Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI TUMBUHAN

(JARINGAN PARENKIM)

DOSEN PEMBIMBING
Dra. Cicik Suryani, M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : SALSA CHECHE ARINDA
NIM : 4203341040
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI C 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan paper ini yang berjudul “Jaringan Parenkim”.
Saya sangat berharap paper ini dapat berguna dalam hal untuk menambah wawasan
dan pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena dengan mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran dan kritik yang membangun. Dan untuk penulisan paper
ini saya mengucapkan terima kasih kepada: kedua orang tua saya dan dosen pengampu mata
kuliah Anatomi Tumbuhan saya yaitu ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan ini.

Medan, 9 September 2021

Salsa Cheche Arinda


DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

A. Latar Belakang .........................................................................................................


B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

A. Pengertian Jaringan Parenkim ..................................................................................

B. Ciri-ciri Jaringan Parenkim.......................................................................................

C. Bentuk Dan Susunan Sel Parenkim............................................................................

D.   Asal –Usul Parenkim...............................................................................................


E. Struktur Dan Letak Isi Sel Parenkim .......................................................................
F. Macam-Macam Jaringan Parenkim..........................................................................

BAB IV PENUTUP........................................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................................

B. Kritik dan Saran.........................................................................................................

Daftar Pustaka.................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Anatomi tumbuhan adalah salah satu disiplin ilmu yang terinci dan merupakan salah satu
bagian botani yang tertua. Ilmu ini mengkaji tentang letak dan fungsi organ dalam pada
tumbuhan. Tak hanya itu, dengan adanya ilmu anatomi tumbuhan ini, sekarang dapat dipahami
dengan lebih baik mengenai struktur, fungsi, dan keuntungan sebuah organ atau  jaringan. Salah
satu jaringan yang termasuk dalam bagian anatomi tumbuhan adalah jaringan  parenkim.

Parenkim merupakan bagian utama sistem jaringan dasar dan terdapat pada berbagai organ
sebagai jaringan yang sinambung seperti pada korteks dan empulur batang, korteks akar, serta
jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil daun. Parenkim terdiri dari sel hidup yang
bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya yang berbeda-beda pula. Parenkim  biasanya
berupa jaringan yang selnya tidak menunjukan spesialisasi dan dapat terlibat dalam  berbagai
fungsi fisiologi tumbuhan.Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-macam,
akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim memiliki sifat-sifat yang sama.

B.     RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan parenkim?
2. Bagaimana ciri-ciri jaringan parenkim?
3. Bagaimana asal usul jaringan parenkim?
4. Bagaimana struktur letak  dan isi sel parenkim?
5. Bagaimana klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan fungsi dan bentuknya?

C.    TUJUAN
1. Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan jaringan parenkim.
2. Menjelaskan ciri-cir jaringan parenkim.
3. Menjelaskan asal-usul perkembangan jaringan parenkim.
4. Menjelaskan struktur dan isi sel parenkim.
5. Menjelaskan klasifikasi jaringan parenkim berdasarkan fungsi dan bentuknya

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN JARINGAN PARENKIM


Jaringan Parenkim (jaringan dasar) adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup,
dengan struktur morfologi dan juga fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologi. Sel-sel parenkim adalah sel yang berdinding tipis yang membentuk
bagian dalam banyak struktur tanaman non-kayu termasuk batang, akar, dan daun. Perenkim
dikenal untuk membentuk korteks atau pengisi utama batang, lapisan dalam sel daun, bahan
endosperma yang member makan benih tumbuh dan pulpa buah.
Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan penyusun tumbuhan yang terdapat paling
banyak dan ditemukan hampir pada semua bagian organ tumbuhan. Jaringan parenkim
merupakan penyusun utama tumbuhan sehingga ia kerap disebut jaringan dasar atau ground
tissu.
Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue), merupakan suatu
jarinagan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan proses kehidupannya.
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang dapat ditemukan di semua bagian pada semua
organ. Pada tubuh primer, parenkim berasal dari meristem dasar. Pada pembuluh primer,
parenkim berasal dari prokambium sedangkan pada tubuh sekunder berasal dari kambium
pembuluh dan kambium gabus .Parenkim merupakan sel hidup dengan berbagai bentuk dan
terlibat dalam berbagai fungsi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan parenkim adalah jaringan
dasar yang hampir ditemukan pada semua bagian organ tumbuhan yang  terbentuk dari sel-sel
hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melalukan proses
kehidupannya.

B.     CIRI-CIRI JARINGAN PARENKIM


Adapun ciri-ciri dari jaringan parenkim yaitu sebagai berikut:
 Dinding selnya tipis dan jarang mengandung lignin
 Bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang
diperlukan tumbuhan
 Bentuk vakuola  besar dan banyak  
 Sel berbentuk segi enam atau bulat
 Terdapat ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat
 Terdapat di antara jaringan yang lain
 Dapat membelah secara meristematik dan secara embrional

Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel
parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xylem. Sel parenkim berbentuk kubus
atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antar sel karena
bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-selnya rapat satu sama lain tanpa
ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim yang mempunyai ruang
antar sel terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu berfungsi sebagai sarana
pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat
membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel  yang berfungsi sebagai sarana pertukaran gas
antar klorenkim dengan udara luar. Sel parenkim sendiri memiliki fungsi, yaitu:
a.       Tempat  berlangsungnya proses fotosintesis
b.      Penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain
c.       Sebagai penyokong saat vakuola terisi air

C.    BENTUK DAN SUSUNAN SEL PARENKIM

Banyak sel parenkim bersegi banyak dan garis tengahnya dalam berbagai arah bidang
hamper sama.  Misalnya bentuk panjang yang terdapat pada palisade pada daun, yang berbentuk
benang terdapat pada batang tumbuhan yang memiliki ruang antar sel yang mencolok besarnya
seperti pada Scirpus dan  Juncus  (memiliki ruang antar sel yang besar), Tersusun rapat seperti
pada endosperm.
Isi sel parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk
fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel parenkim
semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel parenkim berupa
larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal (amilum). Sel parenkim
merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak menyusun jaringan tumbuhan.

 Pembentukan ruang antar sel


Pada umumnya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi terjadinya menurut cara:
1. Skisogen, yaitu sel-selnya saling menjauh sehingga terbentuk ruang di antaranya,
misalnya pada tangkai daun teratai yang terjadi karena sel- selnya membelah
memanjang sejajar sumbu dan tegak lurus pada ruang antar sel pertama, sehingga antar sel
itu menjadi bulat, dikelilingi oleh sel hasil pembelahan itu. Parenkim yang susunannya
demikian dinamakan aerenkim.
2. Lisigen, yaitu ruang terjadi karena sel beserta isinya larut, contohnya ruang minyak pada
daun jeruk.
3. Skisosiligen,yaitu ruang yang terjadi karena larutannya sel tertentu diikuti saling menjauhi
sel-sel sekitarnya, contohnya ruang antara protoxilem.
4. Reksigen, yaitu sel-sel robek karena tertarik pertumbuhan sekitarnya, misalnya dalam berkas
pengangkut batang jagung.

