Anda di halaman 1dari 11

iii

Jaringan Parenkim




Di susun:
1.Asbawir Heksya 101404052
2. A. Tenri Dio 101404032
3. Evi Wahyuni 101404039
4. Kurniawati Ratna
5. Mujahidah 1014040
6. Nur Hikmah. S. Jumain 101404046
7. Risma Darni 101404020
8. Ridwan Natsir 101404026
9. Sabriani Tahir 101404002
10. Suryani Sarifuddin 101404008
11. Supriadi
DAFTAR ISI

iiii


KATA PENGANTAR..ii
DAFTAR ISI.iii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang..1
B. Rumusan Masalah .2
C. Tujuan2
D. Manfaat.2
BAB II PEMBAHASAN..3
A. Pengertian Jaringan Parenkim.3
B. Bentuk-bentuk Sel Parenkim3
C. Struktur Parenkim.6
D. Hubungan isi sel dengan fungsi sel Parenkim..7
E. Susunan sel/jaringan Parenkim.7

BAB III PENUTUP..9
A. Kesimpulan .9







KATA PENGANTAR
iiiii

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
petunjuk beserta hidayah-Nya kepada kami sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dalam
bentuk yang sangat sederhana. Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas dari dosen
mata kuliah Anatomi Tumbuhan.
Makalah ini membahas satu materi pokok dari beberapa materi mata kuliah Anatomi
Tumbuhan semester dua, yakni jaringan Parenkim. Makalah ini berisi materi yang merupakan
hasil ramuan dari beberapa buku yang berhubungan dengan materi tersebut beserta sumber dari
internet yang dirangkaikan secara sederhana dalam bentuk makalah ini.
Disadari bahwa makalah ini jauh dari kategori sempurna yang dapat memuaskan semua
kalangan dari berbagai aspek. Oleh karena itu diharapkan adanya masukan dan saran dari para
pembaca yang budiman, untuk lebih menyempurnakan penyusunan makalah selanjutnya di masa
mendatang.
Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang secara langsung ataupun tidak
langsung telah terlibat dalam penyelesaian tugas makalah ini, dan semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua, khususnya kepada penulis dan semoga
mendapat berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin


Makassar, Maret 2011





BAB I
PENDAHULUAN
ivii

A. Latar Belakang
Apabila kita mengamati sayatan melintang dari sehelai daun, misalnya daun mangga
dengan menggunakan mata telanjang maka akan terlihat bagian berwarna hijau dengan
potongan tulang daun berada di bagian tengah. Helaian daun tersebut merupakan salah satu
dari organ tumbuhan. Organ tumbuhan tersebut tersusun atas banyak sel yang membentuk
suatu jaringan.
Jaringan merupakan kumpulan sel-sel (protoplas yang berdinding) yang sama bentuk dan
fungsinya. Pada organism tingkat rendah yang masih sederhana tubuhnya belum mempunyai
jaringan, malah ada yang selama hidupnya hanya terdiri dari satu sel saja. Makin tinggi
tingkat perkembangan organism makin nampak adanya differensiasi sel-sel tubuhnya
sehingga tampak adanya berbagai penyusun organ tubuh. Jaringan tubuh tumbuhan terbentuk
karena adanya pembelahan sel.
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan atas dua bagian
menurut usianya:
a. Jaringan muda (meristem atau titik tumbuh)
b. Jaringan dewasa (jaringan tubuh tua)
Berdasarkan struktur dan fungsi jaringan dewasa dibedakan atas empat, yaitu jaringan
dasar (parenkim), jaringan penutup (jaringan pelindung), jaringan penguat (mekanik), dan
jaringan pengangkut. Namun pada makalah ini akan dibahas tentang jaringan dasar atau biasa
disebut dengan jaringan parenkim. Jaringan prenkim merupakan jaringan yang berkembang
dari meristem dasar pada tubuh primer. Jaringan ini terdapat pada semua bagian organ
tumbuhan seperti empulur, korteks akar dan batang, mesofil daun, dan sebagainya. Untuk
mengetahui lebih luas tentang jaringan dasar (parenkim), maka disusunlah sebuah makalah
yang berjudul Jaringan Parenkim.



