vulgaris)

Batang menjalar atau merayap (repens)


Batang menjalar atau merayap ini terjadi pada tumbuhan yang batangnya berbaring, tetapi bu
ku-bukunya mengeluarkan akar-akar. Contohnya seperti batang pada ubi jalar (Ipomoea bata
tas).

Batang serong keatas atau berbentuk condong (ascendens).


Pada jenis batang ini, pangkal batang tumbuhan akan seperti hendak berbaring. Akan tetapi, b
agian lainnya akan membelok ke atas. Contohnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea L).

Batang mengangguk (nutans)


Pada tumbuhan yang batangnya mengangguk, batang akan tumbuh tegak lurus ke arah atas.
Akan tetapi, ujungnya akan membengkok dan kembali ke bawah. Contohnya yang ada pada b
unga matahari (Helianthus annuus).

Batang memanjat (scandens)


Batang memanjat ini terjadi jika batang tumbuh ke arah atas dengan menggunakan sebuah pe
nunjang. Penunjang dapat berupa benda-benda mati. Selain itu, penunjang juga dapat berupa t
umbuhan lain. Pada waktunya akan naik ke atas batang menggunakan alat-alat khusus untuk
berpegangan pada penunjang tersebut.

6. Fungsi Batang

 Batang berfungsi untuk mendukung bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. Seperti bun
ga, daun, dan buah
 Melalui percabangannya, maka batang akan memperluas bidang asimilasi. Selain itu aka
n menempatkan bagian tumbuhan ke dalam ruang, sehingga dari sisi kepentingan tumbuh
an bagian tadi terdapat di dalam posisi yang sangat menguntungkan.
 Batang berfungsi sebagai jalan pengangkut air serta zat makanan dari bawah atas.
 Batang berfungsi sebagai jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
 Batang berfungsi menjadi tempat penimbunan zat-zat pada makanan cadangan.

C. Struktur dan Fungsi Daun

1. morfologi daun

Daun (Lat: folium) merupakan alat tubuh yang penting bagi tumbuh tumbuhan karena banyak
proses metabolisme yang terjadi di daun misalnya proses fotosintesis menghasilkan bahan ya
ng sangat dibutuhkan oleh tubuh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Semua daun mula
mula berupa tonjolan jaringan yang kecil, yaitu primordia pada waktu ujung pucuk tumbuh, p
rimordia daun baru mulai terbentuk menurut pola khas untuk tiap jenis tumbuhan
Secara morfologi dan anatomi, daun merupakan organ tubuh yang paling bervariasi. Batasan
secara menyeluruh dari semua tipe daun yang terlihat pada tumbuhan disebut phyllom (film).
Berdasarkan variasi tersebut, folium dapat digolongkan ke dalam: daun lebar, profil, katafil, h
ipsofil, kotiledon, dan lain lain. Daun lebar (daun hijau) berfungsi khusus untuk melakukan fo
tosintesis, biasanya berbentuk pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari. K
atafil adalah sisik pada tunas atau batang di bawah tanah, berfungsi sebagai pelindung atau te
mpat menyimpan cadangan makanan. Profil merupakan daun pertama yang tumbuh paling ba
wah di cabang lateral, pada monokotil hanya ada satu helai profil, sedang pada dikotil dijump
ai dua helai profil. Hipsofil merupakan tipe-tipe braktea yang bergabung dengan bunga dan b
erfungsi sebagai pelindung, kadang-kadang hypsofil berwarna cerah dan menyerupai mahkot
a bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan.

Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas, dan pada umumnya simetris dorsiven
tral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis, karena dengan bentuk dau
n demikian maka luas daun yang terekspos sinar matahari bisa lebih luas. Daun ditutupi kedu
a permukaannya masing-masing oleh selapis epidermis. Dinding luar epidermis biasanya teba
ldan dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Permukaan luar epidermis seringkali dilapi
si kutikula yang tebal maupun tipis. Lapisan kutikula ini dibentuk dari kutin. Daun monokotil
pada umumnya orientasinya tegak sehingga kedua permukaannya mendapat sinar matahari. S
truktur internal hampir sama pada kedua permukaan daun. Stomata terdapat pada kedua sisi. J
aringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spong, tetap
i terdiri atas sel-sel parenkim dengan kloroplas dan ruang antar sel di antaranya (Tjitrosoepo
mo, G. 2011).

2.Anatomi Daun

1. Epidermis: Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi mel
indungi jaringan yang terdapat di bawahnya 2. Jaringan mesofil: Jaringan Tiang, jaringan ini
mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan

3. Jaringan bunga karang: Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingk
an dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan

4. Berkas pembuluh angkut: Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium. Pada akar, Xilem berfungsi
mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor pene
gak tumbuhan. Floem berfungsi mentransfor hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tu
mbuhan. Daun dikatakan sebagai daun lengkap apabila mempunyai bagian-bagian petiolus (t
angkai daun), lamina (helaian daun), dan vagina (upih daun), misalnya daun pohon pinang (A
rena catechu), daun bambu (Bambusa sp), daun pisang (Musa paradisiaca), dan lain-lain. Apa
bila daun suatu tumbuhan tidak mempunyai salah satu dari tiga bagian pokok daun seperti di
atas, daun yang demikian, dinamakan daun tidak lengkap. Daun yang hanya terdiri atas tangk
ai daun dan helaian daun saja disebut daun bertangkai, contohnya pada daun nangka (Artocar
pus integra), mangga (Mangifera indica), dan lain-lain. Apabila daun hanya terdiri dari upih d
an helaian daun saja disebut daun berupih atau daun berpelepah, dan apabila suatu daun hany
a terdiri dari tangkai daun yang bermodifikasi menjadi helaian daun maka hal yang demikian
disebut helaian daun semu atau disebut pula dengan filodia, contohnya pada daun Acacia (Ac
acia auriculiformis).

3. Bagian Daun
Bagian-bagian utama dan tambahan pada daun adalah sebagai berikut:

1. Tangkai daun (petiolus): merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan berfung
si untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh
cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun berbeda-beda menuru
t jenis tumbuhannya, biasanya berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pad
a pangkalnya. Dilihat pada penampang lintangnya ada yang bulat berongga, pipih dan tepinya
melebar, bersegi, atau setengah lingkaran.

2. Helaian daun (lamina): merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatia
n sehingga suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut pula seba
gai sifat daunnya. Suatu tumbuhan dapat memperlihatkan bentuk daun yang berlainan pada sa
tu pohon, oleh karena itu, dikatakan memperlihatkan sifat heterofili. Gejala heterofili ini dapa
t terjadi karena umur, modifikasi, atau memang mempunyai daun yang berbeda yang diakibat
kan oleh perubahan fungsinya. Sifat-sifat daun yang biasanya diberikan dalam pengenalan su
atu jenis tumbuhan adalah bentuk, ukuran, ujung, pangkal, susunan urat-urat daun, tepi, warn
a, permukaan atas/bawah, tekstur, dan lain- lain.

3. Pelepah/upih daun (vagina): merupakan bagian daun yang melekat atau melingkupi batang,
juga mempunyai fungsi sebagai pelindung kuncup yang masih muda (misal pada daun tebu),
dan memberi kekuatan pada batang tanaman (misal pada pohon pisang).

4. Daun penumpu (stipula), biasanya berupa dua helai daun yang kecil, terletak dekat pangkal
tangkai daun, dan umumnya berguna melindungi kuncup yang masih muda.

5. Lidah-lidah (ligula), yaitu suatu selaput kecil yang umumnya terdapat pada batas antara upi
h dan helaian daun pada keluarga rumput rumputan (Graminae). Alat ini berguna mencegah
mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun, sehingga pembusukan da
pat dihindarkan.

 4. Fungsi Daun

Menurut Setiawan S. (2014), fungsi daun adalah: 1. Tempat terjadinya fotosintesis. pada tum
buhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade, sedangkan pada tumbuha
n monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

 Sebagai organ pernapasan.Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respira
si (lihat keterangan di bawah pada Anatomi
 Tempat terjadinya transpirasi
 Tempat terjadinya gutasi
 Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun)
5.Bentuk Daun

1. Daun menyirip (penninervis)


Sesuai namanya, macam-macam daun menyirip memiliki struktur tulang berbentuk menyirip
seperti susunan tulang ikan. Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka, dau
n rambutan, kacang-kacangan dll.

2. Daun menjari (palminervis)

Macam-macam daun menjari memiliki tulang berbentuk seperti susunan jari-jari tangan, yait
u dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar seperti susunan jari-jari ta
ngan. Jumlah tulang ini lazimnya gasal, yang di tengah yang paling besar dan paling panjang,
sedang ke samping semakin pendek. Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, dan da
un jarak, daun mentimun, daun labu, dll.

3. Daun melengkung (cervinervis)

Untuk macam-macam daun melengkun, mereka memiliki tulang berbentuk seperti garis-gari
s lengkung. Daun ini mempunyai beberapa tulang yang besar, satu di tengah yaitu yang palin
g besar, sedang lainnya mengikuti jalannya tepi daun. Jadi tulang daun yang semula memenc
ar kemudian kembali menuju ke satu arah yaitu ke ujung daun ujung-ujung tulang daun mele
ngkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih, daun genjer, daun eceng gondok, dll.

4. Daun sejajar (rectinervis)

Ciri-cirinya dari macam-macam daun sejajar biasanya memiliki tulang berbentuk seperti gari
s-garis lurus yang sejajar. Bentuk tulang daun ini mempunyai satu tulang di tengah yang bes
ar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya lebih kecil dan nampaknya semua mempun
yai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya. Contohnya adalah daun tebu, jagung, padi dan se
mua jenis rumpu

D. Struktur dan Fungsi Biji

1.Pengertian Biji
Biji adalah alat utama untuk berkembang biak. Bakal biji yang telah dibuahi pada tumbuhan 
secara agronomis menjadi salah satu hasil budidaya yang dapat difungsikan atau digunakan s
ebagai bahan konsumsi manusia dan dapat digunakan sebagai pakan berbagai jenis hewan ter
nak.

Biji merupakan bagian terpenting dalam tumbuhan. Biji bisa disebut tumbuhan embrio yang
tertutup oleh lapisan pelindung dibagian luar. Spermatofit merupakan bagian dari proses repr
oduksi pada tumbuhan berbiji saat pembentukan biji.

2. Jenis Biji Pada Tumbuhan


Berdasarkan letak bakal bijinya, jenis biji pada tumbuhan biji dibedakan menjadi dua antara l
ain:

1. Biji Terbuka
Tumbuhan biji terbuka biasa disebut Gymnospermae, merupakan tumbuhan yang bijinya tida
k tertutup oleh bakal buah. Pada tumbuhan biji terbuka, biji terletak langsung diantara daun-d
aun penyusun runjung atau strobilus.Gymnospermae sendiri mempunyai organ tumbuhan yan
g berupa akar, daun, batang, strobilus dan pembuluh. Tumbuhan biji terbuka memiliki sistem
perakaran tunggang dimana jenis batang yang bercabang – cabang dengan ukuran daun yang
kaku, tebal dan sempit kecuali pada melinjo yang berdaun lebar dan berakar tunggang.

a. Ciri – ciri Tumbuhan Biji Terbuka


1. Belum memiliki bunga sejati yang berupa strobilus
2. Tidak mempunyai ovarium di strobilus
3. Batang tidak memiliki floeterma
4. Pembuahan tunggal
5. Bakal biji sendiri tidak terlindungi oleh daun buah
6. Berakar tunggang
7. Daun sempit, kaku dan tebal
8. Tidak beraneka ragamnya tulang daun
9. Tidak mempunyai bunga sejati
10. Alat perkembangbiakannya berbetuk kerucut (runjung atau strobilus)
11. Alat kelamin terpisah, sel telur di dalam strobilus betina dan serbuk sari di strobil
us jantan

2. Biji tertutup

Tumbuhan biji tertutup atau Angiospermae mempunyai ciri khas dimana seluruh tumbuhan y
ang termasuk dalam tumbuhan berbiji tertutup memiliki bunga. Di dalam tumbuhan biji tertut
up, tumbuhan yang bergabung sangat beragam seperti tumbuhan yang menjulang tinggi hingg
a tumbuhan pemanjat. Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi 2 bagian, yaitu tumbuhan be
rbiji tertutup monokotil (berkeping satu) dan dikotil (berkeping dua).

Tumbuhan biji tertutup yang termasuk tumbuhan monokotil biasanya mempunyai biji tunggal
dan bukan merupakan tumbuhan yang mempunyai kayu karena tumbuhan bertipe monokotil i
ni biasanya tidak mempunyai kambium. Ukuran batang tumbuhan monokotil biasanya kecil d
an tidak bercabang dengan tipe tulang daun sejajar, jumlah mahkota bunga tumbuhan juga kel
ipatan tiga serta mempunyai sistem perakaran yang serabut.

Oleh sebab itu, tumbuhan biji tertutup dengan tumbuhan dikotil biasanya mempunyai bentuk
fisik berupa semak ataupun pohon dan perdu. Tumbuhan jenis ini mempunyai tipe kayu dan b
atang yang keras, berkambium serta bercabang, sistem perakaran tunggang dan jumlah mahk
ota bunga tumbuhannya kelipatan dua atau lima.

Bagian biji dikotil memiliki fungsi masing-masing yaitu :

1. Plumula adalah poros embrio yang tumbuh ke atas yang nantinya akan tumbuh me
njadi daun pertama
2. Radikulo merupakan poros embrio yang tumbuh ke bawah, selanjutmya akan menj
adi primer
3. Selubung biji adalah selaput tipis yang melindungi biji dari kerusakan fisik serta m
encegah penguapan air yang berlebihan
4. Hipokotil yaitu bagian embrio yang berada di bawah poros embrio
5. Epikotil merupakan bagian embrio yang berada di atas poros embrio
6. Embrio adalah calon tanaman/ tumbuhan baru yang menyatukan dua kotiledon yan
g terpisah, embrio sendiri mempunyai bagian yang menempel pada kotiledon yang
dinamakan poros embrio
7. Kotiledon yaitu bagian biji paling besar yang berisi cadangan makanan untuk embr
io

Bagian biji monokotil memiliki fungsi masing-masing yaitu :

