Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BOTANI FARMASI
“MORFOLOGI BATANG”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Botani Farmasi
Dosen Pengampuh : Apt. Himaniarwati, S. Si, M.Sc

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


Inayah Khanza Az-Zahra : F202101112
Imelda Dwiyanti : F202101116
Zalsa Fadiah Oktaviani : F202101120
Ainun Alya : F202101132
Wa Ode Ardianti : F202101136
Waode Zulmianti : F202101140
Desi Noviani : F202101144
Syafira Ummu : F202101148
Yusmin Marifatul Jannah : F202101152
Muh. Rendy Alfausi S. : F202101156
Suci Maghfirah ;F202101160
Mutiara Fatia Alfebri : F202101224

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan perkenanan-Nya sehingga
kami dapat menulis dan menyusun makalah ini dengan judul “BATANG” maka makalah
ini berisikan penjelasan mengenai pengertian batang, perkembangan batang, bentuk dan
sifat batang dan beberapa subpokok bahasan lainnya. Makalah ini saya susun secara praktis
dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami para pembaca dengan adanya makalah ini,
nantinya kita dapat lebih memahami tentang bagaimana struktur morfologi pada batang
tumbuhan. Saya juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin terdapat
kesalahan bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun darisemua pihak sangat saya butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 28 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Batang ............................................................................................................. 3

2.2 Ciri-Ciri Umum Batang .................................................................................................... 3

2.3 Struktur Batang ................................................................................................................. 4

2.4 Fungsi Batang.................................................................................................................... 5

2.5 Jenis Batang....................................................................................................................... 6

2.6 Bagian Batang ................................................................................................................... 7

2.7 Perkembangan dan Bentuk-Bentuk Batang..................................................................... 8

2.8 Arah Tumbuh Batang ..................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 18

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 18

3.2 Saran ................................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batang merupakan bagian kedua dari tumbuhan setelah akar. Batang bersatu
dengan akar melanjutkan sari makanan yang dibawa oleh akar melalui jaringan
pengangkut. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan,misalnya pada ubi jalar dan kentang. Batang pada
umumnya berada di atas permukaan tanah.Ada tiga jenis batang tumbuhan yang terdapat
di sekitar, yaitu batang berkayu, batang berair (batang basah) dan batang rumput
(berongga).. Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya pada batang terdapat
bermacam-macam jaringan tetapi pada dasarnya batang memiliki lapisan-lapisan
jaringan yang sama dengan akar, yaitu Epidermis, Korteks, dan Silinder pusat (Stele).
Batang bersifat umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat
pulamempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan
sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masingdibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop). Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan,
bahwa batang mempunnyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Mengadakan percabangan,
dan selama hidupnnyatumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau
ranting yang kecil. Biasanya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, misalnya rumputdan waktu batang masih muda (Azidin, 1986).

1
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan batang?
b. Bagaimana ciri-ciri pada batang?
c. Bagaimana struktur pada batang?
d. Apa fungsi dari batang?
e. Apa saja jenis-jenis batang tumbuhan?
f. Apa saja bagian batang?
g. Bagaimana perkembangan dan bentuk-bentuk batang?
h. Bagaimana arah tumbuh pada batang?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan batang.
b. Menjelaskan cir-ciri umum pada batang.
c. Menjelaskan struktur pada batang
d. Menjelaskan fungsi batang pada tumbuhan.
e. Menjelaskan jenis-jenis batang pada tumbuhan.
f. Menjelaskan Bagian Batang.
g. Menjelaskan perkembangan dan bentuk-bentuk batang.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Batang
Loveles, 1987 berpendapat bahwa, batang merupakan bagian tubuh tumbuhan
yang amat penting, mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Menurut sumber wikipwdia
dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Batang, berpendapat bahwa Batang, (bahasaLatin:
caulis) merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang adalah
sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Daun dan akar
diangga psebagai perkembangan lanjutan dari batang untuk menjalankan fungsi yang
lebih khusus. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa batang merupakan
bagian tumbuhan yang sangat penting dan juga organ dasar tumbuhan yang berperan
sebagai sumbuh Menurut tumbuhan dan tempat semua organ lain bertumpu dan
tumbuh.

