Anda di halaman 1dari 34

Bab 3 Struktur dan Fungsi Tumbuhan

ILMU PENGETAHUAN ALAM


SMP/MTs Kelas VIII Semester 1

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 1


1. Uraian Materi

STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI

AKAR PADA TUMBUHAN

Apabila kamu amati, semua tumbuhan tingkat tinggi mempunyai alat

tubuh (organ) berupa akar, batang, dan daun. Khusus untuk tumbuhan berbiji,

juga terdapat alat tubuh berupa bunga dan biji sebagai alat

perkembangbiakan. Semua bagian tumbuhan tersebut tersusun dari sel yang

berasal dari pembelahan sel meristem. Sel-sel ini kemudian berkembang

menjadi berbagai tipe sel. Seperti halnya pada hewan, sel-sel tumbuhan yang

mempunyai bentuk dan fungsi yang sama terorganisasi menjadi jaringan.

a. Struktur dan Fungsi Morfologi Akar

Struktur morfologi akar pada tumbuhan secara umum terdiri atas akar

serabut dan akar tunggang.

1) Akar serabut berbentuk seperti serabut.

Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh

di pangkal batang, dan besarnya hampir

sama. Akar semacam ini dimiliki oleh

tumbuhan berkeping satu (monokotil).

Fungsi utamanya adalah untuk

memperkokoh berdirinya tumbuhan. Gambar 2. Akar serabut

2) Akar tunggang adalah akar yang terdiri

atas satu akar besar yang merupakan

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 2


kelanjutan batang, sedangkan akar-akar

yang lain merupakan cabang dari akar

utama. Perbedaan antara akar utama dan

akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini

dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua

(dikotil). Fungsi utamanya adalah untuk

menyimpan makanan.

Pada beberapa tanaman, akar memiliki fungsi tambahan selain

sebagai penyokong, menyerap berbagai unsur hara antara lain.

1) Akar udara atau akar gantung (radix aereus), yaitu akar yang tumbuh dari

batang dan menggantung di udara serta tumbuh ke arah tanah. Contoh

akar udara adalah pada pohon beringin.

2) Akar penghisap (haustorium), yaitu akar-akar yang terdapat pada

tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air

maupun zat makanan dari inangnya. Contoh akar penghisap adalah pada

tumbuhan benalu.

3) Akar pelekat (radix adligans), yaitu akar yang dapat melekat pada batang

karena memiliki cairan seperti getah pada bulu akarnya. Contoh akar

pelekat adalah pada tumbuhan sirih.

4) Akar pembelit (cillrus radicalis), yaitu akar yang untuk memanjat dengan

cara memeluk penunjangnya. Contoh akar pembelit adalah pada tumbuhan

vanili.

5) Akar nafas (peneumatopora), yaitu akar yang tumbuh keatas hingga ke

permukaan tanah. Contoh akar nafas adalah pada tumbuhan kayu api.

6) Akar lutut, yaitu akar yang tumbuh keluar dan membengkok kembali ke

dalam tanah. Contoh akar lutut adalah pada tumbuhan pohon tanjang.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 3


7) Akar banir, yaitu akar yang berbentuk seperti papan dan disusun secara

vertical. Contoh akar banir adalah pada tumbuhan sukun.

8) Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke

segala arah dan seakan-akan menunjang batang ini jangan sampai rebah.

Contoh akar tunjang adalah pada tumbuhan bakau.

b. Jenis-jenis Jaringan pada Tumbuhan

Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu

jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Selain itu di

beberapa bagian tumbuhan terdapat jaringan penguat yang berkembang dari

sel-sel jaringan parenkim. Sesuai dengan namanya, jaringan penguat berfungsi

untuk memperkuat struktur tumbuhan. Jaringan lainnya yang terdapat pada

tumbuhan adalah jaringan meristem.

1) Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri dari

sel-sel yang senantiasa membelah.

Jaringan meristem terdapat di ujung

batang dan akar dan disebut meristem

Gambar 4. Jaringan meristem apikal atau meristem primer.

Aktivitasnya menghasilkan pertumbuhan memanjang pada batang atau

akar disebut pertumbuhan primer. Jaringan meristem yang terdapat pada

ruas-ruas batang dan batang tumbuhan dikotil disebut meristem lateral atau

meristem sekunder. Aktivitasnya menyebabkan bertambahnya ukuran

diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang disebut pertumbuhan

sekunder.

2) Jaringan Epidermis

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 4


Jaringan epidermis terdiri dari sel-sel epidermis yang tersusun

rapat dan tanpa rongga antarsel. Biasanya hanya terdiri dari satu lapisan

sel. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan-jaringan yang ada

di bawahnya. Epidermis dapat mengalami modifikasi membentuk stomata,

lentisel, rambut akar, dan trikoma.

3) Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa. Walaupun

demikian, sel-sel parenkim masih dapat membelah. Fungsi sel parenkim

adalah sebagai penyimpan cadangan makanan, tempat fotosintesis,

penutupan luka, regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat tubuh atau

organ tumbuhan. Jaringan parenkim terdapat di semua organ tumbuhan

dengan bentuk dan fungsi yang beragam. Misalnya terdapat sebagai

empulur yang mengisi sebagian besar atau seluruh korteks akar dan

batang, mesofil daun, dan bagian buah yang berdaging.

4) Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan floem.

a) Xilem atau pembuluh kayu, susunan jaringannya kompleks, terdiri dari

beberapa tipe sel. Penyusun utama jaringan xilem adalah trakea dan

trakeid. Sel-sel ini berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang

terlarut di dalamnya dari akar menuju daun.

b) Floem atau pembuluh tapis, pada batang dikotil terletak di sebelah luar

xylem. Fungsinya untuk mengantarkan hasil fotosintesis dari daun ke

seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem disebut pula pembuluh tapis

karena terdapat sel-sel tapis yang mirip saringan.

5) Jaringan Penguat

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 5


Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya struktur

berbagai bagian tumbuhan. Jaringan penguat terdiri dari kolenkim dan

skelerenkim.

a) Kolenkim, sel-selnya memiliki dinding yang tipis dengan penebalan di

sudut-sudut sel. Bentuk selnya bervariasi, berfungsi sebagai penyokong

bagian-bagian tumbuhan. Misalnya terdapat pada batang, tangkai daun,

dan bunga.

b) Sklerenkim, sel-selnya mengalami penebalan di seluruh bagian sel.

Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang mengalami penebalan

lebih lanjut. Contohnya terdapat pada tempurung kelapa, kulit biji, dan

tangkai buah.

c. Struktur dan Fungsi Anatomi Akar

Akar monokotil dan dikotil secara garis besar memiliki susunan anatomi

yang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis dan silinder pusat (stele).

Gambar 5. Penampang akar tumbuhan

Epidermis (kulit luar) akar merupakan selapis sel berdinding tipis,

berkutikula dan tersusun rapat dan tidak terdapat ruang-ruang antarsel.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 6


Sejumlah sel epidermis yang letaknya di ujung akar mengalami modifikasi,

membentuk rambut akar dengan pemanjangan kea rah lateral dari dinding

luarnya. Sejumlah besar rambut-rambut akar berfungsi untuk memperluas

permukaan sel sehingga penyerapan air dan unsure hara dari dalam tanah

lebih efisien.

Korteks merupakan susunan sel parenkim berdinding tipis dan tersusun

longgar. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan. Penampang

melintang akar memperlihatkan bahwa korteks tampak sebagai lingkaran,

sebaliknya pada penampang membujur korteks tampak sebagai bentukan yang

memanjang. Berdasarkan ini, dapat disimpulkan bahwa korteks secara

keseluruhan menyerupai silinder. Di dalam korteks terdapat ruang antar sel

yang memanjang di sepanjang akar. Satu atau beberapa lapis sel korteks

mempunyai suberin (materi gabus yang melapisi dinding sel tumbuhan) yang

berada di bawah epidermis atau kulit pertama.

Lapisan sel-sel korteks yang paling dalam tersusun rapat tanpa adanya

ruang antar sel dan terdiri atas sel-sel berbentuk kotak disebut endodermis.

Sel-sel endodermis mengalami penebalan dinding sel radial dan vertikalnya

dengan penambahan materi suberin (gabus) sehingga membentik pita. Pita ini

disebut pita kaspari, sesuai dengan nama penemunya yaitu Caspary. Pita

kaspari mencegah air masuk melintasi dinding sel, tetapi air dapat masuk

melalui endodermis yang dindingnya tidak menebal atau disebut sel penerus.

Silinder pusat (stele) merupakan bagian terdalam dari akar yang

terdapat di sebelah dalam lapisan endodermis. Jaringan yang terdapat dalam

stele meliputi jaringan perisikel, xylem, floem dan empulur.

Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar stele. Pada

perkembangan selanjutnya sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 7


xylem dapat berubah menjadi jaringan meristem. Sel-sel tersebut membelah

ke arah luar dan membentuk cabang akar.

Gambar 6. Silinder pusat (stele)

Berkas vaskuler (pembuluh angkut atau fasis), terdiri atas xylem dan

floem. Pada akar tumbuhan dikotil xylem primer terletak di pusat akar dan

membentuk bintang, sedangkan floem primer terletak di sebelah luar xylem

primer. Sebaliknya pada akar monokotil, xylem primer terletak berselang-

seling dengan floem primer.

Pada akar tumbuhan dikotil, diantara xylem dan floem terdapat

cambium (tipe kolateral terbuka), sedangkan pada akar tumbuhan monokotil

diantara xylem dan floem tidak ada cambium (tipe kolateral tertutup).

Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk

xylem dan kearah luar membentuk floem. Empulur merupakan jaringan

parenkim yang terdapat diantara berkas vaskuler pada daerah stele.

STRUKTUR DAN FUNGSI PENYUSUN

JARINGAN BATANG PADA TUMBUHAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 8


Batang (bahasa Latin: caulis) merupakan salah satu dari organ dasar

tumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ

lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar dianggap sebagai perkembangan

lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang lebih khusus.

Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan,

yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan

dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas

vaskuler yaitu xilem dan floem. batang memiliki beragam fungsi bagi

tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.

a. Dikotil

Beberapa jenis tumbuhan dikotil batanya tetap lunak dan tidak

berkayu disebut tumbuhan herba. Pada beberapa tumbuhan herba,

kambiumnya hanya terdapat pada vasisnya saja sehingga pertumbuhan

sekundernya hanya terbatas pada bagian tersebut.

Umumnya tumbuhan dikotil berkayu keras dan hidup menahun. Pada

tumbuhan ini, pertumbuhan sekundernya berlangsung terus menerus. Tetapi

dengan adanya perbedaan musim anatra musim hujan dengan musim kemarau

maka pertumbuhan sekunder tidak dapat berlangsung secara terus menerus.

Pertumbuhan sekunder berlangsung pada saat air dan hara tanah tersedia

cukup, sedangkan pada musim kering tidak berlangsung pertumbuhan

sekunder. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan sekunder pada batang tampak

berlapis-lapis. Setiap lapis berupa lingkaran konsentris yang menunjukkan

volume pertumbuhan sekunder selama satu tahun. Lingkaran konsentris ini

disebut lingkaran tahun.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 9


Batang dikotil yang di sayat melintang dan diamati di bawah mikroskop

akan memperlihatkan jaringan-jaringan yang menyusunnya. Jaringan penyusun

batang dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis dan stele.

Gambar 7. Struktur batang tumbuhan dikotil

Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti

jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat

serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki

kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan

sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan

primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada meristem

apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama dengan jaringan

epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di dalamnya.

Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang

mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian

ini disebut lenti sel. Fungsi lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas

dan penguapan (transpirasi).

Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam

jaringan ini terdapat korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam

jaringan, yakni jaringan korteks luar dan korteks dalam. Sel kolenkim dan sel

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 10


parenkim adalah penyusun korteks luar. Korteks dalam hanya disusun dari sel-

sel parenkim saja. Korteks dalam (endodermis) dimiliki oleh semua tumbuhan.

Namun sebaliknya, tidak semua tumbuhan memiliki korteks luar. Ada satu ciri

khas yang dimiliki tumbuhan biji terbuka terkait lapisan korteks. Pada

korteksnya terdapat seludang pati (sarung tepung) yaitu lapisan yang berisi

pati.

