Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FARMASI FISIKA

FENOMENA ANTARMUKA

Dosen Pengampu :
apt. Mayu Rahmayanti S. Farm., M.Farm., M. Sc.

Disusun oleh :
Kelompok 7
Reihan Faradisa Al Adhimi (230703110145)
Muhammad Ferdi Ardiansyah (230703110146)
Hosnawiyah Septianingsih (230703110147)
Dhewanti Puspa Cantika (230703110148)
Syawaluna Ghefira Salsabila (230703110149)
Ardi Dwi Setyawan (230703110150)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGAM STUDI SARJANA FARMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIMMALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isi yang sangat sederhana. Shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti hari ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah
berkontribusi dalam penulisan makalah yang berjudul ”Fenomena Antarmuka”
sehingga atas waktu, tenaga dan pikiran yang telah disumbangkan, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah
Farmasi Fisika.

Pada kesempatan kali ini, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Ibu
apt. Mayu Rahmayanti S. Farm., M.Farm., M. Sc. selaku dosen pengampu mata
kuliah farmasi fisika kelas B angkatan 2023 yang telah memberikan kami
kesempatan untuk dapat menyampaikan materi pada minggu selanjutnya.

Tak lupa pula pula, kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman kelas B
angkatan 2023 yang telah beriteraksi baik dengan kami, sehingga kami memiliki
rasa percaya diri untuk membahas materi ini pada minggu selanjutnya.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliahfarmasi fisika,
selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu teman- teman
untuk memahami materi yang akan dibahas pada minggu selanjutnya.

Karena keterbatasan kemampuan penulis, penulis menyadari bahwa dalam


penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 10 Oktober 2023


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tegangan permukaan dapat didefinisikan sebagai gaya kohesif atau tarik menarik
antara partikel – partikel serupa. Seperti yang kita ketahui, materi mempunyai tiga fase yaitu
fase cair, fase padat, dan fase gas. Dalam kehidupan sehari hari pasti banyak melakukan
seuatu dengan cairan. Tegangan permuakaan suatu zat cair untuk membasahi suatu benda.
Misalnya saja deterjen sintetik modern yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan air
dalam membasahi kotoran pada pakaian, termasuk menurunkan tegangan permukaan untuk
hasil pencucian.1

Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
dalam keadaan diam (statis). Suatu molekul dalam fase cair dapat dianggap secara sempurna
oleh molekul lain yang mempunyai gaya tarik rata-rata yang sama ke segala arah. Fenomena
ini disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan atau tegangan bidang batas adalah gaya
yang ada pada setiap bidang batas antara dua media yang berusaha memperkecil permukaan
bidang tersebut, sehingga permukaan zat cair cenderung melawan gaya tersebut. Ekspansi
permukaan dan tegangan permukaan dapat ditentukan dengan gaya yang ada di setiap wilayah
material yang menahan pemuaian permukaan.

Perbedaan sering dibuat antara tegangan permukaan dan tegangan batas, dimana
tegangan permukaan mengacu pada tegangan pada permukaan cairan yang berdekatan dengan
udara, sedangkan istilah terakhir mengacu pada gaya yang bekerja pada batas antara dua cairan
yang tidak dapat bercampur dan hanya untuk memberi Anda gambaran. gagasan tentang
bagaimana gaya intramolekul dibandingkan.

Tegangan permukaan merupakan manifestasi gaya antarmolekul yang timbul karena


molekul-molekul pada daerah batas tidak dikelilingi secara sistematis oleh molekul lain. Hal
ini tidak terjadi pada molekul yang ditemukan di tengah-tengah fase materi.

1
Sinala, S. (2016). Buku Farmasi Fisik Komeprehensif. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan dan tegangan antarmuka ?
2. Apa saja penerapan tegangan permukaan dan tegangan antarmuka dalam dunia
farmasi?
3. Bagaimana metode mengukur tegangan permukaan dan tegangan antarmuka ?
4. Apa yang dimaksud dengan adsorpsi antarmuka pada cairan dan padatan ?
5. Bagaimana Sistem HLB ?
6. Apa yang dimaksud dengan surfaktan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi tegangan permukaan dan tegangan antarmuka
2. Mengetahui tentang metode-metode mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antarmuka
3. Mengetahui penerapan tegangan permukaan dan tegangan antarmuka
4. Mengetahui adsopsi antarmuka pada cairan dan padatan
5. Mengetahui Sistem HLB
6. Mengetahui definisi surfaktan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tegangan Permukaan dan Tegangan Antarmuka