2.2 Ciri-Ciri Umum Batang


Pada umumnya batang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai
bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf (simetri radial).
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada
buku-buku inilah muncul tunas yang membentuk cabang batang, daun, atau
akar.
c. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop).
d. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa
batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecualikadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak
berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnyarumput dan
waktu batang masih muda.

3
2.3 Struktur Batang
Struktur jaringan yang menyusun organ batang adalah epidermis, korteks,
endodermis, stele (silinder pusat).
a. Epidermis
Epidermis batang terdiri dari selapis sel, yang tersusun rapat tanpa adanya
ruang antar sel. Fungsi epidermis yang utama adalah melindungi batang dari
kekeringan, karena dinding sel pada batang bagian luar, dilengkapi kutikula yang
dapat melindungi batang dari kekeringan.
Pada tumbuhan kayu tua, terdapat kambium gabus yang akan membentuk
lapisan gabus untuk menggantikan lapisan epidermis yang telah rusak.
Lapisan epidermis terdiri atas sel-sel mati, dan lentisel yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas bagian dalam tubuh tumbuhan dengan udara luar.

b. Korteks
Korteks batang tersusun dari parenkim, kolenkim, dan sklerenkim berupa
serabut, sklereid, dan idioblas.
Sel-sel korteks mengandung zat tepung (amilum) disebut flooeterma (sarung
tepung). Pada tumbuhan xerofit, di bagian korteks dan empulurnya terdapat jaringan
penyimpan air.

c. Endodermis
Endodermis adalah lapisan yang menjadi batas antara korteks, dan stele.
Lapisan endodermis memiliki bentuk dan susunan sel-sel yang khas. Lapisan
endodermis selnya banyak mengandung butir-butir zat tepung.

d. Stele
Stele atau silinder pusat adalah suatu lapisan yang terletak di batang, yang
terdiri atas bagian perikambium (perisikel) dan berkas pengangkut.

4
Perisikel adalah lapisan terluar dari silinder pusat yang bersifat meristematis
dengan sel-sel yang aktif membelah membentuk sel-sel baru.
Berkas pengangkut adalah bagian yang terdiri atas jaringan xilem dan floem.
Xilem berfungsi sebagai pengangkut air, dan unsur hara dari akar ke daun,
sekaligus penguat daun. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Empulur merupakan bagian terdalam dari
batang, yang tersusun dari jaringan parenkim.
Pada struktur dalam maupun luarnya, batang memiliki perbedaan, yakni
batang monokotil, dan dikotil. Batang monokotil tidak bercabang dan tidak
berkambium. Struktur dalam batang monokotil terdiri atas epidermis, jaringan
dasar, dan berkas pengangkut.
Batang dikotil adalah batang yang dapat dikenal dari bentuk luarnya,
terutama pada tumbuhan batang berkayu. Batang dikotil bercabang, dan tidak
beruas. Adanya kambium pada batang dikotil, membuat batang mengalami
pertumbuhan membesar. Struktur dalam batang dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu,
dan empulur.

2.4 Fungsi Batang


a. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, yaitu : bunga,
daun,dan buah
b. Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya dan menempatkan
bagian-bagiantumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa sehingga dari segi
kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling
menguntungkan.
c. Sebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan
jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah
d. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan

5
2.5 Jenis Batang
Apabila kita memperhatikan macam-macam jenis tumbuhan, maka dapat dibedakan
menjadi:
1. Tumbuhan yang tidak berbatang (Plata acaulis)
Yaitu tumbuhan yang tidak berbatang, tetapi sesungguhnya tumbuhan yang
tidak berbatang tidak ada, hanya daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain,
sehingga tumbuhanitu seolah-olah tidak berbatang. Contoh: Lobak (Raphanus
sativus L.), Sawi (Brassica juncea L.) Tumbuhan ini tidak akan tampak berbatang
pada saat tumbuhan berbunga. Dan daun-daun yang tersusun berjejal-jejal satu sama
lain yang disebut roset (rosula).
2. Tumbuhan yang berbatang
Yaitu tumbuhan yang jelas-jelas kelihatan batangnya seperti kita jumpai
pada umum tumbuhan. Tumbuhan berbatang dibedakan sebagai berikut:
a) Batang basah (herbaceous), yaitu batang lunak dan berair. Contoh: Pacar air
(Impatienbalsamina L.), Bayam duri (Amacanthus spinosus), Krokot (Portulaca
oleracea L.)
b) Batang berkayu, Yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian
besar jaringannya terdiri atas kayu, dibedakan menjadi:
 Semak-semak (frutices), yaitu tumbuhan yang tidak begitu besar,
batangnya berkayu, bercabang-cabang di dekat permukaan tanah atau
kadang kala di dalam tanah. Contoh:Sidaguri (Sida rhombifoli L.)
 Pohon-pohon (arbores), yaitu tumbuhan tinggi besar, batang berkayu
dan bercabang jauhdari permukaan tanah. Contoh: Kenanga
(Canangium odoratum Baill.), Kantil (Micheliaalba L.), Mangga
(Mangifera indica L.).
3. Batang rumput (calmus)
Yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas yang nyata dan seringkali
berongga. Contoh: Padi (Oryza sativa L.), Emprit-empritan (Eragrostis amabilis
O.K), Rumput belulang (Eleusineindica Gaertn.).
4. Batang mendong (calamus)

6
Yaitu seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang.
Contoh: Mendong (Fimbristylis globusa Kunth.), Wlingi (Scirpus grossus L.), Teki
(Cyperusrotundus L.).

2.6 Bagian Batang


a. Meristem apikal
Meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Selalu
menghasilakan sel-seluntuk tumbuh memanjang.
b. Nodus
Bagian batang tempat tumbuh daun dan tunas.
c. Tunas
Bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah/ kuncup yang berada
diatas permukaan tanah / media.
d. Daun
Salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang umumnya berwarna
hijau.
e. Pepagan (Bark) : jaringan terluar yang melapisi batang kayu
f. Empulur (Pith) : jaringan terdalam batang, biasanya lunak
g. Kayu (Wood) : substansi keras batang pohon, biasanya terdiri atas Xylem
sekunder
h. Kuncup (bud), puncuk vegetatif dan atau generative yang belum dewasa.
Berupameristem rembang yang kadang-kadang ditutupi sisik.
i. Buluh (internode), bagian antara dua buku atau sambungan pada batang.
j. Buku (node), tapak atau sambungan tempat bagian tambahan-tambahan
berasal.
k. Lampang/bekas daun (leaf scar), bekas yang menunjukkan tempat pelekatan
tangkai atau pangkal daun. Seperti pada pepaya.
l. Lentisel (lenticel), pori-pori dalam papagan/bark
m. Ona (prickle), cuatan berujung tajam yang berasal dari epidermis atau
korteks organ tumbuhan. Seperti pada Mawar.

7
n. Lampang penumpu (Stipular scar), bekas yang menunjukkan tempat
pelekatan daun penumpu.
o. Terminal bud scale (Scar rings), kuncup yang terletak pada rembang atau
akhir batang dengan bekas-bekas pelekatan berupa sisik-sisik (bud scale)
berupa cincin
p. Vascular bundles (Trace scar), bekas-bekas yang diindikasikan sebagai
bekas tempat masuknya vaskuler bundle pada lampang daun

