MORFOLOGI TUMBUHAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
nikmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah yang berjudul “BENTUK DAUN ( Circumscriptio ) : APEX &
BASIS” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Tumbuhan . Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Neni Murniati, S.Pd, M.Pd selaku dosen Morfologi Tumbuhan yang telah memberikan
bimbingan dan rekomendasi kepada penulis.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................
2.1 Pengertian Daun.............................................................................................................
2.1 Bentuk umum bangun daun..........................................................................................
2.3 Bentuk Ujung daun(Apex polli)....................................................................................
2.4 Bentuk Pangkal Daun(Basis polli)..............................................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. ..19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita sudah sering kali mendengar kata daun dan sudah sering terlihat di
lingkungan sekitar kita. Daun (Folium) adalah organ terpenting pada tumbuhan, yang
berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan tempat penyimpanan cadangan makanan.
Bentuk daun sangat bervariasi dan kaya akan zat klorofil, oleh karena itu daun biasanya
berwarna hijau.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Daun (Folium) adalah salah satu organ pokok tumbuhan yang terletak pada
batang, biasanya tipis melebar dan kaya akan zat klorofil, oleh karena itu daun biasanya
berwarna hijau (Riastuti, R, Febrianti Y, 2021). Dan juga sangat penting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat,
yang harus memasok kebutuhan energinya sendiri. (Tjitrosoepomo, 2005) Sesuai
dengan bentuk daun yang tipis melebar, warna hijau dan duduknya pada batang
menghadap ke atas itu selaras dengan fungsi daun bagi tumbuhan, yaitu:
a. Mengambil zat makanan (resorbsi)
b. Mengolah zat makanan (asimilasi)
c. Penguapan air (transpirasi)
d. Pernafsan (respirasi)
Berdasarkan letak bagian daun terlebar, bentuk umum daun dapat dibedakan atas
4 golongan yaitu:
1. Jika panjang : lebar = 1: 1 disebut bulat atau bundar (Orbicularis). Contoh : pada
teratai besar (Jatropa curcas).
2. Jika panjang : lebar = (1,5-2) : (1) disebut jorong (Ovalisatau ellipticus) seperti pada
nangka (Arthrocarpus communis).
3. Jika panjang : lebar = (2,5-3) : (1) disebut memanjang (Oblongus), seperti pada
srikaya (Annona squamosa)
1. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini kita dapati bentuk-bentuk
berikut:
a. bangun bulat telur (Ovatus), misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.), daun lombok rawit (Capsicum frutescens L.),
b. bangun segi tiga (Triangularis), yaitu bangun seperti segitiga sama kaki, misalnya
daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)
c. bangun delta (Deltoideus), yaitu bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, misalnya
daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. et Arn.)
d. bangun belah ketupat (Rhomboideus), yaitu bangun segi empat yang sisinya tidak
sama panjang, misalnya anak daun yang di ujung pada daun bangkuwang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk
daun berikut:
a. bangun jantung (Cordatus). yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun
memperlihatkan suatu lekukan. misalnya daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)
b. bangun ginjal atau kerinjal (Reniformis). yaitu daun yang pendek lebar dengan ujung
yang tumpul atau membulat dan pangkal yang berlekuk dangkal, misalnya daun
pagagan atau daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.).
c. bangun anak panah (Sagittatus). Daun tak seberapa lebar, ujung tajam, pangkal
dengan lekukan yang lancip pula, demikian juga bagian pangkal daun di kanan kiri
lekukannya. Dapat kita lihat pada daun enceng (Sagittaria sagittifolia L.)
d. bangun tombak (Hastatus), seperti bangun anak panah, tetapi bagian pangkal daun di
kanan kiri tangkai mendatar, misalnya daun wewehan (Monochoria hastata Solms).
e. bertelinga (Auriculatus), seperti bangun tombak, tetapi pangkal daun di kanan kiri
tangkal membulat, misalnya daun tempuyung (Sonchus asper Vill.).
Dalam hal yang sedemikian kemungkinan bangun daun yang dapat kita jumpai
ialah:
a. bangun bulat telur sungsang (Obovatus), yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang
lebar terdapat dekat ujung daun,misalnya daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
b. bangun jantung sungsang (Obcordatus), misalnya daun sidaguri (Sida retusa L.)
c. bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (Cuneatus), misalnya anak daun semanggi
(Marsilea crenata Presl.)
d. bangun sudip atau bangun spatel atau solet (Spathulatus), seperti bangun bulat telur
terbalik, tetapi bagian bawahnya memanjang, misalnya daun tapak liman (Elephantopus
scaber L.), daun lobak (Raphanus sativus L.).
4. Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal sampal ujung hampir sama
lebar
Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau
lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun.
a. bangun garis (Linearis), pada penampang melintangnyi pipih dan daun amat panjang,
misalnya daun bermacam-macam rumput (Gramineae),
b. bangun pita (Ligulatus). Serupa daun bangun garis, tetapi lebih panjang lagi, Juga
didàpati pada jenis-jenis rumput, misalnya daun jagung (Zea mays L.)
c. bangun pedang (Ensiformis), seperti bangun garis, tetapi daun tebal di bagian tengah
dan tipis kedua tepinya, misalnya daun nenas sebrang (Agave sisalana Per., Agave
cantala Roxb.),
d. bangun paku atau dabus (Subulatus), bentuk daun hamper seperti silinder, ujung
runcing, seluruh bagian kaku, misalnya daun Araucaria cunninghamii Ait,
e. bangun jarum (Acerosus), serupa bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang,
misalnya daun Pinus merkusii Jungh. & De
2.3. Bagian bagian dan bentuk daun Apek folli ( ujung daun )
Ujung daun dapat pula memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Bentuk-
bentuk ujung daun yang sering kita jumpai lalah:
a. Runcing (Acutus), jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi
sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip (lebih kecil dari 90°). Ujung daun yang runcing lazim kita dapati
pada daun-daun bangun: bulat memanjang, lanset, segitiga, delta, belah ketupat,
dil. Sebagai contoh ujung daun oleander (Nerium oleander L.)
b. Meruncing (Acuminatus), seperti pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan
kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit panjang dan runcing, misalnya ujung daun sirsak (Annona muricata L.)
c. Tumpul (Obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dariibu tulang, cepat
menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih
besar dari 90°), sering kita jumpai pada daun bangun bulat telur terbalik atau
bangun sudip, misalnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
d. Membulat (Rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk
sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu usu, eraapat
pada daun yang bulat atau jorong, atau pada daun bangun ginjal, misalnya ujung
daun bulat atau kaki kuda (Centella asiatica Urb.), ujung daun teratai besar
(Nelumbium nelumbo Druce).
e. Rompang (Truncatus), ujung daun tampak sebagai rata, misalnya ujung anak
daun semanggi (Marsilea crenata Presl.), daun jambu monyet (Anacardium
occidentoleenata L.)
i. Sempit (Aristatus), pada daun yang distalnya sempit terdapat ujung yang
panjang seperti jarum.
j. Lebar (Caudatus), pada daun yang bagian distalnya lebar dan terdapat ujung
yang panjang seperti jarum
2.4. Bagian bagian dan bentuk daun basis folli (Pangkal daun)
Gambar Pangkal daun
a. Runcing b. Meruncing c. Tumpul d. Membulat e. Rompang/Rata f. Berlekuk
Apa yang telah diuraikan mengenai ujung daun pada umumnya dapat pula
diberlakukan untuk pangkal daun. Selain dari itu ada pula kalanya, bahwa kedua tepi
daun di kanan kiri pangkal dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain, oleh sebab
itu pangkal tulang daun dibedakan dalam:
1. Yang tepi daunnya di bagian itu tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh
pangkal ibu tulang/ujung tangkai daun. Dalam keadaan demikian pangkal daun
dapat:
a. Runcing (Acutus), biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,
lanset, belah ketupat, dll.
b. Meruncing (Acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur
sungsang atau daun bangun sudip
c. Tumpul (Obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur jorong
d. Membulat (Rotundatus) pada daun-daun bangun bulat. Jorong. Dan bulat
telur,
e. Rompang atau rata (Truncatus), pada daun-daun bangun segitiga, delta,
tombak.
f. Berlekuk (Emarginatus). Pada daun-daun bangun jantung.ginjal, anak
panah.
2. Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain:
a. Pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap
batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi, seperti lazim dapat
kita lihat pada daun-daun bangun perisai,
b. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi seberang batang yang berlawanan
atau berhadapan dengan letak daunnya. Dalam hal ini tampaknya seperti
pangkal daun tertembus oleh batangnya (Perfoliatus).
3. Ditembus batang, jika pangkal daun tumbuh menyatu dengan daun yang ada
dihadapannya disebut Connatus-perfoliatus, dan apabila kedua tepi daun
menyatu dan mengelilingi batang disebut Perfoliolatus.
Jika ditinjau bentuknya pangkal daun seperti tersebut di atas ini biasanya adalah
membulat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Daun adalah salah satu organ pokok tumbuhan yang terletak pada batang,
biasanya tipis melebar dan kaya akan zat klorofil, oleh karena itu daun biasanya
berwarna hijau.
2. Bentuk umum daun dapat dibedakan menjadi 4 golongan yaitu, bulat atau
bundar (orbicularis), jorong (ovalisatau ellipticus), memanjang (oblongus), dan
lanset
(lanceolatus).
3. Bentuk ujung daun dapat dibedakan menjadi 10 golongan yaitu, runcing
(acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus),
rompang (truncatus), terbelah (retusus), berduri (mucronatus), menggulung
(cirrhosus), sempit (aristatus), dan lebar (caudatus).
4. Bentuk pangkal daun dapat dibedakan meruncing (acutus), meruncing
(acuminatus), tumpul (obtusu), membulat (rotundatus), rompang atau rata
(truncatus), dan berlekuk (emarginatus).
DAFTAR PUSTAKA