(JARINGAN PARENKIM)
DOSEN PEMBIMBING
Dra. Cicik Suryani, M.Si
DISUSUN OLEH :
NAMA : SALSA CHECHE ARINDA
NIM : 4203341040
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI C 2020
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
BAB IV PENUTUP........................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anatomi tumbuhan adalah salah satu disiplin ilmu yang terinci dan merupakan salah satu
bagian botani yang tertua. Ilmu ini mengkaji tentang letak dan fungsi organ dalam pada
tumbuhan. Tak hanya itu, dengan adanya ilmu anatomi tumbuhan ini, sekarang dapat dipahami
dengan lebih baik mengenai struktur, fungsi, dan keuntungan sebuah organ atau jaringan. Salah
satu jaringan yang termasuk dalam bagian anatomi tumbuhan adalah jaringan parenkim.
Parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ
sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur batang, korteks akar, serta
jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun. Parenkim terdiri dari sel hidup yang
bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda pula. Parenkim biasanya
berupa jaringan yang selnya tidak menunjukan spesialisasi dan dapat terlibat dalam berbagai
fungsi fisiologi tumbuhan.Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-macam,
akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat-sifat yang sama.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan parenkim?
2. Bagaimana ciri-ciri jaringan parenkim?
3. Bagaimana asal usul jaringan parenkim?
4. Bagaimana struktur letak dan isi sel parenkim?
5. Bagaimana klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan fungsi dan bentuknya?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan jaringan parenkim.
2. Menjelaskan ciri-cir jaringan parenkim.
3. Menjelaskan asal-usul perkembangan jaringan parenkim.
4. Menjelaskan struktur dan isi sel parenkim.
5. Menjelaskan klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan fungsi dan bentuknya
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel
parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem. Sel parenkim berbentuk kubus
atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antar sel karena
bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu sama lain tanpa
ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim yang mempunyai ruang
antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu berfungsi sebagai sarana
pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat
membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel yang berfungsi sebagai sarana pertukaran gas
antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim sendiri memiliki fungsi, yaitu:
a. Tempat berlangsungnya proses fotosintesis
b. Penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain
c. Sebagai penyokong saat vakuola terisi air
Banyak sel parenkim bersegi banyak dan garis tengahnya dalam berbagai arah bidang
hamper sama. Misalnya bentuk panjang yang terdapat pada palisade pada daun, yang berbentuk
benang terdapat pada batang tumbuhan yang memiliki ruang antar sel yang mencolok besarnya
seperti pada Scirpus dan Juncus (memiliki ruang antar sel yang besar), Tersusun rapat seperti
pada endosperm.
Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk
fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim
semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa
larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim
merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan.
Jaringan parenkim tersusun dari sel-sel hidup berdinding tipis dan berbangun polihedral,
serta terkait dengan aktivitas vegetatif tumbuhan. Sel-sel individual penyusun jaringan parenkim
disebut sel parenkim.
Bila dipandang dari aspek morfologi, jaringan parenkim mendasari jaringan-jaringan lainnya,
misalnya jaringan buluh angkut tampak terbenam dalam jaringan dasar ini. Sedangkan dari aspek
fisiologi jaringan parenkim ini mendasari pembentukan jaringan- jaringan lainnya seperti
jaringan meristem dan sel-sel reproduktif, lagi pula sel-sel parenkim juga terlibat dalam
penyembuhan luka dan regenerasi. Pada struktur primer, parenkim berkembang dari meristem
dasar, sedangkan yang berhubungan dengan unsur-unsur vaskular berkembang dari prokambium
atau kambium.
Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderm).
Parenkim terdiri atas sel-sel hidup yang dengan berbagai bentuk dan dengan fungsi yang
berbeda. Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameter kira-kira sama
sehingga sel berbentuk membulat pada tampang melintangnya, berdinding tipis, mempunyai
protoplas, dan berkemampuan membelah bahkan pada waktu sudah dewasa. Pada banyak
tumbuhan parenkim merupakan penyusun sebagian besar organ, misalnya empulur, mesofil
daun, dan daging buah. Daerah korteks dan perisikel seluruhnya atau sebagian besar tersusun
dari parenkim, demikian pula halnya di bagian xilem dan floem.
Jarinagan parenkim ini merupakan tempat utama aktivitas esensial tumbuhan seperti
fotosintesis, asimilasi, respirasi, penimbunan makanan cadangan, sekresi, ekskresi, atau dengan
kata lain segala aktivitas yang tergantung pada kehadiran protoplas hidup.
D. ASAL-USUL PARENKIM
Parenkim tubuh tumbuhan primer berkembang dari meristem dasar, dan yang berhubungan
dengan unsur-unsur vaskular dari prokambium atau kambium. Parenkim pada korteks dan
empulur misalnya, berasal dari meristem dasar yang terdapat di meristem apikal. Parenkim di
dalam berkas vaskular primer, misalnya pada berkas vaskular batang tumbuhan tangkai daun dan
helaian daun berkembang dari prokambium. Parenkim yang terdapat dalam berkas vaskuklar
sekunder, misalnya yang ada pada berkas vaskular sekunder batang dan akar, adalah hasil
perkembangan dari kambium. Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga
menghasilkan parenkima (feloderm).
Jaringan parenkim tubuh tumbuhan primer yaitu parenkima korteks dan empulur, mesofil
daun, dan bagian-bagian bunga, berdiferensiasi dari meristem dasar. Parenkim yang terkait
dengan jaringan vaskuler primer dibentuk dari prokambium sedangkan yang terkait dengan
jaringan vaskuler sekunder dibentuk dari kambium vaskuler. Parenkim juga dapat berasal dari
kambium gabus (felogen) dalam bentuk feloderm, dan ini dapat bertambah jumlahnya oleh
pertumbuhan sekunder.
Sel-sel parenkim dewasa dapat mengulang kembali aktivitas meristematik apabila
lingkungannya diubah secara buatan. Sekarang dapat dibuktikan bahwa sekelompok sel
parenkim jika dipelihara dalam media kultur yang sesuai, dapat menjadi tumbuhan secara
keseluruhan yang menghasilkan bunga dan biji yang fertil.
Secara filogenetik, parenkima pada tubuh primer dipandang sebagai jaringan primitif karena
tumbuhan multiseluler tingkat paling rendah hanya tersusun dari parenkim, sedangkan secara
ontogenetik, parenkim juga dipandang sebagai jaringan yang primitif karena sel-selnya secara
morfologis sama dengan sel-sel meristem.
A. KESIMPULAN
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang hampir ditemukan pada semua bagian organ
tumbuhan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasi dan masih melalukan proses kehidupannya. Ciri-ciri jaringan parenkim yaitu dinding
selnya tipis dan jarang mengandung lignin, bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang
menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan, bentuk vakuola besar dan
banyak , sel berbentuk segi enam atau bulat, terdapat ruang antar sel sehingga letaknya tidak
terlalu padat, terdapat di antara jaringan yang lain, dapat membelah secara meristematik dan
secara embrional.
Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya. Contohnya sel parenkim
yang berperan dalam fotosintesis, mengandung kloroplas dan membentuk
jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur). Berdasarkan fungsinya
jaringan parenkim dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Parenkim Asimilasi, Parenkim
penimbun, Parenkim air, Parenkim udara (aerenkim). Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi
menjadi beberapa kelompok yakni: Parenkim pagar (palisade), Parenkim bunga karang (jaringan
spons), Parenkim bintang, Parenkim lipatan, Parenkim pengangkut.
DAFTAR PUSTAKA