1. Koleorhiza adalah struktur yang memiliki fungsi untuk melindungi radikula


2. Radikula merupakan bagian ujung bawah embrio yang akan berkembang menjadi
sebuah akar
3. Koleoptil yaitu struktur yang mempunyai fungsi melindungi plumula
Embrio adalah calon tumbuhan atau tanaman baru yang siap berkembang
4. Skutelum merupakan gabungan dari kotiledon yang akan membentuk struktur kh
usus dan mempunyai fungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan
pada embrio
5. Endosperma adalah bagian terbesar dari biji monokotil yang memiliki fungsi seb
agai cadangan makanan bagi embrio

a. Ciri – Ciri Tumbuhan Tertutup


1. Beraneka ragamnya daun yang pipih dan susunan tulang yang lebar
2. Bakal biji tidak Nampak dikarenakan terbungkus salam satu badan yaitu putik
3. Adanya pembuahan ganda
4. Mempunyai bunga sejati yang berupa kelopak, mahkota dan alat perkembangbiak
annya berupa putik dan benang sari
5. memiliki bunga
b. Peranan Tumbuhan Biji Terbuka Bagi Kehidupan
1. Sebagai tanaman hias, seperti mawar, kaktus, bunga matahari dll
2. Sebagai bahan bumbu dapur, seperti cengkeh, pala, kemiri, lada dll
3. Sebagai sumber makanan yang berupa sayuran
4. Sebagai bahan buah – buahan
5. Sebagai sumber protein
6. Sebagai bahan baku alat – alat rumah tangga atau industri furniture

3. Fungsi Biji Bagi Tumbuhan

1. Sebagai tempat penyimpan cadangan bagi tumbuhan


2. Sebagai alat perkembangbiakan/ Sumber Informasi Genetik
3. Sebagai pembentuk tumbuhan baru
E.Struktur dan Fungsi Buah
1. Pengertian Buah
Buah adalah hasil antara putik dan serbuk sari pada tumbuhan. buah termasuk organ pada tu
mbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitan
nya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
2. Jenis Buah
Buahh pada umumnya digolongkan menjadi 2 macam tipe, yakni Buahh Tertutup (Buahh Se
mu) dan Buahh Telanjang (Buahh Sejati). Berikut ini merupakan keterangannya :
1.Buah Semu atau Tertutup
yakni merupakan sebuah buaah terbentuk dari bakal buahh beserta bagian- bagian lain bunga,
yang malahan menjadi bagian utama buahh ini (lebih besar, lebih menarik  perhatian, dan seri
ngkali merupakan bagian buahh yang bermanfaat, dapat dimakan), sedang buahh yang sesung
guhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah semu dibagi menjadi 3 bagian yakni

A. Buah Tetutup Tunggal : Pembentukan buahh yang terjadi antara Satu Bunga dengan Satu
Bakal Buah. Contoh Tangkai Bunga yang terdapat pada buahh Jambu Monyet (Annacardium
Ocidentale) dan Kelopak Bunga yang terdapat pada buahh Ciplukan (Physalis Minima).
B. Buah Tertutup Ganda : Pembentukan Buah yang terjadi antara Banyak Bunga dengan Ban
yak Bakal Buah. Contoh buah arbei
C. Buah Tertutup Majemuk : Pembentukan Buahh yang terjadi dari Bunga Majemuk, dimana
bentuknya dari luar akan terlihat seperti Satu Buah saja, tetapi pada dalamnya memiliki banya
k sekali Daging Buahh. Contoh : Buahh Nangka (Artocarpus Integra Merr).

3. Buah Telanjang (Sejati) yaitu Buahh yang terbentuk dari pertumbuhan Bakal Buahh yang
diikuti dengan bagian-bagian pada Bunga, tetapi bagian-bagian pada Bunga tersebut, bukanla
h bagian komponen utama dalam pembentukan Buahh itu sendiri. Buah telanjang dapat
dibagi menjadi tiga

A. Buah Telanjang Tunggal : Pembentukan buahh yang terjadi antara Satu Bunga dengan Sat
u Bakal Buah. contohnya buah mangga
B. Buah Telanjang Majemuk : Pembentukan buahh yang terjadi dari Bunga Majemuk, yang
masing-masing sebagai pendukung Satu Bakal Buah. Contohnya buah panda
C. Buah Telanjang Ganda : Pembentukan buahh yang terjadi antara Satu Bunga dengan Ban
yak Bakal Buah. Contohnya buah cempaka

 Buah berdasarkan sifat dan ciri - cirinya

1. Buah Musiman Buah adalah tanaman yang menghasilkan buah pada musim tertentu. Jika
tidak pada waktunya, maka buah tidak akan muncul. Contoh kategori buah ini adalah duku,
durian, kedondong, mangga, rambutan, dan sebagainya.

2. Buah Menurut Iklim dan Tempat Tumbuh

Berdasarkan iklim dan lokasi tumbuhnya, ada golongan buah tropis, serta sub tropis. Buah
tropis adalah buah tanaman yang tumbuh di ikluim panas atau tropis, contohnya adalah
mangga, nanas, jambu air, rambutan, dan sebagainya. Sedangkan buah sub tropis merupakan
buah yang tumbuh dari tanaman di iklim sedang, contohnya adalah durian, salak, kopi, dan
lain-lain.
3. Buah Berdasarkan Proses Pematangannya

Menurut proses pematangannya, buah dikelompokkan menjadi klimaterik dan non klimaterik.
Klimaterik adalah buah yang jika dipanen akan terus mengalami kematangan hingga
pembusukan, contohnya adalah pisang, mangga, pepaya, apel, dan sebagainya.

