Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga
saat ini kita masih diberi kesempatan untuk terus menuntut ilmu, mengembangkan wawasan kita, dan sehingga
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang
di berikan-Nya dan menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.

Adapun makalah ini bertujuan untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah ‘’ANATOMI TUMBUHAN” yang berjudul
“STRUKTUR AKAR PRIMER” sebagai sarana untuk lebih memperdalam wawasan dan pengetahuan dalam mata kuliah ini.

Oleh karena kami merasa ada kekurangan dalam makalah ini, untuk itu kami mengharapkan segala kritik dan saran serta
masukan-masukan yang bersifat membangun dari teman-teman. Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dalam pembelajaran maupun sebagai wawasan dalam menjalani kehidupan sehari-
hari. Akhir kata, terima kasih dan selamat membaca.

Lubuklinggau, 3 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................ ……………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.................................................................................. ……………………………………………………... .

1.2 Rumusan masalah.............................................................................……………………………………………………... .

1.3 Tujuan...............................................................................................……………………………………………… ………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akar.................................................................................. ……………………………………………………... .

2.2 Fungsi Akar......................................................................................... ……………………………………………………...

2.3 Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil........................................................

2.4 Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil................. …………………………………………………........

2.5 Konsep Organ dan Sistem Organ (Akar) .......................................... ……………………………………………………... .

2.6 Bagian Akar Primer........................................................................ ……………………………………………………... .

BAB 3 PENUTUP

3.1.Simpulan........................................................................................... ……………………………………………………... .

3.2.Saran.................................................................................................……………………………………………………... . .

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun
terdapat juga akar yang tumbuh di atas tanah. Histogenesis epidermis akar berbeda dengan batang. Pada
Spermatophyta,xilem primer pada akar bersifat eksark,sedangkan pada batang bersifat endark. Berkas xilem dan floem pada
akar tersusun berselang-seling, sedangkan pada batang berkas pengangkutnya kolateral,bikolateral, atau amfivasal. Akar
tidak mempunyai alat tambahan yang dapat dibandingkan dengan daun pada batang.Akar tidak mempunyai stomata, tetapi
mempunyai tudung akar yang tidak ada kesejajarannya pada batang.

Kondisi lingkungan sering kali memengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakaran tumbuhan yang hidup di tanah kering
biasanya berkembang lebih baik.Pada tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar,
dan akar lateral menyebar dekat di permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal akar
penyimpan,akar udara, akar sukulen, akar panjat,akar penunjang,akar napas (pneumatofor), dan akar yang bersimbiosis
dengan jamur (mikorhiza). Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar,yaitu akar primer dan akar serabut
(adventitious). Akar primer berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akar serabut berkembang dari jaringan
akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan seperti batang dan daun. Sistem akar sebagian besar Dicotyledoneae dan
Gymnospermae terdiri atas akar tunggang yang membentuk cabang pada sisinya. Bagian dewasa dari akar, yang biasanya
mengalami penebalan sekunder, hanya berfungsi sebagai alat pemegang pada tanah dan untuk menyimpan bahan
cadangan.Pengambilan air dan garam dilakukan terutama oleh sistem akar yang masih dalam pertumbuhan primer. Akar
Monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan berkembang dari batang. Umumnya akar ini tidak mengalami
penebalan sekunder.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil?
2. Untuk Mengetahui Fungsi dari Akar
3. Bagaimana Struktur Primer Pada Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil?
4. Apa Saja Bagian Akar Primer

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Perbedaan Struktur Morfologi dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.
2. Untuk Mengetahui Fungsi Dari Akar
3. Untuk Mengetahui Gambar Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil Serta Keterangannya.
4. Untuk Mengetahui Bagian Dari Akar Primer
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akar

Akar merupakan organ utama (organa principalia) pada cormophyta, yang tidak berbuku-buku, tidak beruas-ruas, umumnya
tidak berklorofil, umumnya sebagian/seluruhnya berada dalam substrat (tanah atau air). Sifat akar diantaranya tumbuh secara
: Geotropis/Hidrotropis positif dan Geotropis/Hidrotropis negative, bentuknya : Silindris, polisimetris, seperti papan, dengan
bagian ujungnya meruncing, tumbuh terus dan meristematis, tidak dapat hidup bila terpisah dari pangkalnya, tidak dapat
menumbuhkan tubas, daun dan bunga.

