Anda di halaman 1dari 18

LEMBAR KERJA MAHASISWA 3B

Mata Kuliah :

MORFOLOGI TUMBUHAN

Dosen Pengampu :Wina Dyah Puspita Sari, S.Si., M.Si.

CIRI MORFOLOGI BATANG

KELOMPOK 3

Iqbal Mustafa (4203141014)


Elfina Sherly Syafa’a (4203341012)
Lamtiur R.E Togatorop (4203141029)
Melisa Suparlina (4201141013)
Putri Intan (4202141005)
Putri Nora (4201141011)
Ruth DamaiYanti Sari Siagian (4203141057)

KELAS : PSPB 20 C

JURUSAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

1
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala Tuhan seluruh alam yang maha rahman dan rahim karena atas berkat rahmat dan
kasih sayang-Nya Penulis dapat menyelesaikan Lembar Kerja Mahasiswa dengan Judul
“Ciri Morfologi Tumbuhan” dan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan, Ibu Wina Dyah Puspita Sari, S.Si., M.Si.
yang telah mengarahkan dan membimbing pembelajaran dan pembuatan Lembar Kerja
Mahasiswa ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Lembar Kerja Mahasiswa ini masih
terdapat banyak kekurangan, walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik
bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini
dengan senang hati penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Aamiin.

Medan, 04 Maret 2021

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR
ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang


Masalah...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN
PUSTAKA......................................................................................5

2.1 Pengertian Batang........................................................................................................5


2.2 Jenis-jenis
Batang.........................................................................................................5

BAB III
PEMBAHASAN.................................................................................................6

3.1 Ciri Morfologi Batang.................................................................................................6


3.2 Bentuk-bentuk Batang............................................................................................7-15

BAB IV PENUTUP........................................................................................................17

4.1 Kesimpulan................................................................................................................17
4.2 Saran..........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Morfologi tumbuhan merupakan salah satu cabang ilmu yang kini telah berdiri
sendiri. Menurut Tjitrosoepomo (2003:1) morfologi tumbuhan kini berkembang dengan
pesat hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan dalam. Morfologi luar berguna
untuk mencandra atau mendeskripsi tumbuhan secara visual. Dengan mempelajari
morfologi tumbuhan, keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan
diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang terbentuk.
Batang merupakan bagian utama tumbuhan yang ada diatas tanah danmendukung
bagian-bagian lain dari tumbuhan yakni daun, bunga, dan buah.Batang bersifat
umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder ataudapat pula mempunyai bentuk
lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf,artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi
menjadi dua bagian yangsetangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.Tumbuhnya biasanya ke
atas,menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).Selalubertambah
panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwabatang mempunnyai
pertumbuhan yang tidak terbatas.Mengadakanpercabangan, dan selama hidupnnya
tumbuhan tidak digugurkan, kecualikadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Biasanya tidak berwarnahijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya
rumput dan waktubatang masih muda (Azidin, 1986).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Batang?

4
2. Bagaimana jenis-jenis yang ada pada Batang?
3. Bagaimana ciri dari Morfologi Batang?
4. Bagaimana bentuk-bentuk Batang?

1.3 Tujuan
Memahami ciri/sifat batang, bentuk-bentuk batang, kondisi permukaan batang dan
arah tumbuh batang tumbuhan melalui kegiatan diskusi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Batang


Menurut Tjitrosoepomo (2010) dan Rosanti (2013) batang merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pertumbuhan
batang dapat dilihat dari percabangannya, kebanyakan tumbuhan melakukan percabang
walaupun sedikit. Pada dasarnya, morfologi batang pada tingkat pertumbuhan batang
pokok inilah yang akan menjadi arsitektur tumbuhan.
Setiap jenis pohon memiliki ciri yang khas dalam rangkaian proses
pertumbuhannya yang diwariskan secara genetik pada keturunannya, termasuk dari
morfologi batangnya, akan menjadi sifat taksonomik. Oleh karena sifatnya yang
konsisten maka model arsitektur pada setiap jenis pohon dapat dijadikan data tambahan
dalam membedakannya dengan jenis pohon lain (Arrijani, 2006).
2.2 Jenis-jenis Batang
Menurut (Kamajaya, 2000), apabila kita memperhatikan, maka tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang berbatang jelas.
Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapt dibedakan atas :
a. Batang basah (herbaceous).
b. Batang berkayu (lignosus).
c. Batang rumput (calmus).
d. Batang mendong (calamus).

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Ciri Morfologi Batang


Ciri-ciri umum batang :
1. Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bisa juga mempunya bentuk lain
namun bersifat aktinomorf
2. Terdiri atas ruas dsan buku tempat tumbuh daun
3. Arah tumbuhnya bersifat fototrop
4. Selalu bertambah panjang
5. Mengadakan percabangan
6. Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek dan batang muda

Habitus atau perawakan batang tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut :


1. Batang basah (herbaceus), batang lunak dan berair. Contoh inai (Impatien
balsamina L), kangkung (Impomoea aquatica Forsk.)
2. Batang berkayu (lignosus), batang yang biasanya keras dan kuat karena
sebahagian besar terdiri atas kayu. Batang berkayu dapat dibedakan atas 3
bentuk yaitu: Pohon (arbores), tumbuhan berkayu, tingginya lebih dari 2 meter,
yang jelas batang pokoknya, percabangan jauh di atas tanah. Contoh pohon
jambu, pohon mangga dan lain-lain. Perdu (frutices), tumbuhan berkayu,
tingginya sampai 2 meter, jelas batang pokoknya, percabangan dekat dari
tanah.Contoh cabe, rimbang dan lain-lain. Semak (suffrutices), tumbuhan

6
berkayu, tingginya sampai 2 meter, tidak jelas batang pokok, percabangan dekat
dari tanah. Contoh melati, tembolok ayam dan lain-lain.
3. Batang rumput (calmus), batang bulat, berongga, mempunyai ruas dan buku
yang jelas dan pendek. Contoh padi, tebu, bambu, dan lain-lain.
4. Batang mendong (calmus), batang segitiga, tidak berongga, mempunyai 1 ruas
yang panjang . Contoh rumput teki.

3.2 Bentuk-bentuk Batang


Menurut (Tjitrosoepomo, 2005), dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan
juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan
batang yang:
1. Licin (laevis) 6. Berduri(spinosus)
2. Berusuk (costatus) 7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
3. Beralur (sulcatus) 8. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
4. Bersayap (alatus) 9. Memperlihatkan banyak lentisel
5. Berambut (pilosus) 10. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
Tumbuhan dikotil (dicotyledoneae) umumnya mempunyai batang yang di bagian
bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin kecil, jadi batangnya dapat dipandang
sebagai suatu kerucut atau limas yang sangat panjang, dengan cabang ataupun tidak.
Tumbuhan nomokotil (monocotyledoneae) mempunyai batang yang dibagian pangkal
sampai ujung dapat dikatakan sama besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang
pangkalnya tampak membesar tetapi kemudian ke atas tetap sama, seperti pada Palma
(Palmae) misalnya pohon Kelapa (Cocos nucifera L.).
Jika berbicara tentang bentuk batang, biasanya yang dimaksud adalah bentuk
batang pada penampang melintangnya.
Bentuk Batang Menurut Bentuk Penampangnya
1. Bulat (teres). Misalnya pada Bambu (Bambusa sp.) dan Kelapa (Cocos nucifera
L.).

7
2. Bersegi (angularis). Kemungkinan batang bentuk bersegi adalah:
 Bangun Segi Tiga (triangularis). Misalnya pada Teki (Cyperus rotundus).

 Bangun Segi Empat (quadrangularis). Misalnya pada Markisah


(Passiflora quadrangularis L.),

8
dan Iler (Coleus scutellarioides Benth.).

3. Pipih Batang bentuk pipih biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil
alih fungsi daun. Kemungkinan batang bentuk pipih adalah:
 Filokladia (phyllocladium), jika sangat pipih dan pertumbuhannya
terbatas. Misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn.).

9
 Kladodia (cladodium), jika terus tumbuh dan ada percabangan. Misalnya
pada Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).

Batang Menurut permukaannya
1. Licin (laevis). Misalnya pada Jagung (Zea mays L.).

2. Berusuk (costatus), jika pada permukaan batang terdapat rigi-rigi. Misalnya pada


Iler (Coleus scutellarioides Benth.).

10
3. Beralur (sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas. Misalnya
pada Cereus peruvianus (L.) Haw..

4. Bersayap (alatus), biasanya pada batang bentuk bersegi, tetapi sudut-sudutnya


terdapat pelebaran tipis. Misalnya pada Ubi (Dioscorea alata L.).

11
5. Berambut (pilosus). Misalnya pada Tembakau (Nicotiana tabacum L.).

6. Berduri (spinosus). Misalnya pada Mawar (Rosa sp.).

7. Ada Berkas-berkas Daun. Misalnya pada Pepaya (Carica papaya L.)

dan Kelapa (Cocos nucifera L.).

12
8. Ada Berkas-berkas Daun Penumpu. Misalnya pada Nangka (Artocarpus integra
Merr.),

dan Keluwih (Artocarpus communis Forst.).

13
9. Ada Lentisel. Misalnya pada Sengon (Albizzia stipulata Boiv.).

10. Lepasnya Kerak (bagian kulit yang mati). Misalnya pada Jambu Biji (Psidium
guajava L.)

dan Kayu Putih (Melaleuca leucadendron L.).

14
15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Menurut Tjitrosoepomo (2010) dan Rosanti (2013) batang merupakan bagian
tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi
tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pertumbuhan
batang dapat dilihat dari percabangannya, kebanyakan tumbuhan melakukan percabang
walaupun sedikit. Pada dasarnya, morfologi batang pada tingkat pertumbuhan batang
pokok inilah yang akan menjadi arsitektur tumbuhan.
Menurut (Kamajaya, 2000), apabila kita memperhatikan, maka tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang berbatang jelas.
Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapt dibedakan atas :
 Batang basah (herbaceous).
 Batang berkayu (lignosus).
 Batang rumput (calmus).
 Batang mendong (calamus).
Ciri-ciri umum batang :
1. Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bisa juga mempunya bentuk lain
namun bersifat aktinomorf
2. Terdiri atas ruas dsan buku tempat tumbuh daun
3. Arah tumbuhnya bersifat fototrop
4. Selalu bertambah panjang
5. Mengadakan percabangan
6. Tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang berumur pendek dan batang muda
Menurut (Tjitrosoepomo, 2005), dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan
juga memperlihatkan sifat yang bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan
batang yang:

1. Licin (laevis) 6. Berduri(spinosus)


2. Berusuk (costatus) 7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
3. Beralur (sulcatus) 8. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
4. Bersayap (alatus) 9. Memperlihatkan banyak lentisel
5. Berambut (pilosus) 10. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.

16
4.2 Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan dangan susunan atas rumusan masalahnya. Dimohonkan kepada
pembimbing dan pembaca makalah ini dapat memberikan saran agar kami dapat
melakukan penulisan yang lebih baik lagi dikemudian hari.

17
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepomo, G. 2010. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
http://edudel.nic.in/pahal/biology_260309/biology_dt_260309.pdf diunduh 26 Mei 2015
pukul15.00.
Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung.
Hartman, H.T. and D.E. Kester. 1983. Plant Propagation : Principle and Practices.

18

Anda mungkin juga menyukai