Jaringan parenkim tersusun dari sel-sel hidup berdinding tipis dan berbangun  polihedral,
serta terkait dengan aktivitas vegetatif tumbuhan. Sel-sel individual penyusun  jaringan parenkim
disebut sel parenkim.
Bila dipandang dari aspek morfologi, jaringan parenkim mendasari jaringan-jaringan lainnya,
misalnya jaringan buluh angkut tampak terbenam dalam jaringan dasar ini. Sedangkan dari aspek
fisiologi jaringan parenkim ini mendasari pembentukan jaringan- jaringan lainnya seperti
jaringan meristem dan sel-sel reproduktif, lagi pula sel-sel parenkim  juga terlibat dalam
penyembuhan luka dan regenerasi. Pada struktur primer, parenkim berkembang dari meristem
dasar, sedangkan yang  berhubungan dengan unsur-unsur vaskular berkembang dari prokambium
atau kambium.
Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderm).
Parenkim terdiri atas sel-sel hidup yang dengan berbagai bentuk dan dengan fungsi yang
berbeda. Parenkim tergolong jaringan sederhana. Sel parenkim hidup, berdiameter kira-kira sama
sehingga sel berbentuk membulat pada tampang melintangnya, berdinding tipis, mempunyai
protoplas, dan berkemampuan membelah bahkan pada waktu sudah dewasa. Pada banyak
tumbuhan parenkim merupakan penyusun sebagian besar organ, misalnya empulur, mesofil
daun, dan daging buah. Daerah korteks dan perisikel seluruhnya atau sebagian besar tersusun
dari parenkim, demikian pula halnya di bagian xilem dan floem.
Jarinagan parenkim ini merupakan tempat utama aktivitas esensial tumbuhan seperti
fotosintesis, asimilasi, respirasi, penimbunan makanan cadangan, sekresi, ekskresi, atau dengan
kata lain segala aktivitas yang tergantung pada kehadiran protoplas hidup. 

D.    ASAL-USUL PARENKIM
Parenkim tubuh tumbuhan primer berkembang dari meristem dasar, dan yang  berhubungan
dengan unsur-unsur vaskular dari prokambium atau kambium. Parenkim pada korteks dan
empulur misalnya, berasal dari meristem dasar yang terdapat di meristem apikal. Parenkim di
dalam berkas vaskular primer, misalnya pada berkas vaskular batang tumbuhan tangkai daun dan
helaian daun berkembang dari prokambium. Parenkim yang terdapat dalam berkas vaskuklar
sekunder, misalnya yang ada pada  berkas vaskular sekunder batang dan akar, adalah hasil
perkembangan dari kambium. Felogen (kambium gabus) pada banyak tumbuhan juga
menghasilkan parenkima (feloderm).
Jaringan parenkim tubuh tumbuhan primer yaitu parenkima korteks dan empulur, mesofil
daun, dan bagian-bagian bunga, berdiferensiasi dari meristem dasar. Parenkim yang terkait
dengan jaringan vaskuler primer dibentuk dari prokambium sedangkan yang terkait dengan
jaringan vaskuler sekunder dibentuk dari kambium vaskuler. Parenkim juga dapat  berasal dari
kambium gabus (felogen) dalam bentuk feloderm, dan ini dapat bertambah  jumlahnya oleh
pertumbuhan sekunder.
Sel-sel parenkim dewasa dapat mengulang kembali aktivitas meristematik apabila
lingkungannya diubah secara buatan. Sekarang dapat dibuktikan bahwa sekelompok sel
parenkim jika dipelihara dalam media kultur yang sesuai, dapat menjadi tumbuhan secara
keseluruhan yang menghasilkan bunga dan biji yang fertil.
Secara filogenetik, parenkima pada tubuh primer dipandang sebagai jaringan primitif karena
tumbuhan multiseluler tingkat paling rendah hanya tersusun dari parenkim, sedangkan secara
ontogenetik, parenkim juga dipandang sebagai jaringan yang primitif karena sel-selnya secara
morfologis sama dengan sel-sel meristem.

E.     STRUKTUR LETAK DAN ISI SEL PARENKIM


Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya. Contohnya  sel parenkim
yang berperan dalam fotosintesis, mengandung kloroplas dan membentuk
jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang empulur). Sel parenkim dapat berperan
menyimpan makanan cadangan yang berupa :
Larutan dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar Beta vulgaris.
 Cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus communis.
 Kristal: pati dalam endosperm, kotiledon, umbi, buah.
 Sel parenkim dapat berfungsi untuk menyimpan air, misalnya pada tumbuhan [sukulenta].
 Banyak sel parenkim mengandung tanin dan vakuolanya.