Bagian-bagian akar terdiri dari pangkal akar, batang akar, ujung akar, akar cabang, akar bulu, bulu akar, tudung akar dan
pembungkus akar. Berdasarkan asalnya akar dapat dibedakan menjadi akar lembaga (radicula), akar tunggang (radix
primaria), dan akar serabut (radix adventicia). Sedangkan menurut bentuknya tedapat bermacam-macam yaitu akar seperti
ujung tombak, akar seperti gasing, akar bentuknya seperti benang, akar yang bercabang-cabang, akar yang bentuknya seperti
benang-benang halus, akar gantung, akar penggerek , akar lekat, akar napas, akar belit dan akar tunjang.

Jadi, Akar adalah bagian pangkal tumbuhan pada batang yang berada dalam tanah dan tumbuh menuju pusat bumi. Ada
beberapa tumbuhan yang mempunyai akar muncul ke permukaan tanah untuk fungsi-fungsi tertentu karena persediaan
oksigen yang terbatas dan aerase yang buruk di dalam tanah.

Akar dalam istilah ilmiahnya disebut “Radix”, merupakan bagian utama dari tumbuhan yang telah memiliki pembuluh. Pada
ujung-ujung akar terdapat meristem apikal yang terus membelah diri dan berkembang juga terdapat kaliptra (tudung akar)
yang berfungsi sebagai pelindung. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Jaringan
meristem adalah jaringan muda pada tumbuhan yang aktif membelah menghasilkan sel-sel baru terdapat pada titik-titik
pertumbuhan.2.1 Pengertian Dan Perbedaan Struktur Morfologi Dan Anatomi Akar Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil

Tumbuhan berbiji (spermatophyta) meliputi semua tumbuhan yang dapat menghasilkan biji.Dalam klasifikasi lama,
berdasarkan letak bakal biji atau bijinya, spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Klasifikasi sekarang menurut Cronquist (1981),
spermatophyte dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi Pinophyta (gymnospermae) dan divisi Magnoliophyta (angiospermae).

B. Fungsi Akar

Berikut ini terdapat beberapa fungsi akar, yaitu sebagai berikut:

1. Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2. Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral (zat unsur hara) dari dalam tanah
3. Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove (jenis
tanaman dikotil), yang disebut “pneumatofor“(akar napas).
4. Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel dan kentang memiliki akar
tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan.
5. Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetatif. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari
bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan menjadi individu baru.
6. Melekatkan tumbuhan pada substrat serta menyerap air serta garam-garam tanah dari substrat itu.
7. Membantu pengangkutan air dan zat nutrisi
8. Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
9. Alat perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Akar dengan Fungsi Khusus

Pada umumnya akar tumbuh di dalam tanah dan menuju ke pusat bumi. Dalam kondisi tertentu sebagai bentuk adaptasinya
terhadap lingkungan beberapa jenis tumbuhan memiliki akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus antara lain:

1. Akar udara (Radix aereus)

Akar udara juga disebut akar gantung yang keluar dari bagian-bagian dari atas tanah. biasanya menggantung ke udara dan
tumbuh di atas tanah bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar gantung dapat mencapai panjang sampai
30 m. Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara dan sering kali
mempunyai jaringan khusus untuk menimbun udara dan air setelah mencapai tanah.

Apabila telah menembus tanah akar udara akan bersifat seperti akar biasa yang menyerap air dan zat makanan dari tanah
bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang akar gantung dapat ditemukan pada anggrek kalajengking
(Arachnis flos-aeris) dan beringin (Ficus benjamina)
2. Akar Penggerek (Haustorium)

Akar penggerek disebut juga akar pengisap. Akar ini merupakan akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai
parasit. Akar ini berfungsi untuk menyerap air atau makanan dari inangnya. Akar penggerek dapat ditemukan pada benalu
(Loranthus), yang berupa akar penggerek yang menembus kulit batang inangnya sampai kebagian kayu.

3. Akar Pelekat (Radix adligans)

Merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat. Akar pelekat berfungsi untuk menempel pada
penunjangnya saja, misalnya pada lada (Piper nigrum), sirih (Piper betle), dan arisema (Arisaema sp.)

4. Akar Pembelit (Cirrhus radicalis)

Akar pembelit berfungsi untuk memanjat, tetapi tanpa memeluk penunjangnya. Contoh akar pembelit dapat ditemukan pada
vanili (Vanilla planifolia).

5. Akar Napas (Pneumatophora)

Struktur ini memiliki cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas hingga muncul dari permukaan tanah air tempat
tumbuhnya tumbuhan. Akar ini mempunyai banyak liang-liang atau celah-celah (Pneumatophora) untuk masuknya udara
yang diperlukan dalam pernapasan. Tumbuhan yang memiliki akar seperti ini biasanya hidup di tempat-tempat yang di
dalam tanahnya sangat kekurangan oksigen, misalnya pada pohon-pohon prepat (Sonneratia sp.) dan kayu api (Avicennia
sp.).

6. Akar Tunjang

Akar tunjang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah. Tumbuhan yang mempunyai akar tunjang adalah tumbuhan
yang hidup di daerah pasang surut. Batang beserta akar-akar tunjang ini memberikan kesan seperti orang naik di atas
engrang, sehingga disebut juga akar engrang. Contoh akar tunjang dapat ditemukan pada pohon bakau (Rhizophora
conjugata).

7. Akar Lutut

Akar ini lebih tepat di katakan akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi masuk ke dalam tanah, sehingga
membentuk gambaran seperti lutut yang di bengkokkan. Sama seperti akar napas, akar ini berguna pula untuk kepentingan
pernapasan pada tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut. Akar lutut yang berfungsi untuk membantu pernapasan
tumbuhan dapat di temukan pada pohon tanjang (Bruguiera parvifolia).

8. Akar Banir

Struktur akar ini berbentuk seperti papan-papan yang di letakan miring untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang
tinggi besar, misalnya pada sukun (Artocarpus communis), kenari (Canarium commune), dan sebagainya.

9. Akar penyimpan cadangan makanan

Umbi akar seperti pada akar ketela pohon (Manihot utilissima) yang penuh dengan pati.

10. Akar kontraktil

adalah akar pada tumbuhan berumbi yang berkontraksi seperti pada (Manihot utilissima). Pengerutan seperti itu terjadi
terutama dalam korteks dan dapat mengakibatkan pemendekan akar hingga 30-40%, sehingga umbi tertarik ke tempat lebih
dalam di tanah.

11. Akar simbiotik


yaitu bintil akar tempat penambat nitrogen bebas dari udara sepertiRhizobium berasosiasi dengan akar. Asosiasi itu biasanya
itu biasanya simbiotik: tanaman penerima senyawa bernitrogen dan bekteri memperoleh sumber energi biasanya gula.
Bakteri mengakibatkan inang membelah-belah sehingga membentuk bintik akar. Bintil akar serupa terdapat pada beberapa
suku lain seperti Casuarinaceae.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil morfologi :

1. Bentuk akar

· Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

· Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

· Monokotil : Melengkung atau sejajar

· Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen/tudung akar

· Monokotil : Ada tudung akar/kaliptra

· Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon

· Monokotil : satu buah keping biji saja

· Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang

· Monokotil : Tidak terdapat cambium

· Dikotil : Ada cambium

6. Jumlah kelopak bunga

· Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

· Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga

· Monokotil : Ditemukan batang lembaga/koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza

· Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

C. Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan dasar pertumbuhan dasar yang dapat terjadi akibat adanya aktivitas pembelahan sel
pada jaringan meristem primer. Jaringan meristem primer ini berada pada daerah titik tumbuh primer yaitu ujung akar dan
ujung batang.

a. Struktur primer akar tumbuhan monokotil


Pada ujung akar terdapat daerah tudung akar (kaliptra) yang berfungsi untuk mensekresikan cairan polisakarida untuk
melumasi tanah disekitar titik pertumbuhan dan melindungi daerah sistem akar.

b. Struktur Primer Akar Tumbuhan Dikotil

Pertumbuhan primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut tumbuh memanjang masuk kedalam tanah. Sedangkan
pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat cambium yang menyebabkan pembesaran diameter. Pertumbuhan primer
pada akar tergantung pada akar bagian ujung dimana bagian itu dikelilingi oleh sel yang berbentuk tudung dan dinamakan
tudung akar. Pada waktu akar menembus partikel-partikel yang ada didalam tanah.

Ujung akar dilindungi oleh tudung akar terhadap kerusakan mekanis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, baik epidermis
akar maupun tudung akar berasal dari lapisan paling luar sel-sel meristem ujung. Pada jaringan muda tumbuhan dikotil
perkembangan akar melibatkan perkembangan sel-sel yang khusus dan tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-
sel khusus yang memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar.

D. Konsep Organ dan Sistem Organ (Akar)

Akar memiliki struktur luar yang meliputi : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu akar. Secara
anatomi akar terdiri dari empat bagian, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Di luar itu ada lapisan piliferous yaitu
epidermis yang berada pada daerah bulu akar.

1. Epidermis terdiri dari 1 lapis sel yang tersusun rapat, dindng sel tipis sehingga mudah ditembus air. Memiliki
rambut-ranbut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang ttik tumbuh. rambut2 akar ini berfungsi
memperluas bdang penyerapan.
2. Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang
antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada korteks antara lain : parenkim, kolenkim, dan
sklerenkim.
3. Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang
antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya
dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat
mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah
yang jelas antara korteks dan stele.
4. Stele (Silinder Pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat berkas pengangkutan (floem
dan xilem)

E. Susunan Jaringan Akar Primer

Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini akan menjadi akar pokok yang menopang.
Akar primer sering juga disebut dengan akar tunggang dan akar lembaga. Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh
dari akar lain, atau bisa disebut akar cabang.

Akar dalam tumbuhan memiliki fungsi dasar, diantaranya:

1. Merambatkan tumbuhan dalam tanah


2. Menyerap air dan mineral dari tanah
3. Menyalurkan bahan-bahan
4. Organ penyimpan makanan cadangan

Struktur dan perkembangan akar dalam banyak hal mirip dengan pertumbuhan pada batang Jika pada batang ada
pertumbuhan primer dan sekunder begitupun dengan akar. Pertumbuhan primer pada akar dikotil menyebabkan akar tersebut
tumbuh memanjang masuk kedalam tanah Sedangkan pertumbuhan sekunder pada akar dikotil terdapat cambium yang
menyebabkan pembesaran diameter.

Pada jaringan muda tumbuhan dikotil perkembangan akar melibatkan perkembangan sel-sel yang khusus dan tidak
terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-sel khusus yang memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar.
Ada 3 daerah utama yang berperan penting pada daerah pematangan, yaitu : silinder pembuluh, korteks, dan epidermis.

F. Bagian – bagian Akar Primer

a. Tudung Akar

Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta membantu penembusan tanah oleh akar, terdiri
atas sel hidup yang sering mengandung pati. Tudung akar berkembang terus menerus. Sel paling luar mati, terpisah dari yang
lain dan hancur, lalu digantikan oleh sel baru yang dibentuk oleh pemula.

b. Epidermis

Sel epidermis akar berdinding tipis dan biasanya tanpa kutikula. Namun, kadang-kadang dinding sel paling luar berkutikula.
Ciri khas akar adalah adanya rambut akar yang teradaptasi untuk menyerap airdan garam tanah. Rambut akar adalah sel
epidermis yang memanjang ke luar, tegak lurus permukaan akar, dan berbentuk tabung.

c. Korteks akar

Pada umunya korteks terdiri dari sel parenkim. Pada sejumlah besar monokotil yang tidak melepaskan korteksnya semasa
akar masih hidup, banyak sklerenkim dibentuk. Sel korteks biasanya besar dan bervakuola besar. Plastid didalamnya
menghimpun pati. Lapisan paling dalam berkembang menjadi endodermis dan satu atau beberapa lapisan korteks paling luar
dapat berkembang menjadi eksodermis.

d. Eksodermis

Pada sejumlah besar tumbuhan, dinding sel pada lapisan sel terluar korteks akan membentuk gabus, sehingga terjadi jaringan
pelindung baru, yakni eksodermis yang akan menggantikan epidermis. Struktur dan sifat sitokimiawi sel eksodermis mirip
sel endodermis. Dinding primer dilapisi oleh suberin dan lapisan itu dilapisi lagi oleh selulosa. Lignin juga dapat ditemukan.
Sel eksodermis mengandung protoplas hidup ketika dewasa.

e. Endodermis

Di daerah akar yang digunakan untuk penyerapan, dinding sel endodermis mengandung selapis suberin di dinding
antiklinalnya, yakni pada dinding radial dan melintang. Rampingnya lapisan itu menyebabkannya diberi nama pita, dan
dibubuhi nama caspary. Pita tersebut merupakan kesatuan antara lamella tengah dan dinding primer, tempat suberin dan
lignin tersimpan. Jika sel terplasmolisis, maka protoplas melepaskan diri dari dinding, namun tetap melekat pada
pitacaspary.

f. Silinder Pembuluh

Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh dengan satu atau beberapa lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel.
Jika bagian tengah tidak ditempati jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian dalam,
perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem. Perisikel dapat mempertahankan sifat meristematiknya di
dalamnya terbentuk akar lateral, felogen, dan sebagian dari cambium pembuluh.

Ditengah-tengah akar terdapat silinder pembuluh yang dibangun oleh jaringan pembuluh bersama-sama parenkim. Sel-sel
xylem yang berdinding tebal berfungsi menyalurkan air dan mineral. Sedangkan sel-sel floem berfungsi menyalurkan bahan
makanan. Sel-sel xylem primer pada tumbuhan dikotil membentuk jejari yang berpusat ditengah-tengah dan berjumlah 2-4.
Sedangkan sel-sel floem primer berserakan dalam kelompok diantara jejaring tadi. Pada kebanyakan dikotil, sel-sel yang
tepat ditengahnya akan berkembang menjadi xylem.

g. Akar kontraktil

Akar kontraktil adalah akar yang berfungsi untuk menarik batang masuk ke dalam tanah. Akar ini biasa juga disebut dengan
akar pengerut karena dapat mengalami penyusutan atau pemendekan. Pengertian

Anatomi akar kontraktil Bagian penyusun pada akar kontraktil mengalami pengerutan. Tampak bahwa periderm dan korteks
pada akar mengalami pengerutan. Hal ini terjadi karena parenkim floem yang horizontal kehilangan protoplas dan cairan
vakuolanya,membuatnya rebah,dinding vertikel dari sel yang rebah itu melipat sehingga dinding horisontal saling
berhimpun.setiap bagian yang rebah itu melekuk ke atas sehingga garis tengah bagian akar berkurang. Bagian ini
memisahkan diri dari periderm dan sisa korteks. Jaringan kemudian memperlihatkan pengerutan.

Akar kontraktil terbentuk sebagai akibat kerusakan total atau pengerutan/pemendekan dan pelebaran sel-sel pembentuk akar,
khususnya sel-sel korteks setelah makanan cadangan di dalamnya habis. Kontraksi akar ini dapat menyebabkan pemendekan
akar hingga 30-40%.

Akar kontraktil banyak ditemukan pada tumbuhan dikotil basah contohnya Daucus, Taraxacum, Trifolium dan Oxsalis. Pada
tumbuhan monokotil akar kontraktil dapat berupa umbi lapis atau sisik dan berupa umbi batang contohnya Allium dan
Gladiolus.

G. Mikoriza

Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman (Brundrett, 1996). Hampir pada
semua jenis tanaman terdapat bentuk simbiosis ini. Umumya mikoriza dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu: endomikoriza
atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman

pertanian), ektomikoriza (pada jenis tanaman kehutanan), dan ektendomikoriza (Harley and Smith, 1983) Peranan FMA
dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman telah banyak dilaporkan dan dari hasil penelitian belakangan ini
banyak laporan yang memuat aplikasi dan usaha produksi inokulan FMA yang diusahakan secara komersil. Berdasarkan
struktur dan cara jamur menginfeksi akar, mikoriza dapat dikelompokan menjadi Ektomikoriza (jamur yang menginfeksi
tidak masuk ke dalam sel akar tanaman dan hanya berkembang diantara dinding sel jaringan korteks, akar yang terinfeksi
membesar dan bercabang), Endomikoriza (Jamur yang menginfeksi masuk ke dalam jaringan sel korteks dan akar yang
terinfeksi tidak membesar). Peranan penting FMA dalam pertumbuhan tanaman adalah kemampuannya untuk menyerap
unsur hara baik makro maupun mikro. Selain itu akar yang mempunyai mikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk
terikat dan yang tidak tersedia bagi tanaman. Hifa eksternal pada mikoriza dapat menyerap unsur fosfat dari dalam tanah,
dan segera diubah menjadi senyawa polifosfat.

Tanaman yang mempunyai mikoriza cenderung lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan tanaman yang tidak
mempunyai mikoriza. Rusaknya jaringan kortek akibat kekeringan dan matinya akar tidak permanen pengaruhnya pada akar
yang bermikoriza. Setelah periode kekurangan air, akar yang bermikoriza akan cepat kembali normal. Hal ini disebabkan
karena hifa jamur mampu menyerap air yang ada pada pori – pori tanah saat akar tanaman tidak mampu lagi menyerap air.
Penyerapan hifa yang sangat luas di dalam tanah menyebabkan jumlah air yang diambil akan meningkat. Akar tanaman yang
terbungkus oleh mikoriza akan menyebabkan akar tersebut terhindar dari serangan hama dan penyakit. Infeksi patogen akar
akan terhambat, disamping itu mikoriza akan menggunakan semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar lainnya, sehingga
tercipta lingkungan yang tidak cocok bagi pertumbuhan patogen. Dipihak lain, jamur mikoriza ada yang dapat melepaskan
antibiotik yang dapat mematikan patogen. Mikoriza dapat mengurangi perkembangan penyakit busuk akar yang disebabkan
oleh Phytopthora cinamomi dan dapat juga menekan serangan nematoda bengkak akar (Max, 1982). Beberapa hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa jamur mikoriza dapat menghasilkan hormon seperti sitokinin, giberalin dan vitamin

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang didapat dapat ditarik suatu kesimpulan,


yaitu :

1. Perbedaan anatara Monokotil dan dikotil, monokotil yaitu Tidak mempunyai kambium veskuler, pembuluh
angkutnya tersebar, berkas pengangkut dibungkus oleh sarung berkas pengangkut , memiliki epidermis yang
tebal, mempunyai maristem interkalar,tidak mempunyai jari-jari empelur. Sedangkan Dikotilmempunyai
kambium veskuler, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atau berseling radial, tidak memiliki
epidermis, tidak mempunyai meristem interkalar, jari-jari empelur berupa derekan parenkim diantara berkas
pengangkut di batang.
2. Fungsi akar
Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
Akar berfungsi sebagai media penyerapan air dan garam-garam mineral (zat unsur hara) dari dalam tanah.
Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove (jenis
tanaman dikotil), yang disebut “pneumatofor“(akar napas).
3. Bagian-bagian akar primer
Tudung akar, epidermis, konteks akar, eksodermis, endodermis.

3.2 Saran

Menurut kami, masih banyak Akar-akar pada tumbuhan yang bermanfaat pada tumbuhan dan berpengaruh pada
tumbuhan.Namun kami hanya membahas tentang bagian struktur akarnya. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Daftar Pustaka

Campbell. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia

Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke 3. Yogyakarta : UGM Press

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta : Kausius

Syamsuni. 2009. Materi Pokok Anatomi Tumbuhan. Indramayu : UNWIR

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : UGM Press

Anda mungkin juga menyukai