Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

MORFOLOGI TUMBUHAN

OLEH :
KELOMPOK 3 :
Chores Maruli Sinaga
Nova Sridawati Purba
Nurul Amalia Harahap
Rika Margaretta M Br.Gurusinga
Ro kasih Karunia Pasaribu

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam
Universitas Negri Medan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas kasih dan karunia- Nya
yang telah Ia-berikan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Makalah
Critical Book Review ini dibuat berdasarkan tugas yang diberikan oleh bapak dosen
pengampu matakuliah mofologi tumbuhan. Dan harapan kami, semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
pemaparan materi dalam makalah ini. Oleh karena itu kami mohon maaf jika ada kesalahan
dalam pengetikan ataupun penggunaan kalimat atau penggunaan kata yang kurang tepat.

Medan, Mei 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
IDENTITAS BUKU ............................................................................................................................... 5
BAB III .................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
BAB IV .................................................................................................................................................. 9
PENUTUP.............................................................................................................................................. 9
Kesimpulan ........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Morfologi tumbuhan secara umum adalah studi tentang perkembangan bentuk, dan struktur
tumbuhan, yang diinterpretasi berdasarkan kesamaan asal bentuk dan susunan tubuh tersebut. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa morfologi tumbuhan merupakan ilmu untuk menyelidiki dan membandingkan
aspek bentuk dan struktur tumbuhan sebagai dasar dari adanya perbedaan di antara berbagai jenis
tumbuhan Secara garis besarnya morfologi berbeda dengan anatomi tumbuhan, perbedaannya terletak
pada internal dan eksternal. Jika anatomi lebih fokus untuk mempelajari struktur bagian dalam,
morfologi hanya fokus mempelajari bagian luarnya saja. Fokus dari morfologi rumbuhan adalah bentuk
dan susunan luar tubah tumbuhan yang telah mengalami diferensiasi. Inilah sifat morfologi yang sering
digunakan untuk kepentingan dan kemudahan dalam ilmu biologi lain terutatna taksonomi.
Morfologi tumbuhan memiliki fungsi untuk menggambarkan bagaimana wujud atau bentuk
tumbuhan dengan deskripsi. Pendeskripisian tentang wujud dan suatu bentuk tubuh tumbuhan
menggunakan istilah atau terminologi berupa kata-kata tertentu untuk mengungkapkan makna yang
tertentu pula. Morfologi tumbuhan bukan hanya mengkaji tentang bentuk dan susunan tubuh tumbuhan
saja tetapi untuk menentukan fungsi dari masing-masing bagian dalam kehidupan tumbuhan dan untuk
mengetahui asal dan susunan tubuh yang terbentuk. Informasi morfologi sangat dibutuhkan untuk
pemahaman siklus hidup, penyebaran geografis, ekologi, evolusi, konservasi, dan pendefinisian spesies
tumbuhan. Karakter morfologi tumbuhan telah lama dijadikan dasar dalam pengenalan jenis tumbuhan,
sehingga penting untuk mengetahui karakteristik morfologi dari tumbuhan yang ingin diidentifikasi.
Sifat-sifat morfologi meliputi struktur vegetatif seperti daun, batang, tunas dan struktur generatif seperti
bunga, buah dan biji (Foster, 1974). Dengan sifat inilah morfologi memiliki peranan penting dalam dunia
tumbuhan yang terkait ciri atau sifat yang dimiliki oleh tumbuhan tertentu yang dapat dibandingkan,
diukur, dihitung dan digambarkan dengan cara lain sehingga melalui bentuk dan strukturnya tumbuhan
mudah dikenali dan diidentifikasi.
BAB II

IDENTITAS BUKU
2.1 Identitas Buku
Judul Buku :Karakteristik Morfologi Tumbuhan
Nama Penulis :Angreni Beaktris Liunokas dan Agsen Hosanty S. Billik
Tahun Terbit :2021
Penerbit :Deepublish
Tempat Terbit :Jl.Rajawali,G.Elang 6,NO 3,Drono,Sardonoharjo,Ngaglik,Sleman
Isbn :978-623-02-3002-8
https://www.google.co.id/books/edition/Karakteristik_Morfologi_Tumbuhan/8Rc3EAAAQBAJ?hl=id&g
bpv=1&pg=PP1&printsec=frontcover
BAB III

PEMBAHASAN
Akar
Akar (radix) merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan yang paling dahulu mengalami
perkembangan dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat juga akar yang
tumbuh di atas tanah karena mengalami modifikasi. Akar berasal dari radikula (akar lembaga) yang halus
dan bergerak menembus tanah (geotrop). Radikula berkembang dari biji yang menghasilkan akar dan
berkembang menjadi akar utama atau sering disebut dengan akar tunggang.
Adapun ciri atau karakter dari akar antara lain: Akar umumnya tidak berwarna hijau dan berada di
dalam tanah dan bersifat: () geotropic (mengarah ke dalam tanah), (-) phototropic (menjauhi cahaya), dan
(+) hydrotropic (mengarah ke sumber air).
1.Tidak memiliki mata tunas.
2.Tidak memiliki nodus dan internodus.
3.Akar memiliki rambut-rambut akar yang bersifat uniseluler.
Berdasarkan ciri atau karakteristiknya maka akar memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menentukan posisi tanaman.
2. Absorbsi air dan garam-garam mineral.
3. Tempat penyimpanan makanan cadangan bagi tumbuhan.
4. Membawa air dari dalam tanah menuju batang.
Akar merupakan organ yang berperan dalam menyerap air dan mineral. Berdasarkan fungsi tersebut akar
memiliki struktur yang efektif dalam memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Struktur akar dapat
dibedakan menurut bagian-bagian sebagai berikut:
1. Leher akar (collum) adalah bagian yang langsung bersambungan dengan pangkal batang
2. Ujung akar (apex radicis) adalah bagian yang paling muda dan terdiri atas jaringan-jaringan yang masih
dapat mengadakan pertumbuhan
3.Batang akar (corpis radicis) adalah bagian akar yang terdapat di antara leher dan ujung akar.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis) adalah bagian yang muncul dari akar pokok tetapi tidak langsung
bersambungan dengan pangkal batang dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
5.Serabut akar fibrilla radicalis) adalah cabang akar yang halus teksturnya dan berbentuk serabut.
6.Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilas radicalis) adalah penonjolan pada epidermis kulit yang
berfungsi memperluas area penyerapan sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat ambil.
Rambut akar ini juga menjadi bagian dari akar yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya
terdapat pada bagian ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut- rambut akar yang paling jauh
dengan ujung mati, dan yang dekat dengan bagian ujung diganti dengan yang baru.
7. Tudung akar (calyptra) adalah bagian yang terletak di ujung dari akar, berguna untuk melindungi bagian
ujung akar yang masih muda dan lemah.
Secara morfologi bagian ujung akar dibedakan menjadi beberapa zona yang dipisah-pisahkan
namun tanpa batasan yang jelas, di antaranya:
1.Tudung akar (root cap) merupakan bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk
melindungi akar khususnya melindungi meristem apikal yang rapuh saat akar menembus tanah yang abrasif
selama pertumbuhan primer pada akar. Tudung akar juga menyekresikan lendir polisakarida yang melumasi
tanah di sekeliling ujung akar.
2.Zona pembelahan sel (meristematic zone) merupakan bagian akar tempat pembelahan sel yang
bersifat meristematik, sehingga dapat disebut sebagai zona meristematik. Daerah ini ditandai dengan sel-
sel yang kecil-kecil dan dinding sel yang tipis. Sel-sel di bagian ini membelah secara berulang-ulang
sehingga meningkatkan jumlah sel-sel.
3.Zona pemanjangan (elongation region) berada disebelah atas dari zona meristematik. Pada bagian
ini sel-sel mengalami pertumbuhan dan pemanjangan maupun perbesaran sehingga bertanggung jawab
untuk pertumbuhan akar. Pemanjangan pada sel-sel akar terkadang lebih dari sepuluh kali panjang aslinya,
pemanjangan sel dalam zona ini mendorong ujung akar lebih jauh kedalam tanah, sementara itu meristem
apikal yang terdapat bagian ujung dari zona pembelahan terus menambahkan sel-sel ke ujung yang lebih
muda pada zona pemanjangan. Bahkan sebelum sel-sel akar selesai memanjang. sebagian besar mulai
terspesialisasi dalam struktur dan fungsi. Zona pematangan (maturation region) atau zona diferensiasi
berada pada bagian atas zona pemanjangan. Pada bagian ini sel-sel berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa
dan menjadi tipe sel-sel yang berbeda.
Batang
Secara morfologi batang mempunyai beberapa bagian yang membedakan batang dengan akar yaitu
adanya buku atau 'node' dan bagian di antara kedua node disebut ruas atau 'internode' dan mata tunas pada
batang. Pada saat tumbuhan dikembangbiakkan menggunakan metode stek yang perlu diperhatikan adalah
penentuan jumlah ruas atau internode dan juga buku atau node karena inilah yang menjadi titik
pertumbuhan tunas atau akar.
Pada umumnya tumbuhan memiliki batang yang bulat, namun pada beberapa tumbuhan tertentu
memiliki bentuk batang segi empat, bersegi. dan juga pipih. Bentuk morfologi batang inilah yang pada
beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai penciri takson famili.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Batang disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Jika kita
membandingkan berbagai jenis tumbuhan, ada di antaranya yang jelas kelihatan batangnya dan ada pula
yang tampaknya tidak berbatang. Tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai
batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat
dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang. yang dapat mempunyai percabangan
atau tidak.

Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal
sampai ujung boleh dikatakan tak ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang
pangkalnya tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam
palma (Palmae). Jika kita berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud jalah bentuk pada
penampang melintangnya, dan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan
bermacam-macam bentuk batang, di antaranya a) batang bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa sp.),
kelapa (Cocos nucifera L.) dan pinang (Areca catechu L), dan tebu (Saccharum officinarum L.); b) batang
bersegi (angularis), pada bentuk batang bersegi ini ada 2 bentuk batang yaitu batang segitiga (triangularis)
seperti pada batang rumput teki (Cyperus rotundas) dan segi empat (quadrangularis) seperti pada batang
markisa (Passiflora quadrangularis), iler (Coleus scutellarioides Benth), dan c) batang pipih atau biasanya
melebar menyerupai daun dan mengambil fungsi daun, misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada
Meissn.) yang dinamakan filokladia dan pada kaktus (Opuntia vulgaris Mill) yang dinamakan kladodia.
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah.Fungsi akar pada tumbuhan antara lain
sebagai tempat melekatnya tumbuhanpada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari
tanah,memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadanganmakanan, dan sebagai alat
pernapasan. Jaringan yang menyusun akarantara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat),
perisikel,xilem, floem, dan empulur.
Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaantanah. Fungsi batang antara lain
menyalurkan air dan garam mineral dariakar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh
tubuh,tempat menyimpan cadangan makanan, serta tempat menempel nya daun, bunga dan buah. Jaringan
yang menyusun batang antara lainepidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem,
floem,dan kambium.
DAFTAR PUSTAKA

Billik, Liunokas Angreni Beaktris dan Agsen Hosanty S. 2021. Karakteristik Morfologi Tumbuhan.
Ngaglik,Sleman: Deepublish.
https://www.google.co.id/books/edition/Karakteristik_Morfologi_Tumbuhan/8Rc3EAAAQBAJ?hl
=id&gbpv=1&pg=PP1&printsec=frontcover.

Anda mungkin juga menyukai