Jaringan parenkim terletak hampir semua organ tumbuhan seperti:


 Pada batang dan akar
 Pada empulur batang
 Dalam daun (mesofil)
 Daging buah
 Pada endosperma (jaringan sel yang menyimpan cadangan makanan)

F.     MACAM-MACAM JARINGAN PARENKIM


  Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu:
1. Parenkim Asimilasi, yaitu parenkim yang  membuat zat makanan bagi tumbuhan yang
diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada
daun, batang yang berwarna hijau dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang
berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis.
2. Parenkim penimbun, yaitu sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda berupa larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma. Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada empulur batang, umbi
akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma) dan biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan
makanan yang berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun berfungsi dalam
menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein,
amilum, gula tepung dan lemak.
3. Parenkim air, yaitu terdiri sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat
pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), tumbuhan epifit dan tumbuhan
sukulen. Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan
xerofit atau epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus
dan lidah buaya.
4. Parenkim udara (aerenkim), yaitu jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena
mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit. Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara
dalam kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu
menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan. Ruang antar selnva besar, sel-
sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun
tumbuhan enceng gondok.

Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi menjadi beberapa kelompok yakni:


1. Parenkim pagar (palisade), merupakan tempat fotosintesis yang utama dan sel-sel
memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena banyak
mengandung klorofil dari pada jaringan lainnya, dengan bentuk bulat
memanjang atau lonjong yang berjajar seperti tiang atau pagar dan dalam parenkim palisade
ini terdapat sel klorofil atau zat hijau daun. Parenkim pagar  berfungsi sebagai tempat
fotosintetis.
2. Parenkim bunga karang (jaringan spons), merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur,
banyak rongga udara dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada bunga karang terdapat
klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade). Bunga karang berfungsi sebagai tempat
fotosintetis dan juga sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis.
3. Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang   karena bersegi
lima menjuntai atau lebih.
4. Parenkim lipatan, terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang berlipat ke arah dalam
serta banyak mengandung kloroplas.
5. Parenkim pengangkut, merupakan sel-sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah
pengangkutannya. Umumnya terdapat pada batang. Berkas vaskuler, terdiri atas xylem dan
floem. Xylem memiliki fungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari akar menuju ke daun,
sedangkan floem bertugas dalam mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang hampir ditemukan pada semua bagian organ
tumbuhan yang  terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasi dan masih melalukan proses kehidupannya. Ciri-ciri jaringan parenkim yaitu dinding
selnya tipis dan jarang mengandung lignin, bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang
menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan, bentuk vakuola  besar dan
banyak , sel berbentuk segi enam atau bulat, terdapat ruang antar sel sehingga letaknya tidak
terlalu padat, terdapat di antara jaringan yang lain, dapat membelah secara meristematik dan
secara embrional.
Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya. Contohnya  sel parenkim
yang berperan dalam fotosintesis, mengandung kloroplas dan membentuk
jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur). Berdasarkan fungsinya
jaringan parenkim dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Parenkim Asimilasi,  Parenkim
penimbun, Parenkim air, Parenkim udara (aerenkim). Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi
menjadi beberapa kelompok yakni: Parenkim pagar (palisade), Parenkim bunga karang (jaringan
spons), Parenkim bintang, Parenkim lipatan, Parenkim pengangkut.

B.     KRITIK DAN SARAN


Pembuatan paper ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi remedial mata kuliah
prakitikum anatomi tumbuhan. Paper ini berisikan uraian singkat mengenai  pengertian, ciri-ciri,
fungsi, jenis, dan lain sebagainya mengenai “Jaringan Parenkim”. Namun saya menyadari bahwa
penyusunan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya siap untuk diberikan kritik
yang tentunya kritikan yang membangun dan positif, juga diikuti dengan saran yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

B.Hidayat, Estiti.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB: Bandung

Anda mungkin juga menyukai