Anda di halaman 1dari 59

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA B 2019

SKOR NILAI :

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU UNTUK


MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH

BRIGITA PUTRI ATIKA TYAGITA

2018

NAMA MAHASISWA : ISMI SALWA THOHIRAH

NIM : 4191111040

DOSEN PENGAMPU : LAURENSIA MASRI P, S.Pd.M.Pd

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2020
EXCECUTIVE SUMMARY

Setelah membaca dan memahami jurnal yang berjudul “ Strategi

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah ”

karya Brigitta Putri Atika Tyagita saya dapat mengetahui pengertian kompetensi,

macam- macam kompetensi, dan strategi peningkatan kompetensi guru, serta

upaya peningkatan kompetensi guru.

Dan setelah memahaminya menurut paham saya kompetensi adalah

pemilikan pengetahuan, keterampilan, kecakapan atau kemampuan sebagai

seorang guru dalam menentukan atau memutuskan sesuatu berdasarkan

kekuasaan yang dimilikinya agar proses pembelajaran dapat berjalan baik.

Dan setelah saya memahaminya standar kompetensi guru adalah suatu

ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bnetuk penguasaan

pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk

menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang

pendidikan.

Standar kompetensi guru tersebut, dibagi menjadi empat bagian yaitu:

kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional, kompetensi

kepribadian. Hal ini diatur oleh undang undang nomor 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen, pada pasal 10 ayat 1.

Dan setelah saya memahaminya rencana strategis adalah proses disiplin

untuk membuat kunci keberhasilan dan landasan dari setiap kepentingan yang

sama dalam suatu organisasi dengan tujuan organisasi dapat melihat secara

objektif kondisi internal maupun eksternal, sehingga organisasi dapat

mengantisipasi perubahan lingkungan.

i
Dalam meningkatkan kompetensi guru dibutuhkan upaya – upaya dan

rencana strategis peningkatan kompetensi guru agar guru di Indonesia memilki

kualitas yang baik.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya kepada setiap manusia. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

Critical Journal Review (CJR) dengan Jurnal utama berjudul “ Strategi Peningkatan

Kompetensi Pedagogik Guru Untuk Meningkatkan Mutu Sekolah ” karya Brigita

Putri Atika Tyagita. CJR ini saya kerjakan demi memenuhi tugas dari dosen

pengampu mata kuliah profesi kependidikan dengan tujuan menambah wawasan

dan memperdalam ilmu tentang profesi kependidikan dalam masyarakat dan

lingkungan sekolah serta tujuan adanya profesi kependidikan bagi calon guru.

Dalam penulisan CJR ini saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dan untuk penulisan CJR ini saya mengucapkan terima kasih kepada: kedua

orang tua saya dan dosen pengampu mata kuliah profesi kependidikan yaitu Ibu

Laurensia Masri P,S.Pd,M.Pd.

Saya mengharapkan kritik dan saran untuk membantu memperbaiki tugas

CJR saya agar lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca

dan semoga mendapatkan wawasan tambahan dengan membaca Critical Journal

Review saya.

Medan, 4 Maret 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Excecutive Summary...................................................................................................i

Kata Pengantar.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR...............................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan CJR............................................................................................1

1.3 Manfaat CJR............................................................................................................1

1.4 Identitas artikel dan Jurnal...................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI JURNAL............................................................................4

2.1 Pendahuluan...........................................................................................................4

2.2 Deskripsi Isi............................................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................15

3.1 Pembahasan Isi Jurnal...........................................................................................15

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal.................................................................17

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................18

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................18

4.2 Saran.........................................................................................................................18

4.3 Rekomendasi..........................................................................................................19

Daftar Pustaka..............................................................................................................20

Lampiran.......................................................................................................................21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI CJR

Menurut pemahaman saya, Critical Journal Review sangat penting dalam

menunjang keaktifan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan, kebanyakan

mahasiswa sangat bingung dan mengeluh untuk pemilihan referensi artikel.

Serta kesulitan dalam mengerjakannya karena kurang memahami metode

penyelesaiannya.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR

Critical Journal Review (CJR) ini dibuat agar dapat menyelesaikan tugas

mata kuliah profesi kependidikan yang diberikan oleh ibu dosen, menambah

wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang profesi kependidikan,

meningkatkan kreativitas dan pemahaman terhadap materi yang disajikan

serta meningkatkan sikap kritis kepada mahasiswa dengan membandingkan

satu materi dengan materi yang sama tetapi dari sumber yang berbeda,

menguatkan pemahaman mahasiswa terhadap pemilihan jurnal yang akurat

dan terpercaya.

1.3 MANFAAT CJR

1.3.1 Menambah wawasan tentang disiplin ilmu ( profesi kependidikan)

1.3.2 Mengetahui strategi peningkatan kompetensi guru profesional

1.3.3 Mengetahui ciri-ciri guru yang baik terhadap siswanya

1.3.4 Mengetahui jenis kompetensi guru di Indonesia

1
1.4 IDENTITAS JURNAL

1.4.1 Jurnal Utama

1. Judul Artikel : Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagodik Guru Untuk

Meningkatkan Mutu Sekolah

2. Nama Jurnal : Jurnal Manajemen Pendidikan

3. Edisi Terbit : Juli – Desember 2018

4. Pengarang Artikel : Brigita Putri Atika Tyagita

5. Penerbit : FKIP Universitas Kristen Satya Wacana

6. Kota Terbit : Semarang

7. Volume : Vol 5, No 2

8. Halaman : 165 - 176

9. Nomor e - ISSN : 2549 - 9661

10. Alamat Situs : https://ejornal.uksw.edu/kelola/article/download/938/1075/

1.4. 2 Jurnal Pembanding 1

1. Judul Artikel : Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Dengan Pendekatan

Analysis Hierarcy Process

2. Nama Jurnal : Journal Of Economics and Policy (JEJAK)

3. Edisi Terbit : 2013

4. Pengarang Artikel : Indah Susilowati, Himawan ARIF Sutanto, Reni Daharti

5. Penerbit : Universitas Diponegoro dan STIE Bank BPD Jateng

6. Kota Terbit : Semarang

7. Volume : Vol 6 (1)

8. Halaman : 80 - 92

9. Nomor ISSN : 1979 – 715X

10. Alamat Situs : http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jejak

2
1.4.3 Jurnal Pembanding 2

1. Judul Artikel : Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study:

Kasus Di Kabupaten Bantul

2. Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan

3. Edisi Terbit : Juli 2011

4. Pengarang Artikel : J. M. Tedjawati

5. Penerbit : Pusat penelitian Kebijakan, Balitbang Kemdiknas

6. Kota Terbit : Bantul

7. Volume : Vol 17 No. 4

8. Halaman : 480 - 489

10. Alamat Situs :https://wwwneliti.com/id/publications/119654/peningkatan-

kompetensi-guru-melalui-lesson-study-kasus-di-kabupaten-

bantul

3
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

2.1 PENDAHULUAN

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh dari negara – negara

lainnya, dimana Indonesia menempati peringkat ke 10 dari 14 negara

berkembang dalam pendidikan dan kualitas guru di Indonesia berada diperingkat

14 dari 14 negara berkembang di dunia. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan

di Indonesia, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan yang

merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan

dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu (Peraturan Pemerintah No.

19 Tahun 2005: 6) yang mencakup 8 aspek, yaitu standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian pendidikan.

Guru merupakan suatu pekerjaan profesional, yang memerlukan suatu

keahlian khusus. Karena keahliannya bersifat khusus, guru memiliki peranan

yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan pembelajaran, yang akan

menentukan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan. Pengakuan

kedudukan guru sebagai tenaga profesional tersebut dibuktikan dengan sertifikat

pendidik.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya

dengan meningkatkan kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan mutu

sekolah. Oleh sebab itu diperlukan strategi-strategi dalam meningkatkan

kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan mutu sekolah.

4
Standar kompetensi pedagogik memuat beberapa sub kompetensi yaitu :

1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

budaya, kultural, emosional dan intelektual.2) menguasai teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) mengembangkan

kurikulum yang berkaitan dengan mata pelajaran/bidang pengembangan

yang diampu. 4) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik 5)

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran 6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dan

membantu pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki. 7) berkomunikasi secara efektif, empatik,

dan santun dengan peserta didik. 8) menyelenggarakan penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar. 9) memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10) melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2.2 DESKRIPSI ISI JURNAL

2.2.1 Deskripsi Jurnal Utama

Pada jurnal yang direview membahas tentang kompetensi pedagogik guru

yang penting untuk ditingkatkan agar dapat meningkatkan kompetensi

profesionalisme guru dalam mengajar. Hal ini menunjang beberapa pendapat

yang membahas tentang kompetensi pedagogik tersebut, diantaranya sebagai

berikut:

Menurut Panda (2012: 34) kompetensi pedagogik guru merupakan

kemampuan dan keinginan untuk secara regular menerapkan sikap, pengetahuan,

dan keahlian-keahlian untuk mempromosikan pembelajaran dari guru dan murid.

5
Menurut Uppsala University (2010: 10) kompetensi pedagogik guru adalah

tujuan dan kerangka kerja guru yang pasti melalui pengembangan pembelajaran

dan pengembang an profesionalisme, dukungan, dan fasilitas pembelajaran yang

terbaik secara berkelanjutan.

Menurut Hakim (2015: 2) kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan

mengatur pembelajaran, kerangka instruksi dan implementasi, hasil evaluasi

pembelajaran, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi

mereka.

Dalam meningkatan kompetensi guru dibutuhkan rencana strategis

peningkatan kompetensi guru yang dikemukakan oleh beberapa ahli yaitu:

Menurut (CIRR ICD, 2005: 44) Rencana strategis merupakan proses disiplin

untuk membuat kunci keputusan dan menyetuju tindakan yang akan membentuk

dan menimbang apa yang dilakukan suatu organisasi, dan mengapa

melakukannya.

Menurut (Juddy, 2014: 4) Rencana strategis merupakan landasan dari setiap

kepentingan yang sama dalam komunitas atau organisasi, dan tanpa rencana

strategis maka organisasi tidak tahu arah pergerakan atau tujuan dari organisasi.

Menurut Rangkuti (2016: 3) tujuan utama dari rencana strategis adalah

agar organisasi dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan

eksternal, sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan

eksternal.

Mutu sekolah merupakan derajat keunggulan yang dimiliki oleh sekolah

dan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh sekolah karena mutu

sekolah menjadi bahan pertimbangan bagi orang tua untuk menyekolahkan

anaknya. Mutu sekolah dapat dilihat dari akrediatasi sekolah, lulusan yang

diterima di sekolah terbaik, guru yang profesional dan kinerja yang baik, hasil

ujian yang baik, peserta didik yang berprestasi dan berkarakter baik.

6
Meningkatkan kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan mutu

sekolah dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya melalui MGMP

(Musyawarah Guru Mata Pelajaran), kursus kependidikan, workshop, supervisi

dan rapat sekolah, kegiatan ilmiah, seminar, simposium, melalui sikap saling

belajar antar guru dan mengadakan lesson study, action research, study groups, case

discussion.

Dukungan eksternal akan membantu meningkatkan kompetensi pedagogik

guru, seperti dukungan dari pemerintah atau dinas pendidikan dengan

melakukan pelatihan, bantuan finansial, mentoring dan evaluasi (Wilson. 2009: 1-9

METODE PENELITIAN

penelitian ini dilakukan di sekolah menengah atas berasrama di Kabupaten

Semarang dengan subjek kepala sekolah, wakil kepala sekolah, 1 guru bidang

studi pengetahuan alam, 2 guru bidang studi sosial, 2 guru bidang studi bahasa,

dan 1 guru bidang studi umum. Penelitian ini merupakan penelitian dan

pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan langkah-

langkah dari Sugiyono, namun hanya sampai pada tahap ketujuh, yaitu: 1) potensi

dan masalah; 2) pengumpulan data; 3) desain produk; 4) validasi desain; 5) revisi

desain; 6) uji kelayakan; dan 7) revisi produk. Data diperoleh melalui wawancara,

observasi, dan studi dokumen. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threat), dan

dengan menggunakan analisis matrix IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

dan EFAS (External Factor Analysis Summary).

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik hasil bahwa faktor kekuatan

internal sekolah dan peluang eksternal sekolah lebih kuat untuk meningkatkan

mutu sekolah. Oleh sebab itu dari hasil penelitian tersebut dapat dianalisis strategi

yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru untuk

meningkatkan mutu sekolah dalam penelitian ini ada 5, yaitu: 7


- Strategi pertama: mengoptimalkan kolaborasi antar guru

- Strategi kedua: mengoptimalkan kolaborasi antar guru dan siswa

- Strategi ketiga: mengoptimalkan dukungan dari pihak eksternal (yayasan dan

dinas)

- Strategi keempat: mengoptimalkan profesionalisme dan kualitas guru

- Strategi kelima: meningkatkan kerja sama pengajar, murid, dan orang tua

2.2.2 Deskripsi Jurnal Pembanding 1

Pada jurnal pembanding yang direview tentang kompetensi guru dan

strategi peningkatan kompetensi guru terdapat beberapa pendapat para ahli

diantaranya:

Menurut (Sahertian dan Sahertian, 2000) mengemukakan Kompetensi

adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan

dan latihan.

Menurut Cooper (2010) menyatakan bahwa secara umum ada empat

kompetensi guru yaitu: mengetahui pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku

manusia, mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya,

mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan

bidang studi yang dibinanya, mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar

(Wijaya dan Tabrany, 2009). Kompetensi itu bersifat kognitif, afektif maupun

performance.

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa Kemampuan

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

8
kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan

bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara

luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta

penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini terefleksi dengan

kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan, mampu menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi secara fungsional, cakap bergaul secara efektif dengan

peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta

didik, cakap bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Ada empat (4) program yang dapat dijadikan strategi meningkatkan

profesionalisme guru, yaitu:

1. Program Pre Service Education yaitu upaya meningkatkan profesionalisme

dengan penyaringan yang selektif terhadap calon guru dengan

memperhatikan kualitas dan moralnya.

2. Program In Service Education yaitu memotivasi guru agar dapat

memperoleh pendidikan yang lebih tinggi melalui pendidikan lanjutan.

Tentu hal ini berangkat dari guru yang bersangkutan dalam artian lembaga

sekolah mengusahakan agar para guru mendapatkan kesempatan untuk

belajar yang lebih tinggi baik melalui program beasiswa atau atas inisiatif

sendiri. Guru harus didorong untuk meningkatkan pengetahuannya

tentang perkembangan masalah-masalah pendidikan, untuk menghindari

9
kemungkinan bahwa guru akan ketinggalan dari kemajuan-kumajuan di

bidang pendidikan. Karena itu guru wajib memperbarui dan meningkatkan

pendidikannya untuk mempertinggi taraf keprofesionalnya.

3. Program In Service Training yaitu suatu aktivitas yang berupa

pelatihanpelatihan, penataran, workshop, kursus - kursus, seminar, diskusi

atau mimbar, baik yang dilakukan oleh intern kelembagaan atau ekstern

kelembagaan.

4. Program On Service Training yaitu melalui kegiatan tindak lanjut atau

Follow Up yang dilakukan dengan mengadakan pertemuan berkala atau

rutin diantara para guru dan agar selalu memelihara hubungan sejawat

keprofesian, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

METODE PENELITIAN

penelitian ini menggunakan subjek guru SMPN Komwil 05 Kabupaten

Tegal yang telah lulus sertifikasi sebanyak 171. Sampel adalah sebagian dari

populasi yang memiliki karakteristik relatif sama yang dianggap dapat mewakili

populasi di tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi. Dalam

penelitian ini terdiri dari sampel key person sebanyak 15 orang untuk

menentukan strategi peningkatan kompetensi dengan AHP dan responden Guru

sebanyak 33 guru untuk menjawab tujuan penelitian pertama dengan simpel

random sampling terkuota. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini

menggunakan Analisis Hierarchy Process (AHP).

HASIL PENELITIAN

Hasil analisis secara keseluruhan (overall) menunjukkan bahwa skala

prioritas kriteria dan alternatif peningkatan kompetensi Guru di Kabupaten Tegal

dengan Analysis Hierarchy Process (AHP) terdiri dari tiga prioritas yang

diutamakan dalam peningkatan kompetensi guru dengan melihat seluruh

program dan alternatif yaitu:

10
1. melakukan penyaringan terhadap moral calon guru. Guru harus

memiliki moral yang baik karena akan menjadi contoh siswanya.

2. melakukan penyaringan terhadap kualitas guru.

3. mengirimkan guru mengikuti pelatihan membangun karakter.

Terlihat bahwa tiga prioritas yang diutamakan dalam peningkatan kompetensi

Guru dengan melihat seluruh program dan alternatif adalah

1. Melakukan penyaringan terhadap moral calon guru (bobot 0,153). Guru

harus memiliki moral yang baik karena akan menjadi contoh siswanya.

Moral guru akan mempengaruhi siswa dalam setiap proses kegiatan belajar

mengajar.

2. Melakukan penyaringan terhadap kualitas guru (bobot 0,141). Kualitas

guru akan menentukan keberhasilan pendidikan, oleh karena itu sejak awal

harus dilakukan seleksi terhadap kualitas guru. Guru harus memiliki

kompetensi yang telah ditetapkan sehingga diharapkan dapat mewujudkan

generasi penerus yang baik sejajar dengan Negara lain

3. Mengirimkan guru mengikuti pelatihan membangun karakter (bobot

0,098). Pembangunan karakter sangat penting bagi pelajar sebagai penerus

pemimpin bangsa. Guru diharapkan dapat membangun karakter siswanya

dengan baik.

Nilai inconsistensi ratio secara keseluruhan (analisis overall) sebesar 0,02 < 0,1

(batas maksimum) yang berarti hasil analisis dapat diterima.

2.2.3 Deskripsi Isi Jurnal Pembanding 2

Dari hasil review jurnal pembanding yang menjelaskan peningkatan

kompetensi guru, didapatkan pengertian kompetensi dari berbagai sumber yaitu:

Kompetensi adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan, kecakapan atau

kemampuan sebagai seorang guru dalam menentukan atau memutuskan sesuatu

11
berdasarkan kekuasaan yang dimilikinya agar proses pembelajaran dapat berjalan

baik. Kompetensi dalam proses interaksi belajar mengajar dapat pula menjadi alat

motivasi ekstrinsik, guna memberikan dorongan dari luar diri siswa (Pengertian

Kompetensi Guru, http:// www.canboyz.co.cc/2010/06/pengertian-

definisikompetensi - guru.html).

Menurut sumber lain, kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru

dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan

layak (Kompetensi Guru, http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/ kompetensi-

guru/).

Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14, Tahun 2005 meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi: pemahaman wawasan atau

landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan

kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi proses dan

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup : berakhlak mulia,

arif dan bijaksana, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, mampu menjadi

teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi kinerja

sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari

masyarakat, sekurangkurangnya meliputi: berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau

isyarat, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional,

12
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik,

bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma

serta sistem nilai yang berlaku, dan menerapkan prinsip – prinsip persaudaraan

dan semangat kebersamaan.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai

pengetahuan bidang ilmu, teknologi, dan/atau seni yang sekurangkurang meliputi

: penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi

program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/ atau kelompok mata pelajaran

yang diampunya dan konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi,

atau seni yang relevan dan secara konseptual menaungi atau koheren dengan

program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran

yang diampu.

METODE PENELITIAN

Lesson Study adalah metode berbasis praktik untuk mengembangkan

profesionalisme guru dan sikap saling belajar dengan metode praktik sebenarnya

di dalam kelas dan dilakukan oleh para guru itu sendiri. Lesson Study dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu perencanaan, observasi, dan refleksi. Dalam sesi

perencanaan, guru ataupun sekelompok guru merencanakan suatu pembelajaran,

pada tahap observasi, satu orang guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan

rencana yang dibuat, sedangkan rekan-rekan yang lain melakukan observasi, dan

selanjutnya guru yang mengajar bersama-sama dengan observer melakukan

refleksi atas pembelajaran yang diamati.

Program kegiatan lesson study dikembangkan di daerah kabupaten/kota

antara lain di Kabupaten Bantul, yang ditunjuk sebagai percontohan pelaksanaan

program LSBS dan lesson study dari JICA sejak tahun 2006 sampai tahun 2009

13
(termasuk pendanaan dari JICA). Lesson study ini khusus untuk mata pelajaran

IPA dan Matematika. Tahun 2010 mulai dilaksanakan Proyek PELITA di

kabupaten ini.

HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa Keberhasilan program

lesson study tidak hanya berasal dari guru sendiri, melainkan juga karena adanya

peran Kepala Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan tingkat kabupaten. Peran

kepala sekolah dalam mendukung guru untuk melaksanakan lesson study mulai

dari pemberian izin, mengontrol kehadiran, mementukan perencanaan,

pelaksanaan, hasil, dan tindak lanjut kegiatan lesson study, memberi masukan

dalam pembelajaran yang dilakukan guru, serta mengupayakan pendanaan yang

diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan lesson study dan tindak lanjutnya. Selain

itu penting adanya peran kepala dinas pendidikan dengan memberikan pelatihan

kepada fasilitator dalam pendampingan guru yang melaksanakan program lesson

study.

14
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PEMBAHASAN ISI JURNAL

Pada ketiga Jurnal yang direview jelas terperinci pembahasan yang

bersangkutan dengan strategi peningkatan kompetensi guru yang mencakup pada

pengertian para ahli, jenis-jenis kompetemsi guru, strategi yang dilakukan agar

meningkatnya mutu sekolah dengan berbagai macam pendekatan.

1. Kompetensi pedagogik menurut jurnal utama adalah kemampuan dan

keinginan untuk secara regular menerapkan sikap, pengetahuan, dan keahlian-

keahlian untuk mempromosikan pembelajaran dari guru dan murid (panda

2012 :34). Sedangkan menurut Uppsala University (2010: 10) kompetensi

pedagogik guru adalah tujuan dan kerangka kerja guru yang pasti melalui

pengembangan pembelajaran dan pengembang an profesionalisme, dukungan,

dan fasilitas pembelajaran yang terbaik secara berkelanjutan. Lebih Detail

disampaikan oleh Hakim (2015: 2) kompetensi pedagogik guru adalah

kemampuan mengatur pembelajaran, kerangka instruksi dan implementasi,

hasil evaluasi pembelajaran, dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan potensi mereka.

Berdasarkan ketiga pendapat ini, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pedagogik guru adalah kemampuan dan keinginan dalam menerapkan sikap,

pengetahuan, dan keahlian untuk mempromosikan pembelajaran, mengatur

pembelajaran, dan mengevaluasi serta membantu siswa untuk dapat

mengaktualisasikan potensi mereka.

2. Menurut (CIRR ICD, 2005: 44) Rencana strategis merupakan proses disiplin

untuk membuat kunci keputusan dan menyetuju tindakan yang akan

membentuk dan menimbang apa yang dilakukan suatu organisasi, dan

mengapa melakukannya.

15
Sedangkan Menurut (Juddy, 2014: 4) Rencana strategis merupakan landasan dari

setiap kepentingan yang sama dalam komunitas atau organisasi, dan tanpa rencana

strategis maka organisasi tidak tahu arah pergerakan atau tujuan dari organisasi.

Dipertegas Menurut Rangkuti (2016: 3) tujuan utama dari rencana strategis

adalah agar organisasi dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan

eksternal, sehingga organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal.

Berdasarkan ketiga pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

rencana strategis adalah proses disiplin untuk membuat kunci keberhasilan dan

landasan dari setiap kepentingan yang sama dalam suatu organisasi dengan tujuan

organisasi dapat melihat secara objektif kondisi internal dan eksternal, sehingga

organisasi dapat mengantisipasi perubahan lingkungan.

Dari hasil penelitian dalam jurnal utama yang diriview dapat dianalisis

strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru

untuk meningkatkan mutu sekolah dalam penelitian ini ada 5, yaitu:

- Strategi pertama: mengoptimalkan kolaborasi antar guru

- Strategi kedua: mengoptimalkan kolaborasi antar guru dan siswa

- Strategi ketiga: mengoptimalkan dukungan dari pihak eksternal (yayasan dan

dinas)

- Strategi keempat: mengoptimalkan profesionalisme dan kualitas guru

- Strategi kelima: meningkatkan kerja sama pengajar, murid, dan orang tua

Sedangkan dari hasil penelitian dalam jurnal pembanding 1, strategi dalam

meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan dengan :

1. melakukan penyaringan terhadap moral calon guru. Guru harus

memiliki moral yang baik karena akan menjadi contoh siswanya.

2. melakukan penyaringan terhadap kualitas guru.

3. mengirimkan guru mengikuti pelatihan membangun karakter.

Berdasarkan jurnal pembanding 2, strategi peningkatan kompetensi guru

16
dengan pendekatan lesson study dapat berhasil apabila adanya peran Kepala

Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan tingkat kabupaten. Peran kepala sekolah

dalam mendukung guru untuk melaksanakan lesson study mulai dari pemberian

izin, mengontrol kehadiran, mementukan perencanaan, pelaksanaan, hasil, dan

tindak lanjut kegiatan lesson study, memberi masukan dalam pembelajaran yang

dilakukan guru, serta mengupayakan pendanaan yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan lesson study dan tindak lanjutnya. Selain itu penting adanya

peran kepala dinas pendidikan dengan memberikan pelatihan kepada fasilitator

dalam pendampingan guru yang melaksanakan program lesson study,

menyetujui penggunaan dana BOS untuk menunjang pelaksanaan lesson study

melalui homebase MGMP serta berkomitmen untuk memberikan sertifikat bagi

guru yang telah mengikuti lesson study.

3.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

3.2.1 Kelebihan Jurnal

Menurut paham saya tentang penampilan jurnal yang di review memiliki

kelebihan yaitu aspek ruang lingkup pembahasan yang sangat padat, jelas dan

terperinci sebab menjelaskan pentingnya kompetensi guru dan strategi

pendekatannya untuk mencapai tujuan menajdi guru yang profesional dan

berkualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas guru di Indonesia.hal ini

membahas mulai dari pengertian kompetensi, jenis – jenis kompetensi guru, dan

strategi peningkatan kompetensi guru dengan berbagai macam pendekatannya.

3.2.2 Kekurangan Jurnal

Pada jurnal utama yang diriview kekurangan jurnal hanya pada

penggunaan kata yang tidak tepat atau pemilihan kata yang tidak sesuai

sehingga dengan membaca cepat tidak dapat langsung menemukan isi dan

maksudnya. Dan terlalu rinci pada bagian pendahuluan, serta menggunakan

bahasa inggris pada bagian abstrak jurnal sehingga sulit untuk dipahami.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dalam meningkatkan kompetensi guru diperlukan upaya – upaya

yang dilakukan dan berbagai rencana strategiyang dapat meningkatkan

kompetensi guru dengan bermacam-macam pendekatan. Standar

kompetensi guru dibagi menajdi 4, yaitu kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Strategi yang dapat dilakukan yaitu:

1. Mengoptimalkan kolaborasi antar guru

2. Mengoptimalkan kolaborasi antar guru dan siswa

3. Mengoptimalkan dari pihak eksternal ( yayasan atau dinas )

4. Mengoptimalkan profesionalisme dan kualitas guru

5. Meningkatkan kerja sama pengajar, murid, dan orang tua.

4.2 SARAN

Dalam meningkatkan kompetensi guru sebaiknya didukung oleh pihak

lainnya yang tidak hanya dari faktor internal saja tetapi juga memiliki dukungan

eksternal. Dan lebih mengoptimalkan strategi – strategi peningkatan kompetensi

guru agar kualitas guru di Indonesia dapat lebih baik lagi.

Dalam melakukan Critical Journal Review penulis seharusnya

berkonsentrasi dalam membuat jurnal yang akan ditulis. penulis harus

mempunyai keahlian dalam, menyimak, membaca, berbicara dan menulis,

sehingga tidak menimbulkan salah paham dan mengandung pengertian dan

pemahaman yang salah.

18
4.3 REKOMENDASI

Setelah meriview jurnal ini, saya sebagai penulis merekomendasikan

kepada pembaca agar menggunakan jurnal yang sudah terindeks copus dan

memiliki identitas yang lengkap karena jurnal seperti ini memiliki struktur yang

sistematis dan penelitian yang akurat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Tyagita, B. P. A .(2018). Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Untuk

Meningkatkan Mutu Sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan. Vol 5 No. 2 : hal

165 – 176.

Susilowati, Indah, dkk. (2013). Strategi Peningkatan Kompetensi Guru Dengan

Pendekatan Analysis Hierarchy Process. Journal Of Economics and Policy

(JEJAK). Vol 6 No.1 : hal 80 – 92.

Tedjawati, J. M. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study:

Kasus

Di Kabupaten Bantul. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 17 No.4 : hal

480 – 489.

20
LAMPIRAN

1. LAMPIRAN JURNAL UTAMA


2. LAMPIRAN JURNAL PEMBANDING 1
3. LAMPIRAN JURNAL PEMBANDING 2

Anda mungkin juga menyukai