B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
vii

1. Apakah pengertian dari sel parenkim?
2. Bagaimana bentuk-bentuk dari sel parenkim?
3. Bagaimanakah struktur sel parenkim?
4. Bagaimanakah hubungan antara isi dengan fungsi sel parenkim?
5. Bagaimanakah susunan sel/jaringan parenkim?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari sel parenkim
2. Mengetahui bentuk-bentuk dari sel parenkim
3. Mengetahui struktur sel parenkim
4. Mengetahui hubungan antara isi dengan fungsi sel parenkim
5. Mengetahui susunan sel/jaringan parenkim

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah serta memperdalam pengetahuan
mahasiswa mengenai jaringan penyusun tubuh tumbuhan, khsusnya mengenai jaringan
parenkim (jaringan dasar).













BAB II
PEMBAHASAN
viii

A. Pengertian Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir ditiap
bagian tumbuhan, dengan karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi sangat
bervariasi, bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas dan pigmen lainnya. Parenkim
berkembang dari meristem dasar pada tubuh primer. Di samping itu, pada tubuh sekunder ada
pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan berkembang dari prokambium,
kambium pembuluh, dan kambium gabus.
Parenkim terdiri dari sel hidup dengan berbagai macam bentuk sesuai dengan fungsinya.
Karena merupakan sel hidup, sel parenkim dapat membelah meskipun telah dewasa. Oleh sebab
itu, sel parenkim berperan penting dalam penyembuhan luka, serta regenerasi. Isolasi dari
sekelompok sel-sel parenkim atau bahkan sel-sel tunggal parenkim mampu menghasilkan
seluruh bagian tumbuhan.
Parenkim merupakan bagian utama dari sistem jaringan dasar dan terdapat pada:
- Korteks dan empulur batang
- Korteks akar
- Jaringan dasar tangkai daun dan mesofil daun
- Jaringan pembuluh (xilem dan floem)
- Perisikel
- Buah yang berdaging

B. Bentuk-bentuk sel parenkim
Bentuk-bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sebagai jaringan dasar umumnya
berbentuk isodiametris, yaitu garis tengahnya dalam berbagai arah bidang hampir sama. Sel
parenkim panjang terdapat sebagai sel palisade pada daun. Ada juga sel parenkim yang berlekuk-
lekuk dan berbentuk bintang.
Susunan sel parenkim bervariasi, sesuai dengan macam dari sel-sel parenkimnya.
Misalnya: sel-sel parenkim dewasa tersusun amat rapat seperti pada endosperm. Namun, pada
batang dan akar lunak ditemukan jaringan dengan ruang antar sel yang luas. Ruang antar sel
terbentuk secara shizogen dan lisigen.
Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi menjadi beberapa jenis yakni:
viiii

1. parenkim palisade dengan bentuk bulat memanjang /lonjong yang berjajar seperti
tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil /zat hijau daun.
Bunga karang dengan ruang antar rongga yang sangat besar dan tidak beraturan,
pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade).
2. Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang karena
bersegi lima menjuntai atau lebih.
3. Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang berlipat
ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
Sedangkan berdasar golongan dan fungsi, parenkim dibedakan menjadi:
1. parenkim asimilasi yaitu terapat pada bagian tubuh tubuhan yang berwarna hijau,
pada daun bentuk parenkim asimilase dibagi menjadi dua macam yaitu bentuk
tiang yang disebut jaringan tiang dan bentuk bunga karang yang disebut jaringan
bunga karang. Jadi jaringan parenkim asimilase ini berfungsi sebagai pembuat zat
makanan bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun.

2. Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi
tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau
lemak. Dimana bahan makanan terdapat pada endosperm, daun lembaga, tuber
atau umbi. Pati merupakan bahan bahan cdangan makanan yang paling umum
yang didapati pada endosperm, kotiledon, umb kentang, buah, parekima xilem
serta floem, koreteks.
viiiii


3. Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit
/epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau. Selnya mempunyai vakuola besar
yang mengandung caran agak berlendir.
4. Parenkim udara disebut sebagai parenkim bertugas menyimpan udara dalam
kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga
membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan.
Perengkim udara ini terdapat pada alat pengapung, misalnya pada daun canna,
empulur, batang juncus, biasanya sel-sel membentuk jari-jari atau membentuk
bintang. Sel yang menyimpang udara ini disebut aerenkim.