Sedangkan buah non klimaterik ialah buh yang apabilah setelah dipanen tidak mengalami
proses pematangan dan langsung mengalami pembusukan, contohnya adalah semanga, nanas,
jambu air, anggur, dan lainnya.
4. Fungsi Buah

Mengenai kegunaannya yakni seperti yang telah diketahui, bahwa Buahh terdiri dari 2 lapisan,
yakni Lapisan Luar (Eksokarp),  Tengah (Mesokarp), dan Dalam (Endokarp). Maka oleh seb
ab itu  pada Buahh mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Berfungsi guna membungkus untuk melindungi biji yang terdapat didalamnya.


 Kemudian berfungsi agar dapat menyediakan cadangan makanan pada saat proses perk
ecambahan.
 Selanjutnya berfungsi sebagai sumber gizi yang akan dikonsumsi oleh Manusia dan He
wan.

E. Struktur dan fungsi Bunga


1. Pengertian Bunga
Bunga atau juga disebut kembang adalah bagian dari tanaman yang umumnya berpenampilan
indah dan mengeluarkan aroma wangi. Bunga adalah salah satu organ tumbuhan yang memp
unyai fungsi biologis. Fungsi biologis bunga adalah untuk memicu proses reproduksi pada ta
naman, yaitu dengan cara mempertemukan serbuk sari dan putik. Dalam proses penyerbukan,
bunga juga mendapat bantuan dari pihak ketiga di luar tanaman, yaitu dari angin atau serangg
a seperti kupu-kupu dan lebah. Cara reproduksi ini tergantung dari jenis tanamannya, ada yan
g mampu bereproduksi secara mandiri dan ada yang membutuhkan bantuan dari luar.
Jenis bunga terbagi menjadi bunga tunggal dan majemuk. Bunga majemuk disebut sebagai in
florescence. Beberapa contoh bunga tersebut adalah bunga matahari dan Anthurium yang seb
enarnya merupakan kumpulan dari beberapa bunga atau majemuk, akan tetapi nampak seperti
satu kesatuan bunga tunggal.
Bunga memiliki fungsi yang sangat penting, karena di bagian bunga proses penyerbukan dan
pembuahan terjadi. Setelah terjadi pembuahan, maka tanaman dapat berkembang biak dengan
mengeluarkan buah. Karena bentuknya yang umumnya cantik, bunga juga sering dijadikan se
bagai tanaman hias agar keindahannya dapat kita nikmati.
5. Bagian-Bagian Bunga
Secara umum, bunga tanaman terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
1. Kelopak Bunga
Bagian ini juga disebut dengan calix. Kelopak bunga merupakan bagian terluar bunga dan sek
aligus menjadi bagian yang paling terlihat. Fungsi kelopak bunga adalah untuk melindungi bu
nga saat umut bunga masih muda, yaitu saat masih berbentuk kuncup.
Pada umumnya, kelopak bunga memiliki warna hijau seperti warna daun. Namun ada juga ke
lopak bunga yang memiliki warna lain, sehingga sekilas tampak seperti mahkota bunga. Kelo
pak yang berwarna selain hijau contohnya adalah tanaman bougenville.
Setiap helai kelopak disebut sebagai sepal. Beberapa jenis bunga juga memiliki kelopak tamb
ahan yang tumbuh secara bersebelahan. Kelopak tambahan ini disebut sebagai epicalyx.
2. Mahkota Bunga
Mahkota bunga disebut juga sebagai tajuk bunga atau corolla. Mahkota bunga adalah bagian
bunga yang terdapat di sebelah atau di dalam kelopak.
Mahkota merupakan hiasan pada keseluruhan bagian bunga. Mahkota bunga cenderung memi
liki warna yang indah dan menarik. Ukuran mahkota bunga biasanya lebih besar dari kelopak
bunga. Mahkota bunga pada umumnya berbau harum, namun ada juga yang tidak berbau, bah
kan beberapa bunga mengeluarkan aroma tidak sedap, seperti bunga bangkai.
Warna mahkota bunga Warna mahkota bunga yang berwarna-warni dan bau yang harum me
mbuat bunga terlihat menarik, tidak hanya untuk manusia tetapi juga menarik beberapa maca
m serangga, seperti lebah, kupu-kupu, dan binatang lainnya seperti burung dan kelelawar.
Selain sebagai hiasan yang mempercantik keseluruhan tanaman, mahkota bunga juga memili
ki fungsi penting lainnya, yaitu untuk melindungi alat kelamin bunga (serbuk sari dan putik).
Mahkota akan melindungi serbuk sari dan putik hingga terjadi proses penyerbukan.
Setiap helaian mahkota bunga disebut sebagai petala. Pada mahkota bunga terdapat pembulu
h-pembuluh angkut yang berfungsi sebagai pemasok makanan pada bunga.
3. Benang Sari
Benang sari disebut juga sebagai stamen. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bu
nga. Benang sari terbentuk dari metamorfosis daun.
Bentuk dan fungsi benang sari pada berbagai tanaman umumnya sama. Pada beberapa jenis b
unga dengan mahkota bunga yang tidak terlalu menarik, biasanya memiliki benang sari yang
menarik. Contohnya adalah bunga tasbih atau Canna indica.
Secara lebih rinci, benang sari terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

