PROFESI KE PENDIDIKAN
PRODI S1 BIOLOGI
SKOR NILAI :
OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya,Penulisa makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal
Review ini mengenai “Upaya Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa di Sekolah”.
Critical Jurnal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata
kuliah profesi kependidikan dan menjadikan penambahan wawasan terhadap
pemahaman materi tersebut. Harapan saya, setelah penyelesaian penulisan CJR ini
kami semakin memahami penulisan CJR yang baik dan benar.
Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang sangat berharga
dalam penulisan Critical Jurnal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen
pengampu mata kuliah profesi kependidikan Ibu Dra.Risma,M.Pd.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran serta
bimbingan para dosen demi penyempurnaan CJR ini. Semoga CJR ini dapat
bermanfaat bagi semuanya.
Putri Nora
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................4
1.2 Tujuan......................................................................................4
1.3 Manfaat ...................................................................................4
BAB II
IDENTITAS JURNAL
2.1 Jurnal Utama ..........................................................................5
PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
IDENTITAS JURNAL
6
BAB III
PEMBAHASAN
REVIEW JURNAL 1
-Diskusi Penelitian -
-Daftar Pusaka Deden Danil. 2009. Upaya Profesionalisme Guru dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa di Sekolah (Study Deskriptif
Lapangan di Sekolah Madrasah Aliyah Cilawu Garut.
Garut: Universitas Garut : Fakultas Pendidikan Islam dan
Keguruan.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Seluruh kutipan pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.
Terdapat solusi diakhir jurnal.
Peneliti dalam membuat item pada instrumen penelitiannya
mengacu pada teori disebuah buku.
-Kelemahan Penelitian Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya
Tidak ada respon dari masyarakat tentang hasil dari penelitian
tersebut
13 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang upaya
profesionalisme guru dalam meningkatkan prestasi siswa di
sekolah madrasah aliyah cilawu garut, maka penulis menyajikan
kesimpulan sebagai hasil akhir dari penelitian. Adapun
kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagi
berikut:
9
Ada beberapa cara sosialisasi profesi guru di sekolah Madrasah
Aliyah Cilawu Garut yaitu:
a. Guru itu harus bisa menempatkan peranannya dalam
proses pembelajaran pada nilainilia yang positif.
b. Guru melakukan interaksi dengan guru yang lain atau tukar
pendapat baik dengan guru maupun dengan masyarakat.
c. Guru itu bisa menempatkan peranannya dalam kehidupan
bermasyarakat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profesionalisme guru
dalam meningkatkan prestasi, yaitu:
a. Guru itu harus memiliki latar belakang pendidikan,
b. Guru harus memiliki rasa tanggung jawab kepada seluruh
peserta didik.
c. Guru itu harus memiliki pengalaman belajar.
d. Mencintai profesi sebagai guru, rasa cinta tumbuh dari
naluri kemanusiaan dan rasa cinta akan mendorong individu untuk
melakukan sesuatu sebagai usaha dan pengorbanan.
10
Adapun solusi yang bisa peneliti tuliskan sebagai berikut:
a. Guru itu harus memiliki kompetensi pendidikan yang
mempuni sebagai guru
b. Harus ada evaluasi dari kepala sekolah kepada tiap guru
c. Sarana prasarana sekolah harus di lengkapi
d. Guru harus di beri ruang untuk berprestasi dan diberi
apresiasi apabila memiliki kualitas dan kompetensi yang
mempuni.
14 Saran Penelitian ini sudah bagus, namun sebaiknya bahasa dalam
pembahasannya lebih detail lagi dan menggunakan bahasa yang
mudah di pahami oleh khalayak banyak.
15 Referensi Abdurahman, M. 1999. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar.
Jakarta,Rineka Cipta.
Arikunto Suharismi, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Darajat Zakiyah, 2005. Kepribadian Guru. Jakarta: PT Bulan
Bintang.
Dzaman Syaiful Bahri, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta. Drajat Zakiah, 2009. Ilmu Pendidikan islam.
Jakarta: PT Bumi Askara.
Djama’an Satori dan Aan Komariah 2013.Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Ibrahim Bafadal, 2004. Peningkatan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT Bumi Askara.
Moleong J. Lexy, 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Usman Uzer, 1998. Menjadi Guru Fropesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suparlan 2005. Menjadi Guru Efektif. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sardiman 1993. Interaksidan Motivasi Belajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Tilaar 2004. Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tirtaraharja Umar, 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
11
Tentang Guru dan Dosen.
Tabrani dkk, (2001), Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru
Sekolah Dasar, Jakarta: Inti Media Cipta Nusantara
Wursanto, IG, (2000), Dasar-Dasar Manajemen Personalia,
Jakarta: Pustaka Dian
REVIEW JURNAL 2
12
diasumsikan sebagai profesi inferior. Padahal keberadaan guru,
seperti yang tersembul dalam penggalan bait himne guru, laksana
embun penyejuk dalam kehausan, serta patriot pahlawan bangsa
tanpa tanda jasa. Artinya, keberadaan guru adalah hal yang
niscaya bagi kehidupan manusia dalam mengenal dunianya. Tak
ada yang menyangkal bahwa tanpa guru mustahil lahir generasi
jenius berotak Habibie yang akan membangun peradaban di negeri
ini.
Lebih lanjut dinyatakan dalam pasal (8) dan (10), bahwa guru
yang professional wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Kompetensi dasar yang harus dimiliki guru meliputi
kompetensi paedagogik, kompetensi personal atau kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi.
-Diskusi Penelitian -
-Daftar Pusaka Nontje M.Sangi.2010.Peran LPTK Pendidikan Teknologi
Kejuruan dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru : Asosiasi
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Indonesia.
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Memaparkan secara jelas dan lengkap mengenai penelitian
tersebut.
15
Menjelaskan segala aspek keterkaitan dari segala sumber guna
memperkuat hasil penelitian terhadap penelitian tersebut
-Kelemahan Penelitian Hanya membahas data secara umum ,kurang menjelaskan peran
profesi kependidikan dalam pendidikan nasional
Penulisan jurnal kurang teratur sesuai kaidah penulisan jurnal yang
benar.
13 Kesimpulan Guru memiliki peran yang amat penting, terutama sebagai agent
of change melalui proses
pembelajaran. Agar dapat berperan dengan efektif dan
professional, guru harus memiliki beberapa persyaratan, antara
lain ketrampilan mengajar (teaching skills), berpengetahuan
(knowledgeable), memiliki sikap profesionalisme (good
professional attitude), memilih, menciptakan dan menggunakan
media (utilizing learning media), memilih metode mengajar yang
sesuai, memanfaatkan teknologi (utilizing technology),
mengembangkan dynamic curriculum, dan bisa memberikan
contoh dan teladan yang baik (good practices).
17
REVIEW JURNAL 3
3 Download http://www.kspjournals.org
4 Volume dan Halaman Volume 4 dan Halaman 166-180
5 Tahun 2017
6 Penulis Adeolu Joshua AYENI
7 Reviewer Putri Nora
8 Tanggal 12 Maret 2021
9 Abstrak Penelitian
-Tujuan Penelitian Studi ini menilai strategi manajemen kelas guru,
tingkat tugas instruksional kelas guru dan
menentukan pengaruhnya terhadap kinerja
akademik siswa, dan selanjutnya memeriksa
kendala dalam manajemen kelas di sekolah
menengah di Akure South Local Government Area
of Ondo State, Nigeria.
-Subjek Penelitian Sekolah Menengah Pertama di Ondo State, Nigeria
18
-Assesment Data Studi ini menggunakan desain penelitian deskriptif
dan ex post facto sebagai kerangka pedoman.
Desain deskriptif menggunakan alat analisis seperti
kuesioner, grafik, frekuensi dan persentase. Desain
ex post facto digunakan untuk mengumpulkan data
yang ada tentang kinerja akademik siswa dalam
Ujian Sertifikat Sekolah Menengah Afrika Barat
(WASSCE) yang dilakukan antara sesi akademik
2014 dan 2016.
-Kata Kunci Pengelolaan kelas, teknik, fasilitas, bahan ajar,
hasil belajar. JEL. H52, H75, I21.
