Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Materi Pembahasan:
Batang Tumbuhan

Dosen Pengampu:
Dr. Drs. Tanta, M.Si & Surya Satar, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Yusak Gobai 2022011044001
Vera Apri Iriane 2021011044040
Nico Boma 20220110440
Abis Tabuni 2020011044077
Israel Riwu Nari 2022011044027
Sasana Sunyap 2022011044015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
TAHUN AJARAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa. atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI III

PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3Tujuan Penulisan 2
PEMBAHASAN 3
1.1 Pengertian 3
1.2 Ciri-ciri Umum Batang 3
1.3 Struktur Batang 4
1.4 Fungsi Batang 5
1.5 Susunan Jaringan Pada Batang 5
1.6 Batang Pertumbuhan Sekunder 13
1.7 Modifikasi Batang 14
1.8 Morfologi Batang 16

PENUTUP 19
Kesimpulan 19
Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

PENDAHULUAN

iii
1.1 Latar Belakang

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita
sehari-hari. Ketika kita berjalan-jalan di taman atau melewati hutan, mungkin kita sering kali
melihat berbagai jenis tumbuhan dengan batang yang kokoh dan tegak. Namun, adakah yang
menyadari bahwa di balik keindahan itu, batang memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan tumbuhan? Mari kita telusuri lebih dalam tentang batang. Batang bukan hanya sekadar
tiang yang menjaga tumbuhan tetap berdiri tegak. Batang adalah jalan raya kehidupan bagi
tumbuhan, membawa air, makanan, dan zat-zat penting lainnya ke seluruh bagian tumbuhan.
Dengan batangnya, tumbuhan dapat bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.

Pada pembukaan ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang batang. Pertama-tama, kita
akan melihat struktur dasarnya dan bagaimana batang bekerja. Selanjutnya, kita akan menjelajahi
peran pentingnya dalam kehidupan tumbuhan, mulai dari transportasi zat-zat penting hingga
memberikan dukungan struktural bagi tumbuhan. Tak kalah menariknya, kita juga akan
membahas bagaimana batang tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Siapa sangka,
batang dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, tergantung pada tempat di mana tumbuhan
tersebut hidup! Dengan memahami lebih dalam tentang batang, kita akan memiliki wawasan yang
lebih baik tentang kehidupan tumbuhan dan betapa pentingnya batang dalam menjaga ekosistem
yang seimbang.

“Batang merupakan bagian kedua dari tumbuhan setelah akar. Batang bersatu dengan
akar melanjutkan sari makanan yang dibawa oleh akar melalui jaringan
pengangkut.Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat menyimpa
n cadangan makanan,misalnya pada ubi jalar dan kentang. Batang pada umumnya berada
di atas permukaan tanah. Ada tiga jenis batang tumbuhan yang terdapat di sekitar, yaitu
batang berkayu, batang berair (batang basah) dan batang rumput (berongga).
Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tumbuhan, batang dapat disamakan dengan
sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya pada batang terdapat bermacam-macam jaringan
tetapi pada dasarnya batang memiliki lapisan-lapisan jaringan yang sama dengan akar,
yaitu Epidermis, Korteks, dan Silinder pusat (Stele). Batang bersifat umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain,
akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yang setangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi

iv
oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Tumbuhnya biasa ke atas,
menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambah panjang
diujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang
tidak terbatas. Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Biasanya tidak
berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu
batang masih muda (Azidin, 1986)”.

1.2 Perumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan batang
2. Bagaimana ciri-ciri dari batang
3. Bagaimana struktur batang
4. Apa fungsi-fungsi batang
5. Apa saja jenis-jenis batang pada tumbuhan
6. Bagaimana morfologi/perawakan batang

1.3 Tujuan Penulisan


Ada pula tujuan dari penulisan makalah ini
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan batang
2. Menjelaskan bagaimana ciri-ciri dari batang
3. Menjelaskan struktur batang
4. Menjelasakn fungsi-fungsi batang
5. Menjelaskan apa saja jenis-jenis batang pada tumbuhan
6. Mengetahui morfologi/perawakan batang

v
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tak kalah penting dengan akar dan daun.
Kedudukan batang bagi tumbuhan dapat disamakan dengan rangka pada manusia dan
hewan. Dengan kata lain, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan (Rosanti, 2013).