2.7 Perkembangan dan Bentuk-Bentuk Batang


Pada batang, pertumbuhan primer ditandai oleh pemanjangan dan pelebaran
aksis di bawah meristem apikal. Meristem apikal terdapat pada ujung batang, cabang,
dan akar serta menyusun suatu bangunan yang disebut titik tumbuh. Titik tumbuh
merupakan daerah awal pembelahan dan pertumbuhan yang mengarah pada
pembentukan jaringan di belakangnya.
Pada tahun 1924, Schmidt membagi daerah apeks pada angiospermae menjadi
dua bagian utama, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupakan lapisan luar yang
memilki sifat pembelahan sel antiklinal, yaitu tegak lurus terhadap permukaan, yang
mengakibatkan peningkatan luas permukaan dan sedikit penambahan kedalaman batang
tumbuhan. Sedangkan korpus merupakan daerah di bagian bawah tunika. Sel-selnya
membelah ke segalaarah sehingga meningkatkan volume jaringan. Apabila dilihat di
bawah mikroskop, tunika berwarna lebih terang dibandingkan dengan korpus.
Pertumbuhan dan perkembangan tunikadan korpus membentuk suatu titik tumbuh yang
mengakibatkan batang tumbuh memanjang.
Sel apeks yang terletak di bagian tengah pada tunika dan korpus (apeks sentral)
terkadang lebih besar dengan vakuola yang berukuran besar pula. Daerah ini merupakan
meristem rusuk yang membentuk deretan sel yang pada tahap lanjut menjadi empulur.
Daerah sentral tersebut dikelilingi oleh meristem perifer (meristemsisi) yang akan
menghasilkan prokambium, kawasan korteks, dan bakal daun. Pada jarak yang lebih
jauh dari apeks,organogenesis (misalnya pembentukan bakal daun) dan histogenesis
(diferensiasi jaringan) menjadi lebih menonjol. Daerah perifer akan menghasilkan bakal

8
daun, epidermis,korteks, dan jaringan pembuluh. Dengan demikian, makin jauh dari
meristem apeks, ketiga macam meristem jaringan, yaitu system epidermal, system
pembuluh, dan system jaringan dasar akan terdiferensiasi. Mula-mula dibentuk
protoderm, prokambium, dan meristem dasar kemudian menjadi jaringan dewasa.
Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang
di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat
dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat
mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal sebaliknya mempunyai
batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya.
Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, selanjutnya
keatas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (palmae).
Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk
batang pada penampang melintangnya. Dilihat dari sudut bentuk penampang
melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang antara lain:
1) Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.), kelapa (Cocos nucifera L.)
2) Bersegi (angularis) Dalam hal ini ada kemungkinan:
 Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki (Cyperus
rotundus).
 Segi empat (quadrangularis), misalnya batang markisah
3) Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas
daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan:
 Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai
pertumbuhan yang terbatas,misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia
platyclade Meissn.),
 Kladodia (Cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris).
Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat
yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang:
1) Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays),

9
2) Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat rigi-rigi yang
membujur, misalnyailer (Coleus scutellarioides ),
3) Beralur (sulcatus), jika batang membujur terdapat alur-alur yang jelas,
misalnya pada (Cereus peruvianus )
4) Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi, tetapi pada sudut-
sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya pada ubi (Dioscorea alata
L.) dan markisah (Passiflora quadrangularis). Selain dari itu permukaan
batang dapat pula:
 Berambut (pilosus), misalnya pada tembakau (Nicotiana tabacum)
 Berduri (spinosus), misalnya pada mawar
 Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica
papaya ) dan kelapa (Cocos nucifera),
 Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya: Nangka
(Artocarpusintegra Merr.), keluwih (Artocarpus comunis ),
 Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia
stipulate),
 Keadaan-keadaan

2.8 Arah Tumbuh Batang


Walaupun seperti telah dikemukakan, batang umumnya tumbuh ke arah
cahaya,meninggalkan tanah dan air, tetapi mengenai arahnya dapat memperlihatkan
variasi, dan bertalian dengan sifat ini dibedakan batang yang tumbuhnya:
1. Tegak lurus (erectus), yaitu jika arahnya lurus ke atas, misalnya papaya (Carica
papaya).