 Tangkai Sari

Tangkai sari disebut juga dengan filamentum. Bentuknya seperti benang, dengan penampang
yang melintang dan biasanya berbentuk bulat.

 Kepala Sari

Nama lain kepala sari adalah antera. Kepala sari merupakan bagian dari benang sari yang terd
apat pada ujung tangkai sari. Di dalam kepala sari terdapat 2 ruang sari, masing-masing ruang
annya terbagi menjadi 2 ruangan.
Di dalam ruang sari terdapat serbuk sari atau polen. Polen merupakan sel kelamin jantan. Pol
en berguna pada saat penyerbukan. Beberapa bunga terkadang serbuk sarinya tidak terbentuk
atau tidak mampu melakukan penyerbukan, sehingga dinamakan benang sari mandul.
Penghubung ruang sari atau conektivum merupakan lanjutan dari tangkai sari yang menjadi p
enghubung 2 bagian ruang sari.
4. Putik
Putik memiliki sebutan lain, yakni pistilum. Fungsi putik ialah sebagai alat kelamin betina. P
utik terletak pada bagian bunga yang paling dalam. Putik tersusun dari daun-daun yang telah
mengalami metamorfosis.
Daun-daun yang menjadi penyusun putik disebut sebagai daun buah atau karpelum. Namun s
ecara keseluruhan daun-daun yang menyusun putik bunga disebut gynaecium. Pada tumbuha
n berbiji telanjang, sangat terlihat jelas bahwa putik merupakan hasil dari metamorfosis daun.
Contohnya adalah pakis haji atau Cycas rumphii.
Karena merupakan alat kelamin betina pada bunga, maka terdapat sel telur pada putik. Setela
h dibuahi oleh sperma yang berasal dari serbu sari, putik kemudian berkembang menjadi kan
dung lembaga yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Sel telur pada putik terdapat di bagian bakal biji atau ovulum. Bakal biji ini akhirnya akan me
njadi biji atau semen.
Putik terbagi menjadi 3 bagian, berikut ini adalah penjelasannya:
 Bakal Buah
Bakal buah disebut juga dengan ovarium, yaitu bagian putik yang umumnya akan membesar.
Letak bakal buah berada di bagian dasar bunga.

 Tangkai Kepala Putik

Bagian ini disebut juga sebagai stilus. Tangkai kepala putik adalah bagian putik yang sempit.
Letaknya ada di atas bakal buah. Biasanya berbentuk seperti benang. Fungsi tangkai kepala p
utik ialah sebagai tempat melekatnya kepala putik.

 Kepala Putik

Nama lain dari kepala putik adalah stigma. Kepala putik merupakan bagian putik yang berada
di paling atas, tepatnya di ujung tangkai kepala putik.
6. Fungsi Bunga
Bunga tumbuh pada tunas atau sumbu yang biasanya berukuran hampir sama. Fungsi utama b
unga pada tanaman sebenarnya adalah untuk proses reproduksi atau sebagai organ seksual.
Bunga adalah wadah bersatunya gamet jantan atau mikrospora dan gamet betina atau makros
pora. Tujuannya adalah untuk menghasilkan biji yang nantinya akan tumbuh menjadi buah.
Beberapa bunga membutuhkan bantuan dari luar untuk bereproduksi. Oleh karena itu bunga b
erusaha menarik hewan pembantu penyerbukan dengan beberapa macam cara, misalnya deng
an warna-warni yang indah, aroma yang khas dan wangi, ataupun menghasilkan panas.
G. Perkembangbiakan Tumbuhan
Pada perkembangbiakan tumbuhan ada yang melalui proses penyerbukan (perkawinan) yang
dinamakan generatif. Tumbuhan yang berkembangbiak tidak melalui proses
perkawinan dinamakan vegeratif.
1. Perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan cara
pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif tumbuhan hanya terjadi pa
da tumbuhan yang memiliki organ reproduksi seperti serbuk sari dan kepala putik.

Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah alat reproduksi betina pada t
umbuhan. Artinya perkembangan generatif tanaman dapat terjadi melalui perkawinan. Jika ta
naman tidak memiliki organ reproduksi, ia tidak dapat mengalami perkembangbiakan generat
if.