Batang tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada meristem apeks (pucuk). Dari meristem
tersebut dihasilkan pula bakal daun yang mula-mula berbentuk tonjolan, kemudian
berkembang lebih cepat dari ujung batang itu sendiri, sehingga bakal daun menutupi
meristem apeks (Kusdianti, 2013).

Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang diproduksi
oleh daun, sebagian hasil fotosintesis tersebut dibawa ke seluruh tubuh dan sebagian lagi di
simpan pada batang sebagai cadangan makanan (Indariawaty, 2011)

Batang akan terlihat dengan jelas pada saat berbunga. Bila tumbuhan memasuki
tahap pembungaan, dari tengah-tengah roset tempat berkumpulnya daun akan muncul
batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang tersusun jarang dan mendukung bunga-
bunganya (Rosanti, 2013).

Menurut (Ahmad, 2016) batang tumbuhan digolongkan menjadi dua, yaitu batang dikotil
dan batang monokotil.

1.2 Ciri-Ciri Umum Batang


Pada umumnya batang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf (simetri radial).
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-
buku inilah muncul tunas yang membentuk cabang batang, daun, atau akar.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop).
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.

vi
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktu batang masih muda.

1.3 Struktur Batang

Batang Dikotil

Secara morfologi batang tumbuhan dikotil biasanya bercabang-cabang, ruas-ruasnya


tidak tampak dengan jelas serta mengalami pertumbuhan sekunder (membesar). Pada ujung
batang tumbuhan dikotil terdapat titik tumbuh berupa meristem apical (ujung). Di belakang
meristem apical secara berurutan terdapat protoderm yang akan membentuk epidermis dan
prokambium, di mana prokambium membentuk xylem, folem, dan kambium vasikuler, serta
meristem dasar yang akan membentuk empelur dan korteks.

Batang Monokotil

Pada batang monokotil tidak ditemukan endodermis seperti pada tumbuhan dikotil.
Tumbuhan monokotil memiliki tipe berkas pembuluh kolateral tertutup atau berkas pembuluh
tersebar di seluruh bagian batang. Bagian berkas pembuluh monokotil terdiri dari
perikambium, jaringan pengangkut dan empulur. Tumbuhan monokotil memiliki pertumbuhan

vii
primer yaitu hanya bertambah panjang, sehingga mekanismenya pertumbuhan sekunder tidak
ada. Di mana pembesaran batang dilakukan dengan bantuan empulur.

Pada batang monokotil, ukuran meristem apikalnya kecil. Jika dilihat struktur penampang
melintang batang tanaman monokotil, dapat dijumpai struktur jaringan sebagai berikut.

1.4 Fungsi Batang


Secara umum, fungsi batang adalah sebagai berikut:

a) Batang berfungsi untuk mendukung bagian tumbuhan yang ada di atas tanah. Seperti
bunga, daun dan buah.
b) Melalui percabangannya, maka batang akan memperluas bidang asimilasi. Selain itu
akan menempatkan bagian tumbuhan ke dalam ruang, sehingga dari sisi kepentingan
tumbuhan bagian tadi terdapat di dalam posisi yang sangat menguntungkan.
c) Batang berfungsi sebagai jalan pengangkut air serta zat makanan dari bawah ke atas.
d) Batang berfungsi sebagai jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
e) Batang berfungsi menjadi tempat penimbunan zat-zat pada makanan cadangan.