5. Parenkim pengangkut bertugas mengangkut sari makanan hasil proses fotosintesa
ke seluruh bagian tumbuhan, sel sesuai dengan bentuk memanjang arah
pengangkutannya.

C. Struktur sel parenkim
Struktur sel parenkim beragam menurut fungsinya. Pada umumnya, dinding sel parenkim
tipis, namun adapula yang berdinding sangat tebal seperti sel endosperm korma dan kopi. Pada
dinding tebal itu terhimpun hemiselulosa sebagai cadangan makanan.
Adapun ciri-ciri dari jarigan parenkim adalah sebagai berikut:
ixii

1. Sel-selnya berukuran besar
2. Berdinding tipis
3. Susunannya renggang
4. Pada batang dan akar jaringan parenkim terdapat padakorteks dan empulur
5. Pada buah, terletak antara xilem dan floem
Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa. Walaupun demikian, sel-sel
parenkim masih dapat membelah. Fungsi sel parenkim adalah sebagai penyimpan cadangan
makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka, regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat
tubuh atau organ tumbuhan. Jaringan parenkim terdapat di semua organ tumbuhan dengan
bentuk dan fungsi yang beragam.
Misalnya terdapat sebagai empulur yang mengisi sebagian besar atau seluruh korteks
akar dan batang, mesofil daun, dan bagian buah yang berdaging. Jaringan tiang atau parenkim
palisade merupakan sel-sel parenkim yang terdapat di daun. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang
bentuknya memanjang dan banyak mengandung klorofil. Jaringan bunga karang atau parenkim
spons merupakan sel-sel parenkim yang berada di bawah lapisan jaringan parenkim palisade.
Selain itu, di dalam jaringan yang lain seperti jaringan pengangkut (xilem dan floem) juga
terdapat sel parenkim.

D. Hubungan antara isi dengan fungsi sel parenkim
Fungsi sel parenkim berhubungan dengan isinya misalnya:
1. Sel parenkim yang berfungsi dalam fotosintesis berisi klorofil, disebut klorenkim.
2. Sel parenkim yang ada hubungannya dengan fungsi sekresi mempunyai protoplas
yang pekat, terutama banyak mengandung ribosom dan diktiosom atau juga retikulum
endoplasma sehubungan dengan tipe sekresi yang menghasilkannya.
3. Sel parenkim yang menyimpan pati, berisi amiloplas, seperti pada organ-organ
penyimpan yang terdapat dalam tanah (umbi).
4. Sel parenkim berisi kromoplas, yaitu plastid yang mengandung karotin dan santofil,
terdapat pada bunga dan buah.
5. Sel parenkim mengandung antosianin, tannin atau bermacam-macam bentuk kristal,
terdapat pada berbagai organ tumbuhan.
xii

6. Sel atau jaringan parenkim yang mempunyai ruang antar sel berisi udara, disebut
aerenkim, terdapat pada tumbuhan air.

E. Susunan sel /jaringan parenkim
sel parenkim umunya berbentuk isodiametris, tetapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu:
perismatis memanjang atau silindris terdapat pada parenkim palisade mesofil daun
dikotil
Bercabang-bercabang, misalnya: parenkim bintang/aktinenkim pada mesofil daun
canna sp dan Juncus sp
Parenkim dengan ruang antar sel yang besar contohnya: aerenkim pada alat
pengapung tumbuhan air (Eichornia crassiper).
Parenkim dengan bentuk tidak teratur dan banyak ruang antar sel, terdapat pada
mesofil daun (parenkim spons atau parenkim bunga karang)
Parenkim dengan dinding yang melekuk lekuk kearah dalam, yaitu berupa parenkim
lipatan, misalnya pada daun Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp.












BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
xiii

Jaringan parenkim disebut juga sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai
hampir ditiap bagian tumbuhan, dengan karakteristik sel, bentuk, struktur, dan
susunan sel tertentu. Macam-macam jaringan parenkim digolongkan berdasarkan
fungsi yang dimilikinya, seperti parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim
air, dan parenkim udara.

Anda mungkin juga menyukai