Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

Penetapan Kadar Natrium Tetraborat


Secara Titrasi Asidimetri

Mata kuliah :
Kimia Farmasi II
Dosen Pengampu :
Drs.Hisran H,ME.,Apt

Oleh :
SITI MUSDALIFAH (PO71390190010)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


JURUSAN FARMASI
TAHUN 2020
I. JUDUL : Penetapan Kadar Natrium Tetraborat Secara Titrasi Asidimetri
II. TUJUAN : untuk menetapkan kadar natrium tetraborat
III. DASAR TEORI
Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan
konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks.
Asidimetri merupakan suatu metode pengukuran kadar kebasaan suatu zat dengan
menggunakan larutan asam sebagai standar. Standar asam yang sering digunakan
adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat (H2SO4). Kedua asam tersebut umumnya
ada dalam keadaan pekat. Asam klorida pekat konsentrasinya adalah 10,5 - 12 N,
sedangkan asam sulfat pekat mempunyai konsentrasi 36 N. Asam klorida lebih sering
digunakan sebagai standar dibandingkan dengan asam sulfat karena mudah larut dalam
air. Kelemahan penggunaan asam sulfat adalah asam sulfat dapat membentuk garam
sukar larut. Asam klorida encer dibuat dengan cara mengencerkan asam klorida pekat
dengan memperhitungkan berat jenis dan kadarnya. Standarisasi larutan HCl dapat
dilakukan dengan natrium boraks (Na2B4O7.10H2O). Reaksinya adalah sebagai
berikut :

Na2B4O7.10H2O (aq) + HCl (aq) → 2 NaCl (aq) + 4 H3BO3 (aq) + 5 H2O (l)

Titrasi merupakan suatu metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi


dari suatu larutan menggunakan larutan lain yang telah distandarisasi atau larutan yang
konsentrasinya telah diketahui.Dalam metode titrimetri ini, larutan yang akan
ditentukan konsentrasinya disebut larutan analit sedangkan larutan yang diketahui
konsentrasinya disebut titran. Penambahan titran ke dalam analit dilakukan hingga
tercapai titik ekivalen dimana akan terjadi perubahan warna dari larutan indikator.
Larutan indikator yang digunakan disesuaikan dengan metode titrimetri yang
dilakukan. Metode titrimetri atau yang juga dikenal dengan metode volumetri secara
garis besar diklasifikasikan dalam empat kategori berdasarkan jenis reaksinya, yaitu :
titrasi asidi-alkalimetri, titrasi oksidimetri, titrasi pengendapan dan titrasi
kompleksometri. Titrasi asidimetri dan alkalimetri merupakan titrasi netralisasi dimana
pada titrasi ini digunakan larutan asam dan basa kuat ataupun lemah sehingga
dihasilkan air yang bersifat netral. Titrasi ini dapat digunakan untuk menentukan
konsentrasi atau kadar dari asam/basa kuat ataupun lemah yang dititrasi dengan
basa/asam lemah ataupun kuat. Berdasarkan latar belakang ini, maka dilakukan
percobaan titrasi asidimetri untuk menentukan kadar natrium tetraborat dalam sampel.
IV. ALAT & BAHAN
Alat:
 Pipet tetes
 Pipet volume 25ml
 Buret dan klem holder (penyangga buret)
 Erlenmeyer
 Beaker glass
 Labu ukur
 Timbangan analitik

Bahan:
 Natrium tetraborat
 Hcl
 Metyl merah

V. PROSEDUR
Menghitung kebutuhan Na. Tetraborat
Diasumsikan 1x titrasi 10 ml
10 ml dalam 0,1 HCl = 10/1000 x 0,1
= 0,001
= 0,001 x mr ( 382 )
= 0,382 gr (1x titrasi )
Jadi 0,382 x 4 = 1,528 yang di timbang
0,382/1,528 x 100 = 25 yang di pipet
CARA KERJA
1. Timbang Na.tetraborat
2. Larutkan dalam beaker glass dengan aquades secukupnya.
3. Kemudian masukkan larutan Na.tetraborat kedalam labu ukur tambah aquades
sampai batas titik tera, gojok hingga homogen.
4. Pipet larutan Na.Tetraborat dengan pipet volume 25 ml.
5. Masukkan ke dalam erlenmeyer, tambahkan indikator metyl merah 2-3 tetes.
6. Titrasi dengan HCL hingga berubah warna dari kuning menjadi merah jingga
7. Catat hasil dari titrasi.
8. Ulangi percobaan sebanyak 2x.

CARA KERJA PEMBAKUAN

VI. HASIL PRAKTIKUM


1. Pembakuan HCl

Titrasi Volume
ke- HCl
1 4 ml

2 3,8 ml

2. Titrasi asidimetri
Nama Percobaan 2 Percobaan 1

siti 4ml 4ml

farhana 4 ml 4ml

VII. PERHITUNGAN
1. Pembakuan HCl
Misal 10 /1000 x 0,001
2HCl +Na2CO3 → 2NaCL + H2CO3
2 mol ~ 1 mol
0,001 mol ~ 0,0005 mol
Na2CO3 yang ditimbang :
= 0,0005 x mr (106)
= 0,053
Mol Na2CO3 = 0,053/mr(106)= 0,0005
Mol HCl :
 Titrasi 1= 1000/4x0,001 = 0,25
 Titrasi 2 = 1000/3,8 x0,001 =0,26
Rata – rata 0,25+ 0,26/2 = 0,255 ~ 0,26

2. Penetapan kadar
Kadar
Rata- rata titrasi = 4ml
Jumlah mol 4/1000x0,26 = 0,00104
2HCL + Na2B4O7 →2Nacl +H2B4O7
2mol ~ 1mol
0,00104 ~0,00052
Berat borat 0,00052 x Mr borat (382) = 0,19864 → 198,64 mg
Jadi kadar 198,64 /mr(382) x 100 = 52%
Sampel merupakan campuran terdapat Na.tetraborat 30-50% maka kadar, adalah
separuh dari hasil asli kadar = 52 x 2 = 104%
Menurut FI edisi III, kadar Natrium Karbonat adalah 99,0-105%.

VIII. PEMBAHASAN
Pada titrasi kali ini digunakan larutan standar Na2CO3 sebagai standar
primer, dan larutan standar HCl sebagai standar sekunder. Pembakuan larutan
ini bertujuan supaya konsentrasi larutan dapat diketahui secara tepat sehingga
titik ekivalennya dapat dihitung. Pada standar primer digunakan senyawa
yang sangat murni sebagai bahan rujukan dalam metode titrasi. Suatu zat
dapat menjadi standar primer apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• merupakan senyawa yang stabil, tidak bereaksi dengan udara, dan tidak
higroskopis.
• memiliki berat ekivalen yang besar sehingga dapat meminimalkan galat titrasi.
Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasinya diketahui
melalui standardisasi dari larutan primer.
Suatu zat dapat menjadi standard sekunder apabila memenuhi syarat-syarat
berikut:
• stabil
• bereaksi dengan cepat dan sempurna dengan analit
• mempunyai selektivitas yang baik

IX. KESIMPULAN

1. Berat sampel (Na2B4O7) yang ditimbang untuk 4 kali titrasi adalah 1.528 .
2. Rata rata volume titrasi sampel yang di peroleh adalah 4 ml sedangkan rata
rata volume pembakuan adalah 4 ml dan 3,8 ml.
3. Kadar Na2B4O7 pada sampel yaitu 104 %,

Anda mungkin juga menyukai