1.5 Susunan Jaringan Pada Batang


Jaringan pada tumbuhan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk, struktur,
dan fungsi yang sama pada tumbuhan. Berdasarkan tipe dan fungsinya jaringan tumbuhan
dibedakan menjadi dua yaitu “jaringan meristem” dan “jaringan dasar”.

viii
Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah secara mitosis
sehingga tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan terjadi karena jaringan meristem ini.

Jaringan ini juga sering disebut sebagai jaringan yang aktif membelah. Sel-sel pada jaringan
ini memiliki kemampuan untuk membelah diri dengan cara mitosis untuk menambah sel
tubuh pada tumbuhan.

Ciri-ciri jaringan Meristem

1. Berada pada bagian tumbuhan yang masih muda seperti pada ujung-ujung akar dan
batang.
2. Tersusun dari sel-sel muda yang berbentuk sama kecil dan bulat.
3. Memiliki dinding sel yang cenderung tipis dan elastis.
4. Memiliki sitoplasma yang padat dan sedikit, vakuola yang kecil, dan plastida yang
belum matang.
5. Sel-sel penyusun jaringan meristem padat dan tak memiliki banyak ruang di
antaranya.
6. Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.

ix
Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan meristem berfungsi agar batang dapat memanjang dan melebar, sehingga akar bisa
panjang dan kuat. Selain itu, jaringan meristem juga dapat mendorong perkecambahan.
Beberapa berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan.

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Posisinya

1. Meristem Apikal (Ujung) - Pertumbuhan meristem disebut pertumbuhan primer.


Pertumbuhan meristem apikal menyebabkan pertambahan panjang pada tumbuhan, baik ke
arah atas maupun ke arah bawah.

2. Meristem Interkalar (Antara) – Jenis ini terletak di antara dewasa atau jaringan yang sudah
terdiferensiasi. Meristem interkalar menyebabkan ruas batang bertambah panjang serta
menyebabkan terbentuknya bunga.

3. Meristem Lateral (Samping) - Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan


sekunder pada batang maupun akar sehingga batang dan akar akan membesar. Aktivitas
meristem lateral akan membentuk jaringan sekunder.

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Asal-usulnya

1. Promeristem - Promeristem merupakan bagian awal dari meristem yang sudah ada, yaitu
berupa daerah kecil pada ujung akar dan ujung batang. Menurut teori Haberlandt,
promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Lalu
protoderm akan berkembang menjadi epidermis, prokambium menjadi jaringan pengangkut,
meristem dasar menjadi parenkim atau jaringan dasar.

2. Meristem primer - Meristem primer memiliki sel-sel yang berkembang langsung dari sel-
sel embrionik, yang terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem primer menyebabkan
pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang mengakibatkan perpanjangan batang
dan akar.

3. Meristem sekunder – Jenis jaringan meristem ini berasal dari sel-sel dewasa yang berubah
sifatnya menjadi sel-sel meristematik. Sel-sel meristem sekunder mempunyai bentuk-bentuk
pipih atau prisma dan memiliki vakuola yang besar di bagian tengahnya.

x
Jaringan Dasar

Jaringan dasar merupakan jaringan yang selnya sudah berhenti membelah dan
mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa memiliki ukuran sel yang lebih besar, terdapat
ruang antar sel, ukuran vakuola besar, dan sitoplasma sedikit. Jaringan dasar pada tumbuhan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis tumbuhan adalah lapisan jaringan yang berada di bagian tubuh
terluar suatu tumbuhan. Jaringan ini terdiri dari berbagai sel yang membentuk suatu lapisan
dan menutupi seluruh permukaan luar tumbuhan.
Jaringan epidermis tumbuhan ini berguna untuk melindungi jaringan bagian dalam tumbuhan
dari serangan hama atau penyakit. Selain itu, jaringan epidermis juga berfungsi sebagai
tempat pertukaran zat.

Jaringan Gabus

xi
Jaringan gabus pada batang adalah lapisan jaringan luar yang terbentuk dari sel-sel
gabus atau kork yang melindungi jaringan dalam batang dari kerusakan mekanis, infeksi, dan
kehilangan air. Jaringan gabus ini merupakan bagian dari kulit luar atau kulit batang yang
sering disebut juga sebagai kulit gabus. Proses pembentukan jaringan gabus pada batang
dimulai oleh felogen, yang merupakan jaringan meristem luar. Felogen ini aktif membelah
dan menghasilkan sel-sel baru ke arah dalam dan luar. Sel-sel yang diproduksi ke arah luar
akan mengalami pematangan dan mengalami perubahan menjadi sel-sel gabus atau kork.
Lapisan gabus yang terbentuk ini akan bertambah tebal seiring dengan pertumbuhan batang.
Sel-sel gabus pada jaringan gabus batang memiliki dinding sel yang tebal dan mengandung
suberin, sebuah zat yang tahan air dan tidak larut dalam air, sehingga membuatnya tahan
terhadap air dan memberikan perlindungan yang kuat terhadap batang dari kondisi
lingkungan eksternal seperti cedera mekanis, infeksi, dan dehidrasi.

Jaringan gabus pada batang merupakan bagian penting dari struktur perlindungan pada
batang tumbuhan dan membantu menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup batang dalam
berbagai kondisi lingkungan.

Jaringan Parenkim

Parenkim adalah jaringan dasar yang utama. Sel-sel parenkim ditemukan


pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks batang, daun, bunga, buah,
dan biji. Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis disebut
juga klorenkima, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup jaringan tiang/palisade dan jaringan
spons. Disebut klorenkima karena ia mengandung klorofil.

Parenkim praktis mengisi hampir semua bagian tumbuhan. Parenkim pada buah, biji,
atau umbi dapat mengalami spesialisasi fungsi sebagai tempat penyimpanan energi. Pati
disimpan sebagai butir-butir pati dalam sitoplasma, lemak disimpan sebagai butir-butir
minyak/lemak, dan berbagai minyak asiri terlarut dalam cairan sel di vakuola.

Tumbuhan yang mengapung atau beradaptasi dengan lingkungan anaerob (tergenang)


mengembangkan parenkima, suatu parenkima yang memiliki ruang antarsel luar biasa besar
sehingga terisi udara. Sel-sel parenkima pada buah yang menyimpan karbohidrat dalam
bentuk gula sitoplasmanya dipenuhi oleh produk metabolit tersebut dan sel-selnya terpisah-
pisah karena aktivitas pektinase yang membuat pektin penyusun dinding sel tercerai-berai.

Berdasarkan fungsinya parenkim dibagi menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu:

xii
 Parenkim Asimilasi. Parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi
tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian tepi
suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam
selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya
proses fotosintesis,
 Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan
yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan
di dalam sitoplasma. Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada
empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam
sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula,
tepung, lemak atau protein. Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan
cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti
protein, amilum, gula tepung, atau lemak.
 Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya
terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit,
dan tumbuhan sukulen.Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air
pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau misalnya
pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya
 Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan
udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat
pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.Parenkim udara disebut sebagai
aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel
gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada
tumbuhan dengan habitat perairan. Ruang antar selnya besar, sel- sel penyusunnya
bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun
tumbuhan enceng gondok.

Berdasarkan bentuk parenkim dibagi menjadi beberapa kelompok yakni:

 Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang utamadan sel-sel


memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena

xiii
banyak mengandung klorofil daripada jaringan lainnya,dengan bentuk bulat
memanjang/lonjong yang berjajar seperti tiang/pagar dan dalam
parenkim palisade ini terdapat sel klorofil/zat hijau daun. Parenkim pagar
berfungsi sebagai tempat fotosintetis

Berdasarkan fungsinya parenkim dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya.


2. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.
3. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat
penyimpan hasil fotosintesis.
4. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.
5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat
pada ibu tulang daun.
6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai
daun.
7. Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

 Parenkim bunga karang (jaringan spons) merupakan lapisan sel-sel yang tidak
teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada
bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade). Bunga
karang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
 Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang
karena bersegi lima menjuntai atau lebih.
 Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang
berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
 Parenkim pengangkut, sel- sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut
arah pengangkutannya. Umumnya terdapat pada batang

Jaringan Kolenkim

xiv
Kolenkima merupakan sejenis jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan penguat
atau mekanik. Dinding sel kolenkima mengalami penebalan pada dinding primer. Penebalan
ini tidaklah menyeluruh, biasanya hanya pada sudut atau sisi tertentu saja.

Keberadaan kolenkima akan memperkuat struktur organ tumbuhan. Organ tumbuhan


mendapat bentuknya karena adanya tekanan turgor sel pada dinding sel. Kolenkima akan
memperkuat struktur organ sehingga tidak mudah layu apabila tekanan turgor menurun.
Tangkai daun kentang, misalnya mengalami penebalan pada bagian sudut-sudut sel
kolenkima. Sel-sel kolenkima tangkai daun wortel mengalami penebalan pada dinding sisi
tangensialnya (tepi) – tetapi tidak pada sisi atas-bawahnya – sehingga tangkai daunnya lebih
kokoh.

Jaringan Sklerenkim

Sklerenkima merupakan sekelompok jaringan dasar yang tersusun dari struktur


dinding sel yang mengeras karena mengandung endapan selulosa dan lignin. Endapan ini
demikian tebal sehingga hanya menyisakan sedikit lumen (ruang di dalam dinding sel).
Sklerenkima yang "masak" terbentuk setelah protoplasmanya mengalami lisis (pecah)
sehingga meninggalkan kerangka keras yang akan menopang tubuh tumbuhan.

Sklerenkima mudah ditemukan pada bagian batang dan akar, khususnya pada bagian yang
mengeras, seperti lapisan serat dan bagian pelindung jaringan pembuluh. Berbagai serat
nabati bermanfaat yang digunakan dalam industri, seperti serat rami dan serat yute, terbentuk
dari sklerenkima. Batok kelapa merupakan endokarp buah yang tersusun dari sklerenkima
dengan lignifikasi yang dahsyat.

Jaringan Xylem

Xylem adalah salah satu dari dua jenis jaringan pengangkut pada tumbuhan vaskular,
yang lainnya adalah floem. Xylem bertanggung jawab atas pengangkutan air, mineral, dan
beberapa senyawa organik dari akar ke bagian atas tumbuhan, termasuk batang dan daun.
Xylem terdiri dari sel-sel berdinding tebal yang mati, termasuk elemen berkeping kayu
(trakeid dan serat) serta sel-sel berongga yang disebut trakea. Fungsi utama xylem adalah
memberikan dukungan mekanis pada tumbuhan dan memfasilitasi transportasi air dan nutrisi
yang dibutuhkan untuk proses-proses seperti fotosintesis dan pertumbuhan sel.

Jaringan Floem

xv
Jaringan floem adalah salah satu jenis jaringan pengangkut pada tumbuhan yang
bertanggung jawab untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat-zat organik hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan yang membutuhkannya. Fungsi utama floem adalah
mengangkut sari makanan atau hasil fotosintesis dari daun ke bagian-bagian tumbuhan
lainnya seperti batang, akar, bunga, buah, dan biji.

Floem terdiri dari sel-sel hidup yang disebut sebagai sel-sel pengangkut (sieve tube
elements), yang terhubung satu sama lain membentuk pipa-pipa berongga yang disebut
sebagai silinder pengangkut (sieve tubes). Selain itu, ada juga sel pendamping (companion
cells) yang membantu dalam metabolisme dan transportasi zat-zat organik dalam floem.

Jaringan floem terdapat bersama-sama dengan xilem (jaringan pengangkut lainnya) dalam
pembuluh tumbuhan yang disebut pembuluh tapis atau pembuluh sap. Dengan demikian,
floem dan xilem bersama-sama membentuk sistem transportasi tumbuhan yang penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

1.6 Batang Pertumbuhan Sekunder


Pertumbuhan yang dihasilkan dari aktivitas jaringan dewasa seperti kambium yang
kembali ke meristasi disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder ini
meningkatkan diameter dan tinggi tanaman. Pertambahan tinggi yang dicapai oleh
pertumbuhan meristem apikal sering disertai dengan peningkatan ketebalan batang.
Penebalan ini mungkin desebabkan oleh pertumbuhan sekunder akibat aktivitas kambium
vaskular yang meningkatkan jumlah jaringan vaskular ke arah luar. Biasanya pertumbuhan
sekunder ini terjadi pada batang utama dan cabang, namun tidak jarang juga terjadi pada daun
yaitu tangkai daun dan ibu tulang daun.

Terdapat dua meristem lateral yang bekerja melalui pertumbuhan sekunder, yaitu
kambium vaskular, yang menghasilkan xilem (kayu) dan floem sekunder, dan kambum
tudung, yang menghasilkan selubung keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada
batang dan akar. Pertumbuhan sekunder terjadi pada semua benih. Sementara itu, hanya
sedikit spesies angiospermae yang mengalami pertumbuhan sekunder. Kambium vaskular
menghasilkan xilem sekunder secara internal dan floem sekunder secara eksternal. Saat
tumbuh dan tumbuh dalam diameter silinder kambium pembuluh, diameter pohon pun akan
turut bertambah.

xvi
Dikotil adalah tanaman tahunan kecil dan di sebagian besar dikotil semua sel dalam
tubuh tanaman terbuat dari meristem terminal. Oleh karena itu, tanaman melengkapi seluruh
ekosistem melalui pertumbuhan primer. Namun, disebagian besar dikotil, terutama semak
abadi yang terus tumbuh dari tahun ke tahun, batang utama tanaman dikaitkan dengan
pembentukan jaringan sekunder yang meningkatkan ketebalan sumbu tanaman. Pada
dasarnya pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder terjadipada waktu 80 yang sama,
tetapi pada tempat yang berbeda pada batang.

Pada saat yang sama, meristem apikal memanjangkan batang dengan memproduksi
jaringan primer, termasuk xilem dan floem primer dalam bentuk ikatan pembuluh, sedangkan
pertumbuhan sekunder terjadi lebih jauh ke bawah pucuk. Penambahan jaringan vaskular
sekunder mengubah bentuk bagian batang yang lebih tua.

1.7 Modifikasi Batang


Modifikasi batang adalah perubahan atau adaptasi struktural dari batang tanaman
untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupannya. Modifikasi ini dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, tergantung pada spesies tumbuhan dan lingkungan tempat mereka tumbuh.
Beberapa contoh umum modifikasi batang yaitu:

1. Stomata

Stomata merupakan lubang kecil yang diapit oleh dua sel penjaga. Fungsi dari stomata
yaitu sebagai tempat terjadinya proses transpirasi dan respirasi

2. Lapisan Kutikula

Lapisan kutikula adalah lapisan tipis, keras, dan transparan yang terletak di permukaan
luar epidermis tumbuhan, terutama pada daun dan batang. Kutikula terdiri dari lilin dan
senyawa-senyawa lipid lainnya yang diproduksi oleh sel-sel epidermis. Fungsi utama
kutikula adalah untuk melindungi tumbuhan dari kehilangan air berlebihan karena

xvii
transpirasi dan dari serangan patogen, serta untuk memberikan perlindungan terhadap
cedera fisik dan radiasi UV.