 Proses Penyerbukan Perkembangbiakan Generatif


Perkembangbiakan secara generatif pasti dimulai dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah p
roses jatuhnya serbuk sari atau menempel pada kepala putik tanaman. Jika prosesnya berhasil,
maka akan menghasilkan serbuk sari. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji. Kemudian but
ir-butir serbuk sari akan masuk ke bakal biji. Pada bakal biji akan terjadi proses pembuahan.
Pembuahan adalah proses meleburnya sel jantan atau serbuk sari dengan sel betina atau kepal
a putik. Setelah selesai proses penyerbukan maka akan menghasilkan bakal buah.

Selain itu, ada beberapa cara dalam proses penyerbukannya. Berikut adalah cara dalam penye
rbukan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan.

1. Penyerbukan Sendiri
Penyerbukan sendiri ini akan terjadi hanya jika serbuk sari dan kepala putik berada pada satu
tanaman atau bunga yang sama.

2. Penyerbukan Tetangga
Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari b
erasal dari pohon yang sama. Serbuk sari terbang ke ke kepala putik di bunga yang lain.

3. Penyerbukan Silang
Penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasa
l dari bunga dan tanaman lain. Tetapi pohon atau pohon itu selalu dalam jenis yang sama.  De
ngan adanya penyerbukan ini dapat membuat karakteristik yang lebih kuat dari yang sebelum
nya.

4. Penyerbukan Bastar
Jenis penyerbukan yang terakhir adalah penyerbukan bastar atau hibridisasi, artinya penyerbu
kan terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain, serta tanaman lain denga
n spesies tanaman yang berbeda.

Hal yang Membantu Proses Penyerbukan


Ada beberapa hal yang memengaruhi proses penyerbukan pada tumbuhan. Faktor tersebut bia
sanya datang dari makhluk hidup lainnya dan juga alam. Berikut adalah hal yang membantu p
roses penyerbukan tumbuhan.

1. Hewan
Hewan yang dapat membantu penyerbukan, seperti kupu-kupu, kelelawar, burung, lebah, dan
kumbang. Contoh tumbuhan yang diserbuki oleh hewan antara lain bunga melati, mawar, dur
ian, dan kembang sepatu.

2. Manusia
Manusia juga dapat menjadi faktor dalam penyerbukan perkembangbiakan vegetatif. Tumbuh
an yang biasanya harus dibantu proses penyerbukannya oleh manusia adalah pohon salak dan
vaniili

3. Angin
Dalam hal ini angin juga dapat membantu proses penyerbukan dengan tiupan angin yang me
mbuat serbuk sari mengenai kepala putik. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dapat diba
ntu oleh angin adalah jagung, gandum, dan padi.

4. Air
Air juga dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Dalam hal ini, yang dapat di
bantu oleh air adalah tumbuhan yang berada di dalam air. Tumbuhan tersebut adalah tanaman
ganggang maupun hydrilla.

 Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif


perkembangbiakan tumbuhan tidak mengalami perkawinan perkembangbiakan ini
dinamakanperkembangbiakan vegetatif Perkembangbiakan vegetatif berasal dari tubuh
tumbuhan yang akan menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi 2
jenis yaitu alami dan buatan.
1. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami.
Perkembangbiakan tumbuhan tidak mengalami masa penyerbukan atau perkawinan dan
dilakukan secara alami atau tanpa bantuan manusia.
Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami sebagai berikut :
A). Umbi Batang
Umbi merupakan bagian tubuh batang atau akar yang mengembang di dalam tanah. Bagian
ini merupakan bagian untuk menyimpan cadangan makanan dan berkembangbiak.Tumbuhan
yang berkembangbiak dengan cara umbi lapis banyak tumbuh di daerah yang tidak terlalu
banyak air.

B. Umbi Lapis
Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara umbi lapis selain bawang merah adalah :
bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, dan loncang.
C). Umbi Akar
Umbi akar merupakan perubahan bentuk akar yang mengembang di dalam tanah. Akar akan
menyimpang cadangan makanan sehingga jika kita cabut tanaman yang berkembangbiak
dengan umbi akar, akarnya akar mengembang dan panjang.
D) Akar Tinggal
Akar tinggal merupakan perubahan akar yang menggelembung didalam tanah, akar tersebut
tumbuh menjadi batang dan daun. Akar selain sebagai tempat berkembangbiak, berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh lain yang berkembangbiak dengan cara akar
tinggal adalah: kunyit, temulawak, lengkuas, dan kencur.
F) Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas tumbuhan yang tumbuh pada tepi daun kemudian akan tumbuh
akar. cara untuk menanam tanaman yang berkembangbiak dengan cara tunas adventif dengan
cara mengambil salah satu daun yang sudah tua kemudian tinggal diletakkan pada tanah
maka akan tumbuh tunas-tunas baru. Selain cocor bebek tumbuhan yang berkembangbiak
dengan cara tunas adventif yaitu kesemek dan sukun.

G) Stolon atau geragih


Stolon adalah perkembangbiakan pada tumbuhan dengan memiliki batang kecil yang dapat
menjalar di atas permukaan tanah dan buah terdapat pada ujung batang tersebut yang didapat
digunakan sebagai calon individu baru. Selain strawberi tumbuhan yang dapat
berkembangbiak dengan cara stolon adalah rumput teki,arbei dan pegagang.
H). Spora
Spora merupakan jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan menggunakan sel yang ada pada
tumbuhan tersebut dan bertindak sebagai alat untuk berkembangbiak. Jenis tumbuhan ini
berbentuk sangat halus mudah menjebar oleh angin,air, binatang dan sebagainya. Tumbuhan
ini hidup di daerah yang lembab. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara spora
adalah lumut dan tumbuhan paku.
2. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif Buatan
Perkembangan vegetatif buatan adalah perkembanganbiakan tumbuhan tanpa melalui proses
penyerbukan atau perkawinan dan dalam perkembangbiakannya dibantu oleh manusia.
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan bertujuan untuk menghasilkan calon tumbuhan
baru yang memiliki bibit unggul, berbuah dengan cepat, rasa buah sesuai keinginan dan tahan
terhadap penyakit. Contoh perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan adalah mencangkok,
stek, merunduk, menempel, dan menyambung

a) Mencangkok
Mencangkok adalah kegiatan manusia dengan mengupas ranting pohon yang sudah besar
sampai terliat kambium, kambium pohon di tutup tanah, humus dan dilapisi plastik lalu
diikat.Kegiatan mencangkok menghasilkan induk baru sesuai dengan induknya dan berbuah
tidak lama. Keuntungan dari mencangkok adalah sebagai berikut :
1) Lebih cepat berbuah
2) Sifat sama dengan induknya
3) Pohon tidak terlalu tinggi.
Manfaat mengcangkok sangatlah besar bagi seseorang yang berbudidaya tanaman yang
menginginkan hal tersebut. Namun tidak semua menginginkan hal tersebut. Namun tidak
semua tanaman tidak bisa dicangkok. Tumbuhan yang dapat dicangkok hanya bisa tumbuhan
yang memiliki kambium. Selain keuntungan mencangkok ada kerugian
dari mencangkok yaitu
1) Pohon mudah roboh atau rentang tumbang
2) Tidak berumur panjang
B. Stek
Kegiatan menanam pohon dengan memotong bagian tubuh tumbuhan lalu hasil
potongannya dinamakan stek. Stek dibedakan menjadi tiga macam. Yaitu : stek batang, stek
daun, dan stek tangkai.
 Stek batang.
Stek batang adalah memotong batang tumbuhan yang sudah dewasa. Kemudian hasil potongannya
ditanam. Contoh tumbuhan yang dapat distek batang adalah ketela/singkong dan tebu.

 Setek daun
Stek daun adalah memotong daun tumbuhan yang sudah dewasa. Kemudian hasil
potongannya ditanam. Contoh tumbuhan yang dapat distek daun adalah tumbuhan lidah
mertua dan begonia
C. Merunduk
Tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara merunduk yaitu tumbuhan yang mempunyai
batang menjulur, lentur, dan dekat dengan tanah Tumbuhan yang dapat merunduk contohnya
adalah : apel, alamanda, anggur, arbei, dan lain-lain
D. Menyambung
Tanaman yang digabungkan menjadi satu dapat tumbuh. Teknik menggabungkan batang
bawah dengan batang atas dua tanaman yang sejenis dinamakan menyambung atau
mengenten. Menyambung tumbuhan bertujuan untuk menggabungkan sifat-sifat tanaman
yang baik atau unggul sesuai yang kita inginkan. Misal pemilik tumbuhan mengingikan rasa
mangga harum manis dengan mangga madu dalam satu pohon maka dapat digunakan dengan
teknik menyambung. Tumbuhan yang berkambium dan berbatang keras yang bisa
disambung. Jadi sebelum melakukan teknik menyambung kita harusmemperhatikan jenis
tanamannya terlebih dahalu. Tumbuhan yang dapat disambung antara lain: kopi, manga, dan
durian,singkong dan lain-lain
BAB lll
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan
Tumbuhan memiliki 6 struktur. Struktur tumbuhan tersebut merupakan satuan untuk
melakukan proses berkembangnya tumbuhan . struktur tersebut terdiri dari akar, bunga,
batang , biji , daun ,serta , buah , yang mana memiliki peran dan fungsi penting bagi
tumbuhan itu sendiri.
Setiap tumbuhan dapat berkembang dengan dua proses perkembangan yang pertama
perkembangan generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan cara pembuaha
n dan penyerbukan. Hal yang dapat membantu proses penyerbukan adalah manusia , hewan ,
air dan angin. Sedangkan perkembiangkan yang kedua perkembangbiakan secara vegetatatif
perkembangan vegetatif dibagi lagi menjadi dua yakni perkembangbiakan svegetatif secara
alami dan perkembangbiakan secara vegetatif buatan.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai