Anda di halaman 1dari 16

ANATOMI TUMBUHAN

Ditulis Oleh
Kelompok 8

Nama : Afryanti (1052017002)


: Bayna Muthia (1052017004)
Semester /Unit : IV/1
Jurusan : PGMI
Fakultas : FTIK
Mata Kuliah : Materi IPA MI/SD
Dosen : Nuraida, S.Ag., M. Pd.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) LANGSA


2019 M / 1440 H

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Langsa, April 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2


A. Pengertian Anatomi Tumbuhan .................................................... 2
B. Tubuh Tumbuhan .......................................................................... 2
C. Sistem Jaringan pada Tumbuhan .................................................. 11

BAB III PENUTUP ................................................................................. 12


A. Kesimpulan ................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia
dan hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat
keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi
tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan.
Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan
“pembedahan”.
Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel
embrional akan berdiferensiasi menjadi bermacam-macam susunan yang
selanjutnya disebut jaringan. Jaringan merupakan kelompok sel-sel yang

3
mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama. Pengelompokkan jaringan tubuh
tumbuhan didasarkan atas letaknya pada tubuh, tipe selnya, fungsinya, asalnya,
dan tingkat perkembangannya. Salah satu jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan adalah jaringan pelindung.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anatomi Tumbuhan?
2. Bagaimana Tubuh tumbuhan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Anatomi Tumbuhan
2. Untuk mengetahui Bagaimana Tubuh tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Tumbuhan


Anatomi tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam
pada tumbuh-tumbuhan. Anatomi tumbuhan mengkaji tentang susunan dan
bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan.
Salah satu sasaran anatomi adalah untuk memahami fungsi struktur.
Anatomi tumbuhan mula-mula membahas fungsi tumbuhan yang dinamis dan
disertai pemahaman mengenai sel dan jaringan. 1

1
Fahn A., Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta: UGM Press, 1999), hal. 96

4
B. Tubuh Tumbuhan
Tubuh multiseluler suatu tumbuhan berbiji merupakan hasil spesialisasi
evolusioner dalam waktu yang panjang. Spesialisasi ini menyebabkan perbedaan
secara morfologis, fisiologis antara berbagai bagian tubuh tumbuhan. Pada
dasarnya tubuh tumbuhan terbagi menjadi daun batang dan akar.

1. Daun
a. Pengertian Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi
energi cahaya menjadi energi kimia. Daun yang mempunyai helaian daun (lamina)
umumnya menampilkan secara jelas spesialisasinya sebagai struktur fotosintesis
pada laminanya. Daun terdiri atas sistem kulit, sistem vascular, dan sistem
jaringan dasar. Karena daun umumnya mengalami pertumbuhan sekunder maka
epidermis tetap sebagai penyusun sistem kulit.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan
berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan
sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ
penyimpan air. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang
gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun
juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil
(berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung
derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

b. Fungsi Daun

5
1) Tempat terjadinya fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil, terjadinya
fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada
tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
2) Sebagai organ pernapasan.
3) Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.
4) Tempat terjadinya transpirasi
5) Alat perkembangbiakan vegetatif, misalnya pada tanaman cocor
bebek (tunas daun).

c. Struktur Luar Daun dan Struktur Dalam Daun

1) Struktur Morfologi Bagian Luar Daun


a) Daun sempurna tersusun dari 3 bagian, yaitu:
 Pelepah daun mendudukkan daun pada batang.
 Tangkai daun (petiolus) menghubungkan pelepah atau batang
dengan helai daun.
 Helai daun (lamina) merupakan bagian terpenting dari
kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun sebagai
organ fotosintetis paling dominan bekerja. Bentuk helai daun
sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis
atau tebal.

6
b) Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau
menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa
meruncing panjang.
c) Permukaan daun dapat ditumbuhi oleh rambut-rambut kecil.
d) Di antara pangkal daun atau tangkai daun seringkali dihiasi
dengan daun penumpu.
e) Pada daun rumput-rumputan, di bagian perbatasan helai dan
pelepah seringkali dihiasi lidah-lidah (ligula).
f) Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami
peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
g) Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada
daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam
menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Daun juga memiliki pigmen lain, misalnya
karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan
antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat
keasaman).2

2) Struktur Anatomi Bagian Dalam Daun


a) Epidermis, yang merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan
ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah.
Fungsinya untuk melindungi jaringan yang terdapat dibawahnya.
b) Jaringan mesofil yang terbagi menjadi 2 yaitu:
 Jaringan tiang (jaringan palisade), yaitu jaringan yang
mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses
pembuatan makanan. Salah satu cirri jaringan ini yaitu sel-
selnya berbentuk selinder dan tersusun rapat.
 Jaringan bunga karang (jaringan spons), yaitu jaringan yang
lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade.
Fungsinya sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

2
Campbell A. N., Biologi Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal. 75

7
c) Berkas pembuluh angkut yang terbagi menjadi 2 yaitu:
 Xilem (Pembuluh Kayu) yang pada akar berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral menuju daun, sedangkan pada
batang dan fungsi xylem itu sebagai sponsor penegak
tumbuhan.
 Floem (Pembuluh Tapis) yang berfungsi untuk mengedarkan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
d) Jaringan tambahan pada daun yang meliputi sel-sel khusus yang
umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel Kristal
dan kelenjar.
e) Stomata, yang berfungsi organ respirasi. Dimana stomata
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis
dan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.

2. Batang
a. Struktur Batang
Batang dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini
umumnya tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar
matahari. Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya
tidak memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya. Struktur
batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).
Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu empulur,
perikardium, dan berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Batang tumbuhan
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang rumput,
dan batang basah.

