1. Pengertian akar
- Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya berada di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya. Selain sebagai
penopang berdirinya sebuah tumbuhan, akar juga berfungsi sebagai pencari nutrisi untuk tanaman yang
ada di dalam tanah. Akar akan menyerap nutrisi yang di butuhkan tumbuhan terutama air. Dalam hal
ini akar merupakan bagian yang sangat penting untuk tumbuhan.Pada ujung akar ada sel-sel hidup
yang disebut tudung akar atau kaliptra yang berfungsi membantu akar dalam menembus tanah.
Meskipun jenis tumbuh tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang
berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama.
2. Fungsi akar
Fungsi akar bagi tumbuhan jenis apapun sangatlah banyak, adapun fungsinya antara lain :
Melakukan Fotosintesis
Fungsi Respirasi
Fungsi Reproduksi
3. Sifat – sifat akar
Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat
bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya
Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun
bagian-bagian lainnya
Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan
Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan
dengan bagian permukaan tanah
Bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
4. STRUKTUR AKAR
- Struktur bagian luar akar (morfologi akar) terdiri dari : (pada dikotil)
Leher atau pangkal akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
Ujung akar, merupakan titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra).
Batang akar, merupakan bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar.
Cabang-cabang akar, merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal
batang tetapi keluar dari akar pokok.
Serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
Rambut akar atau bulu-bulu akar, merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang
sesungguhnya dan akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya
tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.
Tudung akar ( kaliptra), terletak paling ujung dan berfungsi untuk melindungi akar terhadap
kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah.
EPIDERMIS terdiri dari satu lapis sel yang tersusu rapat , dinding sel tipis sehinhga mudah di
tembus air . memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang titik
tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi memperluas bidang penyerapan.
KORTEKS terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. jaringan-jaringan yang terdapat pada
korteks antara lain :
- Parenkim
- Kolenkim
- sklerenkim
ENDODERMIS terletak di sebelah dalam korteks. endodermis berupa 1 lapis sel yang tersususn
rapat tanpa ruang antar sel. dinding selnya mengalami penebalan gabus. deretan sel-sel endodermis
dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. penebalan gabus ini tidak dapat ditembus air
sehingga air harus masuk ke silinder pusat mellui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal,
disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
STELE (SILINDER PUSAT) terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat
berkas pengangkutan floem dan xylem
5. Secara umum, ada lima jenis akar yaitu:
Akar serabut.
Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang,
tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan
dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya
tumbuhan.
Akar tunggang.
Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan
makanan. Sebagai contoh wortel, ubi dan sebagainya dalam bentuk umbi-umbian.
Akar gantung
Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Oleh karena itu, akar tersebut
terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini berfungsi menyerap uap air dan gas dari udara. Namun,
bila telah mencapai tanah, akar tersebut masuk ke dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan garam-
garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung misalnya beringin.
Akar napas
Akar napas tumbuh keluar dari batang bagian bawah. Akar tersebut sebagian muncul di permukaan
tanah dan sebagian lagi berada di dalam tanah. Akar ini terlihat seperti menopang tegaknya batang. Akar
napas mempunyai banyak celah tempat masuknya udara. Jadi, sesuai namanya, akar napas berfungsi
untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas, misalnya bakau dan pandan.
Akar pelekat
Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh
memanjat. Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok maupun tumbuhan lain. Tumbuhan
yang mempunyai akar pelekat, misalnya sirih.
BATANG
1. PENGERTIAN BATANG
Batang berasal dari bahasa latin yaitu caulis yang merupakan salah satu organ dasar pada tumbuhan
berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh
(wikipedia).
Batang adalah bagian utama dari suatu tumbuhan yang tumbuh diatas tanah, mendukung bagian-bagian
lain dari tumbuhan, seperti daun, bunga, dan buah. Struktur batang lebih kompleks daripada akar
tumbuhan karena memiliki ruas dan antar ruas. Di ruas batang akan muncul bunga dan tunas daun. Pada
batang terdapat cabang-cabang yang fungsinya untuk menempatkan daun pada posisi yang
memungkinkan daun mendapat cahaya matahari guna proses fotosintesis tumbuhan. Tanpa batang
tumbuhan yang berpembuluh tidak bisa hidup karena titik tumbuh berasal dari batang.
2. Fungsi Batang
Pada tumbuhan fungsi batang adalah sebagai berikut:
3. Sifat-Sifat Batang
Adapun sifat-sifat dari batang antaralain sebagai berikut…
1. Batang tumbuhan bersifat fototropi yaitu memiliki arah pertumbuhan ke atas atau menuju cahaya.
2. Pertumbuhan batang umumnya tidak terbatas.
3. Batang tumbuhan monokotil memiliki ruas-ruas yang jelas
4. Tumbuhan dikotil ruas-ruas batangnya tidak terlihat dengan jelas.
5. Beberapa jenis tumbuhan dapat dibedakan dengan bagian lainnya contohnya batang pohon kelapa
sedangkan
6. ada pula batang yang tertutup pelepah daunnya contohnya batang tanaman jagung.
7. Tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) hanya terdiri atas tumbuhan berkayu
8. Tumbuhan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) terdiri atas tumbuhan yang mempunyai batang
basah,
9. batang rumput, batang mendong, dan batang berkayu.
4. Perkembangan Batang
Pada tumbuhan berbiji, batang berasal dari pertumbuhan batang lembaga (caulicle) di dalam biji. Pada
tumbuhan paku, batang berasal dari bagian kutub batang pada jaringan embrio. Pada Tallophyta, tubuh
tumbuhan belum memiliki organ batang, akar, daun seperti halnya pada tumbuhan ganggang (Algae), tumbuhan
lumut hati (Hepaticopsida), dan lumut tanduk (Anthoceropsida).Akan tetapi pada lumut daun (Bryophyta) telah
memiliki batang dengan struktur morfologi yang sederhana, yaitu batang tunggal dengan stipe berkas protostele.
Batang yang berstruktur kompleks dimiliki oleh tumbuhan paku (Pterodophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
5. Jenis-Jenis Batang
1. Batang basah (herbaceus) ialah batang yang lemah dan juga berair, sebagai contoh ialah batang pada
tumbuhan bayam dan juga krokot.
2. Batang rumput (calmus) ialah batang yang tidak keras dan juga batang yang tampak beruas-ruas. Sering
kali pada bagian dalam batang tersebut berongga ,sebagai contoh ialah padi.
3. Batang mendong (calamus) ialah batang yang mirip dengan seperti rumput, namun ruasnya pada batang
tersebut lebih panjang. Misalnya ialah, batang pada tumbuhan wlingi.
4. Batang berkayu (lignosus) ialah suatu batang yang berkayu keras dan juga kuat, baik itu berupa pohon
ataupun semak.
5. batang berkayu yang dengan serupa pohon, contohnya ialah tumbuhan jati.
6. Batang berkayu yang berupa semak, misalnya sidoguri.
6. Struktur Batang
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.
Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di
antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan
batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal
sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder,
misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp)dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
Jika kita bedakan atas batangnya, tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
1. Batang basah (herbaceus), batang yang berair, misalnya bayam (Amaranthus spinosus).
2. Batang berkayu (lignosus), batang keras dan kuat biasanya pada pohon dan semak-semak.
Misalnya pohon: mangga (Mangifera indica L.), semak : sidaguri (Sida rhombifolia L.).
3. Batang rumput (calmus), batng tidak keras dan berongga, misalnya padi (Oryza sativa L.)
4. Batang mendong (calamus), batang rumput tetapi punya ruas-ruas, misalnya mendong
(Fimbristylis globulosa Kunth).
7. Bentuk Batang
2. Menggantung (dependens,pendulus)
untuk tanaman yang tumbuh di lereng-lereng atau tepi jurang, misalnya Zebrina pendula Schnitzl atau
tumbuhan epifit misalnya jenis anggrek (Orchidaceae) tertentu.
3. Berbaring (humifusus)
jika batang terletak pada permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit membengkok ke atas,
misalnya semangka (Citrullus vulgaris Schrad).
6. Mengangguk (nutans)
batang tumbuh tegak lurus ke atas,tetapi ujungnya membengkok kembali ke bawah,misalnya bunga
matahari (Helianthus annuus)
7. Memanjat (scandens)
jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang.
o akar pelekat, misalnya sirih
o akar pembelit, misalnya panili
o daun pembelit/sulur, misalnya kembang sungsang
o tangkai pembelit, misalnya kapri
o duri, misalnya mawar, bugenvil
o duri daun, misalnya rotan
o kait, misalnya gambir
geragih (stolo)
yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap dan buku-bukunya ke atas keluar tunas baru
dank e bawah tumbuh akar-akar. Cabang ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu:
1. merayap di atas tanah, misalnya daun kaki kuda (Cantella asiatica), arbe (Fragraria vesca L.)
2. merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus), kentang (Solanum tuberosum L.)
1. Umbi batang: merupakan batang yang beralih fungsi untuk menyimpan cadangan makanan, bentuknya
bervariasi dan memiliki warna kulit yang bervariasi pula. Umbi batang memiliki buku batang, ruas
batang, dan kuncup atau tunas. Contoh: ketela rambat (Ipomea batatas), kentang (Solanum tuberosum),
dahlia (Dahlia variabilis), dan lainnya.