3. Sel Kipas

Sel kipas adalah jenis sel khusus yang ditemukan pada daun tumbuhan. Mereka memiliki
bentuk yang khas, seperti kipas, dengan inti sel yang panjang dan lebar serta seringkali
hanya memiliki satu kloroplas. Sel kipas berperan dalam mengatur pembukaan dan
penutupan stomata. Saat sel kipas menyerap air, mereka membesar dan menyebabkan
stomata terbuka, memungkinkan pertukaran gas dan penguapan air dari daun.
Sebaliknya, saat sel kipas kehilangan air, mereka menyusut, menutup stomata untuk
mengurangi penguapan air dan mencegah dehidrasi tumbuhan. Sel kipas juga
membantu dalam mengatur proses fotosintesis dengan mengatur akses CO2 ke dalam
daun.

4. Duri

Modifikasi epidermis menjadi duri adalah adaptasi tumbuhan di mana epidermisnya


mengalami perubahan struktural menjadi struktur keras, tajam, dan berduri. Duri-duri ini
dapat ditemukan pada berbagai bagian tumbuhan seperti batang, daun, atau bahkan akar.
Fungsi utama dari modifikasi ini adalah sebagai mekanisme perlindungan terhadap
pemakan hewan, serangga, atau organisme lain yang dapat mengganggu tumbuhan.

xviii
Duri-duri ini bisa menjadi penghalang fisik yang efektif bagi pemangsa yang berusaha
untuk merusak tumbuhan atau memakan daun, batang, atau buahnya. Modifikasi
epidermis menjadi duri juga dapat membantu dalam mengurangi penguapan air dari
tumbuhan, karena struktur keras dan tajam ini dapat mengurangi luas permukaan dari
mana air dapat hilang.

Contoh dari tumbuhan yang memiliki modifikasi epidermis menjadi duri termasuk
mawar, berbagai spesies kaktus, dan semak-semak seperti akasia. Duri-duri ini
merupakan contoh adaptasi yang membantu tumbuhan untuk bertahan hidup di
lingkungan yang mungkin memiliki tekanan dari pemangsa atau kondisi lingkungan yang
keras.

5. Trikoma

Trikoma adalah struktur rambut kecil yang terdapat pada permukaan tumbuhan, seperti
daun, batang, dan bunga. Trikoma dapat bervariasi dalam bentuk dan fungsi, tetapi
umumnya berperan dalam perlindungan tumbuhan dari serangga, mengurangi penguapan
air, serta dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat kimia atau reflektor cahaya.

1.8 Morfologi Batang

xix
Bentuk batang batang dibagi menjadi 4 yaitu bulat (teres), bersegi (angularis), jika
batang tersebut segitiga pada maka disebut triangularis sedangkan bila batang memiliki
bentuk segiempat disebut quadrangularis. Selain itu ada juga bentuk batang yang pipih atau
yang disebut filokladia atau kladodia. Filokladium, Batang yang tumbuh memipih, tersusun
atas beberapa internodus. Terdapat daun sisik/sisa daun, pertumbuhan terbatas, contoh :
jakang Muehlenbeckia platyclade Kladodium, Batang yang tumbuh memipih dan dapat
tumbuh terus dan bercabang-cabang. Hanya tersusun atas satu atau dua internodus. Contoh :
kaktus (Opuntia vulgaris).

Berdasarkan jumlah Percabang pada batang, batang terbagi menjadi 3 yaitu monopodial,
simpodial dan dikotomus.

Dikotomi
Percabangan dikotomi adalah jenis percabangan dalam morfologi tumbuhan yang
menghasilkan dua cabang atau ranting baru dari percabangan utama. Dalam percabangan ini,
cabang baru berkembang dari titik percabangan dengan pertumbuhan yang simetris, sehingga
setiap cabang baru memiliki panjang yang hampir sama dan merupakan gambaran cermin
satu sama lain.

Monopodial

Percabangan monopodial adalah jenis percabangan dalam morfologi tumbuhan di mana


pertumbuhan dominan terjadi pada satu batang utama atau tunas terminal. Dalam
percabangan monopodial, tunas terminal mempertahankan dominasi pertumbuhan atas tunas-
tunas lateral atau cabang-cabang lainnya. Tunas terminal terus memanjang ke atas, sementara
tunas-tunas lateral cenderung tumbuh dengan pertumbuhan yang lebih lambat.
Ciri khas dari percabangan monopodial adalah bahwa tunas terminal terus berkembang dan
menjadi pusat pertumbuhan utama, sementara cabang-cabang atau tunas-tunas lateral
berkembang dari simpul-simpul di sepanjang batang utama. Percabangan monopodial sering

xx
kali memungkinkan tumbuhan untuk mencapai ketinggian yang signifikan dengan struktur
batang tunggal yang kuat.
Simpodial

Percabangan simpodial adalah jenis percabangan dalam morfologi tumbuhan di mana


pertumbuhan cabang-cabang baru terjadi dari ujung batang atau tunas terminal yang berhenti
tumbuh. Setelah tunas terminal berhenti tumbuh, salah satu tunas samping, yang tadinya
merupakan tunas lateral, akan menjadi tunas terminal baru yang mengarahkan pertumbuhan
selanjutnya. Proses ini terus berulang, membentuk serangkaian cabang-cabang yang berturut-
turut, mirip tangga atau tangga berputar.

xxi
PENUTUP

Kesimpulan:

1. Batang tumbuhan adalah bagian utama dari organ tubuh tumbuhan yang berperan
dalam transportasi air, nutrisi, dan mendukung struktur tumbuhan.
2. Batang terdiri dari berbagai jaringan, termasuk xilem, floem, korteks, dan epidermis,
yang masing-masing memiliki peran khusus dalam fungsi batang.
3. Pertumbuhan batang terjadi melalui proses pembelahan sel yang terjadi di daerah
meristem, baik di ujung batang (meristem apikal) maupun di samping batang
(meristem lateral).
4. Batang juga memiliki adaptasi khusus, seperti pembentukan bulu akar untuk
menyerap air dan nutrisi dari tanah serta pembentukan cangkang untuk melindungi
jaringan dalam dari kerusakan fisik atau serangan patogen.
5. Fungsi utama batang meliputi transportasi nutrisi, mendukung tumbuhan secara
mekanis, dan sebagai tempat untuk fotosintesis pada tumbuhan yang memiliki batang
berdaun.

Saran:

1. Pelajari lebih dalam struktur dan fungsi berbagai jaringan dalam batang, seperti xilem,
floem, dan korteks, untuk memahami bagaimana mereka berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Amati berbagai jenis batang tumbuhan dan identifikasi adaptasi yang mereka miliki
untuk bertahan dalam lingkungan mereka, seperti batang tumbuhan gurun yang
memiliki adaptasi untuk menyimpan air.
3. Praktikkan teknik pemangkasan dan pemeliharaan batang pada tanaman untuk
memahami cara yang tepat untuk merawat tanaman secara optimal.
4. Pelajari peran hormon tumbuhan dalam mengatur pertumbuhan dan perkembangan
batang, dan bagaimana faktor lingkungan seperti cahaya, air, dan nutrisi memengaruhi
pertumbuhan batang

xxii
5. Diskusikan implikasi pentingnya fungsi batang dalam ekosistem bagi kehidupan
manusia dan lingkungan, termasuk peran mereka dalam siklus air dan penyediaan
bahan baku bagi berbagai industri.

DAFTAR PUSTAKA

Ramdhini, NR., et al. 2021. Anatomi Tumbuhan. Medan: Yayasan Kita


Menulis.
Farhan A, 2019, Morfologi tumbuhan. Jakarta : Erlangga.
Grasindo.
Firman A.R, 2022, Anatomi Tumbuhan. Nusa Tenggara Barat: CV. Alfa
Press
Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.

xxiii

Anda mungkin juga menyukai