Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Botani

“Identifikasi Akar”

Disusun oleh:
Nama : Nabiel Muntaha Alfikri
NIM : 215040200111071
Kelas :H
Asisten : Mulia Addieni

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap tanaman pasti tersusun atas tiga bagian penting yaitu akar, batang, dan daun.
Berbagai bagian organ pada tumbuhan tersebut memiliki perannya masing-masing.
Akar merupakan pokok tanaman yang memiliki fungsi utama sebagai alat untuk
mengambil air dan zat hara dari dalam tanah untuk selajutnya didistribusikan ke seluruh
bagian tumbuhan dengan bantuan organ-organ lain. Bentuk akar ini bermacam-macam
tergantung jenis dan spesies. Akar akan selalu berkembang dengan melakukan berbagai
modifikasi untuk menunjang kehidupannya.
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akar dan berbagai
strukturnya. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui fungsi dan
modifikasi sehingga manfaat dapat didapatkan pada suatu saat nanti.
1.3. Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan wawasan keilmuwan penulis dapat
bertambah mengenai fungsi, struktur, sistem perakaran, serta modifikasi yang telah
terjadi,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Akar


a. Akar merupakan organ tumbuhan yang paling sederhana yang berasal dai radikula.
Radikula berasal dari biji strukturnya halus dan bergerak menembus tanah.
Radikula dari biji akar berkembang menjadi akar utama atau sering disebut dengan
akar tunggang. (Silahahi, 2016)
b. Akar (radix) adalah organ pada tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral
di tanah. Pertumbuhan akar pada umumnya mengarah ke dalam tanah (geotrop).
Beberapa tumbuhan akarnya mengalami pembengkakan karena berfungsi dalam
menyimpan makanan cadangan bagi tumbuhan. Selain itu tanah juga berfungsi
mengokohkan tegaknya posisi tumbuhan. (Hasnunidah et.al, 2019)
c. Roots are the latest evolutionary innovation in vegetative plant anatomy.
“Akar merupakan inovasi evolusi terbaru dalam anatomi tumbuhan vegetatif”
(Shipunov, 2020)
d. The roots are composed of the following tissues, namely tha epidermis, cortex,
endodermis, pericycle, xylem, and phloem.
“Akar tersusun dari jaringan berikut yaitu epidermis, korteks, endodermis,
perisikel, xylem, dan floem” (Zobel & Waisel, 2010)

2.2. Fungsi Akar


a. Tempat penyimpanan makanan
b. Penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah
c. Transportasi air dari tanah menuju batang
d. Menentukan posisi tanaman
e. Fotosintesis dan respirasi pada beberapa tanaman
(Silahahi, 2016)

2.3. Ciri Akar


a. Tidak berbuku-buku dan tidak beruas-ruas
b. Warna tidak hijau, melainkan keputih-putihan atau kekuning-kuningan
c. Ujungnya selalu tumbuh
d. Bentuk meruncing untuk memudahkan menembus tanah
e. Terdapat di dalam tanah dan tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju air
(hidrotrop)
(Kulsum, 2016)
2.4. Bagian-bagian Akar

Sumber: plengdut.com
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada akar, dapat disimpulkan bahwa
bagian akar dapat dikelompokkan menjadi beberapa daerah, diantaranya:
a. Leher atau Pangkal Akar (collum)
Merupakan bagian akar yang bersambung dengan batang
b. Batang Akar (corpus radices)
Merupakan bagian akar yang letaknya berada di antara leher dan ujung akar.
c. Cabang-cabang Akar (radix lateralis)
Merupakan bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal
batang, tetapi keluar dari akar pokok dan dapat mengadakan percabangan kembali
d. Rambut atau bulu akar (pilus radicalis)
Memperluas bidang penyerapan sehingga lebih banyak air dan zat makanan yang
terserap.
e. Serabut Akar (fibrilla radicalis)
Merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut
f. Ujung Akar (apex radices)
Merupakan bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih
dapat melakukan pertumbuhan
g. Tudung akar (calyptra)
Merupakan bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang
berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah
(Kulsum, 2016)
2.5. Sistem Perakaran

Menurut Kulsum (2016), secara umum sistem perakaran dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Sistem akar tunggang (radix primaria): akar pokok bersumber dari akar lembaga.
Susunan akar seperti ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae. Akar tunggang hanya dapat terlihat ketika tumbuhan ditanam dari
biji. Jika cangkokan atau turusan (setek) karena bukan dari biji maka akar
tunggangnya tidak akan terlihat dengan jelas.
b. Sistem akar serabut (radix adventicia): Akar serabut tidak berasal dari calon akar
yang asli. Akar serabut yang memuat akar lembaga dalam perkembangan
selanjutnya akan mati. Kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang
2.6. Modifikasi Akar
Menurut Hasnunidah (2019), beberapa tumbuhan mengembangkan sistem perakaran
yang unik karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan. Perakaran ini diberi
nama berdasarkan fungsinya bagi tumbuhan
a. Akar gantung (radix aereus)

Akar ganntung pada Beringin


Muncul pada bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Akar ini berfungsi untuk
menyerap air dan gas penting untuk proses metabolisme. Ketika akar gantung
mencapai tanah, akar akan kembali berfungsi sebagaimana umumnya. Bagian akar
yang tetap berada di permukaan selanjutnya berkembang menjadi batang.
b. Akar hisap (haustorium)

Akar hisap pada Benalu


Dimiliki oleh tumbuhan bersifat parasit semacam benalu. Akar ini memiliki fungsi
untuk menembus bagian tubuh tumbuhan inang untuk menyerap makanan.
c. Akar lekat (radix adligans)

Akar lekat pada Sirih


Dimiliki oleh tumbuhan tipe pemanjat seperti pada sirih dan lada. Akar ini memiliki
fungsi untuk menunjang tumbuhan dan berasal dari buku-buku batang yang
berkembang.
d. Akar pembelit (cirrhus radiacalis)

Akar pembelit pada Sirih


Akar ini dapat ditemukan pada tumbuhan vanili (Vanilla planifolia). Akar pembelit
memiliki fungsi sebagai penunjang tanaman dan tumbuh dari buku-buku batang.
Pada tanaman sirih, ukuran akar pembelit lebih besar dari akar lekat sehingga akar
ini mampu memeluk batang sirih.
e. Akar napas (pneumatophora)

Akar napas pada Avicennia


Dimiliki oleh tumbuhan yang hidup pada tempat dengan kadar oksigen rendah
seperti Sonnetaria dan Avicennia. Arah tumbuh akar ini tegak lurus dari cabang akar
di dalam tanah. Bagian akar yang muncul ke permukaan berfungsi untuk
memperoleh udara dari luar.
f. Akar tunjang

Akar tunjang pada Bakau


Dimiliki oleh tumbuhan sejenis bakau dan pandan. Akar ini muncul dari batang
bagian bawah dan tumbuh seolah menunjang tumbuhan agar tidak roboh.
g. Akar lutut
Akar lutut pada Bakau
Akar ini sejatinya adalah bagian akar yang tumbuh keluar tanah kemudian masuk
lagi ke dalam tanah hingga membentuk seperti lutut. Akar ini berguna untuk
memabntu proses pernapasan.
h. Akar banir

Akar Banir pada Kenari


Biasa disebut juga dengan akar papan karena bentuknya menyerupai papan yang
dimiringkan. Akar ini memiliki fungsi untuk memperkokoh tegaknya tumbuhan.
BAB III METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan beserta Fungsi
Alat dan Bahan Fungsi
3.2. Cara Kerja Alat Tulis Mencatat dan menggambar hasil pengamatan
Alat Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Kamera Mendokumentasikan kegiatan pengamatan
Akar Jahe Spesimen yang diamati
Bahan
Melakukan
Akar Wortelidentifikasi pada masing-masing
Spesimen yang diamati spesimen
Akar Sirih Spesimen yang diamati
Akar Bayam
Mencatat Spesimen yang diamati
dan mendokumentasikan hasil pengamatan

3.3. Analisis Perlakuan


Kegiatan praktikum kali ini dapat berjalan lancar seperti apa yang diharapkan
dengan menjalankan cara kerja sesuai prosedur. Alat tulis dan kamera terlebih dahulu
disiapkan untuk mendokumentasikan pengamatan. Identifikasi dilakukan dengan
mengamati spesimen yang sudah tersedia kemudian mencatatnya untuk disajikan
menjadi laporan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Klasifikasi Tanaman
a. Tanaman Jahe

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber Mill
Spesies : Zingiber officinale Roscoe
(United States Department of Agriculture)
b. Tanaman Ubi Jalar
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea L
Spesies : Ipomea batatas L.
(United States Department of Agriculture)
c. Tanaman Sirih

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper L
Spesies : Piple betle L.
(United States Department of Agriculture)
d. Tanaman Bayam

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Sub kelas : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus L
Spesies : Amaranthus cruentus L.
(United States Department of Agriculture)

4.1.2. Tabel Hasil Identifikasi

Akar Sistem Perakaran Modifikasi


Jahe Serabut Akar rimpang
Ubi Jalar Tunggang Menjalar
Sirih Tunggang Akar pelekat
Bayam Serabut Berakar samping

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pembahasan Hasil Identifikasi Akar
a. Akar Jahe
Pengamatan Jahe Gambar Tangan Jahe
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, tanaman jahe
mempunyai sistem perakaran berupa akarnya yang serabut. Akar pada
tanaman jahe bermodifikasi membentuk bentuk lain berupa akar rimpang
b. Akar Ubi Jalar

Pengamatan Ubi Jalar Gambar Tangan Ubi Jalar


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh data
bahwa tanaman wortel memiliki sistem perakaran yang biasa disebut dengan
akar tunggang dengan serabut-serabut kecil di sekitarnya. Akar tanaman
wortel memodifikasi dirinya menjadi berbentuk menjalar untuk memudahkan
pengambilan zat hara dari dalam tanah
c. Akar Sirih

Pengamatan Sirih Gambar Tangan Sirih


Tanaman sirih merupakan suatu tanaman yang memiliki sistem
perakaran berupa akarnya yang berbentuk serabut. Akar ini kemudian
bermodifikasi menjadi akar lekat untuk menempel dan memanjat, dimana
akar ini berasal dari buku-buku batang yang berkembang.
d. Akar Bayam

Pengamatan Bayam Gambar Tangan Bayam


Identifikasi terhadap akar sirih menghasilkan data bahwa akar sirih
memiliki sistem perakaran berupa akar serabut. Akar ini selanjutnya
bermodifikasi menjadi akar yang tumbuh kesamping untuk menjangkau zat
hara lebih banyak lagi.
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Akar merupakan bagian terpenting dari tumbuhan. Organ ini memiliki fungsi
tersendiri yang menunjang pertumbuhan tanaman. Dengan strukturnya yang khas, akar
memegang peranan penting bagi kehidupan. Sistem perakaran pada umumnya terbagi
menjadi akar tunggang dan akar serabut. Untuk tetap bertahan hidup dalam lingkungan
yang keras, akar akan melakukan modifikasi sesuai keadaan sekitar.
5.2. Saran
Kegiatan praktikum pengamatan akar kali ini sangat bermanfaat untuk mengetahui
dan mengamalkan apa-apa saja yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saran untuk kegiatan berikutnya yakni agar dapat ditambahkan video pembelajaran atau
video praktikum untuk memperkuat pemahaman.
DAFTAR PUSTAKA

Hasnunidah, Neni dan Wisnu J.W. 2019. Botani Tumbuhan Tinggi. Bandar Lampung: Graha
Ilmu

Kalsum, Ummu. 2016. Botani. Jakarta: Universitas Gunadarma

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Shipuniv, Alexey. 2020. Introduction to Botany. USA: Minot State University

Silahahi, Marina. 2016. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Artikel Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia.

Tjitrosoepomo, Gembong. Tanpa tahun. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press

Zobel, R.W. & Waisel, Y. 2010. A Plant Root System Architectural Taxonomy: A Framework
for Root Nomenclature. Plant Biosystems, 144(2), 507-512.
LAMPIRAN
Dokumentasi Pengamatan
Literatur

Anda mungkin juga menyukai