PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri.
Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel
menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut
tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut
meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain
selain meristem, seperti pada korteks batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas.
Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami
spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai
kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.
.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan jaringan, jenis dan fungsinya ?
2. Untuk Mengetahui organ pada tumbuhan ?
3. Untuk Mengetahui air dapat mengalir dari akar ke daun ?
4. Untuk Mengetahui macam-macam gerak pada tumbuhan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ
pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan
jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi
yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan
dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap
jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai
bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan menyusun diri
menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan. Misalnya jaringan-
jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air dan makanan akan membentuk
suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun
organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.
a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang masih muda dan senantiasa
membelah. Jaringan meristem dibagi menjadi dua :
1. meristem apikal atau meristem primer, terdapat di ujung batang dan ujung
akar. meristem apikal menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang
atau akar.
b. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan-jaringan yang
ada di bawahnya. Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan-
jaringan dengan fungsi yang lebih khusus lagi,yaitu:
2
Lapisan kutikula/lilin pada daun tumbuhan yang hidup di darat, lapisan ini
berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebihan dari sel-sel daun.
Stomata pada daun, merupakan rongga pada daun yang berfungsi sebagai alat
pernapasan. Stomata tumbuhan darat banyak terdapat pada bagian bawah
daun bertujuan untuk mengurangi penguapan, sebaliknya pada tumbuhan air
banyak terletak di atas daun yang bertujuan untuk mempercepat penguapan.
c. Jaringan
Parenkim Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa
(perkembangan dari jaringan meristem). Fungsinya antara lain: penyimpan cadangan
makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka, regenerasi.
d. Jaringan Pengangkut
1. Xilem atau pembuluh kayu, penyusun utama jaringan xilem adalah trakea dan
trakeid. Sel-sel ini berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut
di dalamnya(unsur-unsur hara) dari akar menuju daun.
3
jaringan bunga karang/spons pada daun memiliki banyak rongga antar sel
yang berfungsi sebagai transportasi gas dan penampung oksigen yang
dibutuhkan dalan respirasi.
e. Jaringan Penguat
Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya struktur berbagai
bagian tumbuhan. Yang terdiri dari :
a. Akar
Fungsi akar antara lain:
Jaringan-jaringan pokok yang menyusun akar yaitu dari luar ke dalam berturut-turut
adalah epidermis, korteks, endodermis dan silider pusat (stele). Di ujung akar
terdapat tudung akar/ kaliptra fungsinya adalah sebagai pelindung jaringan meristem
dan mengatur arah pertumbuhan akar.
b. Batang
Sebagai saluran penghubung agar air dan mineral yang diserap akar dapat
sampai ke daun.
4
Sebagai saluran hasil-hasil fotosintesis yang dihasilkan daun ke seluruh
bagian tumbuhan.
Struktur anatomi batang mirip dengan akar, yaitu tersusun dari jaringan epidermis,
jaringan dasar (parenkim), dan jaringan pegangkut.
c. Daun
5
digunakan sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Jaringan tiang merupakan tempat
fotosintesis yang utama karena banyak mengandung klorofil dari pada jaringan
lainnya. Jaringan pengangkut pada daun berkumpul di tulang daun atau urat daun.
Berikut reaksi fotosintesis:
d. Bunga
Terdapat bagian penghasil serbuk sari dan bakal biji. Penghasil serbuk sari
adalah benang sari, sedangkan bakal biji terdapat pada putik. Alat reproduksi jantan
pada tumbuhan berupa benang sari. Alat reproduksi betina pada tumbuhan dihasilkan
pada bagian yang disebut putik. Pada umumnya, pada dasar putik terdapat bakal buah
yang membuat air dan mineral dapat naik ke daun, yaitu kapilaritas air, daya isap
daun, dan tekanan akar.
1. Kapilaritas Batang
Xylem merupakan sebuah saluran kecil yang merentang mulai dari akar hingga
daun. Karena kecilnya pembuluh-pembuluh tersebut, air dan mineral dapat naik ke
atas tanpa dorongan apapun.
2. Daya Isap Daun
Daun yang umumnya tipis dan lebar juga menyebabkan tumbuhan mudah
kehilangan air karena air yang ada di daun menguap. Hilangnya air yang menguap
ini akan menyebabkan tekanan pada daun menjadi rendah sehingga menarik air
yang ada di pembuluh.
6
3. Transpirasi/penguapan pada Tumbuhan
Manfaat proses transpirasi adalah mendorong terserapnya air dari dalam tanah
beserta mineral (atau disebut juga unsur hara) terlarut yang sangat diperlukan oleh
tumbuhan. Jika air di dalam sel-sel mesofil daun menguap maka akan
menyebabkan daerah tersebut berkurang kadar airnya sehingga mendorong air di
sekitarnya akan mengisi daerah tersebut. Proses transpirasi ini mempunyai
manfaat sendiri bagi tumbuhan. Di antaranya adalah untuk mengendalikan suhu
tubuh tumbuhan.
Secara umum gerak pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi gerak yang
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang dan gerak yang tidak dipengaruhi oleh
arah datangnya rangsang (gerak nasti). Gerak yang dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsang terdiri atas gerak seluruh tubuh (gerak taksis) dan gerak tumbuh (gerak
tropisme).
1. Taksis
Gerak taksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan menjauhi ataupun
mendekati sumber rangsangan. Misalnya, fototaksis jika rangsangannya cahaya
dan kemotaksis jika rangsangannya berupa bahan kimia. Gerak taksis yang
mendekati arah datangnya rangsang sering disebut gerak taksis positif sedangkan
gerak taksis yang menjauhi datangnya rangsang disebut gerak taksis negatif.
Contoh gerak kemotaksis adalah gerak spermatozoid tumbuhan lumut dalam
ruang arkegonium saat membuahi sel telur.
2. Tropisme
Gerak tropisme merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan, baik mendekati
maupun menjauhi arah datangnya rangsang. Misalnya; Fototropisme dipengaruhi
oleh rangsang berupa cahaya, Hidrotropisme dipengaruhi oleh rangsang berupa
air, geotropisme dipengaruhi oleh rangsang berupa gravitasi bumi. Gerak tropisme
ada yang positif dan negatif.
7
3. Nasti
Gerak nasti berbeda dari gerak taksis dan gerak tropisme yang arah geraknya
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti merupakan gerak bagian
tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi
ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Contoh gerak nasti adalah seismonasti,
fotonasti, dan termonasti.
Seismonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa
sentuhan atau getaran. Contohnya pada gerak menutup daun putri malu setelah
disentuh. Adapun fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang
berupa cahaya. Gerak fotonasti ini contohnya adalah pada kembang sepatu
(Hibiscus rosasinensis), yang mekar pada siang hari dan menguncup pada malam
hari. Contoh gerak nasti lainnya adalah termonasti. Termonasti merupakan gerak
nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang
mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem
dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami
pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa
adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami
diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi
menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim),
jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
B Saran
Kami sebagai makhluk biasa tidak lepas dari kesalahan, untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca demi
berkembangnya ilmu pengetahuan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.
Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill.
Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga.
http://www.cartage.org.lb
http://www.flmnh.ufl.edu/flowerpower/
http://7sains.blogspot.co.id/2015/04/struktur-tumbuhan-ipa-biologi-smpmts.html
10
Instruktur Diklat : KARMILA, S.Pd
Mata Diklat : BIOLOGI
MAKALAH
TENTANG
STRUKTUR TUMBUHAN
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah BIOLOGI ini dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas bidang studi
KEWIRAUSAHAAN, dan untuk mempresentasikan mengenai “ STRUKTUR
PADA TUMBUHAN ”.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru bidang studi BIOLOGI
yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Saya sadari dalam penyusunan makalah ini banyak kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan karena kami masih dalam tahap belajar. Maka dari itu saya ucapkan
minta maaf. Dan bila ada kesalahan dan kekurangan, saya mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.
Penyusun,
KELOMPOK III
ii
12
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................ 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 10
iii
13