10 Pendahuluan
-Latar Belakang jaminan kualitas adalah kemampuan untuk menjadi
dan Teori kreatif dan inovatif dengan menghasilkan garis
pemikiran (ide) baru untuk menyediakan sumber
daya (masukan) yang signifikan dan mengubah
sumber daya dengan mengembangkan kegiatan /
program yang bertujuan, dan memanfaatkan
metode (proses) terbaik dalam melakukan sesuatu
untuk dicapai. hasil (keluaran) terbaik dalam suatu
organisasi.
Penjaminan mutu dalam pendidikan berkaitan
dengan manajemen sistematis, pengawasan,
pemantauan, penilaian, evaluasi dan tinjauan
strategis
20
kelas dengan menciptakan kesempatan belajar
terbaik bagi siswa untuk berinteraksi dengan
materi pembelajaran, memperoleh pengalaman
yang relevan, mengkonkretkan pengetahuan,
membangun keterampilan dan kompetensi belajar
yang diinginkan, mempromosikan guru - peserta
didik. interaksi, merangsang interaksi pelajar -
pelajar, dan interaksi pelajar - materi untuk
efektivitas dalam proses belajar - mengajar.
Kesempatan ini memungkinkan pelajar untuk
menerima lebih banyak perhatian individu, terlibat
dalam pembelajaran kooperatif, mengajukan lebih
banyak pertanyaan dan berperan serta sepenuhnya
dalam diskusi kelas.
Dalam pengelolaan kelas, guru diharapkan
menumbuhkan keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan umpan balik
yang cepat kepada siswa secara individu,
kelompok dan seluruh kelas, dan menindaklanjuti
umpan balik siswa serta memperhatikan
pengamatan orang tua pada kegiatan / latihan
akademik untuk memperluas pembelajaran. ,
memeriksa perilaku mengganggu untuk
mengurangi masalah disiplin dan merangsang
siswa untuk mencapai prestasi akademik yang
lebih baik. Juga tidak jarang banyak siswa yang
tidak menyukai sekolah karena mereka
diperlakukan dengan buruk atau didiskriminasi,
dan dalam banyak kesempatan ketakutan terhadap
guru yang sewenang-wenang menyebabkan
ketidakhadiran siswa, hilangnya waktu
pembelajaran, prestasi akademik yang buruk dan
putus sekolah.
Studi ini penting karena dimaksudkan untuk
memberi manfaat kepada semua pemangku
kepentingan di sektor pendidikan seperti guru,
siswa, pembimbing, administrator sekolah, orang
tua dan pembuat kebijakan pendidikan dengan
memberikan lebih banyak informasi tentang
strategi pengelolaan kelas yang dapat
mempromosikan fleksibel, positif, interaktif dan
Kegiatan pembelajaran suportif yang mendorong
semua siswa untuk berkolaborasi satu sama lain,
membangun rasa saling menghormati dan percaya
selama mereka belajar di kelas untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Temuan dan rekomendasi
21
yang dibuat juga diharapkan dapat lebih
merangsang pemangku kepentingan di bidang
pendidikan untuk secara proaktif berkolaborasi dan
berkontribusi secara signifikan untuk menyediakan
bahan pembelajaran yang memadai, memperbaiki
kondisi infrastruktur dan lingkungan,
11 Metode penelitian
-Langkah Penelitian Studi ini menggunakan desain penelitian deskriptif
dan ex post facto sebagai kerangka pedoman.
Desain deskriptif menggunakan alat analisis seperti
kuesioner, grafik, frekuensi dan persentase. Desain
ex post facto digunakan untuk mengumpulkan data
yang ada tentang kinerja akademik siswa dalam
Ujian Sertifikat Sekolah Menengah Afrika Barat
(WASSCE) yang dilakukan antara sesi akademik
2014 dan 2016.
-Hasil Penelitian Hasil dan pembahasan analisis data disajikan
dalam dua bagian berdasarkan pertanyaan
penelitian dan hipotesis yang dirumuskan untuk
penelitian. Data yang dikumpulkan pada
pertanyaan penelitian dianalisis menggunakan
hitungan frekuensi dan persentase, sedangkan
hipotesis diuji pada taraf signifikansi 0,05
menggunakan Pearson Product Moment
Correlation Coefficient (PPMCC). Hasilnya
disajikan pada tabel 1 - 7.
-Diskusi Penelitian Hipotesis berikut dirumuskan untuk memandu
penelitian:
Ho1: Tidak ada hubungan yang signifikan antara
manajemen kelas guru dan kinerja akademik siswa
di sekolah menengah.
Ho2: Tidak ada hubungan yang signifikan antara
tugas instruksional guru di kelas dan kinerja
akademik siswa di sekolah menengah.
-Daftar Pusaka AYENI Adeolu Joshua.2017.Teacher Classroom
Management and Quality Assurance Of Student
Learning Outcome in Secondary Schools in Ondo
State, Nigeria.Journal of Social and Administrative
Sciences
12 Analisis Jurnal
-Kekuatan Penelitian Penulisan hipotesis sudah benar
Menuliskan metode penelitian
Sudah menjelaskan prosedur penelitian
Penulisan judul sudah benar yaitu dengan dicetak
tebal (bold)
-Kelemahan Penelitian Tidak ada saran untuk penelitian selanjutnya
22
Tidak ada respon dari masyarakat tentang hasil
dari penelitian tersebut
13 Kesimpulan Manajemen kelas guru dan tugas instruksional
sangat penting untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang diinginkan. Hal ini bergantung
pada pengetahuan yang baik tentang materi
pelajaran, perencanaan pembelajaran yang baik,
pemanfaatan yang efektif dari fasilitas belajar dan
bahan ajar, motivasi, gaya mengajar yang sesuai
dan ketaatan pada disiplin. Bagaimana guru
mengelola sumber belajar ini dapat membuat atau
merusak proses pembelajaran di kelas. Namun,
beban kerja guru yang tinggi, bahan ajar yang tidak
memadai, ruang kelas yang penuh sesak dan materi
pembelajaran dasar yang tidak memadai
merupakan hambatan dalam pengelolaan kelas dan
berdampak negatif pada kinerja akademik siswa di
sekolah menengah.
Berdasarkan temuan studi, rekomendasi berikut
dibuat:
1. Kementerian Pendidikan bekerja sama
dengan badan profesional terkait lainnya harus
menyelenggarakan pelatihan kapasitas bagi guru
secara berkala tentang manajemen kelas dan gaya
mengajar untuk membuat pembelajaran interaktif,
kualitatif, dan berorientasi pada keberhasilan di
sekolah menengah.
2. Kementerian Pendidikan bekerja sama
dengan instansi Pemerintah terkait lainnya harus
mengintegrasikan teknologi informasi dan
komunikasi ke dalam proses pengelolaan kelas
agar beban kerja guru dapat dikelola dengan lebih
baik dan kegiatan pembelajaran menjadi fleksibel
dan interaktif bagi siswa.
3. Pemerintah harus membangun ruang kelas
tambahan untuk mengurangi ukuran kelas yang
penuh sesak dan meningkatkan manajemen kelas
yang baik di sekolah menengah.
4. Pemerintah harus mempekerjakan guru
yang memenuhi syarat dalam jumlah yang
memadai untuk mengurangi beban kerja guru ke
tingkat minimal dan meningkatkan manajemen
kelas di sekolah menengah.
5. Pemerintah bekerjasama dengan Parents -
23
Teacher 'Association dan pemangku kepentingan
terkait lainnya harus menyediakan fasilitas
pembelajaran yang memadai, bahan ajar, buku teks
siswa dan bahan pembelajaran dasar lainnya untuk
meningkatkan pengelolaan kelas dan hasil belajar
di sekolah menengah.
14 Saran Penelitian ini sudah bagus, namun sebaiknya
bahasa dalam pembahasannya lebih detail lagi dan
menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh
khalayak banyak.
15 Referensi Adenipekun, O. (2016). WAEC merilis hasil
terbaik dalam 10 tahun.Pukulan, hlm. 14.
Afolabi, FO (2002). Gedung sekolah dan
lingkungannya: berimplikasi pada pencapaian
program fungsional Pendidikan Dasar Universal di
Ondo State.Di T. Ajayi, JO Fadipe, PK Ojedele, &
EE Oluchukwu (Eds.), Perencanaan dan
Administrasi Pendidikan Dasar Universal di
Nigeria. (hlm. 101-110). Ondo.
Allington, RL (2013). Apa yang terpenting saat
bekerja dengan pembaca yang kesulitan?Ajaran
Membacar, 66 (7), 520-530. doi. 10.1002 /
TRTR.1154
Allport, GW & Odbert, HS (1936). Nama-sifat:
Sebuah studi psycu-lexical.Monograf Psikologis,
47 (1), 1-211. doi. 10.1037 / h0093360
Ayeni, AJ (2016). Keterlibatan sektor swasta
dalam perusahaan pendidikan dan hasil
pembelajaran yang berkualitas di sekolah
menengah di Ondo State, NigeriaJurnal Penelitian
Pendidikan Amerika. 4 (8), 578-587. doi. 10.12691
/ pendidikan-4-8-1
Bangbade, JO (2004) Pengaruh pengetahuan materi
pelajaran dalam pengajaran dan pembelajaran
biologi dan fisika. Pengajaran dan Pendidikan
Guru, 3 (2), 102-109. doi. 10.1016 / 0742-051X
(87) 90012-6
Brannon, TS (2010). Pengaruh keyakinan /
ideologi manajemen kelas pada keberhasilan
akademis siswa.Disertasi diselesaikan di California
State University. [Diterima dari].
Chandra, S. (2015). Manajemen kelas untuk
pengajaran yang efektif.Jurnal Internasional
24
Pendidikan dan Penelitian Psikologis, 4 (4), 13-15.
Cho, S., Xu, Y., Rhoded, JA (2010). Meneliti
motivasi pelajar bahasa Inggris, dan keterlibatan
dalam, membaca: studi kualitatif.Jurnal Online
Internasional, 10 (2), 208-221.
Earthman, GI (2002). Kondisi fasilitas sekolah dan
prestasi akademik siswa. Los Angeles:
Institut untuk Demokrasi, Pendidikan dan Akses
Universitas California.
Eguridu, C. (2015). 61 persen gagal Bahasa Inggris
/ Matematika di 2015 WASSCE.Pukulan, 8.
Eguridu, C. (2014). Kegagalan massal saat WAEC
merilis hasil ujian Mei / Juni. 17 Agustus [Diakses
dari].
Republik Federal Nigeria. (2013).Kebijakan
Nasional Pendidikan. Lagos: NERDC Press.
Hughes, SA (2003). Kesenjangan awal dalam
prestasi matematika hitam-putih membuat sekolah
dan rumah bertanggung jawab di distrik sekolah
kota yang makmur.Ulasan Perkotaan, 35 (4), 297-
322. doi.10.1023 / B:
URRE.0000017532.32745.32
Jill, S. (2007). Pengajaran kolaboratif di GS,
'Lokakarya untuk membantu instruktur Studi
Umum baru' mempersiapkan silabus mereka.
Universitas Negeri California, East Bay.
McLeod, SA (2016). Id, Ego dan Superego.
[Diterima dari].
Kementerian Pendidikan Negara Ondo, (2016).
Analisis prestasi akademik dalam ujian sertifikat
sekolah menengah. Departemen Perencanaan,
Riset dan Statistik, Akure.
Owadiae, I. (2012). Hasil Ujian Sertifikat Sekolah
Menengah Afrika Barat. Pukulan,11 Agustus 8.
Owadiae, I. (2011, 11 Agustus). Hasil Ujian
Sertifikat Sekolah Menengah Afrika Barat.Negara,,
11 Agustus 4.
Pervin, LA, & John, OP (1999).Buku Pegangan
Kepribadian: Teori dan penelitian, New York:
Gilford.
25
Sanusi, OLEH (1998). Stres prestasi kerja guru
berkorelasi dengan kepuasan kerja di sekolah
menengah terpilih di zona Pemerintah Daerah
Pusat Ife Negara Bagian Osun.Tesis Magister yang
tidak diterbitkan. Universitas Obafemi Awolowo,
Ile-Ife.
Wenglinsky, H. (2004). Menutup kesenjangan
pencapaian rasial peran mereformasi praktik
instruksional.Arsip Analisis Kebijakan Pendidikan,
12 (64), 32-45. doi. 10.14507 / epaa.v12n64.2004
DAFTAR PUSTAKA
26
Deden Danil. 2009. Upaya Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Prestasi
Siswa di Sekolah (Study Deskriptif Lapangan di Sekolah Madrasah Aliyah Cilawu
Garut: Universitas Garut : Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan.
27
28