Tegangan permukaan adalah fenomena yang terjadi pada fluida yang cenderung
menegang sehingga tampak seperti permukaannya tertutup sebuah membran elastis. Sebuah
selaput yang elastis terlihat di permukaan karena zat cair yang ingin selalu meregang. Gaya
tarik-menarik antar partikel sejenis di dalam zat cair sampai ke permukaan menyebabkan hal
ini terjadi. Di cairan, tiap molekul ditarik ke segala arah oleh molekul lain yang sejenis di
dekatnya dengan gaya yang sama. Akibatnya, masing-masing molekul tidak memiliki sisa
gaya (hasil).2

Tegangan permukaan cairan adalah gaya persatuan panjang yang dilakukan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan ke dalam pada cairan. Ini disebabkan oleh fakta
bahwa pada permukaan cairan ada gaya kohesi (antara molekul cairan) lebih besar daripada
gaya adhesi (antara cairan dan udara). Akibatnya, gaya kohesi terjadi gaya kedalam pada
permukaan cairan. Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang antar muka.
Tegangan antar muka dua fase cair yang tidak bercampur selalu lebih kecil dari pada tegangan
permukaan sebagai akibat dari gaya adhesi antara dua cairan yang tidak bercampur dari pada
adhesi antara cairan dan udara. Dalam kasus di mana suatu zat seperti minyak ditambahkan
pada permukaan air. Ia akan tersebar menjadi lapisan tipis, atau film, dan di sana akan ada
kerja bersama dan kohesi.3

Kehidupan sehari-hari sangat berkaitan dengan fenomena tegangan permukaan.


Contohnya adalah air hujan yang tidak menempel pada kaca dan air sabun yang dapat
membersihkan pakaian dengan lebih mudah dan cepat daripada air biasa. Untuk mengurangai
tegangan permukaan, deterjen atau sabun ditambahkan ke air. Detergen dalam larutan
meningkatkan tegangan permukaan, sehingga molekul besar harus bergerak ke arah
antarmuka. Meskipun demikian, molekul cairan yang berada di dekat permukaan memiliki
energi yang lebih besar daripada molekul cairan yang ada dalam jumlah besar dalam fase cair.

2
Fayanto, S., & Toifur, M. (2018). Penentuan kualitas sabun cuci melalui tegangan permukaan
berbantuan tracking dengan menggunakan software logger pro (Doctoral dissertation, Thesis].
Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. doi: 10.13140/RG. 2.2. 36252.13446).
3
Kesuma, W. P., & Kasmungin, S. (2016, April). Studi Laboratorium Pengaruh Konsentrasi Surfaktan
Terhadap Peningkatan Perolehan Minyak. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN.
Sudah jelas bahwa tegangan permukaan masing-masing jenis deterjen berbeda, yang berarti
kualitasnya berbeda. Molekul pembersih ada dalam sabun cuci dan deterjen. Salah satu fungsi
molekul ini adalah mengurangi tegangan permukaan dan tekanan pada berbagai jenis molekul
pembersih serta meningkatkan kemampuan air untuk menempel, memungkinkan air
menempel pada pakaian dan meresap melalui serat tipis untuk membersihkan pakaian kotor.

2.2 Penerapan Tegangan Permukaan dan Tegangan Antarmuka Bidang Farmasi

Dalam industri farmasi, tegangan permukaan dan antarmuka banyak digunakan,


terutama dalam proses pembuatan dan formulasi berbagai obat. Berikut adalah beberapa
contoh bagaimana tegangan permukaan dan antarmuka digunakan.

1. Stabilitas Suspensi

Tegangan permukaan sediaan suspensi obat dapat memengaruhi kemampuan partikel


obat untuk tetap terdispersi dalam suspensi. Produsen dapat mencegah partikel obat
mengendap dan menjaga suspensi tetap stabil dengan mengatur tegangan permukaan.

2. Emulsi

Tegangan antarmuka sangat penting untuk pembuatan emulsi farmasi seperti emulsi
minyak dalam air atau air dalam minyak. Mengatur tegangan antarmuka
memungkinkan produsen membuat emulsi yang stabil dan homogen.

3. Pelepasan Obat

Laju pelepasan obat dari berbagai bentuk sediaan, seperti tablet dan kapsul, dapat
dipengaruhi oleh perubahan tegangan permukaan. Perubahan tegangan permukaan
dapat digunakan untuk mengatur laju pelepasan obat dari sistem tersebut.

4. Mikroenkapsulasi

Perubahan tegangan permukaan dapat mengatur laju pelepasan obat dari sistem.
Perubahan tegangan permukaan dapat mengatur laju pelepasan obat dari berbagai
bentuk sediaan, seperti tablet dan kapsul.
5. Pembentukan Nanopartikel

Tegangan permukaan dan antarmuka membantu dalam pembentukan nanopartikel


obat yang homogen saat mengembangkan obat nanoteknologi. Ini sangat penting
untuk meningkatkan penyerapan dan kelarutan obat.