2. Cakram: merupakan btang yang sangat mereduksi sehingga tumbuhan yang demikian disebut tumbuhan
tanpa batang. Contoh: bawang merah (Allium cepa)
3. Rimpang: merupakan batang asli yang berubah bentuk menjadi bentuk khas di dalam tanah. Rimpang ini
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berguna untuk mempertahankan kelangsungan
kehidupan spesies tumbuhan pada saat kondisi tidak menguntungkan. Contoh: pisa (Musa paradisiaca),
jahe (Zingiber officinale), garut (Marantha arundinacea)
4. 4. Kladodia: merupakan batang yang memipih, berwarna hijau, mengambil alih fungsi daun karena daun
mereduksi menjadi bulu atau duri. Batang seperti ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan di
daerah gurun pasir. Contoh: kladodia tumbuhan kaktus (Opuntia elatior)
5. Filokladia: merupakan batang yang memipih, berwarna hijau, mengambil alih fungsi daun tetapi masih
dijumpai adanya daun yang berukuran kecil. Contoh: filokladia pada tumbuhan jakang (Muehlenbeckia
platyclada)
6. Duri dahan: merupakan duri yang berasal dari cabang atau ranting. Contoh: duri dahan bugenvil
(Bougelviella spectabilis)
DAUN
1. PENGERTIAN DAUN
2. STRUKTUR DAUN
Struktur Daun Bagian Luar
Struktur daun bagian luar memiliki tiga bagian, yaitu helai daun (lamina), tangkai daun
(petiolus), dan pelepah daun (folius). Sebuah daun dapat dikatakan sebagai daun sempurna
jika daun tersebut memiliki 3 bagian yang telah disebutkan di atas secara lengkap. Berikut
penjelasan tentang tiga bagian tersebut.
Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Dengan Daur Air, Pengertian, Proses dan Gambar
Helai daun sangat penting karena menjadi tempat terjadinya proses fotosintesis. Helai daun
ada yang berbentuk tipis dan ada yang berbentuk tebal.
Tangkai daun berperan sebagai penopang helai daun (lamina). Tangkai daun merupakan
struktur daun bagian luar yang menempel pada batang. Namun, tidak semua tumbuhan
memiliki tangkai daun, misalnya rumput.
Pelepah daun memiliki tugas untuk mendudukkan daun pada batang atau pijakan daun
terhadap batang tumbuhan.
Struktur Anatomi Daun
Terdapat 3 struktur jaringan penyusun dari daun, diantaranya jaringan epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan
pengangkut.
Jaringan Epidermis
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari
lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang
terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang
di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman
Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara
epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas (Mulyani, 2006).
Epidermis daun dari tumbuhan yang berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan
stomata, penampilan, dan susunan trikoma, serta adanya sel khusus. Struktur dalamnya biasanya berbentuk
pipih. Daun memiliki dua jenis jaringan epidermis yaitu permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan
permukaan bawah disebut permukaan abaksial. Pada lapisan ini tidak ada ruang antar sel. Di antara sel
epidermis terdapat sel penjaga yang membentuk stomata. Struktur stomata yang dapat membuka dan menutup
ini berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air. Sifat terpenting pada jaringan daun ini adalah
susunan selnya yang kompak dan adanya kutikula serta stomata (Campbel, 2005).
Jaringan Mesofil
Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara epidermis atas dan epidermis bawah dan diantara
berkas pengangkut. Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relative homogen atau berdifferensiasi menjadi
parenkim palisade dan parenkim spons. Sesuai dengan fungsinya, parenkim mesofil merupakan daerah
fotosintesis utama karena mengandung kloroplas (Sutrian, 2004).
Parenkim palisade merupakan sel-sel yang bentuknya silindris, tersusun rapat berjajar seperti pagar. Parenkim
palisade umumnya dijumpai pada lapisan atas daun, menempati sampai ½ hingga 2/3 mesofi, tetapi dapat pula
dijumpai pada kedua sisi permukaan daun. Jumlah lapisan sel palisade dapat satu lapis atau lebih (Hidayat,
1995).
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis. Mesofil mengalami
diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua
jenis parenkim dalam mesofil, yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.
Parenkim Palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan pada penampang melintangnya tampak berbentuk batang yang tersusun
dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu, sel palisade berbeda bentuknya. Pada Lilium terdapat lobus besar pada
sel palisade dan tampak bercabang (Fahn, 1991).
Sel palisade terdapat di bawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali
terdapat hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade. Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau
lebih lapisan. Apabila tersusun lebih dari satu lapisan, panjang sel pada tiap lapisan atau sama, atau malah
semakin ke tengah semakin pendek. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan abaksial daun.
Meskipun jaringan palisade tampak lebih rapat, sisi panjang selnya saling terpisah sehingga udara dalam ruang
antarsel tetap mencapai sisi panjang; kloroplas pada sitoplasma melekat di tepi dinding sel itu. Hal tersebut
mengakibatkan proses fotosintesis dapat berlangsung efesien (Kertasapoetro, 1991).