Setelah korteks, tubuh tumbuhan tersusun oleh jaringan pembuluh. Di

dalam jaringan pembuluh terdapat stele atau silinder pusat. Pada tumbuhan

dikotil, stele terletak di sebelah dalam korteks atau sebelah dalam

endodermis. Sementara, lapisan terluarnya disebut perisikel atau

perikambium. Di sebelah dalam korteks terdapat empulur dan berkas

pengangkut. Pada berkas pengangkutan ini terdapat xilem dan floem.

Sementara, di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di

antara xilem dan floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur.

Selain itu, di antara xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu,

berkas pengangkutannya disebut berkas kolateral terbuka. Kambium memiliki

dua bagian, yakni kambium vaskuler dan kambium intravaskuler. Bagian

kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal dari prokambium

disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di luar xilem dan floem yang

berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler. Adapun

ringkasan letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang Dikotil dapat

teman teman lihat dalam Tabel 1.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 11


Tabel 1. Jaringan-Jaringan Penyusun Batang Dikotil Beserta Letak dan

Fungsinya

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 12


1) Epidermis

Epidermis tersusun atas sat lapis sel yang tersusun rapat dan tidak

mempunyai ruangan antarsel. Dinding sel paling luar yang berbatasan langsung

dengan udara mengalami penebalan dari zat gabus atau kutikula. Setelah

batang mengalami pertumbuhan sekunder, di beberapa tempat epidermis

pecah dan terbentuk jaringan gabus. Jaringan  gabus ini dibentuk oleh

kambium gabus. Lapisan gabus ada yang berbentuk lensa disebut lentisel.

2) Korteks

Sel-sel korteks tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruangan

antar sel yang sangat penting untuk berlangsungnya pertukaran gas. Korteks

bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim

sedangkan makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Pada korteks

batang sering ditemukan adanya klorenkim, zat tanin kolenkim, zat tepung sel

batu dan serat. Kadang kala juga sering ditemukan kalenjar minyak.

3) Endodermis

Endodermis tersusun atas satu lapis sel yang mempunyai bentuk dan susunan

yang khas. Merupakan jaringan pemisah antara korteks dan stele. Pada

angiospermae, endodermisnya mengandung zat tepung sehingg sering disebut

sarung tepung. Sedangkan pada gymnospermae, endodermisnya tidak

mengandung zat tepung.

4) Stele

Stele merupakan bagian terdalam dari batang. Stele tersusun atas beberapa

lapis jaringan yaitu perisikel (perikambium), parenkim empulur dan ikatan

pembuluh. Perisikel merupakan lapisan terluar dari stele. Sedangkan parenkim

empulur terdapat di tengah-tengah stele. Ikatan pembuluhnya terdiri atas

xilem dan floem yang tersusun secara kolateral artinya xilem dan floem

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 13


berada dalam keadaan bersisihan yaitu xilem di sebelah dalam dan floem di

sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravaskuler.

Adanya kambium ini mengakibatkan terjadinya pertumbuhan sekunder.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 14


b. Monokotil

Batang monokotil memiliki jaringan primer yang terdiri dari meristem

Apikal (misalnya meristem yang ada di apeks pucuk utama atau di pucuk

akar) dan meristem Interkalar (meristem yang merupakan turunan dari

meristem apeks sewaktu tumbuhan sedang tumbuh, dipisahkan dari apeks

oleh daerah sel yang lebih dewasa, meristem ini terletak di ruas batang).

Sistem pembuluh pada monokotil terdiri dari berkas yang tersebar seperti

tidak beraturan yang jelas terlihat pada penampang melintang. misalnya

pada batang tumbuhan jagung (Zea mays)

Gambar 8. Struktur batang tumbuhan monokotil

Keterangan :

Lapisan terluar batang jagung disusun oleh satu lapis epidermis. Daerah

korteks batang jagung sempit. Daerah korteks batang jagung terdiri dari 2

sampai 3 lapis sklerenkima yang terdiri dari sel-sel serabut sklerenkima

yang berlignin dan satu sampai dua lapis sel parenkimatik. Batas daerah

korteks dengan silinder pusat tidak jelas. Ukuran sel-sel parenkima semakin

ke dalam semakin besar. Berkas penngangkut yang bertipe kolateral

tertutup fibrovaskuler tersebar di antara sel-sel parenkima. Ukuran berkas

pengangkut semakin ke dalam semakin besar. Ciri khas pada berkas

pengangkut batang jagung, xilem terdiri dari dua trakea besar kemudian

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 15


dihubungkan dengan satu buluh cincin dan di antara floem dan xilem

ditemukan ruang reksigen. Serabut sklerenkima mengelilingi seluruh berkas

pengangkut. Tipe stele pada batang jagung disebut ataktostele.

Pada beberapa dikotil , sistem berkas yang tersebar juga ditemukan pada

familia Nymphaeceae, Ranunculaceae dan Berberidaceae. Pada Poaceae

terdapat dua macam susunan berkas pembuluh. Yang pertama adalah berkas

pembuluh dalam dua lingkaran : Lingkaran luar terdiri dari barkas ramping

dan lingkaran dalam terdiri dari berkas tebal seperti pada Triticum,

Hordeum, Avena dan Oryza . Yang kedua adalah berkas pembuluh yang

tersebar di seluruh batang seperti Sorghum, Saccharum, dan Zea . Berkas

pembuluh tersebut bersifat kolateral dan dikelilingi seludang sklerenkim. 

Xilem dan Floem pada batang monokotil terdiri dari elemen-elemen yang

sama seperti batang dikotil, tetapi memiliki proporsi yang berbeda dari

berbagai elemen-elemen tersebut. Ikatan pembuluh pada batang monokotil

umumnya tersebar, tetapi pada beberapa spesies ikatan pembuluh menyusun

"Hollow Cylinder"  seperti pada batang dikotil. Tipe ikatan pembuluh pada

batang monokotil bertipe kolateral tertutup atau amphifasal tertutup yang

umumnya dibungkus oleh sarung sklerenkim. sedangkan tipe stele batang

monokotil adalah Ataktostele.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 16


c. Perbadaan Batang Dikotil Dan Monokotil

Gambar 9. Perbedaan Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil

Berkas pengangkut batang dikotil letaknya beraturan membentuk

lingkaran. Xilem disebelah dalam floem. Terdapat kambium pembelahan .

Kambium keluar membentuk floem sekunder dan kearah dalam membentuk

xilem sekunder, karena aktivitas kambium ini, batang dikotil bertambah

besar. Sedangkan batang pembuluh pada tumbuhan monokotil tersebar tidak

teratur Tidak mempunyai kambium, batang monokotil tidak dapat bertambah

besar. Perbedaan jaringan pada tumbuhan dikotil dan monokotil dapat dilihat

pada tabel 2.

Tabel 2. Perbedaan jaringan pada tumbuhan dikotil dan monokotil.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 17


STRUKTUR DAN FUNGSI PENYUSUN

JARINGAN DAUN PADA TUMBUHAN

Amati daun tanaman yang ada di sekitarmu! Berwarna apakah daun tanaman

tersebut? Umumnya tanaman memiliki daun yang berwarna hijau, meskipun ada

juga yang memiliki warna lain misalnya putih, merah, kuning bahkan ada yang

berwarna campuran dengan bentuk daun

yang juga berbeda-beda pula. Daun

berwarna hijau karena banyak memiliki

kloroplas. Daun memiliki fungsi yaitu sebagai

tempat berlangsungnya proses fotosintesis,

menyerap karbondioksida (CO2) diudara,


Gambar 10. Daun Mangga memilki
tempat respirasi pada tumbuhan, dan banyak kloroplas.
Sumber: www.google.com
sebagai tempat pengeluaran air.

1. Struktur Jaringan Penyusun daun

Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh

tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun

bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun

dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

A. Struktur Jaringan luar Daun 

Secara morfologi daun terdiri dari:

1) Helaian daun ( lamina )

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 18


2) Tangkai daun ( petiolus )

Terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal

tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai

daun, misalnya rumput.

3) Pelepah daun ( folius )

Pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta

membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun

talas.

Gambar 11. Struktur luar daun


Sumber: www.google.com

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna,

misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih

bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun

jambu.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 19


Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe

tulang daun ada empat macam, yaitu:

1) menyirip, misalnya pada daun mangga,

2) menjari, misalnya pada daun pepaya,

3) melengkung, misalnya pada daun gadung,

4) sejajar, misalnya pada daun jagung,

Gambar 12.

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun

menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan

susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

B. Struktur Jaringan dalam Daun

1) Epidermis Daun

Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan

dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin yang berfungsi mengurangi

penguapan tumbuhan pada siang hari. Pada epidermis terdapat stomata

(mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 20


di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung

(pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang

terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Fungsi stomata

adalah sebagai alat pertukaran udara, baik oksigen dan karbondioksida.2)

Mesofil Daun (Jaringan dasar)

Gambar 13. Struktur penyusun daun.


Sumber: Campbell, 2009.

Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan

banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil

terdiferensiasi menjadi parenki palisade (jaringan tiang) dan parenkim

spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang,

mengandung banyak kloroplas yang berklorofil (zat hijau daun) dan

tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang,

mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Proses

fotosisntesis terjadi di jaringan mesofil.

3) Berkas Pengangkut Daun

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 21


Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi

sebagai saluran utama transportasi dan sebagai penguat daun. Sama dengan

akar dan batang, daun juga terdapt xilem (pembuluh kayu) yang

mengangkut cairan, baik dari akar atau dari bagian yang lain, menuju daun.

Selain itu terdapat juga floem (pembuluh tapis) yang mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya.

2. Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil

Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya

menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar

14.

Gambar 14. Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil

Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan

dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya

No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri


1. Epidermis Menyusun lapisan 1. Melindungi lapisan sel Terdiri dari satu lapis sel
permukaan atas dan di bagian dalam dari kecuali

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 22


No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri
bawah daun. kekeringan. tanaman Ficus (tanaman
2. Menjaga bentuk daun karet).
agar tetap.
2. Kutikula Melapisi permukaan Zat kutin pada kutikula Penebalan dari zat kutin.
atas dan bawah daun. mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
3. Stomata Melapisi permukaan 1. Sebagai jalan masuk Mulut daun pada epidermis
atas dan bawah daun dan keluarnya udara. dengan dua sel penutup
2. Sel penjaga sebagai
pengatur membuka
dan
menutupnya stomata.
4. Rambut dan Permukaan atas dan Alat pengeluaran. Alat tambahan pada
kelenjar bawah daun. epidermis
5. Mesofil Di antara lapisan Tempat berlangsungnya 1. Terdiri dari sel
epidermis fotosintesis. parenkim,
atas dan banyak ruang antarsel.
bawah. Kebanyakan
berdiferensiasi
menjadi palisade
(jaringan tiang) dan
spons (jaringan bunga
karang).
2. Sel-sel jaringan tiang
berbentuk
silinder, tersusun
rapat, dan mengandung
klorofil.
3. Sel-sel jaringan bunga
karang
bentuknya tidak
teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya
renggang.
6. Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.

3. Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 23


Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat

lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun

Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 15.

Gambar 15. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil

Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun

Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya

No Jaringan Letak Fungsi Ciri – Ciri


1.
Melindungi lapisan
sel dibagian dalam
Epidermis Lapisan permukaan dari kekeringan. Terdiri dari satu sel dengan
1. dan atas dan bawah 2. Mencegah penebalan
kutikula daun. penguapan air dari zat kutin.
melalui permukaan
daun.
Berderet di antara
Sebagai jalan masuk dan Mulut daun dengan dua sel
2. Stomata urat
keluarnya udara. penutup.
daun.
Tidak mengalami diferensiasi,
bentuknya seragam kecuali
Membuat zat makanan
Pada cekungan di mesofil berkas pengangkut lebih
3. Mesofil melalui
antara urat daun. besar, kloroplasnya
fotosintesis.
lebih sedikit, dindingnya lebih
tebal.
4. Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Sejajar.

4. Fotosistesis

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 24


Sama halnya dengan proses memasak, fotosintesis juga memerlukan

bahan. Bahan untuk fotosintesis adalah molekul air (H2O) dan karbondioksida

(CO2).

Pada proses fotosintesis akan membentuk glukosa (molekul gula) dan

menghasilkan oksigen. Secara kimiawi, proses fotosintesis dapat dituliskan

dengan reaksi berikut ini.

Fotosintesis ini terjadi di dalam kloroplas yang terdapat pada jaringan

palisade dan spons di daun tumbuhan.

Proses fotosintesis terjadi dalam

dua tahap, yaitu tahap pertama yang

disebut dengan reaksi terang dan tahap

kedua yang disebut dengan reaksi gelap.

Pada beberapa reaksi kimia dalam tahap

reaksi terang membutuhkan adanya

cahaya yang diserap oleh pigmen

klorofil. Cahaya yang diserap ini akan


Gambar 16. Fotosintesis tumbuhan
memecah air menjadi 2 molekul Sumber: www.google.com

O(oksigen) dan H (hidrogen). Oksigen

akan dikeluarkan oleh tumbuhan melalui stomata. Hidrogen (H 2) akan dipakai

oleh tumbuhan untuk reaksi gelap pada proses fotosintesis. Fotosintesis

berperan dalam menyediakan makanan untuk semua organisme. Organisme

fotosintetik menggunakan karbon dioksida dan melepaskan oksigen yang

dibutuhkan oleh semua organisme termasuk manusia untuk tetap hidup.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 25


Sebanyak 90% oksigen yang ada di atmosfer merupakan hasil fotosintesis. Jadi,

peristiwa fotosintesis penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di bumi.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 26


PEMANFAATAN STRUKTUR JARINGAN TUMBUHAN

DALAM TEKNOLOGI

Setiap tumbuhan memiliki struktur yang disesuaikan dengan fungsinya.

Ada berbagai teknologi yang meniru struktur tumbuhan, misalnya:

a. Penerapan Jaringan Akar

Struktur akar yang kokoh dan dapat menunjang tumbuhan di daerah

laut. Hal ini bisa dipakai sebagai dasar pengembangan pembangunan pondasi

dalam pembuatan jembatan dan lain-lain.

Gambar 17. Akar dan Pondasi Bangunan

b. Penerapan Jaringan Batang

Batang pohon yang kokoh berdiri memberikan inspirasi pada

pembangunan rumah. Susunan batu rumah meniru jaringan batang. Tembok

rumah agar kokoh diberi besi, hal ini merupakan pengaplikasian dari kambium

pada pohon.

Gambar 18. Penampang Melintang Batang dan Bangunan Rumah

c. Penerapan Jaringan Daun

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 27


Salah satunya, teknologi pembangkit listrik tenaga surya dibuat dengan

meniru prinsip daun yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan

energi kimia, sehingga dapat menjadi alternatif sumber energi yang sangat

bermanfaat.

Gambar 19. Daun dan Panel Surya untuk PLTS

d. Bangunan-bangunan yang terinspirasi dari struktur tumbuhan:

1) Lilypad Kota Mengambang

Desain yang sangat modern


dalam antisipasi pengungsi akibat
pemanasan global. Inspirasi dari
daun lilypad Amazonia Victoria
Regia, dari keluarga Nympheas,
tanaman air yang ditemukan oleh ahli
tanaman Jerman Thaddeaus Haenke.
Lilypad kota lingkungan yang
mengapung dengan zero emisi udara.
Gambar 20. Lilypad Kota Mengambang

Melalui teknologi energi dari matahari (solar), angin, gelombang laut

dan biomass. Bahkan dapat memperoses gas CO 2 di dalam atmosfer dan

meresap ke kulitnya (atap) yang terbuat dari titanium dioxide ,seperti proser

fotosintesis pada tumbuhan (daun).

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 28


2) Desain Tenda Meniru Sebuah Daun

Struktur urat daun menginspirasi bentuk tenda ini oleh desainer

Ondrej Vaclavik, secara teoritis memperkuat desain melalui penempatan

strategis dari tiang tenda.

Gambar 21. Tenda Kemah mirip dengan Daun

3) Menara Mangal City Spiraling Skyscraper

Menara ini meniru bentuk pohon bakau yang dijadikannya sebagai mode

baru, dan untuk memperlihatkan keindahan gedung pencakar langit.

Gambar 22. Menara Mangal City Spiraling Skyscraper

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 29


4) Teater Esplanade yang meniru bentuk buah durian

Gambar 23. Teater Esplanade

Esplanade adalah bangunan yang terletak di tepi sungai enam hektar

lahan di sepanjang tepi laut Marina Bay dekat dengan muara Singapore River.

Tujuannya dibangun untuk menjadi pusat pertunjukkan seni bagi bangsa pulau

Singapura.

Bangunan ini dirancang oleh dua firma arsitektur bekerja sama : oleh

DP Architect (DPA) dari Singapura dan berbasis London Michael Wilford &

Partners (mwp). Desain Arsitektur yang unik pada bangunan ini terlihat dari

atap pada bangunan tersebut yang menyerupai seperti buah durian. Beberapa

orang Singapura merujuk ke Esplanade sebagai ”Durian” atau ”The Big

Durian” atau juga ”Shell Durian”.

5) Gedung berbentuk kaktus (Qatar Cactus)

Gambar 24. Qatar Cactus

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 30


Departemen Kota dan Pertanian Qatar mendapat gedung kantor baru

berbentuk kaktus. Desain proyek ini dikembangkan Thailand Estetika Arsitek

perusahaan arsitektur GO Group. Ciri khas dari proyek ini adalah adanya

kacamata, yang secara otomatis akan membuka dan menutup tergantung pada

intensitas radiasi matahari di siang hari, menyesuaikan suhu dan pencahayaan

di dalam gedung . Kaktus berperilaku sama di alam, menguapkan air pada

malam hari.

MINI GAMES CROSSWORD PUZZLE

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA


PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 31


PERTANYAAN
Mendatar

4. Organ yang berfungsi untuk menyerap air dan mineral terlarut dari dalam
tanah adalah ....
5. Jaringan tumbuhan terluar yang berfungsi untuk melindungi jaringan di
dalamnya adalah ....
7. Peristiwa pada tumbuhan yang mengilhami sistem kerja PLTS adalah ....
8. Jaringan pengangkut pada tumbuhan yang membawa hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh adalah ....
10. Batang pohon beringin semakin membesar karena memiliki ....

Menurun

1. Pertukaran gas karbondioksida dan oksigen pada daun melalui ....


2. Hasil fotosintesis yang disimpan dan diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan adalah ....
3. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi menyimpan cadangan makanan
adalah ....
6. Jaringan pada ujung akar dan batang yang mampu membelah diri
disebut ....
9. Gedung Esplanade di Singapura diilhami oleh bentuk buah ....

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 32


INFO SAINS

Tahukah kamu?

Apa hubungan antara proses fotosintesis


dengan proses respirasi? Fotosintesis
menghasilkan karbohidrat dan oksigen dalam
jumlah yang tepat untuk proses respirasi
internal, dan respirasi internal menghasilkan
karbondioksida dan air dalam jumlah yang
tepat untuk proses fotosintesis.
Gambar 23. Pohon beringin

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 33


Daftar Pustaka

Anonim. 2011. Praktikum Biologi Mengenai Jaringan.

http://khepshux.blogspot.com/2011/12/praktikum-biologi-mengenai-

jaringan.html. Diakses tanggal 22 April 2015

Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Genesis Situmorang. 2014. Pemanfaatan Struktur Jaringan Tumbuhan dalam

Teknologi. http://haumagenst.blogspot.com/2014/10/pemanfaatan-

struktur-jaringan-tumbuhan.html. Diakses tanggal 22 April 2015.

Harry Fajriyan. 2014. Manfaat struktur jaringan Tumbuhan dalam teknologi

/Bangunan. http://stark-wap.heck.in/manfaat-struktur-jaringan-tumbuhan-

dalam.xhtml. Diakses tanggal 22 April 2015.

Sifilia, A.A. 2015. Laporan Praktikum Biologi. http://ambar-

sifilia.blogspot.com/p/laporan-praktikum-biologi_29.html. Diakses tanggal

22 April 2015.

Siti Zubaidah. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Buku Guru .

Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ILMU PENGETAHUAN ALAM VIII/1 34

Anda mungkin juga menyukai