DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi
mengenai tanaman transgenic ini.
Adapun makalah botani tentang anatomi daun ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah botani ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah botani ini kita dapat
mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca
DAFTAR ISI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh. tumbuhan. Bagian batang tempat
duduknya atau melekkatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat
diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil, oleh
karena itu, daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah
yang ditempati tumbuhtumbuhan nampak hijau pula. Sehingga secara tidak langsung
manusia juga dapat mengetahui batapa penting dan gunanya tumbuh-tumbuhan dalam
hidup.
Pada lingkungan informal manusia secara umum mengetahui bentuk dari daun,
namun pada lingkungan ini manusia tidak mengetahui dan mengenal daun secara spesifik.
Tapi pada lingkungan formal, manusia dapat mengenal dan mengetahui pentingnya daun
pada tumbuhan secar spesifik, sehingga proses pembelajaran dari setiap lembaga formal
yang time scedokan, harus banyak mengarah pada kagiatan penelitian dan praktikum
sehingga proses pedalaman materi pada bidang-bidang tertentu selalu ada. Bagian tumbuh-
tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan
bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-
kuningan dan akhirnya menjadi perang.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,umumnya
berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energidari cahaya matahari
melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalahorganisme autotrof obligat, ia harus
memasok kebutuhan energinya sendirimelalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Daun yang mempunyaihelaian daun (lamina) umumnya menampilkan secara jelas
spesialisasinyasebagai struktur fotosintesis pada laminanya. Daun terdiri atas sistem
kulit,sistem vascular, dan sistem jaringan dasar. Karena daun umumnyamengalami
pertumbuhan sekunder maka epidermis tetap sebagai penyusunsistem kulit.Daun juga bisa
bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan
fungsinya sebagai organ fotosintetik. Dauntumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsimenjadi organ penyimpan air. Warna hijau pada daun berasal
dari kandunganklorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan
dalammenyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalamfotosintesis.
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten(berwarna jingga), xantofil
(berwarna kuning), dan antosianin (berwarnamerah, biru, atau ungu, tergantung derajat
keasaman). Daun tua kehilanganklorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau
merah dapat (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
a. Sistem kulit (dermal system atau epidermis ) Tersusun oleh epidermis, baik pada
permukaan atas maupun pada permukaan bawah daun.
b. Sistem jaringan dasar, terdapat mesofil daun yang kadang-kadangterdiferendiasi ke
dalam palisade dan spons. Apabila palisade terdapat pada kedua permukaan daun
disebut isolateral atau isobilateral.
c. Sistem jaringan pembuluh, terdiri dari xilem dan floem , xilem berfungsiuntuk
mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalamtanah ke daun
(untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Floem berfungsi untuk mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.Sedangkan anatomi daun dapat dibagi
menjadi 3 bagian :
1. Epidermis, merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas daepidermis
bawah. Untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisanepidermis dilapisi
oleh lapisan kutikula. Epidermis daun dari tumbuhanyang berbeda beragam dalam
hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunanstomata, penampilan, dan susunan
trikoma, serta adanya sel khusus. yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk
serta fungsi yang berlainandengan epidermis. Adapun fungsi stomata yaitu :
1) Sebagai jalanmasuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis,
2) Sebagai jalan penguapan (transpirasi) dan
3) Sebagai jalan pernafasan (respirasi).
2. Mesofil, yang terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah
dalaepidermis. Mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringanfotosintetik
yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua jeni parenkim
dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.Sel palisade terdapat
di bawah epidermis unilateral (selapis) ataumultilateral (berlapis
banyak).Seringkali terdapat hipodermis di antaraepidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas satuatau lebih lapisan, dan jaringan spons
terdiri dari sel bercabang yang takteratur bentuknya dapat berbentuk bermacam-
macam. Kekhususannyaadalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel
satu dan lainnya, cirikhas jaringan spons adalah adanya lekukan-lekukan yang
menjadi penghubung antar sel.
3. Jaringan pembuluh, yang terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada
daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Adadua jenis
pembuluh yaitu xylem yang berperan untuk mengangkut air danmineral yang
diserap akar dari tanah menuju daun dan floem yang berperan untuk mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.Sistem jaringan pembuluh tersebar
di seluruh helai daun dan dengandemikian menunjukkan adanya hubungan ruang
yang erat dengan mesofil,Terdapat dua macam pola yakni sistem tulang daun jala
dan sistem tulangdaun sejajar. Sistem tulang daun jala merupakan sistem
bercabang. Padasistem ini, tulang daun lebih halus, secara bertahap dibentuk
sebagaicabang dari tulang daun yang tebal. Sedangkan istilah sejajar bagi jalannya
berkas pembuluh dalam sistem tulang daun sejajar hanyalah sebagai pendekatan
saja, karena berdasarkan atas ujung dan pangkal daun semua berkas itu akan
bertemu di satu titik.
2. Daun Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalahsegolonga
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama denganmemiliki sepasang daun
lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk padaembrio) berbentuk sejak dalam tahap biji
sehingga biji sebagian besaranggotanya bersifat mudah terbelah dua. Umumnya daun
dikotilmesofilnya tidak berdiferensiasi, jaringan palisade tidak ada atau perkembangannya
sedikit, volume antar selnya besar, daunnya tipis,epidermis berkutikula tipis, stomata
sejajar epidermis atau agak menonjol. Jaringan penguat pada daun dikotil adalah
kolenkim atau skelenkim dan jaringan pembuluh juga merupakan jaringan penyokong
dari helai daun.
Kolenkim terdapat sepanjang tulang daun yang besar dibagian atas dan bagian
bawahnya serta dibagian xylem dan floem yang tak berfungsi untuk penghantar
sedangkan klerenkima terdapat dalam bentuk seludang pembuluh atau sklereida dalam
mesofil.
Adapun struktur daun dikotilmemiliki :
• Jaringan epidermis, terdiri dari satu lapis sel kecuali tanamanficus (karet), lapisan
epidermis tumbuhan dikotil berfungsi melindungilapisan sel di bagian dalam dari
kekeringan dan menjaga bentuk daun agar tetap.
• Jaringan kutikula, merupakan penebalan dari zat kutin, letaknyamelapisi permukaan
atas dan bawah daun. Zat kutin pada kutikula berfungsi mencegah penguapan air
melalui permukaan daun
• Stomata, melapisi permukaan atas dan bawah daun, berfungsi sebagai jalan masuk
dan keluarnya udara serta sebagai sel penjaga sebagai pengatur membuka dan
menutupnya stomata.
• Rambut dan kelenjar, yang berfungsi sebagai alat pengeluaran
• Mesofil, terletak diantara lapisan epidermis atas dan bawah, berfungsisebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis- urat daun, terdapat pada helai daun, berfungsi sebagai
transportasi zat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran penting bagikelangsungan
hidup tumbuhan, Secara anatomi jaringan penyusun daunterdiri atas jaringan epidermis,
jaringan dasar, jaringan pengangkut, dan jaringan penyokong. Berdasarkan letak jaringan
palisade, daun terbagi atasdua tipe, yaitu daun isobilateral (jaringan palisade berada dikedua
sisi,dilapisan atas dan bawah ) dan daun dorsiventral (jaringan palisade berada padasatu
sisi lapisan saja ). Pada tumbuhan Dicotyledoneae, dapat dibedakanantara jaringan palisade
dengan jaringan bunga pagar. Sedangkan, padatumbuhan Monocotyledoneae, tidak dapat
dibedakan antara jaringan palisadedengan jaringan bunga pagar, yang terlihat hanya
jaringan parenkim. Dandaun memiliki banyak fungsi yaitu sebagai tempat fotosintesis,
tempatterjadinya respirasi dan sebagai organ pernapasan.
3.2. Saran
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan, diperlukannya pengetahuanyang cukup baik
mengenai berbagai jenis tumbuhan dan morfologinya, untukmempermudah mempelajari
struktur anatominya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad yusna. 2005. Mata K. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung kuliah AnatomiTumbuhan.
UNG : Jurusan Biologi
http://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html
http://www.astalog.com/2674/struktur-anatomi-daun-dan-fungsinya.htm
Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar – dasar Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali Pers