8
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah
pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium
membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit. Karena pertumbuhan
kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar. Contoh tumbuhan yang
memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti.Tumbuhan batang
rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah
dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung,
dan rumput. Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair.
Misalnya, tumbuhan bayam dan patah tulang. 3

b. Fungsi Batang
Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna
batang yang telah tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang
memiliki beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan

3
Soerodikoesoemo W. dan Santosa, Anatomi Tumbuhan, (Jakarta: Karunika UT, 2007),
hal. 59

9
zat-zat makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat
perkembangbiakan.
1) Penopang
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya
(khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin
panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin
mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan
kamu pelajari di kelas lima.
2) Pengangkut
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke
daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan
zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
3) Penyimpan
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan
makanan cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan
cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan
tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat
diperlukan.
4) Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun
buatan, menggunakan batang. Tentang perkembangbiakan ini akan
kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI. Bagi manusia, batang
tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain,
untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati;
untuk bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan
industri, contohnya tebu dan bambu.

3. Akar
a. Bagian Akar

10
1) Inti Akar
Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh
kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
2) Rambut Akar
Rambut akar atau bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar
terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan
di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat
menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga
berfungsi menyerap air dari dalam tanah.
3) Tudung Akar
Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat
menembus tanah. Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut
dan akar tunggang.

b. Fungsi Akar
Bagi tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk
menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk
menyimpan cadangan makanan.
1) Menyerap air dan zat hara (mineral).
Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya.
Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya
dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering
dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak
mengandung air.
2) Menunjang berdirinya tumbuhan.
Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi
bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah.
Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang
dan hujan deras.

11
3) Sebagai alat pernapasan.
Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam
tanah. Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori.
Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari
dalam tanah.
4) Sebagai penyimpan makanan cadangan.
Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada
tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan
cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat
menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber
makanan.
Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan
hidupnya. Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu,
ubi jalar, dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe,
kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai
bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.

c. Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil secara anatomi


1) Monokotil
Tidak mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkutnya tersebar,
berkas pengangkut dibungkus oleh sarung berkas pengangkut ,
memiliki epidermis yang tebal, mempunyai maristem interkalar,tidak
mempunyai jari-jari empelur.
2) Dikotil
Mempunyai kambium veskuler, pembuluh angkut teratur dalam
susunan lingkaran atau berseling radial, tidak memiliki epidermis,
tidak mempunyai meristem interkalar, jari-jari empelur berupa derekan
parenkim diantara berkas pengangkut di batang.Batang Dikotil
EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak
mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi

12
jaringan di bawahnya.Pada batang yang mengalami pertumbuhan
sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang
dibentuk dari kambium gabus.
3) Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis
sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan
kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
4) Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel,
merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele.Endodermis
tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak
terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.Stele/ Silinder
Pusat Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut
tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian,
xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada
perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas
pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium
intervasikuler.Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang
mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Batang MonokotilPada
batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan
stele umumnya tidak jelas.
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

13
C. Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Unit terkecil tumbuhan adalah sel, kumpulan sel disebut jaringan. Jaringan
yang terdiri atas sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya disebut jaringan
sederhana; sedangkan jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun
asalnya sama disebut jaringan kompleks atau jaringan majemuk.
Membagi jaringan dalam tiga sistem, yakni
1. Sistem dermal
2. sistem jaringan pembuluh
3. sistem jaringan dasar.
Sistem dermal terdiri atas epidermis, yang merupakan pelindung pertama
(primer) untuk bagian luar tubuh tumbuhan, dan periderm, yang menggantikan
epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Sistem
jaringan pembuluh, terdiri atas xylem, yang mengangkut air dan garam tanah, dan
floem, yang mengangkut hasil fotosintesis. Sistem jaringan dasar merupakan
jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan namun sekaligus juga
menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua
variasinya; kolenkim, yakni jaringan berdinding tebal dan selnya tetap hidup; dan
sklerenkim, yakni jaringan pengokoh utama dengan dinding tebal, keras dan
seringkali terlignifikasi (berkayu) dengan sel yang biasanya mati.4

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan pelindung terdiri dari epidermis, exodermis, endodermis dan
gabus. Epidermis merupakan lapisan luar dari tubuh tumbuhan sebelum
melakukan penebalan sekunder, berasal dari protoderm. Jaringan pelindung yang

4
Tjitrosoepomo G., Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), (Yogyakarta: UGM Press,
2005),hal. 92

14
berasal dari jaringan dasar dinamakan hipodermis. Sel epidermis dapat berbentuk
khusus berbeda dengan sel-sel epidermis tetangganya, misalnya sel silica, sel
gabus, sel kipas, litokis, stoma dan trikoma. Gabus terjadi dari hasil pembelahan
kambium gabus yang merupakan meristem sekunder. Gabus luka adalah lapisan
sel-sel bergabus yang menutup luka pada pucuk tumbuhan.

B. Saran
Dalam mempelajari anatomi tumbuhan, mahasiswa perlu memperhatikan 3
hal penting yaitu sel, jaringan dan organ pada tumbuhan agar pemahaman konsep
tentang tumbuhan dapat lebih optimal dan mampu menjadi pengetahuan lanjutan
setelah morfologi tumbuhan dalam memahami konsep-konsep dalam ilmu
fisiologi dan ekologi tumbuhan kelak.

DAFTAR PUSTAKA
A. Fahn. 1999. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

A. N., Campbell. 2004. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Soerodikoesoemo W. dan Santosa. 2007. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Karunika


UT.

15
Tjitrosoepomo G. 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:
UGM Press.

16

Anda mungkin juga menyukai