Perenkin Spons
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Bentuk sel parenkim spons dapat
berbentuk bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dan
lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidaklah selalu mudah, khususnya
apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. Alasannya adalah apabila palisade terdiri atas beberapa
lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya (Mulyani,
2006).
Jaringan Pengangkut
Berkas pengangkut ini biasanya terbagi menjadi 2 jenis yaitu, xylem dan floem. Sel berkas pengangkut ini
berdinding tipis untuk memudahkan terjadinya transpor antar sel, mungkin memiliki kloroplas seperti mesofil.
Sering kali terdapat kristal. Kebanyakan daun Dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke arah
epidermis pada satu atau kedua sisi daun. Sel yang mencapai arah epidermis ini berfungsi dalam pengangkutan
pada daun. Bukan hanya pada daun Dikotil saja yang memiliki berkas pengangkut akan tetapi berkas
pengangkut juga terdapat dalam daun Monokotil (Campbel, 2005).
3. FUNGSI
Proses fotosintesis pada pernapasan tumbuhan ini hanya bisa berlangsung bila
tersedianya sinar matahari yang cukup dan adanya klorofil. Selain pada daun,
klorofil juga bisa terdapat pada batang tumbuhan, khusunya pada tumbuhan yang
daunnya mengalami modifikasi bentuk dan fungsi, seperti kaktus dan pinus.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks, yang menjadikan daun
sebagai medianya. Dilihat dari unsur-unsur yang berperan dalam proses fotosintesis,
maka dapat diketahui syarat-syarat agar terjadi proses fotosintesis yang sempurna
yaitu sebagai berikut :
Transpirasi terjadi dalam setiap tumbuhan dan pada umumnya kehilangan air
terbesar berlangsung melalui daun-daun. Ada 2 tipe transpirasi pada tumbuhan yaitu
:
1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi yang terjadi secara langsung yang melalui
kutikula epidermis
2. Transpirasi stomata yaitu kehilangan air yang berlangsung melalui stomata
dan hampir 97% air yang ada ditanaman hilang melalui transpirasi stomata.
4. Alat Perkembangbiakan Vegetatif
Seperti yang terjadi pada tumbuhan cocor bebek yang dapat membentuk tunas daun,
yakni tunas adventif yang tumbuh pada daun.
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.
Daun yang berumur muda akan berubah warna menjadi lebih hijau, hal ini
disebabkan karena jumlah distribusi ke daun. Daun yang sedang mengalami
penuaan cenderung menerima nutrisi yang lebih banyak, sehingga daun tua akan
lebih memiki banyak klorofil. Pertambahan umur tanaman akan mengarah pada
penurunan kondisi bahkan kematian pada organ atau organisme.
Nah, berikut adalah penjelasan mengenai fungsi daun pada tumbuhan yang
memiliki peran penting dalam proses terbentuknya tumbuhan secara
sempurna. Peristiwa fotosintesis merupakan fenomena alam yang sangat
menakjubkan, karena karbon dioksida yang ada di udara dapat diikat sehingga
menjadi bahan makanan. Selain itu, oksigen yang dihasilkan dari pemecahan air
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
Daun Melengkung
Daun melengkung adalah jenis daun dengan memiliki tulang daun yang berbentuk
seperti garis-garis yang melengkung. Dapat kita jumpai daun seperti ini pada tumbuhan
misalnya pada daun gadung, daun sirih, dan daun genjer.
Daun Menyirip
Daun menyirip adalah daun dengan bentuk berbentuk tulang yang berbulu seperti pada
barisan para ikan. Daun ini berbulu yang teratur dengan baik dari batang hingga ke
ujung ekstremitas. Dapat kita temui daun jenis ini pada tanaman Kuweni, buah-buahan
berbentuk bintang, daun durian,daun jambu biji Dersono, daun kacang mede, daun
jambu biji, daun mangga dan juga tulang daun rambutan.
Daun Berduri
Daun duri memiliki bentuk yang umum. Daun duri ini termasuk kedalam jenis spesies
tanaman konifer yang tidak sama seperti pinus, pohon cemara, pohon laurel, dan lain
sebagainya.
Daun Sejajar
Daun sejajar juga mempunyai sebutan lain yaitu daun paralel. Daun paralel adalah
daun yang mempunyai bentuk tulang dalam dengan garis paralel. Di setiap bagian
ujung tulang dari daun paralel ini menyatu. Daun ini dapat ditemukan pada tanaman
jagung, rerumputan, daun tebu, daun padi dan juga pada daun kelapa.
Daun Menjari
Tanaman yang berdaun menjari ini memiliki bentuk daun dengan ukuran tulang daun
yang besar dan juga bentuk jari-jari tangan, ada juga yang mirip dengan bentuk tangan
manusia. Jenis daun ini dapat ditemukan pada tumbuhan singkong, pepaya, kapas dan
lain sebagainya.