6. Basa Penghantar

Tegangan permukaan juga digunakan saat membuat basis penghantar farmasi, seperti
gel atau krim topikal. Ini dilakukan untuk memastikan sifat penyebaran dan pelepasan
obat yang diinginkan. Memahami tegangan permukaan dan antarmuka sangat penting.

Tegangan antarmuka dalam bidang farmasi adalah faktor yang mempengaruhi


adsorbsi obat dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membran
biologi, dan digunakan pada pembuatan sediaan emulsi yang mempengaruhi
stabilitasnya. Emulsi merupakan sediaan hasil campuran antara minyak dan
air,dimana diketahui minyak dan air tidak dapat saling bercampur. Hal ini karena
adanya tegangan antarmuka antara kedua jenis zat tersebut. Sebuah bahan yang
disebut surfaktan, bekerja dengan cara menurunkan tegangan antarmuka kedua zat
yang mengakibatkan globul air dan globul minyak dapat bersatu membentuk sebuah
emulsi.4

2.3 Metode Pengukuran Tegangan Permukaan dan Antarmuka

a. Metode Kenaikan Kapiler

Metode kenaikan kapiler digunakan untuk mengukur tegangan permukaan. Prinsip


metode ini adalah bila suatu tabung kapiler dimasukkan dalam labu berisi zat cair
maka pada umumnya zat cair akan naik di dalam tabung kapiler sampai jarak tertentu.
Gaya (f) yang menyebabkan cairan naik besamya adalah :

F = 2πry cos θ

Keterangan

r = Jari-jari kapiler

γ = Tegangan permukaan cairan (N/m)

4
Hardani, S. P., Idawati, S., Rahim, A., Ningrum, D. M., Ghozaly, M. R., Ulya, T., ... & Pertiwi, A. D.
(2022). Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra Biru.
F = Gaya yang menyebabkan cairan naik (N)

θ = Sudut sentuh antara cairan dengan dinding gelas

Gaya lainnya adalah gaya hidrostatik (F’) yang melawan gaya (F). Gaya
hidrostatik ini dirumuskan dengan persamaan berikut ini :

F = πr2h ρ g

Keterangan

h : tinggi muka

g : percepatan gravitasi

ρ : berat jenis

r : jari-jari kapiler

b. Metode Cincin Du Nouy

Tensiometer Du Nouy dipakai untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan


antarmuka. Prinsip kerjanya adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu
cincin platina-iridium yang dicelupkan pada permukaan atau antarmuka sebanding
dengan tegangan permukaan atau tegangan antarmuka. Gaya yang diperlukan tersebut
dalam satuan dyne. Alat ini mengukur bobot dari cairan yang dikeluarkan dari bidang
antarmuka tepat sebelum cincin tersebut menjadi lepas (Gambar 6). Suatu faktor
koreksi diperlukan karena teori sederhana tersebut tidak memperhitungkan variabel
tertentu seperti jari-jari cincin, jari-jari kawat yang dipakai untuk membentuk cincin,
dan volume cairan yang diangkat keluar dari permukaan. Kesalahan sebesar 25% bisa
terjadi bila faktor koreksi tidak dipergunakan. Berikut persamaan yang digunakan
untuk menghitung besar tegangan permukaan :

𝛾= yang terbaca pada alat (santuan dyne) / 2x keliling cincin x faktor koreksi

2.3 Absorpsi pada Antarmuka Cairan

Adsorpsi pada antarmuka cairan merujuk pada proses di mana molekul atau
partikel dalam cairan tertentu menempel pada permukaan suatu bahan padat. Ini
adalah fenomena yang penting dalam berbagai aplikasi, seperti pemurnian air, proses
pemisahan, dan adsorpsi zat kimia dalam industri. Salah satu contoh yang paling
umum dari adsorpsi pada antarmuka cairan adalah penggunaan karbon aktif untuk
menghilangkan zat-zat berbahaya dari air minum. Karbon aktif memiliki permukaan
yang sangat luas dengan banyak situs adsorpsi yang dapat menangkap dan
menghilangkan berbagai zat seperti logam berat, bahan organik, dan bau dari air.
Adsorpsi pada antarmuka cairan juga digunakan dalam proses kimia dan pengolahan
industri lainnya untuk memisahkan zat-zat yang diinginkan dari campuran cairan atau
untuk mengurangi kontaminasi. Ini adalah salah satu teknik penting dalam rekayasa
kimia dan teknik pemisahan.

● Adsorpsi Isotermis

Adsorpsi isotermis merupakan adsorpsi pada temperatur konstan. Isoterm adsorpsi


untuk gas pada padatan sebagai berikut :

A. Jumlah, x, gas yang diadsorpsi per satuan massa, m, adsorben diplot terhadap
tekanan kesetimbangan (x/m).

B. Log jumlah gas yang diadsorpsi per satuan massa adsorben diplot terhadap log
tekanan (log x/m).

Adsorpsi materi pada antarmuka padatan dapat terjadi baik dari fase cair
maupun fase gas yang berada di dekat padatan tersebut. Penelitian adsorpsi gas
dilakukan dalam berbagai aplikasi, seperti penghilangan bau yang tidak disukai dari
ruangan dan makanan, kerja masker gas, dan penentuan ukuran partikel dalam serbuk.
Prinsip adsorpsi padatan-cairan digunakan untuk menghilangkan warna larutan,
kromatografi adsorpsi, pencucian, dan pembasahan. Adanya ketidakstabilan pada
aliran dapat menyebabkan antarmuka bergelombang dengan amplitudo yang kecil
(Prasetyo dkk., 2022). Disimpulkan bahwa atapulgit, suatu magnesium alumunium
silikat hidrat, merupakan adsorben intestinal yang lebih baik daripada kaolin. Sebagai
contoh, absorpsi garam kuinidin (senyawa antiaritmia) berkurang jika dikombinasikan
dengan kaolin, pektin, monmorilonit, dan adsorben sejenis.5

2.4 Sistem Klasifikasi Hirofil-Lipofil (HLB)


Griffin menciptakan suatu skala sembarang berupa nilai-nilai yang berfungsi sebagai
ukuran keseimbangan hidrofilik-lipofilik surfaktan. Dengan menggunakan sistem angka ini,

5
Hardani, S. P., Idawati, S., Rahim, A., Ningrum, D. M., Ghozaly, M. R., Ulya, T., ... & Pertiwi, A. D.
(2022). Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra Biru.
kita dapat menentukan kisaran HLB efisiensi optimum masing masing golongan surfaktan,
makin tinggi HLB suatu senyawa, makin hidrofilik senyawa tersebut.
Perhitungan HLB :
HLB = Σ (nilai gugus hidrofilik) – Σ (nilai gugus lipofilik) + 7
Contoh:
HLB Na lauril sulfat = 38,7 – (0,475 x 12) + 7 = 38,7 – 5,7 + 7 = 40

2.5 Surfaktan
Molekul dan ion yang diadsorpsi pada antarmuka disebut bahan aktif permukaan atau
surfaktan. Istilah lain adalah amfifil, yang menyatakan bahwa molekul atau ion tersebut
mempunyai afinitas tertentu baik terhadap pelarut polar maupun pelarut nonpolar. Bergantung
pada jumlah dan sifat dari gugus gugus polar dan nonpolar yang dimiliki, amfifil dapat dominan
hidrofilik, lipofilik, atau berada di antara kedua ekstrem tersebut.
Contoh: alkohol rantai lurus, amina, dan asam adalah amfifil yang berubah dari dominan
hidrofilik menjadi lipofilik seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon dalam rantai
alkil.
Jadi etil alkohol dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Kelarutan
amil alkohol C5H11OH dalam air sangat berkurang, sedangkan setil alkohol C16H33OH
dapat dikatakan sangat lipofilik dan tidak larut dalam air.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Tegangan Antarmuka adalah tegangan yang terjadi pada permukaan antar dua fase.
Misalnya, antara fase cair - fase padat, antara fase padat - fase padat dan antara fase cair fase
cair. Sedangkan tegangan permukaan adalah tegangan yang terjadi antarmuka dari fase gas
dengan fase padat serta antara fase gas dengan fase cair.

2. Tegangan antarmuka adalah gaya per satuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua
fase cair yang tidak bercampur.

3. Metode dalam pengukuran tegangan permukaan dan tegangan antarmuka diantaranya ada
dua yaitu metode kenaikan pipa kapiler dan metode tensiometer du nouy.

4. Aplikasi tegangan permukaan dan tegangan antarmuka dalam bidang Farmasi yaitu
mengenai aktivitas antibakteri dari zat aktif permukaan tertentu, pembuatan sediaan emulsi
farmasi, deterjen, dan aplikasi zat pembasah dalam bidang farmasi.
DAFTAR PUSTAKA

Fayanto, S., & Toifur, M. (2018). Penentuan kualitas sabun cuci melalui tegangan
permukaan berbantuan tracking dengan menggunakan software logger pro
(Doctoral dissertation, Thesis]. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. doi:
10.13140/RG. 2.2. 36252.13446).

Hardani, S. P., Idawati, S., Rahim, A., Ningrum, D. M., Ghozaly, M. R., Ulya, T., ...
& Pertiwi, A. D. (2022). Buku Ajar Farmasi Fisika. Samudra Biru.

Kesuma, W. P., & Kasmungin, S. (2016, April). Studi Laboratorium Pengaruh


Konsentrasi Surfaktan Terhadap Peningkatan Perolehan Minyak. In
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN.

Sinala, S. (2016). Buku Farmasi Fisik Komeprehensif. Jakarta: Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai