Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM I

MORFOLOGI AKAR (Radix) PEPAYA (Carica papaya) DAN CABAI


(Capsicum frutescens L.)

MUH. TRI SAPUTRA


08220210003

LABORATORIUM PASCA PANEN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
ii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan Prektikum............................................................................. 3
Kegunaan Praktikum........................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Akar (Radix)................................................................... 4
Fungsi Akar...................................................................................... 4
Struktur Akar.................................................................................... 5
Jenis Akar......................................................................................... 6
Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil........................................... 8
Tanaman Pepaya (Carica papaya)................................................... 8
Tanaman Cabai (Capsicum frutescens L.)....................................... 9
METODOLOGI
Tempat dan Waktu........................................................................... 10
Alat dan Bahan................................................................................. 10
Prosedur Kerja.................................................................................. 10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil................................................................................................. 11
Pembahasan...................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan...................................................................................... 13
Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR
iii

DAFTAR TABEL
No. Teks Hal
1. Hasil Identifikasi Morfologi Akar Pepaya (Carica papaya)................ 11
2. Hasil Identifikasi Morfologi Akar Cabai (Capsicum frutescens L.)..... 11
1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam


tanah. Akar murupakan tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju
keseluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Akar
bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk
menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam tanah dan pada tumbuhan
tertentu berfungsi sebagai alat penimbun makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan,
akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang
membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Padat tanaman sukun,
dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu
baru. Adapun ciri-ciri akar yaitu merupakan bagian tumbuhan yang biasanya
terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
menujuke air (hidrotop). Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya
pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan
tanah. Ujung akar seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus
tanah. Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya.
Karena itu dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar panjat, akar
pembelit, akar tunjang dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (mikoriza).
Secara umum, akar terbagi menjadi dua jenis yakni akar serabut dan akar
tunggang. Akar serabut umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun
terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil
tersebut dikembang- biakkan dengan cara cangkok, atau stek). Secara umum,
organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Akar tumbuh kedalam
tanah sehingga memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk
mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Seperti halnya beberapa organ
lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi untuk menyimpan makanan. Pada batang
terdapat daun yang berfungsi menghasilkan makanan melalui fotosintesis dan
mengeluarkan air melalui traranspirasi. Selain itu, batang juga berperan untuk
2

lewatnya air dan garam mineral dari akar ke daun dan lewatnya hasil fotosintesis
dari daun keseluruh bagian tumbuhan (Sri Mulyani, 2006).
Akar mempunyai sifat yaitu adalah salah satu bagian tumbuhan yang
posisinya di dalam tanah yang bisa terus menerus tumbuh. Arah gerak
pertumbuhan akar dipengaruhi oleh sebuah gravitasi (geotropi) atau oleh air
(hidrotropi). Akar bisa tumbuh menembus tanah karena mempunyai yang
ujungnya berbentuk runcing. Pada suatu akar tidak terlihat buku-buku yang
membentuk sebuah ruas-ruas. Akar pada umumnya yang berwarna pucat dan tidak
berklorofil yang sehingga tidak bisa melakukan fotosintesis.
Distribusi akar tumbuhan vaskular di dalam tanah bergantung pada bentuk
tumbuhan, ketersediaan air dan unsur hara secara spasial dan temporal, serta sifat
fisik tanah. Akar terdalam umumnya ditemukan di gurun dan hutan jenis konifera
beriklim sedang. Akar tumbuh paling dangkal di daerah tundra, hutan boreal, dan
padang rumput beriklim sedang. Akar hidup terdalam yang diamati, setidaknya 60
meter di bawah permukaan tanah, diamati selama penggalian tambang terbuka di
Arizona, AS. Beberapa akar bisa tumbuh ke dalam tanah hingga setinggi
pohonnya. Mayoritas akar pada sebagian besar tanaman ditemukan relatif dekat
dengan permukaan tanah, di mana ketersediaan hara dan aerasi lebih baik untuk
pertumbuhan. Kedalaman perakaran mungkin secara fisik dibatasi oleh batuan
atau tanah yang padat di bawah permukaan tanah, atau oleh kondisi tanah
anaerobik (Ibid, 2017).
Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki
oleh organ lain. Berdasarkanasal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar
primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan
dari perisikel, sedangkan akaradventitif berkembang dari akar yang telah dewasa
selain dari perisikel atau keluardari organ lain seperti dari daun dan batang. Pada
kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar
tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan
monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang
paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra).
Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah
3

ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer.
Menuju ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona
pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula,
pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) ke
depan. Semakin keatas, zona pemanjangan akan bergabung dengan zona
pematangan. Pada zona pematangan, sel-sel jaringan akar menyelesaikan dan
menyempurnakan diferensiasinya (Sri Mulyani, 2006).

2. Tujuan Praktikum
Praktikum Morfologi Akar bertujuan untuk mengetahui berbagai macam
karakteristik, struktur, dan bagian-bagian akar dari tanaman pepaya (Carica
papaya) dan cabai (Capsicum frutescens L.).

3. Kegunaan Praktikum
Kegunaan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami
macam bentuk fisik dari tiap-tiap akar baik akar monokotil dan dikotil dan bagian-
bagiannya.
4

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian akar (Radix)


Akar merupakan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah
dan umumnya berada di dalam tanah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya tertanam di dalam tanah
sebagai penguat dan pengisap air serta zat makanan. Akar merupakan bagian
bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah permukaan
tanah, namun ada juga akar yang tumbuh di atas tanah. Jaringan utama akar
adalah bagian terluar ke bagian terdalam, yakni epidermis (lapisan terluar) adalah
satu lapisan sel yang rapat dan berperan sebagai jaringan pelindung. Kemudian
ada korteks, adalah bagian yang relatif tebal di dalam epidermis. Ini merupakan
jaringan yang tersusun dari lapisan-lapisan sel dengan dinding yang tipis dan
memiliki ruang antar sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Lalu ada
silinder pembuluh darah. Pada bagian luar mempunyai beberapa sel perisikel yang
bisa membelah diri dan tumbuh membesar dengan cepat (Sri Mulyani, 2006).

2. Fungsi akar
a. Menyerap Air dan Nutrisi Dalam Tanah
Akar berfungsi menyerap nutrisi organik dan anorganik yang dibutuhkan
tanaman. Nutrisi ini kemudian akan terserap ke bagian lainnya. Tanaman
sangat membutuhkan air, yaitu sekitar 80%. Akar adalah organ yang bertugas
menyerap air dari dalam tanah untuk kemudian digunakan sebagai pendukung
pertumbuhan tanaman.
b. Perantara dan Penopang Tanaman
Karena adanya akar, maka tanaman dapat berdiri tegak di atas permukaan
tanah. Akar akan tumbuh memanjang sehingga bisa menopang tanaman saat
ukuran tanaman menjadi semakin besar.
c. Menyimpan Makanan dan Nutrisi
Akar berfungsi mengangkut unsur hara serta dapat pula menyimpannya
dalam bentuk cadangan makanan sebelum disalurkan ke bagian tanaman yang
lain. Contoh tanaman yang menyimpan makanan pada akarnya adalah umbi-
umbian seperti singkong, kentang, ubi, talas, dan lai-lain.
5

d. Reproduksi Vegetatif
Beberapa tanaman bereproduksi dengan bantuan akar, misalnya tumbuhan
paku. Tanaman jenis ini akan memperbanyak dirinya dengan cara melakukan
duplikasi, kemudian mulai berkembang biak.
e. Proses Fotosintesis
Bukan hanya daun yang berfungsi untuk fotosintesis pada tumbuhan. Akar
juga memiliki klorofil meskipun jumlahnya tidak sebanyak klorofil daun. Oleh
sebab itu, pada akar juga terjadi proses fotosintesis.
f. Alat Respirasi
Pada beberapa tanaman seperti pohon beringin dan tembakau, akar
berfungsi sebagai alat respirasi.
3. Struktur Morfologi Akar
Secara morfologi atau ciri bentuknya, akar dapat dibagi menjadi bagian-bagian
berikut ini:
a. Pangkal Akar
Bagian ini disebut juga sebagai leher akar atau collum. Pangkal akar
letaknya bersambungan dengan pangkal batang.
b. Ujung Akar
Nama lainnya ujung akar adalah apex radicis. Ujung akar adalah bagian
akar yang paling muda. Bagian ini terdiri dari jaringan-jaringan yang dapat
bertumbuh.
c. Batang Akar
Batang akar disebut juga corpus radicis. Bagian ini terdapat di antara leher
dan ujung akar.
d. Cabang Akar
Percabangan akar disebut sebagai radix lateralis. Cabang-cabang akar
tidak langsung tersambung dengan pangkal batang, namun keluar dari akar
pokok. Bagian yang keluar ini juga memiliki cabang-cabang lain.
e. Serabut Akar
Nama lain serabut akar adalah fibrilla radicalis. Serabut akar merupakan
cabang akar yang teksturnya halus dan berserabut.
6

f. Bulu-Bulu Akar
Bulu akar disebut juga rambut akar atau pilus radicalis. Bulu-bulu akar
sebenarnya adalah tonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Teksturnya
seperti bulu atau rambut. Karena adanya bulu-bulu akar ini maka bidang
penyerapan akar menjadi lebih luas, sehingga akar dapat menyerap lebih
banyak makanan dan air.
g. Tudung Akar
Tudung akar juga dinamakan calyptras. Tudung akar adalah bagian akar
yang letaknya ada di paling ujung. Tudung akar terdiri atas jaringan yang
berguna melindungi ujung akar yang masih muda dan belum terlalu kuat.
4. Jenis Akar
Secara umum, akar terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Akar Tunggang
Akar tunggang pada umumnya dimiliki oleh tanaman dikotil. Salah satu
fungsi akar tunggang adalah untuk menyimpan makanan. Contoh tanaman
yang memiliki akar tunggang seperti ubi, wortel, singkong, dan jenis umbi-
umbian lainnya.
b. Akar Gantung
Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang hingga ke arah tanah. Oleh
karena alasan inilah akar gantung terlihat seperti menggantung di udara.
Fungsi tambahan akar gantung adalah mampu menyerap uap air dan gas dari
udara. Bila telah mencapai tanah, akar tunggang akan masuk ke dalam tanah.
Kemudian di dalam tanah fungsi akar gantung adalah untuk menyerap air dan
garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung adalah pohon
beringin.
c. Akar Serabut
Akar serabut biasanya terdapat pada tanaman monokotil, tetapi ada juga
tanaman dikotil yang memiliki akar serabut, terutama tanaman yang
dikembangbiakkan dengan cara stek atau cangkok. Akar serabut memiliki
fungsi utama untuk memperkokoh tumbuhan.

d. Akar Pelekat
7

Jenis akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Biasanya akar pelekat


dimiliki oleh tumbuhan yang tumbuhnya memanjat atau merambat. Akar
pelekat berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok ataupun pada
tumbuhan lain. Contoh tumbuhan yang memiliki akar pelekat adalah sirih.
e. Akar Napas
Akar napas tumbuh dari batang bagian bawah tanaman. Sebagian dari akar
napas akan muncul di permukaan tanah, kemudian sebagian lain tertanam di
dalam tanah. Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya
udara. Seperti namanya, fungsi akar napas adalah untuk bernapas. Contoh
tanaman dengan akar napas adalah pandan dan bakau.
Selain kelima akar di atas, terdapat pula akar semu. Akar semu merupakan
jaringan atau organ yang secara anatomi tidak dapat digolongkan sebagai akar.
Akan tetapi akar semu memiliki fungsi yang hampir sama dengan akar
lainnya.
Nama lain akar semu adalah rizoid, yang berasal dari bahasa latin, yaitu
“rhizoid”. Penamaan akar semu biasanya diberikan pada individu yang bukan
termasuk tanaman berpembuluh, tetapi dapat melekat pada objek tertentu.
Untuk melekat, individu tersebut menggunakan alat yang fungsinya mirip
dengan akar. Beberapa tumbuhan seperti lumut, alga, dan juga tumbuhan paku
memiliki akar semu. Rizoid pada tanaman-tanaman ini merupakan modifikasi
daun dan batang
5. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil
Akar monokotil adalah serabut dan memiliki batas ujung akar dan kaliptranya
jelas, persikel akarnya juga berdinding tebal, berempelur yang menjadi pusat akar,
tidak berkambium dan memiliki 12 protoxilem serta letaknya yang berselingan
dgn floem.
Akar dikotil adalah akar tunggang dengan batas ujung akar tidak jelas,
persikel akarnya berdinding satu lapisan saja, tdk berempelur yang menjadi pusat
akar, berkambium dan letaknya xilem didalam floem dengan 2-6 lengan xilem
saja.
8
9

TANAMAN PEPAYA (Carica papaya)

1. Klasifikasi Tanaman Pepaya


Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra kingdom : Streptophyta
Super Devisi : Embryophyta
Devisi : Tracheophyta
Sub Devisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica L.
Spesies : Carica papaya L.

2. Morfologi Akar Pepaya


Jenis dari akar pepaya adalah akar tunggang. Hal ini karena lembaga pada
akar tumbuh akan terus tumbuh dan bercabang. Pertumbuhan akar tanggung akan
panjang dan berbentuk mendatar. Jumah dari akar–akarnya tidak terlalu banyak
dan tidak kuat. Warna pada akar pepaya ini berwarna putih dan sedikit kekuning–
kuningan.
10

TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens L.)

1. Klasifikasi Tanaman Cabai:


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheabionta
Division : Spermatophyta
Sub division : Magnoliophyta
Classing : Magnolipsida
Sub classis : Asteredae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum L.
Species : Capsicum frustescens L.

2. Morfologi Akar Cabai


Tanaman cabai termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar
tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari
sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah. Pada bagian ujung akar
terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.
11

METODOLOGI

Tempat dan Waktu

Praktikum Morfologi Akar dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen


Fakultas Pertanian Universita Muslim Indonesia pada hari Minggu tanggal 10
Oktober 2021 pukul 10:00 WITA sampai selesai.
Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktukum ini yakni alat tulis seperti
buku, pulpen, pensil, pensil warna, penghapus, penggaris. Dan bahan yang
digunakan pada praktikum ini adalah akar pepaya (Carica papaya) dan akar cabai
(Capsicum frutescens L.).

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum
2. Kemudian mengamati bentuk daun dari setiap jenis tanaman yang dibawa
kemudian gambar bentuk-bentuk akar tersebut pada buku LKM
3. Memberi keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-
bagiannya
4. Mewarnai gambar daun dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan
warna aslinya.
12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Hasil Identifikasi Morfologi Akar Pepaya (Carica papaya)


Gambar Keterangan

1. Leher akar
2. Serabut akar
3. Ujung akar
4. Tudung akar

Tabel 2. Hasil Identifikasi Morfologi Akar Cabai (Capsicum frutescens L.)


Gambar Keterangan

1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Ujung akar
4. Tudung akar
5. Serabut akar
13

Pembahasan

Akar pepaya merupakan akar dengan sistem akar tunggang, karena akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil, pertumbuhan akar tunggang akan panjang dan berbentuk
mendatar. Bentuk akarnya bulat, jumlah dari akar-akarnya tidak terlalu banyak
dan tidak kuat. Warna pada akar pepaya ini berwarna putih dan sedikit kekuning-
kuningan.
Tanaman cabai termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar
tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari
sumbar makanan dengan menyerap unsur hara dari tanah. Pada bagian ujung akar
terdapat akar semu yang berfungsi mencari nutrisi dari dalam tanah.
14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Jadi, tanaman pepaya terdiri dari leher akar, serabut akar, ujung akar,
cabang akar, dan tudung akar, jenis akar dari pepaya adalah akar tunggang,
berwarna putih dan sedikit kekuning-kuningan, jumlah akarnya tidak terlalu
banyak. Pada akar cabai terdiri dari leher akar, cabang akar, ujung akar, dan
tudung akar, tanaman cabai memiliki akar serabut. Biasanya pada akar cabai
terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa
mikroorganisme.
Saran

Bahwa praktikan untuk lebih fokus dalam mengerjakan praktikum ini agar
pada saat mengidentifikasikan masing-masing daun bisa diidentifikasikan secara
tepat, dan meminta bantuan asisten praktikum jika ada hal yang ingin ditanyakan
dan merasa kesulitan.
15

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Akar Tanaman Pepaya Gambar 2. Akar Tanaman Cabai


16

DAFTAR PUSTAKA

Agrotek. 2020. “Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Pepaya”,


https://agrotek.id /morfologi-dan-klasifikasi-tanaman-pepaya/, diakses pada
19 Oktober 2021.
Agrotek. 2021. “Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cabai Rawit”, https://agrotek
.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-cabai-rawit/, diakses pada 19 Oktober
2021.
Kompas.com. 2020. “Bagian dan Fungsi Akar Tumbuhan”, https://www.kom
pas.com/skola/read/2020/09/04/12000669/bagian-dan-fungsi-akar-tumbuhan,
diakses pada 19 Oktober 2021.
Mulyani, sri. 2016. Struktur Umum Tumbuhan, http://digilib.iain-palangkaray
a.ac.id/149/3/BAB%20II%20LANDASAN%20TEORI%20%28BN%29.pdf,
diakses pada 20 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai