Penyebaran Covid-19 yang telah menyebar di berbagai negara
menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus ini sebagai
pandemi global. WHO menyatakan bahwa virus ini telah menginfeksi lebih dari satu juta jiwa di lebih dari 200 negara dengan tingkat kematian 5,6% pada bulan April 2020. Pada konteks negara Indonesia, Covid-19 mulai menyebar pada awal Maret 2020 yang terjadi di pulau Jawa. Laporan Kementerian Kesehatan menyatakan jika penyebaran Covid-19 di Indonesia pada April 2020 telah menyentuh angka lebih dari 2000 jiwa dengan persentase kematian sebesar 8,1% (Adiputra, 2020).
Rumah sakit yang merupakan fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan
peranannya dalam mendukung penyelenggaraan penanganan pandemi Covid-19 (Sabarudin et al, 2020). Peningkatan kasus Covid-19 yang sangat cepat menyebabkan banyak rumah sakit yang mengalami kesulitan akibat dari jumlah pasien positif Covid-19 yang melonjak drastis. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap keselamatan dari pasien, terutama jika rencana penanggulangan bencana di rumah sakit atau HDP tidak dilaksanakan dengan tepat (Muin, 2021). Sehingga penting bagi rumah sakit untuk mengikuti rencana, strategi, dan pedoman yang tepat dalam menangani pasien Covid-19.
Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang bertugas untuk merancang
formularium rumah sakit yang akan dijadikan rujukan dalam merencanakan dan menggunakan obat di rumah sakit belum mampu mengatasi keadaan ini. Tidak adanya KFT disebabkan oleh keadaan dan situasi pandemi Covid-19 yang darurat dan tidak terduga (Huda, Sumijatun, & Trigono, 2021). Pandemi Covid-19 menciptakan tekanan kepada sistem pelayanan kesehatan yang ada. Keterampilan rumah sakit dalam menanggapi secara cepat dan tepat menjadi hal yang utama untuk melewati krisis yang terjadi (Muin, 2021).
Berbagai permasalahan di masa pandemi telah dialami oleh rumah sakit,
seperti kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan obat-obatan terkait Covid-19 yang terus meningkat, terganggunya pelayanan pasien selain kasus Covid-19, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukan perlu adanya pembuatan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit dalam menangani pasien di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan peraturan kementerian kesehatan, SOP dari rumah sakit terdiri atas prosedur pengkajian dan pelayanan resep, rekonsiliasi obat, penelusuran riwayat penggunaan obat, pelayanan informasi obat, visite, konseling, monitoring efek samping obat, pemantauan terapi obat, evaluasi penggunaan obat, dan dispensing sediaan steril dan pemantauan kadar obat dalam darah (Sabarudin et al, 2021). Rumah sakit perlu merujuk pada SOP dengan memperhatikan kondisi pasien.
Beberapa kebijakan yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan SOP
yang ada seperti memperkuat keamanan pelayanan melalui peningkatan kepatuhan prosedur dari petugas kesehatan dan pasien, pengecekan ketersediaan APD, mengadakan pelatihan terstandar untuk meningkatkan pemahaman petugas kesehatan mengenai penanganan Covid-19. Selain itu, untuk meningkatkan efektifitas dari rumah sakit dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penanganan dan pengobatan pasien Covid-19 dan ketersediaan sarana prasarana. Rumah sakit perlu menerapkan mekanisme dan HDP yang diperlukan dalam mengatur kondisi selama pandemi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada HDP seperti melakukan perekrutan tenaga kesehatan tambahan, menghitung ketersediaan ruangan dan fasilitas kesehatan (Muin, 2021).
Rumah sakit yang dijadikan sebagai rujukan Covid-19 seharusnya hanya
menerima pasien Covid-19 guna meminimalisir penyebaran kepada pasien non- Covid-19. Rumah sakit juga perlu memikirkan kembali kebijakan yang ada mengenai waktu tunggu pelayanan, ketepatan pemberian obat, penulisan resep yang sesuai formularium, kepuasan pasien, dan ketersedian SOP (Sabarudin et al, 2020). Berdasarkan kebijakan-kebijakan yang disesuaikan, rumah sakit diharapakan dapat mengoptimalkan penanganan pasien untuk tahun mendatang.
Referensi
Adiputra, P. A. T. (2020). Dampak Pandemi COVID-19 Pada Pelayanan Pasien
Kanker Di Rumah Sakit Tersier Di Indonesia: Serial Kasus. JBN (Jurnal Bedah Nasional), 4(1), 29. Huda, D., Sumijatun, S., & Trigono, A. (2021). Analisis Sistem Pengelolaan Perbekalan Farmasi di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Tahun 2020. Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI), 5(1), 97-107. Muin, H. (2021). DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAYANAN RUMAH SAKIT. OPTIMISME MENGHADAPI TANTANGAN PANDEMI COVID-19: Gagasan dan Pemikiran Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare, 98. Sabarudin, S., Solo, D. M., Jefriyanto, M., Sida, N. A., & Asdia, W. O. EVALUASI MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI. Journal Publicuho, 3(4), 447-453.