10
Gambar arah tumbuh batang tegak lurus

2. Menggantung (dependens, pendulus), ini tentu saja hanya mungkin untuk tumbuh-
tumbuhanyang tumbuhnya di lereng-lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina
pendula Schnitzl., atau tumbuh-tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai epifit,
misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) tertentu.

Gambar arah tumbuh batang menggantung

3. Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya
saja yang sedikit membengkok ke atas, misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris
Schrad.)

11
Gambar arah tumbuh batang berbaring

4. Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku-bukunya keluar
akar-akar,misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batatas).

Gambar arah tumbuh batang menjalar

5. Serong ke atas atau condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring,
tetapi bagian lainnya membelok ke atas, misalnya pada kacang tanah (Arachis
hypogaea).

Gambar arah tumbuh batang serong ke atas

12
6. Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi ujungnya lalu
membengkok kembali ke bawah, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus).

Gambar arah batang mengangguk

7. Memanjat (scandens), yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan


penunjang berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dan pada waktu naik ke atas
batang menggunakan alat-alat khusus untuk “berpegangan” pada penunjang ini,
misalnya dengan:
 Akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle)

13
 Akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia)

 Cabang pembelit (sulur dahan), misalnya anggur (Vitis vinifera)

 Daun pembelit atau sulur daun, misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba)

 Tangkai pembelit, misalnya pada kapri (Pisum sativum)

14
 Duri, misalnya mawar (Rosa sp.), bugenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.)

 Duri daun, misalnya rotan (Calamus caesius)

 Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir ).

15
8. Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti
batangyang memanjat, akan tetapi tidak menggunakan alat-alat yang khusus,
melainkan batangnyasendiri naik dengan melilit penunjangnya. Menurut arah
melilitnya dibedakan lagi batang yang :
 Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis), jika dilihat dari atas arah belitan
berlawanan denganarah putaran jarum jam. Dapat pula dikatakan demikian: jika kita
mengikuti jalannya batang yang membelit itu, penunjang akan selalu di sebelah kiri
kita. Batang yang membelit ke kirimisalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea),

 Membelit ke Kanan (dextrorsum volubilis), jika arah belitan sama dengan arah jarum
jam. Sehingga jika jalannya batang diikuti, maka penunjang akan selalu berada di
sebelah kanan. Misalnya pada Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

16
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Batang merupakan bagian tumbuhan yang sangat penting dan juga organ dasar
tumbuhan yang berperan sebagai sumbuh tumbuhan dan tempat semua organ lain
bertumpudan tumbuh. Apabila kita memperhatikan macam-macam jenis tumbuhan,
maka dapatdibedakan menjadi:
1) Tumbuhan yang tidak berbatang (Plata acaulis), Contoh: Lobak (Raphanus
sativus L.) ,Sawi (Brassica junceaL.)
2) Tumbuhan yang berbatang, terdiri dari:
 Batang basah (herbaceous) : bayam duri (Amacanthus spinosus L.)
 Batang berkayu : contoh mangga (Mangifera indica L.)
3) Batang rumput (calmus): Contoh: Padi (Oryza sativa L.)
4) Batang mendong (calamus): Teki (Cyperus rotundu L).

Dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya, macam-macam bentuk batang:


1. Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.)
2. Bersegi (angularis), Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang teki
(Cyperusrotundus).
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun.

Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan dibedakan menjadi:


1. Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays L.),
2. Berusuk (costatus), misalnya iler (Coleus scutellarioidesBenth.),
3. Beralur (sulcatus), misalnya pada (Cereus peruvianus L.)
4. Bersayap (alatus), misalnya pada ubi (Dioscorea alata L.)

Selain dari itu permukaan batang dapat pula:


1. Berambut (pilosus), misalnya pada tembakau (Nicotiana tabacum L.)
2. Berduri (spinosus), misalnya pada mawar (Rosa sp),

18
3. Memperlihatkan bekas-bekas daun, misalnya pada papaya (Carica papaya
L.)
4. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu, misalnya: nangka (Artocarpus
integra m
5. Merr.)
6. Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya pada sengon (Albizzia stipulate
Boiv.),
7. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak (bagian kulit yang mati)
seperti terlihat pada jambu biji (Psidium guajava L.)

Batang umumnya tumbuh ke arah cahaya, meninggalkan tanah dan air,


tetapimengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan sifat ini
dibedakan batang yang tumbuhnya:
1. Tegak lurus (erectus), misalnya papaya (Carica papaya L.)
2. Menggantung (dependens, pendulus), misalnya jenis anggrek
(Orchidaceae) tertentu.
3. Berbaring (humifusus), misalnya pada semangka (Citrullus vulgaris Schrad.),
4. Menjalar atau merayap (repens), misalnya batang ubi jalar (Ipomoea batata
Poir.).
5. Serong ke atas atau condong (ascendens), misalnya pada kacang tanah
(Arachishypogaea L).
6. Mengangguk (nutans), misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.),
7. Memanjat (scandens), misalnya dengan:
 Akar pelekat, contohnya sirih (Piper betle L.),
 Akar pembelit, misalnya panili (Vanilla planifolia Andr.),
 Cabang pembelit (sulur dahan), misalnya anggur (Vitis viniferaL.),
 Daun pembelit misalnya kembang sungsang (Gloriosa superba L.),
 Tangkai pembelit, misalnya pada kapri (Pisum sativum L.),
 Duri, misalnya mawar (Rosa sp),
 Duri daun, misalnya rotan (Calamus caesius Bl.),

19
 Kait, misalnya gambir (Uncaria gambir Roxb.).
8. Membelit (volubilis), menurut arah melilitnya dibedakan lagi batang yang :
 Membelit ke kiri (Sinistrorsum volubilis), misalnya pada kembang telang
(Clitoriaternatea L.),
 Membelit ke kanan (Dextrorsum volubilis). contoh: gadung (Dioscorea
hispida Dennst.).

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan 3 macam cara


percabangan,yaitu:
1. Cara percabangan monopodial, misalnya pohon cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
2. Percabangan simpodial, misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, misalnya paku andam
(Gleichenialinearis Clarke).

Percabangan pada batang menghasilkan arsitektur batang serta menentukan


bentuk daritumbuhan secara keseluruhan.
1. Pohon Tidak Bercabang, Jenis-jenisnya yaitu:
a) Model Holtum: Contoh: Agave sp, Metroxylon sagu
b) Model Corner: Contoh: Carica papaya,Cocos nucifera.
2. Pohon Bercabang
a) Sumbu vegetatif semua ekivalen dan ortotrop
b) Sumbu vegetative terdeferensiasi

20
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini kami sadar bahwasanya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi
materi pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran
dan kritik yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari kami dapat menyusun
makalah lebih baik lagi. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan sekalian.

21
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


UniversityPress
Anonim. Morfologi Batang dalam https://www.slideshare.net/AboeKhair/morfologi
batangAgro. Beberapa Tipe Percabangan Pada Batang dalam
http://agroteknologi.web.id/beberapa-tipe-percabangan-pada-batang/
Niviavia. 2013 Makalah botani farmasi batang ilmu-ilmu sains tentang tumbuhan
https://niviavia.files.wordpress.com/2013/04/Makalah Morfologi Batang
pada tumbuhan.pdf
Rianawaty, Ida. 2011. Morfologi Tumbuhan Batang dalam kajian perbedaan dalam
jenis batangh ttps://idarianawaty.files.wordpress.com/2011/07/morfologi
-tumbuhan-batang.pdf
Siana. 2014. Pengertian, Fungsi, Jenis Struktur Batang dan arah tumbuh batang
,http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-jenis-struktur-
batang.html#

22

Anda mungkin juga menyukai