Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

KELAS: VIII 1

KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA :

Yatul

Sari

Nesti

Deni

SMP NEGERI 1 KAMPAR KIRI HULU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI
TUMBUHAN”

Makalah ini berisikan tentang informasi Struktur dan fungsi tumbuhan. Struktur
tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, biji dan buah, bunga. Makalah ini akan membahas
satu persatu bagian-bagian tumbuhan tersebut beserta fungsinya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………......
DAFTAR ISI……………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………….
2. Rumusan Masalah…………………………........
3. Tujuan…………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur dan Fungsi Akar, Batang, Daun, Bunga, Biji dan Buah
1. Struktur dan Fungsi Akar…..
2. Struktur dan Fungsi Batang……………………….
3 Struktur dan Fungsi Daun……………………..
4 Struktur dan Fungsi Bunga……………………….
5 Struktur dan Fungsi Biji dan Buah……………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
            Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan
tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas
hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan
selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan
sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang,
tetapi pembelahannya sangat terbatas.
            Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi
membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah
diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.
Struktur  utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri atas : akar,
batang dan daun, disamping struktur tersebut  tumbuhan  juga ada yang dilengkapi dengan
bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan tak berbiji )
umumnya tidak memiliki struktur seperti akar, batang , dan daun . 
            Untuk memudahkan memahami struktur organ tubuh tumbuhan maka Akan
dijelaskan lebihh detail dibawah ini.

2. Rumusan masalah

1. Apa saja struktur dan fungsi dari tumbuhan?

3. Tujuan

Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan
agar siswa mengerti tentang struktur dan fungsi tumbuhan Itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur dan Fungsi Akar, Batang, Daun, Bunga, Biji dan Buah.
1. Struktur dan Fungsi Akar
a. Struktur Akar
Struktur akar dapat dilihat secara morfolgi dan anatomi.
1. Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya
air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar. 
Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang
berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanya tumbuh di dekat ujung
akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri.
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar.pada banyak tumbuhan, sel sentral di tudung akar
membentuk struktur yang lebih jelas dan tetap yang disebut kolumela. Sel tudung akar
mensekresikan lendir yang terdiri atas polisakarida. Dan tudung akar bekembang secara
terus menerus. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan
mekanis pada waktu menembus tanah.
2. Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan stele.
a. Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat.
Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
b. Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding
tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
c. Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-
sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat
lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke
silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel
(perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis).
d. Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel
(perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel
merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa
lapisan sel.
2. Fungsi Akar
Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap
air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk menyimpan
cadangan makanan.
a. Menyerap air dan zat hara (mineral).
Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk
memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah
dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh
memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
b. Menunjang berdirinya tumbuhan.
Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar
membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan
dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c. Sebagai alat pernapasan.
Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah.
Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori
tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.
d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.
Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai
tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut
akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan
cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan
mencari sumber makanan.

2. Struktur dan Fungsi Batang


a. Struktur Batang

1. Morfologi (Struktur Luar) Batang

Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang


tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis
dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan
dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi
lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan
tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada
kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat
nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku).

Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki
jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan
umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam,
dan kacang.

Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif


panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil
(lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang
secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.

2. Anatomi (Struktur Dalam) Batang

Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.

 Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis
yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis
dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebumemiliki klorofil.
Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung
gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan
sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun
dan berdiri tegak.
 Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak
berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan
epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada
di dalamnya.
2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel
berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-
rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. 

3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat


xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian
luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. 

b. Fungsi Batang
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang
telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa
kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat makanan,
penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat perkembangbiakan.
Penopang.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari).
Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang
tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada
tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain
itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan
cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa
berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan
digunakan saat diperlukan.
Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir
semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan
batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan,
antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk
bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan
bambu.

3. Struktur Dan Fungai Daun


Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari
batang. Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau.
Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada
juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.

a. Struktur Daun
Struktur daun dapat  kita bedakan menjadi dua yaitu morfologi (strktur luar) daun
dan anatomi (struktur dalam) daun.

1. Morfologi (Struktur Luar) Daun

Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh
kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.
Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian
daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus).

Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut
pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih
dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah
daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.

Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau


menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun
sejajar atau melengkung. Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah
susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat
daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan
dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut
bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan
seperti jaring atau jala.

Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung,


menjari, dan sejajar.

2. Anatomi (Struktur Dalam) Daun

Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah
mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang
(palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.

 Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.
Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang
antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah
daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya
dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus.
 Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah
epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.

 Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur
dan ada ruang antarsel.  Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung
karbon dioksida untuk proses fotosintesis.

 Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang


daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau
cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari
silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.

b. Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat
pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan.

Pembuatan makanan.
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses
pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.

Pernapasan.
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata
pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas
oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada
di bawah pohon pada siang hari.

Tempat tranpirasi tumbuhan. 


Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa
penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada
umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air
akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan
mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu,
transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi
pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar).

Tempat fotosintesis.
Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air
diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke
jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis
dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa)
dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun
dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.

4. Struktur dan Fungsi Bunga


a. Struktur Bunga

Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga
terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami
perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi
setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap
memiliki bagian-bagian  antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan,
putik.

1. Kelopak Bunga (Calix)

Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau
dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.

2. Benang Sari (Stamen)

Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan.


Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin
jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari
(antera), serbuk sari (polen).

3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat
perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara
lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam
ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.

b. Fungsi Bunga
Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif
(materi ini akan kamu pelajari lebih mendalam di kelas VI). Perkembangbiakan generatif
merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga,
pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa
jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik. Bagian bunga yang paling menarik adalah
mahkota. Mahkota yang indah dan berbau menyengat menarik perhatian serangga,
seperti kupukupu, kumbang, dan lebah.

5. Struktur dan Fungsi Buah dan Biji


Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal  biji
yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal
biji menjadi biji.
a. Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah
agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal
buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal
buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu
buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga,
contohnya buah nangka, dan buah nenas.
Dari asal terbentuknya buah  dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan
buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah
semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga
tersebut.

b. Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan  generatif.
Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya
terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
1. Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan
berbiji tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar(testa), dan kulit
dalam (tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput
dan sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging.  lapisan tengah lapisan kuat,
keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
2. Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji
(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya
terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
3. Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji
terdiri dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga
sebagai cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga
merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.

Daftar Pustaka

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/setjen/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_11.htm
stfitb2008.files.wordpress.com/2009/.../18-bunga-biji-buah....
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press:Yogyakarta
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB:Bandung
http://brewoktea.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-
tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai