Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tanaman dan biasanya
berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun ada pula akar yang tumbuh di
luar tanah. Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari meristem apeks
di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Akar embrio juga dinamakan
radikula. Pada Gymnospermae dan dikotil, akar serabut berkembang dan
membesar menjadi akar primer dengan cabang yang berukuran lebih kecil. Sistem
akar ini disebut akar tunggang (Hidayat,1995).
Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah alat pertautan tanaman ke
tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman.
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem
berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem
1
Anatomi akar tanaman ini terdiri atas sel gabus, kortek, perisikel, floem,
floem intraselular, sel inti, dan kanal laticiferous. Struktur anatomi akarnya
mengikuti garis dan membentuk dengan floem intrasirkular. Sel gabusnya selalu
tumbuh hanya sampai permukaan saja tidak mendalam tapi melebar dan diding
selnya tipis. Sel gabus diisi dengan kristal. Kortexnye sangat kuat atau masuk
grup sel batu. Perisikel umumnya seperti papan, berwarna putih, seperti getah dan
Tujian Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui anatomi akar
pada tanaman.
Kegunaan Penulisan
2
TINJAUAN PUSTAKA
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral dan
bahan-bahan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.Walaupun memiliki sumbangan yang sangat penting, sering kali akar
tidak diperdulikan karena tidak tampak (Sunarjono, 1997).
Akar berfungsi menyerap air dan nutrisi dari tanahtanah disekitar
tanaman, sistem akar yang baik adalah kunci untuk menghasilkan tanaman yang
baik, rasio akar dan pucuk adalah suatu metode pengukuran yang membantu kita
untuk mendata tingkat kesuburan tanah (Manalu.2014).
Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya.
Karena itu dikenal akar penyimpan, akar sukulen, akar udara, pneumatofur, akar
panjat, akar pembelit, akar tunjang, dan akar yang hidup bersimbiosis dengang
jamur. Kondisi lingkungan sering mempengaruhi sistem akar. Ditanah kering
tumbuhan biasanya memiliki sistem akar yang berkembang dengan lebih baik.
Banyak tumbuhan yang tumbuh ditanah berpasir menghasilkan akar lateral yang
horizontal dan tidak dalam, menyebar dekat dibawah permukaan tanah hingga
berpuluh meter panjangnya minsalnya pada tamarix (Savitri, 2008).
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang
akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam)
akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan selinder pusat. Ujung akar
merupakan titik tumbuh akar, ujung akar terdiri atas jaringan meristem yang sel
selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi tudung
3
akar (kaliptra). Tudung akarberfungsi terhadap kerusakan mekanis pada waktu
menembus tanah.Untuk memudahkan akar menembus tanah bagian luar tudung
akar mengandung lendir (Surya, 2014).
Berkas vaskuler pada akar tersusun radial. Xilem dan floem tidak pada
radii yang sama. Xilem bersifat eksarch, protoxilem di sebelah luar daripada
metaxilem. Akar dengan 1,2,3,4,5 dan banyak arch, masing-masing disebut
monarch, diarch, triarch, tetrarch, pentarch dan poliarch. Perkembangan xilem
bersifat sentripetal.Berkas floem terdiri atas pembuluh tapis, sel pengiring dan
parenkim(Nugrahani, 2012)
berdirinya tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terlarut di dalamnya dari
dalam tanah, serta terkadang sebagai tempat untuk menimbun makanan.Saat biji
yang berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil.Akar pada tumbuhan dikotil
pertumbuhan pada ujung akar, yaitu1. Tudung akar,2. Daerah pembelahan sel,3.
4
ANATOMI AKAR MONOKOTIL DAN DIKOTIL
Akar Monokotil
unsur hara dalam tanah. Akar pertama yang timbul dari radikula tidaklah lama
hidupnya, dalam beberapa hari akar pertama itu akan mati dan fungsinya sebagai
penyerap air untuk kebutuhan kecambah, diambil alih oleh akar-akar yang
akar berkembang dari sel-sel epidermal di dekat meristem apeks akar. Fungsi
rambut akar untuk absorbsi dan anchorage. Pada sebagian akar, rambut akar
dibentuk dari sel-sel khusus yang berbeda ukuran dan metabolismenya dari sel
epidermis lain yang disebut trikoblas. Pada akar aerial pada epifit tertentu,
memiliki epidermis ganda yang disebut velamen. Sel-selnya mati, dinding sel
sel parenkim yang besar dan rapat tanpa ruang udara. Pada akar tumbuhan air,
kerkloroplas. Pada akar udara suku Orchidaceae tropik dan suku Araceae yang
5
hidup epifit, dan beberapa monokotil yang terestrial, apidermis berkembang
(Tjitrosoepomo,2007)
untuk monokotil dan dikotil berbeda. Pada monokotil itu bersifat Poliach. Pada
berdirinya tumbuh-tumbuhan, menyerap air dan unsur hara tumbuhan dari dalam
tanah, mengangkut air dan unsur hara kebagian tumbuhan yang memerlukan dan
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang
Struktur akar tersusun atas struktur luar (morfologi) dan struktur dalam
(anatomi). Secara morfologi, akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar,
sedangkan secara anatomi akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan
6
Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Lapisan epidermis
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Sel-sel pada epidermis dapat bermodifikasi
membentuk rambut, kelenjer, duri, atau serat. Fungsi utama epidermis adalah
1989).
pembesaran akar sangat terbatas. Berbeda dengan akar dikotil, anatomi atau
struktur akar monokotil muda dan tua memiliki struktur yang persis sama
(Ahira, 2004).
monokotil, terdapat xylem yang banyak atau poliarch, biasanya bervariasi antara
11-20. Perisikel yang terdapat pada akar monokotil hanya menghasilkan akar
lateral. Tidak memiliki kambium serta pada akar monokotil tidak terjadi
akar dikotil, terdapat berkas xylem yang beragam anatar 2-6 (diarch- heksarch).
Perisikel yang terdapat pada akar dikotil selain menghasilkan akar lateral judga
(Upi, 2014).
7
akar yang umumnya hanya dimiliki oleh tumbuhan dikotil sedangkan pada
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium,
sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di
membentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang
monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang
tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi
batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang
Akar dikotil tidak memiliki empelur, serta xylemnya terletak di pusat akar,
di pusat akar dan bagian tepi sesudah lapisan endodermis. Keadaan xylem dan
8
BAHAN DAN METODE
Pertanian Universitas Sumatera Utara pada hari Selasa 24 November 2015 pada
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah preparat abadi
anatomi akar monokotilnya dan preparat abadi anatomi akar dikotilnya dan kertas
mikroskop.
Dikotil ini adalah mikroskop cahaya untuk mengamati objek, lampu sebagai
sumber cahaya, serbet sebagai alas untuk meletakkan mikroskop dan kain flanel
menggambar objek dan menulis keterangan pada gambar objek yang telah
Metode Praktikum
9
4. Difokuskan cahaya.
6. Diatur mikroskop sampai gambar sayatan anatomi akar monokotil dan dikotil
8. Dilakukan hal yang sama pada preparat akar monokotil dan dikotil lainnya.
10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil.
1 1. Epidermis
2. Korteks
2
3. Endodermis
3 4. Xylem
5. Floem
4 6. Empelur
1. Epidermis
1 2. Eksodermis
3. Xylem
2
4. Floem
3 5. Perisikel
6. Cambium
4
11
Pembahasan
pada tanah. Hal ini sesuai dengan literlatur (Witjaksono, 1989) yang menyatakan
bahwa Akar merupakan bagian tanaman yang tumbuh didalam tanah yang
endodermis, perisikel, dan berkas vaskuler. Hal ini sesuai dengan literatur
(Nugrahani, 2012) yang menyatakan anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas
pada bagian luar akar yang berfungsi untuk melindungi bagian dibawahnya.
atas selapis sel, pada sel endodermis muda mengalami suberisasi yang disebut pita
perikambium. Berkas vaskuler (xilem dan floem), berkas floem terdiri atas
Allium,korteks tersusun oleh sel-sel parenkim yang besar dan rapat tanparuang
12
udara. Pada akar tumbuhan air, seperti pada (Oryza sativa) banyak ruang-ruang
suku Araceae yang hidup epifit, dan beberapa monokotil yang terestrial, apidermis
velamen.
dengan akar monokotil hal ini sesuai dengan literatur (Atmojo,2008). Tumbuhan
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium
hal ini sesuai dengan literatur (Atinirmala, 2006). sedangkan pada akar tumbuhan
kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan
pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk
batang dikotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang muda dan
batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada batang muda dan
Epidermis dapat diartikan sebagai kulit terluar. Hal ini sesuai dengan
epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Sel-sel pada epidermis dapat
13
epidermis adalah sebagai pelindung jaringan-jaringan lain yang berada di
bawahnya.
xylem yang berbeda dengan Dikotil. Hal ini sesuai dengan literatur
monokotil dan dikotil berbeda. Pada monokotil itu bersifat Poliach. Pada
14
KESIMPULAN
sekunder
15
DAFTAR PUSTAKA
Manalu, H. 2014. Perilaku Perakaran Beberapa Jenis Pohon Hutan Yang Dominan
di Hutan Lae Pondom. USU. Medan.
Napitupulu, J.A, 2013. Pengantar Anatomi Tumbuhan. USU-Press, Medan.
16
Santoso, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI-Press, Jakarta.
Savitri, dkk, 2008, Perkembangan Pertumbuhan Akar, UGM press, Yogyakarta.
Tjitrosoepomo.2007.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta.UGM
17